Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LISTRIK

Dosen Pengampuh:
Amelia Niwele. S,Pd, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok III
1. Nilma Ikram 8. Nur Vita Wabula
2. Nofita Wance 9.Nurfaiza Retop
3. Novita Mamulati 10.Nurfatilah Soumena
4. Novita Thesman 11.Nursafanah Abdurradjak(x)
5. Nur Afrida 12.Nurul Mutia Putri
6. Nur Azizah Iftria 13.Nurul Difinubun(X)
7. Nur Janah Nacikit 14.Olga De fretes
15.Paulin Batlayar

Kelas : B2 (Ambon)
Semester : 1 (satu)
Prodi : S1 Farmasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MALUKU HUSADA
AMBON
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
penulisan Makalah “listik”
Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan pembaca mengenai listik dalam fisika. Penulis menyadari bahwa
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa
kritikan dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, sekiranya Makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi
pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang listik
dalam pembelajaran fisika maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ambon, januari 2024

Kelomok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar belakang....................................................................................................4
1.2 Perumusan masalah............................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. HUKUM COLLUMB............................................................................................5
B. HUKUM GAUSS...................................................................................................7
C. POTENSIAL LISTRIK..........................................................................................8
D. KAPASITAS LISTRIK..........................................................................................9
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
6.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang memengaruhi hidup dan
kehidupan manusia saat ini. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
menghasilkan penemuan-penemuan baru yang pada dasarnya membutuhkan
listrik sebagai sumber energi. Dengan kata lain, semakin bertambah pula
kebutuhan akan adanya listrik dalam kehidupan. Kebutuhan listrik di
berbagai
daerah dari waktu ke waktu selalu berbeda bergantung pada pemakaian
listrik didaerah tersebut, sehingga penyediaan tenaga listrik dan alokasi
pembangkit yang digunakan juga berbeda di daerah yang satu dengan yang
lainnya.
Kebutuhan energi listrik semakin hari cenderung berubah-ubah, sehingga
Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) sebagai penyedia tunggal energi listrik
harus bisa memprediksi kebutuhan beban listrik setiap harinya.
Prediksi dari kebutuhan listrik ini dapat membantu penyedia layanan
energi listrik (PT. PLN) agar permintaan listrik dan ketersediaan listrik
seimbang. Sehingga tidak terjadi pemborosan biaya pembangkitan energi
listrik karena daya yang dikirim dari pembangkit lebih besar dari permintaan,
atau tidak terjadi pemadaman yang diakibatkan permintaan listrik lebih besar
dari ketersediaannya, yang mana jika hal-hal tersebut terjadi nantinya akan
merugikan pihak penyedia atau pun pihak konsumen.
Prediksi atau peramalan yang akan dilakukan hanya bersumber pada satu
variabel, yaitu beban puncak dari transformator daya. Sehingga data yang
didapatkan bersifat runtut waktu (time series).

1.2 Rumusan masalah


1.apa yang di maksud dengan hukum columb
2.apa yang di maksud dengan hukum gauss
3.apa yang di maksud dengan potensial listrik
4.apa yang di maksud dengan kapasitas listrik
1.3 tujuan masalah
1.memahami pengertian,rumus dan contoh soal dari hukum columb
2.memahami pengertian, rumus, dan contoh soal dari hukum gauss
3.memahami pengertian, rumus, dan contoh soal dari potensial listrik
4. memahami pengertian, rumus, dan contoh soal dari kapasitas listrik
BAB II

PEMBAHASAN

A. HUKUM COLLUMB

2.1 Pengertian
Hukum Coulomb ditemukan oleh ahli fisika asal Prancis yang
bernama Charles Augustin de Coulomb. Coulomb melakukan penelitan
mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang diberi muatan
listrik dan dipisahkan oleh jarak tertentu. Hukum Coulomb pada dasarnya
menyatakan bahwa interaksi muatan listrik yang sejenis akan tolak-
menolak, sedangkan muatan yang berlainan jenis akan tarik-menarik.
2.2 Rumus
Dari hasil percobaan Coulomb, dapat dinyatakan bunyi Hukum
Coulomb sebagai berikut :

 Contoh soal:
Untuk lebih memahami Hukum Coulomb, yuk kita bahas bersama
contoh soal dibawah ini!

Dua buah titik A dan B berjarak 3 meter, masing-masing


bermuatan listrik +4 x 10-4 C dan -1 x 10-4 C. Titik C terletak di
antara A dan B, berjarak 2 meter dari A dan bemuatan listrik +3 x
10-5 C. hitung besar gaya elektrostatis pada muatan di C!

Pembahasan:

Diketahui:

qA = +4 x 10-4 C

qB = -1 x 10-4 C

qC = +3 x 10-5 C

rCA = 2 m

rBA = 3m

Ditanya: FC ?

Jawab:
B. HUKUM GAUSS

3.1. Pengertian
Hukum gauss diciptakan oleh Carl Fredrich (1777- 1855) yakni
seorang matematikawan sepanjang masa. Tahukah Grameds apa itu hukum
gauss? Pada umumnya, hukum gauss kita pelajari di sekolah dalam
pelajaran Fisika. Dalam bagian ini, akan membahas perihal pengertian
hukum gauss beserta rumusnya. Silahkan disimak penjelasannya hingga
selesai berikut ini.
Hukum Gauss adalah hukum yang menghubungkan fluks total
pada permukaan tertutup dengan jumlah muatan yang dikandung oleh
permukaan tersebut.Hukum gauss secara teoritis berbunyi "fluks total yang
melewati permukaan tertutup sebanding dengan muatan total yang
dilingkupi permukaan tertutup tersebut".
Hukum Gauss adalah metode yang sangat efektif untuk mencari
kuat medan listrik di sekitar muatan kontinu pada benda yang memiliki
simetri. Namun, perlu diingat bahwa hukum Gauss berlaku untuk semua
jenis permukaan, baik simetri maupun tidak simetri. Secara khusus untuk
permukaan simetri maka penerapan hukum Gauss menghasilkan
persamaan medan listrik dalam bentuk yang mudah. Di mana akan
menerapkan hukum Gauss pada beberapa kasus. Sebelum menerapkan
hukum Gauss, ada beberapa hal penting di dalam hukum Gauss, yakni:
* Fluks Listrik, yaitu perkalian skalar (perkalian titik) antara vektor
kuat medan listrik dengan vektor luar permukaan yang ditembus oleh
medan.
* Fluks pada permukaan tertutup, yaitu fluks yang terjadi karena
adanya garis gaya yang keluar dari muatan positif.

3.2 Rumus
Φ = E.A
Keterangan:
Φ: Fluks listrik (WB)
E: Kuat medan listrik (N/C)
A: Luas dari bidang medan listrik (m2)

 Contoh soal
Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah
medan listrik homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya
dengan arah yang tegak lurus bidang persegi tersebut, berapa
jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut
(fluks listrik)?

Pembahasan

Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2

Jumlah Garis yang menembus bidang

Φ = E. A

Φ = 200. 4 x 10-2 m

Φ = 8 weber

C. POTENSIAL LISTRIK

4.1 Pengertian
Pengertian potensial listrik Potensial listrik dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi potensial per satuan muatan saat sebuah muatan
uji dipindahkan di antara dua titik. Potensial listrik ini masuk ke dalam
besaran skalar. Secara matematis, potensial listrik didefinisikan dengan V,
di mana apabila ada muatan tes positif (q) dalam sebuah medan listrik
mempunyai energi potensial listrik (EP).

4.2 Rumus Potensial Listrik


V = W/Q
Keterangan:
V = beda potensial dengan satuan volt
W = energi listrik dengan satuan joule
Q = muatan listrik dengan satuan Coulomb

 Contoh soal
Terdapat muatan sebesar 4 Coulomb yang akan dipindahkan dari A
ke B dengan usaha sebesar 20 Joule. Berapa beda potensial dari A
&B?
Jawabannya:
V = 20/4 = 5 volt

D. KAPASITAS LISTRIK

5.1 Pengertian
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan
muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Satuan dari kapasitor adalah
Farad. Kapasitor terbuat dari material logam yang berbentuk dua buah
lempengan yang disusun secara paralel dan berdekatan satu dengan yang
lain sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan fungsinya.
Dalam dunia kelistrikan terdapat beberapa satuan kapasitas listrik.
Satuan kapasitas listrik merujuk pada ukuran atau jumlah energi listrik
yang dapat disimpan, dihasilkan, atau dikonsumsi oleh suatu sistem atau
perangkat. Penggunaan standar SI memberikan keseragaman dan
konsistensi dalam pengukuran listrik di seluruh dunia, memudahkan
pertukaran data dan informasi, serta memfasilitasi kerja ilmiah dan
teknologi di bidang listrik. Ketahui satuan kapasitas listrik, rumus, dan
urutannya di ulasan berikut ini.
Dikutip dari buku Dasar Teknik Listrik karya Hantje Ponto (2012:
232), satuan daya listrik dalam satuan internasional adalah watt. Watt
merupakan satuan dasar untuk mengukur kapasitas listrik dan sering
digunakan untuk mengukur daya listrik yang dikonsumsi atau dihasilkan
oleh suatu perangkat atau system.
Satu watt adalah besar daya ketika energi satu joule dibebaskan
dalam selang waktu 1 detik. Dalam konteks kapasitas listrik, terdapat
beberapa satuan yang umum digunakan, antara lain:
1. Ampere-hour (Ah)
Satuan ini digunakan untuk mengukur kapasitas baterai atau
akumulator. Satu ampere-hour setara dengan aliran arus listrik
sebesar 1 ampere dalam waktu 1 jam.

2. Watt-hour (Wh)
Satuan ini digunakan untuk mengukur kapasitas atau konsumsi
energi listrik. Satu watt-hour setara dengan daya listrik sebesar 1
watt yang digunakan atau dihasilkan selama 1 jam.
3. Kilowatt-hour (kWh)
Satuan ini juga digunakan untuk mengukur konsumsi atau produksi
energi listrik. Satu kilowatt-hour setara dengan daya listrik sebesar
1 kilowatt yang digunakan atau dihasilkan selama 1 jam.

4. Megawatt-hour (MWh) dan gigawatt-hour (GWh)


Satuan ini digunakan untuk mengukur kapasitas energi listrik yang
lebih besar, seperti pada skala pembangkit listrik tenaga besar. Satu
megawatt-hour setara dengan 1 juta watt-hour atau 1.000 kilow

5.2 Rumus
Rumus dasar untuk menghitung kapasitas listrik adalah:
Kapasitas Listrik = Daya Listrik × Waktu

 Contoh soal
Terdapat sebuah Kapasitor dengan mempunyai besaran kapasitas
sebesar 0.8 μF yang dimuati oleh sebuah Baterai berkapasitas 20
Volt. Maka berapakah Muatan yg tersimpan didalam Kapasitor
tersebut ?

Diketahui:
C = 0.8 μF sama dengan 8 x 10-7 F
V = 20 Volt (V)
Ditanya:
Berapakah nilai Q?

Penyelesaian:
C = Q / V sehingga Q = C x V
Q = 8 x 10-7 x 20
Q = 1.6 x 10-5 coulomb
Jadi, jawabannya adalah 1.6 x 10-5 coulomb.
BAB III

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Dalam
alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya
tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut.Hukum I Kirchoff
berbunyi:
"Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut."Sumber energi
listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik
ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
baterai, aki, dinamo, dan generator. Pemanfaatan energy listrik dalam kehidupan
sehari-hari sangat besar. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya
perubahan energi listrik. Namun, harus diingat bahwa energy listrik bukanlah
energy yang dapat diperbaharui. Itu berarti, ketika menggunakan energy listrik
harus efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Rosyid MF, Budhi RH, Resmiyanto R, Prastya DS. (2008) Kajian Konsep Fisika
3 untuk Kelas XII SMA dan MA. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
https://www.lakonfisika.net/2019/07/konsep-contoh-soal-hukum-coulomb-gaya-
coulomb.html
https://nationalmaglab.org/education/magnet-academy/history-of-electricity-
magnetism/pioneers/charles-augustin-de-coulomb
Radar: Gauss’s Law – Shmoop (n.d.)

Anda mungkin juga menyukai