Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRUKTUR KAYU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. PUTRI YUSUF (220201601005)


2. NABILA NUR REZKY A. (220201601002)
3. SYAWAL HIDAYAT (220201601004)
4. ADITYA PRASETYA WIBISONO M. (220201601006)
5. NOVAL FITO PUTRA EBIWANTO (220201601003)

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kesehatan Kerja ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan yang berjudul Makalah struktur kayu ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah struktur kayu ini, sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
struktur kayu ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Makassar, 12 Maret 2023

Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kayu merupakan salah satu bahan material konstruksi yang banyak digunakan
sampai saat ini selain beton dan baja. Indonesia sendiri merupakan negara tropis yang
sangat kaya akan kayu, terutama pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi serta Papua yang masih banyak mempunyai hutan sebagai penghasil kayu. Tetapi
penebangan hutan secara liar yang tidak terkendali terjadi selama puluhan tahun sehingga
menyebabkan kerusakan dan penyusutan hutan tropis secara besar-besaran yang
mengakibatkan kurangnya pasokan kayu. Oleh karena itu, harga kayu di pasaran semakin
meningkat sehingga menyebabkan penggunaan material lain seperti beton dan baja lebih
dominan.
Kayu sebagai material konstruksi, saat ini masih banyak ditemui untuk pemakaian
kuda-kuda pada atap dan kusen saja. Sedangkan untuk struktur lain seperti balok, kolom,
lantai sudah jarang ditemui. Banyak jenis- jenis kayu di Indonesia yang dapat digunakan
sebagai material konstruksi, contohnya seperti kayu jati, keruing, meranti, kamper,
mahoni, dan masih banyak yang lainnya. Masing- masing dari jenis kayu tersebut memiliki
karakteristik yang berbedabeda.
Dalam pemakaiannya, kayu tersebut harus memenuhi syarat, yaitu mampu menahan
bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dan dalam jangka waktu yang
direncanakan, serta mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur
pakainya

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja sifat sifat kayu
2. Apa saja sifat sifat kekuatan kayu (Sifat Mekanik)
3. Bagaimana proses pengawetan kayu

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sifat sifat kayu
2. Untuk mengetahui sifat mekanik kayu
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pengawetan kayu
BAB 2 PEMBAHASAN

1. SIFAT SIFAT KAYU

Sifat-sifat kayu adalah sifat-sifat spesifik kayu yang dihasilkan dari proses
pertumbuhan. Dengan demikian maka sifat-sifat kayu sangat beraneka ragam karena
selama proses pertumbuhannya dipengaruhi oleh banyak factor.Faktor-faktor tersebut
adalah:

o Asal atau lokasi tempat tumbuh (alam, tanaman, letak geografi, jenis baru)

o Letak kayu di dalam satu batang (arah radial dan aksial, gubal dan teras, kayu
awal dan akhir, batang dan cabang)

o Asalnya dari beberapa batang (umur, diameter)

o Bentuk dan kondisi batang pohon (normal dan abnormal, kayu reaksi, adanya
mata kayu)

o Kecepatan tumbuh pohon (riap, zat dalam kayu)

o Pengaruh lingkungan (bonita, jenis tanah, iklim, hama dan penyakit, intensitas
matahari, lebar tajuk, pengaruh angin, letak dalam hutan)

o Adanya perlakuan silvikultur (pemupukan, jarak tanam, perlakuan


pemeliharaan dan penjarangan, teknik penanaman, adanya sadapan)

o Tindakan pemuliaan pohon (genetik dan macam-macam perlakuan pemuliaan)

 SIFAT FISIK

Sifat fisika kayu adalah spesifik karena peranan faktor dalam dari pada struktur kayu sangat
menentukan, di samping peran lingkungan dimana kayu tersebut berada. Sifat ini meliputi:

1. Berat Jenis

Berat jenis kayu didapat dari perbandingan antara berat dan volume kayu dalam
keadaan kering udara dengan kadar air berkisar di 15 persen.

