Anda di halaman 1dari 4

Sifat fisik dan mekanik kekuatan kayu Akasia Mangium

(Acacia Mangium Willd).................Effendi Arsad

SIFAT FISIK DAN KEKUATAN MEKANIK KAYU AKASIA


MANGIUM (Acacia mangium Willd) DARI HUTAN TANAMAN
INDUSTRI KALIMANTAN SELATAN
PHYSICAL PROPERTIES AND MECHANICAL STRENGTH ACACIA MANGIUM WOOD
(Acacia mangium Willd) FROM SOUTH KALIMANTAN FOREST INDUSTRY PLANTS
Effendi Arsad*)
*)
Peneliti Baristand Industri Banjarbaru

ABSTRAK
Kayu Akasia Mangium dimasa depan dapat digunakan untuk substitusi kayu-kayu
komersial. Bahan kayu Akasia Mangium diambil dari (HTI) berumur 7 tahun dengan
diameter 30 – 33 cm. Hasil uji Sifat fisik dan mekanik kayu Akasia Mangium diperoleh
kadar air kering udara 13,78-14,89 %; kerapatan 0,60-0,62 gr/cm3; berat jenis 0,59-0,61;
kekuatan tekan sejajar serat 319,54-361,70 Kg/cm2; kekuatan tekan tegak lurus serat
117-197 kg/cm2; kekuatan lentur (MOR) 509,25-680,50 kg/cm2; keteguhan belah 80,25-
110,90 kg/cm2; kekuatan tarik 98,27-133,03 kg/cm2; kekuatan geser sejajar serat 93,53-
149,43 kg/cm2 dan kekerasan 453-565 kg/cm2. Sifat fisik dan mekanik kayu Akasia
Mangium memenuhi syarat untuk mebel dan perumahan.
Kata kunci : kayu akasia mangium, sifat fisik mekanik kayu

ABSTRACT
Acacia Mangium wood can to used for substitution comercial wood. Materiel Acacia
mangium woods was take from HTI at seven age with diameter 30 – 33 cm. The
results Physical properties and mechanical strength obtained by the water content of dry
air from 13.78 to 14.89%; density of 0.60 to 0.62 gr/cm3; specific gravity of 0.59 to 0.61;
compressive strength parallel fibers from 319.54 to 361.70 Kg/cm2; compressive strength
perpendicular to fiber 117-197 kg/cm2; bending strength (MOR) from 509.25 to 680.50
kg/cm2; cleave strength 80.25 to 110.90 kg/cm2; tensile strength of 98.27 to 133.03
kg/cm2; shear strength of parallel fiber from 93.53 to 149.43 kg/cm2 and hardness from
453 to 565 kg/cm2. Physical properties and mechanical strenght can was standard for
furniture and construction.
Keywords: acacia mangium wood, physical and mechanical wood

memanfaatkan jenis-jenis kayu Hutan


I. PENDAHULUAN
Tanaman Industri dan Perkebunan. Mulai
Jenis-jenis kayu komersial yang tahun 2015 Kementerian Kehutanan
berasal dari hutan alam semakin terbatas membangun Hutan Tanaman Industri yang
ketersediaannya dipasaran, hal ini karena diharapkan pembangunan mencapai 6,2
potensi kayu di hutan alam sudah menurun juta hektar dan akan menghasilkan kayu
dan disisi lain kebutuhan kayu untuk bulat sejumlah 90 juta meter kubik setiap
masyarakat semakin meningkat seiring tahun. Salah satu diantara jenis kayu
dengan kenaikan jumlah penduduk. Hutan Tanaman Industri adalah kayu
Menurut Nurwati et al (2007), Akasia Mangium (Acacia mangium Willd),
Pemerintah dalam hal ini Kementerian pohon ini cepat tumbuh dan dapat dipanen
Kehutanan menghimbau agar pihak dalam umur sekitar 6 -7 tahun.
industri pengolahan kayu dapat

20
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.3, No.1,
Juni 2011: 20 – 23

Kayu Mangium telah ditanam secara diuji meliputi keteguhan tekan sejajar serat,
besar-besaran di berbagai propinsi di kekuatan tekan tegak lurus serat,
Indonesia, dan dimasa depan kayu ini akan keteguhan lentur, keteguhan tarik,
menggantikan kayu-kayu komersial. Sifat keteguhan geser, keteguhan belah dan
fisik dan mekanik kayu Akasia Mangium kekerasan. Hasil pengujian dibandingkan
asal dari Jawa Barat telah diteliti oleh dengan Standar Nasional Indonesia untuk
Nurwati, et al (2007), dan diperkirakan persyaratan penggunaan bahan kayu
setiap daerah mempunyai karateristik yang mebel dan bangunan struktural.
berbeda. Wahyu (2008), mengemukakan
faktor-faktor alam yang mempengaruhi
sifat-sifat dan mekanik kayu dapat
dikelompokkan menjadi jenis kayu, tempat
tumbuh, umur, letak dalam batang,
diameter dan lain-lain.
Sifat fisik dan mekanik kayu
merupakan nilai yang diperlukan
sehubungan dengan prospek
pemanfaatannya. Sifat fisik kayu
diantaranya kadar air, berat jenis,
kerapatan dan penyusutan; sedangkan
kekuatan mekanik kayu meliputi: kekuatan
lentur, kekuatan tekan, kekuatan tarik,
keteguhan belah, dan keteguhan geser.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan penelitian sifat fisik dan
kekuatan mekanik kayu Akasia Mangium
dari salah satu hutan tanaman industri, Gambar 1. Kayu Akasia Mangium dalam
sehingga diharapkan dapat dijadikan bentuk gelondongan
sebagai informasi dan dimanfaatkan oleh
pengguna industri pengolahan kayu di
Kalimantan Selatan.

II. BAHAN DAN METODA


Bahan kayu Akasia diambil dari
Hutan Tanaman Industri Kayu Akasia
(HTI), umur kayu sekitar 7 tahun, diameter
batang 30-33 cm, dan panjang bebas
cabang 3 meter. Alat-alat yang digunakan
diantaranya mesin gergaji belah, gergaji
potong, mesin ketam, desicator, oven,
penggaris, caliper, Universal Testing
Machine dan timbangan.
Jumlah kayu Akasia Mangium yang
digunakan sebanyak dua pohon, dan
setiap pohon diambil dua dolok dan
dipotong masing-masing panjang 150 cm
(pangkal dan tengah). Ukuran dan cara Gambar 2. Proses penggergajian
pengambilan contoh uji dari setiap dolok kayu Akasia Mangium
serta pengujian sifat fisik dan mekanik kayu
dilakukan sesuai metode ASTM. D.143-94.
sifat fisik yang diuji adalah kadar air, berat
jenis dan kerapatan. Sifat mekanik yang
21
Sifat fisik dan mekanik kekuatan kayu Akasia Mangium
(Acacia Mangium Willd).................Effendi Arsad

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Pengujian Fisik dan Kekuatan Mekanik Kayu Akasia Mangium

Ketinggian Batang
No. Sifat Fisik dan Mekanik
150 cm 300 cm
1. Kadar air ( %) 13,78 14,89
2. Kerapatan (gr/cm3) 0,62 0,60
3. Berat jenis 0,61 0,59
4. Kekuatan tekan sejajar serat (kg/cm2) 361,70 319,54
5. Kekuatan tekan tegak lurus serat (kg/cm2) 197 117
6. Kekuatan lentur / MOR (kg/cm2) 680,50 509,25
7. Keteguhan belah (kg/cm2) 110,90 80,25
8. Kekuatan tarik tegak lurus serat (kg/cm2) 133,03 98,27
9. Kekuatan geser sejajar serat (kg/cm2) 149,43 93,53
10. Kekerasan (kg/cm2) 565 453

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ketinggian batang 300 cm (0,59). Menurut


Oey dalam Nurwati (2007) semakin besar
3.1 Kekuatan Fisik nilai berat jenis kayu atau kerapatan,
Rata-rata kadar air kering udara, umumnya kayu makin kuat dan berat.
kerapatan dan berat jenis kayu Akasia Kerapatan kayu adalah perbandingan
Mangium dengan ketinggian batang 150 antara massa atau berat benda terhadap
cm dan 300 cm yang telah diteliti disajikan volumenya. Menurut Tsaumis dalam
pada Tabel 1. Nurwati (2007) kerapatan kayu
Dari hasil pengujian kadar air kering mempengaruhi sifat higroskopis,
udara di peroleh nilai rata-rata kadar air penyusutan, kekuatan, sifat akustik dan
pada ketinggian batang 300 cm (14,89 %) kelistrikan serta sifat-sifat lainnya yang
lebih besar dari pada ketinggian batang berhubungan dengan pengerjaan kayu
150 cm (13,78 %). Menurut Haygreen dan selanjutnya. Dari hasil pengujian yang telah
Bowyer (1982), dalam satu pohon kadar air dilakukan menunjukkan bahwa ketinggian
segar bervariasi tergantung tempat tumbuh batang kayu 150 cm (0,62 gr/cm3) lebih
dan umur pohon. Kayu akan bertambah besar nilai kerapatannya dibandingkan
kuat apabila terjadi penurunan kadar air, ketinggian batang 300 cm (0,60 gr/cm3).
terutama bila terjadi kadar air dibawah titik 3.2 Kekuatan Mekanik
jenuh serat. Standar Nasional Indonesia
(SNI.01-0608-89) bahwa persyaratan Rata-rata nilai kekuatan tekan,
bahan baku untuk mebel adalah kekuatan lentur, keteguhan belah,
maksimum 15 % (kering udara). kekuatan tarik, keteguhan geser dan
Haygreen dan Bowyer (1982), kekerasan kayu Akasia Mangium pada
menyatakan, berat jenis dari sepotong ketinggian batang 150 cm dan 300 cm
kayu tergantung dari kadar air yang yang telah diteliti disajikan pada Tabel 1.
dikandungnya dan berat jenis kayu Dari hasil pengujian kekuatan tekan,
bervariasi diantara berbagai jenis pohon kekuatan lentur, keteguhan belah,
dan diantara pohon dari satu jenis yang kekuatan tarik, keteguhan geser dan
sama. Variasi ini juga terjadi pada posisi kekerasan (Tabel.1) menunjukkan pada
yang berbeda dari satu pohon, adanya umumnya kekuatan mekanik batang kayu
variasi jenis kayu tersebut disebabkan oleh pada ketinggian 150 cm lebih besar
perbedaan dalam jumlah zat penyusun daripada ketinggian batang 300 cm.
dinding sel dan kandungan zat ekstraktif Menurut Wahyu (2008), secara
per unit volume. Dari hasil pengujian yang keseluruhan sifat fisik dan mekanik kayu
dilakukan, nilai rata-rata berat jenis kayu tersebut menurun dari bagian pangkal
Akasia Mangium pada ketinggian 150 cm menuju ujung batang. Abdurachman (2009)
(0,61) lebih besar dibandingkan pada mengemukakan sifat mekanis kayu

22
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.3, No.1,
Juni 2011: 20 – 23

merupakan diantara data teknis yang dan kekuatan mekanik lebih besar
diperlukan untuk kegunaan kayu baik untuk dibandingkan bagian tengah
bahan bangunan kayu struktural (memikul ( ketinggian batang 300 cm ).
beban), maupun bahan kayu non struktural
(tidak memerlukan beban). Menurut
V. DAFTAR PUSTAKA
Standar Nasional Indonesia (SNI.03-3527-
94) persyaratan kayu untuk bahan 1. Anonim, 1989. Standar Nasional
bangunan struktural yaitu keteguhan lentur Indonesia 01-0608-89. Syarat Fisik dan
224,90 kg/cm2 dan keteguhan tekan 218,15 Mekanik Kayu Untuk Mebel. Dewan
kg/cm2. Sedangkan persyaratan kekuatan
Standardisasi Nasional. Jakarta.
mekanik kayu untuk mebel menurut
SNI.01-0608-89 adalah keteguhan lentur 2. Anonim, 1994. Standar Nasional
500-725 kg/cm2 dan kekuatan tekan sejajar Indonesia 03-3527-94. Kayu untuk
serat 300-425 kg/cm2 (kekuatan tidak Bangunan Struktural. Dewan
kurang kelas kuat III). Anonim (2009), Standardisasi Nasional. Jakarta.
mengemukakan: 1) kekuatan lentur patah
atau Modulus of Rupture (MOR) 3. ASTM, 2002. ASTM. D.143-94.
merupakan sifat mekanis kayu yang Standardisasi Test Methods For Small
berhubungan dengan kemampuan kayu Clear Speciment Of Timber. Annual
untuk menahan beban atau gaya luar yang Book Of ASTM Standard. Philadelphia.
bekerja padanya dan cenderung merubah
bentuk dan ukuran kayu tersebut. 2) 4. Haygreen, JG. And J.I. Bowyer, 1982.
Keteguhan tekan (Compression strength) Forest Product and Wood Science. An
adalah kekuatan kayu untuk menahan introduction. Iqwa State University
muatan jika kayu itu dipergunakan untuk Press. USA.
tujuan tertentu, dan kekuatan ini
mempunyai hubungan dengan kekerasan 5. Nurwati, H., Hadi, YS., dan
dan keteguhan geser. Menurut Nurwati et Setyaningsih, D., 2007. Sifat Fisis dan
al (2007) klasifikasi kekuatan kayu Mekanis Sepuluh Provenans Kayu
Indonesia ditentukan oleh kerapatan, Mangium (Acacia Mangium Willd) dari
keteguhan lentur (MOE dan MOR), Patung Panjang Jawa Barat. Jurnal Ilmu
keteguhan tekan sejajar serat dan dan Teknologi Kayu Tropis. Masyarakat
keteguhan tarik sejajar serat, lebih lanjut Peneliti Kayu Indonesia. Vol. 5.(1): 7-11.
dikemukakan oleh Nurwati et al (2007)
hasil penelitian pengujian kekuatan lentur 6. Wahyu, D dan Nugroho, M. 2008.
(MOR) kayu akasia mangium di Jawa Barat Tinjauan Hasil-hasil Penelitian Faktor-
berkisar 596,2-708,5 kg/cm2; dan faktor Alam yang Mempengaruhi
keteguhan tekan sejajar serat berkisar Sifat Fisik dan Mekanik Kayu Indonesia.
342,1-412,9 kg/cm2; perbedaan provenans Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis.
(penyebaran tempat tumbuh) tidak Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia.
memberikan perbedaan yang nyata pada Vol. 5 (1) : 85-100.
kekuatan lentur (MOR) tetapi berbeda
nyata pada kekuatan tekan sejajar serat.

IV. KESIMPULAN
1. Sifat fisik dan kekuatan mekanik kayu
Akasia Mangium memenuhi syarat
untuk bahan pembuatan mebel dan
bangunan perumahan.
2. Bagian pangkal batang (ketinggian
batang 150 cm) memiliki nilai sifat fisik

23

Anda mungkin juga menyukai