wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
Referensi Bahan Bangunan
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu
FINO RIZKI MUBARAK
513.0911.145
iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuio
FINO RIZKI MUBARAK
513.0911.145
BAMBU
Sebagai bahan bangunan, bambu memiliki keunggulan karena struktur dan juga karena
perbandingan kekuatan dan berat yang dimilikinya. Serat bambu yang panjang menambah kekuatan bambu
dan bahkan melebihi kayu pada umumnya, dan bahkan mengalahkan baja. Di sisi lain, bambu memiliki
kadar lignin yang rendah, komponen punyusun utamanya adalah asam salisilat, yang memberikan
kelenturan sekaligus kekuatan pada bambu.
Pemanfaatan bambu semakin lama diketahui semakin banyak, dalam hal bahan bangunan
misalnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, pemanfaatan panel atau bambu laminasi semakin
berkembang pesat. Ini tentu saja di sebab oleh keindahan tekstur bambu, serta kekuatan, kelenturan dan
kemampuan bahan bambu beradapatasi dengan kelembaban.
Pada umumnya, bamboo ditemukan ditempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan
air. Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia, bambu memegang peranan sangat penting. Bahan
bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya
kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga
mudah diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena
banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan.
Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai macam konstruksi seperti rumah, gudang,
jembatan, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-alat rumah tangga. Dalam bentuk belahan dapat
dibuat bilik, dinding atau lantai, reng, pagar, kerajinan dan sebagainya.Beberapa jenis bambu akhir-akhir
ini mulai banyak digunakan sebagai bahan penghara industri supit, alat ibadah, serta barang kerajinan,
peralatan dapur, topi, tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lain-lain. Sering ditemui barang-barang yang
berasal dari bambu yang dikuliti khususnya dalam keadaan basah mudah diserang oleh jamur biru dan
bulukan sedangkan bambu bulat utuh dalam keadaan kering dapat diserang oleh serangga bubuk kering
dan rayap kayu kering.Tanaman bambu hidup merumpun, kadang-kadang ditemui berbaris membentuk
suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa di Jawa.
Jenis Bambu yang sering digunakan sebagai komponen bangunan adalah :
1) Bambu Apus (Gigantochloa apus)
Hijau, lalu menguning saat kering. Relatif kecil, disebut juga bambu tali. Tinggi batang 6-13 m,
jarak ruas 45 – 65 cm, berdiameter 4 -10 cm, dan tebal 3 – 15 mm. Karena pahit, bambu apus paling tahan
terhadap serangga. Fisiknya lurus, liat, berserat panjang. Biasa digunakan untuk membuat gording, kasau,
reng, gedhek (dinding anyaman bambu), pagar, furnitur, dll. Harga per batang sangat murah, berkisar di
bawah sepuluh ribu rupiah per 5 meter.
2) Bambu Gombong (Gigantochloa atroviolacea)
Sering disebut bambu hitam/pring wulung/awie hideung karena warnanya cenderung gelap, hijau
kehitaman, atau ungu tua. Panjang batang mencapai 15- 20 m dengan ruas 40-50 cm, berdiameter 7-10 cm,
dan tebal 20 mm. Bambu ini cukup getas, tidak liat. Lazim digunakan untuk membuat rusuk-rusuk rumah,
juga bahan kerajinan, anyaman, hiasan dinding, dll. Harga per 5 meter sekitar Rp15.000,-.
3) Bambu Petung (Dendrocalamus asper )
Relatif paling kokoh, keras, dengan serat besar. Berdiameter 10-15 cm, tebal 50 mm, jarak
antarruas 40-60 cm, dan panjang batang mencapai 20-25 m, bahkan lebih. Karena relatif paling besar,
bambu petung/betung biasa dipakai sebagai elemen struktur bangunan. Kolom, balok cincin, juga tiang
pancang (dimasukkan ke dalam kolom struktur, diberi tulangan dan dicor beton). Dua jenis yang paling
sering dipakai, yakni petung hijau dan petung hitam. Harganya Rp30.000,- per 5 m dan setelah diawetkan
mencapai Rp 70.000, -.
4) Bambu Peting (Gigantochloa levis)
Mirip bambu petung, hanya lebih kecil, lebih bersih, dan tidak banyak serabutnya dibanding
bambu petung. Berdiameter 8-15 cm dengan ketebalan 30 – 40mm. Warna dan fungsi relatif sama dengan
harga sedikit lebih murah, yaitu Rp 25.000,- (per 5 meter).
a. Anatomi bambu
Kolom bambu terdiri atas sekitar 50% parenkim, 40% serat dan 10% sel penghubung (pembuluh
dan sieve tubes) Dransfield dan Widjaja (1995). Parenkim dan sel penghubung lebih banyak ditemukan
pada bagian dalam dari kolom, sedangkan serat lebih banyak ditemukan pada bagian luar. Sedangkan
susunan serat pada ruas penghubung antar buku memiliki kecenderungan bertambah besar dari bawah ke
atas sementara parenkimnya berkurang.
