Anda di halaman 1dari 17

Kelebihan dan Kekurangan Material (Bahan Bangunan)

(CATATAN KULIAH)
Maaf atas keterlambatan ini... hari ini saya akan membantu teman-teman yang mungkin lagi
mencari artikel ini buat tugas atau mungkin sedang binggung akan masalah material yang sering
digunakan terkait dengan masalah keuntungan karesteristik dan sifat material kayu, beton dan
baja.
sebelum itu saya juga akan mencoba memaparkan sedikit tentang material ini...
selamat membaca..

Pengertian Struktur Kayu'


Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam
perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam
perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, Diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka
dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan struktural,
sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat
tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang populer dibandingkan dengan beton
dan baja. Akibatnya saat ini terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu dari
bahan struktur menjadi bahan pemerindah (dekoratif).

Namun demikian pada kondisi tertentu (misalnya : pada daerah tertentu, dimana secara
ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain) peranan
kayu sebagai bahan struktur masih digunakan.
KAYU
Kelebihan :

-Mudah menyerap air.


-Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
-Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
-Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
-Mudah didapatkan, relatif murah.
-Perubahan bentuk akibat suhu dapat diabaikan.
-Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik rendah,
sehingga baik untuk partisi.
-Memiliki sisi keindahan yang khas
-Mudah mengalami kembang-susut
-Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca.
-Rentan terhadap rayap.

Kekurangan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Kuat tarik yang tinggi
-Sifat kayu yang kurang homogen, cacat kayu, dll.
-Beberapa jenis kayu kurang awet.
-Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu,kelembaban dan pengaruh
waktu pembebanan.
-Keterbatasan ukuran, berskala besar dan tinggi.
-Harganya relatif mahal dan terbatas (langka).
-Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna.
-Memberi efek hangat.
-Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah.
-Dapat meredam suara.

Sifat Fisik Kayu


1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif
didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat
jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu
nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar
seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif
didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk
pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet
dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang
berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam
kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling
dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat
dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal
(serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin,
dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu,
kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis
kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering
digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat
penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-
riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu
mempunyai nilai dekoratif.
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya
makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.
Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut
kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan
elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.
Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai
untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-
barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
12. Daya Hantar Listrik
13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya
hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi
bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum
(kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu.
Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak
lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua)
macam keteguhan tekan yaitu :
a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar
arah serat.
3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu
bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam
keteguhan yaitu :
a. Keteguhan geser sejajar arah serat
b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
c. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan.
Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan.
b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara mendadak.
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan.
Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan
terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas
proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau
kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang
ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah
kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar.
Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada
umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya
dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis
besar digolongkan menjadi dua kelompok :
a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan
dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Karakteristik Kayu
Kayu berasal dari berbagai macam jenis pohon sehingga karakteristik dari kayu juga cendrung
berbeda-beda, bahkan dari satu pohon juga cendrung memiliki perbedaan
karakteristik, misalnya bagian ujung dengan bagian pangkal pohon. karakteristik kayu di
bedakan menjadi 3 hal yaitu :
1. Karakter Fisik.

Berat Jenis Kayu. Berkisar sekitar 0,2 hingga 1,28 umumnya berat jenis kayu ditentukan
dari berat kayu kering pengeringan atau kering udara dan volume kayu pada keadaan
tersebut, biasanya makin berat kayu makin kuat pula kayunya.

Keawetan Alami Kayu. ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu dari luar, seperti
rayap, bubuk dan jamur yang dihitung dalam jangka waktu tahunan, keawetan kayu ini
disebabkan oleh adanya zat extraktif dalam kayu bersifat racun bagi perusak kayu

Warna kayu.hal ini disebabkan oleh adanya zat pengisi warna yang berbeda dalam batang
kayu,warna suatu jenis kayu di pengaruhi oleh tempat kayu dalam batang, unsur pohon
dan kelembaban udara. Pada pengenalan kayu warna kayu yang di pakaiadalah pada teras
kayu.

Higroskopis. kemampuan menyerap dan melepaskan uap air dari suatu jenis kayu yang
sangat dipengaruhi oleh suhu udara sekitar.

