Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PENGUJIAN KUAT DESAK KAYU SEARAH SERAT


4.1 Maksud
Menetapkan :
1. Kuat desak
2. Kadar air
3. Berat jenis kering udara
4. Berat jenis kering tungku
5. Persentase kayu teras
6. Persentase kayu gubal
7. Batas sebanding
8. Batas regangan 0,05
9. Modulus elastik
10. Modulus kenyal
11. Susut dalam arah radial, aksial, dan tangensial
4.2 Benda Uji
1.

Jenis kayu

: Camper

2. Kayu teras

: 80 %

3. Kayu gubal

: 20 %

4. Gelang tahun

: 1,21 buah/cm

5. Cacat-cacat

: Bekas Rayap

6. Ukuran benda uji

: - panjang = 6,94 cm

Sketsa benda uji

- lebar

= 4,83 cm

- tinggi

= 25,2 cm

p = 6,94 cm

t = 25,2 cm
l = 4,83cm

= kinjoinpt=4,535,5cm

4.3 Alat-alat
1. Mesin UTM merk Shimadzu
2. Strainometer merk Mitutoyo
3. Timbangan 0,01 gram
4. Kaliper
5. Tungku pemanas / oven
6. Stopwatch
7. Exicator
8. Gergaji
9. Amplas
10. Penggaris
11. Penggaris Siku
12. Piring
13. Penjepit
14. Tanggem
15. Pensil
4.4 Pelaksanaan
1. Menggosok dengan amplas salah satu ujung kayu sampai gelang tahun terlihat jelas.
Mencatat arah serat, cacat-cacat ( jika ada ), menghitung jumlah gelang tahun serta
mengukur jaraknya sehingga didapat jumlah gelang tahun tiap cm, mengamati dan
mencatat persentase kayu teras dan kayu gubal.
2. Mengukur benda uji yaitu panjang awal (p), lebar (l) dan tinggi (t) dengan kaliper
sampai ketelitian 0,1 mm.
3. Memasang benda uji pada strainometer dan mengamati cara kerja alat ukur
perpendekan. Mengukur panjang ukur (Po) benda uji pada strainometer yaitu jarak
antara as-as baut pada strainometer dikurangi 1 baut.
4. Memasang benda uji yang telah dipasang pada strainometer pada mesin UTM
Shimadzu. Stopwatch dinyalakan tepat pada saat jarum penunjuk beban mulai
bergerak maju. Mencatat pengurangan panjang ukur pada strainometer (P), pada

setiap penambahan beban 500 kgf. Tepat pada saat benda uji patah stopwatch
dimatikan.
5. Mencatat beban maksimum, perpendekan, dan waktu patahnya serta menentukan
jenis patahnya. Mensketsa benda uji setelah diuji.
6. Memotong benda uji pada sisi yang sudah diamplas ( 2,5 cm), mengukur panjang,
lebar, tinggi serta membuat garis arah tangensial, radial, dan aksialnya dan memberi
tanda garis pada tiap dimensinya. Menimbang berat potongan kecil tersebut
( ketelitian 0,01gram ) lalu catat tanggal sebelum potongan kecil itu dimasukan ke
dalam oven.
7. Memasukkan potongan kecil kedalam oven selama 5 hari dengan suhu 105 C.
8. Mendinginkan dalam dexicator selama 1 jam dan menimbang beratnya serta
mengukur kembali dimensinya pada garis yang telah ditandai sebelumnya juga
panjang garis arah tangensial, radial, dan aksialnya. Kemudian hitung berat jenis
kering udara, berat jenis kering tungku dan kadar airnya.
4.5 Hasil Pengujian
1.

Dimensi benda uji

: - panjang = 6,94

cm

- lebar

= 4,83

cm

- tinggi

= 25,2

cm

2.

Persentase kayu teras

: 80 %

3.

Persentase kayu gubal

: 20 %

4.

Beban maksimum

: 19100 kgf

5.

Waktu patah

: 5 menit 8 detik

6.

Jenis patah

: Crushing

7.

Sketsa benda uji setelah patah :

Bidang patah

8.