b. Sifat Fisis dan Mekanis bambu
Sifat fisis dan mekanis merupakan informasi penting guna memberi petunjuk tentang cara
pengerjaan maupun sifat barang yang dihasilkan. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis bambu telah
diberikan oleh Ginoga (1977) dalam taraf pendahuluan. Pengujian dilakukan pada bambu apus
(Gigantochloa apus Kurz.) dan bambu hitam (Gigantochloa nigrocillata Kurz.). Beberapa hal yang
mempengaruhi sifat fisis dan mekanis bambu adalah umur, posisi ketinggian, diameter, tebal daging
bambu, posisi beban (pada buku atau ruas), posisi radial dari luas sampai ke bagian dalam dan kadar air
bambu.
c. Sifat Kimia bambu
Penelitian sifat kimia bambu telah dilakukan oleh Gusmailina dan Sumadiwangs (1988) meliputi
penetapan kadar selulosa, lignin, pentosan, abu, silika, serta kelarutan dalam air dingin, air panas dan
alcohol benzen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar selulosa berkisar antara 42,4% - 53,6%, kadar
lignin bambu berkisar antara 19,8% - 26,6%, sedangkan kadar pentosan 1,24% - 3,77%, kadar abu 1,24% -
3,77%, kadar silika 0,10% - 1,78%, kadar ektraktif (kelarutan dalam air dingin) 4,5% - 9,9%, kadar
ekstraktif (kelarutan dalam air panas) 5,3% - 11,8%, kadar ekstraktif (kelarutan dalam alkohol benzene)
0,9% - 6,9%.
BETON
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam
pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannya membuat beton
semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan yang dimilikinya beton juga
memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan keseragaman
mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang dimiliknya maka diperluakan pengetahuan yang cukup
luas,antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan
tambahnya agar dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.
Beton adalah material buatan atau artifisial (berbeda dengan kayu, dan baja), yang terdiri dari
beberapa campuran:
1.Semen
2.Air
3.Agregat (kerikil) kasar dan halus.
4.zat aditif jika diperlukan
Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan rasio tertentu sehingga mudah
dipindahkan, ditempatkan (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan campuran material
tersebut akan mengeras dan menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Jumlah dari masing-masing
bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang dihasilkan
MUTU BETON
Tabel mutu beton per 1m3 beton
Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi oleh keseragaman bahan
dasar dan metode pelaksanaan. Pada prakteknya dilapangan, umumnya beton yang disuplai oleh
perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan dasarnya. Untuk mendapatkan
kualitas dan keseragaman beton sesuai seperti yang disyaratkan maka pelaksanakan pembuatan beton
harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Yang dimaksud dengan kualitas beton seperti
yang disyaratkan disini adalah kuat tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas
maka diperlukan adanya kontrol kualitas yang dapat mengetahui kemungkinan terjadinya output yang
tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini mungkin.
Kelebihan
1. Mampu menahan gaya tekan serta bersifat tahan terhadap korosidan pembusukan.
2. Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan cetakannya juga dapat di pakai lebih dari sekali
tergantung dari kualitas cetakan yang di buat.
3. Beton segar dapat di semprotkan pada permukaan beton lama yang retak atau di isikan pada beton
dalam proses perbaikan.
4. Beton segar dapat di pompa sehingga memungkinkan untuk di tuang pada tempat-tempat yang sulit.
5. Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
Kekurangan
1. Beton di anggap tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di
berikan tulangan baja sebagai penahan gaya tarik.
2. Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut jika terjadi perubahan suhu sehingga
perlu di buat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan retakan.
3. Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di kerjakandengan teliti.
4. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus di hitung dengan teliti agar setelah di kompositkan
dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
BAJA
Baja merupakan sauatu bahan konstruksi yang lazim digunakan dalam struktur bangunan sipil. Karena
kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap gaya luar yang besar maka baja ini juga telah menjadi bahan
pilihan untuk konstruksi menara air rangka baja. Struktur baja bisa dibagi atas tiga kategori umum :
a. Struktur rangka (framed structure), yang elemennya bisa terdiri dari batang tarik, kolom, balok dan
batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban aksial
b. Struktur gantung (suspension), yang sistem pendukung utamanya mengalami tarikan aksial yang
dominan.
c. Struktur selaput (sheel), yang tegangan aksialnya dominan.
Di samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan
banyak volume, baja juga mempunyai sifatsifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya
sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat umum dipakai dewasa ini.
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
Baja karbon (Carbon steel)
Baja paduan (Alloy steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan :
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for
turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies,
fine cutters
Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan
tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang
paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila
dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan
perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang
lebih panjang, sehingga. memberikan kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat
langsingnya profil-profil yang dipakai.
Kemudahan Pemasangan
Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya
kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah
dipersiapkan. Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar yang siap
digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian
konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena komponen-komponen baja
biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat yang tertentu, serta mudah diperoleh di mana-mana.
Keseragaman
Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur dapat terkendali
dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan
berperilaku sesuai dengan yang diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikian bisa dihindari
terdapatnya proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat adanya berbagai
ketidakpastian.
Daktilitas
Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang
tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu
mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangat menguntungkan ditinjau
dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya pada
peristiwa gempa bumi.
Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari struktur baja, antara lain adalah:
− Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat.
− Dapat di las.
− Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya.
− Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi tua.
− Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.