Anda di halaman 1dari 2

Nama: Alfina Damayanti

NIM : 18/424034/KT/08609
Hal: 6

Gambar 10-4. Irisan transversal dari tiga spesies berbeda menunjukkan “keterbukaan”
struktur selnya. Basswood dikategorikan “mudah terikat” seperti pada tabel 10-1, soft
maple dikategorikan “terikat baik” dan hard maple dikategorikan “terikat memuaskan”.
Semakin mudah suatu kayu membentuk ikatan dengan perekat, maka kayu memiliki volume
lumen yang lebih besar untuk penetrasi bahan perekat, serta memiliki lebih sedikit volume
dinding sel. Basswood memiliki kerapatan yang lebih rendah dibandingkan hard maple,
mengakibatkan lebih sedikit gaya yang bekerja pada garis perekatan.

Ada beberapa alasan mengapa kayu dengan kerapatan tinggi sulit membentuk ikatan
dengan bahan perekat. Dikarenakan kayu tersebut memiliki dinding sel yang lebih tebal dan
diameter lumen yang lebih kecil, perekat tidak mudah terpenetrasi kedalam kayu,
membatasi kedalaman penguncian mekanik hanya pada dua sel. Lebih besar tekanan
dibutuhkan untuk pengempaan kayu dengan kerapatan besar yang lebih kuat dan lebih kaku
agar terbentuk ikatan antara permukaan kayu dengan bahan perekat. Kadar ekstraktif yang
tinggi pada kayu dengan kerapatan tinggi kemungkinan mempengaruhi pengerasan bahan
perekat, khususnya pada oak domestik dan hardwood tropis. Kayu dengan kerapatan tinggi
memiliki kekuatan besar dan dapat menahan beban yang tinggi pada garis perekatannya.
Tetapi, kayu dengan kerapatan tinggi lebih cenderung untuk mengembang dan menyusut
sesuai perubahan kadar kelembaban daripada kayu dengan kerapatan rendah.

Kerapatan kayu mungkin indikator kasar untuk menetukan mudah tidaknya membentuk
ikatan dengan perekat, tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, hal ini berguna untuk
memperkirakan kemampuan bonding berbagai macam spesies kayu. Tabel 10-1
mengkategorikan kayu domestik dan impor yang umum digunakan berdasarkan mudah
tidaknya membentuk ikatan dengan perekat. Kategori kemudahan bonding untuk kayu
domestik didasarkan pada rerata kekuatan serat disamping sambungan kayu pejal yang
ditentukan dengan pengujian laboratorium dan pengalaman industri. Pengujian
laboratorium termasuk hewan, kasein, pati, urea formaldehida, dan perekat resorcinol-
formaldehida. Kategori untuk kayu impor didasarkan pada informasi yang ditemukan dalam
literature untuk kekuatan ikatan, sifat spesies, kadar ekstraktif, dan pengalaman industri.

Pada banyak kasus, hanya ada sedikit data untuk kayu-kayu impor dibanding kayu domestik.
Perlu diperhatikan bahwa suatu spesies yang memiliki ikatan lemah dengan satu perekat
mungkin dapat memiliki ikatan kuat dengan perekat lain. Pada jenis perekat yang sama
terkadang memiliki cara kerja, penetrasi, pengerasan, atau sifat kekuatannya berbeda yang
seringnya dapat memperbaiki ikatannya untuk spesies yang berbeda. Pemasok bahan
perekat cukup sering mengatur formula bahan perekat untuk mengatasi permasalahan
spesifik terkait masalah perekatan.

Anda mungkin juga menyukai