DAN
PENGGUNAANNYA
1
beberapa sifat yang umum
• Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe
bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non
karbohidrat).
• Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu
memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial
dan tangensial).
• Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis,
yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air
(kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
• Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan
dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
2
Sifat Fisik Kayu
• Berat dan Berat Jenis
• tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya
• berat jenis berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
• kayu semakin berat dan semakin kuat
• Keawetan
• adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu.
• Warna
• Tekstur
• bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll),
• kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan
• kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
3
• Arah Serat (serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin
dan serat diagonal (serat miring)).
• Kesan Raba (tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat
ekstraktif dalam kayu) kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll.
• Bau dan Rasa (bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau
kamper (kapur) dsb.)
• Nilai Dekoratif (Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna,
arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-
pola tertentu)
4
• Higroskopis (Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan
air)
• Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
• Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat
dengan elastisitas kayu.
• Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.
Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak
dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
• Daya Hantar Panas (Sifat daya hantar kayu sangat jelek )
• Daya Hantar Listrik (dipengaruhi oleh kadar air kayu)
5
sifatmekanik
Kekuatan kayu dipengaruhi:
1. Kekuatan Anisotrop
Muai tidak sama pada semua arah.
2. Kekuatan bertambah jika lebih kering. Kekuatan terendah pada kadar air
jenuh pada sel kayu/serat.
3. Bobot isi ( jenis kayu) makin besar, maka makin kuat.
KEKUATAN
tarik //serat
tekan //serat
geser
//serat
6
lentur //serat
KELAKUAN
- Sifat mekanis/keutuhan kayu merupakan sifat penting yang 7
dapat dipakai untuk menduga kegunaan jenis kayu.
- Nilai keteguhan diperoleh dari hasil pengujian contoh uji.
2
2. KETEGUHAN PUKUL 2
24 - 30
dilakukan pada arah radial & tangensial
kg m/dm3
3. KETEGUHAN TEKAN
Sejajar arah serat 8
Tegangan max. ( kg/cm3 )
20
5
5
5
5
4. KEKERASAN setengah bola 5baja yang
70
ditekan ( kg/cm3 )
5. KETEGUHAN GESER
6. KETEGUHAN BELAH
7.KETEGUHAN TARIK TEGAK LURUS ARAH SERAT
8.DAYA TAHAN KAYU TERHADAP RAYAP
10
Untuk menilai kualitas kayu ada 3 faktor
penentu
1) Berat Jenis -> menentukan berat/ ringan bahan
2) Structural Strength -> menentukan kekuatan bahan dari segi
struktur
3) Water Resistance Level -> menentukan ketahanan bahan terhadap
air
11
Mutu kayu
MUTU A
1. Moisture Content ± 15%
2. Mata Kayu ≤ 1/6 lebar maksimal 3,5 cm
3. Tangensial < 1/10
4. Retak radial < ¼ tebal kayu
MUTU B
1. Moisture Content ± 30%
2. Mata Kayu ≤ ¼ lebar
3. Tangensial < 1/7
4. Retak radial ≤ 1/3 tebal kayu
12
Perbedaan kayu keras dan lunak
KAYU KERAS KAYU LUNAK
PENYUSUTAN
Serat = s/d 5 % tangensial
Radial = 2,5 %
Axial = 0,1 – 0,2 % 13
HARDWOOD
• Kayu keras: diperoleh dari pohon yang kehilangan daun mereka pada
musim gugur (daun). Dalam hal ini sejumlah besar pohon, hanya 200
ada dalam jumlah yang cukup dan cukup fleksibel untuk pengerjaan
kayu.
• Kayu keras memiliki pori-pori mikroskopis di permukaan. Ukuran pori-
pori ini menentukan desain butir dan tekstur. Karena karakteristik
tersebut, kayu keras diklasifikasikan berdasarkan pori-porinya:
• kayu pori-pori tertutup (pori-pori kecil), di antara yang paling banyak
digunakan adalah cherry dan maple hutan dan
• pori-pori melingkar (pori-pori yang lebih besar) di antaranya yang paling
sering digunakan adalah ek, abu dan poplar.
