Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

THERMODINAMIKA TEKNIK
PENERAPAN THERMODINAMIKA TEKNIK PADA ILMU BIDANG
SISTEM PERRKAPALAN

Nama : Gracia Judica Risakotta


NIM : 2020-70-001

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan memberi rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dengan judul “ Penerapan
Thermodinamika Teknik Dalam Ilmu Bidang Sistem Perkapalan “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Thermodinamika Teknik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang penerapan thermodinamika teknik dalam ilmu bidang sistem perkapalan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Ambon, 18 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Thermodinamika Teknik dan Ilmu Sistem Perkapalan ........................ 3


2.2 Penerapan Thermodinamika Teknik dalam Bidang Ilmu Sistem Perkapalan ........ 3
a. System Pendingin .......................................................................................... 4
b. Mesin Diesel .................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 10


3.2 Saran .................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')


adalah fisika energi , panas, kerja, entropidan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika berasal.
Pada dasarnya, Termodinamika mempelajari karakteristik suatu sistem dan interaksinya
dengan lingkungan. Sistem merupakan suatu obyek yang diamati. Karakteristik suatu
sistem dapat dilihat dari sifat-sifat termodinamika dari sistem tersebut, seperti temperatur,
tekanan, volume, energi dalam, entalpi, dan entropi. Di dalam Termodinamika klasik,
sifat termodinamika merupakan nilai numerik yang menunjukkan karakteristik
makroskopik suatu sistem yang bisa diperoleh tanpa memperhatikan proses-proses yang
terjadi sebelumnya (sejarah sistem). Misalnya, nilai temperatur bisa diukur pada suatu
saat menggunakan termometer tanpa harus mengetahui proses-proses apa yang
sebelumnya terjadi pada suatu sistem. Manakala terjadi perubahan pada satu atau lebih
sifat termodinamika suatu sistem, berarti telah terjadi proses pada sistem tersebut.

Di dalam konsep Termodinamika, terdapat dua cara interaksi antara sistem dan
lingkungannya, yaitu perpindahan panas dan kerja. Perpindahan panas dipicu oleh
perbedaan temperatur antara sistem dan lingkungannya. Sedangkan kerja disebabkan oleh
selain perbedaan temperatur. Kerja bisa disebabkan karena perbedaan tekanan, adanya
putaran poros, arus listrik, medan magnet, dan sebagainya. Pokok persoalan pada
Termodinamika adalah mengetahui karakteristik sistem akibat terjadinya suatu proses,
serta interaksi sistem dan lingkungan. Untuk bisa menganalisis hal tersebut, maka
pengetahuan tentang sifat-sifat fluida merupakan hal yang penting.

Dalam bidang ilmu system perkapalan, penerapan Thermodinamika Teknik ini


sangat penting karena terdapat mesin-mesin yang digunakan dalam kapal yang mengacu

1
pada teori thermodinamika. Contoh penerapan Thermodinamika Teknik dalam ilmu
system perkapalan adalah mesin pendingin, mesin diesel, dan mesin uap.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Thermodinamika Teknik ?


2. Apa itu Ilmu Sistem Perkapalan ?
3. Apa saja contoh penerapan Thermodinamika Teknik dalam bidang Ilmu Sistem
Perkapalan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Thermodinamika Teknik


2. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Sistem Perkapalan
3. Untuk mengetahui contoh penerapan Thermodinamika dalam bidang Ilmu Sistem
Perkapalan

1.4 Manfaat penulisan

1. Memberikan pengetahuan baru pada pembaca dan penulis


2. Membantu penulis untuk memahami penerapan mata kuliah Thermodinamika
Teknik dalam bidang Ilmu Sistem Perkapalan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Thermodinamika Teknik dan Ilmu Sistem Perkapalan


Thermodinamika adalah adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui
bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan
kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit,
energi akibat gaya magnit, dan lain-lain. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta
bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.
Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah
dalam berbagai proses termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme
untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi
darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi
energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber energi lain menjadi
energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan
sampai di luar angkasa
Ilmu Sistem Perkapalan, adalah ilmu yang mempelajari perancangan,
pengendalian, dan pengoperasian sistem penggerak utama atau mesin, sistem propulsi,
sistem kontrol atau monitoring performa, sistem pipa, serta sistem kelistrikan pada kapal
dan berbagai bangunan atas air (floating structures) atau lepas pantai (offshores).

2.2 Penerapan Thermodinamika Teknik dalam Bidang Ilmu Sistem Perkapalan

Dalam bidang ilmu system perkapalan, penerapan Thermodinamika Teknik ini


sangat penting karena terdapat mesin-mesin yang digunakan dalam kapal yang mengacu
pada teori thermodinamika. Contoh penerapan Thermodinamika Teknik dalam ilmu system
perkapalan adalah mesin pendingin dan mesin diesel.

3
a. Mesin Pendingin
Mesin pendingin (refrigerator) adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan untuk menjadikan temperatur
benda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya sehingga
menghasilkan suhu/temperatur dingin (Terry Gunawan, 2014). Sehingga proses kerja
mesin pendingin selalu berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan
perpindahan panas. Ada beberapa contoh mesin pendingin pada kapal, yaitu sebagai
berikut :

1. Sistem Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu di Kapal

Mesin induk adalah instalasi mesin dalam kapal yang dipergunakan untuk
menggerakkan / memutar poros baling-baling sehingga kapal dapat bergerak,
sedangkan mesin bantu adalah motor yang dipergunakan untuk menggerakkan
generator listrik sehingga menghasilkan arus listrik yang kemudian digunakan
untuk pesawat-pesawat yang memerlukan tenaga tersebut. Misalnya pompa-
pompa pada sistem pipa, kompresor, separator, mesin-mesin geladak, sistem
penerangan, pesawat komunikasi, pesawat navigasi dan lain-lain. Sistem
pendingin bertujuan untuk menjaga agar temperatur mesin tetap berada pada
batas yang diperbolehkan sesuai dengan kekuatan material, karena kekuatan
material akan menurun sejalan dengan naiknya temperatur (overheating). Air
adalah bahan pendingin yang sangat baik, karena dapat mengambil 1 kkal pada
tiap-tiap kg dan tiap-tiap derajat Celcius, sedangkan volume 1 kg air hanya 1
dm3 (1 liter). Pada kapal dengan penggerak motor bakar dengan pendingin air,
air pendingin dialirkan melalui dan menyelubungi dinding silinder, kepala
silinder serta bagian-bagian lain yang perlu didinginkan. Air pendingin akan
menyerap kalor dari semua bagian tersebut, kemudian mengalir meninggalkan
blok mesin menuju radiator atau alat pendingin yang menurunkan kembali
temperaturnya. Sistem pendingin air pada mesin induk maupun mesin bantu
dalam kapal dikenal ada dua macam yaitu :

4
 Sistem pendingin terbuka (direct cooling system)
Sistem pendingin terbuka (direct cooling system) adalah sistem
pendingin motor bakar pada kapal dimana air laut dipakai langsung untuk
mendinginkan silinder motor bakar dan komponen lainnya setelah itu
dibuang kembali ke laut. Hal ini cocok untuk motor-motor kapal kecil,
dimana pompa pendingin mengisap air laut dari luar kapal dan
memompakan air laut tersebut keluar kapal setelah mendinginkan mesin,
cara ini disebut pendinginan terbuka karena selalu air laut yang beredar.
 Sistem pendingin tertutup (indirect cooling system)
Sistem pendingin tertutup (indirect cooling system) adalah sistem
pendingin motor di kapal dimana silinder motor bakar dan komponen
lainnya didinginkan dengan air tawar dan kemudian air tawar tersebut
didinginkan oleh air laut dan selanjutnya air tawar tersebut dipakai kembali
untuk mendinginkan motor, jadi yang selalu bergantian adalah air laut,
sedangkan air tawar selalu beredar tetap, demikian daur ini berjalan terus.

Pendingin air tawar (fresh water cooler) yaitu alat pemindah panas
berbentuk bejana yang dipergunakan untuk mendinginkan air tawar pendingin
motor penggerak utama dan motor bantu kapal dengan mengalirkan air laut ke
dalam bejana tersebut. Pada motor-motor ukuran besar lebih cenderung
menggunakan sistem pendingin tertutup. Hal ini dengan suatu alasan bahwa untuk
pendinginan di bawah temperatur 60o C bagi motor-motor yang bertenaga besar
lebih sulit. Sedangkan air laut pada temperatur yang tinggi akan menyebabkan
endapan-endapan pada tempat yang didinginkan, yang akibatnya bisa mengganggu
proses pendinginan. Sedangkan untuk motor-motor yang baru yang menggunakan
pendingin air tawar, masih ada yang diijinkan untuk temperatur air pendingin
mencapai diatas 80o C .

2. Mesin Pendingin (Lemari Es)


Pada kapal terdapat lemari es yang tersedia guna memenuhi kebutuhan diatas
kapal. Lemari Es beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan

5
yang sejuk kelingkungan yang hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor
diambil dari daerah temperatur rendah TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan
kalor yang jumlahnya lebih besar dikeluarkan pada temperatur tinggi Th
(ruangan) Meskipun memiliki cara kerja lemari es dengan mesin kalor
berlwanan, akan tetapi prinsip kerja lemari es masih berhubungan dengan
hukum perpindahan kalor (membalikkan arah normal aliran energi panas).
Kulkas dapat bekerja karena adanya refrigeran, yaitu zat semacam freon yang
bertitik didih rendah sehingga terjadi perubahan wujud antara cair dan gas.
Sebaguan cairan, refrigeran berperan dakam penyerapan energi panas dari
udara dingin di dalam lemari es untuk diubah menjadi gas

3. Air Conditioner (AC)

Air conditioner (AC) merupakan suatu rangkaian atau system diatas kapal yang
berfungsi untuk menurunkan suhu atau temperature ruangan dengan jalan
menyerap suhu panas ruangan itu sendiri. Pengunaan air conditioner (AC)
sangat penting pengunaanya diatas kapal,hal ini berhubungan dengan
kenyamanan kru kapal dan untuk mendinginkan komponen listrik pada main
board panel. Prinsip kerja AC yaitu udara panas dialirkan oleh kipas sehingga
berjalan melalui kumparan evaporator yang berisi refrigerants.
Senyawa refrigerants tersebut kemudian melakukan tugasnya dengan
menyerap panas sebanyak-banyaknya sembari berubah wujud dari cairan
menjadi gas. Agar refrigerants ini mampu melakukan tugasnya kembali, AC
harus mampu mengembalikan wujudnya dari gas kembali menjadi cairan. Hal
ini dilakukan dengan cara menekan gas (kompresi) dengan tekanan yang sangat
tinggi. Tekanan yang tinggi ini kemudian akan menyebabkan timbulnya suhu
panas yang kemudian oleh kipas kedua dan kumparan kondensor dialirkan
keluar ruangan. Siklus ini kemudian secara berulang-ulang terjadi selama AC
bekerja.

6
4. Cold Storage (Gudang pendingin)

Cold storage adalah sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan
kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam
produk dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya. Cold Storage
biasanya terdapat pada kapal ikan. Karena fungsi Cold Storage sendiri untuk
mempertahankan kesegaran ikan. Pada dasarnya prinsip kerja pendingin air
atau air-cooled chiller sama seperti sistem pendingin yang lain seperti AC
dimana terdiri dari beberapa komponen utama yaitu evaporator, kondensor,
kompresor serta alat ekspansi. Pada evaporator dan kondensor terjadi
pertukaran kalor. Pada air-cooled chiller terdapat air sebagai refrigeran
sekunder untuk mengambil kalor dari bahan yang sedang didinginkan ke
evaporator. Air ini akan mengalami perubahan suhu bila menyerap kalor dan
membebaskannya di evaporator. Secara umum prinsip kerjanya adalah sebagai
berikut. Refrigeran didalam kompresor dikompresikan kemudian dialirkan ke
kondensor. Refrigeran yang mengalir ke kondensor mempunyai tekanan
dan temperatur yang tinggi. Di kondensor refrigeran didinginkan oleh udara
luar disekitar kondensor sehingga terjadi perubahan fase dari uap menjadi cair.
Kemudian refrigeran mengalir menuju pipa kapiler dan terjadi penurunan
tekanan. Setelah keluar dari pipa kapiler, refrigeran masuk ke dalam
evaporator. Di dalam evaporator refrigeran mulai menguap, hal ini disebabkan
karena terjadi penurunan tekanan yang mengakibatkan titik didih refrigeran
menjadi lebih rendah sehingga refrigeran menguap. Dalam evaporator
terjadi perubahan fase refrigeran dari cair menjadi uap. Pada evaporator ini
terjadi perpindahan kalor yang bersuhu rendah, dimana air didinginkan oleh
refrigeran. Kemudian refrigeran dalam bentuk uap tersebut dialirkan ke
kompresor Kembali. Di dalam evaporator, air sebagai bahan pendingin
sekunder yang telah didinginkan sampai medication for herpes temperatur
tertentu kemudian dialirkan oleh sebuah pompa menuju koil-koil pendingin
dalam ruangan. Air ini akan bersirkulasi terus menerus selama sistem pendingin
bekerja.

7
b. Mesin Diesel

Diesel engine marinized adalah mesin diesel otomotif yang dimodifikasi untuk
digunakan sebagai mesin kapal seperti kapal pengangkut kayu, kapal barang, kapal
ikan, kapal penyeberangan dan lain-lain. Mesin diesel yang dimodifikasi hanya terbatas
pada kapasitas ukuran medium kebawah ( 100 hp ~ 480 hp) dan merk tertentu saja.
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran yang lebih spesifik,
sebuah mesin pemicu kompresi (pemberi tekanan yang tinggi ),
dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh
alat berenergilain (seperti busi). Mesin ini ditemukan pada tahun 1892
oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel
menginginkan sebuah mesin yang dapat digunakan dengan berbagai macam bahan
bakar, termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition
Universelle(Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang
(lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Siklus Mesin Diesel A-B : Mula-mula udara ditekan secara adiabatik


(penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara meningkat).B-C :
Lalu dipanaskan pada tekanan konstan. Kemudian penyuntik alias injector
menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran. Pembakaran terjadi karena suhu dan
tekanan udara sangat tinggi, sehingga ketika solar disemprotkan ke dalam silinder maka
solar langsung terbakar dan tidak perlu pakai busi lagi. C-D : Gas yang
terbakar mengalami pemuaian adiabatik. D-A : Pendinginan pada volume konstan gas
yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru masuk
kesilinder v.Dari grafik ini, tampak bahwa untuk proses yang terjadi secara terus
menerus(siklus), selalu ada kalor yang terbuang. Hal ini sesuai dengan penyataan
Kelvin-Planck. Dapat disimpulkan bahwa setiap mesin kalor pada dasarnya memiliki
zat kerja tertentu. Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja
biasanya menyerap kalor pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W),
lalu membuang kalor sisa pada suhu yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal,
maka QH = W + QL. Karena efisiensi 100 % tidak bisa dicapai oleh mesin, maka bisa

8
disimpulkan bahwa tidak mungkin semua kalor masukan (QH) digunakan untuk
melakukan kerja. Pasti adakalor yang terbuang (QL).Berbeda dengan mesin bensin
(Otto), pembakaran gas dilakukan dengan memberikan kompresi hingga tekanannya
tinggi. Untuk perbandingan tekanan yang sama , mesin Otto mempunyai efisiensi yang
lebih besar dibandingkan dengan mesin Diesel. Hal ini dikarenakan mesin
diesel bekerja pada perbandingan tekanan yang tinggi untuk mencapai efisiensi yang
tinggi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Thermodinamika adalah adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific


membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Ilmu Sistem
Perkapalan, adalah ilmu yang mempelajari perancangan, pengendalian, dan
pengoperasian sistem penggerak utama atau mesin, sistem propulsi, sistem kontrol
atau monitoring performa, sistem pipa, serta sistem kelistrikan pada kapal dan
berbagai bangunan atas air (floating structures) atau lepas pantai (offshores).
Contoh penerapan Thermodinamika Teknik dalam ilmu system perkapalan adalah
mesin pendingin dan mesin diesel. Dalam mesin pendingin terdapat beberapa
contoh mesin pendingin yaitu Sistem Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu di
Kapal, Air Conditioner (AC), dan Cold Storage. Mesin pendingin (refrigerator)
adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke
luar ruangan untuk menjadikan temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah
dari temperatur lingkungannya sehingga menghasilkan suhu/temperatur dingin
(Terry Gunawan, 2014). Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran yang lebih
spesifik, sebuah mesin pemicu kompresi (pemberi tekanan yang tinggi ),
dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan
oleh alat berenergilain (seperti busi).

3.2 Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulancerpw.blogspot.com/2014/12/konsep-usaha-atau-kerja-protoype-
kapal.html

https://termodinamikayati.blogspot.com/2015/05/kapal-selam.html

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/view/14868/0

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/44158598/Revisi_Tugas_Makalah-with-
cover-
page.pdf?Expires=1621794325&Signature=DiO81G4LhAn1MgMq9aDiMa3~UtFmYK
C2ie9K6ACNL2kXCBS45nM~eDckihVZPYzDKozpDRwZmk3Qirb5CaToOp2d-
mnU3dWcLqY5eb9QjM62ojNTKKbliCum3pPzkKG1kx2P6yIvmmQT8kmbqdxLMRT~
~edFIfU6dJyAz7dujD9AxDj1YPATiQEpIxF6hW3LAE1~OwQFeJSOw4Jkg4Tpg9vwx-
iDoqaNrnJpCXkrMHdTVjdHtjIzel7VQLSD0o3rH7irh~Ym6D~w08npMOAi~XOwnp3
wOO41qmu3fMh4xsp7hauotX2OqSTi95RXaAko2tS3L9tAmHoNBRRDvX430g__&Ke
y-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

https://blogs.itb.ac.id/indartono/termodinamika-teknik-i/

https://www.sepulsa.com/blog/bagaimana-cara-kerja-ac-sebenarnya

https://www.indotara.co.id/mengenal-cold-storage&id=293.html

https://www.chiller.co.id/prinsip-kerja-pendingin-air/

11

Anda mungkin juga menyukai