BAB I
PENDAHULUAN
e.Hati, bagian hati ini warnanya lebih tua daripada gubal, dan berfungsi dari kayu gubal
yang tidak berfungsi lagi, bagian ini memounyai kekuatan yang tinggi sehingga
berfungsi untuk membuat pohon tetap berdiri.
f. Lingkaran tahun, pada bagian hati kayu tampak suatu garis lingkaran yang
mengelilingi pusat kayu. Lingkaran-lingkaran tersebut dikenal sebagai lingkaran
tahun.
g. Inti, Teras, bagian inti dari kayu yang terkadang bagiannya sudah rusak, terutama
pada kayu yang sudah sangat tua.
Kayu-teras / gauh terjadi dari perubahan kayu-kayu gubal secara perlahan-lahan kayu
teras ini biasanya lebih tahan awet (terhadap serangan-serangan serangga atau pun bubuk
jamur) dari kayu gubal, walaupun begitu keawetan ialah memasukan bahan-bahan kimia
kedalam kayu.
kekuatan dan sifat-sifat yang menjadikan cara penggunaan kayu ini berbeda sekali dari
bahan-bahan lain untuk bengunan.
Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai sifat yang manguntungkan dan merugikan,
sifat untungnya sebagai berikut:
1. Mudah didapat dan murah harganya dibanding bahan-bahan lain seperti beton dan
baja.
2. Mudah dikerjakan tanpa alat-alat berat, misalnya: mudah dipotong, dihaluskan,
dilubangi, diukur ataupun disambung sebagai suatu konstruksi.
3. Bentuknya indah alami sehingga sering diekspose serat-seratnya sebagai hiasan
ruang, missal kayu jati.
4. Isolasi panas sehingga rumah yang banyak menggunakan kayu akan terasa sejuk dan
nyaman.
5. Isolasi listrik.
6. Tahan zat kimia seperti asam atau garam dapur.
7. Ringan mengurangi berat sendiri dan bangunan, sehingga menghemat ukuran
pondasinya.
8. Serbaguna, artinya dapat dipakai sebagai bahan konsturksi bangunan seperti kudakuda atap, langit-langit, pintu jendela, tiang atau dinding, maupun seperti hiasan
seperti lemari, meja kursi, patung atau ukiran selain itu dapat juga sebagai alat
Bantu kerja, sementara seperti bekesting untuk car beton bawplang, profil untuk
pasangan pondasi atau bata, tangga kerja dan lain sebagainya.
9. Bekasnya masih bisa dipakai lagi untuk keperluan lain misalnya bongkaran kudakuda, terutama jati masih dapat dipakai untuk mebeler.
Sifat kerugian dari kayu:
1. Mudah terbakar dan menimbulkan api sehingga rumah yang memekai bahan kayu
kalau terbakar sulit dipadamkan, karena api mudah menjalar dari suatu tempat
ketempat lainnya melalui bahan kayu ini.
2. Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohonnya
sedangkan kayu yang ada diperdagangan sulit ditaksir umurnya.
3. Cepat rusak oleh pengaruh alam, hujan, air menyebabkan kayu cepat lapuk, panas
matahari menyebabkan kayu retak-retak.
4. Dapat dimakan serangga-serangga kecil seperti rayap, bubuk kumbang.
5. Dapat merubah bentuknya, menyusut atau memuai tergantung kadar air yang
dikandungnya, bila kandungan airnya banyak kayu akan memuai, bila kandungan
airnya sedikit maka kayu akan menyusut.
6. Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis kayu yang sama, ini disebabkan
adanya cacat kayu seperti adanya mata kayu, arah serat yang tidak lurus atau cacat
bawaan lainnya.
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
3
: Kayu ringan
: Kayu sedang
: Kayu berat
: Mempunyai ukuran tinggi lebih besar dari lebarnya, biasanya berbentuk empat
persegi
panjang
atau
bujur
sangkar.
Misalnya:
Papan
: Berupa lembaran-lembaran tipis yang lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya,
misalnya
Ram
Reng
Plepet
Panjang dari masing-masing ukuran diatas sudah tertentu, yang banyak dijumpai adalah
1 sampai 3 m, 3 sampai 4 m sudah jarang, lebih dari 4 m sudah sulit dicari. Seandainya
kalaupun ada harganya mahal, makin panjang kayu makin mahal harganya, seandainya
membutuhkan panjang kayu 6 m, orang lebih senang menggunakan dua batang kayu yang
disambung, dari pada harus mencari kayu dengan panjang 6 m utuh. Pemilihan ini juga
mengingat sulitnya mencari alat angkut untuk kayu sepanjang 6 m. selain itu biasanya bagian
pohon yang atas kekuatan dan kekerasannya lebih kecil disbanding bagian pangkalnya yang
dekat akar.Jadi dengan menggunakan kayu yang pendek, kebebasan memilih kualitas yang
baik lebih besar dan leluasa.
