2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11079
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEI SILAU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA
KISARAN
TUGAS AKHIR
Kebutuhan akan sumberdaya air pada saat ini cenderung meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga terjadi ketidakseimbangan
dalam memenuhi kebutuhan di sektor kebutuhan air baku. Sungai Sei Silau
merupakan salah satu sumber mata air yang digunakan untuk kebutuhan air baku
baik domestik dan non domestik di Kota Kisaran Kabupaten Asahan.
Lokasi studi penelitian berada di Sungai Sei Silau, di Kota Kisaran
Kabupaten Asahan. Setelah memperoleh data yang diperlukan, di hitung besarnya
ketersediaan air Sungai Sei Silau dengan menggunakan metode F.J Mock. Dari
hasil analisis didapat besarnya debit andalan DAS Sei Silau. Menghitung
kebutuhan air domestik dan non domestik untuk Kota Kisaran, dengan proyeksi
sampai 30 tahun mendatang.
Berdasarkan perhitungan, debit andalan yang didapat berdasarkan metode
F.J Mock adalah sebesar 9,69 m3/detik. Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai
adalah sebesar 1,94 m3/detik. Kebutuhan air domestik dan non domestik untuk
Kota Kisaran Kabupaten Asahan untuk proyeksi 10 tahun kedepan adalah sebesar
0,191 m3/detik dan 30 tahun mendatang adalah sebesar 0,196 m3/detik.
Berdasarkan penelitian ini, distribusi untuk kebutuhan air pemeliharaan
sungai sebesar 20%, dan kebutuhan air domestik dan non domestik sebesar 1,97%
pada proyeksi 10 tahun kedepan dan 2,02% pada 30 tahun mendatang. Maka,
ketersediaan air sungai Sei Silau hingga 30 tahun mendatang masih mencukupi
kebutuhan air keseluruhan untuk Kota Kisaran.
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Strata Satu (S1) Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang digunakan adalah:
“Analisa Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Pada Daerah Aliran Sungai Sei Silau
Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Di Kota Kisaran”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak terlepas
dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa
pihak yang berperan penting yaitu:
ii
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Ivan Indrawan, S.T., M.T., dan Ibu Nurul Ika Putri Dalimunthe, S.T.,
MPSDA selaku Dosen Pembanding, atas saran dan masukan yang diberikan
kepada penulis terhadap Tugas Akhir ini.
6. Untuk yang terkasih Mia Febrina Peranginangin yang telah memberi doa,
motivasi, semangat, dan mendukung, sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
7. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar serta pegawai Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
8. Untuk Balai Wilayah Sungai II Sumatera Utara, dan untuk BMKG Sampali-
Medan yang telah memberikan sambutan yang baik dan mempermudah semua
urusan yang berkenaan dengan penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Untuk sahabat saya Dian Reynaldo, Kiteng yang selalu menyemangati,
mendukung, dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini
10. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2014, Tonny, Linus, Roimer, Bandry,
Feri, Rozi, Vivi, Anshari, serta teman-teman angkatan 2011 yang tidak
disebutkan seluruhnya, terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.
11. Abangda angkatan 2013 Panji Boi yang telah meluangkan waktu, tenaga
dalam membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
12. Adik - adik angkatan 2017, Josep Tambunan, Aldi, Yogi, Yosua, Gilbert,
Afan, Haris, serta adik – adik angkatan 2017 yang tidak disebutkan
seluruhnya, terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.
Dan segenap pihak yang belum penulis sebut disini atas jasa-jasanya dalam
mendukung dan membantu penulis dari segi apapun, sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis
menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca diharapkan untuk
penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.
iii
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas Akhir
ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan,
Penulis,
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Daftar Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR NOTASI ........................................................................................... xii
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Gambar Halaman
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Ketersediaan Air dan Kebutuhan Air Tahun
viii
Tabel Halaman
Tabel 2.2. Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori I, II, III, IV .............. 20
Tabel 2.4. Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kategori Lain .......................... 21
Tabel 4.3. Perhitungan Debit Andalan F.J. Mock Tahun 2008 .......................... 46
Tabel 4.7. Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU Tahun 2000 ..... 51
ix
Tabel 4.23. Rekapitulasi Kebutuhan Air Total Domestik dan Non Domestik.... 60
Tabel 4.24. Rekapitulasi Debit Sungai Sei Silau selama 10 Tahun .................... 62
Notasi Halaman
a = Konstanta ............................................................................... 23
xii
Universitas Sumatera Utara
Q = Debit sungai (m3/detik) .......................................................... 18
Tn = Tahun ke n ............................................................................. 22
xiii
Universitas Sumatera Utara
X = Variabel independen .............................................................. 23
xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bab II, Tinjauan Pustaka, menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan
penelitian agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yang akan
digunakan dalam menganalisa masalah.
Bulan
No Kegiatan
Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
1 Seminar Proposal
2 Survei Lapangan
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Seminar Hasil
6 Revisi
7 Laporan Akhir
A. Bentuk memanjang
Biasanya induk sungainya akan memanjang dengan anak anak sungai
langsung mengalir ke induk sungai kadang kadang berbentuk seperti bulu burung.
Bentuk ini biasanya akan menyebabkan besar aliran banjir relatif lebih kecil
karena perjalanan banjir dari anak sungai itu berbeda beda, dan banjir berlangsung
agak lama. Bentuk dari DAS ini ditunjukkan pada gambar 2.3.
B. Bentuk radial
Bentuk DAS ini seolah olah memusat pada satu titik sehingga
menggambarkan adanya bentuk radial, kadang kadang gambaran tersebut
memberi bentuk kipas atau lingkaran. Sebagai akibat dari bentuk tersebut maka
waktu yang diperlukan aliran yang datang dari segala penjuru anak sungai
memerlukan waktu yang hampir bersamaan. Sebagai contoh DAS Bengawan Solo
seperti pada gambar 2.4.
10
C. Bentuk paralel
DAS ini dibentuk oleh dua jalur DAS yang bersatu dibagian hilir. Apabila
terjadi banjir di daerah hilir biasanya terjadi setelah dibawah titik pertemuan.
Sebagai contoh adalah banjir di Batang Hari di bawah pertemuan Batang Tembesi
seperti pada gambar 2.5.
11
12
di mana:
= curah hujan rata-rata (mm)
n = jumlah stasiun pengukuran hujan
R1….Rn = besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun (mm)
2.5 Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan yang
bertanaman (vegetated surface). Nilai evapotranspirasi merupakan penjumlahan
dari evaporasi (evaporation) dan transpirasi (transpiration) secara bersama-sama.
Evapotranspirasi (Eto) dapat diartikan sebagai kehilangan air dari lahan dan
permukaan air pada DAS. Evapotranpirasi potensial dapat dihitung dengan
metode Penman yang dipengaruhi oleh faktor-faktor klimatologi yaitu:
Temperatur, Penyinaran Matahari, Kelembaban Udara, Penyinaran Matahari,
Jumlah Hari Hujan, Kecepatan Angin, dan Expose Surface (Permukaan Luar).
Penelitian ini akan menggunakan Metode Penman yang dapat dihitung
berdasarkan persamaan:
13
8) Menghitung evapotranspirasi
ETo = C(W.Rn+(1-W)(ea-ed).f(U)) (2.10)
14
1. Data meteorologi
Data meteorologi yang digunakan mencakup:
a. Data presipitasi dalam hal ini adalah data curah hujan bulanan dan data
curah hujan harian.
b. Data klimatologi berupa data kecepatan angin, kelembapan udara,
temperatur udara dan penyinaran Matahari untuk menentukan
evapotranspirasi potensial (Eto) yang dihitung berdasarkan metode
“Penman Modifikasi”.
15
16
17
18
Konsumsi unit
1 sambungan rumah 190 170 130 100 80
(SR) l/o/h
Konsumsi unit
2 hidran umum (HU) 30 30 30 30 30
l/o/h
Konsumsi unit non
3 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
domestik l/o/h (%)
4 Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
Faktor hari
5 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
maksimum
6 Faktor jam puncak 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
7 Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
8 Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100 100
Sisa tekan di
9 10 10 10 10 10
penyediaan distribusi
19
20
21
di mana:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = Jumlah penduduk pda tahun dasar
Tn = Tahun ke n
To = Tahun dasar
Ka = Konstanta arithmatik
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I
P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = Tahun ke I yang diketahui
T2 = Tahun ke II yang diketahui
b) Metode Geometrik
Pn = Po + (1 + r)n (2.26)
di mana:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Presentase pertumbuhan geometrical penduduk tiap tahun
n = Periode waktu yang ditinjau
c) Metode Eksponensial
Pn = Po × e r n (2.27)
di mana:
Po = Penduduk pada tahun awal
n = Waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r = Angka pertumbuhan penduduk (%)
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Mulai
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan
Analisa Analisa
Ketersediaan Kebutuhan Air
Evaluasi Ketersediaan
Air Dengan Besar
Kebutuhan Air
Hasil
Selesai
37
20 KM
Setelah peta DAS Sei Silau didapat selanjutnya menghitung rata-rata besar
curah hujan tiap bulannya selama 10 tahun untuk mencari debit inflow sungai.
Berikut contoh perhitungannya.
38
Universitas Sumatera Utara
Diketahui:
Curah hujan bulan Januari tahun 2008.
(Data curah hujan tercantum di lampiran).
Stasiun Simpang Kawat (R1) = 59,9 mm/bulan
Stasiun Ujung Seribu (R2) = 153,3 mm/bulan
Stasiun Terusan Tengah (R3) = 63 mm/bulan
Maka,
1+ 2+ 3
=
3
59,9 + 153,3 + 63
=
3
276,2
=
3
= 92,07 mm/bulan
Dengan cara yang sama, maka diperoleh nilai curah hujan rata-rata selama
10 tahun, dapat dilihat pada tabel 4.1.
39
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Tabel Rata – Rata Curah Hujan Selama 10 Tahun
Bulan
Tahun Total
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Jul Agust Sept Okt Nov Des
2008 92,07 47,87 181,17 120,30 143,43 138,13 170,57 264,80 382,30 306,23 153,57 191,73 2192,17
2009 136,03 77,93 337,80 156,83 157,67 67,93 142,37 156,13 315,43 229,40 99,00 67,03 1943,57
2010 65,83 27,20 51,20 80,93 88,57 137,30 175,83 101,80 167,90 175,63 265,60 129,93 1467,73
2011 88,70 73,20 180,73 92,23 153,50 142,93 115,30 341,71 293,17 229,63 169,27 75,93 1956,31
2012 74,97 148,40 200,40 142,43 123,47 97,00 298,23 114,93 189,20 336,17 114,73 209,60 2049,53
2013 110,30 191,27 185,93 326,63 297,13 87,17 91,30 192,17 219,77 323,90 236,60 262,37 2524,53
2014 50,80 37,83 76,20 138,27 114,63 57,63 107,63 220,87 161,77 206,70 132,83 243,73 1548,90
2015 177,07 72,27 90,00 55,17 88,17 101,37 246,67 378,97 322,07 259,07 91,80 42,10 1924,70
2016 29,43 98,33 47,37 35,60 153,53 95,37 138,77 48,67 153,63 158,00 62,82 121,00 1142,51
2017 221,60 82,43 145,17 149,30 267,85 44,90 110,77 174,40 263,57 201,28 358,43 284,87 2304,57
Σ Total 1046,80 856,73 1495,97 1297,70 1587,95 969,73 1597,43 1994,45 2468,80 2426,02 1684,65 1628,30
Max 221,60 191,27 337,80 326,63 297,13 142,93 298,23 378,97 382,30 336,17 358,43 284,87
Rerata 104,68 85,67 149,60 129,77 158,79 96,97 159,74 199,44 246,88 242,60 168,47 162,83
Min 29,43 27,20 47,37 35,60 88,17 44,90 91,30 48,67 153,63 158,00 62,82 42,10
40
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Daerah Aliran Sungai Sei Silau
Daerah aliran sungai merupakan daerah dimana semua airnya mengalir ke
dalam sungai. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi yang berarti
ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan air bawah
tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan
tingkat pemakaian. Daerah aliran sungai Sei Silau dapat dilihat pada Gambar 4.3.
10 KM
41
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Luas Daerah Tangkapan Hujan Sungai Sei Silau
4.1.3 Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan
yang hidup. Evapotranspirasi sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim.
Menghitung besarnya evapotranspirasi, dibutuhkan data-data klimatologi
yang meliputi:
1. Temperatur udara
2. Kelembaban udara,
3. Lama penyinaran matahari dan
4. Kecepatan angin.
Rekapitulasi perhitungan evapotranspirasi potensial (mm/bulan) dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Rekapitulasi Perhitungan Evapotranspirasi Potensial (mm/bulan)
43
Universitas Sumatera Utara
a. Evapotranspirasi potensial (Eto) = 4,86 x 31 = 150,52 mm/bulan
b. Permukaan lahan terbuka (m) = 30%
c. Eto/Ea = (m/30)*(-1.0412n+30.908) = 0,16
d. Evapotranspirasi terbatas (E)
= Eto x (m/20) x (m/30)*(-1.0412n+30.908)
= 150,52 x 0,16
= 23,54 mm/bulan
e. Ea = Eto – E = 150,52 – 23,54 = 126,98 mm/bulan
3. Keseimbangan air
a. ∆S = Jika P - Et < 0 ; ∆S = 0, jika P – Et > 0; ∆S = P – Et = 54,19
b. Limpasan Badai (PF =5%). Jika ∆S ≥ 0; PF= 0, jika ∆S≤0;
PF = R x 0,05
c. Kandungan air tanah (SS). Jika R>Ea; SS = 0, jika R<Ea;
SS = ∆S – PF
d. Kapasitas kelembaban air tanah. Jika SS=0, maka kelembaban air tanah=
200, jika SS≠0 maka kapasitas kelembaban air tanah= kandungan air
tanah.
SS = 200
e. Kelebihan air (WS) = ∆S – SS = 54,19 + 0 = 54,19 mm/bulan
44
Universitas Sumatera Utara
Interflow = I - ∆Vn = 21,67 – 2,94 = 18,73 mm/bulan
i. Limpasan langsung (DR),
DR = WS – I = 54,19 – 21,67 = 32,51 mm/bulan
j. Run off,
Run off = Interflow + DR = 18,73 + 32,51 = 51,25 mm/bulan
k. Debit sungai (Q),
Q = Run off x A/n
= (51,25 x 960 km2)/(31x24x3600/1000000)/1000 = 54,34 m3/det
45
Universitas Sumatera Utara
Menghitung debit andalan pada bulan yang lain mengunakan cara yang sama seperti contoh diatas. Hasil perhitungan debit andalan
menggunakan metode F.J Mock tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Perhitungan Debit Andalan Metode F.J. Mock Tahun 2008
46
Universitas Sumatera Utara
Dengan metode F.J Mock yang sama dilakukan untuk tahun yang lain
selama 10 tahun. Untuk tabel perhitungan debit F.J Mock di tahun lainnya akan
dicantumkan pada lampiran. Setelah dilakukan perhitungan dengan F.J Mock
maka debit sungai tiap tahunnya diurutkan mulai dari yang terbesar sampai
terkecil, lalu dihitung probabilitasnya dan diambil debit andalan Q95. Debit yang
sudah diurutkan dapat dilihat pada tabel 4.4.
47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Perhitungan Debit Andalan Selama 10 Tahun
48
Universitas Sumatera Utara
Setelah diurutkan maka di dapat Q95 = 9,69 m3/det. Di bawah ini dapat
dilihat grafik Flow Duration Curve (FDC) Gambar 4.4.
49
Universitas Sumatera Utara
memproyeksikan jumlah penduduk sampai tahun 2048 dilakukan dengan
memproyeksikan jumlah penduduk dengan memakai data penduduk tahun 2008
sampai 2017. Berikut adalah beberapa kecamatan di kota Kisaran kabupaten
Asahan yang akan dihitung kebutuhan airnya serta jumlah penduduknya pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Tahun 2008 – 2017
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kecamatan
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kisaran
62917 64021 55175 55691 55969 56509 57994 58543 59071 59215
Barat
Kisaran
68139 69334 68549 69424 69771 70415 72267 72958 73611 73755
Timur
Total 131056 133355 123724 125115 125740 126924 130261 131501 132682 132970
I =
= = 191,4
50
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.2 Kebutuhan Air Domestik
Dari hasil proyeksi jumlah penduduk yang diperlihatkan pada tabel 4.7,
diperoleh hasil proyeksi jumlah penduduk sampai tahun 2048 yaitu sekitar
137.181 jiwa. Karena kabupaten Asahan adalah kabupaten yang berpenduduk
712.684 jiwa (BPS Asahan: Asahan Dalam Angka, 2017), maka Kisaran termasuk
dalam kategori III (Kota Kecil). Maka, sesuai dengan kriteria perencanaan ditjen
cipta karya dinas PU 1996 pada tabel 4.7 standar kebutuhan air untuk setiap orang
adalah 80 liter/orang/hari.
Tabel 4.7 Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU Tahun 1996
500.000
>1.000.000 100.000 20.000 <20.000
s/d
NO s/d s/d
URAIAN 1.000.00
500.000 100.000
0
METRO SEDANG KECIL DESA
BESAR
Konsumsi unit
1 sambungan rumah 190 170 130 100 80
(SR) l/o/h
Konsumsi unit
2 hidran umum (HU) 30 30 30 30 30
l/o/h
Konsumsi unit non
3 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
domestik l/o/h (%)
4 Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
Faktor hari
5 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
maksimum
6 Faktor jam puncak 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
7 Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
8 Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100 100
Sisa tekan di
9 penyediaan distribusi 10 10 10 10 10
(mka)
10 Jam operasi 24 24 24 24 24
Volume reservoir (%
11 20 20 20 20 20
max day demand)
50:50 s/d 50:50 s/d
12 SR : HR 80:20 70:30 70:30
80:20 80:20
Cakupan Pelayanan
13 *) 90 90 90 90 **) 70
(%)
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
51
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah contoh perhitungan kebutuhan air untuk tahun 2028:
a) Konsumsi Unit Sambungan Rumah (SR)
Jumlah Terlayani (Jiwa) = Jumlah Penduduk (Jiwa) x Tingkat pelayanan (%)
= 133.736 jiwa x 80%
= 106.988 Jiwa
Kebutuhan Air = Jumlah Terlayani (Jiwa) x Konsumsi Air (liter/orang/hari)
= 106.988 Jiwa x 80 liter/orang/hari
= 0,099 m3/detik
Dengan cara dan metode yang sama, maka diperoleh jumlah kebutuhan air
unit sambungan rumah pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8 Kebutuhan Air Unit Sambungan Rumah
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi Air
Kebutuhan
No. Tahun Penduduk Pelayanan Terlayani Rata-Rata
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Liter/Org/Hari)
(m3/Detik)
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g]
1 2018 133161 80 106529 80 0,099
2 2028 133736 80 106988 80 0,099
3 2038 134693 80 107754 80 0,100
4 2048 136607 80 109285 80 0,101
Keterangan: [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi
[c] = Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 4.12)
[d] = Tabel 4.11 , No.12, Kolom 2 (Kota Kecil)
[e] = [c] x [d]
[f] = Tabel 4.11, No.1, Kolom 2 (Kota Kecil)
[g] = (([e] x [f])/86400)/1000
52
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara dan metode yang sama, maka diperoleh jumlah kebutuhan air
unit hidran umum pada tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9 Kebutuhan Air Unit Hidran Umum
Jumlah
Jumlah Tingkat Jumlah Konsumsi Air
Kebutuhan
No. Tahun Penduduk Pelayanan Terlayani Rata-Rata
Air
(Jiwa) (%) (Jiwa) (Liter/Org/Hari) 3
(m /Detik)
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g]
1 2018 133161 20 26632 20 0,006
2 2028 133736 20 26747 20 0,006
3 2038 134693 20 26939 20 0,006
4 2048 136607 20 27321 20 0,006
Keterangan: [a] = Nomor urut
[b] = Tahun proyeksi
[c] = Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 4.13)
[d] = Tabel 4.11 , No.12, Kolom 2 (Kota Kecil)
[e] = [c] x [d]
[f] = Tabel 4.11, No.2, Kolom 2 (Kota Kecil)
[g] = (([e] x [f])/86400)/1000)
Maka, rekapitulasi kebutuhan air domestik dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Kebutuhan Air Domestik
Jumlah Jumlah
Total
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan
Air Unit Air Unit
No. Tahun Air
Sambungan Hidran
Domestik
Rumah Umum
(m3/detik)
(m3/detik) (m3/detik)
1 2018 0,099 0,006 0,105
2 2028 0,099 0,006 0,105
3 2038 0,100 0,006 0,106
4 2048 0,101 0,006 0,108
53
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.3 Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pendidikan
Sesuai dengan standar dari Ditjen Cipta Karya Dinas PU tahun 1996,
kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan adalah 10 liter/orang/hari (tabel 2.2).
Jumlah siswa dan guru pada tahun 2017 didapat dari BPS Asahan.
Kemudian dari data tersebut, maka dapat di proyeksikan jumlah siswa dan guru
sampai 2048. Berikut adalah perkiraan jumlah siswa dan guru sampai tahun 2048
pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Perkiraan Jumlah Siswa dan Guru
54
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Kebutuhan Air Fasilitas Pendidikan
Jumlah Siswa Kebutuhan
Konsumsi Air
No. Tahun dan Guru Air
(Liter/Orang/Hari)
(Jiwa) (m³/detik)
1 2018 29556 10 0,0034
2 2028 29987 10 0,0035
3 2038 30425 10 0,0035
4 2048 30870 10 0,0036
55
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Kebutuhan Air Fasilitas Peribadatan
56
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Kebutuhan Air Fasilitas Kesehatan
Standar
Jumlah Kebutuhan Air Kebutuhan
No. Tahun
Sarana (Unit) Sarana Kesehatan Air (m³/detik)
(Liter/Unit/Hari)
1 2018 7 2000 0,0002
2 2028 7 2000 0,0002
3 2038 7 2000 0,0002
4 2048 7 2000 0,0002
57
Universitas Sumatera Utara
Menghitung kebutuhan air pada tahun yang lain digunakan cara yang
sama seperti contoh diatas. Hasil perhitungan kebutuhan air untuk perkantoran
sampai tahun 2048 dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Kebutuhan Air Perkantoran
Setelah diketahui proyeksi jumlah niaga besar sampai 2048, maka dapat
dihitung kebutuhan air untuk niaga besar. Berikut adalah contoh perhitungan
kebutuhan air untuk niaga besar pada tahun 2028:
diketahui: Jumlah niaga besar tahun 2028 = 82 unit
Maka, Qmd = Jumlah unit x q (liter/unit/hari)
= 82 x 5000
= 410.000 liter/unit/hari
58
Universitas Sumatera Utara
= 0,0048 m3/detik
Menghitung kebutuhan air pada tahun yang lain digunakan cara yang sama
seperti contoh diatas. Hasil perhitungan kebutuhan air untuk niaga besar sampai
tahun 2048 dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Kebutuhan Air Niaga Besar
Setelah diketahui proyeksi jumlah niaga kecil sampai 2048, maka dapat
dihitung kebutuhan air untuk niaga kecil. Berikut adalah contoh perhitungan
kebutuhan air untuk niaga kecil pada tahun 2028 :
Diketahui : Jumlah niaga kecil tahun 2028 = 6.559 unit
Maka, Qmd = Jumlah unit x q (liter/unit/hari)
= 6.559 unit × 900 liter/unit/hari
59
Universitas Sumatera Utara
= 5.903.100 liter/unit/hari
= 0,0683 m3/detik
Menghitung kebutuhan air pada tahun yang lain digunakan cara yang sama
seperti contoh diatas. Hasil perhitungan kebutuhan air untuk niaga kecil sampai
tahun 2048 dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22 Kebutuhan Air Niaga Kecil
60
Universitas Sumatera Utara
7 Niaga Besar 0,005 0,005 0,005 0,005
8 Niaga Kecil 0,067 0,068 0,069 0,070
Total 0,189 0,191 0,193 0,196
61
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.24 dapat dilihat debit minimum pada sungai Sei Silau yang terjadi hanya selama 2 bulan dalam periode ulang selama
10 tahun. Maka, debit sungai masih dapat memenuhi kebutuhan air untuk kota Kisaran.
Tabel 4.24 Rekapitulasi Debit Sungai Sei Silau selama 10 Tahun
NO. TAHUN SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
3
1 2008 m /det 54,34 33,52 37,10 27,77 30,53 31,88 39,69 70,46 126,35 128,48 90,57 80,96
2 2009 m3/det 62,45 37,63 91,10 68,28 58,16 34,01 32,84 30,93 83,33 81,28 46,89 27,89
3
3 2010 m /det 54,34 33,52 19,56 11,84 7,04 19,29 32,07 17,88 28,53 34,82 71,39 44,97
4 2011 m3/det 26,59 16,41 26,26 14,83 14,57 15,30 8,61 72,16 94,65 87,28 72,18 41,40
3
5 2012 m /det 98,58 55,62 60,67 48,27 40,85 39,51 83,64 40,66 87,55 125,17 59,51 77,16
6 2013 m3/det 37,84 48,54 48,73 101,80 118,98 67,98 40,43 48,60 63,28 101,75 100,45 106,02
7 2014 m3/det 60,51 37,33 21,78 26,32 20,87 12,24 9,69 40,27 40,45 54,16 42,72 69,51
8 2015 m3/det 62,60 37,09 21,64 13,10 7,79 9,50 51,99 113,72 133,09 122,57 71,12 42,30
9 2016 m3/det 25,38 15,66 9,14 5,53 20,45 12,40 18,59 10,45 19,46 25,47 14,48 16,23
10 2017 m3/det 46,00 25,75 24,95 31,57 71,17 39,68 26,28 33,21 68,93 66,14 123,67 125,77
Average 52,86 34,11 36,09 34,93 39,04 28,18 34,38 47,83 74,56 82,71 69,30 63,22
62
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
63
Universitas Sumatera Utara
Di bawah ini dapat dilihat grafik kebutuhan air tahun 2018 sampai tahun
2048 pada Gambar 4.5. dan grafik perbandingan kebutuhan air dengan
ketersediaan air pada Gambar 4.6.
80%
70%
60%
50%
Percentage (%)
40%
30%
20%
10%
0%
2018 2028 2038 2048
Pemeliharaan Sungai 20% 20% 20% 20%
Domestik & Non Domestik 1,95% 1,97% 1,99% 2,02%
Air Sungai Sisa 78,05% 78,03% 78,01% 77,98%
10,00
9,00
8,00
7,00
Percentage (%)
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
2018 2028 2038 2048
Ketersediaan Air (m3/detik) 9,69 9,69 9,69 9,69
Kebutuhan Air (m3/detik) 2,13 2,13 2,13 2,13
64
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari perhitungan didapat ketersediaan air sungai Sei Silau berdasarkan nilai
debit andalan Q95 = 9,69 m3/det.
2. Dari hasil perhitungan perbandingan antara ketersediaan air daerah aliran
sungai Sei Silau dengan total kebutuhan air keseluruhan, dapat disimpulkan
bahwa ketersediaan air pada proyeksi 10 tahun mendatang hingga 30 tahun
mendatang masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air total.
5.2. Saran
1. Untuk menjaga kuantitas debit air sungai Sei Silau, maka perlu diadakan
konservasi lahan dan diharapkan kepada masyarakat agar menjaga kelestarian
sungai Sei Silau.
2. Untuk kedepannya perlu direncanakan bangunan air seperti embung atau
waduk untuk menambah ketersediaan air mengingat semakin meningkatnya
jumlah penduduk.
65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Sukmanda, Raden Mohamad Barly. Terunajaya. 2016. Analisis Ketersediaan Dan
Kebutuhan Air Pada Daerah Aliran Sungai Percut Untuk Memenuhi
Kebutuhan Air Bersih Di Kabupaten Deli Serdang, dalam jurnal: Teknik
Sipil Universitas Sumatera Utara.
Kansil, Glend Randy. Dkk. 2015, Analisis Neraca Air Sungai Akembuala di Kota
Tahuna Kabupaten Sangihe, dalam jurnal: Sipil Statik, Vol. 3 No. 7, 503 –
514, ISSN 2337-6732.
Gustian, Meri. Dkk. 2014. Optimasi Parameter Model Dr. Mock Untuk
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, dalam jurnal: Teknik Sipil Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol. 3 No. 1, 36-45, ISSN 2302-0253.
Tanudjaja, Andronikus Pebakirang. Sumarauw, Lambertus Jeffry S. F. 2015.
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Munte Kecamatan
Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, dalam jurnal: Jurnal Sipil
Statik Vol.3 No.8 Agustus 2015 (531-542) ISSN: 2337-6732.
Sari, Indra Kusuma. Dkk. 2013. Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pada
DAS Sampean, dalam jurnal: Teknik Sipil , Vol. 2 No.6, 57-68. ISSN 2407-
7332.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : C.V.
Andi Offset.
Zulkipli, dkk. 2012. Analisa Neraca Air Permukaan DAS Renggung untuk
Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi dan Domestik. Jurnal Teknik Pengairan.
(Online). Volume 3. Nomor 2.
Makwiza, Chikondi. Dkk. 2015. A Conceptual Theoretical Framework to
Integrally Assess the Possible Impacts of Climate Change on Domestic
Irrigation Water Use, dalam jurnal: Water SA, Vol. 41 No. 5, 586-593,
ISSN 1816-7950.
Limantara, Lily Montarcih. 2010. Hidrologi Praktis. Bandung: Lubuk Agung.
Ginting, Makmur. 2014. Rekayasa Irigasi. Medan, USU Press
Guo, Bin. Dkk. 2015. Risk Assessment of Regional Irrigation Water Demand and
Supply in an Arid Inland River Basin of Northwestern China, dalam jurnal:
Sustainability, Vol. 7, 12958-12973, ISSN 2071-1050.