Anda di halaman 1dari 28

BAMBU

A. Pengertian Bambu

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di


batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh,
aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan
pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik,
dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih,
tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
(sumber : Wikepedia)

FAKTA-FAKTA YANG MENCENGANGKAN AKAN BAMBU

Telah dijelaskan sebelumnya apa itu bambu dan apa saja manfaatnya bagi
kehidupan manusia, namun tidak hanya keuntungan yang bisa didapat dari
bambu berikut juga terdapat fakta-fakta baru mengenai bambu:

1.

Bambu adalah Penyerap Karbon yang Baik

Bambu menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen 30% lebih banyak
ke atmosfer dibandingkan dengan pohon-pohon pada umumnya.
Hal ini membuat bambu sangat baik untuk menyerap gas rumah kaca dan
memproduksi lebih banyak oksigen bersih dan segar.

2.

Bambu Tumbuh dengan Sangat Cepat

Beberapa spesies bambu tercatat dapat tumbuh setinggi lebih dari 90cm dalam
sehari, Sekitar 3.8cm dalam satu jam Tidak ada tanaman lain di bumi bisa
melakukan ini. Bambu dapat mencapai kedewasaan penuh dalam 1 - 5 tahun.

3.

Regenerasi Bambu yang Cepat

Ketika bambu dipanen, maka akan terus tumbuh tunas-tunas baru dari sistem
perakarannya yang menakjubkan. Bambu tidak memerlukan bahan kimia,
pestisida atau pupuk untuk tumbuh dan berkembang. Daun-daun yang terjatuh
memberikan nutrisi yang diperlukan agar bisa didaur ulang kembali ke dalam
tanah.

4.

Bambu Mencegah Terjadinya Erosi

Setelah hutan kayu keras habis ditebangi, humus di bagian tanah atas akan
mudah terkikis dan akhirnya ikut hanyut terbawa aliran sungai yang sangat
membahayakan satwa-satwa liar. Namun hal ini tidak berlaku bagi bambu,
karena sistem perakaran bambu akan terus tumbuh bahkan setelah pemanenan.
Tunas baru akan muncul dan akar bambu masih mampu menjaga kestabilan
tanah dan mempertahankan nutrisi yang ada.

5.

Bambu Dapat Tumbuh Dalam Berbagai Kondisi

Bambu memiliki daya tahan yang kuat dan dapat tumbuh di segala macam
kondisi iklim dan jenis tanah dimana tanaman lain gagal tumbuh.

6.

Fleksibilitas Bambu sebagai Material yang Kuat

Kekuatan tarik bambu adalah salah satu fenomena paling menarik dari fakta
alam. Kekuatan tarik baja 24.000 PSI. Kekuatan tarik bambu 28.000 PSI.
Bambu memiliki unsur intrinsik yang kuat dalam struktur molekulnya dan telah
digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun.

7.

Bambu Ternyata Anti-Bakteri

Bambu mengandung bio-agen alami yang dikenal sebagai Kun Bambu yang
bertindak sebagai zat anti-bakteri. Zat ini sangat efektif untuk menghambat dan
mencegah lebih dari 70% bakteri yang mencoba untuk tumbuh di atasnya, bisa
dalam bentuk alami atau kain.

8.

Bambu Dapat Menghilangkan Bau Tak Sedap

Arang Bambu sangatlah berpori dan dapat menyerap sejumlah besar bakteri
yang menyebabkan bau. Arang bambu juga dapat digunakan untuk menyaring
bahan kimia berbahaya dalam air. Arang bambu dapat menghilangkan
kebutuhan akan aroma parfum kimia yang digunakan untuk menutupi bau tak
sedap.

9.

Serat Bambu dapat Mempertahankan Suhu

Karakteristik isolasi dari serat bambu membuatnya sangat bermanfaat untuk


mempertahankan suhu tubuh penggunanya. Kain dari serat bambu akan
mendinginkan suhu tubuh orang yang memakainya ketika sedang terasa panas
dan membuat orang-orang hangat ketika udara terasa dingin.

BAMBU SEBAGAI BAHAN KONTRUKSI


Dewasa ini bambu banyak dipakai sebagai bahan bangunan, seiring dengan
makin mahalnya kayu dan besi. Meskipun dianggap sebagai material murah
yang kurang bergengsi, bambu ternyata menyimpan banyak potensi sebagai
bahan bangunan misalnya material untuk tambahan pada rumah tinggal dan
sebagainya, berdasarkan penelitian para ahli, bambu ternyata bisa dipakai untuk
bangunan dengan kualitas material melebihi baja dalam beberapa aspek. Artikel
ini dibuat berdasarkan seminar Profesor Morisco, seorang ahli dari Yogyakarta
yang mendalami tentang bambu.

Konstruksi Bambu dan alang- alang cukup populer untuk pertimbangan. karena
Bahan ini adalah murah dan berkelimpahan, orang awam dapat membangun
rumah mereka sendiri dengan perkakas yang sederhana dengan ketrampilan dan
metoda yang diperlukan untuk konstruksi.
Bambu memiliki 50 - 55% lebih banyak selulosa daripada kayu. Tanpa
perhatian pada pengawetan maka konstruksi bambu tahan lama 2- 3 tahun saja.
sedangkan dengan pengawetan dan pemeliharaan yang memadai dapat tahan
lama > 15 tahun.
Mutu bambu diperngaruhi terutama oleh :

- Masa memotong batang bambu.


- Perawatan dan pengeringan bambu.
- Pengawetan bambu.
Penentuan sifat- sifat mekanis bambu berdasarkan prasyarat bahwa bambu yang
digunakan dalam pembangunan merupakan bahan bangunan yang kering
dengan kadar air 12%. Dalam penentuan sifat mekanika selalu perlu ditentukan
nilai rata- rata sebagai berikut :
- Pada bagian batang yang diperhatikan ( = 570 - 760 kg/m3)
- Pada bagian dinding batang dalam ( = 370 - 830 kg/m3)
- Pada bagian luar ( = 700 - 850 kg/m3).
- Berat jenis bambu di Indonesia dianggap rata- rata sebagai 700 kg/m3.

Kekuatan geser adalah ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya


menahan gaya- gaya yang membuat suatu bagian bambu bergeser dari bagian
lain di dekatnya. Bagian batang tanpa ruas memiliki kekuatan terhadap gaya
geser yang 50% lebih tinggi daripada batang bambu yang beruas. Di Indonesia
kekuatan geser yang diizinkan II arah serat adalah 2.45 N/mm2.
Kekuatan tarik bambu untuk menahan gaya- gaya tarik berbeda- beda pada
bagian dinding batang dalam atau bagian luar. Lebih baik digunakan Bagian
batang yang terletak pada bagian bawah yang memiliki kekuatan terhadap gaya
tarik yang 12 % lebih tinggi, Di Indonesia tegangan tarik yang diizinkan II arah
serat adalah 29.4 N/mm2.
Kekuatan lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya- gaya yang berusaha
melengkungkan batang bambu atau menahan muatan mati atau hidup. Karena
bambu merupakan bahan yang elastis, maka lendutan yang terjadi sesuai
kekuatan bahan menjadi lebih tinggi (rata- rata 1/20). Hal ini perlu diperhatikan
pada pembangunan gedung, dimana lendutan konstruksi biasanya tidak boleh
melebihi 1/300 dari lebar bentang. Di Indonesia tegangan lentur yang diizinkan
adalah 9.8 N/mm2.
Kekuatan tekan bambu untuk menahan gaya- gaya tekan berbeda- beda pada
bagian ruas dan bagian diantara ruas batang bambu, Bagin batang tanpa ruas
memiliki kekuatan terhadap gaya tekan yang 8 - 45 % daripada batang bambu
yang beruas, Di Indonesia tegangan tekan yang diizinkan II arah serat adalah
7.85 N/mm2.

Modul elastis Bambu yang berbentuk pipa dan berbentuk langsing lebih
menguntungkan dibandingkan batang yang utuh karena nilai kekuatannya lebih
tinggi. Kepadatan serat kokoh pada bagian dinding luar batang bambu
meningkatkan kekuatan maupun elastisitas. Seperti pada bahan bangunan kayu,
modul elastis menurun ( 5- 10 %) dibawah beban yang meningkat. Di Indonesia
modul elastis dapat diperhitungkan dengan 20 kN/mm2.

Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu
adalah:

Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper). Bambu ini tumbuh subur


di hampir semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan
kokoh serta diameter yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh
hingga lebih 25 meter. Bambu petung banyak digunakan untuk tiang atau
penyangga bangunan. Juga sering di belah untuk keperluan reng/usuk
bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis yakni petung hijau
dan petung hitam.

Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak


tumbuh di jawa dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14
cm dan tinggi lebih dari 20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan
dan perabot bambu karena relatif lebih tahan terhadap hama.

Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan
sebagai komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga
10 cm. Juga sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.

KAYU
A. Pengertian Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak,
membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka
atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan
sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin
pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
(sumber : Wikepedia)

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat kita dan telah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk
sebagai pendukung struktur bangunan. Di Indonesia terdapat banyak
sekali jenis pohon yang dihasilkan dari hutan. Sebagai hasil utama hutan,
kayu akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara
lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan bahan struktur
bangunan yang lain kayu memiliki beberapa keandalan diantaranya :
Kayu memiliki berat jenis yang ringan sehingga berat sendiri struktur
menjadi ringan;
Mudah dalam pelaksanaan pekerjaan dengan peralatan yang sederhana;
Struktur bangunan dari kayu lebih aman terhadap bahaya gempa;
Bahan bangunan dari kayu memiliki nilai estetika yang cukup tinggi;
Kayu dapat dibudidayakan;
Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga
tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu.
Pada masa lelu perancangan konstruksi kayu dilakukan secara intuitif dan
coba-coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan
cenderung boros. Akan tetapi dengan penguasaan teknologi pada saat ini
dimana teknik-teknik analisis dan perencanaan sudah semakin
berkembang, maka perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara
rasional dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga
pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis. Di negara-negara
penghasil kayu seperti Amerika, Swedia dan lain-lain pemakaian kayu
sebagai pendukung struktur bangunan yang besar sering menggantikan
baja dan beton bertulang, sedangkan di Indonesia kebanyakan struktur
kayu masih menjadi pilihan untuk bangunan-bangunan sederhana.
Sebelum membahas lebih detail tentang perencanaan konstruksi kayu,
pengetahuan tentang sifat dan perilaku kayu dalam mendukung beban
perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi dasar pertimbangan
untuk memilih/menentukan jenis dan ukuran kayu yang akan
dipergunakan sebagai pendukung beban pada struktur bangunan.
A. Anatomi Kayu
Senyawa utama penyusun sel kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan
lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan
25% lignin (Desch dkk, 1981, dalam Alimudin dan Irawati, 2005). Sel-sel
kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembuluh, parenkim,
dan serat. Pembuluh memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk

saluran air dan zat hara. Parenkim memiliki bentuk kotak, berdinding
tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil
fotosintesis. Sedangkan serat memiliki bentuk panjang langsing dan
berdinding tebal serta berfungsi sebagai penguat pohon.
Kelompok sel kayu bergabung membentuk bagian/anatomi pohon seperti
pada Gambar 1. Bagian luar kayu yang disebut kulit (bark), merupakan
lapisan yang padat dan cukup kasar. Pada bagian sebelah dalam kulit
terdapat lapisan tipis yang disebut lapisan kambium, lapisan ini
merupakan tempat pertumbuhan sel-sel kayu. Di sebelah dalam lapisan
kambium terdapat bagian kayu lunak yang berwarna keputih-putihan
disebut kayu gubal (sapwood), bagian ini berfungsi sebagai penghantar
zat-zat makanann dari akar menuju daun, dan dapat pula berfungsi
sebagai tempat menyimpan bahan makanan. Karena itu jika dipakai
sebagai bahan konstruksi, bagian kayu ini akan cepat lapuk. Tebalnya
lapisan kayu gubal ini kira-kira 2 cm sampai 10 cm dan relatif tetap
demikian sepanjang hidup pohon

Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian


kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan seseorang harus benarbenar mengetahui dan memahami sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang
biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.
Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Mudah didapatkan di toko-toko material.
2. Banyak dikuasai oleh tukang lokal.
3. Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.
Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu
sendiri tentu memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik
kelebihan-kelebihannya itu kayu juga memiliki kekurangan-kekurangan.
Berikut kekurangan dari kayu:
1. Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
2. Dapat mengembang dan menyusup.
3. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena
ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.
4. Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin
berkurangnya stok kayu dari alam.
Dibawah ini beberapa jenis kayu yang bisa dipergunakan untuk bahan
konstruksi bangunan :
1. Kayu jati
Kayu ini sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling
indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu
ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti
tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan
minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan
kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis
yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya,
hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di
Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon
Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah
Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan
PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari

Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak
memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.Harga kayu jati banyak
dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang
ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.
Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya
mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain
melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut
diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan
menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

(pohon jati)

2. Kayu Merbau

Kayu mwerbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan
stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga
terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan
dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan
tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II.
Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat
kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau
biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki
tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan
hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau
Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

(kayu merbau)
3. Kayu Bangkirai
Kayu bengkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga
disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak
rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai
adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi
dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi
kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering
digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu
bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti

lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak


ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna
kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow
balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan
warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu
teras kadang terlihat coklat kemerahan.

(kayu bangkirai)
4. kayu kamper
Telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih
terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai,
kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering
menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak
segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras
bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak
disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon
kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda
adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih
halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

5. Kayu kelapa
Adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari
perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60

tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon
yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian
dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendekpendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota
pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga
ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang.
Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang
paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi.
Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.
6. Kayu meranti merah
jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat,
namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus,
kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak
dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di
hutan di pulau kalimantan

7. Kayu Karet,
dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya
tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai
dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa
hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk
tanah Jawa.Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja
dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah
sedikit kecoklatan.

Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan
kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada
rubberwood.Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan
densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu
karet dapat digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan
konstruksi
8. Kayu gelam
sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan
diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada
konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk
cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat
arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.
Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor,
gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin
merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara
alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.Jenis ini
dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian,
tabulin dan telian.Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya
dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada
dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan
tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang
bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan
jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifatsifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan
Kelas Awet I.
9. Kayu Akasia (acacia mangium),
mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup
rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti
mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas
kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan
mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang
susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan
bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini

mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk


digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.
Kesimpulan
Jenis Jenis Kayu yang dijadikan bahan Kontruksi
1. Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk
digunakan material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan
dan mudah dibentuk sesuai keperluan.
2. Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain
yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
3. Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan
untuk kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.
4. Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan kelas mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat
dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural, sedangkan yang lain
dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.Kayu yang
diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman
rakyat tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolong kelas
kuat II-III.

BETON
A.Pengertian Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang
terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling
umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat
mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan


peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap,
tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan
akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan
penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen
dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti


beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan
tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self
compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling
banyak dipakai di dunia.
Kelebihan dari beton adalah :
Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari
bahan lokal, kecuali semen Portland.
Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai
sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.

Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk
apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .
Kekurangan dari beton adalah:
Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh
karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang
jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton
yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan
pengembangan beton.
Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu
sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah
terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan
beton.
Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat
daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

Ada bermacam-macam jenis beton antara lain :


1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah
pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini
digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan
sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi
agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20
persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan

Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat
kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan
beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk
gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam
ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada
beton biasa.

3. Beton non pasir


Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil
saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga
beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk
menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan
saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan
untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta
dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat
kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum.
Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk
reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang
tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada
bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah
batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu .
batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang

mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan


terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di
tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang
lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat
terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan
betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara
volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm.
Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar
semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat.
Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat
asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.

BAJA
A.Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon
dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.
Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur,
silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu,
ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik
antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom,
molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium.[1] Dengan

memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai


jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah
sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi
kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja
hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan
pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan
(hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain
membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya
(ductility).
Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi selama ribuan
tahun, penggunaannya menjadi semakin bertambah ketika metode produksi
yang lebih efisien ditemukan pada abad ke-17. Dengan penemuan proses
Bessemer di pertengahan abad ke-19, baja menjadi material produksi massal
yang membuat harga produksinya menjadi lebih murah. Saat ini, baja
merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi lebih
dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen utama pada
bangunan, infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata. Baja
modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh beberapa
lembaga-lembaga standar.
(sumber : Wikepedia)
Ada 3 jenis struktur baja yang sering diterapkan sebagai struktur
bangunan:
Tipe Rangka atau frame structure
Dengan menyusun batang baja dengan bentuk struktur tertentu, batang
baja mampu memperkuat satu sama lain. Hal ini banyak diterapkan pada
struktur atap, bangunan pabrik, pergudangan, jembatan serta tower BTS
(Base Transceiver Station) operator seluler. Yang populer di dunia, adalah
Menara Eiffel, yang sebagian besar menggunakan batang-batang baja
yang disusun secara struktural hingga bisa berdiri megah hingga kini.

(frame structure)

Tipe cangkang atau shell-type structure


Struktur baja tipe cangkang diterapkan pada bangunan stadion, gelora,
maupun bangunan lain yang membutuhkan kubah / dome diatasnya.
Salah satu contoh adalah struktur atap pada Sapporo Dome, salah satu
stadion yang dipakai dalam Piala Dunia 2002.

Tipe suspensi atau suspension-type structure


Suspensi bisa juga disebut tarikan. Baja pada sistem struktur ini menahan
beban dengan kekuatan tarikannya. Contohnya, biasa dimanfaatkan
sebagai kabel baja pada jembatan.
Baja memiliki kekuatan tarik yang tinggi, jauh lebih tinggi dibanding
beton. Bila diberi gaya tarikan terus menerus hingga melewati batas
elastisitasnya, baja akan mengalami regangan yang cukup besar sebelum
benar-benar runtuh.
Artinya, gedung berstruktur baja, saat mengalami stress yang hebat
-semisal gempa bumi- tidak akan langsung rubuh. Biasanya akan
meregang dulu (miring), baru kemudian bila gaya sudah melebihi batas
kritis, baru bangunan tersebut akan patah / runtuh. Sama halnya pada
struktur jembatan. Hal ini memberi kesempatan bagi penghuni gedung
untuk menyelamatkan diri.
Beda dengan beton biasa yang akan langsung runtuh bila gaya melebihi
batas kritisnya.

(baja type suspensi)

Baja sering digunakan sebagai struktur utama bangunan karena memiliki


beberapa keunggulan:
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas
daripada beton. Sehingga dapat mengurangi ukuran struktur, serta
mengurangi beban sendiri struktur. Baja sangat cocok diterapkan pada
struktur jembatan. Beton jauh lebih berat dibandingkan baja.
2. Homogenitas tinggi. Baja bersifat homogen, sehingga kekuatannya
merata. Beda dengan beton yang merupakan campuran dari beberapa
material penyusun, tidak mudah mengatur agar kerikil dan pasir bisa
merata ke semua bagian beton.
3. Keawetan tinggi. Baja akan tahan lama bila perawatan yang dilakukan
terhadapnya sangat baik. Misalnya, rutin mengecat permukaan baja agar
terhindar dari korosi.
4. Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat tegangan yang
cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula asalkan gaya yang
terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.
5. Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan tarik
yang cukup tinggi, baja juga akan mengalami regangan tarik yang cukup
besar sebelum runtuh. Seperti yang saya jelaskan diatas.

6. Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa


dibentuk sesuai yang dibutuhkan. Penyambungan antar elemen pada
struktur baja juga mudah, hanya tinggal memasangkan baut atau bisa
menggunakan las, sehingga akan mempercepat kegiatan proyek.
Meski demikian, baja juga memiliki kelemahan sebagai struktur:
1. Pemeliharaan rutin. Baja membutuhkan pemeliharaan khusus agar
mutunya tidak berkurang. Konstruksi baja yang berhubungan langsung
dengan udara atau air harus dicat secara periodik.
2. Baja akan mengalami penurunan mutu secara drastis bahkan kerusakan
langsung karena temperatur tinggi. Misalnya saat terjadi kebakaran.
3. Baja memiliki kelemahan tekuk pada penampang langsing.
Sekarang ini, banyak juga yang memanfaatkan baja ringan sebagai sistem
rangka atap. Selain murah, ringan, dan pengerjaannya mudah, baja juga
lebih awet.
Baja sudah banyak menggantikan peran kayu dalam konstruksi. Jaman kayu
sebagai atap mungkin sudah hampir punah. Mengingat hutan-hutan di seluruh
Indonesia sudah dibabat habis oleh para penebang kayu. Bisa-bisa hutan kita
akan gundul semua bila kita terus menggunakan kayu sebagai bahan bangunan

DAFTAR PUSAKA :

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemenbangunan-30/1115-yono
http://jims-architecth.blogspot.co.id/2011/05/bambu-dalam-konstruksi.html
http://jebizbob.blogspot.co.id/2012/11/penggunaan-bambu-pada-strukturbangunan.html
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2013/03/kelebihan-dankekurangan-beton-pada-konstruksi.html
http://tekniksipil.blog.uns.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai