Anda di halaman 1dari 49

Fajar sidiq M 107011007

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Kayu Merupakan Sumber alam


Indonesia merupakan negara penghasil kayu baik jumlahnya maupun macam jenisnya,
sehingga mudah didapat dan relatif murah harganya.Oleh karena itu pemakaian kayu untuk
konstruksi bangunan ditinjau dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan.Kayu
merupakan bahan bangunan alam, artinya dapat diperoleh di alam bebas tanpa harus dibuat
atau diolah di pabrik.Dari pohonnya kayu dapat dibentuk dengan berbagai macam
ukuran.Dapat berupa balok yaitu batang berbentuk empat persegi panjang atau bujur
sangkar.Dapat pula dibentuk menjadi lembaran-lembaran tipis yang disebut papan.
Bagian dari sebuah pohon yang dipakai untuk konstruksi bangunan adalah bagian
batang utamanya, sedangkan ranting dan cabangnya dibuang atau dipakai sebagai kayu bakar.
Dewasa ini kayu mulai banyak diolah di pabrik untuk dijadikan lembaran-lembaran
tipis yang lebar. Biasanya dikenal dengan nama-nama dagang seperti: triplek, teakwood,
jabarwood, fonywood, dll.
1.2 Struktur dari Kayu
Kayu tersusun dari sel-sel dan sel-sel ini tersusun dari aellulose, sel-sel ini disatukan
oleh ligaine dan perbedaan-perbedaan susunan ini menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari
berbagai macam jenis.
Pada penampang lintang dari pohon akan terlihat bagian-bagian, seperti pada gambar A dan
B.
a.Kulit luar, merupakan lapisan yang sudah mati dank eras berfungsi sebagai pelindung
didalamnya.
b. Kulit dalam, lapisan ini lunak, basah, dan berfori besar berfungsi untuk mengalirkan
makanan dari daun kebawah, dan kulit dalam ini mengandung zat berupa getah,
tarnin, dan sebagainya.
c.Kambium, lapisan ini berupa sel-sel yang mampu berkembang biak dengan membelah
diri. Bagian yang sebelah luar menjadi sel yang mati, menjadi kulit, ada pun sel
yang sebelah dalam menjadi sel kayu. Sel-sel di dalam kambium ini merupakan sel
yang hidup.
d. Gubal, lapisan ini merupakan keputih-putihan (muda). Lapisan ini tumbuh menjadi
kayu yang keras. Gubal ini berfungsi mengangkut makanan dari tanah ke daun.
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
1

Fajar sidiq M 107011007

e.Hati, bagian hati ini warnanya lebih tua daripada gubal, dan berfungsi dari kayu gubal
yang tidak berfungsi lagi, bagian ini memounyai kekuatan yang tinggi sehingga
berfungsi untuk membuat pohon tetap berdiri.
f. Lingkaran tahun, pada bagian hati kayu tampak suatu garis lingkaran yang
mengelilingi pusat kayu. Lingkaran-lingkaran tersebut dikenal sebagai lingkaran
tahun.

g. Inti, Teras, bagian inti dari kayu yang terkadang bagiannya sudah rusak, terutama
pada kayu yang sudah sangat tua.

Kayu-teras / gauh terjadi dari perubahan kayu-kayu gubal secara perlahan-lahan kayu
teras ini biasanya lebih tahan awet (terhadap serangan-serangan serangga atau pun bubuk
jamur) dari kayu gubal, walaupun begitu keawetan ialah memasukan bahan-bahan kimia
kedalam kayu.

1.3 Ciri dan Sifat Kayu


Kayu sebagai bahan bangunan harus dikenal cirri-ciri dan sifatnya.Dari 3000-4000 jenis
pohon yang ada di Indonesia baru 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting
dalam perdagangan, dan dari sejumlah tersebut diatas sebagian adalah penting dalam bidang
konstruksi. Mereka yang akan mempergunakan jenis kayu sebagai bahan bangunan harus
sedikitnya mengetahui tentang berapa cirri-ciri dan sifat-sifat kayu. Antara lain yang penting
sekali ialah mengenai sifat-sifat meaknis, faktor-faktor yang mengakibatkan mengurangnya
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
2

Fajar sidiq M 107011007

kekuatan dan sifat-sifat yang menjadikan cara penggunaan kayu ini berbeda sekali dari
bahan-bahan lain untuk bengunan.

Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai sifat yang manguntungkan dan merugikan,
sifat untungnya sebagai berikut:
1. Mudah didapat dan murah harganya dibanding bahan-bahan lain seperti beton dan
baja.
2. Mudah dikerjakan tanpa alat-alat berat, misalnya: mudah dipotong, dihaluskan,
dilubangi, diukur ataupun disambung sebagai suatu konstruksi.
3. Bentuknya indah alami sehingga sering diekspose serat-seratnya sebagai hiasan
ruang, missal kayu jati.
4. Isolasi panas sehingga rumah yang banyak menggunakan kayu akan terasa sejuk dan
nyaman.
5. Isolasi listrik.
6. Tahan zat kimia seperti asam atau garam dapur.
7. Ringan mengurangi berat sendiri dan bangunan, sehingga menghemat ukuran
pondasinya.
8. Serbaguna, artinya dapat dipakai sebagai bahan konsturksi bangunan seperti kudakuda atap, langit-langit, pintu jendela, tiang atau dinding, maupun seperti hiasan
seperti lemari, meja kursi, patung atau ukiran selain itu dapat juga sebagai alat
Bantu kerja, sementara seperti bekesting untuk car beton bawplang, profil untuk
pasangan pondasi atau bata, tangga kerja dan lain sebagainya.
9. Bekasnya masih bisa dipakai lagi untuk keperluan lain misalnya bongkaran kudakuda, terutama jati masih dapat dipakai untuk mebeler.
Sifat kerugian dari kayu:
1. Mudah terbakar dan menimbulkan api sehingga rumah yang memekai bahan kayu
kalau terbakar sulit dipadamkan, karena api mudah menjalar dari suatu tempat
ketempat lainnya melalui bahan kayu ini.
2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohonnya
sedangkan kayu yang ada diperdagangan sulit ditaksir umurnya.
3. Cepat rusak oleh pengaruh alam, hujan, air menyebabkan kayu cepat lapuk, panas
matahari menyebabkan kayu retak-retak.
4. Dapat dimakan serangga-serangga kecil seperti rayap, bubuk kumbang.
5. Dapat merubah bentuknya, menyusut atau memuai tergantung kadar air yang
dikandungnya, bila kandungan airnya banyak kayu akan memuai, bila kandungan
airnya sedikit maka kayu akan menyusut.
6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis kayu yang sama, ini disebabkan
adanya cacat kayu seperti adanya mata kayu, arah serat yang tidak lurus atau cacat
bawaan lainnya.
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
3

Fajar sidiq M 107011007

1.4 Bobot Kayu


Bobot kayu tergantung berat jenisnya dan kandunagn air didalamnya. Dilihat dari berat
jenisnya, kayu dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi berat yaitu:
Berat jenis 0,6

: Kayu ringan

0,6< Berat jenis 0,6 < bj 0,8

: Kayu sedang

0,8< Berat jenis 1

: Kayu berat

Berat jenis > 1

: Sangat berat (Dalam ton/m)

1.5 Ukuran Kayu


Dalam perdagangan kayu umumnya mempunyai ukuran-ukuran tertentu, yang biasanya
banyak dipakai untuk bangunan rumah tinggal. Masing-masing bentuk dan ukurannya
dikaenal dengan nama-nama sbb:
Balok

: Mempunyai ukuran tinggi lebih besar dari lebarnya, biasanya berbentuk empat
persegi
panjang
atau
bujur
sangkar.
Misalnya:

Papan

: Berupa lembaran-lembaran tipis yang lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya,
misalnya

Ram

: yaitu papan untuk membuat rangka daun pintu dengan ukuran

Kaso/usuk : yaitu balok kecil dengan ukuran

Reng

: yaitu kayu kecil dengan ukuran

biasa dipakai untuk penumpu genting.

Plepet

: kayu kecil dengan ukuran


. Biasanya untuk klem kaca pada
kusen.Jendela dan lis penutup sambungan eternit.

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


4

Fajar sidiq M 107011007

Panjang dari masing-masing ukuran diatas sudah tertentu, yang banyak dijumpai adalah
1 sampai 3 m, 3 sampai 4 m sudah jarang, lebih dari 4 m sudah sulit dicari. Seandainya
kalaupun ada harganya mahal, makin panjang kayu makin mahal harganya, seandainya
membutuhkan panjang kayu 6 m, orang lebih senang menggunakan dua batang kayu yang
disambung, dari pada harus mencari kayu dengan panjang 6 m utuh. Pemilihan ini juga
mengingat sulitnya mencari alat angkut untuk kayu sepanjang 6 m. selain itu biasanya bagian
pohon yang atas kekuatan dan kekerasannya lebih kecil disbanding bagian pangkalnya yang
dekat akar.Jadi dengan menggunakan kayu yang pendek, kebebasan memilih kualitas yang
baik lebih besar dan leluasa.
1.6 Kepadatan Kayu
Kepadatan kayu berhubungan erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu.Semakin
ringan kayu, semakin berkurang kekuatannya begitupun sebaliknya.
a. Berat Jenis
Yang dimaksud dengan berat jenis (BD) kayu ialah berat jenis dari kayu kering
udara.Kadar legas kayu kering udara tergantung pada keadaan iklim setempat. Di
Indonesia kadar air ini berkisar antara 12 20 % dari kayu kering mutlak (kering
mutlak ini hanya dapat dicapai dalam tempat pemanasan/ dirogvel). Untuk bogar
kadar air kayu kering udara adalah 15% (angka-angka BD, kayu dalam pengumumanpengumuman LPPK didasarkan pada kadar legas 15%). Ditempat-tempat kering pada
musim kemarau kadar legas ini dapat menurun menjadi 13%. Sebaliknya ditempattempat lembab pada musim hujan dapat meningkat menjadi 20%. Kayu yang baru
ditebang mempunyai kadar air 40% untuk kayu berat hingga 200% untuk kayu ringan.
b. Kekuatan kayu
Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa kayu-kayu yang berat sekali dan
bahwakekuatannya, kekerasannya dan sifat teknis berbanding lurus dengan berat
jenisnya. Lembaran pusat penyelidikan kehutanan membagi-bagi kekuatan kayu
Indonesia dalam lima kelas kuat didasarkan pada jenis kayu sebagai berikut:

Kelas kuat

Berat Jenis

Kekuatan Lengkung
absolute (kg/cm)

Kekuatan tekan
absolute (kg/cm)

0,90

1100

625

II

0,90 0,60

1100 725

650 - 425

III

0,60 0,40

725 500

425 - 300

IV

0,40 0,30

500 360

300 215

< 0,30

< 360

< 215

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


5

Fajar sidiq M 107011007

Serat kayu tergantung kepada pertumbuhan pohon. Kayu dan pohon yang
tumbuhnya cepat biasanya mempunyai serat kasar dan sebaliknya serat kayu dari
pohon yang tumbuhnya pelan-pelan biasanya halus, jika arah serat tidak berjajar
dengan arah kayu, maka dinamakan serat miring.

1.7 Mutu dan Tegangan-tegangan Kayu


Menurut PPKI BAB I hanya dibagi pada 2 mutu sbb:

Mutu A

Mutu B

a. Kadar Lengas : Kayu Kering Udara


(12 18 % rata-rata 15 %)

a. Kadar Lengas 300%

b. Mata d

b. Mata d

hd

d 3,5 cm d 3,5 cm

c. Wanulak,

b,

c. Wanulak

d. Miring Arah Serat

b
h,

jika b=h tinggi balok

d. Miring Arah Serat

tg

tg

e. Retak-retak
hr

h, jika h tinggi balok

d 5 cm d 5 cm

Jika b tinggi balok

hd

b, ht

e. Retak-retak
b

hr

b, ht

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


6

Fajar sidiq M 107011007

Pada umumnya kayu di Indonesia yang kering udara memiliki kadar lengas antara 1218 % / rata-rata 15 %. Tapi bila berat benda-benda coba tersebut menunjukan angka yang
terus-menerus (berkurang) maka kayu belum dapat dianggap kering udara (masih basah).
Penentuan secara kasar apakah kadar lengas kayu sudah dibawah 3 % atau bisa digunakan
rumus :

dimana : x = Kadar lengas kayu


Qx

= Berat benda coba mula-mula

Qku = Berat benda coba kering udara

Tegangan-tegangan yang diperkenankan menurut PKKI adalah sebagai berikut:


Kelas Kuat

Jati

II

III

IV

150

100

75

50

130

130

85

60

45

110

40

25

45

10

30

20

12

15

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


7

Fajar sidiq M 107011007

BAB II
PERHITUNGAN DIMENSI PANJANG BATANG

Gambar 1.1.Rencana Kuda kuda


Spesifikasi:
Lokasi struktur

: Bandung

Jenis Struktur

: Rumah Tinggal

Jarak Kuda kuda

: 2,6 m

Jenis atap

: Genting

Langit langit

:Gypsum

Jenis Kayu

: Jati

Alat Sambung

: Paku+Baut+Gigi

Bentang

: 9,00 m

: 34

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


8

Fajar sidiq M 107011007

Perhitungan :

34

Batang Bawah :
B1 = B2 = 4,50m
Batang Vertikal :
V = Tg 340 . 4,50 = 3,03m
V1 =

1
V
2

1
3,03
= 1,51 m
2

V2 =

1
V
2

1
3,03
= 1,51 m
2

Batang Diagonal :
V 2'
1,5 1

D1=
=
= 2,70m

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


9

Fajar sidiq M 107011007

D2

V 2'

1,51

Batang Horizontal :
2
2
H1 = D1 V 2
H2 =

D V
2

= 2,70m

2,7021,512

= 2,23m

2,7021,512

= 2,23m

Batang Atas :

A1

V 2'

1,51

=
= 2,70m

A2

V1

1,5 1

A3

V1

1,5 1

= = 2,70m

A4

V 2'

1,5 1

= = 2,70m

= 2,70m

Tabel panjang batang


No.

Nama Batang

1
2
3
4
5
6
7
Tugas Perencanaan
8
9
10
11
12

B1
B2
V1
V2
D1
D2
H1
Struktur Kayu
H2
A1
A2
A3
A4

Panjang batang
( m )
4,50
4,50
1,51
1,51
2,70
2,70
2,23
2,23
2,70
2,70
2,70
2,70

Gambar :
Gambar 1.2. Panjang Dimensi
Batang

10

Fajar sidiq M 107011007

340

BAB III
PERHITUNGAN GORDING

340

Ukuran Gording
= 10/14 (taksiran)
Jarak Kuda-kuda
Jarak Gording (=350)

= 2,6m
= A1 + A2 = 2,70 + 2,70= 2,70m
2
2

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


11

Fajar sidiq M 107011007

Atap Genting

= 50

Kelas kayu 2 (Jati)

= 0,70t/m = 700 kg/m


= 340

Kemiringan atap
a. Akibat beban sendiri
Berat sendiri gording
Berat sendiri Genting

: 0,1 x 0,14 x 700


: 2,70 x 50
q

= 9,8
=135
= 144,8

kg/m
kg/m
kg/m

144,8
kg/m

1
1
2
2
M 1= q L = 144 , 8 2,6 =122 . 356 Kgm
8
8
2,6

A 1=
0

( qlx2 12 q x ) dx
2

2,6

( 144 , 8 2.2,60 . x 12 144 , 8 . x2 ) dx

2,6

( 188,2 4 x7 2 , 4 . x 2 ) dx

2,6
0

2,6

188,24 . x 2 7 2 , 4 . x3

2
3

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


12

Fajar sidiq M 107011007


2
3
= 9 4,12 (2,6) 24 , 1(2,6) =212,66

Jadi, A1 = 212,66 m
A2 = A1 = 212,66 m
MA=0 MC=0

Bentang ABC
A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6

I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2

( )

) ( )

6 (212,66) 1,3

( 2,6I )+ 2 Mb ( 2,6I + 2,6I )+ 0= 6 ( 212,66)1,3


2,6
2,6

2 Mb ( 5,2 )=1658,7

Mb=

165 8,7
10,4

Mb = -159,49
Moment Akibat Beban Sendiri :

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


13

Fajar sidiq M 107011007

144,8
Kg/m

159,49 Kgm

159,49
Kgm

-159,49
Kgm

159,49

159,49
Kgm

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


14

Fajar sidiq M 107011007

Moment Lapangan = 159,49 + ( - 47,18 ) = 63,88 Kgm


Moment Tumpuan = 0 127,75 = - 127,75 Kgm

Diambil Moment Tumpuan :


Mx = 127,75 . Sin 35 = 73, 27 Kgm
My = 127,75 . Cos 35 = 104, 64 Kgm
b. Akibat Beban Angin :
Tekanan Angin ( P ) = 25 Kg/m
Koefisien Angin C1 ( Tiup ) = 0,02 . 0,4 = 0,02 . 35 0,4 = 0,3
C2 ( Tiup ) = - 0,4
W = C1 . 2,04 . 25
= 0,3. 2,04 . 25
= 15,3 Kg/m

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


15

Fajar sidiq M 107011007

1
1
M 1= q L2= 15,3 2,62=12,92 Kgm
8
8
2,6

A 1=
0

( qlx2 12 q x ) dx
2

2,6

.x 1
15,3 . x 2) dx
( 15,3 .2,60
2
2

2,6

( 19,89 x7,65 . x 2 ) dx
0

2,6
2,6

19,89 . x 2 7,65. x 3

2
3

2
3
= 9,94 (2,6) 2,55 (2,6) =67,1944,81= 22,38m

Jadi, A1 = 22,38 m
A2 = A1 = 22,38 m
MA=0 MC=0

Bentang ABC

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


16

Fajar sidiq M 107011007

A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6

I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2

( )

) ( )

1,3 6 (22,38)1,3

( 2,6I )+ 2 Mb ( 2,6I + 2,6I )+ 0= 6 ( 22,38)


2,6
2,6

Mb=

2 Mb ( 5,2 )=134,28

134,28
10,4

Mb = - 12,91
Moment Akibat Beban Angin :

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


17

Fajar sidiq M 107011007

Moment Lapangan = 12,91 + ( - 6,45) = 6,46 Kgm


Moment Tumpuan = 0 12,91 = - 12,91 Kgm

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


18

Fajar sidiq M 107011007

Diambil Moment Tumpuan :


Mx = 0 Kgm
My = - 12,91 Kgm

c. Beban Tak Terduga


P = 100 Kg

1
1
M 1= P L= 100 2,6=65,00 Kgm
4
4

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


19

Fajar sidiq M 107011007

1
1
A 1= L M = 2,6 65,00=84,5 m2
2
2
MA=0 MC=0
Bentang ABC
A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6

I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2

( )

) ( )

6 ( 84,50)1,3 6 (84,50) 1,3


2,6
2,6 2,6
+ 2 Mb
+
+ 0=

I
I
I
2,6
2,6

( )

Mb=

2 Mb ( 5,2 )=507,00

507,00
10,4

Mb = -48,75

Moment Akibat Beban Angin :

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


20

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


21

Fajar sidiq M 107011007

Moment Lapangan = 65,00 + ( - 24,38) = 40,62 Kgm


Moment Tumpuan = 0 48,75 = - 48,75 Kgm

Diambil Moment Tumpuan :


Mx = 48,75 . Sin 37 =29,34 Kgm
My = 48,75 . Cos 37 = 38,93Kgm
Kombinasi Pembebanan :
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
22

Fajar sidiq M 107011007

Beban = Berat Sendiri + Beban Angin + Beban Tak Terduga


Moment Lapangan = 63,88+ 6,45 + 40,62 = 110,95 Kgm
Moment Tumpuan = 127,75 + 12,91 + 48,75 = 189,41 Kgm
Moment yang bisa dipakai adalah moment tumpuan :
Mx = 73,27 + 0 + 29,34
= 102,61 Kgm = 10261 Kgcm
My = 104,64 + 12,91 + 38,93 = 156,48 Kgm = 15648 Kgcm
Kontrol Tegangan :
2
3
Wx = 1/6 .10 . 14 = 326,67 cm
2
3
Wy = 1/6 .14 . 10 = 233,33 cm

terjadi=

Mx My 10261 15648
+
=
+
=98,47 Kg /cm2
Wx Wy 326,67 233,33

terjadi=98,47 Kg/cm <ijin=130 x

5 kg
ok
4 cm2

98,47 kg /cm 2 162,5 kg/cm 2 ok


Kontrol Tegangan
P = 100 Kg

P = 100 Kg

2,60 m

Q = 150,8
kg/m

2,60 m

1
1
2
2
M 1= q L = 150,8 2,60 =127,42 Kgm
8
8
1
1
M 1' = P L= 100 2,60=65 Kgm
4
4
2,60

A 1=
0

( qlx2 12 q x ) dx
2

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


23

Fajar sidiq M 107011007

2,60
2,60

150,8 2,60 x 1
150,8 x2
2
2

2,60

196,04 x75,4 x 2=98,02 x 225,13 x3


0

98,02(2,60)225,13 (2,60)3=220,93

1
A ' = 2,60 65=84,5
2

Ma=0 Mc=0
Bentang ABC

1+ A 1 '
1

1+ A 1 '
2

6
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2

( )

) ( )

6 (260,93+84,5) 1,3 6 ( 260,93+ 84,5)1,3


2,60
2,60 2,60
+2 Mb
+
+0=

I
I
I
2,60
2,60

( )

2 Mb ( 5,2 )=

2072,58
10,4

Mb = -199,29

Di tengah bentang

Momen akibat beban(momen positif)

Tugas Perencanaan
Struktur
127,42
kgm Kayu

127,42 kgm

24

Fajar sidiq M 107011007

65 kg

65 kg

Akibat momen ujung(momen negatif)


199,29 kgm
99,65 kg m

99,65 kgm
C

M1=M2

Bentang AB=BC = 127,42+ 6599,65=92.77

kgm

Gambar Diagram Momen


199,29

92,77 kgm
115,78 kgm

Ambil
B

momen

92,77 kgm
115,78 kgm

yang terbesar,
M=192 kgm

Mx=M cos 35 =199,29 xcos 35 =163,24 kgm = 16324

1.
kgcm

My=M sin 350=199,29 xsin35 0=114,30 kgm


2.

= 11430 kgcm

1
1
Wx= b h2= x 10 x 142=327 cm3
6
6

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


25

Fajar sidiq M 107011007

1
1
Wy= b 2 h= x 10 2 x 14=234 cm3
6
6
terjadi=

Mx My 16324 1 1430
+
=
+
=98,77 kg /cm2
Wx Wy
327
234

5
terjadi izin=98,77 kg/cm2 130x
4

kg/cm2 .......... ok

98,77 kg /cm2 162,5 kg/cm 2 ok

Kontrol lendutan
-

Kayu yang dipakai kelas II E = 1,00 x 10

= 100000

F=

Ix =

x b x h3 =

x 10 x 143 =2287 cm4

Iy =

x b3 x h =

x 103 x 14 = 1167cm

Untuk = 35
Fx=(

5
q .sin .l 4 1 P . sin . l 3
x
+ x
) x 0,75
384
E . Ix
48
E . Ix

5 1,508 . sin 350 .260 4 1 100 .sin 350 . 2603


Fx=(
x
+ x
) x 0,75
5
5
384
48
10 . 2287
10 . 2287
= (0,22 + 0,09) x 0,75
Fx= 0,23 cm

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


26

Fajar sidiq M 107011007


4

Fy=(

5
q . cos . l
1 P . cos . l
x
+ x
) x 0,75
384
E . Iy
48
E . Iy

Fy=(

5 1,508 . cos 35 o . 2604 1 100. cos 35 o . 2603


x
+ x
) x 0,75
384
48
105 .1167
105 . 1167

=(0,62+0,25) x 0,75
Fy=0,65cm
Fo= Fx2 + Fy 2
Fo= 0,232 +0,652
Fo=0,69 cm

Dengan demikian ukuran gording 10/14 bisa dipakai.


