1.
2. Acuan
Tata cara ini mangacu pada beberapa standar :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
ASTM D 2395-02 Standard test methods for specific grafity of wood and
wood based materials.
g.
SNI 03-6844-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan dari
kayu dengan cara pengukuran.
h.
SNI 03-6845-2002 Metode pengujian berat jenis kayu dan bahan dari
kayu dengan pencelupan dalam air raksa.
Kelompok A.02.03
D.01.1
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
3. Istilah dan Definisi
Kadar air kayu (Moisture Content) adalah kandungan air yang terdapat
dalam kayu, yang dinyatakan dalam persen. Kadar air dapat ditentukan pada
kondisi kayu kering mutlak (oven), kering udara, basah dan jenuh air.
Berat jenis kayu (Specific Grafity) adalah perbandingan antara berat kayu
dengan volume kayu pada kondisi kelengasan kayu kering udara.
Kerapatan (Density) adalah perbandingan antara berat dengan volume
contoh kayu, diukur pada kondisi kadar air tertentu. Kerapatan kayu secara
umum dinyatakan dalam satuan gram/cm3 atau kg/cm3.
Susut kayu (Shrinkage) adalah perubahan dimensi kayu pada arah
longitudinal, radial dan tangensial akibat perubahan kadar air. Penyusutan
atau pengembangan kayu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai kadar air,
karena kayu bersifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air
bergantung kondisi kelembaban.
Arah Susut kayu yakni diukur dalam 3 (tiga) arah yaitu :
Arah radial adalah arah yang tegak lurus dengan lingkaran tahunan kayu
dan memotong sumbu longitudinal,
Arah tangensial adalah arah yang menyinggung lingkaran tahunan kayu,
Arah longitudinal adalah arah yang memanjang atau arah yang sejajar
serat kayu.
Kayu kering oven adalah kayu dengan kondisi kadar air 0%, dicapai
melalui pengeringan dalam oven pada suhu (103 2) 0C.
Kayu kering udara adalah kayu dengan kondisi kadar air 12-18% di mana
kadar air telah mencapai keseimbangan (bergantung pada suhu dan
kelembaban udara), dicapai melalui pengeringan alami hingga beratnya
relative konstan.
Kayu jenuh air adalah kayu dengan kondisi kadar air berkisar 25-30%,
yaitu rongga dan dinding sel jenuh air.
Kayu basah adalah kayu dengan kondisi kadar air > 30%, atau kayu yang
belum dilakukan proses pengeringan.
4. Peralatan
Kelompok A.02.03
D.01.2
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
a. Timbangan/neraca, dengan ketelitian 0,01 gram.
Desikator
d.
e.
Bak perendam.
5. Benda Uji
a.
b.
c.
Kelompok A.02.03
D.01.3
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Benda uji (kondisi sampel) diukur (dimensi : Rs, Ts, Ls) dan ditimbang
(berat: Ws).
b.
Benda uji dikeringkan di dalam oven pada suhu (103 + 2)oC sampai berat
contoh tetap, kemudian diukur (dimensi : Rko,Tko, Lko) dan ditimbang
(berat : Wko).
c.
Benda uji diletakkan di udara terbuka sampai berat contoh relatif tetap
atau beratnya naik turun, kemudian diukur (dimensi : R ku, Tku, Lku) dan
ditimbang (berat : Wku).
d.
Benda uji direndam dalam air beberapa jam hingga jenuh air, keringkan
permukaan kemudian diukur (dimensi : Rja, Tja, Lja) dan ditimbang
(berat : Wja).
7.
Perhitungan
a.
Ws
= 28,50 gr
Wko
= 25,90 gr
Wku
= 27,20 gr
Wja
= 30,20 gr
Kelompok A.02.03
Ms
Ws Wko
x 100 %
Wko
D.01.4
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
=
28,50 25,90
x 100 %
25,90
= 10,039 %
Kadar air kering udara,
Mku
Wku Wko
x 100 %
Wko
27,20 25,90
x 100 %
25,90
= 5,019 %
Kadar air jenuh air,
Mja
Wja Wko
x 100 %
Wko
30,20 16,48
x 100 %
16,48
= 16,602 %
Rs
= 5,048 cm
Rko
= 4,873 cm
Rku
= 4,956 cm
Rja = 5,203 cm
Susut awal,
Kelompok A.02.03
Ss
Rs Rko
x 100 %
Rko
5,048 4,873
x 100 %
4,873
3,591 %
D.01.5
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Susut kering udara,
Sku
Sja
Rku Rko
x 100 %
Rko
4,956 4,873
x 100 %
4,873
1,703 %
Rja Rko
x 100 %
Rko
5,203 4,873
x 100 %
4,873
6,762 %
Ts
Tko = 4,950 cm
Tku = 4,988 cm
Tja = 5,088 cm
Susut awal,
Kelompok A.02.03
Ss
Sku
= 5,043 cm
Ts Tko
x 100 %
Tko
5,043 4,950
x 100 %
4,950
1,879 %
Tku Tko
x 100 %
Tko
4,988 4,950
x 100 %
4,950
0,768 %
D.01.6
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Susut jenuh air,
Sja
Tja Tko
x 100 %
Tko
5,088 4,950
x 100 %
4,950
2,778 %
Ls
= 2,053 cm
Lko
= 2,043 cm
Lku
= 2,016cm
Lja
= 2,064 cm
Susut awal,
Ls Lko
x 100 %
Lko
2,053 2,043
x 100 %
2,043
0,489 %
Lku Lko
x 100 %
Lko
2,016 2,043
x 100 %
2,043
1,322 %
Kelompok A.02.03
Ss
Sku
Sja
Lja Lko
x 100 %
Lko
2,064 2,043
x 100 %
2,043
1,016 %
D.01.7
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
c.
Ws
= 28,50 gr
Panjang sampel,
Rs
5,048 cm
Lebar sampel,
Ts
5,043 cm
Tebal sampel,
Ls
2,053 cm
Kerapatan awal,
Ws
Vs
28,50
5,048 x5,043 x 2,053
0,545 gr/cm3
Wko = 25,90 gr
Panjang sampel,
Rko =
4,873 cm
Lebar sampel,
Tko =
4,950 cm
Kelompok A.02.03
D.01.8
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
Tebal sampel,
Lko =
2,043 cm
Wko
Vko
25,90
4,873 x 4,950 x 2,043
= 0,526 gr/cm3
Wku
= 27,20 gr
Panjang sampel,
Rku
4,956 cm
Lebar sampel,
Tku
4,988 cm
Tebal sampel,
Lku
2,016 cm
ko
Wku
Vku
=
=
27,20
4,956 x 4,988 x 2,016
0,546 gr/cm3
Wja
= 30,20 gr
Panjang sampel,
Rja
= 5,203 cm
Lebar sampel,
Tja
= 5,088 cm
Tebal sampel,
Lja
= 2,064 cm
ja
Kelompok A.02.03
Wja
Vja
D.01.9
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
=
30,20
2,064
5,203 x5,088 x 2,126
0,553 gr/cm3
c.
2.
Berat sampel,
Ws
= 28,50 gr
Panjang sampel,
Rs
5,048 cm
Lebar sampel,
Ts
5,043 cm
Tebal sampel,
Ls
2,053 cm
Gs =
Ws
Vs (1 Ms / 100)
28,50
52,263(1 10,039 / 100)
0,496 gr/cm3
Wko
25,90 gr
Panjang sampel,
Rko
4,873 cm
Lebar sampel,
Tko
4,950 cm
Tebal sampel,
Lko
2,043 cm
Gko
Kelompok A.02.03
Wko
D.01.10
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
=
25,90
49,280(1 0 / 100)
0,526 gr/cm3
4.
Berat sampel,
Wku
27,20 gr
Panjang sampel,
Rku
4,956 cm
Lebar sampel,
Tku
4,988 cm
Tebal sampel,
Lku
2,016 cm
Gku
Wku
27,20
49,837 (1 5,019 /100)
0,520 gr/cm3
Wja
30,20 gr
Panjang sampel,
Rja
5,203 cm
Lebar sampel,
Tja
5,088 cm
Tebal sampel,
Lja
2.064 cm
Gja
Wja
=
30,20
54,623(1 16,602 / 100)
Kelompok A.02.03
0,502 gr/cm3
D.01.11
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
8.
Kesimpulan
a. Dari hasil percobaan yang diambil nilai rata-rata dari lima buah benda uji
diperoleh nilai kadar air kayu awal rata rata adalah 13,308 %, nilai kadar
air kayu kering udara rata-rata adalah 7,865 % dan nilai kadar air kayu
jenuh air rata-rata adalah 16,511 %.
b. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu kering
udara rata-rata pada arah tangensial, arah radial, dan arah longitudinal
adalah :
- Arah Longitudinal
= 0,996 %
- Arah Radial
= 1,335 %
- Arah Tangensial
= 1,086 %.
Dari nilai di atas dapat disimpulkan susut kayu maksimum terjadi pada
arah Radial dan minimum pada arah Longitudinal.
c.
Dari hasil percobaan yang diambil nilai rata-rata dari lima buah benda uji
diperoleh nilai kerapatan kayu kondisi awal rata rata adalah 0,577 gr/cm3,
nilai kerapatan kayu kondisi kering oven rata-rata adalah 0,525 gr/cm3,
nilai kerapatan kayu kondisi kering udara rata-rata adalah 0,557 gr/cm3
dan nilai kerapatan kayu kondisi jenuh air rata-rata adalah 0,550 gr/cm3.
d.
Dari hasil percobaan 5 benda uji diperoleh nilai rata-rata berat jenis kayu
kondisi kering udara adalah 0,516 gr/cm3.
Kelompok A.02.03
D.01.12