Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kayu 

adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena


mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak,
membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.

Sifat Kayu

 Sifat fisik :

Secara umum, kayu memiliki ciri bersifat cukup keras, berwarna gelap, kecoklatan atau kemerahan, dan
memiliki struktur yang berpori. Kayu memiliki densitas yang lebih rendah dari air, sehingga ia akan
mengambang. Sebagai bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, kayu yang belum diolah
umumnya memiliki kandungan air.

 Sifat mekanik:
Kekuatan Tarik : Menahan beban tarik

Kekuatan Tekan : Menahan beban tekan

Kekuatan Geser : Kekuatan kayu menahan gerakan dan tekanan yang membuat kayu bergeser (tanpa
pukulan) baik itu beban mati ataupun beban hidup.

Kekuatan lentur :Tahan gaya yang berusaha melengkungkan kayu dengan satu kali tekanan secara terus
menerus atau berkali-kali

Sifat kekakuan : menahan beban ataupun segala hal yang mempengaruhi kualitas kayu.

Sifat keuletan : Tingkat ketahanan terhadap benturan ataupun pukulan dari benda-benda yang
bersentuhan secara terus menerus.

Sifat kekerasan : Daya kekuatan untuk menahan hal-hal yang akan mengakibatkan perubahan terhadap
kualitas kayu dengan prosentase 93,4%

Sifat ketahanan belah : Daya tahan kekuatan kayu terhadap tekanan belah paling rendah pada posisi
searah serat

 Sifat Umum

Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar, terutama jika kayu keadaannya
kering

 Sifat Kimia

Sifat-sifat kayu yang berkaitan dengan kandungan zat kimia dalam kayu. Dibagi 2 kelompok:

a. Komponen penyusun dinding sel (Selulosa dan Hemiselulosa)


- Selulosa: merupakan zat penyusun serat yang dibutuhkan didalam pembuatan pulp dan
kertas, menentukan ikatan kekuatan kertas
- Hemiselulosa: merupakan zat yang mendukung kekuatan kayu, sehingga keberadaannya
sangat menentukan manfaat kayu selain untuk pulp dan kertas misalnya untuk konstruksi.

b. Komponen pengisi rongga sel (zat ekstraktif)

 zat ekstraktif adalah komponen diluar dinding sel kayu yang dapat dipisahkan dari dinding sel,
tidak larut dengan pelarut air atau organik. Seperti minyak yang mudah menguap, asam lemak.

Bagian Dalam Kayu


1.  Kulit luar : Pelindung bagian lebih dalam pada kayu

2. Kulit dalam : Mengangkut makanan dari daun ke tumbuhan

3. Lapisan kambium: lapisan yang berisi zat-zat makanan untuk perkembangan pohon.

4. Kayu gubal: Berwarna lebih terang dan lebih mudah menyusut dan berfungsi sebagai penyalur
cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan.

5. Kayu teras: bagian utama kayu yang dibutuhkan yaitu jalan air dan nutrisi sehingga akan
memiliki tekstur yang lembab dibandingkan dengan tekstur dari kayu gubal yang lebih kering.

6. Lingkaran tahun: garis-garis yang melingkar pada pohon yang menunjukkan umur pohon dan
terbentuk setiap tahun berdasarkan musim di mana pohon itu tumbuh.

7. Hati kayu : Bagian paling lunak pada kayu tetapi sangat kecil ukurannya dibanding diameter
kayu. bagian ini harus selalu dihindari dan dibuang.

8. Jari – jari kayu : sebagai tempat saluran makanan yang mudah untuk diproses di dalam daun

Jenis kayu lapis


 Pertama ada Particle Board

Material ini terbuat dari serbuk kayu bahan kimia lalu dipadatkan dan di bentuk menjadi papan

Kelebihannya adalah : Di antara semua kayu olahan, jenis ini merupakan yang yang paling ekonomis

namun Salah satu kelemahan kayu jenis ini ialah memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga
membuatnya tidak tahan terhadap air.

 Kedua, Blockboard

Terbuat dari potongan balok kayu kecil yang dipadatkan menggunakan mesin dan dilapisi vinyl
(Vinyl adalah jenis dan tipe plastik yang dibuat dari etilena yang biasa ditemukan dalam minyak
mentah dan klorin yang biasa ditemukan dalam garam biasa.)

Kelebihan material ini adalah : Memiliki bentuk dan ukuran yang sangat presisi

Kekurangannya : Bentuknya tidak bisa dilengkungkan karena keras dan kaku


 Selanjutnya, Medium Density Fiberboard (MDF)

Material ini Terbuat dari bubur kayu, dan fleksibel karena mudah untuk dipotong, di bor, dan di bentuk.

Sehingga Tipe kayu ini juga berfungsi sebagai penyerap suara yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk mendukung sound system di rumah atau untuk membuat ruangan kedap suara di kantor.

Kelemahan : sekrup dan paku yang dipasang pada kayu MDF kemungkinan akan lebih cepat longgar
karena kayu ini terbuat dari partikel halus. 

 Terakhir adalah Tripleks dan Multipleks

Tripleks tersusun dari tiga lapis sedangkan multipleks tersusun lebih dari tiga lapis

Kelebihannya adalah :Triplek tidak mudah berubah bentuk dengan sendirinya, retak atau faktor usia,
terutama triplek yang sudah di lengkapi lapisan anti rayap.

Kekurangannya : Penggunaan lem dianggap kurang ramah lingkungan jadi banyak yang lebih memilih
kayu asli.

Selanjutnya saya akan membahas tentang Bambu


Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang mengira bahwa rongga tengah bambu
merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang berongga, dan
rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi
sebagai bracer.Bracer ini  dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan
sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga memiliki karakter elastis dan tidak
mudah pecah sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan.
*

Sifat Bambu
Sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa sifat fisik dan mekanik merupakan informasi penting guna
memberi petunjuk tentang cara pengerjaan maupun sifat barang yang dihasilkan. Beberapa hal yang
mempengaruhi sifat fisis dan mekanis bambu adalah umur, posisi ketinggian, diameter, tebal daging
bambu, posisi beban (pada buku atau ruas), posisi radial dari luar sampai ke bagian dalam, berat jenis
dan kadar air bambu

Sifat fisik dari bambu adalah:


- Berat Jenis
Berat jenis bambu adalah perbandingan berat bambu terhadap berat suatu volume air yang
sama dengan volume bambu tersebut. Berat jenis bambu berkisar antara 0,5 – 0,9 gr/cm³.
- Kemudian, Kandungan air
Bambu seperti halnya kayu merupakan zat higroskopis artinya mempunyai afinitas terhadap air,
baik dalam bentuk uap atau cairan. Menurut Janssen (1998) kekuatan suatu bahan menurun
dengan naiknya kadar air pada bahan tersebut. Penyerapan dan pengeluaran air yang berulang-
ulang biasanya diikuti dengan retak dan pecah pada bambu. Untuk mengatasi keadaan tersebut
maka beberapa cara yang perlu diperhatikan diantaranya adalah menyimpan bambu pada ruang
yang tidak lembab, lantai kering dan sirkulasi udara lancar.
- Kembang susut
Kembang susut bambu perlu diperhatikan agar material bangunan bambu tidak mengalami
perubahan bentuk dan penurunan kualitas akibat adanya penyusutan.

Sifat mekanik :
- Kuat tarik dan tekan
Bambu mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang baik. Kuat tarik yang sama terdapat di
sepanjang batang, sedangkan kuat tekannya semakin meningkat sesuai dengan umur bambu
tersebut. Kuat tarik dan tekan bambu sejajar lebih besar dan kuat dibandingkan kuat tarik dan
tekan tegak lurus serat
- Kuat geser
Untuk kuat geser bambu termasuk rendah.
*

Bagian Dalam Bambu


Menurut Morisco,1999, Bambu mempunyai potongan melintang seperti pada gambar dengan bagian-
bagian sebagai berikut:

- Kulit luar
Kulit luar adalah bagian yang paling luar atau paling atas, biasanya berwarna hijau atau hitam .
Tebal kulit bambu relative seragam pada sepanjang batang yaitu kurang lebih 1mm, sifatnya
keras dan kaku. Maka dari itu bambu yang tipis akan mempunyai porsi kulit besar, sehingga
kekuatan rata-ratanya tinggi, sedangkan pada bambu tebal berlaku sebaliknya.
- Bambu bagian luar
Bagian ini terletak di bawah kulit atau di antara kulit luar dan bagian tengah. Tebal bagian ini
kurang lebih 1 mm, sifatnya adalah keras dan kaku.
- Bagian tengah
Bagian tengah terletak dibawah luar atau antara bagian luar dan bagian dalam, disebut juga
daging bambu. Tebalnya kurang lebih 2/3 dari tebal bambu, seratnya padat dan elastis. Untuk
bagian tengah yang paling bawah sifat seratnya agak kasar
- Bagian dalam
Bagian dalam adalah bagian yang paling bawah dari tebal bambu, sering disebut pula hati
bambu. Sifat seratnya kaku dan mudah patah.
*

Pemakaian Bambu Sebagai Bahan Bangunan


Bambu dapat digunakan Sebagai dinding rumah yang disebut juga dengan istilah gedeg;
bentuknya berupa anyaman kulit atau daging bambu yang sudah diiris dan dihaluskan

Bambu juga dapat digunakan sebagai Struktur rangka atap, seperti dalam pembuatan kuda-kuda bambu,
reng bambu, usuk bambu dan bagian lainnya sehingga membentuk struktur atap yang kokoh.
Ketiga, bambu dapat digunakan untuk furnitur seperti kursi atau meja bambu

Ke empat, Untuk plafon. Bambu dapat dijadikan sebagai rangka sekaligus penutup langit-langit
menggunakan lembaran anyaman bambu,dsb.

Jenis Bambu
1. Bambu Batu / Petung

Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 20 cm dan panjang 25 meter. Biasanya
digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan, bahan industri  pulp dan kertas, kayu lapis, bangunan,
mebel, anyaman, peralatan pertanian, dan peternakan.

2. Bambu hitam, pring wulung

Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 14 cm dan panjang 20 meter. Biasanya
digunakan untuk bahan pembuatan instrumen musik seperti angklung, calung, gambang, dan
celempung. Jenis ini juga berfungsi untuk bahan industri kerajinan tangan dan pembuatan mebel karena
tahan terhadap hama.

3. Bambu apus, pring apus

Diameter dari bambu jenis ini adalah 4-10 cm. Biasanya ini digunakan sebagai tanaman pagar penghias.
Batangnya juga dapat digunakan sebagai alat pembuatan pegangan payung, peralatan memancing,
kerajinan tangan seperti rak buku, industri pulp, kertas, dan penghalau angin kencang (wind break)

Cara Merawat
Meskipun bambu telah melalui proses pengawetan, jika terus menerus terpapar kelembaban, dan terik
sinar matahari, maka lama kelamaan bahan bambu juga akan menjadi rusak dan lapuk. Cara sederhana
untuk menjaga agar tetap awet adalah dengan cara menjaga bambu tetap kering serta memberikan
lapisan pelindung cat coating. Dapat berupa bahan alami seperi resin atau dengan polesan produk
bermerek yang banyak dijual di toko bangunan seperti vernis propan, impra dan produk sejenisnya.
Tidak meletakkan di tempat yang terlalu lembab/panas karena bambu memang sensitif terhadap
perubahan cuaca. 

Kelebihan dan Kekurangan


Keunggulan Bambu :

- Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik


- Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk
- Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk
- Rupanya artistik sehingga tampak lebih menarik
- Relatif murah
- Tidak bersifat polutif
- Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun
- Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir
- Ringan

Kelemahan Bambu :

- Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api


- Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya
- Umurnya relatif pendek
- Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan antar bambu, atau
penyambungan dengan material lain

Anda mungkin juga menyukai