pegunungan dengan ketinggian sekitar 3000 mdpl dan pada umumnya ditemukan
dan buku dimana pada setiap ruas tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh
lebih kecil dibandingkan dengan buluhnya sendiri.Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-
dkk, 2000).
lignin serta sedikit zat kimia lainnya yaitu resin, tannin, lilin, dan garam. Hasil
dan zat ekstraktif yang larut dalam alkohol benzene 0,6-6,9%. Selain itu bambu
juga memiliki kadar silika sebesar 0,10–1,78%. Kadar silika ini cenderung akan
bambu tergantung pada spesies, kondisi lapangan pertumbuhan, umur dari bambu
dan letak pada bagian batang.Kandungan pati paling besar terdapat pada musim
kering dan kandungan pati terbesar terletak pada bambu bagian dalam dan terkecil
Fang dan Metha (1978) dalam Aenudin (1995) menyatakan bahwa bambu
dalambatang. KA batang bambu yang segar berkisar 50-99% dan pada bambu
dan posisi dalam batang.Keteguhan lentur, tekan dan tarik daridinding barnbu
bagian luar lebih besar daripada pada bagian dalam (Syafii, 1984).
Bagian buku bambu mangandung kadar air lebih kecil dibandingkan bagian ruas.
Pada bambu tua, kadar air pangkal batang lebih besar daripada bagian ujung
dengan perbedaan berkisar antara 50% atau lebih. Berat jenis bambu bervariasi
(0,5-0,8) juga bergantung pada ukuran sel, ketebalan dinding sel dan hubungan
Bambu Betung
Jenis bambu ini mempunyai rumpun yang agak sedikit rapat.Warna batang
hijau kekuning-kuningan. Ukurannya lebih besar dan lebih tinggi dari jenis bambu
cm.Jenis bambu ini dapat ditemui di dataran rendah sampai ketinggian 2.000
mdpl. Bambu ini akan tumbuh baik bila tanahnya cukup subur, terutama di daerah
yang beriklim tidak terlalu kering. Bambu betung sifatnya keras dan baik untuk
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Graminales
Famili : Graminae
Genus : Dendrocalamus
(Kemenhut, 2012).
yang tidak terlalu kering, warna kulit batang hijau kekuning-kuningan, batang
dapat mencapai panjang 10-14 m, panjang ruas berkisar antara 40 -60 cm dengan
diameter 6-15 cm. umur masa tebang untuk bambu ini berusia minimal 3 tahun
(Morisco, 2005).
ruas tidak seragam sepanjang batang, sehingga hal ini menjadikan bambu sangat
unik dan artistik, tetapi aplikasi bambu sebagai batang struktural menjadi sulit
Parenkim dan sel penghubung lebih banyak ditemukan pada bagian dalam
dari kolom, sedangkan serat lebih banyak ditemukan pada bagian luar, sedangkan
kekuatan dan ketahanan terhadap perubahan suatu bahan disebut sebagai sifat-
atau gaya. Menurut Aenuddin (1995) Bambu betung memiliki sifat fisis dan
mekanis yang baik dimana memiliki rata-rata berat jenis 0,61, MOE sebesar
131,192 kg/cm2 dan MOR 1,038 kg/cm2 sehingga sangat potensial untuk
3. Kadar air
Dimensi serat bambu betung adalah: panjang 3,78 mm, diameter 19µm,
lebar lumen 7µm, tebal dinding sel 6µm. komponen kimia bambu betung adalah:
holoselulosa 53%, pentosan 19%, lignin 25% dan abu 3% (Dransfield dan
Widjaja, 1995).
jaring berserat yang dibuat menyerupai dengan scrimber. Proses ini melibatkan
denganperencanaankonstruksiyang dapat
meningkatkankekuatandanpenggunaannya serta
Batang bambu terdiri atas bagian buku (node) dan bagian ruas
(internode).Pada bagian ruas, orientasi sel semuanya aksial tidak ada yang radial,
sedangkan sklerenkim pada bagian buku dilengkapi oleh sel radial.Bagian terluar
terbentuk dari lapisan tunggal sel epidermis dan bagian dalam tertutup lapisan
oleh persentase sel-sel sklerenkim, kadar air dan posisi pada batang. Keteguhan
lentur bambu dipengaruhi oleh tebal batang dan ada tidaknya buku.
Subyakto dan Sudjono (1994) telah meneliti bahwa berat jenis bambu
betung bertambah besar dengan meningkatnya posisi ketinggian ruas pada batang.
Pada ruas yang sama, kekuatan lentur (MOE dan MOR) bambu betung pada
bagian tanpa buku lebih tinggi dibandingkan dengan buku. Pada ruas yang sama,
nilai MOR pada posisi pengujian telentang (bagian kulit bambu di bawah) lebih
kecil dibandingkan posisi telungkup (bagian kuli bambu di atas). Nilai MOE
bertambah besar dengan semakin tinggi posisi ruas pada batang, sedangkan nilai
Laminasi Bambu
bahan baku yang tidak seragam atau dari berbagai kualitas (Prayitno, 1996).
Balok laminasi adalah balok yang dibuat dari lapis-lapis papan yang diberi
perekat secara bersama-sama pada arah serat yang sama. Balok laminasi memiliki
ketebalan yang diinginkan. Untuk beberapa hal, sifat-sifat lamina tidak berbeda
jauh dengan sifat batang kayu aslinya. Sifat akhir akan banyak dipengaruhi oleh
selanjutnya dijadikan papan atau bentuk tiang. Lapisannya umumnya 2-5 lapis
(Sulastiningsih, 2012).
beda jauh dari sifat bambu aslinya. Sifat akhir akan banyak dipengaruhi oleh
banyaknya nodia/ruas yang ada pada satu batang dan perekat yang dipergunakan
(Widjaja, 1995).
perekatan. Dalam proses perekatan bambu ada tiga aspek utama yang
mempengaruhi kualitas hasil perekatan, yaitu aspek bahan yang direkat (bambu),
aspek bahan perekat dan aspek teknologi perekatan. Aspek bahan yang direkat
(bambu) meliputi struktur dan anatomi bambu (susunan sel, arah serat) dan sifat
fisika (kerapatan, kadar air, kembang susut dan porositas). Aspek perekatan
meliputi jenis, sifat dan kegunaan perekat. Aspek teknologi perekatan meliputi
komposisi perekat, berat laburan, pengempaan dan kondisi kerja (durasi, suhu,
laminasi bambu yang tidak merata akibat dari pengerjaan yang kurang sempurna
ikatan yang baik dalam jangka waktu yang panjang pada suatu struktur. Perekat
yang ideal mempunyai persyaratan tertentu, yaitu harga murah, mempunyai waktu
kadaluarsa yang panjang, cepat mengeras dan cepat matang hanya dengan
tahan panas dan mikroorganisme serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan
(Ruhendi, 1998).
PVAc merupakan perekat yang cocok digunakan untuk bahan kertas dan
kayu, selain itu penggunaan perekat PVAc dinilai lebih ramah lingkungan karena
Reaksinya dimulai dan dikontrol dengan penggunaan radikal bebas atau katalis
ionik, sedang untuk tujuan percobaan dapat dilakukan dengan metode katalis,
termasuk katalis redox, atau aktifasi dengan cahaya.Secara garis besar reaksinya
ada tiga tahap, yaitu permulaan, pertumbuhan polimer dan terminasi (Ruhendi dan
Hadi, 1997).
rekatnya menurun cepat dengan adanya panas dan air serta viscoelastisitasnya
secara ekstrim dan cepat pada suhu kamar.Keuntungan lainnya adalah tidak