Fo F=0,69 cm 1,30 cm

BAB IV
PEMBEBANAN
Muatan muatan (P)
Berat gording tiap titik buhul
0,10 x 0,14 x 700 x 2,60 = 25,48 Kg

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


27

Fajar sidiq M 107011007

a. Beban mati
Beban Joint Kuda kuda bagian atas
Beban Atap + Gording
o A = B = (/ . 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 203,58 Kg
o D = E = F = ( 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 356,20 Kg
Beban Kuda kuda
Rumus penaksiran beban kuda kuda
P = ( L + 2 ) L b s/d P = ( L+5 ) L b
Diambil P = ( L + 3 ) L b
L = 9,00 m
b = 2,6 m ( jarak antar kuda kuda )
Maka,
P=(L+3)Lb
= ( 9,00 + 3 ) . 9,00 . 2,60 = 280,80 Kg
Sehingga untuk beban tiap titik buhul diambil
P
Pr = n1
Dimana n adalah jumlah titik buhul pada batang atas = 3
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
28

Fajar sidiq M 107011007

Pr =

P
n1 =

280,80
31

= 140,40 Kg

Sedangkan pada titik buhul ujung ( A B ) menerima beban :


Pr
140,40
P= 2 =
= 70,20 Kg
2
b. Kombinasi beban akibat beban mati dan beban hidup tiap joint.
Pu = 1,2 D + 1,6 L
= 1,2 x (356,20 +140,40) + ( 1,6 x 100 ) = 755,92 756 Kg
Untuk joint A dan B
Pu = 1,2 D + 1,6 L
= 1,2 x (203,58 + 70,20 ) + ( 1,6 x 50 ) = 408,536 409 Kg

kombinasi beban mati dan beban hidup kuda kuda

c. Beban hidup diambil = 100 Kg

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


29

Fajar sidiq M 107011007

d. Beban Angin
Pada Atap = 35
Misal muatan angin diambil q = 35 kg/m
- Angin desak/tekan P

= ( 0,02 . 0,4 ) q

P
- Angin hisap/isap

= ( 0,02 .35 0,4 ) 35

35

= - 0,4 .

P35

= - 0,4 .35

= 10,5 kg/ m

= - 14 kg/m2

Arah angin dari kiri


o Besar angin desak/tekan untuk = 350

Joint A

P35 = .2,74 .2,6 .10,5

= 37,40 kg

Joint D

P35 = 2,74 .2,6 .10,5

= 73,71 kg

Besar angin hisap/isap untuk = 35


Joint B

P35 = .2,74 .2,6 .(-14)

= -49,87 kg

Joint F

P35 = 2,74 .2,6 .(-14)

= -99,73 kg

Arah angin dari kanan


Tugas Perencanaan Struktur Kayu
30

Fajar sidiq M 107011007

o Besar angin desak / tekan untuk = 350

Joint B

P35 = .2,74 .2,6 .10,5

= 37,40 kg

Joint F

P35 = 2,74 .2,6 .10,5

= 73,71 kg

Besar angin hisap/isap untuk = 35


Joint A

P35 = .2,74 .2,6 .(-14)

=-49,87 kg

Joint D

P35 = 2,74 .2,6 .(-14)

= -99,73 kg

Angin Kiri Tekan dan Angin Kanan Hisap:

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


31

Fajar sidiq M 107011007

Angin Kanan Tekan dan Angin Kiri Hisap:

Kombinasi Pembebanan Untuk SAP 2000 Vers.14


Untuk pembebanan pada analisa oleh SAP 2000 beban yang dimasukan termasuk berat sendiri
struktur, dalam hal ini atap menggunakan bahan kayu.
Dengan menggunakan kombinasi pembebanan sebagai berikut
1,4D
1,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau 0,8 W)
1,2D + 1,3W + 0,5L + 0,5 (La atau H)
1,2D + 1,0E + 0,5L
0,9D + (1,3W atau 1,0E)

Tabel 4.2. Tabel gaya batang hasil perhitungan SAP

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


32

Fajar sidiq M 107011007

Dimensi (cm)

10/12

2 x 4/10
8/10

10/12

Batang

Gaya Batang (P)


(kG)

A1

-2630,41

A2

-1110,83

A3

-2630,41

A4

-1110,83

V1

284,13

D1

-274,19

D2

-274,19

B1

2249,81

B2

2249,81

P maks
(kg)

-2630,41

284,13
-274,19

2249,81

BAB V
PERHITUNGAN DIMENSI BATANG

Batang Atas (A1 & A3)

- Gaya maks P = -2630,41 kg (tekan)


- L = 2,74 m = 274 cm
- Memakai ukuran 8/12
Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4
Fbr = 8 12 = 96 cm2

imin =
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
33

Fajar sidiq M 107011007

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961)

= 118,61 didapat

= 4,38

Maka :

