Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REVIEW

“ELEKTOMAGNETISME: LISTRIK-MAGNET”

DOSEN PENGAMPU : TEGUH FEBRI SUDARMA, S.Pd, M.Pd.

DUSUSUN OLEH :

AUREL CITRA INSANI BR. NAIBAHO

(4203121051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat yang telah dia berikan kepada kita, karena telah diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dosen pengampu mata kuliah
Fisika Umum yaitu “Critical Book Review”. Terimakasih juga saya ucapkan kepada
dosen pengampu bapak Teguh Febri Sudarma, S.Pd, M.Pd. . karena telah
memberikan nasehat dan bimbingan untuk menyelesaikan Critical Book Review
ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Fisika Umum yang telah
diberikan oleh dosen pengampu yang telah disesuikan dengan RPS. Sekiranya
Critical Book Review ini dapat berguna bagi si pembaca dalam mendapatkan
informasi tentang materi Fisika Umum. Namun dalam penyusunan dan isi dari
karya tulis tersebut masih terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan oleh
karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran dari saudara pembaca agar
saya dapat mengambil evaluasi untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis
sebuah CBR dan selanjutnya dapat menyelesaikannya lagi dengan lebih baik.

Atas perhatian dari saudara pembaca saya ucapkan banyak terimakasih.

Medan,Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................3
B. TUJUAN PENULISAN CBR..................................................................................................3
C. MANFAAT CBR..................................................................................................................4
D. IDENTITAS BUKU...............................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
RINGKASAN ISI BUKU...................................................................................................................5
A. BUKU UTAMA...................................................................................................................5
B. BUKU PEMBANDING.........................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................16
PEMBAHASAN............................................................................................................................16
A. KELEBIHAN......................................................................................................................16
B. KEKURANGAN.................................................................................................................16
BAB IV.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN..................................................................................................................18
B. SARAN............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................19
LAMPIRAN..................................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sering sekali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
kita pahami. Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati
kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan, tentang Fisika umum, oleh
karena itu, penulis membuat critical book report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih referensi, terkhusus tentang Fisika umum.
CBR ini juga bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebh menitik
beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretesi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan
menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu.

B. TUJUAN PENULISAN CBR

1. Penyelesaian salah satu tugas sesuai RPS yaitu CBR


2. Menambah pengetahuan tentang Fisika umum
3. Meningkatkan cara berfikir kritis dalanm mencari informasi yang di
berikan.
4. Menguatkan pendapat dalam hal mengkritisi kedua buku dan
membandingkan kedua buku.

C. MANFAAT CBR

1. Untuk menambah wawasan tentang materi Fisika umum

4
2. Untuk mengetahui apa itu listrik-magnet
3. Untuk mengetahui apa itu manfaat listrik-magnet

D. IDENTITAS BUKU

1. BUKU UTAMA
Judul : Elektromagnetisme
Edisi : pertama
Pengarang : Lailatin Nuriyah, A.M Juwono
Penerbit : UB press
Kota Terbit : Malang
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-432-305-9

2. BUKU PEMBANDING
Judul : physics
Edisi : kesembilan
Pengarang : Raymond A. Serway, John W. Jewett, jr
Penerbit : physical sciences, physics and astronomy
Kota Terbit : London
Tahun Terbit : 2014
ISBN :13-978-1-133-95405-7
: 10-1-133-95405-7

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BUKU UTAMA

1. RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Radiasi secara sederhana berarti pancaran energi. Radiasi
elektromagnetik adalah proses pancaran dan perjalanan energi
elektromagnetik, dalam gelombang elektromagnetik, dan efek yang di
akibatkannya pada materi yang di kenainya. Radiasi elektromagnetik
dapat berasal dari sumber radiasi tetap (seperti matahari, atau sumber
cahaya lainnya), dan dapat pula berasal dari partikel bermuatan yang
mengalami akselerasi. Radiasi elektromagnetik secara fisik di
presentasikan oleh gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu,
pembicaran tentang radiasi elektromagnetik, identik dengan pembicaran
gelombang elektromagnetik khususnya tentang energy gelombangnya.
Muatan listrik dalam keadaan diam tidak menimbulkan
gelombang elektromagnetik, demikian juga dengan arus tetap.untuk
menimbulkan medan elektromagnetik di perlukan muatan yang di
percepat atau arus listrik tidak konstan.

2. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terbentuk
oleh karena adanya rambatan medan listrik dan medan magnetic. Melalui
persamaan Maxwell, dapat ditunjukkan bahwa dinamika dari medan
listrik dan medan magnetic memenuhi persamaan gelombang, sehingga
perambatan kedua medan adalah manifestasi dari suatu gelombang, yang
disebut gelombang elektromagnetik.

6
Dengan sifat bebas dimaksudkan bahwa dalam medium yang di
rambati oleg gelombang tidak ada muatan listrik bebas, yang dengan kata
lain, memenuhi syarat ρ=0. Dalam medium seperti itu juga tidak ada
arus, kecuali arus pergeseran yang berasal dari medan listrik, yang
muncul karena hubungan J=σE.
Untuk medan listrik dan medan magnetic berlaku
2 ∂F ∂2 E
∇ ( ∇ . E )−∇ E=−μ 0 σ −μ0 ε 0 2
∂t ∂t
Salah satu gelombang yang memenuhi persamaan unntuk E
adalah gelombang datar yaitu gelombang yang memiliki muka (font)
gelombang dengan geometri datar,yakni memiliki fase yang konstan.
Gelombang dari berbagai konfigurasi sumber, baik yang berikat
langsung terbentuknya gelombang datar atau tidak jika di terima pada
jarak yang jauh dapat dianggap sebagai gelombang.
 Vector pyonting
Jika di suatu titik terdapat sumber gelombang
elektromagnetik, maka banyaknya energy yang terpancar
dari sumber itu, per-satuan waktu, persatuan luas bidang
yang menerima radiasinya, dinyatakan dalam suatu
besaran vector aliran energy, yang di sebut vector
pyonting .

1
S= ExB
μ0

Dengan begitu, daya total dari suatu sumber dapat


dihitung dengan menghitung daya yang menembus luasan
tertutup, berupa bangun bola, yang melingkup sumbernya.

7
Radiasi elektromagnetik, khususnya yang di kaitkan
dengan penggunaanya untuk komunikasi, perlu memiliki
sifat bahwa , daya total yang terkait, tidak menurun terlalu
dengan jarak. Tidak seperti pada kasus-kasus medan
listrik dan magnetic satatik, yang umumnya memiliki sifat
ketergantungan pada jarak melalui faktor 1/r2,

Untuk menentukan kuat medan listriknya maka dalam

∂A
menggunakan persamaan E=−∇ V − dan B=∇ x A,
∂r
maka dapat digunakan persamaan gradient dalam sistem
kordinet bola, sebagai:

∂V ~ 1 ∂ V ~
∇V = r+ θ
∂r r ∂θ

Besaran vector poynting adalah aliran energy persatuan waktu ,


persatuan luas, yang identik dengan besaran intensitas cahaya yang jatuh
pada suatu permukaan. Dalam praktek di perlukan penentuan atas nilai
rata- ratanya dengan hanya memerlukan perhitungan nilai-nilai rata-rata
dari kuadrat kosinus tersebut.

Daya total radiasi , yakni energy yang dipancarkan oleh sumber


radiasi setiap satuan waktu dalam kondisi kordinat bola.

