NIM : 4161121018
MEDAN, 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan bimbinganNya, akhirnya dapat menyelesaikan makalah tugas critical book
review matakuliah wajib yakni Fisika Modern, program studi S1 Pendidikan Fisika,
yang merupakan makalah dengan judul : “Fisika Universitas (Bueche &Hect, 2006)
dan Fisika Kuantum (Purwanto, 2016)”.
Nurhikmah Weisdiyanti
NIM. 4161121018
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Masih segar dalam pikiran kita, bahwa kuliah-kuliah Fisika Modern dengan
berbagai tingkat kedalaman telah diperkenalkan pada berbagai tahap pendidikan
universitas. Sudah tentu, tahap-tahap ini diakibatkan oleh perlunya buku-buku teks
yang memenuhi persyaratan kurikulum.
Mengkritik buku merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk
memberikan tanggapan dan penilaian terhadap isi sebuah buku. Adapun tujuan dari
kritikal buku adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif
tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Selain itu juga
memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku tersebut pantas mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak. Kritikal buku bermanfaat untuk dapat
menambah pengetahuan intisari dari buku yang dikritik. Pembaca yang ingin
mengetahui lebih lanjut tentang keseluruhan isi buku tersebut selanjutnya akan
mencari di toko-toko atau situs yang menjual buku-buku itu.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama (Relativitas)
1. Teori Relativitas Khusus
Dikemukakan oleh Alber Einsten (1905) dan berhubungan dengan benda yang
sedang bergerak dengan kecepatan tetap. Teori ini dinyatakan dalam dua
postulat:
a. Semua hokum fisika adalah sama dalam semua kerangka acuan inersia.
Oleh karena itu, semua gerakan adalahrelatif. Kecepatan dari suatu benda
hanya dapat dinyatakan relatuf terhadap benda lain.
b. Laju cahaya dalam ruang hampa (c) memiliki nilai yang samatinggi bagi
semua pengamat, tidak tergamtung (independen) pada gerakan sumber
(atau gerakan pengamat.
2. Momentum Liner Relativistik (𝑝⃗) dari suatu benda dengan massa m dan laju v
adalah
𝑚𝑣⃗
𝑝⃗ = = 𝛾𝑚𝑣⃗
√1 − (𝑣/𝑐)2
Sebagian ahli fisika lebih memilih untuk mengaitkan 𝛾 dengan massa dan
memperkenalkan massa relative. Disini hanya akan menggunakan satu massa
m, yang tidak tergantung (independen) terhadap lajunya.
3. Laju Pembatas
Jika v = c, momentum benda menjadi tidak terbatas. Tidak ada benda yang
dapoatr dipercepat hingga laju cahaya c, maka c meupakan batas bagi laju.
4. Energi Relativistik
Energi total dari benda dengan massa m ditentukan oleh E=𝛾𝑚𝑐 2 dimana
energy total adalah penjumlahan dari energy kinetic dan energy diam. Energi
diam termasuk semua bentuk energy internal terhadap system. Energi total dari
suatu benda dapat ditulis sebagai:
E2=𝑚2 𝑐 4 + 𝑣 2 𝑐 2
5. Dilatasi Waktu
Waktu adalah relative, waktu berjalan dengan lajuberbeda bagi para pengamnat
bergerak yang berbeda. Waktu yang dibutuhkan bagi terjadinya suatu
4
2. Ketidakubahan laju cahaya: laju cahaya mempunyai nilai yang sama di semua
kerangka inersial, tidak bergantung dari gerak sumber maupun pengamatnya.
Menurut asas relativitas Einstein, selang waktu bukan merupakan besaran mutlak,
tetapi merupakan besaran relatif. Selang waktu antara dua peristiwa dalam suatu
kerangka acuan akan terukur lebih lama oleh pengamat yang berada dalam
kerangka acuan yang bergerak dengan laju konstan terhadap kerangka acuan yang
pertama. Peristiwa ini merupakan efek yang dikenal dengan dilatasi waktu, yang
secara kuantitatif dinyatakan sebagai:
∆𝑡
∆𝑡′ = √1−𝑢2
/𝑐 2
Sebagai salah satu akibat dari dilatasi waktu adalah terjadinya pengerutan
panjang benda, yaitu benda sedang bergerak terhadap pengamat akan kelihatan
lebih pendek daripada ketika benda dalam keadaan diam terhadap pengamat. Secara
matematis pengerutan panjang tersebut dinyatakan sebagai:
𝐿′ = 𝐿√1 − 𝑢2 /𝑐 2
Transformasi Galileo ternyata tidak sesuai dengan eksperimen pada laju
tinggi dan tidak sesuai dengan postulat relativitas Einstein. Untuk mengatasi
ketidaksesuaian transformasi Galileo dengan postulat relativitas Einstein dan juga
memberikan hasil yang sama dengan transformasi Galileo untuk kecepatan relatif
kerangka acuan yang rendah.
Jika kerangka acuan inersial S’ (x’, y’, z’) yang bergerak dengan kecepatan
konstan u terhadap kerangka acuan inersial S (x, y, z) kea rah sumbu x dan (dan
sumbu + x’), maka transformasi Lorentz dinyatakan sebagai:
𝑥 − 𝑢𝑡
𝑥′ =
√1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑦′ = 𝑦
𝑧′ = 𝑧
6
𝑢
𝑡− 2𝑥
′
𝑡 = 𝑐
√1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑣𝑥 − 𝑢
𝑣′𝑥 = 𝑢
1 − 2 𝑣𝑥
𝑐
𝑣𝑦 √1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑣′𝑦 = 𝑢
1 − 2 𝑣𝑥
𝑐
𝑣𝑧 √1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑣′𝑧 = 𝑢
1 − 2 𝑣𝑥
𝑐
𝑚0
𝑚=
√1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑚0 𝑢
𝑝 = 𝑚𝑣 =
√1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝑑𝑝 𝑑 𝑚0 𝑢
𝐹= = ( )
𝑑𝑡 𝑑𝑡 √1 − 𝑢2 /𝑐 2
Berdasarkan persamaan ini, jika tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda
(F=0), maka momentum benda tersebut adalah kekal.
1
𝐾 = 𝑚0 𝑐 2 ( )−1
√1 − 𝑢2 /𝑐 2
𝐾 = 𝐸 − 𝑚0 𝑐 2 atau 𝐾 = 𝐸 + 𝑚0 𝑐 2
𝐸 2 − 𝑝2 𝑐 2 = √𝑚0 2 𝑐 4 + 𝑝2 𝑐 2
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku Utama
1) Cakupan Materi
Materi yang disampaikan oleh penulis dalam sub materi teori dipaparkan
dengan ringkas dan hanya berupa rangkuman dengan teori relativitas khusus,
momentum relativistic, lau pembatas, dilatasi waktu, simultanitas, kontraksi
panjang, rumus penjumlahan kecepatan. Materi yang dipaparkan berupa intisari
dari teori relativitas yang dijelaskan Dario umum ke khusus. Menurut pengkritik,
jika ingin membaca dan belajar dari buku ini, sebaiknya didampingi oleh buku lain.
Karena ini buku kumpulan soal bukan khusus pemaparan materi.
2) Bahasa Penyajian
Bahasa penyajian yang digunakan dalam buku ini komunikatif dan lebih
mudah dipahami oleh penulis daripada buku pembanding. Meskipun ringkas,
namun pembaca bias dan udah memhami materi yang disampai buku ini.
3) Teknik Penyajian
Buku Schaum Outlines Fisika Universitas (2006) memaparkan materi dari
dasar ke khusus secararingkas. Teknik penyajiannya dari kerangka acuan, lalu teori
dasarrelativitas khusus, baru teori pengembangan lainnya. Namun penjelsan hanya
inti sari saja. Dari penjelasan buku ini, pembaca hanya bias mengetahui teori
relativitas secara umum saja.
4) Pendukung Penyajian
Buku ini memberikan pendukung penyajian berupa penjelasan singkat yang
terdapat di bagian tepi halaman, grafik, gambar, rumus-rumus, aplikasi yang sesuai
dengan materinya, contoh soal dan latihan soal untuk masing-masing pembaca. Hal
ini dilakukan agar pembaca tahu seberapa kemampuan pembaca dalam memahami
materi yang disajikan dalam buku.
9
2) Bahasa Penyajian
Bahasa penyajian yang digunakan dalam buku ini kurang komunikatif
dibandingkan dengan buku utama. Pembaca lebih mudah memahami pemaparan
materi pada buku utama.
3) Teknik Penyajian
Sistematika buku ini dimulai dari hal yang paling mendasar hingga khusus.
Namun lebih banyak menjelaskan hal dasarnya saja.
4) Pendukung Penyajian
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku Fisik Universitas schaum Outline karangan Bueche dan dan Hecht
(2016) memiliki kelebihan pada materi yang komunkatif sehingga mudah dipahami
dalam dipanyampaiannya, namun materinya yang tidak terlalu mendalam sehingga
pembaca harus membaca buku lain lagi jika ingin memperdalam teori relativitas.
Sedangkan, Buku Konsep Dasar Fisika Modern yang dikarang oleh Rosana dkk
(2000) materi yang dipaparkan lebih terperinci, mendalam dan luas, hanya saja
buku ini kurang komunkiatif dalam penyampaian materi.
Dari perbandingan kedua buku tersebut, pembaca menyimpulkan bahwa,
buku utama lebih mudah dijadikan liteatur karena lebih komunikatif dalam
penyampaiannya. Namun, harus menggunakan buku lainnya sebagai pelengkap
materi tersebut..
B. Rekomendasi
Dari kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku ini, akan lebih baik
jika pada buku utama lebih dilengkapi, diperdalam dan dipeluas lagi cakupan
materinya. Sedangkan pada buku pembanding lebih baik bahasanya lebih
komunikatif serta pembahasan teori juga lebih dilengkapi lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA