Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TERMODINAMIKA

DOSEN PENGAMPU :
DERMAWAN SIRAIT, S.Pd.

Oleh:
NAMA : AHMAD RIDHONI
NIM : 20211440121007
JURUSAN: D-III KEPERAWATAN
KELAS : 1B

STIKES INTAN MARTAPURA


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang dibimbing dengan Ibu
Dermawan Sirait, M.Pd., dengan judul “Termodinamika”.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu,
kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Lok Cantung, Sepetember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………..……i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….……ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..…………………………..………1


1. Latar Belakang………………………………………………………………………………….…….………1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………………….……………………….2
3. Tujuan……………………………………………………………………………………………..……………..2
4. Manfaat…………………………………………………………………………………………….…………....2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………….3


A. Pengertian Termodinamika…………………………………………………………………………….3
B. Prinsip-prinsip Termodinamika………………………………………………………………………3
C. Sistem Termodinamika………………………………………………………………………...…….......4
D. Hukum Dasar Termodinamika………………………………………………………...………………5
E. Keadaan Termodinamika………………………………………………………………..………………7
F. Penerapan Termodinamika…………………………………………………………………...………....….…7
G. Kesetimbangan Termodinamika……………………………………………………………...………8

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………...9


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………….9
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Ilmu termodinamika merupakan ilmu yang berupaya untuk memprediksi
perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat
dari perbedaan suhu (Holman, 2010,1). Ilmu termodinamika mengajarkan bahwa
transfer energi yang dimaksud didenifisikan sebagai panas. Ilmu perpindahan panas
tidak hanya menjelaskan bagaimana energy panas dapat ditransfer, akan tetapi juga
untuk memprediksi tingkat dimana pertukaran berlangsung dibawah kondisi tertentu.
Menurut jenis perabatannya, perpindahan panas digolongkan menjadi tiga yaitu
perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Adakalanya energi panas diisolasi agar dapat digunakan untuk tujuan-tujuan
tertentu, misalnya pada mesin pembakaran internal kendaraan bermotor yang
menghasilkan panas dalam jumlah besar selama siklus pembakaran. Hal tersebut
memberi efek negatif apabila sampai pada komponen yang peka terhadap panas, maka
dari itu isolasi energi panas diperlukan supaya panas tidak sampai pada komponen-
komponen tersebut. Contoh lain pemanfaatan energi panas dalam kehidupan sehari-
hari adalah pada setrika listrik. Setrika dipanaskan oleh sumber panas berupa
kumparan yang dialiri arus listrik. Kumparan akan memanaskan logam setrika secara
konduksi. Selain itu pemanfaatan perpindahan panas dalam dunia industri salah
satunya pada tungku boiler, oven dan pada pembangkit listrik tenaga uap, dimana
pemanfaatan perpindahan panas digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Bahan
bakar yang diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan dan bersuhu
tinggi, energi panas tersebut diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran,
dari energi panas yang diubah menjadi energi mekanik tersebut dihasilkan energi
listrik.

Pada kebanyakan kasus, untuk menggambarkan keadaan fisis dari perpindahan


panas digunakan model matematika yang disebut dengan persamaan diferensial
dimana besaran-besarannya berubah terhadap ruang dan waktu. Pada salah satu kasus
persamaan untuk perpindahan panas disebut dengan persamaan panas. Definisi dari
persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat turunan dari satu atau
lebih variabel terikat (Dependent Variable) terhadap satu atau lebih dari variabel bebas
(Independent Variable). (Zill, Wright, & Cullen, 2012 : 2) Persamaan diferensial
digolongkan menjadi dua yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial
parsial. Untuk menyelesaikan persamaan diferensial dapat dilakukan secara analitik
maupun secara numerik. Dalam menyelesaikan persamaan panas secara analitik
terdapat 3 jenis syarat batas yaitu syarat batas Dirichlet, Neumann dan Robin. Ketiga
syarat batas tersebut masing- masing memiliki kondisi suhu di titik awal dan titik akhir
yang berbeda. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Ahmadi (2016) tentang
bagaimana penyelesaian analitik dari persamaan panas dimensi satu menggunakan
teknik separasi variabel dengan menerapkan tiga jenis kondisi syarat batas. Hasil dari
1
penelitian tersebut adalah diperoleh penyelesaian dari persamaan panas dimensi satu
berdasarkan masing-masing kondisi syarat batas yang diterapkan dan penyelesaian
digambarkan dalam bentuk grafik dua dimensi. Berdasarkan penelitian tersebut,
penyelesaian analitik dari persamaan panas dimensi satu yang telah diteliti akan
dihampiri menggunakan metode numerik. Persamaan dimensi satu menarik untuk
menjadi bahan yang akan diteliti karena persamaan panas dimensi satu merupakan
persamaan panas dengan dimensi paling dasar, sebelum meneliti lebih lanjut ke
persamaan panas dengan dimensi lebih tinggi.

2. Rumusan Masalah

1.Bagaimana model matematika persamaan panas dimensi satu?


2.Bagaimana penyelesaian analitik persamaan panas dimensi satu dengan metode
separasi variabel?
3.Bagaimana penyelesaian numerik persamaan panas dimensi satu dengan metode
volume hingga?
4.Bagaimana perbandingan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerik dari
persamaan panas dimensi satu?

3.Tujuan

1. Memodelkan persamaan panas dimensi satu,


2. Menyelesaikan persamaan panas dimensi satu secara analitik menggunakan metode
separasi variabel,
3. Menyelesaikan persamaan panas dimensi satu secara numerik menggunakan metode
volume hingga,
4. Mengetahui perbandingan antara penyelesaian analitik dan penyelesaian numerik
dari persamaan panas dimensi satu

4.Manfaat

1. Menambah pengetahuan tentang penurunan model panas dimensi satu,


2. Dapat menyelesaikan persamaan panas dimensi satu secara analitik dengan nilai awal dan syarat
batas yang telah ditentukan,
3. Dapat menyelesaikan persamaan panas dimensi satu secara numerik dengan metode volume.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')


adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika
berasal

Pengertian Termodinamika ini ialah ilmu yang


menggambarkan/mengilustrasikan suatu usaha di dalam mengubah kalor (yakni suatu
perpindahan energi yang disebabkan oleh karna adanya perbedaan suhu) menjadi
energi serta juga sifat pendukungnya. Termodinamika ini berhubungan erat dengan
fisika energi, kerja, panas, entropi serta juga kespontanan proses.

Selain dari itu, Termodinamika tersebut juga berhubungan dengan mekanika


statik. Cabang ilmu Fisika ini kemudian mempelajari suatu pertukaran energi di dalam
bentuk kalor serta kerja, sistem pembatas dan juga lingkungan. Aplikasi serta
penerapan Termodinamika ini kemudian bisa terjadi pada tubuh manusia, seperti pada
peristiwa atau kejadian dalam meniup kopi panas,  Refrigerator, perkakas elektronik,
mobil, pembangkit listrik serta juga industri, ini merupakan peristiwa Termodinamika
yang paling sering ditemui kehidupan sehari-hari.

B.Prinsip-prinsip Termodinamika

 Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk termodinamika. Hal ini yang
dikatakan sebagai mengubah bahasa dalam problem ke dalam bahasa
termodinamika, kemudian merumuskannya dengan menggunakan besaran-
besaran termodinamika.
 Dala termodinamika ada yang namanya evaluasi sifat dan fungsi, yang artinya
melakukan analisis terhadap formulasi yang telah disusun pada langkah pertama
(1). Tahap ini membutuhkan pemahaman pengetahuan termodinamika yang
memadai agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan
problema tersebut.
 Penyelesaian problem termodinamika. Pada tahap ini dibutuhkan dukungan
pengetahuan matematika/kalkulus (deferensial, integral) sehingga dapat
diperoleh jawaban yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan.
3

dalam prinsip termodinamika yakni sebebnarnya hal yang terjadi secara alami dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan  yang terjadi dimana termodinamika
direkayasa dengan sedemikian rupa menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa
membantu manusia dalam kegiatannya.

Dari perkembangan tersebut diaplikasi termodinamika yang begitu luas ilmu


termodinamika sejak abad 17.Kemudian dimulainya pengembangan ilmu
termodinamika yakni dengan pendekatan makroskopik ,perilaku umum partikel zat
yang menjadi media pembawa energi.

C.Sistem Termodinamika

Beberapa konsep dasar terkait dengan sistem termodinamika adalah lingkungan,


batas sistem dan alam semestaLingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar
sistem, dan batasnya adalah antarmuka yang memisahkannya dari lingkungan.
Akhirnya, alam semesta adalah kombinasi dari dua elemen ini.

Sistem termodinamika dapat berupa sejumlah zat, spesimen atau mesin yang terpisah
dari lingkungannya dengan cara yang terdefinisi dengan baik.

Pemisahan ini bisa nyata atau imajiner. Juga harus dipertimbangkan bahwa geometri,
komposisi kimia, maupun keadaan fisik dari sistem termodinamika tidak ditentukan
sebelumnya, oleh karena itu salah satu dari mereka dapat berubah..Di sisi lain, ada tiga
jenis sistem termodinamika: tertutup, terbuka dan terisolasi. Dalam sistem tertutup,
energi dapat ditransfer antara sistem dan lingkungannya, tetapi bukan massa. Jika
keduanya dapat ditransfer, maka itu adalah sistem terbuka. Di sisi lain, jika tidak ada
interaksi dengan lingkungan, sistem terisolasi.

a. Sistem Tertutup

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah
suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan
sebagai sifat pembatasnya:

- Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas


- Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
4
b. Sistem Terbuka

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra
merupakan contoh dari sistem terbuka. contoh sistem termodinamika terbuka meliputi:

-Air mendidih dalam panci tanpa tutup (panas dan uap, yang penting, lepas ke udara)

-Turbin

-Kompresor

-Penukar panas

-Tubuh manusia

c. Sistem Terisolasi

Sistem yang terisolasi adalah sistem di mana pekerjaan tidak dilakukan di dalam
atau oleh sistem. Baik panas dihilangkan atau ditambahkan dari sistem. Juga, materi
tidak mengalir masuk atau keluar darinya. Sangat sedikit sistem termodinamika yang
sepenuhnya terisolasi. Contohnya adalah:

-Silinder baja disegel kaku yang mengandung nitrogen cair


-Setelan neoprene
-Tabung oksigen
-Seluruh alam semesta fisik
-Termos (untuk menjaga benda tetap dingin atau panas)

D.Hukum Dasar Termodinamika


Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

a. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum ini
dimasukkan setelah hukum pertama.
5
b. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu
proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga adiabatik.

c. Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk
hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental
yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.

-Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa


sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem
dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.

-Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus


termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima
energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering
thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut
dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas
(analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat
entropi)(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M.
– 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab6).

d. Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur
nol absolut bernilai nol.
6
E.Keadaan Termodinamika

Ketika sebuah sistem dalam keadaan yang seimbang berada dalam kondisi yang
ditentukan, ini disebut sebagai keadaan pasti atau keadaan sistem. Pada keadaan
termodinamika tertentu, banyak sekali sifat yang diseleksi dari sistem yang telah
dispesifikasikan. Properti-properti yang tidak tergantung pada jalur di mana sistem itu
membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem.

Bagian selanjutnya yang ada pada seksi ini hanya akan mempertimbangkan
bagian properti, ini juga yang menjadi fungsi keadaan. Minimal jumlah properti yang
harus dispesifikasikan sebagai penjelas keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh
Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang akan berhadapan dengan properti sistem yang
lebih besar, dari jumlah minimal yang sudah ditentukan tersebut. Pengembangan
hubungan yang terjadi diantara properti dari keadaan yang memiliki perbedaan
dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

F.Penerapan Termodinamika 

AC (Air Conditioner) dan Kulkas merupakan salah satu benda yang


menggunakan konsep hukum termodinamika, jadi tanpa adanya ilmu termodinamika
mungkin hidup kita tidak akan senyaman sekarang. 

Hukum termodinamika yang diterapkan pada AC, adalah hukum termodinamika


pertama dan kedua. Dimana AC mengubah energi listrik menjadi energi kinetik
pada kondensor (berfungsi untuk membuang panas refrigerant ke lingkungan),
kemudian mengubahnya menjadi energi kinetik pada evaporator (berfungsi
memberikan udara dingin pada ruangan dengan cara perpindahan panas ke ruangan),
dan kemudian mengubah energi kinetik pada kompresor (berfungsi memberikan
tekanan pada refrigerant). 

Sedangkan penerapan hukum termodinamika kedua pada AC, bahwa AC tidak


dapat secara alami atau spontan mengalirkan kalor dari suhu rendah ke suhu
tinggi, diperlukan usaha atau kerja terlebih dahulu. 

Selain itu ilmu termodinamika juga berperan dalam penciptaan mesin kendaraan
bermotor, dan juga termos, yang tentunya baik secara kita sadari atau tidak juga sangat
membantu kita dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari dan tentunya masih banyak
aplikasi ilmu termodinamika dalam kehidupan kita.  
7
G.Kesetimbangan Termodinamika

Pada termodinamika, bila koordinat yang perlu dan cukup untuk


menggambarkan koordinat makroskopik mengalami perubahan, baik secara spontan
atau karena pengaruh luar, maka sistem dikatakan mengalami “Perubahan Keadaan” ,
sedangkan bila sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh sekelilingnya, maka sistem itu
dikatakan “sistem terisolasi”. Pada pembahasan selanjutnya, akan dititik beratkan pada
suatu sistem yang dipengaruhi oleh lingkungan. [dikatakan adanya antaraksi sistem
dengan lingkungan] karena dalam termodinamika sistem terisolasi tidak penting untuk
dibahas.

Ada tiga jenis kesetimbangan akibat adanya antaraksi sistem dengan lingkungan yang
merupakan komponen dari Kesetimbangan Termodinamik, yaitu:

- Kesetimbangan Mekanis: ini terjadi pada saat tidak ada gaya yang tak berimbang di
bagian sistem dan juga tidak antara sistem dengan lingkungan. Bila persyaratan itu
tidak dipenuhi, maka sistem itu sendiri, atau sistem dan lingkungan akan mengalami
perubahan keadaan dan baru berhenti jika kestimbangan mekanisnya pulih.

- Kesetimbangan Kimia: Bila sistem yang ada dalam kesetimbangan mekanis tidak
cenderung mengalami perubahan spontan dari struktur internalnya, sperti reaksi kimia,
atau perpindahan materi dari dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

- Kesetimbangan Termal: terjadi bila tidak terjadi perubahan spontan dalam koordinat
sistem yang ada dalam kesetimbangan mekanis dan kimia bila sistem itu dipisahkan
dari lingkungannya oleh dinding diaterm.

Bila persyaratan untuk semua jenis kesetimbangan di atas tercapai , sistem dikatakan
dalam keadaan Kesetimbangan Termodinamik. Dalam kondisi ini , jelas tidak akan ada
kecenderungan terjadinya perubahan keadaan, baik untuk sistem, maupun untuk
lingkungannya. Keadaan setimbangn termodinamik dapat digambarkan dengan
menggunakan koordinat makroskopik yang tidak mengandung waktu, yaitu memakai
koordinat termodinamik.

Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan
suatu cabang ilmu yang
mempelajari
Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan
suatu cabang ilmu yang
mempelajari
Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan
suatu cabang ilmu yang
mempelajari

8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

-Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang energi.


Membahas tentang energi panas dan kerja yang
dihasilkan oleh energi tersebut.

2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun
-Energi dapat berubah jadi bentuk lain secara alami maupun melalui rekayasa
teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip

-Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering mengaplikasikan hokum termodinamika


baiksecara sederhana maupun modern.

B.Saran

-Meningkatkan teori termodinamika dalam kehidupan sehari hari

-Memperbanyak pengetahuan tentang termodinamika

9
DAFTAR PUSTAKA
Tanggal 28-9-2021

Meningkatkan teori
termodinamika untuk
kehidupan sehari-hari
2. Memperbanyak pengetahuan
tentang termodinamika
https://bocahkampus.com/cara-membuat-makalah 7:20
https://images.app.goo.gl/FUh4VWSXfVtXgUBB6 7:43
https://images.app.goo.gl/Uwqzgvf7NuKnAWT9A 8:26
http://eprints.uny.ac.id/51518/2/BAB%20I.pdf 8:28
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-termodinamika-lengkap
21:29
https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika 21:32
https://pendidikan.co.id/pengertian-termodinamika/ 21:45
https://kabarkan.com/termodinamika/ 21:53
https://id.thpanorama.com/articles/ciencia/12-ejemplos-de-sistemas-
termodinmicos.html 22:07

Tanggal 29-9-2021

https://www.ruangguru.com/blog/hukum-dan-prinsip-termodinamika 19:28
https://www.ilmupelajaran.com/pengertian-termodinamika-prinsip-sistem-keadaan-
hukum-dasar/ 19:39
https://www.zenius.net/blog/materi-konsep-dasar-termodinamika 19:46
http://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Termodinamika_26480_unusa_p2k-
unkris.html 20:00
https://www.yuksinau.id/termodinamika/ 20:14
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/
9b12c072d0b251cf5655df5b6d337aef.pdf 20:30
https://dokumen.tips/documents/makalah-termodinamika-566db4ea4ceb6.html
20:46
10

Anda mungkin juga menyukai