Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

BAB 1
PENGUJIAN KAYU

1.1 KADAR AIR DAN SUSUT KAYU


1.1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.1.1.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air
penyusutan kayu pada kondisi kayu tertentu.
1.1.1.2 Tujuan
Pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai kadar air serta
parameter lain seperti nilai penyusutan kayu pada kondisi tertentu.

1.1.2 Acuan
Tata cara ini mengacu pada beberapa standar:
 SNI 03-6850-2002 Metode pengujian pengukuran kadar air kayu dan
bahan berkayu.
 SNI 03-6843-2002 Metode pengujian susut radial dan tangensial kayu di
labolatorium.

1.1.3 Istilah dan Definisi


Kadar air kayu (Moisture Content) adalah kandungan air yang terdapat
dalam kayu, yang dinyatakan dalam persen. Kadar air dapat ditentukan pada
kondisi kayu kering mutlak (oven), kering udara, basah dan jenuh air.
Untuk mengukur kadar air dapat menggunakan Persamaan (1.1) berikut:

Ws−Wko
K= x 100 %
Wko …(1.1)

Keterangan:
Ws = Berat awal,
Wko = Berat kering oven,
K = Kadar air

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

Susut kayu (Shrinkage) adalah perubahan dimensi kayu pada arah


longitudinal, radial, dan tangensial akibat perubahan kadar air. Penyusutan atau
pengembangan kayu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai kadar air, karena kayu
bersifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air bergantung kondisi
kelembaban.
Arah susut kayu yakni diukur dalam 3 (tiga) arah yaitu:
 Arah radial adalah arah yang tegak lurus dengan lingkaran tahunan kayu dan
memotong sumbu longitudinal.
 Arah tangensial adalah arah yang menyinggung lingkaran tahunan kayu.
 Arah longitudinal adalah arah yang memanjang atau arah yang sejajar serat
kayu.

Pengukuran penyusutan kayu (S) untuk arah Radial dilakukan dengan


menggunakan Persamaan (1.2) berikut:

Rs−Rko
Ss= x 100 %
Rko …(1.2)

Keterangan:
Rs = Ukuran awal
Rko = Ukuran sampel kering oven
S = Susut awal

Kayu basah (kondisi awal) adalah kayu dengan kondisi kadar air > 30%, atau
kayu yang belum dilakukan proses pengeringan.
Kayu kering oven adalah kayu dengan kondisi kadar air 0%, dicapai melalui
pengeringan dalam oven pada suhu (100 ± 5) 0C.
Kayu kering udara adalah kayu dengan kondisi kadar air < 25% di mana kadar
air telah mencapai keseimbangan (bergantung pada suhu dan kelembaban udara),
dicapai melalui pengeringan alami hingga beratnya relative konstan.
Kayu jenuh air adalah kayu dengan kondisi kadar air berkisar 25-30%, yaitu
rongga dan dinding sel jenuh air.

1.1.4 Peralatan

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

Untuk pengujian kadar air dan susut kayu diperlukan peralatan sebagai
berikut:
 Neraca Ohaus sebagaimana pada Gambar 1.1 merupakan alat untuk
mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium.

Gambar 1.1 Neraca Ohaus

 Jangka sorong adalah alat untuk mengukur benda yang diuji dalam
laboratorium, adapun bentuk jangka sorong sebagaimana pada Gambar
1.2 berikut.

Gambar 1.2 Jangka sorong (ketelitian 0,02 mm)


 Oven adalah alat pemanas atau pengering untuk mengeringkan benda uji
atau objek-objek lainnya dengan pengatur suhu (100±5)°C. Contoh oven
yang bisa digunakan adalah sebagaimana Gambar 1.3 di bawah ini.

Gambar 1.3 Oven (Memmert) ELE Internasional, Kap. 200 º C

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

 Cawan berfungsi sebagai wadah perendaman benda uj, sebagaimana


pada Gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4 Cawan

1.1.5 Benda Uji (Jenis : Kayu Durian)


a. Batang contoh diambil secara acak dari beberapa tempat tumpukan kayu
yang sejenis, sebanyak 5 buah.
b. Benda uji dipotong melintang sepanjang 2 cm, dengan jarak minimum
60 cm dari salah satu ujung setiap batang contoh, sehingga dihasilkan 5
benda uji.
c. Benda uji berukuran : Radial (R) x Tangensial (T) x Longitudinal (L)
( 50 mm x 50 mm x 20mm). Potongan kayu atau benda uji dapat dilihat
seperti Gambar 1.5 di bawah ini.

Gambar 1.5 Sketsa benda uji


1.1.6 Prosedur

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

a. Benda uji (kondisi sampel) diukur (dimensi : Rs, Ts, Ls) dan ditimbang
(berat: Ws).
b. Benda uji dikeringkan di dalam oven pada suhu (103+2)oC sampai berat
contoh tetap, kemudian diukur (dimensi : Rko,Tko, Lko) dan ditimbang
(berat : Wko).
c. Benda uji diletakkan di udara terbuka sampai berat contoh relatif tetap
atau beratnya naik turun, kemudian diukur (dimensi : R ku, Tku, Lku) dan
ditimbang (berat : Wku).
d. Benda uji direndam dalam air beberapa jam hingga jenuh air, keringkan
permukaan kemudian diukur (dimensi : Rja, Tja, Lja) dan kemudian
ditimbang (berat : Wja).

1.1.7 Perhitungan
a. Contoh perhitungan nilai kadar air (M)
Contoh perhitungan benda uji 1 :
Diketahui :
Berat awal, Ws = 42,19 gr
Berat kering oven, Wko = 30,66 gr
Berat kering udara, Wku = 32,81 gr
Berat jenuh air, Wja = 43,46 gr
Data hasil pengujian pada susut kayu arah radial dapat dilihat pada
lampiran Tabel L.1

Ws − Wko
x 100 %
Kadar air awal, Ks = Wko
42,19−30 ,66
x 100 %
= 30 ,66
= 37,61 %

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

Wku − Wko
x 100 %
Kadar air kering udara, Kku = Wko
32,81 −30 ,66
x 100 %
= 30 ,66
= 7,01%

Wja − Wko
x 100 %
Kadar air jenuh air, Kja = Wko
43,46−30,66
x 100 %
= 30,66
= 41,75%

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Hasil pengujian kadar air kayu

Nomor Sampel
Uraian Pemeriksaan Keterangan
1 2 3 4 5
Berat sampel, Ws (gr) 42,19 43,12 44,93 42,82 44,74  
Berat kering oven, Wko (gr) 30,66 34,89 34,42 30,33 30,13  
Berat kering udara, Wku (gr) 32,81 37,31 36,98 32,51 32,51  
Berat jenuh air, Wja (gr) 43,46 45,70 46,83 44,11 45,03  
 

Kadar air  
37,61 23,59 30,53 41,18 48,50
sampel,

 
rata-rata 36,30  
 

Kadar air
 
kering 7,01 6,94 7,44 7,19 7,90
udara,
 
   

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

rata-rata 7,30  
 

Kadar air  
41,75 30,99 36,06 45,44 49,46
jenuh air,

 
   
rata-rata 40,74  

b. Contoh perhitungan penyusutan kayu (S)


Contoh perhitungan benda uji 1 :
1. Susut Arah Radial
Ukuran awal Rs = 51,61 mm
Ukuran sampel kering oven, Rko = 51,28 mm
Ukuran sampel keringudara, Rku = 51,47 mm
Ukuran sampel jenuh air, Rja = 51,71 mm
Data hasil pengujian pada susut kayu arah radial dapat dilihat pada
lampiran Tabel L.2
Rs − Rko
x 100 %
Susut awal, Ss = Rko
51,61−51,28
x 100 %
= 51,28
= 0,64%

Rku − Rko
x 100 %
Susut kering udara, Sku = Rko
51,47−51,28
x 100 %
= 51,28
= 0,37%

Rja − Rko
x 100 %
Susut jenuh air, Sja = Rko

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

51,71−51,28
x 100 %
= 51,28
= 0,84 %

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2 Hasil pengujian susut kayu arah radial

Nomor Sampel
Uraian Pemeriksaan Keterangan
1 2 3 4 5
Ukuran sampel, Rs (mm) 51,61 50,88 49,81 51,51 51,51  
Ukuran kering oven, Rko(mm) 51,28 49,54 48,31 49,71 50,41  
Ukuran kering udara, Rku (mm) 51,47 50,17 49,07 50,34 50,76  
Ukuran jenuh air, Rja (mm) 51,71 51,32 50,91 51,68 51,61  
 

Susut  
0,64 2,71 3,11 3,62 2,18
sampel,

   
rata-rata 2,45  
 

Susut kering  
0,37 1,27 1,57 1,27 0,69
udara,

   
rata-rata 1,04  
Susut jenuh   0,84 3,59 5,38 3,96 2,38  
air,

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

   
rata-rata 3,23  

2. Susut Arah Tangensial

Ukuran awal, Ts = 51,61 mm


Ukuran sampel kering oven, Tko= 48,74 mm
Ukuran sampel kering udara, Tku = 49,11 mm
Ukuran sampel jenuh air, Tja = 51,78 mm
Data hasil pengujian pada susut kayu arah radial dapat dilihat pada
lampiran Tabel L.3
Ts − Tko
x 100 %
Susut awal, Ss = Tko
51,61−48,74
x 100 %
= 48,74
= 5,89 %

Tku − Tko
x 100 %
Susut kering udara, Sku = Tko
49,11−48,74
x 100 %
= 48,74
= 0,76%

Tja − Tko
x 100 %
Susut jenuh air, Sja = Tko
51,78−48,74
x 100 %
= 48,74
= 6,24 %

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1.3 berikut :

Tabel 1.3 Hasil pengujian susut kayu arah tangensial

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

Nomor Sampel
Uraian Pemeriksaan Keterangan
1 2 3 4 5
Ukuran sampel, Ts (mm) 51,61 51,81 51,74 51,61 51,61  
Ukuran kering oven, Tko(mm) 48,74 49,61 49,78 49,11 48,91  
Ukuran kering udara, Tku(mm) 49,11 50,51 50,84 50,14 49,71  
Ukuran jenuh air, Tja (mm) 51,78 52,08 52,51 51,91 51,73  
   
 
  5,89 4,44 3,94 5,09 5,52
Susut  
sampel,
rata-rata 4,98  
 
 
  0,76 1,81 2,13 2,10 1,64
Susut kering  
udara,
rata-rata 1,69  
 
 
  4,99 5,49 5,70 5,77
Susut jenuh  
air, 6,24
rata-rata 5,64  

3. Susut Arah Longitudinal


Ukuran awal, Ls = 22,43 mm
Ukuran sampel kering oven, Lko = 22,21 mm
Ukuran sampel kering udara, Lku = 22,27 mm
Ukuran sampel jenuh air, Lja = 22,51 mm
Data hasil pengujian pada susut kayu arah radial dapat dilihat pada
lampiran Tabel L.4
Ls − Lko
x 100 %
Susut awal, Ss = Lko
22,43−22,21
x 100 %
= 22,21

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

= 0,99%

Lku − Lko
x 100 %
Susut kering udara, Sku = Lko
22,27−22, 21
x 100 %
= 22,21
= 0,27%

Lja − Lko
x 100 %
Susut jenuh air, Sja = Lko
22,51−22,21
x 100 %
= 22,21
= 1,35 %

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1.4 berikut :

Tabel 1.4 Hasil pengujian susut kayu arah longitudinal

Nomor Sampel
Uraian Pemeriksaan Keterangan
1 2 3 4 5
Ukuran sampel, Ls (mm) 22,43 23,28 22,81 21,81 22,81  
Ukuran kering oven, Lko(mm) 22,21 23,11 22,75 21,75 22,68  
Ukuran kering udara, Lku(mm) 22,27 23,27 22,76 21,76 22,74  
Ukuran jenuh air, Lja (mm) 22,51 23,34 23,01 22,17 23,01  
     
0,99 0,74 0,26 0,28 0,57

   
rata-rata 0,57  

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

   
0,27 0,69 0,04 0,05 0,26

   
rata-rata 0,26  
  1,35 1,00 1,14 1,93 1,46  

   
rata-rata 1,38  

1.1.8 Kesimpulan
i. Dari hasil percobaan yang diambil nilai rata-rata dari lima buah benda
uji ( kayu Durian ) diperoleh nilai kadar air sampel rata rata adalah
36,30 %, nilai kadar air kayu kering udara rata-rata adalah 7,30 % dan
nilai kadar air kayu jenuh air rata-rata adalah 40,74%.
b. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut awal kayu
sampel rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal
adalah :
 Arah Radial = 2,45 %
 Arah Tangensial = 4,98 %.
 Arah Longitudinal = 0,57 %

KELOMPOK D.04.TBK.2018
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI K AY U

Dari nilai diatas dapat disimpulkan susut kayu maksimum terjadi pada
arah Tangensial dan minimum pada arah longitudinal.
c. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu kering
udara rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal
adalah :
 Arah Radial = 1,04 %.
 Arah Tangensial = 1,69 %.
 Arah Longitudinal = 0,26 %.
Dari nilai diatas dapat disimpulkan susut kayu maksimum terjadi pada
arah Tangensial dan minimum pada arah Longitudinal.
d. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu jenuh
air rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal
adalah :
 Arah Radial = 3,23 %
 Arah Tangensial = 5,64 %.
 Arah Longitudinal = 1,38 %
Dari nilai diatas dapat disimpulkan susut kayu maksimum terjadi pada
arah Tangensial dan minimum pada arah Longitudinal.

KELOMPOK D.04.TBK.2018

Anda mungkin juga menyukai