Berat Kayu. Berat dari suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga
sel (jumlah pori),kadar air yang di kandung dan zat extraktif didalamnya.

Kekerasan Kayu. Semakin berat suatu jenis kayu, maka akan semakin keras juga kayu
tersebut. Berdasarkan kekerasanya kayu di bedakan menjadi 3 macam yakni kayu sangat
keras, kayu keras, kayu sedang atau kayu lunak.

2. Karakteristik Mekanik.
Disebut pula kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan dari luar yang terjadi dari
gaya-gaya diluar kayu yang mempunyai kecenrungan untuk mengubah bentuk dan besar kayu,
dalam hal ini kekuatan kayu dibedakan menjadi beberapa macam kekuatan yaitu:
Kuat Tarik. Kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang bekerja momen yang
menarik kayu tersebut, kuat tarik yang terbesar pada kayu adalah pada serat kayu.

Kuat Tekan. Kekuatan kayu dalam menahan tekanan akibat muatan atau tekanan yang
terjadi padanya, ada 2 macam tekanan yaitu tekanan tegak lurus arah serat & tekanan
sejajar arah serat.

Kuat Geser. Kemampuan kayu menahan gaya yang bekerja membuat suatu kayu bergeser
dari tempat semula, ada 3 macam kuat geser yaitu: Kuat Geser arah serat, tegak lurus
arah serat maupunarah miring.

Kuat Lentur. Kekuatan kayu menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu,
dalam hal ini dibedakan menjadi 2 macam yakni : kuat lentur statik yang menahan gaya-
gaya yang bekerja pada kayu secara perlahan dan kuat lentur yang menahan gaya yang
bekerja pada kayu secara mendadak.

Kekakuan. kekuatan untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan, dinyatakan


dengan istilah Modulus Elastisitas.

Kelenturan. kemampuan kayu untuk menyerap semua tenaga yang relatif besar, kejutan-
kejutan atau tegangan berulang yang melampaui batas serta mengakibatkan perubahan
bentuk.

Kekerasan. kemampuan kayu menahan gaya yang membuat takikan atau tekukan pada
kayu, kekerasan ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembuatan lantai rumah, balok,
kuda-kuda atau keperluan lainya.

Kuat Belah. tegangan yang terjadi karena adanya gaya yang bekerja seperti pahat/baji.

3. Karakteristik Kimiawi.
Susunan kimia yang terdapat pada kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap
serangan perusak kayu komponen kimia tersebut adalah :

Unsur Karbohidrat.

Unsur Non Karbohidrat.

Zat Extraktif

Kurang lebihnya penulis ingin mengucapkan maaf , dan mohon masukannya dari pembaca
sekalian.
Pengertian Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi
aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland,
yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya,
beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen
lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur
parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk
beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan,
beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat
tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.

Menurut SNI 03 2847 2002, beton adalah bahan yang didapat dengan mencampurkan semen
portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan tambahan yang membentuk masa padat.
Beberapa macam beton menurut SNI 03 2847 2002 adalah sebagai berikut :

a. Beton bertulang : adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang
tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan
direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam
menahan gaya yang bekerja.

b. Beton normal : beton yang mempunyai berat satuan 2200 kg/m3 sampai 2500 kg/m3 dan dibuat
dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah.c. Beton polos : beton
tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum.

d. Beton pracetak : elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih
dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.

e. Beton prategang : beton bertulang yang telah diberi tegangan tekan dalam untuk mengurangi
tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.

f. Beton ringan : beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih
dari 1900 kg/m3.
g. Beton ringan pasir : beton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir berat normal.
h. Beton ringan total : beton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami.

Persyaratan Keawetan Beton


Sesuai dengan peraturan SNI 03 2847 2002 pasal 6, dijelaskan beberapa persyaratan
keawetan beton, yaitu sebagai berikut :

a. Rasio air semen (w/c ratio)

b. Pengaruh lingkungan

c. Pengaruh lingkungan yang mengandung sulfat

d. Perlindungan tulangan terhadap korosi

BETON
Kelebihan :
a. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
b. Mampu memikul beban yang berat.
c. Tahan terhadap temperatur yang tinggi
d. Biaya perawatan yang rendah.
e. Tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam.
f. Kuat tekan tinggi
g. harga relatif murah

Kekurangan :
a. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah.
b. Lemah terhadap Kuat tarik.
c. Mempunyai bobot yang Berat.
d. Daya pantul suara yang besar
e. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
f. Kuat tarik rendah
g. Sulit kedap air
h. Perlu dilatasi (Exponsion Joint) kembang susut karna suhu

SIFAT SIFAT BETON


1. Keawetan (Durability)
Merupakan kemampuan beton bertahan dalam jangka waktu yang direncanakan. Sifat tahan lama
pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
1. Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca
Adalah pengaruh yang berupa hujan dan pembekuan pada musim dingin, serta pengembangan
dan penyusutan yang diakibatkan oleh basah dan kering silih berganti.
2. Tahan Terhadap Pengaruh Zat Kimia
Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut, rawa-rawa dan air limbah, zat-zat kimia
hasil industri dan air limbahnya, buangan air kotor kota yang berisi kotoran manusia, gemuk,
susu, gula, dan sebagainya perlu diperhatikan terhadap keawetan beton.
3. Tahan Terhadap Erosi
Beton dapat mengalami kikisan yang diakibatkan oleh adanya orangyang berjalan kaki dan lalu
lintas diatasnya, gerakan ombak laut, atau oleh partikel-partikel yang terbawa oleh angin dan
atau air.

2. Kuat Tekan
Kuat tekan beton ditentukan berdasarkan pembebanan uniaksial benda uji silinder beton diameter
150 mm, tinggi 300mm dengan satuan Mpa (N/mm2) untuk SKSNI 91. Benda uji silinder juga
digunakan pada standar ACI sedangkan British Standar menggunakan kubus dengan sisi 150 mm
sebagai benda uji. Benda uji dengan ukuran berbeda dapat juga dipakai namun perlu dikoreksi
terhadap size efek .

Menguji Kuat Tekan Beton


Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton tersebut, yaitu:
Proporsibahan-bahan penyusunnya
Metode perancangan
Perawatan
Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan
Metode pengujian kuat tekan beton ada beberapa cara, antaranya pengujian yang sifatnya tidak
merusak (UT atau Hammer Test) dan pengujian yang sifatnya setengah merusak atau merusak
keseluruhan dengan uji pembebanan (Load Test) dan juga ada pengujian laboratorium
(compressive strength test). Yang praktis adalah metode pengujian Hammer Test.
Kelebihan metode Hammer Test ini adalah:
- praktis (mudah penggunaannya)
- murah
- pengukuran dilakukan dengan cepat
- dan tidak merusak.
Kekurangan metode Hammer Test ini adalah:
- hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat-sifat dan jenis
agregat kasar, derajat karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton
yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama
- Sulit mengkalibrasi hasil pengujian
- Tingkat keandalannya rendah
- Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Kekuatan tekan beton akan bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Kekuatan beton akan
naik secara cepat (linier) sampai28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya akan kecil. Kuat tekan
acuan ditetapkan pada umur beton 28 hari. Secara umum kekuatan beton dipengaruhi oleh2 hal,
yaitu factor air semen dan kepadatan.

Evolusi Kuat Tekan Beton


Untuk semen Portland type I, pertambahan kekuatan seiiring dengan bertambahnya umur adalah
sebagai berikut;
Umur 7 hari 14 hari 28 hari 3 bulan 6 bulan 1 tahun 2 tahun 5 tahun
Ratio kuat
0.67 0.86 1 1.17 1.23 1.27 1.31 1.35
Tekan

Klasifikasi Beton
Beton Kelas I
Merupakan beton untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural. Untuk pelaksanaannya tidak
diperlukan keahlian khusus.
Beton Kelas II
Merupakan beton untuk perkerjaan-perkerjaan struktural secara umum. Pelaksanaannya
memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
Beton Kelas III
Merupakan beton untuk pekerjaan struktural dimana dipakai mutu beton dengan kuat desak
karateristik yang lebih tinggi dari 225 ka/cm 2 . pada pelaksanaannya memerlukan keahlian
khusus dan harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
3. Kuat Tarik
Kuat tarik beton jauh lebih kecil dari pada kuat tekannya, yaitusekitar 10%-15% dari kuat
tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi retak dan defleksi
balok.