3. MEDAN DARI MUATAN TITIK BERGERAK


Misalkan bahwa ada satu partikael bermuatan yang bergerak
menurut lintasan w(t), maka jika titik, p , dimana pengamat berada
mempunyai vector posisi r , maka berlaku hubungan

8
s = |r −w (t r )|=c (t−t r )

dari persamaan ini, s adalah jarak antara posisi pengamat dengan


posisi tunda dimana partikel berada, pada waktu tunda ,t, sebelum waktu
sekarang.
Persamaan untuk menghitung potensial

1 ρ (r' , t r ) '
V(t)= dτ
4 π ε0 ∫ s

Untuk sumber muatan berupa titik, parameter s dapat dikeluarkan


dari tanda integral, namun begitu , tidak serta merta hasil integral
memberikan muatan sumber q. hal ini terjadi, karena dalam besaran rapat
muatan, terdapat parameter waktu tunda sehingga integral rapat muatan
tidak sama dengan muatan partikel. Dengan berdasar pada prinsip efek
Doppler. [ CITATION Nur17 \l 1033 ]
Persamaan di peninjau P dengan vector posisi r, pada waktu
sekarang t yang di akibatkan oleh pergerakan partikel bermuatan pada
waktu tunda, dengan kecepatan v, dengan s adalah posisi tunda partikel
relative terhadap p
Selanjutnya , oleh karena hubungan J=ρ V

Selanjutnya kuat medan listrik dan kuat medan magnetic dapat di


tentukan,

∂A
E=−∇ V − dan B=∇ x A,
∂r

9
B. BUKU PEMBANDING

1. MEDAN LISTRIK
Konduktor listrik adalah bahan yang sebagian electron bebasnya yang
tidak terikat pada atom dan dapat bergerak secara bebas
Isolator listrik adalah bahan dimana semua electron berada terikat pada
atom dan tidak dapat bergerak bebas melalui materi. Bahan seperti tembaga,
aluminium dan perak merupakan konduktor yang baik, yang dapat dengan
mudah mendistribusikan dirinya keseluruh permukaan materialnya. Namun
seperti kaca, karet, dan kayu kering termasuk dalam kategori isolator. Saat
bahan bahan tersebut di gosok, hanya bagian yang di gosok lah yang
bermuatan dan partikel yang bermuatan yidak dapat di pindah ke daerah lain
dari bahan tersebut.
Semikonduktor adalah suatu bahan yang kelistrikannya perpaduan antara
isolator dan konduktor. Silicon dan ger-manium adalah contoh dari
semikonduktor yang biasa di gunakan dalam pabrikkation dan pabrik barang
barang elektronik yang biasa digunakan di komputer, telepon seluler dan
sistem home teater. Sifat listrik semikonduktor dapat di ubah dan dengan
penambahan jumlah atom tertentu kedalam bahan tersebut.
Dalam hukum coloumb, kita dapat menggeneralisasi sifat-sifat listrik
gaya (kadang-kadang disebut gaya elektro statis) antara dua partikel.
Pengaplikasian listrik electron dan proton dijelaskan dengan menggunakan
pemodelan kedua muatan sebagai muatanya. Dari hasil penelitian ditemukan

10
bahwa magnitude gaya listrik (kadang disebut gaya coloumb) antara dua titik
muatan yang di berikan oleh hukum coloumb.

F e =k e|q1|∨q2 ∨ ¿2 ¿
r

Jika muatan sembarang q di tempatkan di medan listrik E akan mengalami


tegangan listrik

F e =q ⃗
⃗ E

2. POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik dapat didefenisikan sebagai uasaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke
suatu titik tertentu. Potensial listrik dapat pula diartikan sebagai energy
potensial listrik persatuan muatan penguji.
Secara matematik dapat di rumuskan sebagai berikut:

w
V=
q

Keterangan:
V = beda potensial listrik(volt)v
w=usaha (joule)j
q = muatan listrik (coloumb)c

dimana juga di asosiasikan dengan konfigurasi dari sejumlah muatan titik


di dalam sistem yang di definisikan. Ada dua elemen utama yang bisa
memiliki energy potensial dan energy listrik dari sebuah objek .

