Disusun oleh:
Heria Utami
210204500016
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini sudah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan
dari berbagai sumber baik dari internet maupun dari referensi-referensi lainnya.
Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
saya dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
D. Manfaat...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Muatan Listrik.........................................................................................................................6
1. Pengertian Muatan Listrik....................................................................................................6
2. Jenis Muatan Listrik.............................................................................................................6
3. Sifat Muatan Listrik..............................................................................................................7
4. Rumus Muatan Listrik..........................................................................................................7
B. Medan Listrik..........................................................................................................................9
1. Pengertian Medan Listrik.....................................................................................................9
2. Kuat Medan Listrik............................................................................................................10
3. Jenis-Jenis Medan Listrik...................................................................................................11
4. Medan Listrik dan Hukum Gauss.......................................................................................16
BAB III..........................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
A. Kesimpulan...........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Teknik, dan
karena begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pengetahuan, maka
dengan ini penulis membuat makalah tentang Muatan dan Medan Listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian muatan listrik
2. Jenis muatan listrik
3. Sifat muatan listrik
4. Rumus muatan listrik
5. Pengertian medan listrik
6. Kuat medan listrik
7. Jenis medan listrik
8. Medan listrik dan hukum Gauss
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian muatan listrik
2. Mengetahui jenis muatan listrik
3. Mengetahui sifat muatan listrik
4. Mengetahui rumus muatan listrik
5. Mengetahui pengertian medan listrik
6. Mengetahui kuat medan listrik
7. Mengetahui jenis medan listrik
8. Mengetahui medan listrik dan hukum Gauss
4
D. Manfaat
Dalam penulisan makalah ini, manfaat yang penulis dapatkan yaitu memberikan
banyak pengalaman dalam penyusunan makalah ini dan juga memberikan dan
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang Muatan dan Medan Listrik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik
1. Pengertian Muatan Listrik
Muatan listrik yaitu muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga mempunyai muatan
listrik. Simbol Q sering dipergunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Q yaitu coulomb, yang yaitu 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q yaitu sifat dasar yang dimiliki oleh materi sepatutnya itu berupa proton
(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom
atau materi ini bisa positif, bila atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang keunggulan elektron hendak bermuatan negatif. Mulianya muatan tergantung
dari keunggulan atau kekurangan elektron ini, oleh karenanya muatan materi/atom
yaitu kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, banyak proton hendak
sama dengan banyak elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total
yang netral atau tak bermuatan).
6
3. Sifat Muatan Listrik
1. Muatan sejenis akan tolak menolak dan muatan yang tidak sejenis tarik menarik.
2. Muatan listrik disimbolkan dengan huruf (q) dalam satuan coulomb.
3. Muatan listrik mirip dengan massa.
4. Besar muatan listrik pada sebuah benda adalah kelipatan bulat dari muatan
elementer sebuah elektron, e = - 1,6 x 10⁻¹⁹ Coulomb.
5. Muatan positif dan muatan negatif bisa saling menetralkan satu dengan yang
lain asalkan keduanya memiliki besar muatan yang sama.
Contoh:
Jawab:
Diketahui:
q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
q2 = 24 μC = 24 x 10-6 C
r = 12 cm = 0,12 m = 12 x 10-2 m
7
k = 9 x 109 N/m2C2
Ditanyakan:
F....?
Penyelesaian:
F = k . q1.q2/r2
= 9 x 109 . 20 x 10-6. 24 x 10-6/(12 x 10-2)2
= 4,32/144 x 10-4
= 300 N
Jadi, besar gaya tolak-menolak antara kedua muatan tersebut adalah 300 N
2. Tiga buah muatan masing-masing q1 = 10 μC, q2 = 20 μC, dan q3 = -30 μC,
ditempatkan pada titik-titik sudut segitiga sama sisi yang panjang sisinya 40 cm.
Berapa besar gaya Coulomb yang bekerja pada muatan q1.
Jawab:
Diketahui:
q1 = 10 μC = 10 x 10-6 C
q2 = 20 μC = 20 x 10-6 C
q3 = -30 μC = -30 x 10-6 C
r = 40 cm = 40 x 10-2 m
k = 9 x 109 N/m2C2
Ditanyakan:
F1....?
Penyelesaian:
Besarnya gaya antara q1 dan q2 adalah F12 (gaya tolak):
F12 = k . q1.q2/r2
= 9 x 109 . 10 x 10-6. 20 x 10-6/(40 x 10-2)2
= 1,8/1.600 x 10-4
= 11,25 N
8
Besarnya gaya antara q1 dan q3 adalah F13 (gaya tarik):
F13 = k . q1.q3/r2
= 9 x 109 . 10 x 10-6. 30 x 10-6/(40 x 10-2)2
= 2,7/1.600 x 10-4
= 16,9 N
Besar gaya F1 adalah:
Jadi, besar gaya Coulomb yang bekerja pada muatan q1 adalah 25,54 N.
B. Medan Listrik
1. Pengertian Medan Listrik
Medan listrik yaitu ruang yang terletak di sekitar muatan listrik. Dimana ketika
sebuah muatan uji ditempatkan dalam ruang di dekat tongkat yang bermuatan,
maka sebuah gaya eletrostatis akan bekerja pada muatan uji.
Inilah yang dikatakan dengan medan listrik, yakni dalam ruang tersebut.
Medan listrik ini digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya
keluar/menjauhi muatan positif dan mendekati muatan negatif .
9
Dalam ilmu fisika, medan listrik disimbolkan dengan (E), sedangkan satuannya
menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton per Coulomb (N/C).
Berdasarkan jenis satuannya, medan listrik merupakan besaran turunan. Selain itu,
medan listrik juga termasuk ke dalam besaran vektor, sehingga harus dinyatakan
dengan angka dan arah.
2. Kuat Medan Listrik
Secara sederhana, kuat medan listrik bisa diartikan sebagai ukuran seberapa kuat
suatu medan listrik. Dalam pengertian yang lebih teknis, kuat medan listrik adalah
besarnya gaya listrik tiap satu satuan muatan. Kuat medan listrik sering juga
disebut intensitas medan listrik. Untuk mengetahui besarnya kuat medan listrik,
kita harus meletakkan muatan uji di tempat tersebut. Muatan uji adalah sebuah
muatan yang menghasilkan medan listrik yang jauh lebih kecil daripada muatan
yang akan dihitung kuat medannya. Semakin besar muatan listrik yang dikandung
sebuah benda, semakin besar gaya listrik yang dihasilkan sehingga semakin besar
pula kuat medan listriknya. Begitupun sebaliknya, semakin kecil muatan listrik
sebuah benda, maka kecil pula gaya listrik yang dihasilkan sehingga medan
listriknya juga kecil.
Besarnya kuat medan listrik (E) yang dihasilkan oleh Q didefinisikan sebagai hasil
bagi antara gaya Coulomb (F) yang bekerja pada muatan uji q dengan besarnya
muatan uji tersebut. Secara matematis, kuat medan listrik dirumuskan:
E = F/q, atau
F=q.E
Keterangan:
10
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya listrik/gaya Coulomb (N)
q = besar muatan uji (C)
Jadi, medan listrik berbanding lurus dengan gaya listrik. Semakin besar gaya
listrik, semakin besar pula medan listriknya.
Medan listrik dari sebuah muatan titik arahnya selalu menjauhi sebuah muatan
positif dan menuju sebuah muatan negatif. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika, muatannya sama-sama positif atau sama-sama negatif, maka garis gaya
listriknya berbentuk:
11
Garis gaya muatan listrik sejenis positif-positif
Efek medan listrik suatu muatan sumber Q dapat ditinjau dengan meletakkan suatu
muatan uji q di sekitar medan listrik tersebut.Syarat muatan uji adalah muatannya
jauh lebih kecil agar muatan uji tidak mempengaruhi medan yang akan diukur.
Gambar berikut menunjukkan sebuah muatan titik Q yang akan dihitung kuat
medan listriknya. Untuk itu di titik yang berjarak r diletakkan muatan uji yang
besarnya q.
12
Gaya listrik yang dialami oleh muatan uji q karena muatan sumber Q pernah
diamati oleh Coulomb pada tahun 1786. Ia menemukan bahwa:
“Gaya interaksi antara dua buah benda titik bermuatan listrik, berbanding lurus
dengan hasil kali masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda tersebut.”
F = k . Qq/r2
Keterangan:
Kuat medan listrik di suatu titik pada kedudukan muatan uji q adalah hasil bagi
antara gaya Coulomb dan muatan uji:
E = F/q = k . Qq/r2/q
E = k . Q/r2
Keterangan:
Jadi, kuat medan listrik di suatu titik hanya ditentukan oleh besar dan jenis muatan
sumber (Q), serta jarak titik tersebut ke muatan sumber (r).
13
b. Medan Listrik oleh Dua Muatan Titik
Gambar di atas menunjukkan sebuah titik P yang dipengaruhi oleh dua muatan titik
di kiri kanannya.
Ada dua vektor medan listrik yang bekerja di titik P. Pertama, vektor kuat medan
listrik di titik P akibat muatan Q1 adalah E1 dan kedua, yang diakibatkan oleh
muatan Q2 adalah E2.
Jadi, ada dua vektor kuat medan listrik di titik P, yaitu E1 dan E2 yang arahnya
sama. Kuat medan listrik total di titik P adalah resultan dari kedua vektor kuat
medan listrik tersebut. Dirumuskan:
EP = E1 + E2
Keterangan:
Rumus kuat medan listrik oleh bola konduktor yang bermuatan Q pada jarak r dari
pusat bola adalah:
14
E = 1/4πε0 Q/r2
Keterangan:
Nilai ini sama dengan kuat medan listrik oleh muatan titik. Hal ini berarti di luar
bola konduktor, kuat medan listrik sama dengan yang disebabkan oleh muatan titik
karena semua muatan dianggap terkonsentrasi di pusat bola.
Pelat sejajar adalah susunan dua buah pelat konduktor yang luas dan bahannya
sama.
Nilai medan listrik di antara dua pelat merupakan resultan dari medan listrik
karena masing-masing pelat.
Namun, medan listrik di bagian luar pelat sama dengan nol karena medan listrik
oleh pelat positif dan pelat negatif saling menghilangkan.
E = σ/ε0
Keterangan:
15
E = medan listrik pelat sejajar (N/C)
σ = rapat muatan per satuan luas (C/m2)
ε0 = permitivitas 8,85 x 10-12 (CN/m2)
V=E.r
Keterangan:
Hukum Gauss didasarkan pada konsep fluks . Fluks adalah kuantitas yang
menggambarkan seberapa banyak vektor medan atau garis-garis gaya yang
menembus suatu permukaan dalam arah tegak lurus.
Jika terdapat garis-garis gaya dari suatu medan listrik homogen yang menembus
tegak lurus suatu bidang seluas A, jumlah garis medan yang menembus tegak lurus
bidang tersebut sama dengan perkalian E dan A.
16
Perkalian antara E dan A dinamakan fluks listrik (Φ). Secara matematis
dirumuskan:
Φ=E.A
Keterangan:
Jika garis-garis gaya tersebut menembus bidang tidak secara tegak lurus atau
membentuk sudut, rumus fluks aliran listriknya adalah:
Φ = E.A Cos θ
dengan θ adalah sudut antara vektor medan dan luas permukaan yang ditembus.
Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang dilengkapi oleh permukaan tertutup tersebut.
Pernyataan ini kemudian dikenal sebagai Hukum Gauss, dan secara matematis
dirumuskan:
Φtertutup = q/ε0
Contoh Soal:
1. Medan listrik antara dua plat adalah 2400 N/C dan jarak antara kedua plat 0,50
cm, hitunglah beda potensial antara kedua plat.
Jawab:
Diketahui:
E = 2.400 N/C
r = 0,50 cm = 0,005 m
17
Ditanyakan:
V....?
Penyelesaian:
V=E.r
= 2.400 . 0,005
= 12 Volt
Jawab:
Φ = E.A Cos θ
= E . A Cos 600
= E . A . 1/2
= 1/2EA Wb
Jadi, besar fluks medan listrik yang melalui lintasan adalah 1/2EA Wb.
3. Medan listrik sebesar 250 N/C menembus bidang berukuran 50 x 80 cm. Jika
medan listrik membentuk sudut 600 terhadap garis normal bidang, berapa jumlah
garis medan listrik yang menembus bidang?
Jawab:
Diketahui:
E = 250 N/C
A = 50 x 80 = 4.000 cm2 = 0,4 m2
θ = 600
Ditanyakan:
Φ......?
18
Penyelesaian:
Φ = E.A Cos θ
= 250 . 0,4 . Cos 600
= 10 . 0,5
= 50 Wb atau Nm2/C
Jadi, jumlah garis medan listrik yang menembus bidang adalah 50 Wb.
4. Kuat medan listrik homogen sebesar 200 N/C menembus bidang yang memiliki
panjang 30 cm dan lebar 20 cm dengan sudut 600. Fluks medan listrik adalah...
Jawab:
Diketahui:
E = 200 N/C
A = 30 x 20 cm = 600 cm2 = 0,06 m2
θ = 600
Ditanyakan:
Φ......?
Penyelesaian:
Φ = E.A Cos θ
= 200 . 0,06 . Cos 600
= 12 . 0,5
= 6 Wb
5. Medan listrik sebesar 5.000 N/C melewati permukaan persegi dan membentuk
sudut 600 terhadap garis normal. Luas permukaan persegi adalah 2 m2. Tentukan
fluks listrik yang melalui permukaan persegi!
Jawab:
Diketahui:
19
E = 5.000 N/C
A = 2 m2
θ = 600
Ditanyakan:
Φ......?
Penyelesaian:
Φ = E.A Cos θ
= 5.000 . 2 . Cos 600
= 10.000 . 0,5
= 5.000 Wb
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muatan listrik adalah istilah yang diberikan pada partikel atom yaitu partikel
proton dan elektron. Proton bermuatan positif, sedangkan elektron bermuatan
negatif.
Medan listrik adalah daerah disekitar benda bermuatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik, dirumuskan E = F/q, di mana (F) adalah gaya
Coulomb dan (q) adalah besar muatan uji.
DAFTAR PUSTAKA
https://rumuspintar.com/medan-listrik/
http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Muatan_29007_p2k-unkris.html
20
http://p2k.itbu.ac.id/ind/1-3063-2950/Medan-Listrik_24478_itbu_medan-listrik-
itbu.html
21