PEMILIHAN KAYU
Dewasa ini kayu masih banyak digunakan orang untuk
berhagai macam keperluan, seperti untuk pembuatan
konstruksi bangunan dan perlengkapan alat-alat rumah
tangga. Kayu sebagai bahan konstruksi banyak didapat dan
tumbuhan atau yang berada di beberapa hutan luas yang
ada di Indonesia.
Banyak digunakan karena mempunyai kekuatan yang tinggi
dan bobotnya rendah. mempunyai daya penahan tinggi
terhadap pengaruh, listrik (bersifat isolasi), kimia, dengan
mudah dapat dikerjakan, bila ada kerusakan dengan mudäh
dapat diganti dan bisa diperoleh dalam waktu singkat.
Di samping hal di atas, sifat lain dan kayu adalah pada
pembebanan tekan biasanya bersifat elastis sampai batas-
batas tertentu dan bila kayu terawat bailk akan tahan lama
(awet).
Dengan adanya pengembangan industri kecil akhir-akhir ini,
maka kayu bukan batangnya saja yang dipergunakan
melainkan sampai ke cabang-cabangnya, bahkan sampai
akarnya yaitu untuk keperluan dekorasi maupun benda-
benda kerajinan rumah tangga, dengan kata lain
pemanfaatan limbah kayu.
Tetapi kayu pada umumnya mempunyai kelemahan-
kelemahan yang kurang menguntungkan seperti: kayu kurang
homogin ketidaksamaan sebagai hasil tumbuhan alam, cacat-
cacat pada kayu itu sendiri dan yang paling menonjol adalah
mudah terbakar. Kayu dapat memuai dan menyusut dengan
perubahan-perubahan kelembaban.
Meskipun tetap elastis, dengan pembebanan tertentu
yang berjangka lama pada suatu balok akan terjadi
lendutan yang cukup besar.
Oleh sebab itu sebelum menggunakan kayu sebagai
bahan konstruksi, maka seyogyana terlebih dahulu
mengetahui bangun kayu dan sifat-sifatnya
BANGUN KAYU
Lingkaran
tahim
1. Pith (hati kayu) : menjadi bagian paling lunak pada kayu
tetapi sangat kecil ukurannya dibanding diameter kayu.
bagian ini harus selalu dihindari dan dibuang.
2. Heartwood (kayu teras): bagian utama kayu yang
dibutuhkan. Keras, berwarna gelap dan lebih berat.
Proporsinya juga paling besar (m3)
3. Sapwood (kayu gubal): berada pada lapisan luar, berwarna
lebih terang dan lebih mudah menyusut.
4. Cambium layer (lapisan kambium): lapisan yang berisi zat-zat
makanan untuk perkembangan pohon.
5. Bast : pengirim makanan untuk diolah oleh daun melalui
fotosintesis.
6. Bark (kulit pohon): melindungi batang pohon.
7. Annular ring (lingkaran tahun): garis-garis yang melingkar
pada pohon yang menunjukkan umur pohon. Lingkaran
terbentuk setiap tahun berdasarkan musim di mana pohon
itu tumbuh.
8. Spring growth: lapisan yang terbentuk pada waktu musim
gugur. Biasanya lebih tipis karena pada musim ini
pertumbuhan pohon lebih lambat.
9. Autumn growth: lapisan yang terbentuk di waktu musim
semi. memiliki ketebalan lebih karena pohon tumbuh lebih
cepat ketika musim ini dengan adanya proses pengolahan
makanan untuk pohon yang lebih banyak.
10. Medularry rays: garis yang melintang dari pusat kayu hingga
bagian luar sebagai media penyimpan makanan bagi pohon.
bagian ini bi
Bila kayu dibelah sedemikian rupa, maka akan terlihat
penampang:
1.Penampang radial (R) :
penampang yang melalui sumbu batang dalam arah jari-
jari penampang melintang.
2.Penampang aksial/melintang :
penampang yang bersiku (tegak lurus dengan sumbu
memanjang batang.
3.Penampang tangensial (T) :
penampang yang menyinggung lingkaran-lingkaran
tumbuh, yang dapat dilihat pada penampang melintang
• Arah gaya tangensial (T) dan radial (R) pada pot kayu
A. Tangensial
B. Radial
A.Serat Radial
Motif permukaan kayu yang lurus lebih banyak dihasilkan pada metode
penggergajian Rift Sawn dan Quarter Sawn. Dua metode ini lebih banyak
menghasilkan limbah dan memerlukan waktu lebih lama akan tetapi hasil
serat kayu yang dihasilkan lebih baik dan bernilai ekonomis lebih tinggi.
Biasanya serat kayu ini digunakan untuk pembuatan meja atau pintu dengan
permukaan yang lebar.
B.Serat Tangensial
Pembelahan yang melintang garis lingkaran tahun akan menghasilkan serat
bermotif (kembang). Motif permukaan kayu seperti ini paling banyak
dihasilkan pada metode pembelahan Plain Saw. Ini metode penggergajian
kayu yang paling sering dilakukan di kebanyakan sawmill.
Hasil permukaan kayu tersebut di atas adalah sebagai hasil dasar dari hampir
semua jenis kayu. Keseluruhan motif permukaan akan juga dipengaruhi oleh
kualitas log dan jenis kayu pada khususnya. Untuk jenis kayu yang memiliki
banyak mata kayu, serat permukaan kayu akan dihiasi mata kayu, kantong
minyak atau garis-garis melintang secara radial.
SIFAT-SIFAT KAYU
Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut:
Sifat UMUM kayu
Sifat umum daripada kayu meliputi:
• Kayu dianggap anisotropis, artinya kayu
mempunyal sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut arah sumbu longitudinal (sejajar serat-
serat), sumbu tangensial (garis singgung gelang-
gelang pertumbuhan) dan sumbu radial (tegak
lurus pada gelang-gelang/lingkaran
pertumbuhan).
• Kayu dianggap higroskopis, artinya kayu dapat
kehilangan dan bertambahnya kadar air yang disebabkan
oleh keadaan kelembaban suhu sekitarnya. Kadar air
kayu yang kecil/rendah akan menambah keawetan kayu.
• Kayu yang tersusun atas sel-sel mempunyai tipe yang
bermacam-macam. Sel-sel kayu yang dibentuk oleh
kambium itu, pada musim hujan jadi membesar karena
banyak air dan banyak bahan makanan dan pada musim
lemarau akan mengecil/menyusut.
Prinsipnya kayu menyusut lebih besar ke arah hati kayu.
Ini disebabkan karena struktur pori-pori kayu lebih
terarah ke pusat log. Dan bentuk akhir dari akibat
penyusutan bisa bermacam-macam : melengkung,
melintir (twist), trapesium atau bengkok
Pada gambar di bawah kita bisa lihat bahwa arah
panah warna merah adalah arah penyusutan paling
besar yang mungkin terjadi. Anak panah biru
menunjukkan arah penyusutan yang lebih kecil.
Dari berbagai bentuk dasar penampang kayu gergajian
kita bisa perkirakan bagian mana yang akan mengalami
perubahan bentuk sehingga lokasi komponen dan
kualitas kayu bisa ditentukan lebih awal.
Pada beberapa jenis kayu akan agak sulit dengan
melihat penampang kayu. Bisa dilakukan dengan cara
lain yaitu melihat bentuk dan arah permukaan serat
kayu, apakah merupakan serat dengan potongan
tangensial, radial atau longitudinal.
Apabila pada sisi lebar kayu berupa tangensial, berarti
kemungkinan besar kayu akan menyusut ke arah sisi
tebal.
1. Berat-jenis kayu
• Berat jenis pada umumnya berbanding lurus dengan
kekuatan daripada kayu atau sifat-sifat mekanikanya.
Makin tinggi berat-jenis kayu maka kekuatan kayunya
semakin tinggi pula.
• Mengingat kayu terbentuk oleh sel-sel yang memiiki tipe
bermacam-macam, kemungkinan akan terjadi suatu
penyimpangan tertentu. Pada perhitungan berat-jenis
kayu semestinya berpangkal pada keadaan kering angin,
yaitu Sekering-keringnya tanpa pengeringan buatan. Kayu
yang betul-betul kering udara agak jarang ditemukan,
namun demikian biasanya dipergunakan volume kayu
yang dalam keadaan kering oven dengan suhu 105°C.
• Berat-jenis kayu adalah angka perbandingan antara berat
kayu kering oven pada suhu I05° C (B1) dengan berat air yang
mempunyai volume yang sama dengan kayu tersebut di atas
(B2).
• Jadi: berat jenis = B1 / B2
• Cara menentukan berat-jenis kayu secara sederhana seperti
berikut:
- Langkah-langkah:
• Käyu yang akan diselidiki (jati) buatlah kubus dengan sisi-
sisi 10 cm (100 mm).
• Pada salah satu sisi kubus diberi ukuran 1 s/d l0 cm.
• Kemudian celupkan kubus tersebut dalam air di ember.
• Baca bagian yang terbenam dalam air, untuk kayu jati
kering angin akan terbenam dalam air ± 7 cm (70 mm). Jadi
berat jenis kayu jati kira-kira 0,7.
2. Kadar air kayu
Kayu sebagai bahan bangunan dapat mengikat air dan
juga dapat melepaskan air yang dikandungnya.
Keadaan seperti ini tergantung pada kelembaman
suhu udara disekeliingnya, dimana kayu itu berada.
Cara menentukan kadar air kayu:
• Buat batang uji dari kayu yang diambil dari tempat-
tempat berlainan, yang dapat mewakilinya. Ukuran
batang uji tebal = 2 cm, lebar = 4 cm dan panjang =
8 cm, kemudian ditimbang, misal beratnya = A gram.
• Kemudian batang ini dibuat kering udara dan tiap
harinya ditimbang, agar sampai didapat berat yang
tetap.
• Bila cara ini terlalu lama untuk dilakukan, maka batang ini dapat
dimasukkan dalam oven pada suhu 100°C. Kayu ini selanjutnya
ditimbang berulang kali sehingga beratnya tetap, misal
beratnya B gram. Berat ini adalah berat kayu kering oven
dengan kadar air 0%.
1. Keteguhan kayu
Keteguhan kayu adalah perlawanan yang diberikan oleh
suatu jenis kayu terhadap perubahan-perubahan bentuk
yang disebabkan oleh gaya-gaya luar. Perlawanan kayu
tehadap gaya-gaya luar dapat dibedakan meñjadi:
Keteguhan tarik adalah kekuatan atau daya tahan kayu
terhadap dua buah gaya yang bekerja dengan arah yang
berlawanan dan gaya ini bersifat tarik. Gaya tarik ini
berusaha melepas ikatan antara serat-serat kayu
tersebut. Sebagai akibat dan gaya tarik (K), maka
timbullah di dalam kayu tegangan-tegangan tarik, yang
harus berjumlah sama dengan gaya-gaya luar K (P)
Bila gaya tarik ini membesar sedemikian rupa, serat-
serat kayu saling terlepas dan terjadilah patahan.
Dalam suatu konstruksi bangunan hal ini tidak boleh
tenjadi untuk menjaga keamanan. Tegangan tarik
yang masih diijinkan, Sehingga tidak timbul suatu
perubahan/bahaya pada kayu, disebut tegangan tarik
yang diijinkan dengan notasi: ɣ tr = kg/cm2.
Misalnya: untuk kayu jati tegangan tarik yang diijinkan
dalam arah sejajar serat adalah kira-kira 100 kg/cm2
( ɣ tr = ± 100 kg/cm2).
2. Keteguhan tekan/kompresi adalah daya tahan kayu
terhadap gaya-gaya yang bekerja sejajar atau tegak lurus
serat kayu, yang sifatnya tekan.
Gaya tekan yang bekerja sejajar dengan serat kayu, akan
menimbulkan bahaya tekuk pada kayu tersebut. Sedangkan
gaya tekan yang bekerja tegak lurus arah serat akan
menyebabkan kayu itu retak.
Batang-batang yang panjang dan tipis seperti papan-papan,
bahaya kerusakan karena menerima gaya tekan sejajar serat
adalah lebih besar, jika dibandingkan dengan gaya tekan
tegak lurus serat kayu.
Sebagai akibat adanya gaya tekan ini akan menimbulkan
tegangan tekan pada kayu. Tegangan tekan yang terbesar
yang tidak menimbulkan adanya bahaya disebut tegangan
tekan yang diijinkan, dengan notasi ʈ tk atau ( ʈ tk
(kg/cm2).
3. Keteguhan geser adalah daya tahan kayu terhadap
dua gaya yang bekerja padanya, dimana gaya itu
bekerja sejajar arah serat atau dengan kata lain,
kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
menyebabkan bagian kayu tersebut bergeser dan
bagian lain didekatnya. Akibat gaya geser ini, maka
akan timbul teganan geser pada kayu (ʈ = kg/cm2).
Tegangan geser yang terbesar yang tidak
menimbulkan adanya pergeseran serat kayu disebut
tegangan geser yang diijinkan, denan notasi (ʈ =
kg/cm2).
• Keteguhan lengkung/lentur adalah daya tahan kayu
untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
melengkungkan kayu tersebut. Balok kayu yang terletak
pada dua tumpuan atau lebih, bila menerima beban yang
berlebihan akan melengkung/melentur. Pada bagian sisi
atas balok akan terjadi tegangan tekan dan pada sisi
bawah akan terjadi tegangan tarik yang besar. Akibat
tegangan tarik yang melampaui batas kemampuan kayu,
maka akan terjadi regangan yang cukup berbahaya.
• Keteguhan belah adalah kemampuan/kekuatan kayu
dalam menahan gaya-gaya yang berusaha membelah
kayu. Kayu lebih mudah dibelah menurut arah sejajar
serat kayu. Keadaan kayu juga mempengaruhi sifat
pembelahan, misalnya kayu yang basah lebih mudah
dibelah daripada kayu yang telah kering (kadar air 0%).
CACAT-CACAT KAYU
* = perlu pengawetan.
2. Tingkat kekuatan kayu
• Kekuatan/keteguhan kayu adalah perlawanan yang dikerjakan
oleh kayu terhadap perubahan-perubahan bentuk yang
disebabkan oleh gaya-gaya luar.
• Faktor-faktor yang turut menentukan kekuatan kayu
diantaranya adalah:
• Bekerjanya gaya terhadap arah serat kayu: kekuatan tarik dart
tekan pada arah aksial jauh lebth besar daripada arah radial.
• Kadar air, makin banyak kadar air yang dikandung oleh kayu,
maka kekuatan kayu akan menurun dan sebaliknya.
• Berat jenis, makin tinggi berat jenis kayu, maka kekerasan dan
kekuatanya akan bertambah. Atau berat jenis kayu berbanding
lurus dengan kekerasan dan kekuatan kayu, akan tetapi kadang-
kadang terjadi suatu penyimpangan karena keadaan susunan
kayu itu sendiri bermacam-macam.
• Biasanya untuk menentukan tingkat kekuatan kayu
didasarkan atas benda uji terhadap kuat lengkung/lentur,
kuat desak dan berat jenis daripada kayu. Untuk benda
uji terhadap kuat tarik, agak jarang dilakukan