11
Hal tersebut yaitu muatan listriknya sendiri dan juga posisi relative
terhadap objek bermuatan listrik lainnya.

3. KAPASITASI DAN DIELEKTRIK

Dielektrik sering juga disebut sebagai bahan isolator dapat dipandang


sebagai sususan sejumlah banyak dwikutub mikroskopis dalam ruang
hampa. Susunan pasangan muatan positif dan negative yang pusatnya tidak
berimpit.
Muatan muatan tersebut bukan muatan bebas, tetapi terikat oleh adanya
gaya atomic dan molecular.
Bebeda dengan muatan yang menentukan konduktifitaas, muatan terikat
dapat dipandang sebagai sumber medan elektrostatik.
Kombinasi yang luar biasa dari dua konduktor disebut kapasitor .
konduktor disebut pelat. Jika konduktor membawa muatan dengan besaran
yang sama dan tanda berlawanan, perbedaan potensial DV ada di antara
mereka.
Kapasitansi C , kapasitor di definisikan sebagai rasio besarnya muatan
pada salah satu konduktor dengan besarnya beda potensial antara konduktor:

Q
C=
∆V

Kita dapat memperoleh ekpresi kapasitansi dari sepasang yamg


bermuatan berlawanan konduktor yang memiliki muatan sebesar Q dengan
cara berikut. Pertama kita hitung perbedaan potensial menggunakan teknik

12
Q
yang dijelaskan , kemudian gunakan ekspresi C = untuk mengevaluasi
∆V
kapansitansi. Perhitungannya relative mudah jika geometri kapasitor
sederhana.
Meskipun situasi yang paling umum adalah dua konduktor, satu
konduktor juga memiliki kapasitansi. Misalnya satu bola bermuatan
konduktor, garis medan listrik di sekitar konduktor ini persis sama dengan
jika ada cangkang bola konduksi dengan jari jari tak terbatas, konsentris
dengan bola dan membawa muatan dengan besaran tetapi berlawanan tanda.
Karna itu kita dapat mengidentifikasikan kulit emajiner sebagai
konduktor kapasitor. Potensial listrik dari bola dengan jari jari a adalah
k e Q/a dan pengaturan V = 0

Q Q a
C= = = =4 π ε 0 a
∆V k e Q /a k e

Ekspresi ini menunjukkan bahwa kapasitansi dari bola bermuatan


terisolasi dalah sesuai dengan jari-jarinya dan tidak bergatung pada bola dan
potensial bola tersebut, persamaan tersebut adalah definisi umum kapasitansi
dalam hal parameter listrik tetapi kapasitansi yang di berikan kepasitor hanya
akan bergantung pada geometri pelat. Kapasitansi sepasang konduktor
diilustrsikan dengan tiga geometri familiar yaitu pelat pararel, silinder
konsentris, dan bola konsentris. Diperhitungan ini konduktor bermuatan di
pisahkan oleh ruang hampa.
Satuan kapasitas adalah farad

-kapasitor pelat sejajar


εA
C=
d
d = jarak antar plat

13
A= luas plat

-kapasitor silinder
2 πεL
C= b
ln()
a
L= panjang silinder
a= jejari dalam
b= jejari luar

-pengaruh dielektrik
ε
ε r=
ε0
ε r= premitifitas relatif
C=ε r C 0
C 0=kapasitansi tanpa
-energi kapasitor
Energy yang diperlukan untuk mengisi kapasitor sampai penuh
muatan
q q2 V 2 C
W=∫ V dq= =
0 2C 2

-rangkaian kapasitor
1 1 1 1
Seri: = + +…+
C C1 C2 Cn
Pararel: C=C1+C2+…+Cn

4. ARUS DAN RESITENSI

14
Arus listrik (I) adalah pergerakan atau aliran muatan listrik dan diukur
dalam ampere, symbol I, untuk intensitas. Ini adalah aliran kontinu dan
seragam( disebut penyimpangan ) electron(partikel negative atom) di sekitar
rangkaian yang didorong oleh sumber tengangan.
Untuk menentukan arus secara kuantitatif anggap lah muatan bergerak
tegak lurus terhadap luas permukaan A. arus di definisikan sebagai laju
dimana muatan mengalir melalui permukaan ini. Jika ∆ Qadalah jumlah
muatan melewati permukaan dalam interval waktu ∆ t , arus rata-rata I avg
sama dengan muatan yang melewati A persatuan waktu.