Setiap jenis kayu memiliki berat jenis yang berbeda, berkisar diantara 0,2 t/m3 sampai
dengan 1,28 t/m3 . Besaran berat jenis yang dicantumkan biasanya adalah nilai rata-
rata dan dalam kurung dicantumkan nilai minimum dan maksimum empiris, contoh bj
kruing : 0,80 (0,69-0,90).
Berat jenis kayu ini merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat-sifat kayu, sebagai
contoh, semakin besar berat jenis kayu makin kuat kayunya, demikian sebaliknya
semakin kecil berat jenisnya (semakin ringan) semakin berkurang juga kekuatannya.

2. Warna kayu

Setiap jenis kayu mempunyai warna yang berbeda-beda, tergantung zat-zat pengisi
warna pada kayu tersebut. Contohnya, kayu jelutung mempunyai warna putih,
sedangkan kayu mahoni mempunyai warna merah.

3. Keawetan kayu

Keawetan alami adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur yang dapat
merusak kayu dari luar, seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing dan yang lainnya yang
diukur dengan jangka waktu tahunan.

Keawetan kayu ini disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu yang merupakan
sebagian unsur beracun bagi perusak kayu tersebut, sehingga perusak tersebut tidak
sempat masuk dan tinggal di dalam kayu dan merusak kayu.

Contoh zat-zat tersebut seperti, tectoquinon pada kayu jati, silica pada kayu ulin dan
lain-lain, sehingga jenis kayu-kayu ini mempunyai cukup keawetan secara alami.
Klasifikasi kayu di Indonesia membagi tingkat keawetan kayu ke dalam 5 kelas awet.

4. Tekstur

Tekstur kayu adalah ukuran relatif sel-sel kayu atau ukuran relatif serat-serat kayu.
Berdasarkan teksturnya, kayu dapat digolongkan ke dalam :

- Kayu bertekstur halus : giam, nyatoh, ramin, mahoni, pinus

- Kayu bertekstur sedang : jati, sonokeling, kapur, matoa

- Kayu bertekstur kasar : meranti, kempas, keruing, sungkai

5. Serat

Sifat kayu ini menunjukan arah sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang
pohon. Arah serat dapat ditentukan oleh alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu.

Kayu dikatakan berserat lurus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang.
Contoh kayu Jabon, kapur, kruing, matoa, nyatoh, ramin Jika arah sel-sel itu
menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang dikatakan kayu
itu berserat mencong. Serat mencong dapat dibagi lagi

- Serat berpadu, bila batang kayu terdiri dari lapisan-lapisan yang berselangseling,
menyimpang ke kiri dan ke kanan terhadap sumbu batang. contoh kayu kulim,
renghas, meranti, (kapur), (kruing), (matoa), (ramin)

- Serat berombak, serat-serat kayu yang membentuk gambaran berombak. Contoh


kayu merbau, kempas
- Serat terpilin, serat-serat kayu yang membuat gambaran terpilin/terpuntir, seolah-
olah batang kayu dipilin mengelilingi sumbu. Contoh kayu bintangur, damar dll.

6. Akustik

Dasar akustik menunjukkan, bahwa kemampuan bahan untuk meneruskan atau tidak
meneruskan suara. Dasar akustik dari kayu erat hubungannya dengan elastisitas kayu.

Jika sepotong kayu dapat bergetar bebas, jika dipukul akan mengeluarkan suara yang
tingginya tergantung pada frekuaensi alami getaran kayu tersebut. frekuensi ini
ditentukan oleh kerapatan/elastisitas dan ukuran kayu tersebut.

Kayu yang telah kehilangan elastisitasnya misalnya akibat serangan jamur, dika
dipukul akan memberikan suara yang keruh, sedang kayu yang sehat suaranya akan
terdengar nyaring.

7. Resonasi

Resonansi pada kayu yaitu ikut bergetarnya kayu dengan gelombang suara, ini terjadi
karena kayu memiliki sifat elastisitas.

Kualitas nada yang dikeluarkan oleh kayu sangat baik, oleh karenanya kayu banyak
digunakan untuk membuat alat-alat musik, seperti kolintang, gitar, piano. biola dan
lain-lain.

Kemampuan benda untuk mengabsorbsi suara tergantung pada masa dan pada sifat-
sifat akustik permukaan benda tersebut, yaitu mampu tidaknya permukaan benda
mengabsorbsi / menyerap suara atau memantulkan suara. Kayu mempunyai sifat ini,
dimana kayu tidak mudah untuk bergetar dan menyerab gelombang suara, karena itu
kayu baik digunakan untuk penutup lantai atau parqet.

8. Pengaruh Temperatur

Seperti pada benda-benda lainnya, kayu akan mengembang jika dipanaskan dan
mengecil jika didinginkan. Tapi pengaruh temperatur ini tidak begitu penting seperti
pengaruh perubahan kadar lengas kayu. (akan dibicarakan lebih lanjut)

Pada temperatur normal, angka muai linier (λ) kayu dalam arah sejajar serat rendah
sekali ( 4.10-6 ) dibanding dengan λ besi dan material lainnya.

Untuk arah Ʇ serat angka liniernya besar, tetapi lebih besar lagi perubahannya karena
pengaruh kadar lengas kayu, sehingga untuk arah Ʇ serat akibat perubahan temperatur
λ dapat diabaikan.

9. Daya Hantar Panas

Kayu merupakan bahan yang berpori, artinya kayu mengandung kantungkantung


berisi udara yang tidak dapat bergerak. Oleh karena itu kayu baik sekali digunakan
sebagai bahan penyekat / isolasi panas. Semakin banyak ruang hawa tersebut semakit
baik daya sekat panasnya. Kayu dengan angka rapat kecil mempunyai ruang kosong
yang semakin banyak.

10. Sifat Sifat listrik

Kayu merupakan bahan pengantar listrik yang jelek, atau merupakan bahan isolasi /
penyekat listrik yang baik.

Daya hantar listrik ini tidak tergantung dari jenis kayu, atau angka rapat, tetapi banyak
dipengaruhi oleh kadar lengas kayu. Pada kadar lengas 0 (nol), kayu akan menjadi
bahan isolasi listrik yang baik sekali.

11. Higroskopis

Setiap kayu memiliki pori-pori yang mampu menyerap dan melepaskan air. Apabila
semakin lembab udara sekitar maka makin tinggi kelembaban kayu hingga mencapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Saat kayu memiliki kelembapan yang sama
dengan kelembapan udara sekelilingnya, maka hal ini disebut kandungan air
keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

12. Kembang susut

Kayu akan mengembang dan menyusut tergantung kadar lengasnya, tetapi besaran
kembang susutnya tidak sama di dalam berbagai arah. Kita membedakan perubahan
ini dalam tiga arah, yaitu :

- arah radial, yaitu arah menuju pusat kayu

- arah tangensial, yaitu searah dengan garis singgung lingkaran.

- arah axial, yaitu sejajar dengan arah panjang batang.

 SIFAT KIMIA

Sifat kimia kayu adalah sifat-sifat kayu yang berkaitan dengan kandungan zat kimia
dalam kayu. Kimia kayu atau komponen kimia penyusun kayu, dibutuhkan keberadaannya
dalam industri kimia yang mengolah kayu. Sebagai contoh yang nyata adalah industri
rayon, seluloid, pulp & kertas dan sebagainya. Industri-industri ini memanfaatkan
komponen kimia yang ada untuk menghasilkan suatu produk tertentu.

Komponen kimia kayu dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu:

a. Komponen penyusun dinding sel, seperti: karbohidrat dan lignin

b. Komponen pengisi rongga sel: zat ekstraktif.

1. Komponen penyusun dinding sel


Adalah komponen kimia yang menyatu di dalam dinding sel. Tersusun atas banyak
komponen yang tergabung dalam karbohidrat dan lignin. Karbohidrat yang telah bebas
dari lignin dan ekstraktif disebut juga dengan holoselulosa. Holoselulosa sebagian besar
tersusun atas selulosa dan hemiselulosa. Selulosa merupakan komponen terbanyak dalam
menyusun kimia kayu, dan secara umum merupakan komponen yang bermanfaat.

 Selulosa: merupakan zat penyusun serat yang dibutuhkan didalam pembuatan pulp dan
kertas, menentukan ikatan kekuatan kertas
 Hemiselulosa: merupakan zat yang mendukung kekuatan kayu, sehingga
keberadaannya sangat menentukan manfaat kayu selain untuk pulp dan kertas
misalnya untuk konstruksi.

2. Komponen pengisi rongga sel

Zat pengisi rongga sel sering disebut dengan komponen ekstraneus, yang dominan diisi
oleh zat ekstraktif. Zat ekstraktif merupakan kumpulan banyak zat seperti: gula,
tepung/pati, tanin, resin, pektin, zat warna kayu, asam-asam, minyak-minyak, lemak dalam
kayu dan sebagainya.
Ada dua keungkinan kondisi ekstraktif ini yaitu:
 apabila tersusun lebih banyak jenis karbohidratnya maka suatu jenis kayu mudah
diserang cendawan dan serangga lain perusak kayu, dan perlu diawetkan secara
tradisional atau buatan apabila dikehendaki masa pakai yang lebih lama.
 Apabila tersusun lebih banyak jenis minyal-minyak, asam-asam dan garam-garam yang
bersifat racun, maka kayu mempunyai sifat keaweten dan belum/tidak perlu diawetkan
lagi, tetapi kalau masih ingin diawetkan dapat dilakukan dengan pengawetan buatan
(kimawi).

2. SIFAT SIFAT KEKUATAN KAYU (SIFAT MEKANIK)

Sifat mekanik merupakan kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya dari luar,
atau disebut kekuatan kayu. Beban dari luar yang dimaksud yaitu gaya-gaya diluar benda
yang cenderung mengubah bentuk dan besar benda tersebut.

Kekuatan kayu merupakan hal utama dalam pemilihan kayu untuk konstruksi
bangunan, perkakas, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan sifat-sifat mekanik kayu
antara lain:

1. Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang menarik
kayu, antara lain kekuatan tarik sejajar arah serat serta kekuatan tarik tegak lurus arah
serat. Kekuatan tarik terbesar kayu yaitu kekuatan tarik sejajar arah serat, sedangkan
kekuatan tarik tegak lurus arah serat memiliki kekuatan yang lebih kecil.

2. Kekuatan Tekan
Kekuatan tekan merupakan kemampuan kayu untuk menahan beban atau muatan,
antara lain kekuatan tekan sejajar arah serat dan kekuatan tekan tegal lurus arah serat.
Semua kayu memiliki kekuatan tekan sejajar arah serat lebih tinggi dibanding
kekuatan tekan tegak lurus arah serat.

3. Kekuatan geser

Kekuatan geser yaitu kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat bagian
kayu bergeser, antara lain kekuatan geser sejajar arah serat, kekuatan geser tegak lurus
arah serat, kekuatan geser miring. Kekuatan geser tegak lurus arah serat memiliki
kekuatan lebih besar daripada kekuatan geser sejajar arah serat.

4. Kekuatan lengkung atau kelenturan

Kekuatan lengkung atau kelenturan kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-
gaya yang akan membuat kayu melengkung atau untuk menahan beban mati atau
hidup beban pukulan, antara lain kekuatan lengkung statik yaitu kekuatan kayu
menahan gaya yang mengenai secara perlahan, serta kekuatan lengkung pukul yaitu
kekuatan kayu menahan gaya yang mengenai secara tiba-tiba.

5. Kekakuan Kayu
Kekakuan yang dimaksud yaitu kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk
atau lengkungan, biasa disebut dengan modulus elastisitas.

6. Keuletan kayu
Keuletan kayu merupakan kemampuan kayu un
tuk menyerap tenaga yang relatif besar / kejutan / tegangan yang berulang yang
melewati batas proporsional serta mengakibatkan bentuk permanen dan kerusakan
sebagian pada bagian kayu.

7. Kekerasan Kayu
Kekerasan kayu merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik / kikisan / abrasi / keausan kayu.

8. Kekuatan belah
Kekautan belah yaitu kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
membelah kayu. Kayu yang memiliki kekuatan belah rendah sangat cocok untuk
dijadikan kayu bakar. Sedangkan kayu dengan kekuatan belah tinggi sangat tepat
untuk bahan ukiran atau patung. Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-
jari atau arah radial daripada arah tangensial.

Untuk mengukur sifat mekanik kayu diatas maka digunakan satuan kg / cm2.
Berikut ini merupakan penyebab yang mempengaruhi sifat mekanik kayu antara lain:

Faktor luar atau eksternal, merupakan pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,


pembebanan dan cacat oleh jamur atau serangga perusak kayu.

