Bangungan Tahan
Gempa Dari
Material Bambu
A D EW I YA SU M A ( 2 2 9 14 0 3 8 )
Sejarah Penemuan Bambu
Salah satu penyebab besarnya kerusakan yang terjadi setelah bencana gempa adalah
struktur bangunan yang tidak sesuai dengan standar keamanan gempa bumi. Tak hanya
menyebabkan kerugian materiil yang besar, kerusakan bangunan yang terjadi ketika
gempa juga membuat lebih banyak korban jika. Untuk meminimalkan korban dan
kerugian materiil saat terjadinya gempa, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
membangun bangunan tahan gempa. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
membangun bangunan tahan gempa.
KONTRUKSI BANGUNAN TAHAN
GEMPA
Konstruksi bangunan tahan gempa adalah bangunan yang bisa merespon
gempa, dengan sikap bertahan dari keruntuhan dan bersifat fleksibel untuk meredam
getaran gempat. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang dirancang dan
diperhitungkan secara analisis, baik kombinasi beban, penggunaan material, dan
penempatan massa strukturnya.
Ciri-ciri fisik bangunan tahan gempa adalah memilik struktur sistem penahan gaya
dinakik gempa, memiiki sistem penahan gempa, dan konfigurasi strukturnya
memenuhi standar anti gempa. Jika Ingin membangun bangunan tahan gempa, Anda
harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan perusahaan jasa konstruksi berpengalaman
sehingga hasilnya maksimal.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika
Membangun Bangunan Tahan Gempa
Dalam membangun bangunan komersil maupun hunian tahan gempa ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dengan baik. Setidaknya ada 3 hal utama yang harus Anda perhatikan, yaitu pondasi, beton, dan
beton bertulang.
Pondasi
Merupakan bagian penting dari struktur sebuah bangunan. Pondasi
1
berada paling bawah dan berfungsi menyalurkan beban ke tanah.
Karena itu, pondasi harus diletakkan ke tanah dengan keras. Kedalaman
minimum untuk pembuatan pondasi adalah 60 hingga 80 cm. Untuk
faktor akurasi dari kedalaman ataupun jenis pondasi, dapat ditempuh
dengan melakukan uji sondir tanah pada lokasi yang akan dibangun
bangunan. Setelah laporan sondir diterbitkan, dilanjutkan dengan proses
perhitungan struktur bangunan oleh ahli sipil/ konstruksi untuk
menentukan kedalaman dan komponen tulangan struktur bangunan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika
Membangun Bangunan Tahan Gempa
Beton
Merupakan bagian umum yang dipakai untuk bangunan. Beton dibuat dengan mencampur pasir halus,
2
kerikil, dengan air dan semen. Penggunaan beton pada bangunan sudah umum, tapi dalam bangunan
anti gempa beton harus dibuat kokoh dengan standar baku sehingga lebih aman.
Beton merupakan campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan (admixture) membentuk massa
padat. Beton yang banyak digunakan saat ini adalah beton normal. Beton normal adalah beton yang
mempunyai berat isi 2200 – 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah (SNI 03-2834-
2002). Kelebihan utama beton adalah memiliki kuat tekan yang tinggi tetapi kuat tarik yang
dimilikinya rendah. Untuk mengatasi kelemahannya terhadap tarik maka beton dikombinasikan
dengan baja tulangan, sehingga menjadi beton bertulang, yang mana baja tulangan berfungsi
menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki oleh beton.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika
Membangun Bangunan Tahan Gempa
Beton bertulang
Hal satu ini merupakan bagian penting dalam membuat rumah tahan gempa. Dengan menggunakan
besi beton dan diseluti oleh beton (pasir halus, kerikil, dengan air dan semen). Penggunaan alat
3
bantu seperti vibrator atau molen sangat disarankan, untuk menghasilkan beton bertulang kualitas
tinggi.
Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang dibatasi
hanya pada baja tulangan dan kawat baja saja. Baja tulangan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu baja
tulangan polos (BJTP) dan baja tulangan ulir atau deform (BJTD). Tulangan polos biasanya
digunkan untuk tulangan geser/begel/sengkang dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal sebesar
240 MPa sedangan tulangan ulir atau deform digunakan untuk tulangan longitudinal atau tulangan
memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 MPa. Baja tulangan hanya diutamakan
untuk menahan beban tarik pada struktur beton bertulang, sedangkan beban tekan yang yang bekerja
cukup ditahan oleh betonnya.
STRUKTUR BAMBU KUAT APA
TIDAK????
Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena
kelenturan dan kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan
bangunan tahan gempa. Sayangnya, selama ini kekuatan bambu belum diimbangi
dengan teknik sambungan yang kuat. Paduan antara kekuatan, kejelian arsitek, dan
keampuhan bahan pengawet menghasilkan konstruksi yang kuat, tahan gempa,
indah, dan awet hingga puluhan tahun.
Dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak keunggulan.
Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam menahan beban (baik beban
tekan/tarik, geser, maupun tekuk). kuat tekan bambu (yang berkualitas) sama
dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik daripada kayu. Bahkan dengan
kekuatan seperti ini, jenis bambu tertentu bisa menggantikan baja sebagai tulangan
beton.
Cara Sambungan Bambu Yang
Benar!
Cara Sambungan Bambu Yang
Benar!
Macam-macam bangunan dari
bambu
The Temple House di The Stunning Spa di
Bali Bali
Macam-macam bangunan dari
bambu
The Captivating Cacao House di The River House di Bali
Bali
Macam-macam bangunan dari
bambu
The Rising Cane pavilion di China
Ting Xi Bamboo Restaurant di China
Macam-macam bangunan dari
bambu
Bamboo-woven Hostel di China Hay Hay restaurant and bar di Vietnam
TERIMA KASIH