DISUSUN OLEH :
1. RAKA MABELA (16520401)
2. MOCH DONY ANGGORO (16520402)
3. MAIDE HERI (16520438)
4. EKO SUYANTO (16520439)
5. GHINA LISNA OKTAVIA (18520540)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Percobaan..........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Listrik Statis...............................................................................3
2.2 Muatan Listrik...............................................................................................3
2.3 Muatan Listrik Dalam Suatu Atom.............................................................4
2.3.1 Teori Atom Tentang Muatan Listrik....................................................4
2.4 Elektroskop....................................................................................................5
2.4.1 Fungsi Elektroskop................................................................................5
2.4.2 Bagian-bagian Elektroskop..................................................................5
2.4.3 Cara Kerja Eletroskop..........................................................................5
2.5 Pengosongan Muatan....................................................................................6
2.6 Hukum Coulomb...........................................................................................7
2.7 Medan Listrik................................................................................................7
2.7.1 Pengertian Medan Listrik.....................................................................7
2.7.2 Kuat Medan Listrik...............................................................................8
2.8 Penerapan Tentang Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari............10
2.8.1 Halilintar...............................................................................................10
2.8.2 Generator Van De Graff.......................................................................10
2.8.3 Silinder politilen....................................................................................11
2.8.4 Elektroskop...........................................................................................11
2.8.5 Mesin fotocopy elektrostatik................................................................11
2.8.6 Filter elektrostatik................................................................................12
2.8.7 Elektrokardiograf.................................................................................12
3
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................14
4
BAB I
(PENDAHULUAN)
1
benda. Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak
ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang
berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain.
Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah
bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3 Muatan Listrik Dalam Suatu Atom
2.3.1 Teori Atom Tentang Muatan Listrik
Menurut teori atom, setiap atom terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga
macam partikel tersebut digambarkan dengan model atom seperti gambar di
bawah ini.
4
c. Atom bermuatan negatif, yaitu atom netral yang menangkap
elektron (kelebihan elektron).
2.4 Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik
sebuah benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan
suatu benda. Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop
terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah
batang atau keping yang dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari emas.
Pada bagian luarnya, terdapat sebuah konduktor yang dipisahkan dengan bagian
lainnya oleh bahan isolator. Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada kepala
elektroskop, maka keping emas tersebut akan mekar.
5
berpindah menuju pelat dan daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop
kekurangan elektron (bermuatan positif) dan daun elektroskop kelebihan
elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama-sama bermuatan listrik
negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop
membuka (mekar).
Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang
bermuatan listrik positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan
pelat elektroskop ditarik menuju kepala elektroskop (Ingat positif-negatif
saling tarik menarik). Akibatnya , kepala elektroskop bermuatan listrik
negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena terjadi gaya
tolak menolak.
Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan unutk
mengetahui jenis muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop
menyebabkan daun elektroskop lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala
elektroskop adalah sejenis dengan benda yang didekatkan. Apabila benda
yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka muatan
listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda yang di
dekatkan.
6
awan dan bumi. Jika perbedaan potensial itu cukup besar, akan terjadi proses
pembuangan elektron supaya tercapai kesetimbangan. Nah, proses pembuangan
elektron inilah yang menyebabkan perpindahan arus listrik yang biasa kita lihat
sebagai kilatan atau yang kita sebut petir.
Akan tetapi, ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir.
Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena
pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari
awan langsung ke bumi. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju
ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api
raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda,yaitu antara awan
cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.
7
Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan
listrik, di mana jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan
tersebut akan mendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasuk
medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan
sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam
sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda,
sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif
dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik.
Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan
lintasan yang ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan
listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya
listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah
menggambarkan garis-garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
8
Kita tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan
kuat medan listrik di titik P, kita letakkan sebuah muatan penguji sebesar q’.
