Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MUATAN LISTRIK

DAN HUKUM COULOMB

DISUSUN OLEH :
1. RAKA MABELA (16520401)
2. MOCH DONY ANGGORO (16520402)
3. MAIDE HERI (16520438)
4. EKO SUYANTO (16520439)
5. GHINA LISNA OKTAVIA (18520540)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Jl. Budi Utomo No.10, Ronowijayan, Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa
Timur 63471
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Percobaan..........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Listrik Statis...............................................................................3
2.2 Muatan Listrik...............................................................................................3
2.3 Muatan Listrik Dalam Suatu Atom.............................................................4
2.3.1 Teori Atom Tentang Muatan Listrik....................................................4
2.4 Elektroskop....................................................................................................5
2.4.1 Fungsi Elektroskop................................................................................5
2.4.2 Bagian-bagian Elektroskop..................................................................5
2.4.3 Cara Kerja Eletroskop..........................................................................5
2.5 Pengosongan Muatan....................................................................................6
2.6 Hukum Coulomb...........................................................................................7
2.7 Medan Listrik................................................................................................7
2.7.1 Pengertian Medan Listrik.....................................................................7
2.7.2 Kuat Medan Listrik...............................................................................8
2.8 Penerapan Tentang Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari............10
2.8.1 Halilintar...............................................................................................10
2.8.2 Generator Van De Graff.......................................................................10
2.8.3 Silinder politilen....................................................................................11
2.8.4 Elektroskop...........................................................................................11
2.8.5 Mesin fotocopy elektrostatik................................................................11
2.8.6 Filter elektrostatik................................................................................12
2.8.7 Elektrokardiograf.................................................................................12

3
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................14

4
BAB I
(PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik
benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai kelistrikan.Di dalam
kehidupan kita sehari-hari,kata ‘listrik’ bukan merupakan hal yang asing lagi.
Salah satu contoh nyata keberadaan listrik adalah adanya ledakan petir. Petir
merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi yang dilepaskan petir
sangat besar sehingga menimbulkan cahaya panas dan bunyi gelegar yang sangat
keras. Tahukah anda bahwa besarnya tegangan listrik yang berasal dari petir dapat
menghidupkan jutaan kendaraan?.Selain adanya petir, keberadaan listrik dapat
dilihat dari banyaknya peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik,
misalnya setrika, radio,televisi,lemari es,kipas angin,mesin jahit listrik,magic
jar,mesin cuci,dll. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi
listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk
mempelajari listrik.Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu
listrik statis dan listrik dinamis.
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai listrik statis. Listrik statis
mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau
aliran muatan listrik. Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang
berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana
sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik
potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah benda
seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan
konsep muatan listrik. Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan
listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu
benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan
positif, sedangkan benda yang kelebihan electron dikatakan bermuatan negatif.
Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu

1
benda. Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak
ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang
berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain.
Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah
bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan listrik statis?
2. Apa yang dimaksud dengan muatan listrik dalam suatu atom?
3. Apa yang dimaksud elektroskop?
4. Apa yang dimaksud dengan hukum Coulomb?
5. Apa yang dimaksud dengan medan listrik dan kuat medan listrik?
6. Apa yang dimaksud dengan pengosongan muatan?

1.3 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah fisika teknik dan untuk menambah
wawasan tentang materi listrik statis.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Listrik Statis


Listrik statis adalah suatu ilmu yang mempelajari pengumpulan muatan listrik
dan sifat-sifatnya pada sebuah benda.Apabila ditinjau dari asal kata maka kata
listrik yang diikuti kata “statis” artinya “diam”.Hal tersebut menunjukan bahwa
listrik statis ada kaitannya dengan gejala kelistrikan tidak mengalir atau
diam.Listrik statis tidak bisa menghasilkan arus listrik. Hal tersebut karena listrik
statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke tampat yang lainnya, tetapi hanya
menyala di satu tempat dalam sekejap.
Listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang
memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau
dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron
tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik.Listrik statis dapat
ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda.

2.2 Muatan Listrik


Muatan adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan
listrik. Muatan adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton
(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu
atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara
atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi atau atom merupakan kelipatan dari satuan muatan dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.

3
2.3 Muatan Listrik Dalam Suatu Atom
2.3.1 Teori Atom Tentang Muatan Listrik
Menurut teori atom, setiap atom terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga
macam partikel tersebut digambarkan dengan model atom seperti gambar di
bawah ini.

Ketiga macam partikel penyusun atom yaitu proton, neutron, dan


elektron. Proton dan neutron terletak di pusat atom, sedangkan elektron selalu
bergerak mengelilingi proton dan neutron dengan lintasan tertentu.Hal ini
terjadi karena massa proton dan neutron jauh lebih besar daripada
elektron.Oleh karena itu, proton dan neutron disebut sebagai inti atom
(nukleon).Inti atom mempunyai gaya tarik. Hal inilah yang menyebabkan
proton dan neutron dapat rekat menjadi satu serta elektron dapat bergerak
mengelilingi inti pada lintasannya.
Kekuatan ikatan elektron pada atomnya berbeda untuk bahan yang
berbeda. Karena sesuatu hal, elektron suatu atom dapat lepas dan berpindah
ke atom lain. Hal ini mengakibatkan perubahan sifat atom. Berdasarkan
kenyataan ini, maka dapat dibedakan atom menjadi tiga macam :
a. Atom netral, yaitu atom yang mempunyai jumlah proton sama
dengan elektron,
b. Atom bermuatan positif, yaitu atom netral yang melepaskan
elektron (kekurangan elektron).

4
c. Atom bermuatan negatif, yaitu atom netral yang menangkap
elektron (kelebihan elektron).

2.4 Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik
sebuah benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan
suatu benda. Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop
terdiri atas bagian dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah
batang atau keping yang dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari emas.
Pada bagian luarnya, terdapat sebuah konduktor yang dipisahkan dengan bagian
lainnya oleh bahan isolator. Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada kepala
elektroskop, maka keping emas tersebut akan mekar.

2.4.1 Fungsi Elektroskop


a. mendeteksi adannya muatan pada suatu benda.
b. memisahkan muatan.
c. .Mendeteksi negatif atau positif muatan suatu benda.
d. Mengetahui ada atau tidaknya muatan listrik pada suatu benda.
e. Mengetahui jenis muatan listrik pada suatu benda.
f. Mengetahui jumlah muatan listrik pada suatu benda.

2.4.2 Bagian-bagian Elektroskop


a. Kepala Elektroskop (terbuat dari logam)
b. Penghantar/ atau konduktor yang menghubungkan kepala
elektroskop dengan foil
c. Daun elektroskop (foil) terbuat dari kertas emas atau alumunium
tips.

2.4.3 Cara Kerja Eletroskop


Apabila sebatang pelat politen yang bermuatan negatif didekatkan pada
kepala elektroskop yang netral, maka elektron di dalam kepala elektroskop

5
berpindah menuju pelat dan daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop
kekurangan elektron (bermuatan positif) dan daun elektroskop kelebihan
elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama-sama bermuatan listrik
negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop
membuka (mekar).
Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang
bermuatan listrik positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan
pelat elektroskop ditarik menuju kepala elektroskop (Ingat positif-negatif
saling tarik menarik). Akibatnya , kepala elektroskop bermuatan listrik
negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena terjadi gaya
tolak menolak.
Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan unutk
mengetahui jenis muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop
menyebabkan daun elektroskop lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala
elektroskop adalah sejenis dengan benda yang didekatkan. Apabila benda
yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka muatan
listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda yang di
dekatkan.

2.5 Pengosongan Muatan


Pengosongan muatan adalah proses dimana meloncatnya muatan listrik yang
terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama- sama. Contohnya adalah
pada petir.Secara ilmiah, fenomena alam ini dapat diartikan sebagai proses
perpindahan elektron antar awan dan bumi melalui medium udara. Penyebab
terjadinya petir adalah perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses
terjadinya petir kira-kira seperti ini, awan itu selalu bergerak terus menerus dan
selama pergerakannya akan terus berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
menyebabkan muatan negatif dan positif pada awan memisah. Muatan negatif
akan menempati salah satu sisi ( atas atau bawah ) dan muatan positif di sisi yang
lain. Oleh karena itu lah awan bisa mengandung muatan. Sedangkan di saat yang
bersamaan bumi itu selalu netral, sehingga terjadi perbedaan potensial antara

6
awan dan bumi. Jika perbedaan potensial itu cukup besar, akan terjadi proses
pembuangan elektron supaya tercapai kesetimbangan. Nah, proses pembuangan
elektron inilah yang menyebabkan perpindahan arus listrik yang biasa kita lihat
sebagai kilatan atau yang kita sebut petir.
Akan tetapi, ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir.
Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena
pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari
awan langsung ke bumi. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju
ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api
raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda,yaitu antara awan
cumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.

2.6 Hukum Coulomb


Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya
yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai
muatan dan jarak pisah keduanya.
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan
timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya.
Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui
gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi. Adapun hal lain yang
perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak
selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut. Gaya yang
timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-
menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda
sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling
tarik-menarik.

2.7 Medan Listrik


2.7.1 Pengertian Medan Listrik

7
Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan
listrik, di mana jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan
tersebut akan mendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasuk
medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan
sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam
sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda,
sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif
dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik.
Garis-garis gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan
lintasan yang ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan
listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya
listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah
menggambarkan garis-garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.

2.7.2 Kuat Medan Listrik


Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan
sebagai gaya per satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik
dinyatakan dengan lambang E. Untuk menyatakan kuat medan di suatu titik
dalam medan listrik perhatikan gambar dibawah, menggambarkan suatu
benda bermuatan q yang menimbulkan medan listrik di sekitarnya.

8
Kita tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan
kuat medan listrik di titik P, kita letakkan sebuah muatan penguji sebesar q’.
Besarnya kuat medan di titik P dapat dituliskan :

di mana :
Ep= kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya
listrik. Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan
oleh lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama
dengan jumlah vektor dari masing-masing kuat medan.

9
Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik
pada titik C adalah : EC = EA + EB

Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C
adalah : EC = EA + EB

2.8 Penerapan Tentang Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari


2.8.1 Halilintar
Halilintar terjadi disaat belum terjadinya hujan adalah awan dalam
keadaan netral, yaitu jumlah dari elektron dan proton nya sama. Nah disaat
hujan turun, terjadilah pergesekan diantara partikel diawan dengan udara yang
menyebabkan dihasilkanya awan bermuatan listrik statis. Kemudian disaat
proses pelepasan dari muatan listrik dari awan dimulai, maka akan
menghasilkan bunga api listrik yg kita kenal dgn sebutan halilintar.
Benjamin Franklin ialah orang yg pertama kalinya pada tahun 1700
menyebutkan bahwa halilintar merupakan salah satu penerapan listrik statis
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penyelidikan yang diungkapkannya
disebut bahwa listrik statis itu bisa bergerak dengan cepat tergantung pada
media yang menjadi perantaranya atau bahan-bahan tertentu. Disebut juga
bahwa permukaan yang bentuknya lancip atau uncing juga akan dengan
mudah menarik lebih banyak elektron jika dibandingkan dengan permukaan
datar.

2.8.2 Generator Van De Graff


Generator Van de Graff adalah mesin pembangkit listrik yang biasa
dipakai untuk penelitian di laboratorium. Generator inilah contoh kedua
penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan alat
yang digunakan untuk menghasilkan listrik statis tersebut. Cara kerjanya
adalah dengan metode gesekan, yaitu gosokan antara silinder bagian bawah

10
dengan sabuk karet yang menjadikan adanya muatan listrik negatif di sabuk
karetnya.

2.8.3 Silinder politilen

Dibagian lain, gesekan diantara silinder politilen bagian atas dan sabuk
karet akan menimbulkan muatan listrik positif disabuk karet lainnya tersebut.
Kemudian gerakan dari sabuk karet menuju atas akan membawa muatan
negatif yang dihasilkan mengalir melalui bagian ujung yang lancip dibagian
atas kekubah .
Sampai sini elektron disebar kepermukaan kubah, namun kubah
dibagian dalam tidak mengandung elektron. Bersamaan dengan itu, terjadi
gerakan dari sabuk karet kebawah dengan membawa muatan listrik positif.
Muatan listrik postif ini akan mengalir ketanah untuk dinetralkan melalui
ujung lancipnya. Proses terakhirnya adalah, silinder logan bagian bawah
berjalan memakan motor listrik hingga sabuk karetnya bergerak terus dan
hasilnya adalah muatan listrik negatif yang mengalir kekubah. Proses ini bisa
menghasilkan muatan listrik yang sangat besar di kubah generator Van de
Graff,yakni bisa berjumlah 200.000.000 volt.

2.8.4 Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya muatan listrik pada suatu benda. Prinsip kerja elektroskop
berdasarkan induksi listrik, yaitu jika sebuah benda bermuatan listrik
disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda
bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun
elektroskop akan bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop
membuka).

2.8.5 Mesin fotocopy elektrostatik


Mesin fotocopy bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik menarik antar
muatan yang tidak sejenis. Muatan positif di berikan pada silinder

11
almumunium (Al) berlapis selenium (Se). selanjutnya silinder di sinari dengan
proyeksi gambar/naskah yang akan di kopi. Selenium merupakan
fotokonduktor, yaitu materi yang bersifat isolator dalam keadaan gelap dan
bersifat konduktor jika mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena sinar akan
bersifat konduktif dan akan menghantarkan elektron dari Al untuk
menetralkan muatan positif di bagian tersebut. Bagian Se yang tidak mendapat
sinar tetap bermuatan positif. Partikel toner akan menempel pada lapisan Se
yang bermuatan positif. Selembar kertas di beri muatan positif di lewatkan
pada silinder itu sehingga partikel toner yang bermuatan negatif akan di tarik
menuju kertas yang bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan
membentuk bayangan naskah/gambar yang di kopi. Toner akan melekat pada
kertas yang selanjutnya di lewatkan di antara pelat penggulung yang panas.
Prinsip ini juga berlaku pada printer laser.

2.8.6 Filter elektrostatik


Filter (pengendap atau penyaring) elektrostatik banyak
digunakan dalam industri untuk menyaring partikel-partikel gas yang tidak di
inginkan sebelum di buang ke atmosfer melalui cerobong asap.Di rumah-
rumah, filter elektrostatik di gunakan untuk menyaring debu agar tidak
mengganggu pernapasan penghuninya. Gas yang akan di saring di masukkan
ke dalam tabung dengan peralatan yang dapat mengionisasi partikel gas.
Partike yang bermuatan akan menempel pada dinding tabung yang bermuatan
berlawanan dengannya.

2.8.7 Elektrokardiograf
Setiap kali jantung manusia berdetak, terjadi perubahan potensial
listrikpada permukaannya. Hal ini dapat di deteksi dengan menggunakan
logam kontak yang di pasang pada kulit. Perubahan potensial ini sangat kecil,
hanya dalam orde milivolt (mV). Perubahan potensial ini dapat di tampilkan
sebagai grafik, baik pada kertas maupun pada layar tabung sinar
katoda (CRT). Alat yang digunakan untuk merekam perubahan jantung

12
manusia di sebut elektrokardiograf (electrocardiograph), sedangkan hasil
remakannya di sebut elektrokardiogram.

13
BAB III
(PENUTUP)

3.1 Kesimpulan
1. Listrik statis (elektrostatic) adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah
besar, yang statis (tidak mengalir), namun apabila terjadi pengosongan
muatan tersebut waktunya sangat singkat..
2. Ruang lingkup listrik statis meliputi muatan listrik, muatan listrik dalam
suatu atom, hukum coulomb, medan listrik dan kuat medan listrik,
elektroskop, dan pengosongan muatan

3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan materi mengenai listrik statis serta
penerapannya dalam kehidupan, diharapkan ada tindak lanjut dalam penerapan
dinamika partikel selanjutnya. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya dan juga para pembaca pada
umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.2016. Problem Set Kemampuan


Ipa Program Super Intensif 2016. Jakarta: Bimbel Nurul fikri

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.

Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Grolier International, Inc.Jendela IPTEK. 2000.


Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai