Perkembangan
Arsitektur 1
Hindu-Budha di Indonesia ada pada abad 8-10 M, pada masa ini
kebudayaan yang muncul berbentuk Kerajaan. Ada dua Dinasti besar
pada zaman tersebut, yaitu:
I-Tsing menyebut bahwa masih banyak kerajaan lain selain Sri wijaya yang
menjadi pusat kebudayaan, antara lain: Kerajaan Tulang Bawang (Sumatera
Selatan) dan Kerajaan Melayu (Jambi).
Selain bukti ekspedisi I-Tsing ada beberapa kitab kuno yang menceritakan
sejarah kerajaan, seperti Pararaton & Nagarakertagama.2
Ngetos, Ngawi
Keluarga Isana, Sindok, sekitar 929M Arca Durga Hindu
Gunung Gangsir,
Jawa Timur Prasasti Calcuta, Pucangan
Gempol-Pasuruan
Kerajaan
Sri Jayawarsa, 1104M Hindu
Kadiri
Majapahit Batu Tulis, Bogor, 1333M Harihara Candi Sumber Jati, Blitar Siwa
Adityawarman, Candi anta Antapura Budha
Batu Sangkar Candi Rimbi, Mojokerto Hindu
Candi Panataran Hindu
Candi Jabung, 1354M Hindu
Candi Surawana, dan Hindu
Candi Tigawangi, 1365m Hindu
Sumber: Modifikasi dari Fitri (2006), Kopendium Sejarah Arsitektur Indonesia dan Asia
Istilah candi diambil dari kata ”Candikagrha”, yaitu nama tempat tinggal
Candika, Dewi Kematian dan Permaisuri Siwa. Sehingga dapat diartikan
sebagai area yang digunakan untuk pemakaman.3
Berawal dari abu orang meninggal yang diletakkan di tengah candi, pada
sebuah peripih tertutup (bejana), sehingga candi dijadikan tempat untuk
memberikan kemuliaan bagi raja setelah wafat.
Adanya pemujaan kepada Arca sebagai simbolis atas nama Dewa, kemudian
disempurnakan lagi bahwa candi identik dengan sebuah Kuil bagi
pemeluknya, dan artefak bagi ilmuwan maupun wisatawan.
3. Miksic John (1993), Indonesian Heritage, dalam Isnen Fitri, Kopendium Sejarah Arsitektur Indonesia dan Asia, USU, 2006, hlm.6
Secara struktural, candi
terbagi menjadi tiga
bagian penting: Kaki
Candi, Badan Candi,
dan Kepala Candi.
1). BHURLOKA
Dunia Manusia/Kaki
2). BHUVARLOKA
Dunia yang Disucikan
3). SVARLOKA
Dunia Para Dewa
Dalam keyakinan Hindu-Budha, candi identik dengan pemaknaan lambang Gunung Meru. Yaitu gunung
sebagai pusat bumi untuk mencapai tingkat tertinggi Surga, gunung sebagai tempat Dewa (Fitri, 2006).
Selain struktur, bagian penting lain yang terdapat pada candi antara lain:
Ratna, Kala-Mekara, Lingga-Yoni, Peripih, dan Stupa.
Lingga-Yoni Lingga-Yoni
(ilustrasi) (penemuan Tasikmalaya-Jabar)
c
Pada mulanya, peripih merupakan tempat perletakan abu jenazah yang
terbuat dari batu. Namun pada akhirnya digunakan untuk meletakkan
perhiasan seperti emas, perak, perunggu, dll.
Di dalam agama Hindu, bagian peripih biasanya terbagi berdasarkan
Nawa Sanga (9 Mandala), maupun 25 titik.
a b
Ritual dan Tata Cara Pembangunan Candi (1)
Sumber: Modifikasi dari Isnen Fitri (2006), Kopendium Sejarah Arsitektur Nusantara dan Asia
c d e
Ritual dan Tata Cara Pembangunan Candi (2)
Sumber: Modifikasi dari Isnen Fitri (2006), Kopendium Sejarah Arsitektur Nusantara dan Asia
Penentuan dimensi candi dilakukan
3 dengan pengukuran proporsi rentang
tubuh sebelum diletakkannya batu suci.
Candi Prambanan,
Candi yang dibangun secara gotong royong
pada masa jaya Hindu
Dr. Ardiyan Adhi W, ST, MT