4. Modulus Elastisitas
Adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada
25%-50% dari kuat tekan beton.

Beton pada dasarnya bersifat non-linear, sehingga nilai modulus elastisitasnya hanyalah
pendekatan. Nilainya diukur pada 0.45 f ' c yang berkisar dari 27000 hingga 37000 MPa

5. Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu
dibawah beban yang dipikul. Seperti halnya susut, rangkak tidak bersifat reversible.

6. Susut (Shrinkage)
Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan (akibat kehilangan
air keatmosfir / volume loss). Adapun macamnya adalah :
Susut plastic terjadisaatbetonmasihmnya basah(panasdarimatahari, dll.)
Susut pengeringan terjadisetelahbetonmengeras
Sebagian besar susut umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama (~80% susut terjadi dalam satu
tahun). Siklus susut dan ngembang sendiri dapat terjadi akibat pengaruh perubahan lingkungan.
Sedangkan tulangan pada beton dapat menghambat pengembangan susut.

7. Kelecakan (Workability)
Kelecakan adalah sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan pencampuran,
pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan finishing. Atau kelecakan adalah besarnya kerja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh.sifat dapat mudah dikerjakan suatu adukan
beton sangat bergantungpada sifatbahan, perbandingancampuran, dan cara pengangkutan serta
jumlah seluruh air bebas

8. Sifat Kedap Air


Beton memiliki kecenderungan mengandung rongga- rongga yang diakibatkan oleh adanya
gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan selesai, atau ruangan yang saat
mengerjakan (selesaidikerjakan) mengandung air, air ini menggunakan ruangan, dan jika air
menguap maka akan meninggalkan rongga-rongga udara. Rongga-rongga ini yang nantinya
dapat memicu masuknya air dari luar kedalam beton. Namun jika rongga-rongga ini
diminimalisir, maka akan menambah daya kedap air dari beton itu. Maka beton sebaiknya tidak
banyak menggunakan air agar tidak terjadi bleeding. Tetapi beton yang menggunakan sedikit air
dan tidak terjadi bleeding pun dapat juga tidak kedap air, sehingga perlu pemadatan yang
sempurna pada saat pembuatan/pencetakan beton.

Sifat dan karakteristik beton

1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan
hancur tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung
atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin
lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses
hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton
dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak
semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui
perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu
memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang
tulangan baja pada daerah yang tertarik
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan
serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun
serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya
kebakaran .
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis c sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g
kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat
berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan
rangkak

Pengertian Baja
Baja: bahan dgn sifat struktur baik, mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada
kekuatan tarik maupun tekan. Baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna
yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang
hampir sama
BAJA
Kelebihan :
-Kuat tarik tinggi.
-Tidak dimakan rayap
-Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
-Bisa di daur ulang
-Dibanding Stainless Steel lebih murah
-Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
-Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan :
-Bisa berkarat.
-Lemah terhadap gaya tekan.
-Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
-Tidak kokoh
-Tidak tahan api
ALUMINIUM
Kelebihan :
-Mempunyai bobot yang ringan.
-Kuat tarik tinggi.
-Minim perawatan.
-Tahan terhadap karat.

Kekurangan :
-Mudah tergores.
-Lemah terhadap benturan.
-Kurang fleksibel dalam hal desain.

BAMBU
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang)
-Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat tarik baja
mutu sedang.
-Ringan.
-Bahan konstruksi yang murah.

Kekurangan :
-Rentan terhadap rayap.
-Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya.

Created by (muchlisriyanbekti.blogspot.com)

Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/I
NFO_V02/VII_V02.htm
Dosen Arsitektur FT. muhammadiyah of surakarta, Materi Kuliah: Bahan bangunan ,
Ilmu material, Teknologi bahan.

Demikian yang bisa saya berikan, untuk tambahan dan komennya kami harapkan...
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai