Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM HOLISTIK PEMBINAAN DAN

PEMBERDAYAAN DESA
“RIVANOL RADEN”
(RENGGINANG VARIAN FLAVORS WITH PRINTING AND DRYING
TECHNOLOGY)
PERANCANGAN PENCETAK DAN PENGERINGAN RENGGINANG
ANEKA RASA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN
KUALITAS, DI DESA SAMPALAN KARAWANG

Oleh:

(Putri Triasni Wulandari) (1810631140145 - 2018)


(Dani Ryanto Agustino) (1710631140046 - 2017)
(Luthfi Agung Darmawan) (1710631140096 - 2017)
(Vira Nur Aulia Rahma) (1810631140097 - 2018)
(Naufal Muhammad Rafi F.) (1810631140154 - 2018)
(Dyas Marsa Pranoto) (1810631140150 - 2018)
(Monica Widya Putri) (1810631140156 - 2018)
(Karenina) (1810631140098 - 2018)
(Mohammad Vigan A.) (1810631140196 - 2018)
(Eka Aditya Rahman) (1910631140173 - 2019)
(Marcello Aprialdo) (1910631140110 - 2019)
(Fatmawati Pratiwi) (1910631140094 - 2019)
(Pravitasari Sandrina) (1910631140128 - 2019)

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


2020
A. JUDUL
“Rivanol Raden” (Rengginang Varian Flavors With Printing and Drying
Technology), Perancangan Pencetak dan Pengeringan Rengginang Aneka Rasa
Sebagai Upaya Peningkatan Produksi dan Kualitas, di desa Sampalan Karawang.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia sudah lama dikenal mempunyai banyak keanekaragaman makanan.
Keanekaragaman makanan tersebut dapat menjadi peluang usaha. Maka dari itu, para
pelaku UKM pun tidak mau ketinggalan memanfaatkan peluang yang ada. Salah satu
makanan yang telah dimanfaatkan peluang usahanya adalah rengginang. Rengginang
merupakan camilan tradisional yang popular, terutama pada hari raya lebaran.
Kerupuk berbentuk bulat dan tebal ini memiliki rasa yang gurih dan renyah. Karena
kerupuk khas Jawa Barat ini terbuat dari beras ketan, rengginang tentu memiliki
manfaat baik bagi tubuh. Beras ketan memiliki kandungan nilai gizi yang cukup
tinggi seperti karbohidrat 80%, lemak 4%, dan air 10% (Belitz et al., 2008). Dengan
presentase kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, maka rengginang juga dapat
membantu meningkatkan sumber energi utama tubuh.
Karawang selain dikenal sebagai kawasan industri juga dikenal sebagai
lumbung padi di Indonesia. Luas lahan sawah di Kabupaten Karawang pada tahun
2016 berdasarkan Badan Pusat Statistik adalah 95.906 hektar (BPS Karawang, 2016).
Jumlah tersebut mencakup sawah irigasi dan non irigasi. Dengan luas lahan sawah
yang cukup luas, produksi beras ketan pun cukup melimpah.
Rencana Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) akan
dilaksanakan di Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Desa
Sampalan adalah desa produsen rengginang di Karawang, setelah Kami survey dan
mengamati dilapangan, maka pada tahap proses produksi rengginang yang bulat
masih terlihat sederhana yaitu manual, sehingga hasil produksinya masih terbatas bisa
dihitung jari termasuk kualitasnya, dan tentunya membutuhkan waktu yang lebih
lama dan berpotensi memiliki bentuk yang kurang rapih/tidak sama, setelah proses
produksi tahap berikutnya pengeringan (pada tahap ini) masih mengandalkan
panasnya matahari, sehingga ketika musin penghujan menjadi kendala karena
produksi dan jualan bisa terhenti, karena cuaca yang kurang mendukung, setelah
pengeringan tahap berikutnya adalah pengemasan, tahap ini juga masih sederhana,
hanya memakai plastik biasa tampa ada kemasan yang menarik, permasalahan
berikutnya yang menjadi amatan kami adalah pemasaran, hanya mengandalkan
mulut-kemulut, mengisi warung/kios disekitar wilayah Karawang, sehingga belum
bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan Desa Sampalan, Kecamatan
Kutawaluya, Kabupaten Karawang.
Dengan melihat berbagai permasalah diatas, maka team PHP2D mengusulkan
“perancangan penerapan alat pencetak dan alat pengering rengginang diharapkan
menjadi solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Dengan adanya alat pencetak dan
pengering rengginang tersebut, harapannya dapat meningkatkan jumlah produksi dan
kualitas rengginang di Desa Sampalan dan mampu bersaing di Era Industri 4.0.
Penerapan alat pencetak dan pengering dilakukan untuk meminimalkan waktu pada
proses produksi dan meningkatkan kualitas hasil produksi reginang. Kemasan
(packaging), pemasaran masih memiliki kendala juga, maka untuk solusi hal tersebut
team mempunyai ide untuk membantu masyarakat desa memasarkannya secara e-
commerce dan mendesign kemasan secara menarik.

C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas pada Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini adalah:
1. Bagaimana masyarakat Desa Sampalan telah memaksimalkan potensi desanya
yang dapat dijadikan peluang untuk wirausaha?
2. Bagaimana cara mengefisiensikan produksi rengginang di Desa Sampalan?
3. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan bersaing masyarakat Desa
Sampalan di era industri 4.0?

D. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan
Desa (PHP2D) ini adalah:
1. Masyarakat mampu memaksimalkan potensi yang terdapat pada Desa
Sampalan sebagai peluang untuk berwirausaha sehingga dapat menciptakan
lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitarnya.
2. Masyarakat desa Sampalan, Karawang mengetahui dan mampu memproduksi
reginang secara efisien.
3. Masyarakat Desa Sampalan, Karawang mampu menerapkan inovasi dan
menerapkan teknologi yang mendukung untuk bersaing di era industri 4.0.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Indikator keberhasilan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) ini diantaranya adalah:
1. Terbentuknya mental wirausaha pada masyarakat Desa Sampalan dengan
berani mengembangkan usaha rengginang aneka rasa.
2. Terciptanya lapangan pekerjaan di Desa Sampalan dan terjalinnya kemitraan
dengan berbagai pihak misal dengan akademisi, pemerintah dan praktisi.
3. Semakin berjalan perekonomian di Desa Sampalan, karena perkembangan
wirausaha rengginang aneka rasa.
4. Memiliki alat pencetak dan pengering rengginang dengan semi otomatis.
5. Terbentuknya keterampilan masyarakat dalam mengolah rengginang aneka rasa
yang akan dijadikan wirausaha baru.
6. Terjadinya proses implementasi mata kuliah yang berhubungan dengan
kegiatan di desa yaitu Mata Kuliah Kewirausahaan (KWU) dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN).

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan
Desa (PHP2D) ini adalah untuk meningkatkan perekonomian Desa Sampalan yang
mana pada saat ini warga Desa Sampalan memproduksi rengginang dengan
permintaan pasar yang terus meningkat, akan tetapi warga desa tersebut memiliki
beberapa kendala dalam proses produksi yaitu adanya hambatan dalam melakukan
pencetakan produk karena keterbatasan alat yang digunakan masih secara manual dan
proses pengeringan produk masih disesuaikan dengan kodisi iklim desa, sehingga
pemenuhan jumlah produksi masih harus menyesuaikan. Oleh karena itu, kami
berinovasi menerapkan mesin pencetak dan pengering untuk mempermudah
penyetaraan ukuran dan bentuk produk agar lebih konsisten, mempercepat waktu
produksi, dan mempercepat proses pengeringan produk agar dapat langsung digoreng,
dikemas, dan dipasarkan, dan menghasilkan produk lebih dari kapasitas sebelumnya
sehingga masyarakat Desa Sampalan mampu berdaya saing di era revolusi industri
4.0 ini. Hasil PHP2D ini diharapkan juga dapat di publikasikan dalam bentuk jurnal
ataupun artikel di media massa. Rancangan Mesin Pencetak dan Pengering
ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2 berikut ini:

Gambar 1 : Alat Pencetak Rengginang Semi Otomatis

Keterangan:
1. Body (badan mesin)
2. Pintu (penutup)
3. Gagang pintu
4. Tempat kompor/pengapian

Gambar 2 : Alat Pengering Rengginang Semi Otomatis

G. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan saat Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan
Desa (PHP2D) ini berlangsung adalah:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai potensi Desa Sampalan
2. Meningkatnya pengetahuan akan inovasi-inovasi terbaru di bidang industri,
utamanya industri pangan.
Selain itu, manfaat yang diharapkan akan dapat diperoleh setelah
Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) selesai adalah:
1. Terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Sampalan maupun
lingkungan sekitarnya di Kecamatan Kutawaluya, kabupaten Karawang.
2. Masyarakat Desa Sampalan mampu bersaing dan mampu menerapkan teknologi
di era Industri 4.0.

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Desa Sampalan terletak di Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.
Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 3,50 Km2. Jarak dari Universitas
Singaperbangsa Karawang menuju Desa Samapalan yaitu sekitar ± 21 Km dan
membutuhkan waktu tempuh sekitar 36 menit dengan menggunakan kendaraan
bermotor.

Gambar 3 : Denah Lokasi Desa Sasaran


Masyarakat Desa Sampalan mayoritas bekerja sebagai petani. Namun,
hanya beberapa penduduk saja yang mengolah hasil pertanian tersebut menjadi
sebuah produk, yakni rengginang. Beberapa hal yang mendasarinya antara lain
karena keterbatasan modal serta minimnya kesadaran masyarakat Desa
Sampalan untuk berwirausaha. Dalam proses produksi untuk membuat sebuah
produk juga mengalami kendala dikarenakan pembuatannya yang masih bersifat
konvensional. Dimana proses pengeringan rengginang hanya mengandalkan
panas matahari, sehingga jika cuaca berawan proses pengeringan memakan
waktu yang cukup lama. Akibatnya jumlah hasil produksi menurun. Selain itu
varian rasa dari produk rengginang ini masih sedikit dan belum ada inovasi yang
baru.
Berdasarkan kondisi tersebut pada Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini difokuskan untuk menyelesaikan
permasalahan di Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang.
Diantaranya proses produksi yang bersifat konvensional, varian rasa yang masih
sedikit, dan cara pemasaran yang inovatif sehingga masyarakat desa mampu
bersaing di era Industri 4.0.

I. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan
Desa (PHP2D) adalah:
1. Roadmap yang telah dirancang mulai dari observasi hingga tahap pelaporan

Gambar 4 : Roadmap Kegiatan


2. Tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan yang meliputi:
a. Pengumpulan Fakta dan Informasi (Survei Awal)
Pengumpulan fakta dan informasi (survei awal) yang kami lakukan
yaitu pada minggu ketiga di bulan Juni. Survei ini dilakukan di Dusun
Semplek, Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat. Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat melihat alur
proses pembuatan rengginang dari awal berbentuk bahan baku sampai
menjadi produk yang siap untuk dipasarkan kepada konsumen.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Desa Sampalan merupakan salah satu desa di Kecamatan Kutawaluya
yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Selain menjadi petani,
masyarakat di desa ini juga ada beberapa yang memiliki UMKM produksi
rengginang. Dalam pembuatan rengginang, UMKM di desa ini masih
menggunakan cara manual dalam proses pencetakan dan proses pengeringan
produk yang masih tergantung pada kondisi iklim. Dengan hal itu akan
membuat produk yang dicetak menjadi tidak konsisten dan kesulitan dalam
proses pengeringan jika musim hujan.
Untuk meminimalisir dampak tersebut, kami berinovasi dengan
membuatkan alat atau mesin berupa mesin pencetak dan pengering agar
sistem produksi rengginang dapat efektif dan efisien. Selain itu, rengginang
yang diproduksi oleh UMKM di desa ini tidak memiliki inovasi rasa, lalu
kami berinovasi membuat produk rengginang dengan varian rasa buah dan
sayuran yang beranekaragam.
c. Analisis Kebutuhan
Desa Sampalan memiki jarak 21 km dari Universitas Singaperbangsa
Karawang yang dimana kampus berada pada pusat kota, sehingga Desa
Sampalan memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat kota sehingga
menempuh perjalanan ± 36 menit. Mengakibatkan susahnya akses
perjalanan menuju Desa Sampalan atau sebaliknya yaitu perjalanan menuju
kota yang akan berdampak pada pembuatan alat pencetak dan pengering
rengginang.
d. Penetapan Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dalam Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini adalah produsen atau pembuat
rengginang. Dimana pembuat rengginang sebagai profesi sampingan
masyarakat, di Desa Sampalan. Profesi utama masyarakat di Desa Sampalan
sebagai petani dan buruh. Dengan adanya wirausaha rengginang aneka rasa
sebagai salah satu usaha masyarakat Desa Sampalan untuk menambah
pendapatan mereka.
Namun permasalahan terletak pada pencetakan rengginang yang masih
manual dan pengeringan rengginang yang masih menggunakan sinar
matahari. Dengan menggunakan Alat Pencetak dan Pengering Rengginang
Semi-Otomatis ini bisa mengurangi waktu produksi dan menjaga kualitas
rengginang.
e. Penyusunan Program

Sosialisasi dan Pembuatan Alat Pencetak dan Pengering


Rengginang

Pembinaan tentang alat yang dibuat:


a. Memberikan demo untuk pengaplikasian alat
pencetak dan pengering rengginang
b. Memberikan inovasi produk rengginang dengan
berbagai varian rasa

Uji Coba Produksi

Uji Coba Konsumen

Evaluasi Program bersama Tim dan Masyarakat Desa


Binaan

Produksi dan Pengemasan

Promosi dan Pemasaran

Gambar 5 : Penyusunan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa


(PHP2D)
f. Pelaksanaan Program
1) Pembuatan Alat Pencetak dan Pengering Rengginang
Pada tahap ini adalah tahap pembuatan alat yang sesuai
dengan rencana gambaran yang telah dibuat.
2) Sosialisasi dan Pembinaan tentang Alat yang Dibuat
Tahapan ini akan diadakannya sosialisi dan pembinaan
mengenai pengaplikasian alat pencetak dan pengering
rengginang dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan alat
yang telah kami buat untuk mengembangkan wirausaha
rengginang tersebut.
Selain itu, tahap ini juga memberikan inovasi produk rengginang
dengan berbagai varian rasa buah dan sayur yang beranekaragam
agar menambah nilai jual dan minat masyarakat terhadap
makanan rengginang.
3) Uji Coba Produksi
Dilakukan uji coba produksi pembuatan rengginang dengan
menggunakan alat tersebut dan inovasi rasa yang beranekaragam
dalam jumlah tertentu sebagai langkah awal produksi
selanjutnya.
4) Uji Coba Konsumen
Makanan rengginang yang telah dibuat dipersilahkan
dicicipi oleh beberapa calon konsumen. Selanjutnya calon
konsumen memberikan penilaian dan saran pada lembar
kuisioner untuk menilai rengginang ini secara langsung baik rasa,
bentuk kemasan, dan saran penambahan variasi yang lain.
5) Evaluasi Program bersama Tim dan Masyarakat Desa Binaan
Memberikan kuesioner kepada para konsumen yang
mencoba makanan rengginang. Hasil penilaian dan saran akan
menjadi bahan evaluasi perbaikan produk. Sehingga nantinya
akan diproduksi makanan yang berkualitas bagi masyarakat.
6) Produksi dan Pengemasan
Memproduksi dan melakukan pengemasan dilakukan
secara masal dengan peralatan penunjang yang telah
dipersiapkan agar produk rengginang dapat segera dipasarkan.
7) Promosi dan Pemasaran
Dalam pemasaran dan publikasinya selain dari yang biasa
dilaksanakan oleh masyaratakat desa Sampalan, maka kami akan
menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan
secara luas, karena media tersebut diharapkan mampu
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

J. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) ini sebagai berikut:
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
A Persiapan
1 Observasi
2 Kunjungan Desa Sasaran
3 Perumusan Masalah dan Solusi
4 Proposal
a. Penyusunan
b. Pengajuan
c. Pengumuman Proposal didanai
5 Pengajuan Proposal kepada Mitra
B Pelaksanaan
6 Pembuatan Alat dengan Mitra
Sosialisasi dan Pembinaan Alat ke
7
Masyarakat Desa
Uji Coba Produksi dan Respon
8
Konsumen
Evaluasi bersama Masyarakat Desa
9
Sampalan
10 Tahap Produksi dan Promosi
C Penyusunan Laporan
11 Laporan Akhir
K. RANCANGAN BIAYA
Pada Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini
membutuhkan biaya sebesar Rp 40.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2 : Rancangan Biaya
No K e butuhan Jumlah B iaya To tal
A B ahan H abis Pak ai
1 Be ras Ke ta n 20kg Rp 25,000.00 Rp 500,000.00
2 Gula 5 Kg Rp 13,000.00 Rp 65,000.00
3 Va nilli 5 Kg Rp 42,000.00 Rp 210,000.00
4 Ga ram 5 Kg Rp 12,000.00 Rp 60,000.00
5 Bubuk Ca be 20 pc s Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
6 Bubuk Ba lado 20 pc s Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
7 Bubuk Ke ju 20 pc s Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
8 Bubuk Ja gung Ba ka r 20 pc s Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
9 Bubuk Gree nte a 5 Kg Rp 45,000.00 Rp 225,000.00
10 Bubuk Cokla t 5 Kg Rp 50,000.00 Rp 250,000.00
11 Kunyit 5 Kg Rp 60,000.00 Rp 300,000.00
12 Wortel 5 Kg Rp 25,000.00 Rp 125,000.00
13 Ba yam 5 Kg Rp 20,000.00 Rp 100,000.00
14 Bua h Bit 5 Kg Rp 25,000.00 Rp 125,000.00
15 Terasi 5 Kg Rp 40,000.00 Rp 200,000.00
Sub Total Rp 2 ,96 0,000 .00
B Pe ralatan Pe nunjang
1 Da nda ng Na si 3 pc s Rp 300,000.00 Rp 900,000.00
2 Ba skom 10 pc s Rp 50,000.00 Rp 500,000.00
3 Timbangan D igita l 3 pc s Rp 400,000.00 Rp 1,200,000.00
4 Bla nde r 3 pc s Rp 200,000.00 Rp 600,000.00
5 Na mpan Ka wat 15 pc s Rp 60,000.00 Rp 900,000.00
6 Tabung Ga s 5 pc s Rp 150,000.00 Rp 750,000.00
7 Ka in Saringa n 10 pc s Rp 16,000.00 Rp 160,000.00
8 Kompor Gas 3 pc s Rp 300,000.00 Rp 900,000.00
9 Ce ntong 10 pc s Rp 10,000.00 Rp 100,000.00
10 Ke ma san
a . Ke ma san Ziplok 16 x 22 500 pc s Rp 30,000.00 Rp 250,000.00
b. printing 500 pc s Rp 1,000.00 Rp 500,000.00
Sub Total Rp 6 ,76 0,000 .00
C Se minar dan Publik as i
1 P emateri
a . P emate ri Pe mbuatan
1 Ora ng Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
Ra nginang
b. P emate ri Ma rketing 1 Ora ng Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
2 P ublikasi
a . Spanduk 3 x 1 2 pc s Rp 140,000.00 Rp 280,000.00
b. Ka os 20 pc s Rp 50,000.00 Rp 1,000,000.00
3 Bia ya P e mbua ta n a la t
a . Me sin Ce ta k 1 pc s Rp 10,000,000.00 Rp 10,000,000.00
b. Me sin pengering 1 pc s Rp 18,000,000.00 Rp 18,000,000.00
Sub Total R p 30,280 ,0 00.00
TO TAL KEB U TU HA N R p 40,000 ,0 00.00