Faktor dalam atau internal, merupakan berat jenis, mata kayu, serat miring, dan
sebagainya.
3. PROSES PENGAWETAN KAYU

 Pemulasan dan penyemprotan


Cara pengawetan ini adalah cara pengawetan yang paling sederhana, tapi cara
pengawetan dengan penyemprotan dan pemulasan ini tidak efektif karena pengawet yang
masuk dan menyerap dalam kayu hanya sedikit dan pengawet ini mudah luntur. Keuntungan
cara pengawetan pemulas dan penyemprot ini adalah alat yang digunakan sederhana,
serangan perusak kayu tidak ganas dan pengawetan kayu yang sudah terpasang.

Contoh pengawetan ini adalah pelapisan cat pada kayu, melabur kayu dengan ter dan
lain sebagainya.

 Perendaman
Cara pengawetan kayu dengan cara perendaman adalah kayu direndam dalam bak
larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatan selama beberapa hari, dengan
catatan kayu harus terendam semua.

Pengawetan kayu dengan rendaman ada tiga cara, yaitu : rendaman dingin, rendaman
panas dan rendaman panas dingin.

Cara rendaman dingin dapat dilakukan dengan bak dari beton, kayu atau logam anti
karat. Sedangkan cara rendaman panas atau rendaman panas dan dingin lazim dilakukan
dalam bak dari logam.

Bila jumlah kayu yang akan diawetkan cukup banyak, perlu disediakan dua bak
rendaman (satu bak untuk merendam dan bak kedua untuk membuat larutan bahan
pengawet, kemudian diberi saluran penghubung). Setelah kayu siap dengan beban pemberat
dan lain-lain, maka bahan pengawet dialirkan ke bak berisi kayu tersebut.

Cara rendaman panas dan dingin lebih baik dari cara rendaman panas atau rendaman
dingin saja. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih dalam dan banyak masuk ke dalam
kayu. Larutan bahan pengawet berupa garam akan memberikan hasil lebih baik daripada
bahan pengawet larut minyak atau berupa minyak, karena proses difusi. Kayu yang
diawetkan dengan cara ini dapat digunakan untuk bangunan di bawah atap dengan
penyerang perusak kayunya tidak hebat.
 Vakum (cara modern)

Cara pengerjaan pengawetan vakum ini adalah :

o Kayu dimasukan ke dalam tangki tertutup rapat


o Dilakukan pengisapan udara (vakum) dalam tangki dengan tekanan 60 cm/Hg kurang
lebih 90 menit
o Sambil dalam proses vakum, masukkan bahan pengawet kedalam tangki sampai
penuh.
o Setelah penuh, hentikan proses vakum dan ganti dengan tekanan kurang lebih 15
atmosphere
o Hentikan proses tekanan dan keluarkan bahan pengawet
o Terakhir lakukan proses vakum dengan tekanan 40 cm/Hg untuk membersihkan
permukaan kayu dari bahan pengawet
o Kelebihan dari proses pengawetan ini adalah penetrasi dan retensi bahan pengawet
tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering.
o Kekurangan dari pengawetan ini adalah biaya yang dikeluarkan mahal, dibutuhkan
ketelitian tinggi dan pengawetan dengan cara ini digunakan untuk perusahaan
komersil.
BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru
oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan
pemakaian,memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali
dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat
dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi
juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis
yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-
beda.Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari
sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang
umumterdapat pada semua jenis kayu yaitu :

1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunandinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa(karbohidrat) serta
lignin (non karbohidrat).

2. Semua kayu bersifatanisotropik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika


diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).

3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopisyaitu dapat menyerap


ataumelepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan
suhuudara disekelilingnya.

4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://pediailmu.co
m/kehutanan/sifat-sifat-kayu/&ved

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.zegahu
tan.com/2020/06/sifat-sifat-mekanik-kayu.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.ilmute
kniksipil.com/struktur-kayu/cara-pengawetan-kayu

https://pediailmu.com/kehutanan/sifat-sifat-kayu/

https://courtina.id/pengawetan-kayu/

https://foresteract.com/sifat-mekanik-kayu

Anda mungkin juga menyukai