ABSTRAK
Tujuan dari penelitian yang telah kami lakukan ini adalah untuk mengetahui
pentingnya pengaruh aset berwujud atau Asset Tangibility, perputaran persediaan,
sales dan company size terhadap ROA pada perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI 2017-2019. Populasi dari penelitian yang dilaksanakan ini
meliputi 152 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2017-2019. Sampel
pada penelitian ini adalah 24 perusahaan dikalikan 3 tahun, atau 72 sampel
diperoleh secara intensional sampling. Berdasarkan hasil penelitian kami, aset
berwujud atau Asset Tangibility, perputaran persediaan, sales dan company size
dengan cara simultan berdampak signifikan dan signifikan terhadap ROA
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada kisaran tahun 2017-2019.
Aset berwujud atau Asset Tangibility, perputaran persediaan, company size
berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap ROA namun beda dengan
penjualan yang mana simultan berpengaruh baik terhadap ROA perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI 2017-2019.
ABSTRACT
The purpose of this research that we have done is to determine the importance
of the influence of tangible assets or Asset Tangibility, inventory turnover, sales,
and company size on ( The Return On Assets) The ROA of manufacturing
companies listed on IDX from 2017 to 2019. The population of this study
includes 152 manufacturing companies listed on the IDX in 2017-2019. I fix it
1
sample in this study was 24 companies multiplied by 3 years, or 72 samples I
fix it by intentional sampling. Based on the results of our research, tangible
assets or Asset Tangibility, inventory turnover, sales, and company size
simultaneously have a significant and significant effect on the ROA of
PENDAHULUAN
2
Penjualan berpengaruh secara strategis untuk perusahaan, sebab penjualan
wajib dibantu harta atau asset serta jika penjualan diperbesar, asset harus
diperbanyak. Makin besar penjualan, artinya keinginan pasar terpenuhi oleh
perusahaan, serta penjualan perusahaan tambah besar.
Sehingan dapat diambil kesimpulan dimana yang menjadi judul dari penelitian
ini adalah “Analisis Pengaruh (Aset Berwujud) Asset Tangibility, perputaran
Persediaan, Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap (pegembalian) Return On
Assets (ROA) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2019.”
TINJAUAN LITERATUR
Aset yakni segala sesuatu milik perusahaan. Aset berwujud adalah fisik,
mereka termasuk uang tunai, inventaris , kendaraan, bangunan dan investasi. Aset
tidak berwujud tidak ada di bentuk fisik dan termasuk hal-hal seperti piutang,
biaya dibayar di muka, dan paten dan niat baik. Dapat disimpulkan bahwasanya
jika suatu perusahan semakin banyak asset tetap berarti makin banyak jaminan
makin mudah perusahaan memperoleh hutang serta investor akan lebih
mempercayai perusahaan tersebut dan bila perusahaan bangkrut, asset berwujud
mampu dipakai melunasi hutang perusahaan.
3
Menurut Anisa Nursatyani, Sugeng Wahyudi, Muhamad Syaichu (2014)
menyatakan Assets Tangibility berdampak negative pada ROA. Makin tinggi
struktur asset, makin turun profitabilitas perusahaan.
4
Teori dan Pengaruh Penjualan Perusahaan (Sales) Terhadap Return On
Asset (ROA)
5
Kerangka Konseptual
Berdasarkan dari teori, mampu dibuat kerangka konseptional pada Gambar II.5
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Sifat Penelitian
Dimana riset ini bersifat descriptif, yang dimana Sugiyono (2013) berpendapat
bahwa, Penelitian deskriptif yakni statistik yang dipakai untuk Analisa data
mellaui deskripsi data yang terkumpul tanpa berniat menyimpulkan untuk
generalisasi. Penelitian deskriptif bertujuan menjabarkan variabel yang akan
diamati.
6
Jenis Penelitian
Pengolahan data yang kami lakukan yaitu memakai program SPSS. Data
sekunder yang sudah dikumpul akan diolah memakai analisis statisik dekriptif, uji
asumsi klasik, dan menguji hipotesis dengan regresi garis berganda, Uji F dan
Uji T
1. Uji Normalitas
7
Uji Normalitas yakni pengujian yang dijalankan bertujuan agar
diketahui kenormalan distribusi data . Uji Normalitas berfungsi untuk
penentuan kenormalan distribusi data
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
8
4. Uji Autokolerasi
2) Bila nilai dari pada dU < d < (4-dU), H0 diterima, tidak ada atau
tidak terjadi autokorelasi.
3) Jika dL< d < dU / (4-dU) < d < (4-dL), tidak ada kesimpulan
yang pasti. Nilai dari dU dan dL diperoleh dari tabel statisik
Watson Durbin, tergantung dari banyaknya observasi dan variabel
yang dideskripsikan.
Keterangan :
Y = goodwill atau nilai perusahaan X1 = Asset Tangibility
a = Konstanta X2 = Perputaran persediaan
b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi X3 = Penjualan perusahaan
e = Persentase kesalahan X4 = Ukuran perusahaan
Yang mana guna sebagai uji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Kriteria menguji hipotesis secara bersamaan adalah:
10
diterima dan Ha ditolak.
Jika nilai t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel pada α = 5%, maka H0
ditolak dan Ha diterima.
Uji Multikoliniearitas
Dari tabel 3.2.4 menunjukan nilai tolerance Asset Tangibility(X1),
Perputaran Persediaan (X2), serta Perputaran Persediaan (X2) yakni 0.789 serta
0.762 > 0.10. Nilai VIF yang didapat kepada variable Asset Tangibility (X1)
dan Inventory Turnover (X2) yakni 1,267 serta 1,312 < 10 artinya tidak
mengalami multikolinieritas antara variable independen pada model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar 3 menyatakan Asset Tangibility (X1), Perputaran Persediaan
(X2), Penjualan (X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan ROA (Y), menunjukan
bahwa data didistribusikan secara acak tanpa pola tidak berwujud. Data
berdistribusi garis dibawah dan diatas 0, menunjukkan bahwa tidak ada terjadi
heteroskedastsitas.
Pada tabel 4, menyatakan nilai signifikan variable Asset Tangibility (X1)
0,302, Perputaran Persediaan (X2) 0,402, Ukuran Perusahaan (X4) 0,092 serta
nilai signifkan >0,05 artinya tidak ada heteroskedastsitas.
Uji Autokolerasi
Tabel 5 diatas memberkan nilai DW sebesar 1,976. Metode pengukuran
12
uji autokolerasi adalah du < d < 4-du. Nilai dl dan du dalam penelitian ini
menggunakan sebanyak 4 variabel dan 72 sampel penelitian, yang artinya nilai
dl = 1,5029 dan du = 1,7366. Hasilnya yakni 1,7366 < 1,976 < (4 – 1,7366)
yakni 1,7366 < 1,976 < 2,2634. Kesimpulannya tidak ada autokorelasi.
14
signifikan 0,092 > 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa variabel size secara parsial tidak
berpengaruh dan signifikan terhadap ROA perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI 2017-2019.
15
pada ROA. Semakin tinggi penjualan bersih di suatu perusahan maka dapat
mendorong profitabilitas di suatu perusahaan. Berbeda dengan penelitian Elyas
(2015) yang menyimpulkan penjualan secara parsial tidak berdampak serta
signifkan pada ROA berarti penjualan tinggi belum tentu memperoleh laba besar
bila belum menutup biaya yang dikeluarkan.
KESIMPULAN
3. Penjualan tidak berdampak serta tidak signifikan secara parsial pada ROA
di perusahaan manufakutur dimana terdaftar pada BEI periode 2017-2019.
16
5. Asset Tangbility, Perputaran Persediaan, Penjualan serta Ukuran
Perusahaan berdampak serta signifikan secara simultan pada ROA di
perusahaan manufakutur yang mana terdaftar di BEI 2017-2019.
DAFTAR PUSTAKA
afriyanti, m. (2011). analisis pengaruh current rati, total asset turnover, debt to equity
ratio, sales and size terhadap ROA (studi kasusu pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2006-2009).
andayani, l., & dkk. (2016). pengaruh penjualan dan liquiditas terhadap provitabilitas
pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di BEI tahun 2014.
Ghozali, & Imam. (2016). aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23
(Edisi 8). semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasanah, A., & Enggarianto, D. (2018). analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ROA
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Jayanti, & Novi. (2014). analisis pengaruh current ratio, debt to asset ratio, debt to
equity ratio, net profit margin, inventory turnover, dan sales growth terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2012.
kasmir. (2014). analisis laporan keuangan, edisi 1, cetakan ke-7. jakarta: raja grafindo.
Nursatyani, A., & dkk. (2014). analisis pengaruh current ratio, firm size dan aset
tangibility terhadap ROA dengan debt to total asset sebagai variabel intervening (studi
pada sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011).
Paulus, & dkk. (2019). pengaruh current ratio dan inventory turn over terhadap ROA
pada PT. astra otoparts, TBK, thaun 2007-2016 .
rifai, m., & dkk. (n.d.). pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal dan pertumbuhan
perusahaan terhadap profitabilitas studi pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010-
2012.
17
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, edisi 4. BPFE .
setiawan, & elyas. (2020). analisis pengaruh pembiayaan modal kerja terhadap
profitabilitas.
sofyan syafri, H. (2013). analisa kritis atas laporan keuangan. jakarta: PT Raja grasindo
persada.
yetri, m., & rahmawati. (2020). pengaruh perputaran piutang, perputaran persediaan,
dan perputaran khas terhadap profitabilitas (studi kasus pada perusahaan manufaktur
sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018).
18
TABEL DAN GAMBAR
19
Tabel II.I
Definisi Operasional Variabel
20
Tabel 2 Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber : Hasil SPSS Statistics 20
21
Gambar 2 Hasil Normal P-Plot
Sumber : Hasil SPSS Statistics 20
22
Gambar 3 Hasil Uji Scatterplot
Sumber : Hasil SPSS Statistics 20
23
Tabel 5. Hasil Durbin-Watson
Sumber : Hasil SPSS Statistics 20
24
Tabel 8 Hasil Uji Statsitik F
Sumber : Hasil SPSS Statistics 20
25