Anda di halaman 1dari 3

ERIKA FARADILLA KRISHNA

01/KBC

PENJELASAN SKRIPSI SINGKAT

ANALISIS YURIDIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN


BISNIS ONLINE

BAB 1 (PENDAHULUAN)

1. Latar belakang masalah


 Ternyata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat selalu
diikuti atau diiringi dengan perkembangan kejahatan atau tindak pidana yang
makin canggih dan maju pula.

2. Rumusan masalah
 Bagaimanakah penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penipuan bisnis
online?
 Apakah faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana terhadap
tindak pidana penipuan bisnis online?

3. Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penipuan
bisnis online.
 Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana
terhadap tindak pidana penipuan bisnis online.

4. Kegunaan Penelitian
 Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dalam perkembangan ilmu
hukum pidana nantinya.
 Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
pemerintah dalam mengambil kebijakan khusunya dalam mengungkap kasus
penipuan bisnis online menggunakan media internet.
BAB 2 (TINJAUAN PUSTAKA)

1. Pengertian hukum pidana


 Penegakan hukum pidana adalah suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide
tentang keadilan dalam hukum pidana dalam kepastian hukum dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan hukum dalam kepastian hukum dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan hukum dalam setiap hubungan hukum.

2. Unsur unsur tindak pidana penipuan


 Penipuan itu bermaksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain
tanpa hak.
 Ada seseorang yang dibujuk atau digerakan untuk meyerahkan suatu barang
atau membuat hutang atau menghapus piutang.

3. Jenis-jenis kejahatan dunia maya (Cybercrime)


 Pencurian data,akses ilegal,mata-mata,hacking dan cracking, menyebarkan
konten ilegal,dll.

4. Transaksi elektronik (E-commerce)


 Transaksi Elektronik atau disingkat E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis
yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers, dan pedagang
perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer, yaitu E-commerce
sudah meliputi seluruh spektrum kegiatan komersial.

BAB 3 (METODE PENELITIAN)

1. Pendekatan Masalah
 Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara
mengkaji kaidah kaidah hukum pidana, peratuan perundang-undangan
 Pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan yang dilakukan dengan dengan
menelaah hukum dalam kenyataan.

2. Sumber dan jenis data


 Dalam penelitian ini digunakan bahan hukum sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
2) Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP).
3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
3. Penentuan Narasumber

4. Prosedur Pengumpulan data


 Dengan membaca, memahami, dan mengutip, merangkum, dan membuat
catatan-catatan serta menganalisis peraturan perundang-undangan.
 Dengan penelitian langsung pada tempat atau objek penelitian yang dilakukan
dengan wawancara.

5. Prosedur Pengolahan data


 1) Seleksi data
2) Klasifikasi data
3) Sistematisasi data

6. Analisis data
 Dianalisis secara metode kualitatif yaitu memaparkan kenyataan-kenyataan yang
di dasarkan atas hasil penelitian. Dari analisis data tersebut, dilanjutkan dengan
menarik kesimpulan metode induktif.

BAB 4 (PENUTUP)

1. Kesimpulan
 Pasal 378 KUHP untuk ancaman pidananya terlalu ringan maka aparat kepolisian
menggunakan Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik sudah mampu menjerat
pelaku. Walaupun tidak mengatur secara khusus,namun terkait dengan
timbulnya kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.

 Dalam kasus tindak pidana penipuan bisnis online ini kepolisian yang berperan
sebagai penyidik kesusahan karena terkendalanya bukti-bukti yang didapat
untuk menguatkan kasus ini supaya bisa masuk ke kejaksaan. Sehingga untuk
perkara penipuan bisnis online tidak bisa di lanjutkan ke kejaksaan.

2. Saran
 Peran aktif pemerintah dan para aparat penegak hukum dalam mengedukasi
masyarakat tentang seluk beluk dan bahaya bisnis berkedok online juga sangat
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai