Jenis kayu
: Camper
2. Kayu teras
: 80 %
3. Kayu gubal
: 20 %
4. Gelang tahun
: 1,21 buah/cm
5. Cacat-cacat
: Bekas Rayap
: - panjang = 6,94 cm
- lebar
= 4,83 cm
- tinggi
= 25,2 cm
p = 6,94 cm
t = 25,2 cm
l = 4,83cm
= kinjoinpt=4,535,5cm
4.3 Alat-alat
1. Mesin UTM merk Shimadzu
2. Strainometer merk Mitutoyo
3. Timbangan 0,01 gram
4. Kaliper
5. Tungku pemanas / oven
6. Stopwatch
7. Exicator
8. Gergaji
9. Amplas
10. Penggaris
11. Penggaris Siku
12. Piring
13. Penjepit
14. Tanggem
15. Pensil
4.4 Pelaksanaan
1. Menggosok dengan amplas salah satu ujung kayu sampai gelang tahun terlihat jelas.
Mencatat arah serat, cacat-cacat ( jika ada ), menghitung jumlah gelang tahun serta
mengukur jaraknya sehingga didapat jumlah gelang tahun tiap cm, mengamati dan
mencatat persentase kayu teras dan kayu gubal.
2. Mengukur benda uji yaitu panjang awal (p), lebar (l) dan tinggi (t) dengan kaliper
sampai ketelitian 0,1 mm.
3. Memasang benda uji pada strainometer dan mengamati cara kerja alat ukur
perpendekan. Mengukur panjang ukur (Po) benda uji pada strainometer yaitu jarak
antara as-as baut pada strainometer dikurangi 1 baut.
4. Memasang benda uji yang telah dipasang pada strainometer pada mesin UTM
Shimadzu. Stopwatch dinyalakan tepat pada saat jarum penunjuk beban mulai
bergerak maju. Mencatat pengurangan panjang ukur pada strainometer (P), pada
setiap penambahan beban 500 kgf. Tepat pada saat benda uji patah stopwatch
dimatikan.
5. Mencatat beban maksimum, perpendekan, dan waktu patahnya serta menentukan
jenis patahnya. Mensketsa benda uji setelah diuji.
6. Memotong benda uji pada sisi yang sudah diamplas ( 2,5 cm), mengukur panjang,
lebar, tinggi serta membuat garis arah tangensial, radial, dan aksialnya dan memberi
tanda garis pada tiap dimensinya. Menimbang berat potongan kecil tersebut
( ketelitian 0,01gram ) lalu catat tanggal sebelum potongan kecil itu dimasukan ke
dalam oven.
7. Memasukkan potongan kecil kedalam oven selama 5 hari dengan suhu 105 C.
8. Mendinginkan dalam dexicator selama 1 jam dan menimbang beratnya serta
mengukur kembali dimensinya pada garis yang telah ditandai sebelumnya juga
panjang garis arah tangensial, radial, dan aksialnya. Kemudian hitung berat jenis
kering udara, berat jenis kering tungku dan kadar airnya.
4.5 Hasil Pengujian
1.
: - panjang = 6,94
cm
- lebar
= 4,83
cm
- tinggi
= 25,2
cm
2.
: 80 %
3.
: 20 %
4.
Beban maksimum
: 19100 kgf
5.
Waktu patah
: 5 menit 8 detik
6.
Jenis patah
: Crushing
7.
Bidang patah
8.
Potongan kecil
Sebelum masuk oven
: - panjang
= 6,94
cm
- lebar
= 5,57
cm
- tinggi
= 2,55
cm
- berat
= 73,3
gram
cm
- garis radial
= 1,94
cm
- garis aksial
= 1,5
cm
- berat jenis
= 0,7436 gr/cm3
p= 6,94 cm
l = 5,57 cm
r = 2 cm
t = 2,55 cm
t = 2,5 cm
a = 1,5 cm
: - panjang
= 6,58
cm
- lebar
= 5,15
cm
- tinggi
= 2,54
cm
- berat
= 64,3
gram
cm
- garis radial
= 1,83
cm
- garis aksial
= 1,5
cm
- berat jenis
= 0,7471 gr/cm3
p = 6,58 cm
l = 5,15 cm
r = 1,955
a= 1,47 cm
t=2,395 cm
t = 2,54 cm
: - Daftar IIa; n = 6
- Daftar IIb; n = 5
: - p = 32 MPa
- p = 42.10-4
42
MPa
7619,0476
MPa
15.
0,0672
MPa
Modulus kenyal
= 5,67
- arah aksial
= 1,33
:
Beban (kgf)
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
10500
Pembacaan
Strainometer
1,5
2,5
4,5
7
9
11,5
13
16
18,5
21
23
26
28
30
32
34,5
36,5
39
41
43
45
11000
11500
12000
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
16000
16500
17000
17500
18000
18500
19000
19100
47
49,5
51,5
54
56
58
60
62
64
66
69
72
75,5
78,5
83
87
90
91
4.6 Pembahasan
1.
2. Mutu kayu menurut PKKI 1961 dibedakan menjadi dua macam mutu kayu, yaitu
mutu A dan mutu B.
Syarat kayu mutu A :
Kayu kering udara, yaitu kadar lengas antara 12 % - 18 %.
Besarnya mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tinggi balok.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/10.
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari tebal kayu dan retak-retak
menurut lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
Syarat kayu mutu B :
Tidak termasuk mutu A.
Kadar lengas kayu < 30 %.
Besarnya mata kayu tidak melebihi dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 5 cm.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tinggi balok.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/7.
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu dan retak-retak
menurut lingkaran tahun tidak boleh melebihi tebal kayu.
3. Berat jenis kering udara adalah berat jenis kayu yang masih mengandung air (kadar
air 12% - 18%) meskipun dari luar tampak kering.
Berat jenis kering tungku adalah berat jenis kayu yang tidak mengandung air (kadar
air 0%), jadi hanya kayunya saja.
Pada pengujian diperoleh kadar lengas kayu 13,996 %, jadi termasuk kayu mutu A
dengan :
- Berat jenis kering udara
= 0,7436 gr/cm3
Cacat-cacat pada kayu dapat berupa mata kayu, urat kapur, serat miring dan retakretak. Kayu pada pengujian ini memiliki cacat lubang bekas paku. Memenuhi syarat
kayu mutu A.
5.
Kelas kuat kayu dibedakan menjadi lima kelas menurut kuat lentur, kuat tekan dan
berat jenisnya. Berat jenis yang dimaksud di sini adalah berat jenis kayu kering
udara.
Kelas kuat
I
II
III
Kuat lentur
(kg/cm2)
> 1100
1100 725
725 500
Kuat tekan
(kg/cm2)
> 650
659 425
425 300
IV
0,40 0,30
500 360
300 215
V
< 0,30
< 360
< 215
gr
3
Pada pengujian didapat berat jenis kering udara 0,7436 /cm sehingga merupakan
kayu kelas kuat II.
6. Tegangan-tegangan ijin untuk kayu mutu A menurut PPKI 1961 :
Daftar IIa
lt ( / )
tk // = tr // (kg/cm2)
tk (kg/cm2)
// (kg/cm2)
Daftar IIb :
kg
2
cm
I
150
130
40
20
Kelas kuat
II
III
100
75
85
60
25
15
12
8
lt
= 170 . g
tk // = tr //
= 150 . g
tk
= 40 . g
//
= 20 . g
Jati
IV
50
45
10
5
V
-
130
110
30
15
Untuk kayu mutu A, maka tegangan ijin dalam daftar II di atas dikalikan dengan
faktor 1.
7. Pada pengujian dengan kayu kelas kuat II, mutu A maka tegangan ijin desak:
Daftar IIa, tk // = 85 kg/cm2 = 8,6646 MPa
Daftar IIb, dengan berat jenis kering udara (g) = 0,7436 gr/cm3,
maka tk // = 150 x 0,7436 = 111,54 kg/cm2 = 10,9384 MPa
8.Beban maksimum / patah pada uji desak ini adalah 19100 kgf, memberikan
tegangan desak maksimum sebesar 494,1044 kg/cm2 = 48,4554 MPa, maka menurut :
Daftar IIa, faktor aman (n) =
494,1044
/ 85
= 5,8130 6
494,1044
/150x0,7436 = 4,4298 5
9. Kadar air antara 24%30% disebut fiber saturation point. Pengeringan kayu setelah
melewati batas ini akan memperlihatkan pengerutan. Yang paling besar adalah
pengerutan arah tangensial, agak kurang pada arah radial, dan sedikit sekali ke arah
aksial. Pada pengujian ini diperoleh pengerutan arah :
tangensial= 6
radial
= 5,67
aksial
= 1,33
10. Batas sebanding adalah besarnya tegangan pada batas akhir kurva regangan yang
masih linier
11. Batas regang 0,05 adalah tegangan yang menunjukkan regangan plastis sebesar
0,05% yang didapat dengan menarik garis sejajar kurva linier pada regangan
sehingga memotong kurva koreksi dan ditarik garis horisontal memotong sumbu
tegangan. Pada pengujian ini diperoleh f0,05 = 42 MPa
4.7 Kesimpulan
Kayu bangkirai dalam pengujian ini :
1. Kayu yang diuji mempunyai kadar air sebesar 13,996 % sehingga termasuk kayu
mutu A.
2. Kayu yang diuji mempunyai berat jenis kering udara sebesar 0,7436 gr/cm3 sehingga
kayu tersebut termasuk kelas kuat II.
3. Beban desak maksimum
= 19100 kgf
= 80%
= 20%
7. Kadar air
= 13,996 %
= 0,7436 gr/cm3
= 0,747 gr/cm3
= 5,67
= 1,33
32 MPa
42.10-4
= 7619,0476 MPa
= 0,0672
MPa
HITUNGAN
Data potongan kecil :
Sebelum masuk tungku tanggal 28 Oktober 2013:
Panjang
= 6,94
cm
Lebar
= 5,57
cm
Tebal
= 2,55
cm
Berat
= 73,3
gram
cm
Garis radial
= 1,94 cm
Garis aksial
= 1,5
cm
73,3
0,7436
(6,33 x 4,32 x 2,63)
Bj. kering udara =
gr
/cm3
= 6,58
cm
Lebar
= 5,15
cm
Tebal
= 2,54
cm
Berat
= 64,3
gram
cm
Garis radial
= 1,83
cm
Garis aksial
= 1,48
cm
3. Angka aman :
Daftar IIa, faktor aman (n) = 494,1044 / 85
= 5,8130 6
Prosentase susut :
Arah tangensial =
Arah radial
Arah aksial
4.72%
<
5,67 %
> 1.33%
5.
Kayu teras = 80 %
6.
Batas sebanding :
fp
= 32 MPa
= 42.10-4
fp
p
Modulus elastis
32
7619,0476 MPa
42.10 4
=
p
Modulus Kenyal
=xf x
= x 32 x 42.10-4
=0,0672 MPa
N
4,905.0000
9,810.0000
14,715.0000
19,620.0000
24,525.0000
29,430.0000
34,335.0000
39,240.0000
44,145.0000
49,050.0000
53,955.0000
58,860.0000
Strainomete
r
Tegangan f (Mpa)
Regangan (10-4)
koreksi (10-4)
1.4633
2.9266
4.3899
5.8532
7.3165
8.7798
10.2431
11.7064
13.1697
14.6330
16.0963
17.5596
1.0519
1.7532
3.1557
4.9088
6.3114
8.0645
9.1164
11.2202
12.9734
14.7265
16.1290
18.2328
0.5627
1.2640
2.6665
4.4196
5.8222
7.5753
8.6272
10.7310
12.4842
14.2373
15.6398
17.7436
-2
(10 )
1.5
2.5
4.5
7.0
9.0
11.5
13.0
16.0
18.5
21.0
23.0
26.0
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
1000
0
1050
0
11000
11500
1200
0
1250
0
1300
0
1350
0
1400
0
1450
0
1500
0
1550
0
1600
0
1650
0
1700
0
1750
0
1800
0
1850
0
63,765.0000
68,670.0000
73,575.0000
78,480.0000
83,385.0000
88,290.0000
93,195.0000
28.0
30.0
32.0
34.5
36.5
39.0
41.0
43.0
98,100.0000
19.0229
20.4862
21.9495
23.4127
24.8760
26.3393
27.8026
19.6353
21.0379
22.4404
24.1935
25.5961
27.3492
28.7518
19.1461
20.5487
21.9512
23.7043
25.1069
26.8600
28.2626
29.2659
30.1543
29.6651
30.7292
32.1925
33.6558
31.5568
32.9593
34.7125
31.0676
32.4701
34.2233
35.1191
36.1150
35.6258
36.5824
37.8682
37.3790
38.0457
39.2707
38.7815
39.5090
40.6732
40.1840
40.9723
42.0757
41.5865
42.4356
43.4783
42.9891
43.8989
44.8808
44.3916
45.3622
46.2833
45.7941
46.8255
48.3871
47.8979
48.2888
50.4909
50.0017
49.7521
52.9453
52.4561
51.2154
55.0491
54.5599
52.6787
58.2048
57.7156
54.1420
61.0098
60.5206
45.0
103,005.0000
107,910.0000
112,815.0000
47.0
49.5
51.5
117,720.0000
54.0
122,625.0000
56.0
127,530.0000
58.0
132,435.0000
60.0
137,340.0000
62.0
142,245.0000
64.0
147,150.0000
66.0
152,055.0000
69.0
156,960.0000
72.0
161,865.0000
75.5
166,770.0000
78.5
171,675.0000
83.0
176,580.0000
87.0
181,485.0000
1900
0
1910
0
90.0
186,390.0000
55.6053
63.1136
62.6244
55.8979
63.8149
63.3257
91.0
187,371.0000
Contoh hitungan :
A = 3882,29 cm2
Po = 14,26 cm = 142,6 mm
Tegangan (f) =
4905,0000
=1 ,2634 30
3882 ,29
Regangan () =
P 1,5 . 102
=
=1,0519. 104
Po
142,6
MPa
4 kor
f
4
13 kor f 13
4,9088.10 4 kor
5,8532
4
19,6353.10 kor 19,0229
5,8532 (19,6353.10-4 +kor)
114,9293.10-4 +5,8532.kor
= 93,3796.10-4 + 4,9088.kor
kor
= -2,2818.10-3
p
Modulus elastis
32
7619,0476 MPa
42.10 4
Modulus Kenyal
=xf x
= x 25 x 26.10-4
=0,0672 MPa