= 120,01 kg/cm2 <

130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

Batang Atas (A2 dan A4)

- Gaya maks P = -1110,83 kg (tekan)


- L = 2,74 m = 274 cm
- Memakai ukuran 8/12
Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4
Fbr = 12 8 = 96 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961)

= 118,61 didapat

= 4,38

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


34

Fajar sidiq M 107011007

Maka :

= 50,68 kg/cm2 <

130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

Batang Vertikal (V1 dan V2 )

- Gaya maks P = 284,13 kg (tarik)


- L = 1,57 m = 157 cm
- Memakai ukuran 8/12
Iy = 1/12 12 83 = 512 cm4
Fbr = 8 12 = 96 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961)

= 67,96 didapat

= 1,05

Maka :

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


35

Fajar sidiq M 107011007

= 3,10 kg/cm2 <

130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

Batang Diagonal (D1 & D2)


- Gaya maks P = -274,19 kg (tekan)
- L = 2,74 m = 274 cm
- Memakai ukuran 8/10

Iy = 1/12 8 103 = 666,67 cm4


Fbr = 8 10 = 80 cm2

imin =

Dari daftar faktor tekuk (PPKI 1961)

= 94,80 didapat

= 2,68

Maka :

= 9,51 kg/cm2 <

130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


36

Fajar sidiq M 107011007

Batang Bawah (B1 dan B2)

- Gaya maks P = 2249,81 kg (tarik)


- L = 4,50 m = 450 cm
- Memakai ukuran 10/12
Fn = 10 12 x 0,8 = 96 cm2

Maka :

= 23,43 kg/cm2 <

130 kg/cm2 = 162,5kg/cm2 ..... ok!

BAB VI
PERHITUNGAN SAMBUNGAN

Sambungan titik buhul A


-

Sambungan gigi tunggal untuk batang A1 dan B1

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


37

Fajar sidiq M 107011007

= 350
P = 2630,41 kg
Ukuran Balok = 10/12

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1


dalamnya gigi muka

= dmax = 1/4 x 12 = 3 cm

dalamnya gigi belakang

= d max = 1/4 x 12 = 3 cm

d = d+ d = 3 + 3 = 6 cm
Lm =

P cos 2630,41cos 35
=
=
14,36 cm < 15,dipakai Lm = 15 cm
b
10 15

Tv
=

P cos 2630,41cos 35
=
=
2 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK !
112 b
112 10

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


38

Fajar sidiq M 107011007

Sambungan titik buhul D


-

Sambungan gigi tunggal untuk batang D1 :


= 600
P = -274,19 kg
Ukuran Balok = 8/10

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 10 = 2,5 cm

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


39

Fajar sidiq M 107011007

T
v=

P cos 274,19cos 60
=
=
112 b
112 8

0,3 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK !

Sambungan titik buhul E


-

Sambungan gigi tunggal untuk batang A2 dan V2 :


= 600
P = -1110,83 kg
Ukuran Balok = 10/12

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


40

Fajar sidiq M 107011007

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 12 = 3 cm


Lm =

P cos 1110,83cos 60
=
=
3,70 cm < 15,dipakai Lm = 15 cm
b
10 15

Tv =

P cos 1110,83cos 60
=
=
0,5 cm < 1/4 x 12 = 3cm,dipakai Tv = 2cm OK !
112 b
112 10

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


41

Fajar sidiq M 107011007

Sambungan titik buhul C


-

Sambungan gigi tunggal untuk batang D1 dan V1 :


= 600
P = -274,19 kg
Ukuran Balok = 10/12

Kayu Jati =

Dalamnya gigi tunggal untuk batang A1 = dmax = 1/4 x 12 = 3 cm


Lm =

P cos 274,19cos 60
=
=
1 cm < 15
b
10 15

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


42

Fajar sidiq M 107011007

Tv =

P cos 274,19cos 60
=
=
112 b
112 10

0,3 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK!

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


43

Fajar sidiq M 107011007

Sambungan

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


44

Fajar sidiq M 107011007

Untuk semua baut berukuran


Detail Sambungan

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


45

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


46

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


47

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


48

Fajar sidiq M 107011007

Tugas Perencanaan Struktur Kayu


49

Anda mungkin juga menyukai