Sonia Somadona
PENGANTAR
TEKNOLOGI HASIL HUTAN
Kay
u
Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun
terutama atas karbon, hidrogen dan oksigen dan
juga mengandung senyawa anorganik yang tetap
tinggal setelah terjadi pembakaran pada suhu tinggi
pada kondisi oksigen yang melimpah, residu ini
dikenal sebagai abu. (Haygreen.J.G, 1996)
% Berat
kering
49
6
44
Sedikit
0,1
Haygreen. J. G, 1996
KOMPOSISI KIMIA
HARDWOODS DAN SOFTWOODS
Komponen Softwood
Selulosa
40-44 %
Hemiselulos
20-32 %
a
25-35 %
Lignin
3%
ekstraktif
Hardwood
40-44 %
15-35 %
18-25 %
5%
Selulosa
Salah satu unsur penyusun dinding sel
primer dan dinding sel sekunder, terdiri
dari 9-25% pada dinding sel primer dan
41-45% pada dinding sel sekunder,
(Salisbury.F.B,
1995)
dan
juga
merupakan konstituen utama kayu.
Hemiselulosa
Hemiselulosa
merupakan
jaringan molekul yang berisi air,
didalam dinding sel primer
terkandung
25-50%,
dan
didalam dinding sel sekunder
terkandung
sebanyak
30%
hemiselulosa.
(Salisbury.F.B,
Ligni
n
Suatu polimer yang kompleks dengan
berat molekul tinggi, tersusun atas
unit-unit fenilpropan.
Didalam kayu lignin merupakan bahan
yang tidak berwarna. Apabila lignin
bersentuhan dengan udara, terutama
dengan adanya sinar matahari, maka
(bersama-sama
dengan
karbohidrat
tertentu)
lama
kelamaaan
lignin
cenderung
menjadi
kuning.
Ekstrakt
if
Diambil/
dipisahkan
dari
kayu
dengan
memakai
pelarut
air
maupun pelarut organik seperti eter
atau alkohol. Asam-asam lemak,
asam-asam resin, lilin, terpentin,
dan gugus penol adalah merupakan
beberapa
grup
yang
juga
merupakan ekstraktif.
Cirinya:
Kayu dari tumbuhan konifer
Biji terbuka
Tidak diproduksi dalam bakal
buah
Daun selalu hijau
Contoh : pohon pinus
Kay
u
Berat
Jumlah zat kayu yang tersusun,
rongga-rongga sel atau jumlah poripori, kadar air yang dikandung dan
zat-zat ekstraktif didalamya sangat
mempengaruhi berat suatu jenis kayu.
Berat jenis
Kayu
WARNA
Faktor-faktor yang
mempengaruhi warna kayu yaitu:
tempat didalam batang, umur
pohon, kelembaban udara.
Kayu pohon yang lebih tua dapat
lebih gelap daripada kayu pohon
yang lebih muda dari jenis yang
sama. Kayu yang kering berbeda
pula warnanya dari kayu yang
TEKSTUR
Ukuran relatif sel-sel kayu (serat-serat
kayu).
Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan :
Kayu bertekstur halus
Kayu bertekstur sedang
Kayu bertekstur kasar.
KEAWETAN
Keawetan adalah ketahanan kayu
terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur,
rayap, bubuk dll.
Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel
kayu terhadap sumbu batang pohon.
Arah serat dapat dibedakan menjadi:
serat lurus
serat berpadu
serat berombak
serat terpilin dan
serat diagonal (serat miring).
Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang
diperoleh pada saat meraba
permukaan kayu (kasar, halus, licin,
dingin, berminyak dll).
Kesan raba tiap jenis kayu berbedabeda tergantung dari tekstur kayu,
kadar air, kadar zat ekstraktif dalam
kayu
Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola
penyebaran warna, arah serat,
tekstur, dan pemunculan riap-riap
tumbuh dalam pola-pola tertentu.
Pola gambar ini yang membuat
sesuatu jenis kayu mempunyai
nilai dekoratif.
Higroskopis
Sifat
akustik,
yaitu
kemampuan untuk meneruskan
suara berkaitan erat dengan
elastisitas kayu.
Sifat resonansi, yaitu turut
bergetarnya
kayu
akibat
adanya gelombang suara.
Kualitas nada yang dikeluarkan
kayu sangat baik, sehingga
kayu banyak dipakai untuk
Tarik
tekan /
Geser
lengkung
Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu
Keteguhan Geser
Kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut turut
bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3
(tiga) macam keteguhan yaitu :
Keteguhan geser sejajar arah serat
Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar
dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
Keteguhan lengkung
(lentur)
Kekuatan untuk menahan gaya-gaya
yang berusaha melengkungkan kayu
atau untuk menahan beban mati
maupun hidup selain beban pukulan.
Terdapat 2 (dua) macam keteguhan
yaitu :
Bangunan
(Konstruksi)
Perkakas (mebel)
Lantai (parket)
Bantalan Rel Kereta
Api
Alat Olah Raga
Alat Musik
Alat Gambar
Kerugian
Kurang homogen dengan cacatcacat alami seperti arah serat
yang membentuk penampang,
spral dan diagonal, mata kayu
dan sebagainya.
Daya muai dan susut yang
besar.
Kurang awet mudah terserang
perusak kayu)
Pada pembebanan jangka
panjang, lendutan cukup besar
Terbatasnya diameter kayu
PENGERING
AN
KAYU
Fungsi Pengeringan :
1. Menjamin kestabilan dimensi
kayu.
2. Menambah kekuatan kayu
3. Membuat kayu menjadi
ringan
4. Mencegah serangan jamur
5. memudahkan pengerjaan
selanjutnya.
Ada 2 Cara pengeringan kayu :
Pengeringan Alam-udara
Keuntungan :
1. Biaya relatif murah, karena tanpa
peralatan
2. Pelaksanaan lebih mudah
3. Pengeringan dengan tenaga
matahari
4. Kapasitas dan sortimen kayu tidak
terbatas
Kerugian :
5. Waktu yang diperlukan cukup lama
6. Memerlukan tempat yang cukup
luas
3. Pengeringan
menghasilkan
kekuatan kayu yang lebih tinggi,
dengan asumsi tidak terjadi
cacat khususnya belah ujung.
Selain itu, kuat pegang paku
terhadap kayu akan meningkat.
4. Meningkatkan
kualitas
hasil
pengecatan
dan
proses
pengerjaan akhir.
5. Berat kayu berkurang sehingga
biaya transportasi bisa lebih
Tahapan Pengeringan
kayu
1.Pergerakan air dari bagian
dalam ke permukaan kayu
2.Penguapan
air
dari
permukaan kayu
Mempengaruhi
Pengeringan Kayu
1.Panas
2.RH (kelembaban
relatif)
3.Sirkulasi udara
Panas
Energi yang diperlukan oleh
molekul air untuk melepaskan
diri dari ikatan antara molekul
pada air bebas dalam rongga
sel atau melepaskan diri dari
ikatan dengan tangan hidroksil
pada air terikat.
Kelembaban Relatif
Kapasitas pengeringan
udara.
Udara
yang
lebih
kering
(kelembaban relatif lebih rendah)
memiliki kapasitas pengeringan
yang lebih tinggi dan dapat
menahan uap air lebih banyak.
Sirkulasi Udara
Pengantar panas ke kayu yang
digunakan untuk menguapkan
air dari dalam kayu dan
memindahkan uap air dari
permukaan kayu ke udara
sekitar.
Metode
Pengeringan Kayu
Pengeringan alami
Pengeringan dengan kiln
pengering (konvensional)
Pengeringan Alami
Pemilihan tempat, kriteria dalam memilih
tempat untuk pengeringan udara adalah
ukuran luas, permukaan datar, terbuka
(aerasi
baik),
kering,
bersih
dari
sampah/limbah kayu, tidak ditumbuhi
rumput-rumputan atau vegetasi yang lain.
Penumpukan, yang harus diperhatikan
dalam penumpukan pada pengeringan
adalah
pola
penumpukan,
dimensi
penumpukan,
fondasi,
stiker,
atap,
perlindungan
akhir
dan
tingkat
pengeringan.
Pola
penumpukan
dimaksudkan untuk membentuk lorong-
Kecepatan
pengeringan,
Kecepatan
pengeringan dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain jenis kayu, ketebalan
kayu,
pola
lingkaran
tahun,
kayu
teras/kayu gubal, cara penumpukan,
kondisi tempat, dan faktor iklim.
Pengendalian kadar air, Perubahan kadar
air kayu selama pengeringan udara dapat
diketahui. Pengukuran dimaksudkan untuk
mempercepat
atau
memperlambat
keluarnya air dari kayu sampai dengan
tingkat
tertentu
(dibawah
20%),
pengeringan dengan penumpukan bisa
dihentikan, dan kemudian disimpan di
gudang tanpa harus menggunakan stiker.
Tipe kiln
kiln-kompartement
Kiln progressive
Konstruksi dan peralatan, kiln pengering
biasanya dibuat dari tembok batu bata dan
lantainya terbuat dari beton. Dinding
dalam kiln biasanya terbuat dari metal
aluminium, anti korosif.. RH dikendalikan
oleh uap bebas yang ada di dalam kiln,
dan sirkulasi udara dikendalikan oleh kipas
angin yang diletakkan diatas atau dibawah
tumpukan kayu, bahkan kadang-kadang di
samping (dinding samping).
Penumpukan,
Prosedur pengeringan,
Durasi
pengeringan,
yang
mepengaruhinya
sifat
anatomi
kayu
(kayu
gubal/teras,
hardwood/softwood),
ketebalan
kayu,
jenis
kayu,
kecepatan
sirkulasi udara dalam kiln, kualitas
pengeringan
kayu,
perubahan
kadar air dari awal-akhir, dan cacat
kayu setelah pengeringan.
Kadar air akhir
TERIMA
KASIH