B. TUJUAN
1. Memahami tata cara pengamatan terhadap sortimen berukuran penuh untuk
memantau laju pengeringan kayu dalam tanur pengering
2. Memahami karakter kayu yang akan dikeringkan
3. Menghayati perubahan yang dialami oleh kayu sebagai akibat proses
pengeringan di dalam tanur pengering.
D. CARA KERJA
1. Mengambil sebuah papan kayu segar.
2. Mengamati papan kayu tersebut untuk mengetahui karakter dan kondisi kayu
tersebut dalam hal: (a) keberadaan kayu teras dan kayu gubal yang menyusun
kayu tersebut, proporsi masing-masing kayu teras dan kayu gubal dalam
sortimen tersebut, (b) pola penggergajiannya, yakni papan radial atau papan
tangensial (c) mengukur sudut yang dibentuk oleh garis lingkaran
pertumbuhan dan salah satu sisi sortimen. Menggambar hasil pengamatan ini
pada Blangko Pengamatan 1.
3. Memotong kayu tersebut dengan pola pemotongan pada Gambar 3 untuk
mendapatkan dua contoh uji pengukur kadar air kayu dalam kondisi
segar.Contoh uji pengukur kadar air berukuran panjang 2 cm pada arah sumbu
longitudinal.
4. Mengambil dua kantong plastik, diberilah tanda masing-masing kantong itu
dengan spidol dan timbanglah untuk mengetahui berat masing-masing kantong
tersebut.
5. Memasukkan ke dalam kantong plastik sebuah contoh uji untuk mengukur
kadar air. Menutup sesegera mungkin mulut kantong plastik tersebut secara
rapat agar tidak terjadi proses penguapan dari contoh uji tersebut. Ulangi
langkah ini untuk contoh uji berikutnya.
6. Menimbang masing-masing contoh uji kadar air dan nyatakanlah sebagai berat
awal. Hitunglah berat awal netto masing-masing contoh uji.
7. Memasukkan contoh uji tersebut ke dalam oven, dan panaskan selama jangka
waktu tertentu kemudian ditimbang lagi. Langkah ini diulangi beberapa kali
sampai dengan berat contoh uji itu menjadi konstan, yang berarti telah
mencapai kering mutlak. Menghitung kadar air masing-masing contoh uji.
8. Memberi tanda pada bagian-bagian tertentu pada diri sortimen kayu yang
dikeringkan tersebut sebagaimana terlihat pada Gambar 4 .Penandaan yang
dilakukan dengan menggunakan spidol ini difungsikan sebagai posisi untuk
mengukur dimensi contoh uji. Mengukur dimensi contoh uji tersebut, untuk
mengetahui ukuran tebal dan lebar contoh uji.
9. Mengukur dimensi tangensial dan radial.
10. Menimbang sortimen kayu ini.
11. Meletakkan sortimen tersebut di dalam tanur pengering. Peletakan secara
kolektif dengan sortimen milik praktikan lainnya diatur dalam bentuk
tumpukkan kayu dengan pemberian ganjal di antara kayu-kayu tersebut. Pada
bagian atas tumpukkan di letakkan beban agar kayu tidak mudah melangkung.
12. Mengamati perubahan kadar air sortimen ini secara periodis setiap hari selama
proses pengeringan berlangsung.
13. Mencatat data yang diperoleh pada Blangko Pengamatan 2.
14. Mengamati dan ukurlah perubahan bentuk dan cacat yang terjadi akibat proses
pengeringan.