No Ke butuhan Jumlah B iaya Total


A B ahan Habis Pak ai
1 Beras Ketan 20kg Rp 25,000.00 Rp 500,000.00
2 Gula 5 Kg Rp 13,000.00 Rp 65,000.00
3 Vanilli 5 Kg Rp 42,000.00 Rp 210,000.00
4 Garam 5 Kg Rp 12,000.00 Rp 60,000.00
5 Bubuk Cabe 20 pcs Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
6 Bubuk Balado 20 pcs Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
7 Bubuk Keju 20 pcs Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
8 Bubuk Jagung Bakar 20 pcs Rp 10,000.00 Rp 200,000.00
9 Bubuk Greentea 5 Kg Rp 45,000.00 Rp 225,000.00
10 Bubuk Coklat 5 Kg Rp 50,000.00 Rp 250,000.00
11 Kunyit 5 Kg Rp 60,000.00 Rp 300,000.00
12 Wortel 5 Kg Rp 25,000.00 Rp 125,000.00
13 Bayam 5 Kg Rp 20,000.00 Rp 100,000.00
14 Buah Bit 5 Kg Rp 25,000.00 Rp 125,000.00
15 Terasi 5 Kg Rp 40,000.00 Rp 200,000.00
Sub Total Rp 2,960 ,000.00
B Pe ralatan Pe nunjang
1 Dandang Nasi 3 pcs Rp 300,000.00 Rp 900,000.00
2 Baskom 10 pcs Rp 50,000.00 Rp 500,000.00
3 Timbangan Digital 3 pcs Rp 400,000.00 Rp 1,200,000.00
4 Blander 3 pcs Rp 200,000.00 Rp 600,000.00
5 Nampan Kawat 15 pcs Rp 60,000.00 Rp 900,000.00
6 Tabung Gas 5 pcs Rp 150,000.00 Rp 750,000.00
7 Kain Saringan 10 pcs Rp 16,000.00 Rp 160,000.00
8 Kompor Gas 3 pcs Rp 300,000.00 Rp 900,000.00
9 Centong 10 pcs Rp 10,000.00 Rp 100,000.00
10 Kemasan
a. Kemasan Ziplok 16 x 22 500 pcs Rp 30,000.00 Rp 250,000.00
b. printing 500 pcs Rp 1,000.00 Rp 500,000.00
Sub Total Rp 6,760 ,000.00
C Se minar dan Publikas i
1 Pemateri
a. P emateri Pembuatan
1 Orang Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
Ranginang
b. P emateri Marketing 1 Orang Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
2 Publikasi
a. Spanduk 3 x 1 2 pcs Rp 140,000.00 Rp 280,000.00
b. Kaos 20 pcs Rp 50,000.00 Rp 1,000,000.00
3 Biaya P embuatan alat
a. Mesin Cetak 1 pcs Rp 10,000,000.00 Rp 10,000,000.00
b. Mesin pengering 1 pcs Rp 18,000,000.00 Rp 18,000,000.00
Sub Total Rp 30,280,000.00
TOTAL KEB UTUHAN Rp 40,000,000.00
L. INSTRUMEN PENDUKUNG
Untuk mendukung pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa perlu adanya rencana pelaksanaan agar program bisa
berjalan dengan baik sesuai dengan yang diaharapkam. Penerapan rencana
ini dengan kondisi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa
Sampalan, sehingga terjadi keserasian antara permasalahan yang ada
dengan penerapan penyelesaian masalah yang dihadapi.
1. Observasi daerah
2. Kunjungan lapangan ke Desa Kutawaluya
3. Perumusan solusi
4. Menyusun anggaran biaya
5. Proposal
6. Permintaan surat rekomendasi kepada pihak Universitas
7. Pengajuan proposal

Anda mungkin juga menyukai