Potongan kecil
Sebelum masuk oven

: - panjang

= 6,94

cm

- lebar

= 5,57

cm

- tinggi

= 2,55

cm

- berat

= 73,3

gram

- garis tangensial = 2,54

cm

- garis radial

= 1,94

cm

- garis aksial

= 1,5

cm

- berat jenis

= 0,7436 gr/cm3

p= 6,94 cm
l = 5,57 cm

r = 2 cm

t = 2,55 cm

t = 2,5 cm
a = 1,5 cm

Setelah keluar oven

: - panjang

= 6,58

cm

- lebar

= 5,15

cm

- tinggi

= 2,54

cm

- berat

= 64,3

gram

- garis tangensial = 2,42

cm

- garis radial

= 1,83

cm

- garis aksial

= 1,5

cm

- berat jenis

= 0,7471 gr/cm3

p = 6,58 cm
l = 5,15 cm

r = 1,955

a= 1,47 cm
t=2,395 cm

t = 2,54 cm

9. Kuat desak maksimum


10. Kadar air

: 494,1044 kg/cm2 = 48,4554 MPa


: 13,9969 %

11. Angka aman

: - Daftar IIa; n = 6
- Daftar IIb; n = 5

12. Batas sebanding

: - p = 32 MPa
- p = 42.10-4

13. Batas regang 0,05

42

MPa

14. Modulus elastik

7619,0476

MPa

15.

0,0672

MPa

Modulus kenyal

16. Prosentase susut

17. Pengamatan beban

: - arah tangensial = 4,72


- arah radial

= 5,67

- arah aksial

= 1,33

:
Beban (kgf)
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
10500

Pembacaan
Strainometer
1,5
2,5
4,5
7
9
11,5
13
16
18,5
21
23
26
28
30
32
34,5
36,5
39
41
43
45

11000
11500
12000
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
16000
16500
17000
17500
18000
18500
19000
19100

47
49,5
51,5
54
56
58
60
62
64
66
69
72
75,5
78,5
83
87
90
91

4.6 Pembahasan
1.

Kayu gubal (sapwood) berwarna keputih-putihan yang berfungsi mengangkut air


dan zat-zat dari tanah ke daun. Kayu gubal yang telah mati (tidak bekerja lagi) akan
menjadi kayu teras atau galih (heartwood), warnanya lebih tua. Penampang kayu
yang dipakai pada pengujian ini memiliki kayu gubal 20 % dan kayu teras 80 %.

2. Mutu kayu menurut PKKI 1961 dibedakan menjadi dua macam mutu kayu, yaitu
mutu A dan mutu B.
Syarat kayu mutu A :
Kayu kering udara, yaitu kadar lengas antara 12 % - 18 %.
Besarnya mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tinggi balok.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/10.

Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari tebal kayu dan retak-retak
menurut lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
Syarat kayu mutu B :
Tidak termasuk mutu A.
Kadar lengas kayu < 30 %.
Besarnya mata kayu tidak melebihi dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 5 cm.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tinggi balok.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/7.
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu dan retak-retak
menurut lingkaran tahun tidak boleh melebihi tebal kayu.
3. Berat jenis kering udara adalah berat jenis kayu yang masih mengandung air (kadar
air 12% - 18%) meskipun dari luar tampak kering.
Berat jenis kering tungku adalah berat jenis kayu yang tidak mengandung air (kadar
air 0%), jadi hanya kayunya saja.
Pada pengujian diperoleh kadar lengas kayu 13,996 %, jadi termasuk kayu mutu A
dengan :
- Berat jenis kering udara

= 0,7436 gr/cm3

- Berat jenis kering tungku = 0,7471 gr/cm3


4.

Cacat-cacat pada kayu dapat berupa mata kayu, urat kapur, serat miring dan retakretak. Kayu pada pengujian ini memiliki cacat lubang bekas paku. Memenuhi syarat
kayu mutu A.

5.

Kelas kuat kayu dibedakan menjadi lima kelas menurut kuat lentur, kuat tekan dan
berat jenisnya. Berat jenis yang dimaksud di sini adalah berat jenis kayu kering
udara.
Kelas kuat
I
II
III

Berat jenis kering


udara
> 0,90
0,90 0,60
0,60 0,40

Kuat lentur
(kg/cm2)
> 1100
1100 725
725 500

Kuat tekan
(kg/cm2)
> 650
659 425
425 300

IV
0,40 0,30
500 360
300 215
V
< 0,30
< 360
< 215
gr
3
Pada pengujian didapat berat jenis kering udara 0,7436 /cm sehingga merupakan
kayu kelas kuat II.
6. Tegangan-tegangan ijin untuk kayu mutu A menurut PPKI 1961 :
Daftar IIa

lt ( / )
tk // = tr // (kg/cm2)
tk (kg/cm2)
// (kg/cm2)
Daftar IIb :
kg

2
cm

I
150
130
40
20

Kelas kuat
II
III
100
75
85
60
25
15
12
8

lt

= 170 . g

tk // = tr //

= 150 . g

tk

= 40 . g

//

= 20 . g

= berat jenis kering udara

Jati
IV
50
45
10
5

V
-

130
110
30
15

Untuk kayu mutu A, maka tegangan ijin dalam daftar II di atas dikalikan dengan
faktor 1.
7. Pada pengujian dengan kayu kelas kuat II, mutu A maka tegangan ijin desak:
Daftar IIa, tk // = 85 kg/cm2 = 8,6646 MPa
Daftar IIb, dengan berat jenis kering udara (g) = 0,7436 gr/cm3,
maka tk // = 150 x 0,7436 = 111,54 kg/cm2 = 10,9384 MPa
8.Beban maksimum / patah pada uji desak ini adalah 19100 kgf, memberikan
tegangan desak maksimum sebesar 494,1044 kg/cm2 = 48,4554 MPa, maka menurut :
Daftar IIa, faktor aman (n) =

494,1044

/ 85

= 5,8130 6

Daftar IIb, faktor aman (n) =

494,1044

/150x0,7436 = 4,4298 5

9. Kadar air antara 24%30% disebut fiber saturation point. Pengeringan kayu setelah
melewati batas ini akan memperlihatkan pengerutan. Yang paling besar adalah

pengerutan arah tangensial, agak kurang pada arah radial, dan sedikit sekali ke arah
aksial. Pada pengujian ini diperoleh pengerutan arah :

tangensial= 6

radial

= 5,67

aksial

= 1,33

10. Batas sebanding adalah besarnya tegangan pada batas akhir kurva regangan yang
masih linier
11. Batas regang 0,05 adalah tegangan yang menunjukkan regangan plastis sebesar
0,05% yang didapat dengan menarik garis sejajar kurva linier pada regangan
sehingga memotong kurva koreksi dan ditarik garis horisontal memotong sumbu
tegangan. Pada pengujian ini diperoleh f0,05 = 42 MPa
4.7 Kesimpulan
Kayu bangkirai dalam pengujian ini :
1. Kayu yang diuji mempunyai kadar air sebesar 13,996 % sehingga termasuk kayu
mutu A.
2. Kayu yang diuji mempunyai berat jenis kering udara sebesar 0,7436 gr/cm3 sehingga
kayu tersebut termasuk kelas kuat II.
3. Beban desak maksimum

= 19100 kgf

4. Kuat desak maksimum

= 494,10 kg/cm2 = 48,454 MPa

5. Persentase kayu teras

= 80%

6. Persentase kayu gubal

= 20%

7. Kadar air

= 13,996 %

8. Berat jenis kering udara

= 0,7436 gr/cm3

9. Berat jenis kering tungku

= 0,747 gr/cm3

10. Persentase susut arah tangensial = 4,72

11. Persentase susut arah radial

= 5,67

12. Persentase susut arah aksial

= 1,33

13. Tegangan ijin desak

Daftar IIa, tk // = 85 kg/cm2 = 8,6646 MPa


tk // = 150 x 0,7436 = 111,54 kg/cm2 = 10,9384 MPa
14. Batas sebanding, fp

32 MPa

42.10-4

15. Batas regang 0,05 = 42 MPa


16. Modulus elastis

= 7619,0476 MPa

17. Modulus kenyal

= 0,0672

18. Faktor aman


Daftar IIa, n = 6
Daftar IIb, n = 5
19. Layak untuk bahan konstruksi.
4.8 Lampiran
1. Laporan sementara.
2. Hitungan.
3. Gambar alat
4. Grafik

MPa

HITUNGAN
Data potongan kecil :
Sebelum masuk tungku tanggal 28 Oktober 2013:
Panjang

= 6,94

cm

Lebar

= 5,57

cm

Tebal

= 2,55

cm

Berat

= 73,3

gram

Garis tangensial = 2,54

cm

Garis radial

= 1,94 cm

Garis aksial

= 1,5

cm

73,3
0,7436
(6,33 x 4,32 x 2,63)
Bj. kering udara =

gr

/cm3

Setelah keluar tungku tanggal 01 November 2013 :


Panjang

= 6,58

cm

Lebar

= 5,15

cm

Tebal

= 2,54

cm

Berat

= 64,3

gram

Garis tangensial = 2,42

cm

Garis radial

= 1,83

cm

Garis aksial

= 1,48

cm

Bj. kering udara =


64,3
= 0,7471 gr/cm3
(6,58 x5,15x2,54)
1. Kadar air = (73,3-64,3) x 100% = 13,9969%
64,3
2. Kuat desak maksimum =19100: (6,94 x 5,57)
= 494,1044 MPa
= 48,4554 kg/cm2

3. Angka aman :
Daftar IIa, faktor aman (n) = 494,1044 / 85

= 5,8130 6

Daftar IIb, faktor aman (n) = 494,1044 /150x0,7436 = 4,4298 4


4.

Prosentase susut :

Panjang kering udara - Panjang kering tungku


x 100%
Panjang kering udara
2,54 2,42
x100% 4,72%
2,54

Arah tangensial =

Arah radial

Arah aksial

= 1,94 - 1,83 x100% = 5,67%


1,94
1,5 1,48
x100% 1,33%
1,5
=

Dari hasi Pengujian :

% tangensial < % radial > % aksial

4.72%

<

5,67 %

> 1.33%

5.

Kayu teras = 80 %
6.

Batas sebanding :

fp

= 32 MPa

= 42.10-4
fp

p
Modulus elastis

32
7619,0476 MPa
42.10 4

=
p

Modulus Kenyal

=xf x
= x 32 x 42.10-4
=0,0672 MPa

Batas regangan 0,05 = 42 MPa

Tabel pengujian kuat desak kayu searah serat


Beban
kgf
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000

N
4,905.0000
9,810.0000
14,715.0000
19,620.0000
24,525.0000
29,430.0000
34,335.0000
39,240.0000
44,145.0000
49,050.0000
53,955.0000
58,860.0000

Strainomete
r

Tegangan f (Mpa)

Regangan (10-4)

koreksi (10-4)

1.4633
2.9266
4.3899
5.8532
7.3165
8.7798
10.2431
11.7064
13.1697
14.6330
16.0963
17.5596

1.0519
1.7532
3.1557
4.9088
6.3114
8.0645
9.1164
11.2202
12.9734
14.7265
16.1290
18.2328

0.5627
1.2640
2.6665
4.4196
5.8222
7.5753
8.6272
10.7310
12.4842
14.2373
15.6398
17.7436

-2

(10 )
1.5
2.5
4.5
7.0
9.0
11.5
13.0
16.0
18.5
21.0
23.0
26.0

6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
1000
0
1050
0
11000
11500
1200
0
1250
0
1300
0
1350
0
1400
0
1450
0
1500
0
1550
0
1600
0
1650
0
1700
0
1750
0
1800
0
1850
0

63,765.0000
68,670.0000
73,575.0000
78,480.0000
83,385.0000
88,290.0000
93,195.0000

28.0
30.0
32.0
34.5
36.5
39.0
41.0
43.0

98,100.0000

19.0229
20.4862
21.9495
23.4127
24.8760
26.3393
27.8026

19.6353
21.0379
22.4404
24.1935
25.5961
27.3492
28.7518

19.1461
20.5487
21.9512
23.7043
25.1069
26.8600
28.2626

29.2659

30.1543

29.6651

30.7292
32.1925
33.6558

31.5568
32.9593
34.7125

31.0676
32.4701
34.2233

35.1191

36.1150

35.6258

36.5824

37.8682

37.3790

38.0457

39.2707

38.7815

39.5090

40.6732

40.1840

40.9723

42.0757

41.5865

42.4356

43.4783

42.9891

43.8989

44.8808

44.3916

45.3622

46.2833

45.7941

46.8255

48.3871

47.8979

48.2888

50.4909

50.0017

49.7521

52.9453

52.4561

51.2154

55.0491

54.5599

52.6787

58.2048

57.7156

54.1420

61.0098

60.5206

45.0
103,005.0000
107,910.0000
112,815.0000

47.0
49.5
51.5

117,720.0000
54.0
122,625.0000
56.0
127,530.0000
58.0
132,435.0000
60.0
137,340.0000
62.0
142,245.0000
64.0
147,150.0000
66.0
152,055.0000
69.0
156,960.0000
72.0
161,865.0000
75.5
166,770.0000
78.5
171,675.0000
83.0
176,580.0000
87.0
181,485.0000

1900
0
1910
0

90.0
186,390.0000

55.6053

63.1136

62.6244

55.8979

63.8149

63.3257

91.0
187,371.0000

Contoh hitungan :
A = 3882,29 cm2
Po = 14,26 cm = 142,6 mm
Tegangan (f) =

4905,0000
=1 ,2634 30
3882 ,29

Regangan () =

P 1,5 . 102
=
=1,0519. 104
Po
142,6

MPa

Mencari koreksi (pada titik 4 dan titik 13) :

4 kor
f
4
13 kor f 13
4,9088.10 4 kor
5,8532

4
19,6353.10 kor 19,0229
5,8532 (19,6353.10-4 +kor)

= 4,9088 (19,0229.10-4 + kor)

114,9293.10-4 +5,8532.kor

= 93,3796.10-4 + 4,9088.kor

kor

= -2,2818.10-3

setelah dikoreksi = + kor


= 1,0519.10-4 2,2818.10-3
= 2,1766.10-3
Batas sebanding :
fp = 32 MPa
p = 42.10-4
fp

p
Modulus elastis

32
7619,0476 MPa
42.10 4

Modulus Kenyal

=xf x
= x 25 x 26.10-4
=0,0672 MPa

Batas regangan 0,05 = 42 MPa

Anda mungkin juga menyukai