14
SOFTWOOD
• Kayu lunak: diperoleh dari pohon cemara
(runjung). Dalam pertukangan hanya
menggunakan 25% dari semua softwoods.
Semua softwoods telah tertutup pori-pori (pori-
pori kecil) yang terlihat hanya pada produk jadi.
Softwoods paling sering digunakan adalah cedar,
cemara, pinus dan cemara.
15
Macam Penggunaan Kayu
• Bangunan (Konstruksi)
• Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan
alam yang tinggi.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas,
keruing, lara, rasamala.
Veneer biasa (veneer : bahan pelapis dengan ketebalan 0.24mm-0.6mm)
• Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya
sedang.
• Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
• Veneer mewah
• Persyaratan teknis : di samping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.
• Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai,
weru, sonokembang. 16
• Perkakas (mebel)
• Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan,
mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.
• Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling,
sonokembang, ramin.
• Lantai (parket)
• Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan
cukup kuat.
• Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
• Moulding
• Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan,
mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
• Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
17
Pengeringan kayu secara alami
• berlangsung lambat karena tergantung pada udara yang di panaskan oleh matahari dan
disirkulasikan oleh angin ke sel-sel kayu
• cara pengeringan ini termasuk yang paling murah dan mudah dilakukan
• caranya :
kayu ditumpuk dengan cara disilang di tempat yang memungkinkan udara dapat
bersirkulasi dengan sempurna
tumpukan kayu tidak lebih dari dua meter, kalau terlalu tinggi kayu dibagian dalam
akan lambat mengering dan akan timbul noda2 hitam di permukaan kayu
tumpukan kayu diberi pondasi dari bata dengan ketinggian lebih kurang 35 cm dan
jaraknya lebih kurang 100 cm, sehingga memungkinkan sirkulasi udara bebas
balok kayu yang telah diolesi terpasang melintang antar pondasi
tumpukan kayu tersebut harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan hujan.
18
masa pengeringan kayu sangat bervariasi menurut jenis dan
ketebalan-nya.
cara pengeringan alami ini hanya dapat mengurangi air hingga 18-
20%
19
Pengeringan kayu secara buatan
• dilakukan dalam tungku pengering.
• proses pengeringan buatan lebih cepat, disebabkan oleh sirkulasi
udara maupun temperatur yang dapat diatur sesuai dengan
keinginan.
• bahan tungku pengering tebuat dari batu bata
20
• pemanas digunakan pipa2 yang berisi air panas atau uap,
diletakkan di bagian bawah tumpukan kayu dengan maksud agar
udara panas dapat menyebar naik melalui celah2 tumpukan kayu
• kelembaban di dalam ruangan dapat dikontrol dengan melepaskan
uap air ke dalam ruang pengering.
• agar sirkulasi udara ruangan dapat baik dan sempurna, ditambah
kipas angin yang dipasang pada bagian atas ruang
22
PALING UMUM CACAT PADA KAYU
23
Kayu solid
24
25
26
27
28
BAMBU
karakteristik,
peran,
persyaratan dan
aplikasi
Sifat bambu
• Titik jenuh serat bambu 20-30%. Bagian dalam bambu
lebih banyak mengandung lengas (air bebas),
daripada bagian luar,
• Bagian buku-buku (nodes) mengandung +10% lebih
sedikit kadar airnya dari pada bagian ruasnya,
• Bambu kurang tahan jika dipergunakan sebagai
tulangan beton karena daya serap airnya bisa
mencapai 300%,
• Bambu perlu diawetkan agar dapat mencapai mutu dan
umur yang diharapkan,
• Penggunaan pada konstruksi bangunan harus
dihindarkan dari hujan dan panas matahari langsung,
agar tidak mudah rapuh dan membusuk.
COMPARATIVE CHARACTERISTICS OF COMMON CONSTRUCTION
MATERIALS
BAMBOO TIMBER STEEL MASONRY
STRENGTH • Tensile strength of • Strong in side • Weak in • High compressive
mild steel compression, tension lengthwise strength
• Weak in side and length compression • Low tensile
compression • High tensile strength
strength