Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

TERMODINAMIKA
"Penerapan Hukum Pertama Termodinamika Dalam Membuat Mesin Pendingin
Ruangan"

Disusun oleh :
KELOMPOK 7

NAMA MAHASISWA : 1. Aurel Citra Insani Br Naibaho (4203121051)

2. Fitri Handayani (4203321021)

3. Putri Kristiana Sirait (4203321024)

4. Surya Azi Rifandha (4203121023)

KELAS : PSPF D 2020


Mata Kuliah : TERMODINAMIKA
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Nurdin Bukit, S.Si, M.Si
Irham Ramadhani S. Pd M. Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 20
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena rahmatNya-
lah yang memberikan kami kesempatan untuk bisa menyelesaikan REKAYASA IDE ini
tepat pada waktunya.
Adapun RI ini digunakan sebagaimana penyelesaian tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu kami dalam menangani tugas mata kuliah Termodinamika. RI ini
ditujukan sebagaimana perwujudan dari enam tugas wajib terkait salah satu diantaranya
adalah REKAYASA IDE yang menjadi tugas kelompok oleh mahasiswa untuk
dilaksanakan dengan sebaik-baik mungkin.
Kami berharap terhadap pembaca yang bersangkutan agar setiap informasi yang
didapatkan dalam RI ini dapat dipahami dan dapat menerapkan atau mengaplikasikan
konsep pada termodinamika dalam kehidupan sehari hari.
Jika ada terdapat kesalahan dalam penulisan atau penyelesaian RI ini bagi
pembaca yang bersangkutan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya juga
berharap agar pembaca bisa lebih lagi melampirkan kritikan berupa saran agar kami
lebih lagi memaksimalkan penyelesaian RI ini dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan pembaca. Atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya RI...............................................................................................1
B. Tujuan RI...........................................................................................................................1
C. Manfaat RI........................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. PERMASALAHAN..............................................................................................................3
B. SOLUSI..............................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PSUTAKA.......................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya RI

Dalam Rekayasa Ide ini membahas Penelitian Pada siswa tentang materi
pembelajaran Fisika yaitu hukum pertama termodinamika. Hukum pertama
termodinamika adalah pernyataan kekekalan energy. hukum ini menggambarkan
hasil banyak eksperimen yang menghubungkan usaha yang dilakukan pada
system, Panas yang ditambahkan atau dikurangi pada system, dan energy
internal system. Dalam Kehidupan sehari-hari Banyak masalah yang terjadi pada
siswa dalam memahami pelajaran fisika dengan keadaan tersebutlah muncul
suatu Rekayasa Ide yaitu menasilakan ide yang membahas tentang penelitian
Materi Hukum Pertama Termodinamika. Dimanan ide tersebut muncul
dikarekan adanya permasalahan yang terjadi dalam lingkungan hidup sehari-hari
kemudian ditemukanlah sebuah solusi, dimana yang memanfaatkan konsep pada
hukum pertama termodinamika.
.

B. Tujuan RI

1. Penyelesaian Tugas Rekayasa Ide pada Mata Kuliah Termodinamika


2. Menambah wawasan Tentang Hukum Pertama Termodinamika
3. Meningkatkan keterampilan dalam penguasaan materi Hukum Pertama
Termodinamika
4. Menguatkan diri dalam penguasaan materi Hukum Pertama Termodinamika

C. Manfaat RI

Ada pun manfaat rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat
menyumbangkan pemikirannya terhadap permasalahan yang diangkat dan juga
menambah pengetahuan tentang hal tersebut tidak hanya itu dengan dibuatnya

1
rekayasa ide ini semoga apa yang menjadi permasalahan dapat dengan cepat
terselesaikan dan dapat diatasi untuk kedepannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN

Ada begitu banyak permasalahan fisis yang terjadi di sekitar lingkungan


kita, namun dibalik setiap permasalahan yang ada kita dituntut unrtuk
memperoleh solusi untuk mengatasi permasalahan- permasalahan tersebut.
Seperti pada permasalahan yang akan dianalisis oleh penulis adalah terkait
permaslahan panas bumi yang semakin panas, sehingga memasuki ruangan atau
gedung sehingga menaikkan suhu dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam
melakukan kegiatan keseharian.
Penggunaan teknologi merasuk dalam segala bidang kehidupan manusia,
salah satunya adalah teknologi elektronik konsumen (Riandika et al., 2017).
Chiller adalah salah satu alat teknis yang ditemukan di hampir setiap toko,
gedung perkantoran dan rumah. Salah satu pendinginnya adalah air conditioner
(AC). Air Conditioning (AC) merupakan pengembangan lebih lanjut dari
teknologi pendinginan mesin. Alat ini digunakan untuk mensuplai tubuh dengan
udara dingin dan uap air yang dibutuhkan tubuh (Dahlan, 2011).
AC ini banyak digunakan di daerah tropis yang terkenal dengan musim
panasnya. Suhu musim panas sangat tinggi sehingga cairan dapat mengalami
dehidrasi dan fatal. AC juga digunakan sebagai penyedia kenyamanan.
Kenyamanan ruangan juga ditentukan oleh suhu, kelembaban, sirkulasi dan
kemurnian udara (Hartoyo, 2014). Penggunaan arus bolak-balik dipercaya dapat
membantu menstabilkan suhu dan kelembaban pada daerah yang memiliki
sistem pendingin dengan menggunakan pendingin atau yang biasa disebut
dengan Freon (Anwar, 2010). Teknologi refrigerasi erat kaitannya dengan
pendinginan, yang dapat diartikan sebagai proses pelepasan panas dari bahan
yang didinginkan (Amrullah et al., 2017). Namun, banyak orang yang tidak
menyadari bahwa penggunaan AC juga berkontribusi terhadap pemanasan
global (Givoni dalam Fatimah, 2004). Penyebab utama adalah penggunaan
Freon.

3
Freon adalah sejenis zat kimia yang mengandung klorofluorokarbon.
Freon saat ini menjadi pilihan nomor satu untuk chiller karena sudah tersedia.
Namun penggunaan Freon merupakan salah satu dampak potensial merusak
atau menipisnya lapisan ozon (Majanasastra, 2015). Penipisan lapisan ozon
memiliki implikasi serius bagi kesehatan manusia.
Selain itu sistem refrigerasi ini pada umumnya menggunakan sistem
kompresi, namun karena masih membutuhkan daya yang tinggi dan bentuknya
tidak sekompak dan sesuai dengan kulkas portable, maka kurang memadai.
pendingin ruangan tidak memadai. Kami mempertimbangkannya karena
membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Seperti yang ditunjukkan pada
Syukrillah dkk (2016), sistem pembekuan umumnya menggunakan sistem
kompresi, namun masih membutuhkan daya yang tinggi, tidak kompak dan
cocok untuk sebagai freezer portabel.

B. SOLUSI

Dari permasalah diatas yang telah disebutkan, penulis memperoleh solusi


untuk mengatasi permasalahan tersebut ynag merakit mesin pendingin portable,
yang mana lebih mudah untuk digunakan. Dimana sebelum-sebelumya mesin
pendingin, ataupun dengan penerapan humum pertama termodinamika seperti
dalam membuat atau menciptakan AC sebagai pendidngi ruangan.
Termodinamika adalah bidang fisika yang berhubungan dengan energi
(terutama energi panas) dan konversinya. Konversi energi dalam termodinamika
didasarkan pada dua hukum. Yaitu, hukum pertama termodinamika, yang
menjelaskan hukum kekekalan energi secara lebih rinci, dan hukum kedua
termodinamika, yang membatasi kemampuan suatu proses untuk berjalan. Mari
kita lihat beberapa alat yang bekerja berdasarkan hukum termodinamika dan
cara kerjanya.
1. Radiator
Radiator adalah sistem pendingin mobil yang wajib ada di setiap
kendaraan untuk mengatur suhu mobil atau kendaraan. Jika terjadi kerusakan,
radiator akan berdampak signifikan pada mesin dan harus segera diperbaiki.
Tidak terlalu panas. Di dalam radiator

4
Radiator di setiap mesin mobil adalah perangkat termodinamika yang
dapat menyerap panas yang cukup. Bayangkan jika mobil Anda tidak
menggunakan pendingin radiator, mobil Anda dapat terbakar dalam waktu yang
relatif singkat.

2. Kulkas
Kulkas adalah freezer yang digunakan untuk menyimpan bahan
makanan dan minuman di rumah. Panas diperlukan untuk menguapkan
refrigeran. Kulkas memanfaatkan properti ini. Refrigeran yang digunakan
diuapkan pada suhu 200 °C. Panas yang dibutuhkan untuk penguapan diambil
dari ruang pendingin, yang menurunkan suhu ruangan. Penguapan terjadi di
evaporator di dalam ruang pendingin. Sirkulasi udara membuat ruang pendingin
ini benar-benar dingin.
Kulkas adalah kebalikan dari mesin kalor. Kulkas digunakan untuk
memindahkan panas dari lingkungan yang sejuk ke lingkungan yang hangat.
Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari area bersuhu rendah TL
(misalnya, di lemari es), dan lebih banyak kalor yang dihamburkan di TH
(ruangan) bersuhu tinggi.
Lemari es dan interior lemari es

5
Selain perangkat di atas, masih banyak perangkat lain yang didasarkan
pada hukum pertama termodinamika, tetapi dalam uraian ini, hukum pertama
termodinamika dan termodinamika, masing-masing memiliki sifat yang
menarik.Menjelaskan prosesnya. Untuk mempelajari kami.

3. Penerapan Termodinamika pada AC


(Ac) Air Conditioner (ac) Disebut juga Air Conditioner adalah
seperangkat alat yang dapat mengatur ruangan sesuai dengan keinginan dan
mengatur suhu ruangan di bawah suhu lingkungan. . Bagian yang menaikkan
atau menurunkan tekanan untuk memungkinkan penguapan dan penyerapan
panas Kompresor

Kompresor
berfungsi sebagai pompa yang mensirkulasikan refrigeran (CFC) dengan
menarik refrigeran keluar dari evaporator dan mendorongnya ke dalam
kondensor. Refrigeran keluaran kompresor bertekanan dan panas dalam bentuk
gas. Ada beberapa jenis kompresor dalam sistem AC, jenis piston dan jenis
putar.

6
Kondensor Kondensor
digunakan untuk mendinginkan gas refrigerant (Freon) dengan tekanan dan
temperatur tinggi setelah melewati kompresor. Pada tahap ini, refrigeran
mengalami proses kondensasi, mengubah bentuk refrigeran dari gas menjadi
cair. Semakin banyak panas yang dilepaskan dari kondensor, semakin baik efek
pendinginan evaporator.

Expansion valve Katup ekspansi


digunakan untuk menyemprotkan refrigerant (Freon). Cairan refrigeran dari
receiver dryer mengalir ke katup ekspansi, dan katup ekspansi memiliki lubang
(lubang) kecil, dan ketika refrigeran mengalir melalui lubang ini, refrigeran
berubah bentuk dari cair menjadi kabut (partikel kecil).

Evaporator Fungsi dari


evaporator adalah kebalikan dari komponen kondensor yang berfungsi untuk
menyerap panas. Refrigeran yang mengalir melalui evaporator ini menyerap
panas dari udara yang dikeluarkan dari fan. Oleh karena itu, udara yang
dikeluarkan oleh blower setelah melewati evaporator menjadi dingin. Karena
refrigeran menyerap panas dari udara, bentuk refrigeran berubah dari partikel
kecil menjadi gas setelah meninggalkan evaporator.

Prinsip pendinginan udara dalam sistem pendingin udara pada dasarnya


mencakup siklus pendinginan. Artinya, udara didinginkan oleh
refrigeran/pendingin (terutama Freon), dan Freon dikompresi oleh kompresor
hingga tekanan dan temperatur udara naik.
Proses di atas diulang, menghasilkan siklus yang dirancang untuk
mengekstrak panas dari udara dan mentransfer panas itu ke tempat lain, seperti
di luar ruangan.
Siklus udara terkompresi

7
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, penulis menawarkan untuk dapat
memahami materi dalam termodinamika dan materi pendukung lainnya dalam membuat
mesin pendigin ruangan AC protable. AC portabel dapat dengan mudah dibawa dan
digunakan di setiap ruangan yang digunakan oleh penghuni. Di kamar tidur, di ruang
TV, di ruang pribadi. Sepintas, AC portabel terlihat seperti kipas duduk yang dapat
dipindahkan sesuai kebutuhan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hukum Pertama termodinamika adalah rumusan kekekalan energy. Energi


panas yang diberikan pada system diperhitungkan sebagai usaha dilakukan oleh
system atau sebagai kenaikan energy internal system sebagai kombinasi tertentu
dari keduanya.

Q+(−W )=∆ U atau Q=∆ U +W

2. Sebuah proses dimana tidak ada panas yang mengalir masuk atau keluar dari
suatu system dinamakan Proses Adiabatik. dalam proses adiabatic yang
diperhaikan adalah ekspansi adibatik kuasistatik. W adi abatik = -C v ∆ T atau

V 1−¿P V
W adiabatik =P1 2 2
¿
γ −1

3. Untuk diagram P-V ada beberapa proses yang terjadi, yaitu:


o Proses Isokhorik
o Proses Isotermis
o Proses Isobarik

B. Saran

Penulis Menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, penulis


mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini
kedepannya.terimakasih

9
DAFTAR PSUTAKA

Ahsani, M., & DKK. (2015). RANCANG BANGUN PENDINGIN RUANGAN PORTABLE DENGAN
MEMANFAATKAN EFEK PERBEDAAN SUHU PADA THERMO ELECTRIC COOLER (TEC). JRM , 101-
109.

Kasli, E., & DKK. (42-46). AC Portable Tanpa Mengunakan Freon Sebagai Alternatif Pendingin
Udara Ramah Lingkungan. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia .

Musyafak, A. (2013). KONSEPSI ALTERNATIF MAHASISWA FISIKA PADA MATERI


TERMODINAMIKA. Unnes Physics Education JournaL , 54-60.

10

Anda mungkin juga menyukai