Anda di halaman 1dari 2

SIFAT FISIK BAMBU

a. Berat Jenis

Berat jenis bambu adalah perbandingan berat bambu terhadap berat suatu volume air yang sama
dengan volume bambu tersebut. Berat jenis dan kerapatan bambu menentukan sifat fisika dan
mekanikanya. Hal ini disebabkan nilai berat jenis dan kerapatan bambu ditentukan oleh banyaknya
zat kayu. Berat jenis bambu berkisar antara 0,5 – 0,9 gr/cm³.Bambu mempunyai perbandingan
kekuatan dan berat yang sangat tinggi sehingga efisien dan efektif untuk digunakan sebagai
bangunan

b. Kandungan air

Bambu seperti halnya kayu merupakan zat higroskopis artinya mempunyai afinitas terhadap air, baik
dalam bentuk uap atau cairan. Kandungan air pada bambu akan berpengaruh pada kekuatan
bambu.

c. Kembang susut

Kembang susut bambu perlu diperhatikan agar struktur bangunan bambu tidak mengalami
perubahan bentuk dan penurunan kualitas akibat adanya penyusutan. Adanya perubahan bentuk ini
tentunya akan mengurangi nilai fungsi dari sebuah struktur bangunan, misalnya penyusutan pada
pintu dan jendela sehingga tidak bisa dibuka, retaknya kaca, dll

SIFAT MEKANIK BAMBU

Kuat Tarik Dan Kuat Tekan Bambu

Bambu mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang baik. Kuat tarik yang sama terdapat di sepanjang
batang, sedangkan kuat tekannya semakin meningkat sesuai dengan umur bambu tersebut.
Terdapat perbedaan dalam menentukan pengujian sifat bambu yang sesuai, dimana setidaknya
bambu diuji pada umur tiga tahun, dan pengujian dilakukan pada potongan bambu pada ruasnya
dan pada nodialnya. Bambu sangat lemah pada arah radial, sehingga pembebanan tegak lurus atas
sumbu batang sedapat mungkin dihindarkan atau ditempatkan pada ruas batang.

Kuat Geser

Kuat geser bambu sangat rendah, maka dari itu perancangan bambu sebagai struktur batang tunggal
lebih efektif bila dibandingkan batang ganda

Bambu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :

1. Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua dalam hal terakhir berbintik putih pada
pangkalnya, berserat padat dengan permukaan yang mengkilap. Di tempat buku tidak boleh pecah.
2. Bambu yang telah direndam dalam air harus berwarna pucit tidak kuning, hijau atau hitam dan
berbau asam yan khas, sedangkan bila dibelah di bagian dalam dari ruas tidak boleh terdapat
rambut dalam yang baisanya terdapat pada bambu yang belum direndam.

3. Bambu untuk pelupuh dan barang anyaman seperti bilih, gendak, dll harus telah direndam
dengan baik. Barang anyaman yang harus tahan lama harus terbuat dari bambu dari jenis bambu
yang terbaik dengan garis tengah minimum 4 cm dan harus terbuat dari bagian kulit dari bambu.

Proses pengembang biakkan Bambu

Selain dengan cara seksual, bambu lebih sering berkembangbiak dengan cara
aseksual yaitu dengan menghasilkan tunas, cara ini juga sering di sebut dengan
perkembangbiakan dengan cara vegetatif alami. Bambu dan rumput mudah
memperluas daerah mereka melalui rimpang. Rimpang tumbuh dari rimpang lainnya
dan menghasilkan tunas yang sampai ke permukaan namun akar tetap di dalam
tanah.

Berikutnya, tunas akan menjadi batang baru yang diberi nutrisi oleh sistem akar
yang tumbuh di bawah rimpang. Rimpang pada bambu terjalin dengan rimpang dari
tunas lainnya, mereka semua saling berhubungan dan saling tergantung . Selain
cara-cara di atas bambu juga dapat berkembangbiak saat batang bambu jatuh ke
tanah dan akan muncul tunas baru melalui batangnya.

Anda mungkin juga menyukai