∆Q
I avg=
∆t
dQ
I=
dt
IA=I C/s

Pertimbangan konduktor dengan luas penampang A yang membawa


arus I. arus kepadatan J dalam konduktor didefinisikan sebagai arus
persatuan luas.
Karena I = nq v d A
I
J= = nq v d
A

5. MEDAN MAGNET

Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan


muatan listrik(erus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel

15
membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri
seperti arus listrik, inilah yang menyebabkan medan magnet dari
ferromagnet permanen, sebuah medan magnet adalah medan vector yaitu
berhubungan debgan setiap titik dalam ruang vector yang dapat berubah
menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum jam
kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

 Medan magnet kawat melingkar adalah dapat


ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan, yaitu gunkan keempat jari pada tangan
kanan sebagai arah arus pada kawat, maka ibu jari
akan menunjukkan arah adri medan magnet.
 Medan magnet pada solenoid(lilitan kawat yang
berbentuk helix) terdapat sejumlah lilitan
dimana ,medan magnet seragam dapat dibuat
ketika dialiri oleh arus listrik, medan magnet pada
solenoid ini akan bergantung pada jumlah arus
yang mengalir pada solenoid, jumlah lilitan pada
solenoida dan sifat inti pada solenoid. [ CITATION
ser14 \l 1033 ]

μI
B=
2 πr

B= besar medan magnet (T)

μ=¿konstanta permeabilitas

I =¿arus listrik A

r =¿ jarak dari kabel (m)

16
I= B2πr / μ

BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN

N BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING


O
1 Cover menarik Cover menarik

2 Bahasa yang digunakan mudah untuk Terdapat gambar yang memudahkan


dipahami untuk memahaminya

3 Terdapat gambar yang menjelskan Terdapat biodata beberapa ilmuan


pengaplikasian rumus fisika yang meninspirasi

4 Penjelasan rumus rumus yang


memudahkan pembaca
memahaminya

17
5 Penggunaan bahasa dan aturan eyd
nya yang memenuhi aturan.

B. KEKURANGAN

N BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING


O
1 Kurang nya pemaparan bersangkutan Ukuran font yang terlalu kecil
dengan materi

2 Krangnya penjelasan tentang rumus Kurang rapi dalam peletakan


gambar
3 Penggunaan font yang kurang menarik

18
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis membahas menyangkut materi diatas dapat


disimpulkan bahwa kedua buku ini sudah baik dalam hal penyajian isi
buku dan bermanfaat bagi setiap pembaca, dan tentunya jika ada
kelebihan pasti ada kekurangan.
Dapat pula disimpulkan bahwa medan listrik adalah efek yang
timbul oleh keberadaan muatan listrik seperti electron , ion, atau proton
dalam ruangan yang ada di sekitarnya.
Dan medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik(erus listrik) yang menyebabkan munculnya
gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.

B. SARAN

19
Setelah di lakukan review oleh penulis, penulis menemukan
kekurangan dan juga kelebihan dari kedua buku jadi penulis
merekomendasikan buku pembandinglah uang menjadi buku dalam
melanjutkan studi mata kuliah fisika umum karena lebih akurat, menarik
dan lebih lengkap isisnya. Buku utama juga dapat di pakai sebagai buku
tunjangan. Penulis juga menyarankan agar pembaca memilih buku buku
dengan bijak agar bermanfaat dalam pemenuhan pengetahuan setiap
mata kuliah

DAFTAR PUSTAKA

Nuriyah, l., & juwono, A. (2017). ELEKTOMAGNETISME. Malang: UB press.

serway, r. A., & jewet, j. W. (2014). PHYSICS. london : physics sciences.

20
LAMPIRAN

A. BUKU UTAMA

B. BUKU PEMBANDING

21
22

Anda mungkin juga menyukai