Anda di halaman 1dari 6

 Bambu

 Cara Pemerolehan Bambu


Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang mengira
bahwa rongga tengah bambu merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal
ini tidak benar. Bambu memang berongga, dan rongga tengah pada bambu
sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai
bracer. Bracer dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa
digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga
memiliki karakter elastis dan tidak mudah pecah sehingga struktur bambu
menjadi lebih dapat diandalkan.
Bambu banyak tumbuh di daerah tropis, membentuk rumpun kecil
berkelompok. Pertumbuhan bambu relatif cepat dan berkembang secara
maksimal pada musim penghujan. Pada umur 4–6 bulan pertumbuhan bambu
sangat pesat, bisa mencapai 7 cm per hari. Proses pengkayuan dicapai pada
umur 2–5 tahun, bambu disebut tua atau masak bila berumur 6 – 7 tahun
(Narayuda, 1988).
Bambu di pedesaan digunakan sebagai tanaman pelindung, perindang,
dan juga sebagai bahan bangunan yang biasa digunakan untuk menggantikan
kayu atau bahan bangunan lain. Pada umumnya bagian konstruksi bangunan
yang dapat dibuat dari bambu, jauh lebih murah biayanya dibandingkan
dengan bahan bangunan lain untuk fungsi yang sama (Morisco, 1999).
Secara botanis bambu digolongkan ke dalam famili Gramineae
(rumput) karena berbeda dengan kayu. Famili Gramineae dibagi menjadi
lima suku antara lain: Dendrocalaminae, Melocanninae, Bambusinae,
Arundinaiiae, dan Puellinae (Frick & Koesmartadi, 1999). Sistem
penyambungan bambu dengan tali, paku, pasak, dan mur baut
 Bentuk fisik bambu
1) dimensi, tinggi bervariasi antara 10 – 30 m, diameter antara 1 – 30 cm.
2) perobekan, bambu mudah robek terutama pada daerah antarruas.
3) daya tahan, bagian pangkal bambu memiliki daya tahan lebih besar
daripada bagian tengah dan ujungnya.
4) kandungan air, bervariasi sesuai dengan umur tanaman dan musim, pada
musim penghujan kadar air lebih besar daripada musim kemarau, bambu
yang lebih tua kandungan airnya lebih sedikit daripada yang lebih muda.
5) berat, Berat Jenis bambu berkisar antara 0,5 – 0,79
6) kekuatan, kuat tarik: 1.000 – 4.000 kg/m2, kuat tekan: 250 – 1.000 kg/m2,
modulus kenyal: 100.000 – 300.000 kg/cm2.
 Syarat bambu yang baik digunakan
1) Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua dalam hal terakhir
berbintik putih pada pangkalnya, berserat padat dengan permukaan yang
mengkilap. Di tempat buku tidak boleh pecah.
2) Bambu yang direndam dalam air harus berwarna pucit tidak kuning, hijau
atau hitam dan berbau asam yan khas, sedangkan bila dibelah di bagian
dalam dari ruas tidak boleh terdapat rambut dalam yang baisanya terdapat
pada bambu yang belum direndam.
3) Bambu untuk pelupuh dan barang anyaman seperti bilih, gendak, dll harus
direndam dengan baik. Barang anyaman yang harus tahan lama harus
terbuat dari bambu dari jenis bambu terbaik dengan garis tengah minimum
4 cm dan harus terbuat dari bagian kulit dari bambu.
 Macam-macam bambu
1) Bambu batu / petung
Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 20 cm dan
panjang 25 meter. Biasanya digunakan untuk tiang atau penyangga
bangunan, bahan industri pulp dan kertas, kayu lapis, bangunan, mebel,
anyaman, peralatan pertanian, dan peternakan.
2) Bambu hitam, pring wulung, peri laka
Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 14 cm dan
panjang 20 meter. Biasanya digunakan untuk bahan pembuatan instrumen
musik seperti angklung, calung, gambang, dan celempung. Jenis ini juga
berfungsi untuk bahan industri kerajinan tangan dan pembuatan mebel
karena tahan terhadap hama.
3) Bambu apus, pring apus, peri
Diameter dari bambu jenis ini adalah 4-10 cm. Biasanya ini digunakan
sebagai tanaman pagar penghias. Batangnya juga dapat digunakan sebagai
alat pembuatan pegangan payung, peralatan memancing, kerajinan tangan
seperti rak buku, industri pulp, kertas, dan penghalau angin kencang (wind
break)
 Pengolahan bambu
1) Penebangan bambu
merusak bambu sebaiknya dilakukan pada musim kemarau atau awal
musim hujan, karena pada musim hujan banyak tuna yang tumbuh
sehingga akan merusak tuna. Bambu yang ditebang adalah bambu yang
sudah tua minimal berumur satu tahun.
Penebangan dilakukan dengan hati-hati agar bambu tidak pecah dan
tidak merusak tuna. Penebangan dilakukan dengan alat parang, kapak atau
gergaji potong. Bambu yang akan ditebang dikerati terlebih dahulu terlebih
dahulu kurang lebih 25 cm dari muka tanah. Setelah itu bambu ditebang
sedikit demi sedikit dan bermanfaat untuk menghindari bambu pecah.
Kemudian cabang-cabangnya ditebang.
2) Pengawetan bambu
Pengawetan bambu bertujuan agar bambu bisa tahan lama dan tidak
mudah diserang bubuk (insekta). Untuk mencapai tujuan tersebut maka
getah yang terdapat dalam bambu harus dikeluarkan sehingga bambu awet,
memiliki daya lenting tinggi, tidak mudah patah dan mudah dianyam.
Untuk mencegah bambu lapuk karena pengaruh cuaca dan serangan hama,
bambu dilapisi dengan cat, kapur, ter atau vernis. Pengawetan bambu pada
dasarnya dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Dengan mengeluarkan getah yang terdapat dalam bambu dan
memasukkan zat-zat yang tidak disukai serangga. Cara yang paling
sederhana yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan jalan
merendam bambu dalam air kurang lebih selama 2 bulan. Setelah
bambu direndam kemudian dikeringkan di tempat yang terhindar dari
panas matahari. Selain merendam dengan cara di atas, dapat dilakukan
juga dengan merendam bambu pada larutan 5% asam boraks yang
dimasukkan ke dalam air yang digunakan untuk merendam bambu.
b. Dengan melapisi bambu dengan cat, vernis, kapur dan ter.
 Kegunaan bambu
1) Bambu banyak dipergunakan sebagai bagian konstruksi teknik sipil seperti
sekat, dinding (gédhèk), penutup lantai, tiang, balok, rangka atap, reng,
usuk, langit-langit, pondasi, pipa pengairan, jembatan sederhana dan tiang
pancang untuk perbaikan tanah.
2) Gédhèk atau anyaman bambu dibuat dari kulit bambu, sering dipakai pada
bangunan pemukiman sebagai dinding, sekat, pintu, penutup lantai, dan
langit-langit. Dinding dari anyaman bambu ini umumnya sering digunakan
pada bangunan rumah sederhana.
3) Sasak dibuat dari anyaman pelupuh. Pelupuh adalah bambu yang dibelah,
sekatnya dibuang, dirancah lalu dipukul-pukul. Pelupuh ini merupakan
bahan yang cukup baik untuk digunakan sebagai papan dinding atau lantai.
Kelaka merupakan rangkaian bambu yang dibelah dua dan dihilangkan
sekat-sekatnya lalu ditumpukkan, kelaka dapat dipakai sebagai penutup
atap.
4) Untuk dinding rumah. Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya
dibelah dan dibuat anyaman. Jenis bambu yang cocok untuk anyaman
adalah bambu ater, bambu petung, bambu tutul, bambu talang dan bambu
plymorpha.
5) Untuk rangka bangunan. Biasanya bambu digunakan untuk membuat
kuda-kuda, reng dan usuk (kasau). Sambungannya menggunakan
sambungan pen bambu, tali ijuk atau kombinasi keduanya. Jenis bambu
yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu duri, bambu
duri ori, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu polymorpha.
6) Untuk tiang. Bambu digunakan untuk tiang-tiang yang berfungsi untuk
menempelkan dinding dari anyaman bambu, untuk tiang-tiang panggung
penyangga kuda-kuda. Jenis ambungan yang digunakan adalah sambungan
lubang dan pen bambu dikombinasikan dengan tali ijuk. Jenis bambu yang
cocok adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu
gombong, bambu sembilang, bambu balcoa dan bambu polymorpha.
7) Untuk lantai. Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya di saja
kemudian dirapikan/ditata lantai sedemikian rupa dapat bekerja sebagai.
Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu
ater, bambu talang, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu balcoa.
8) Untuk langit-langit. Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman
dinding. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu
petung, bambu talang, bambu gombong.

 Keuntungan bambu
1) Menurut penelitian, bambu lebih kuat dari beton dalam struktur
2) Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik
3) Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk
4) Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk
5) Rupanya artistik
6) Relatif murah
7) Tidak bersifat polutif
8) Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun
9) Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir
10) Ringan
 Kerugian bambu
1) Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api
2) Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya
3) Umurnya relatif pendek
4) Dalam pengerjaannya ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan
antar bambu, atau penymbungan dengan material lain

Anda mungkin juga menyukai