Besarnya kuat medan di titik P dapat dituliskan :
di mana :
Ep= kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya
listrik. Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan
oleh lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama
dengan jumlah vektor dari masing-masing kuat medan.
9
Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik
pada titik C adalah : EC = EA + EB
Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C
adalah : EC = EA + EB
10
dengan sabuk karet yang menjadikan adanya muatan listrik negatif di sabuk
karetnya.
Dibagian lain, gesekan diantara silinder politilen bagian atas dan sabuk
karet akan menimbulkan muatan listrik positif disabuk karet lainnya tersebut.
Kemudian gerakan dari sabuk karet menuju atas akan membawa muatan
negatif yang dihasilkan mengalir melalui bagian ujung yang lancip dibagian
atas kekubah .
Sampai sini elektron disebar kepermukaan kubah, namun kubah
dibagian dalam tidak mengandung elektron. Bersamaan dengan itu, terjadi
gerakan dari sabuk karet kebawah dengan membawa muatan listrik positif.
Muatan listrik postif ini akan mengalir ketanah untuk dinetralkan melalui
ujung lancipnya. Proses terakhirnya adalah, silinder logan bagian bawah
berjalan memakan motor listrik hingga sabuk karetnya bergerak terus dan
hasilnya adalah muatan listrik negatif yang mengalir kekubah. Proses ini bisa
menghasilkan muatan listrik yang sangat besar di kubah generator Van de
Graff,yakni bisa berjumlah 200.000.000 volt.
2.8.4 Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya muatan listrik pada suatu benda. Prinsip kerja elektroskop
berdasarkan induksi listrik, yaitu jika sebuah benda bermuatan listrik
disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda
bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun
elektroskop akan bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop
membuka).
11
almumunium (Al) berlapis selenium (Se). selanjutnya silinder di sinari dengan
proyeksi gambar/naskah yang akan di kopi. Selenium merupakan
fotokonduktor, yaitu materi yang bersifat isolator dalam keadaan gelap dan
bersifat konduktor jika mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena sinar akan
bersifat konduktif dan akan menghantarkan elektron dari Al untuk
menetralkan muatan positif di bagian tersebut. Bagian Se yang tidak mendapat
sinar tetap bermuatan positif. Partikel toner akan menempel pada lapisan Se
yang bermuatan positif. Selembar kertas di beri muatan positif di lewatkan
pada silinder itu sehingga partikel toner yang bermuatan negatif akan di tarik
menuju kertas yang bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan
membentuk bayangan naskah/gambar yang di kopi. Toner akan melekat pada
kertas yang selanjutnya di lewatkan di antara pelat penggulung yang panas.
Prinsip ini juga berlaku pada printer laser.
2.8.7 Elektrokardiograf
Setiap kali jantung manusia berdetak, terjadi perubahan potensial
listrikpada permukaannya. Hal ini dapat di deteksi dengan menggunakan
logam kontak yang di pasang pada kulit. Perubahan potensial ini sangat kecil,
hanya dalam orde milivolt (mV). Perubahan potensial ini dapat di tampilkan
sebagai grafik, baik pada kertas maupun pada layar tabung sinar
katoda (CRT). Alat yang digunakan untuk merekam perubahan jantung
12
manusia di sebut elektrokardiograf (electrocardiograph), sedangkan hasil
remakannya di sebut elektrokardiogram.
13
BAB III
(PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
1. Listrik statis (elektrostatic) adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah
besar, yang statis (tidak mengalir), namun apabila terjadi pengosongan
muatan tersebut waktunya sangat singkat..
2. Ruang lingkup listrik statis meliputi muatan listrik, muatan listrik dalam
suatu atom, hukum coulomb, medan listrik dan kuat medan listrik,
elektroskop, dan pengosongan muatan
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan materi mengenai listrik statis serta
penerapannya dalam kehidupan, diharapkan ada tindak lanjut dalam penerapan
dinamika partikel selanjutnya. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya dan juga para pembaca pada
umumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA