Anda di halaman 1dari 16

Fisika Umum

Critical Book Riview (CBR)


“LISTRIK DAN MAGNET”

Oleh :
Disusun Oleh :

- Asri Purnama (4193341010)


- Fadhila Aulia Tribuanadewi (4193341002)
- Khairunnisah Al-Adawiyah (419331001)
- Loriska Meliana Br.Sinaga (419331003)
- Ratna Sari Dewi (4191141003)

Dosen Pengampu : Dra. Derlina, M.Si

Mata Kuliah : Fisika Umum

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga Critical Book Review ini dapat tersusun hingga
selesai. Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Fisika Umum Ibu Dra.
Derlina,M.Si, atas ilmu ilmu yang diberikan. Tanpa ilmu yang diberikannya tentunya kami
tidak akan mengerti untuk menyelesaikan Critical Book Review ini dengan baik. Dan
harapan buat kedepannya Critical Book Review ini semoga berguna buat para pembaca
dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya setelah membacanya dengan baik,
untuk keterbatasan buat depannya juga mempunyai kelemahan dari Critical Book Review
ini dapat memperbaiki bentuk ataupun menambah isi Critical Book Review ini agar bisa
menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Karena penulis menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan didalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapakan kritik serta saran dari pembaca untuk Critical Book Review ini,
supaya Critical Book Review ini nantinya dapat menjadi Critical Book Review yang lebih
baik lagi.

Medan, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.....................................................................3

B. Tujuan Penulisan CBR.................................................................................3

C. Manfaat CBR................................................................................................3

BAB II RINGKASAN BUKU


6

BAB III KELEBIHAN DAN KEUKURANGAN ...............................................13

BUKU BAB IV PENUTUP....................................................................................14

A. Kesimpulan ..................................................................................................14
B. Saran .............................................................................................................14
C. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas kadang menganalisis sebuah buku, mengenal, dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku refrensi untuk kita baca dan pahami
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahsan oleh karena itu penulis
membuat CBR Filsafat ilmu untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku refrensi
terkhusus pada pokok bahasan tentang filsafat ilmu.

B. Tujuan Penulisan CBR

Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku filsafat ilmu. Membandingkan


sebuah buku tentang filsafat ilmu yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu
kelengkapan pembahasannya keterkaitan antara babnya.

C. Manfaat CBR

Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas adalah :

1. Menambah wawasan pengetahuan tentang filsafat ilmu, metode metode


filsafat memahami, filsafat ilmu, dan berbagai macam teori dari para ahli
filsafat.

2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah


dilengkapi dengan ringkasan buku. Pembahasan isi buku,serta kekurangan
dan kelebihan buku tersebut.
IDENTITAS BUKU UTAMA

 Judul : Fisika Dasar Elektisitas & Magnetisme


 Edisi : I (Pertama)
 Pengarang : Mohammad Ishaq
 Penerbit : Graha Ilmu
 Kota terbit : Yogyakarta
 Tahun terbit : 2007
 ISBN : 978-979-756-289-2
IDENTITAS BUKU PEMBANDING

 Judul : Fisika
 Edisi : Kelima
 Pengarang : Douglas C. Goancoli
 Penerbit : Erlangga
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2001
 ISBN : 979-688-131-4
BAB II
RINGKASAN BUKU
 Buku Utama

Listrik Statis : Hukum Coulomb Dan Medan Listrik Pada Muatan Titik
Pada tahun 1768, melalui sebuah percobaan, Coulomb mendapatkan bahwa
muatan-muatan sejenis akan menimbulkan efek tarik-menarik dan benda yang berlainan
jenis akan saling menolak. Gaya tarik/ tolak ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antar benda/ muatan dan sebanding dengan besarnya muatan benda tersebut. Coulomb
mengamati bahwa (dengan melihat skala di E) puntiran menjadi besar ketika muatan
ditambah dan menjadi kecil ketika muatan dikurangi. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
elektrostatik sebanding dengan besar masing-masig muatan. Sehingga Coulomb
merumuskan :

F

Selanjutnya ketika Coulomb mengatur jarak antara muatan A dan muatan B, mengamati
bahwa puntiran menjadi besar ketika jaraknya dekat dan menjadi kecil ketika jaraknya
lebih jauh dan menyimpulkan bahwa gaya elektrostatik ini berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak.
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa :

QA Q B
F 

rAB

yang berarti gaya elektrostatik sebanding dengan masing-masing muatan


dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Untuk membuat
rumusan ini menjadi eksak, artinya mengubah tanda sebanding () dengan
tanda =, maka diperlukan sebuah konstanta, katakanlah k di mana :

QA Q B
Fk

rAB

terlambat dikenali orang dibandingakan Coulomb yang mempublikasikan


karya-karyanyanya melalui Mémoirs de l'Académie Royale antara tahun 1775
hingga 1779.

Nilai dari k diukur melalui percobaan menggunakan prinsip Cavendish


ketika menghitung nilai G pada konstanta gravitasi universal, yang bentuk
persamaannya sangat mirip dengan gaya elektrostatik.
Mm
F G r2

QA QB
F k

rAB

Prinsip percobaan Cavendish sebetulnya sederhana. Terdiri dari dua bola


bermuatan masing-masing m dan jari-jari r yang dihubungkan dengan batang
ringan yang disebut dengan ”dumbell”. Dumbbel ini dapat berputar bolak-balik
karena ditolak gaya elektrostatik dari dua bola lain bermassa M.

I adalah momen inersia, untuk dumbell nilainya I=2m(d2+2r2/5 ). Maka


jika d, r, m dan T bisa dihitung maka secara prinsip kita bisa memperoleh nilai k.
Nilai k dari pengukuran diperoleh sekitar 9x109 Nm2/C2, nilai ini untuk
medium udara atau vakum.

2. MEDAN LISTRIK

Hubungan Medan Listrik Dengan Gaya Coulomb

Fenomena elektrostatik dapat dijelaskan melalui interaksi gaya Coulomb


seperti di atas, yaitu dari sudut pandang pengaruh sebuah muatan listrik
terhadap muatan lainnya. Cara lain untuk menjelaskan gejala elektrostatik ini
adalah dengan konsep medan. Seringkali, dalam aplikasi medan listrik lebih
penting dan lebih mudah diukur. Dengan konsep medan, kita memandang
sebuah muatan listrik q sebagai sumber yang memancarkan pengaruh listrik ke
segala arah. Pengaruh listrik ini dinamakan medan (field). Medan listrik ini akan
mempengaruhi muatan listrik lain q’ yang berada di sekitarnya, sehingga akan
tertarik atau tertolak, bergantung dari jenis muatannya. Atau dengan kata lain
muatan q’ akan mengalami gaya Coulomb.

Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan di mana pengaruh listrik


masih berpengaruh pada muatan lain. Medan listrik di suatu titik sejauh dari
2
muatan q adalah E(rv) k q rˆ r

Beberapa catatan penting penting mengenai medan listrik adalah :


1. Persamaan (2) hanya berlaku untuk muatan titik
2. Pusat sistem koordinat ada pada muatan sumber q

3. Satuan yang dipakai adalah dalam sistem MKS

4. Hanya berlaku untuk muatan dalam medium vakum atau udara.

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

MUATAN LISTRIK DAN MEDAN LISTRIK

1. Listrik statis dan kekekalannya


Kata listrik (electricity) berasal dari kata yunani elektron yang berarti “amber”.
Amber adalah dammar pohon yang membatu, dan orang zaman dahulu mengetahui
bahwa jika anda menggosok batang amber dengan kain, amber tersebut akan menarik
daun- daun kecil atau debu. Sepotong plastic yang keras, batang kaca, atau penggaris
plastic yang digosok dengan kain juga akan menunjukkan efek amber ini, atau sekarang
kita sebut dengan istilah listrik statis. Hukum kekekalan muatan listrik, mengatakan
bahwa jumlah total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol.
Jika satu benda atau bagian ruang mendapatkan muatan positif, maka muatan negative
dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah sekitarnya atau benda didekatnya.
Tidak pernah ditemukan penyimpangan di hukum ini, dan hukum kekekalan ini sama
kuatnya seperti kekekalan energi dan momentum.
2. Muatan listrik dalam atom
Pandangn saat ini sedikit disederhanakan, menunjukkan bahwa atom memiliki inti
bermuatan positif yang berat, yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron bermuatan
negatif. Inti terdiri dari proton yang bermuatan positif, dan neutron yang tidak memiliki
muatan listrik. Besar muatan pada proton dan elektron tepat sama, tetapi jenisnya
berlawana. Berarti atom netral memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
Bagaimanapun kadang- kadang satu atom bisa kehilangan satu atau lebih elektronnya,
atau mendapatkan elektron tambahan, dalam hal ini ataom akan mempunyai muatan
positif atau negatif total, yang diseebuut ion.
3. Muatan induksi; elektroskop
Misalkan sebuah benda logam bermuatan didekatkan ke benda logam yang
tidak bermuatan. Jika keduanya bersentuhan, elektron bebas pada benda yang netral
tertarik oleh benda yang bermuatan positif dan dbeberapa diantaranya akan pindah karena
benda kedua kehilangan beberapa elektron negatifnya, ia kan memiliki muatan positif
total. Proses ini disebut pemuatan dengan induksi, atau dengan kontak dan kedua benda
pada akhirnya akan memiliki muatan yang berjenis sama. Elektroskop adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi muatan. Sebagaimana pada gambar didalam sebuah
lingkaran ada dua keping yang bisa bergerak, sering kali terbuat emas. (kadang- kadang
hanya satu keping yang bisa bergerak). Keping- keping tersebut dihubungkan oleh
konduktor ke bola logam dibagian luar lingkaran tapi diisolasi dari lingnkaran itu sendiri.
Jika benda yang bermuatan positif didekatan ke bola, pemisah muatan akan diinduksi,
karena elektron- elekron ditarikke atas kearah bola membuatan keping- keping tersebut
bermuatan positif.
4. Hukum coulomb
Hukum coulomb mendeskripsikan gaya antara dua muatan ketika berada dalam
keaddaan diam. Gaya- gaya tambahan berperan ketika muatan sedang bergerak, ketika
menghitung dengan hukum coulomb, kita biasanya mengabaikan tanda muatan- muatan
dan menentukan arah berdasarkan pada apakah gaya tersebut tarik- menarik atau tolak-
menolak.
5. Medan listrik
Baik gaya maupun gaya listrik berkerja dari jarak tertentu , gaya aka nada
bahkan ketika benda tidak bersentuhan. Gagasan gaya bekerja dari jarak tertentu
merupakan suatu yang sulit untuk para pemikir zaman dahulu. Newton sendir tidak
merasa nyaman dengan gagasan ini ketika ia menerbitkan hukum gravitasi universalnya.
Cara yang bisa membantu untuk memahami situasi ini menggunakan ide medan yang
dikembangkan oleh ilmuan inggris Michael Faraday (1791- 1867). Pada kasus listrik
menurut Faraday , suatu medan listri keluar dari dari setiap muatan dan menyebar ke se
seluruh ruang. Kita dapat menyelidiki medan listrik yang mengelilingi sebuah muatan
atau sekumpul muatan dengan mengukur gaya pada muatan tes positif yang kecil .
6. Garis- garis medan
Karena medan llistrik merupakan vektor, kadang- kadang disebut medan vektor. Kita
dapat menunjukkan medan listrik dengan tanda panah pada berbagai titik dalam situasi
tertentu. Kita rangkum properrti- properti garis- garis medan sebagai berikut:
1. Garis- garis medan menunjukkan arah medan listrik
2. Garis- garis tersebut digambarkan sedemikian sehingga besar medan listrik sebanding
dengan jumlah garis yang melintasi daerah yang tegak lurus terhadap garis- garis itu.
3. Garis- garis medan listrik dimulai pada muatan positif dan berakhir pada muatan
negatif, dan jumlah pada awal dan akhir sebanding dengan besar muatan.
7. Medan dan Konduktor Listrik
Kita sekarang membahas beberapa properrti konduktor yang baik. Pertama medan
listrik didalam konduktor yang baik adalah nol pada situassi statis yaitu ketika muatan-
muatan berada dalam keadaan diam. Jika ada medan listrik didalam konduktor, aka nada
gaya pada elektron- elektron bebasnya karena F = qE. Elektron- elektron akan bergerak
sampai mencapai posisi dimana medan listrik, dan juga gaya listrik pada mereka menjadi
nol.
8. Gaya- gaya Listrik pada Biologi Molekuler: struktur DNA dan Replikasi
Studi mengenai struktur dan fungsi sel hidup pada tingkat molekuler disebut biologi
molekuler. Bidang ini penting untuk penerapan fisika. Karena bagian dalam sel terutama
terdiri dari air, kita dapat membayangkannya sebagai lautan molekul yang luas yang terus
bergerak ( sepereti pada teori kinetik)., yang saling bertumbukan dengan energi kinetik
yang beragam besarnya. Molekul- molekul ini berinteraksi satu sama lain dengan
berbagai cara reaksi kimia ( membentuk dan memutus ikatan antar atom) dan interaksi
atau penggabungannya yang lebih singkat yang terjadi Karena adanya tarik menarik
elektrostatik antar molekul.
Informasi genetik yang diteruskan dari generasi ke generasi semua benda hidup
terdapat dalam kromosom yang terbuat dari gen- gen. setiap gen berisi informasi yang
diperlukakan untuk menghasilkan jenis molekul protein tertentu. Informasi genetic yang
ada pada gen dibentuk menjadi molekul inti pada kromosom, yaitu DNA molekul DNA
terdiri dari rangkaian panjang molekul- molekul kecil yang dikenal sebagai basa
nukleutida.
BAB III

PEMBAHASAN
No Buku Utama Buku Pembanding
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
1 Materi yang Materi yang Penjelasan yang Penjelasan terlalu
dijelaskan dalam dijelaskan jelas tetapi dipaparkan sedikit lebih banyak
buku ini jelas, tidak rinci. dilengkapi dengan gambar
buku dilengkapi gambar sehingga
dengan gambar- pembaca lebih
gambar yang mudah memahami
memudahkan materi
pembaca dalam
memahami
materi, tidak
menebak-nebak
maksud materi
dan terdapat
latihan soal yang
bisa membuat
pembaca berlatih
secara mandiri.
2 Terdapat latihan Tidak terdapat Disetiap bab Bahasa yang
soal sehingga pembahasan soal dilengkapi contoh digunakan bertele-
pembaca dapat sehingga membuat soal sehingga tele sehingga materi
berlatih pembaca kesulitan pembaca dapat yang disampaikan
mengerjakan menilai apakah berlatih tidak begitu efektif
soal jawaban benar atau mengerjakan soal
tidak
Terdapat banyak Rumus banyak Tidak banyak
rumus yang dipaparkan tetapi memuat rumus,
dipaparkan tidak ada penjelasan kebanyakan hanya
dari rumus tersebut ilustrasi gambar
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton yang mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama
dengan jumlah muatan positifnya disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik
didekatkan maka akan terjadi interaksi yaitu muatan listik yang sejenis maka benda akan
saling tolak-menolak, sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis jika didekatkan maka
akan tarik-menarik. Listrik dapat dibagi menjadi dua : yaitu listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis adalah suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan arus
listrik. Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor.
Peristiwa listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena
proses gesekan. Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan membuat elektron
antara dua materi yang satu berpindah ke materi yang lain.
B. Saran

Sebaiknya pada buku utama rumus yang dipaparkan dilengkapi dengan


penjabaran maksud dari rumus tersebut dan dimuat pembahasan soal sehingga pembaca
dapat menilai hasil pekerjaannya. Pada buku pembanding sebaiknya kalimat yang
digunakan tidak bertele-tele, memuat banyak rumus dan materi yang dijelaskan harusnya
lebih rinci.

C. Rekomendasi

Buku utama dan buku pembanding sama bagusnya, tetapi ada bagian di buku
utama yang tidak ada dibuku pembanding. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan
pembaca untuk membaca buku utama karena materi yang disampaikan lebih lengkap
beserta rumus dan contoh soal.
DAFTAR PUSTAKA

Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Elektisitas & Magnetisme. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai