Anda di halaman 1dari 4

MATERI 1 SIFAT MEKANIK KAYU

Sifat-sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau beban
dari luar. Maksud muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan
untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Sifat mekanik atau kekuatan kayu meliputi: keteguhan
tarik, keteguhan tekan/kompresi, keteguhan geser, keteguhan lengkung (lentur), kekakuan, keuletan,
kekerasan dan keteguhan belah.
Struktur Kayu

Gb. Bagian bagian kayu


(1) Kulit Kayu, terdapat pada bagian paling luar pada batang. Kulit kayu terdiri dari kulit luar dan
kulit dalam. Kulit luar yang mati berfungsi sebagai pelindung jaringan yang lain yang letaknya di
dalam. Kulit dalam berfungsi sebagai transportasi hasil fotosintesis dari daun.
(2) Kambium, merupakan satu lapisan sel yang bertugas membentuk sel-sel baru. Ke arah dalam
membentuk kayu, ke luar membentuk kulit baru.
(3) Kayu Gubal, adalah bagian kayu yang masih hidup. Umumnya berwarna lebih muda dan terang.
Kayu gubal berfungsi sebagai salu ran bahan makanan dari akar ke daun untuk diolah lebih lanjut
dan sebagai penyimpan cadangan makanan.
(4) Kayu Teras, adalah kayu yang sudah mati. Umumnya berwarna lebih gelap dan mengandung
ekstraktif. Untuk kayu yang ekstraktifnya bersifat racun terhadap orgnisme rusak kayu, kayu teras
menjadi lebih awet dibanding kayu gubal.
(5) Hati Kayu, terletak pada pusat lingkaran tahun. Merupakan kayu awal yang dibentuk oleh pohon
bersifat lunak dan rapuh.Jari-Jari Kayu, merupakan jalur-jalur sel kayu dari pusat lingkaran ke arah
kulit pohon. Tersusun atas sel-sel kayu yang berbaring. Berfungsi sebagai saluran makanan ke arah
radial.
(6) Lingkaran Tahun, terlihat sebagai lingkaran-lingkaran yang mengelilingi hati kayu. Perbedaan
pertumbuhan pada musim penghujan dan musim kemarau terlihat pada perbedaan besarnya sel-sel
yang dibentuk. Pada musin kemarau, sel yang dibentuk lebih kecil dengan dinding sel yang lebih
tebal dibanding dengan sel-sel yang dibentuk pada musim penghujan.
(7) Sel Kayu, beberapa jenis dan pola susunan sel serta pengaturannya dalam kayu akan
mempengaruhi sifat-sifat kayu. Ada beberapa perbedaan penting dalam sel kayu berdaun jarum &
kayu berdaun lebar.
(8) Tipe Variasi Pohon
Dilihat dari susunan kayunya ada 4 macam varian
(a) Pohon yang mempunyai kayu G dan T, disebut juga pohon kayu teras. Perbedaan antara kayu T
dan kayu G tampak jelas. Kayu T mempunyai warna gelap, terdapat disebelah dalam batang dan
bagian luarnya adalah kayu G yang berwarna terang
(b) Pohon yang mempunyai kayu G dan M, tidak memiliki kayu teras. Perbedaan antara kayu T dan
kayu G tidak begitu jelas. Jika dari luar ke dalam kelihatan warnanya makin gelap, maka dikatakan
masak dari luar.
(c) Pohon yang mempunyai kayu G seluruhnya, tidak memiliki kayu teras. Dengan kata lain, pohon
kayu gubal yaitu pohon yang mempunyai kayu tidak begitu keras. Seluruh penampang batang adalah
tempat penyalur makanan dan mempunyai warna terang.
(d) Pohon yang mempunyai kayu G, M, dan T. Pohon masak dari dalam ini mempunyai kayu teras
yang kecil, lambat laun membesar. Kelihatan tiga perbedaan ke arah luar, yaitu kayu T, M dan G.
b) Keteguhan tarik
Kekuatan atau keteguhan tarik suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha menarik kayu itu
c) Keteguhan tekan/kompresi
Keteguhan tekan suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan muatan kayu jika kayu itu
dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dibedakan dua macam kompresi, yaitu kompresi tegak lurus
arah serat dan kompresi sejajar arah serat.
d) Keteguhan geser
Keteguhan geser ialah ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser atau bergelingsir kebagian lain di dekatnya. Dalam hal
ini dibedakan tiga macam keteguhan geser yaitu keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan geser
tegak lurus arah serat dan keteguhan geser miring.
e) Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung atau lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
melengkungkan kayu atau untuk menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan
yang harus dipikul oleh kayu tersebut. Keteguhan lengkung dibedakan atas keteguhan lengkung
statik dan keteguhan lengkung pukul. Keteguhan lengkung statik menunjukkan kekuatan kayu
menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan dan keteguhan lengkung pukul adalah
kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak, misalnya pukulan.
f) Kekakuan
Kekakuan kayu, baik yang dipergunakan sebagai belandar ataupun tiang adalah suatu ukuran
kekuatan dalam kemampuannya menahan perubahan bentuk atau lengkung. Kekakuan tersebut
dinyatakan dengan istilah modulus elastisitas yang berasal dari pengujian-pengujian keteguhan
lengkung statik.
g) Keuletan
Keuletan adalah suatu istilah yang biasa digunakan untuk menyebut banyaknya sifat kayu. Seperti
kayu yang sukar dibelah, kayu yang tidak patah sebelum bentuknya berubah, adalah dikatakan
sebagai kayu-kayu yang ulet. Keuletan dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk menyerap
sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan- kejutan atau tegangan-tegangan yang
beru lang-u lang, melampau ibatas proporsional serta mengakibatkan peru bahan bentu k permanen
dan kerusakan sebagian.
h) Kekuatan
Kekuatan adalah suatu ukuran kekuatan kayu dalam menahan gaya yang membuat takik atau lekukan
yang terjadi padanya. Kekerasan kayu juga dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk menahan
kikisan (abrasi), sebagai ukuran tentang ketahanannya terhadap pengausan kayu.
i) Keteguhan belah
Sifat ini digunakan untuk menyatakan kekuatan kayu dalam menahan gaya-gaya yang berusaha
membelah kayu. Tegangan belah adalah suatu tegangan yang terjadi karena adanya gaya yang
berperan sebagai baji.
MATERI 2 SIFAT MEKANIK KAYU

Sifat Mekanika Kayu


Sifat mekanika biasanya merupakan syarat-syarat terpenting bagi pemilihan kayu sebagai bahan
struktural misalnya untuk konstruksi bangunan, palang-palang lantai, tiang listrik, kerangka perabot
rumah tangga, alat-alat olah raga, alat kedok-teran dan lain-lain. Panshin dan de Zeeuw (1980)
mendefinisikan sifat mekanika kayu sebagai kekuatan atau kemampuan kayu untuk menahan gaya gaya
atau beban dari luar yang mengenainya. Gaya adalah setiap usaha yang cenderung untuk menggerakkan
benda yang diam, atau mengubah bentuk dan ukurannya, atau mengubah arah dan kecepatan benda
yang bergerak. Ada beberapa macam gaya yang dapat bekerja pada benda yang disebut gaya primer
yaitu :
1. Gaya yang mengakibatkan pemendekan ukuran atau memperkecil volume benda disebut gaya tekan
(compressive stress)
2. Gaya yang cenderung untuk menambah dimensi atau volume benda disebut gaya tarik (tensile stress)
3. Gaya yang mengakibatkan satu bagian benda bergeser terhadap bagian benda yang lain disebut gaya
geser (shearing stress)
4. Gaya lengkung (bending stress) adalah hasil kombinasi semua gaya primer yang menyebabkan
terjadinya pelengkungan
Berikut sifat-sifat mekanika kayu:
1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat
2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus
arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua)
macam keteguhan tekan yaitu :
a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah
serat.
3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu
tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
a.Keteguhan geser sejajar arah serat
b.Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
c.Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan
kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam
keteguhan yaitu :
a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-
lahan.
b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan
tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan
terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas
proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan
(abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan
terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu.
Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya
keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu
mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan
dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan
menjadi dua kelompok :
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang
disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Anda mungkin juga menyukai