1.6 Kepadatan Kayu
Kepadatan kayu berhubungan erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu.Semakin
ringan kayu, semakin berkurang kekuatannya begitupun sebaliknya.
a. Berat Jenis
Yang dimaksud dengan berat jenis (BD) kayu ialah berat jenis dari kayu kering
udara.Kadar legas kayu kering udara tergantung pada keadaan iklim setempat. Di
Indonesia kadar air ini berkisar antara 12 20 % dari kayu kering mutlak (kering
mutlak ini hanya dapat dicapai dalam tempat pemanasan/ dirogvel). Untuk bogar
kadar air kayu kering udara adalah 15% (angka-angka BD, kayu dalam pengumumanpengumuman LPPK didasarkan pada kadar legas 15%). Ditempat-tempat kering pada
musim kemarau kadar legas ini dapat menurun menjadi 13%. Sebaliknya ditempattempat lembab pada musim hujan dapat meningkat menjadi 20%. Kayu yang baru
ditebang mempunyai kadar air 40% untuk kayu berat hingga 200% untuk kayu ringan.
b. Kekuatan kayu
Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa kayu-kayu yang berat sekali dan
bahwakekuatannya, kekerasannya dan sifat teknis berbanding lurus dengan berat
jenisnya. Lembaran pusat penyelidikan kehutanan membagi-bagi kekuatan kayu
Indonesia dalam lima kelas kuat didasarkan pada jenis kayu sebagai berikut:
Kelas kuat
Berat Jenis
Kekuatan Lengkung
absolute (kg/cm)
Kekuatan tekan
absolute (kg/cm)
0,90
1100
625
II
0,90 0,60
1100 725
650 - 425
III
0,60 0,40
725 500
425 - 300
IV
0,40 0,30
500 360
300 215
< 0,30
< 360
< 215
Serat kayu tergantung kepada pertumbuhan pohon. Kayu dan pohon yang
tumbuhnya cepat biasanya mempunyai serat kasar dan sebaliknya serat kayu dari
pohon yang tumbuhnya pelan-pelan biasanya halus, jika arah serat tidak berjajar
dengan arah kayu, maka dinamakan serat miring.
Mutu A
Mutu B
b. Mata d
b. Mata d
hd
d 3,5 cm d 3,5 cm
c. Wanulak,
b,
c. Wanulak
b
h,
tg
tg
e. Retak-retak
hr
d 5 cm d 5 cm
hd
b, ht
e. Retak-retak
b
hr
b, ht
Pada umumnya kayu di Indonesia yang kering udara memiliki kadar lengas antara 1218 % / rata-rata 15 %. Tapi bila berat benda-benda coba tersebut menunjukan angka yang
terus-menerus (berkurang) maka kayu belum dapat dianggap kering udara (masih basah).
Penentuan secara kasar apakah kadar lengas kayu sudah dibawah 3 % atau bisa digunakan
rumus :
Jati
II
III
IV
150
100
75
50
130
130
85
60
45
110
40
25
45
10
30
20
12
15
BAB II
PERHITUNGAN DIMENSI PANJANG BATANG
: Bandung
Jenis Struktur
: Rumah Tinggal
: 2,6 m
Jenis atap
: Genting
Langit langit
:Gypsum
Jenis Kayu
: Jati
Alat Sambung
: Paku+Baut+Gigi
Bentang
: 9,00 m
: 34
Perhitungan :
34
Batang Bawah :
B1 = B2 = 4,50m
Batang Vertikal :
V = Tg 340 . 4,50 = 3,03m
V1 =
1
V
2
1
3,03
= 1,51 m
2
V2 =
1
V
2
1
3,03
= 1,51 m
2
Batang Diagonal :
V 2'
1,5 1
D1=
=
= 2,70m
D2
V 2'
1,51
Batang Horizontal :
2
2
H1 = D1 V 2
H2 =
D V
2
= 2,70m
2,7021,512
= 2,23m
2,7021,512
= 2,23m
Batang Atas :
A1
V 2'
1,51
=
= 2,70m
A2
V1
1,5 1
A3
V1
1,5 1
= = 2,70m
A4
V 2'
1,5 1
= = 2,70m
= 2,70m
Nama Batang
1
2
3
4
5
6
7
Tugas Perencanaan
8
9
10
11
12
B1
B2
V1
V2
D1
D2
H1
Struktur Kayu
H2
A1
A2
A3
A4
Panjang batang
( m )
4,50
4,50
1,51
1,51
2,70
2,70
2,23
2,23
2,70
2,70
2,70
2,70
Gambar :
Gambar 1.2. Panjang Dimensi
Batang
10
340
BAB III
PERHITUNGAN GORDING
340
Ukuran Gording
= 10/14 (taksiran)
Jarak Kuda-kuda
Jarak Gording (=350)
= 2,6m
= A1 + A2 = 2,70 + 2,70= 2,70m
2
2
Atap Genting
= 50
Kemiringan atap
a. Akibat beban sendiri
Berat sendiri gording
Berat sendiri Genting
= 9,8
=135
= 144,8
kg/m
kg/m
kg/m
144,8
kg/m
1
1
2
2
M 1= q L = 144 , 8 2,6 =122 . 356 Kgm
8
8
2,6
A 1=
0
( qlx2 12 q x ) dx
2
2,6
2,6
( 188,2 4 x7 2 , 4 . x 2 ) dx
2,6
0
2,6
188,24 . x 2 7 2 , 4 . x3
2
3
Jadi, A1 = 212,66 m
A2 = A1 = 212,66 m
MA=0 MC=0
Bentang ABC
A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6
I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2
( )
) ( )
6 (212,66) 1,3
2 Mb ( 5,2 )=1658,7
Mb=
165 8,7
10,4
Mb = -159,49
Moment Akibat Beban Sendiri :
144,8
Kg/m
159,49 Kgm
159,49
Kgm
-159,49
Kgm
159,49
159,49
Kgm
1
1
M 1= q L2= 15,3 2,62=12,92 Kgm
8
8
2,6
A 1=
0
( qlx2 12 q x ) dx
2
2,6
.x 1
15,3 . x 2) dx
( 15,3 .2,60
2
2
2,6
( 19,89 x7,65 . x 2 ) dx
0
2,6
2,6
19,89 . x 2 7,65. x 3
2
3
2
3
= 9,94 (2,6) 2,55 (2,6) =67,1944,81= 22,38m
Jadi, A1 = 22,38 m
A2 = A1 = 22,38 m
MA=0 MC=0
Bentang ABC
A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6
I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2
( )
) ( )
1,3 6 (22,38)1,3
Mb=
2 Mb ( 5,2 )=134,28
134,28
10,4
Mb = - 12,91
Moment Akibat Beban Angin :
1
1
M 1= P L= 100 2,6=65,00 Kgm
4
4
1
1
A 1= L M = 2,6 65,00=84,5 m2
2
2
MA=0 MC=0
Bentang ABC
A
A
( 2) 2
6
I 2L2
( 1) 1
6
I 1 L1
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2
( )
) ( )
I
I
I
2,6
2,6
( )
Mb=
2 Mb ( 5,2 )=507,00
507,00
10,4
Mb = -48,75
terjadi=
Mx My 10261 15648
+
=
+
=98,47 Kg /cm2
Wx Wy 326,67 233,33
5 kg
ok
4 cm2
P = 100 Kg
2,60 m
Q = 150,8
kg/m
2,60 m
1
1
2
2
M 1= q L = 150,8 2,60 =127,42 Kgm
8
8
1
1
M 1' = P L= 100 2,60=65 Kgm
4
4
2,60
A 1=
0
( qlx2 12 q x ) dx
2
2,60
2,60
150,8 2,60 x 1
150,8 x2
2
2
2,60
98,02(2,60)225,13 (2,60)3=220,93
1
A ' = 2,60 65=84,5
2
Ma=0 Mc=0
Bentang ABC
1+ A 1 '
1
1+ A 1 '
2
6
L1
L1 L 2
L2
Ma
+2 Mb
+
+ Mc
=
I1
I1 I 2
I2
( )
) ( )
I
I
I
2,60
2,60
( )
2 Mb ( 5,2 )=
2072,58
10,4
Mb = -199,29
Di tengah bentang
Tugas Perencanaan
Struktur
127,42
kgm Kayu
127,42 kgm
24
65 kg
65 kg
99,65 kgm
C
M1=M2
kgm
92,77 kgm
115,78 kgm
Ambil
B
momen
92,77 kgm
115,78 kgm
yang terbesar,
M=192 kgm
1.
kgcm
= 11430 kgcm
1
1
Wx= b h2= x 10 x 142=327 cm3
6
6
1
1
Wy= b 2 h= x 10 2 x 14=234 cm3
6
6
terjadi=
Mx My 16324 1 1430
+
=
+
=98,77 kg /cm2
Wx Wy
327
234
5
terjadi izin=98,77 kg/cm2 130x
4
kg/cm2 .......... ok
Kontrol lendutan
-
= 100000
F=
Ix =
x b x h3 =
Iy =
x b3 x h =
x 103 x 14 = 1167cm
Untuk = 35
Fx=(
5
q .sin .l 4 1 P . sin . l 3
x
+ x
) x 0,75
384
E . Ix
48
E . Ix
Fy=(
5
q . cos . l
1 P . cos . l
x
+ x
) x 0,75
384
E . Iy
48
E . Iy
Fy=(
=(0,62+0,25) x 0,75
Fy=0,65cm
Fo= Fx2 + Fy 2
Fo= 0,232 +0,652
Fo=0,69 cm
BAB IV
PEMBEBANAN
Muatan muatan (P)
Berat gording tiap titik buhul
0,10 x 0,14 x 700 x 2,60 = 25,48 Kg
a. Beban mati
Beban Joint Kuda kuda bagian atas
Beban Atap + Gording
o A = B = (/ . 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 203,58 Kg
o D = E = F = ( 2,74 . 2,60 . 50 ) + 25,48 = 356,20 Kg
Beban Kuda kuda
Rumus penaksiran beban kuda kuda
P = ( L + 2 ) L b s/d P = ( L+5 ) L b
Diambil P = ( L + 3 ) L b
L = 9,00 m
b = 2,6 m ( jarak antar kuda kuda )
Maka,
P=(L+3)Lb
= ( 9,00 + 3 ) . 9,00 . 2,60 = 280,80 Kg
Sehingga untuk beban tiap titik buhul diambil
P
Pr = n1
Dimana n adalah jumlah titik buhul pada batang atas = 3
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
28
Pr =
P
n1 =
280,80
31
= 140,40 Kg
d. Beban Angin
Pada Atap = 35
Misal muatan angin diambil q = 35 kg/m
- Angin desak/tekan P
= ( 0,02 . 0,4 ) q
P
- Angin hisap/isap
35
= - 0,4 .
P35
= - 0,4 .35
= 10,5 kg/ m
= - 14 kg/m2
Joint A
= 37,40 kg
Joint D
= 73,71 kg
= -49,87 kg
Joint F
= -99,73 kg
Joint B
= 37,40 kg
Joint F
= 73,71 kg
=-49,87 kg
Joint D
= -99,73 kg
Dimensi (cm)
10/12
2 x 4/10
8/10
10/12
Batang
A1
-2630,41
A2
-1110,83
A3
-2630,41
A4
-1110,83
V1
284,13
D1
-274,19
D2
-274,19
B1
2249,81
B2
2249,81
P maks
(kg)
-2630,41
284,13
-274,19
2249,81
BAB V
PERHITUNGAN DIMENSI BATANG
imin =
Tugas Perencanaan Struktur Kayu
33
= 118,61 didapat
= 4,38
Maka :
imin =
= 118,61 didapat
= 4,38
Maka :
imin =
= 67,96 didapat
= 1,05
Maka :
imin =
= 94,80 didapat
= 2,68
Maka :
Maka :
BAB VI
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
= 350
P = 2630,41 kg
Ukuran Balok = 10/12
Kayu Jati =
= dmax = 1/4 x 12 = 3 cm
= d max = 1/4 x 12 = 3 cm
d = d+ d = 3 + 3 = 6 cm
Lm =
P cos 2630,41cos 35
=
=
14,36 cm < 15,dipakai Lm = 15 cm
b
10 15
Tv
=
P cos 2630,41cos 35
=
=
2 cm < 1/4 x 12 = 3cm OK !
112 b
112 10
Kayu Jati =
T
v=
P cos 274,19cos 60
=
=
112 b
112 8
Kayu Jati =
P cos 1110,83cos 60
=
=
3,70 cm < 15,dipakai Lm = 15 cm
b
10 15
Tv =
P cos 1110,83cos 60
=
=
0,5 cm < 1/4 x 12 = 3cm,dipakai Tv = 2cm OK !
112 b
112 10
Kayu Jati =
P cos 274,19cos 60
=
=
1 cm < 15
b
10 15
Tv =
P cos 274,19cos 60
=
=
112 b
112 10
Sambungan