DAFTAR ISI
PEDAHULUAN
PEMBAHASAN
TUMPUAN PELAT
SISTEM PENULANGAN PELAT
JENIS PERLETAKAN PELAT
TIPE PELAT
KLASIFIKASI PELAT
METODE PELAKSANAAN PELAT
PENUTUP
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan, baik itu
gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga menjadi struktur konstruksi pada
jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar
utamanya.
Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mati maupun
beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain.
Plat lantai berdasarkan sistem konstruksi materialnya dapat dibedakan menjadi bermacam-
macam jenis, antara lain plat lantai kayu, plat lantai beton, plat lantai baja dan plat lantai
yumen.
Plat adalah struktur planar kakuyang secara khas terbuat darimeterial monolit yang
tingginyarelatif kecil dibandingkan dengandimensidimensi lainya.Beban yang umum bekerja
pada platmempunyai sifat banyak arah dantersebar. Plat dapat ditumpu diseluruh tepinya atau hanya
padatitik-titik tertentu
PEMBAHASAN
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai ketinggian
yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan
yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan
konstruksi dari plat lantai. Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap
saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara
tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran,
tidak diperhitungkan.
Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak dipermukaan tanah, atau bisa disebut
lantai tingkat. Pekerjaan plat lantai ini haruslah kokoh, kaku, mempunyai ketinggian
yang sama dan nyaman untuk berpijak. Ketebalan plat lantai ini disesuaikan dengan
beberapa hal, diantaranya:
1. Beban yang akan ditumpu
2. Jarak antar balok penumpu
3. Bahan yang digunakan
4. Besar lendutan yang diijinkan
B. Fungsi Plat Lantai
Plat lantai, yang meskipun terbuat dari berbagai macam jenis bahan, mempunyai fungsi yang
sama, yaitu:
1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas.
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
Sistem lantai tanpa balok, bagian lantai yang Sistem lantai dengan balok rapat yang sama
di ujung atas kolom mempunyai penebalan besar, tidak ada balok anak dan balok induk
untuk menyangga beban secara merata
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan
yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas.
Plat lantai kayu pada umumnya mempunyai ukuran-ukuran yang umum di pasaran. Ukuran-
ukuran tersebut antara lain:
KEUNTUNGANNYA :
KERUGIANNYA :
Plat lantai beton ini umumnya bertulang dan dicor ditempat bersama dengan balok penumpu
dan kolom pendukungnya. Plat lantai ini dipasang tulangan baja pada kedua arahnya, dan
tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga lenturan.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti
persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991. Beberapa persyaratan
tersebut antara lain :
1. Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk
plat atap sekurang-kurangnya 7cm;
2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak
atau baja sedang;
3. Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap
atas bawah
4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari
20cm atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
5. Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm,
untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
6. Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila
untuk lapis kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.
Kelebihan :
1. waktu pengerjaan lebih cepat (tidak perlumenunggu hingga beton mengering)
2. biaya lebih murah (menghemat waktu,tenaga kerja, dan tanpa bekisting).
Kelemahan :
1. Desain kurang Fleksibel
Kelebihan :
Kelemahan:
Desain kurang Fleksibel
LANTAI BETON RINGAN AAC( Autoclave Aerated Concrete)
Misalnya : HEBEL, ALCON, CELCON
Kelebihan:
1. waktu pengerjaan lebih cepat (tidak perlu menunggu hingga beton mengering)
2. biaya lebih murah (menghemat waktu, tenaga kerja, dantanpa bekisting).
3. Beban struktur jauh lebih ringan (30% dari betonkonvensional)
4. Desain lebih Fleksibel (mudah dipotong dan dibentuk)
Plat lantai beton ini mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungannya sendiri, antara lain:
a) Mendukung untuk digunakan pada bangunan dengan beban yang besar
b) Tidak dapat terbakar dan kedap air, sehingga dapat dijadikan sebagai lantai dapur,
kamar mandi ataupun WC
c) Dapat dipasang keramik, tegel dan granit, sehingga dapat memperindah lantai
d) Bahan yang awet dan kuat, perawatannya mudah dan berumur panjang.
TUMPUAN PELAT
Tumpuan Pelat Untuk bangunan gedung, umumnya pelat tersebut ditumpu oleh balok-balok
dengan berbagai sistem sebagai berikut:
1. Monolit, yaitu pelat dan balok dicor bersama-sama sehingga menjadi satu kesatuan.
2. Ditumpu dinding-dinding/tembok bangunan.
3. Didukung oleh balok-balok baja dengan sistem komposit.
4. Didukung oleh kolom secara langsung tanpa balok, dikenal dengan pelat cendawan.
Fungsi :
Sarana pendukung dari dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Pada bangunan gedung bertingkat, digunakan
Pada bangunan gedung bertingkat, digunakan sebagai sarana penghubung antara lantai
tingkat yang satu dengan lantai tingkat lain.
Komponen Tangga
JENIS PERLETAKAN PELAT
1. Terletak bebas Jika pelat diletakkan begitu saja diatas balok, atau antara pelat dan
balok tidak dicor bersama-sama sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan
tersebut.
2. Terjepit elastis Jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, tetapi ukuran
balok cukup kecil shingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi.
3. Terjepit penuh Jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit, dan ukuran
balok cukup besar sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat.
TIPE PELAT
A. Sistem Flat Slab
Pelat beton bertulang yang langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa balok balok
disebut Sistem Flat Slab. Sistem ini digunakan bila bentang tidak besar dan intensitas
beban tidak terlalu berat, misalnya bangunan apartemen atau hotel.
KLASIFIKASI PELAT
Pelat Satu Arah (One way slab) Apabila Lx < 0,4 Ly Seperti pada gambar di atas pelat
tersebut dapat dianggap sebagai pelat menumpu balok B1 dan B3, sedangkan balok
B2 dan B4 hanya kecil didalam memikul beban pelat. Dengan demikian pelat dapat
dipandang sebagai pelat satu arah (arah x).
Pelat Dua Arah (Two way slab) Apabila Lx >= 0,4 Ly seperti gambar dibawah , pelat
dianggap sebagai menumpu pada balok B1,B2,B3,B4 yang lazimnya disebut sebagai
pelat yang menumpu keempat sisinya disebut sebagai pelat yang menumpu keempat
sisinya. Dengan demikian pelat tersebut dipandang sebagai pelat dua arah (arah x dan
arah y).
METODE PELAKSANAAN PELAT
1) Metode Konvensional
Seluruh struktur plat lantai dikerjakan ditempat, bekisting menggunakan plywood dengan
perancah scaffolding. Ini merupakan cara lama yang paling banyak digunkana namun
membutuhkan waktu lama serta biaya tinggi. Kondisi ini kemudian menyebabkan banyak
pekerja proyek berlomba-lomba melakukan inovasi untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik sekaligus biaya termurah.
2) Metode Half Slab Disebut half slab karena separuh struktur pelat lantai dikerjakan dengan
sistem precast, bagian tersebut bisa dibuat di pabrik lalu dikirim ke lokasi proyek untuk
dipasang, selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan bagian atas lalu dilakukan
pengecoran separuh plat ditempat. Kelebihannya yaitu adanya pengurangan waktu serta
biaya pekerjaan bekisting
3) Full Precast Merupakan sistem paling cepat, namun perlu diperhatikan jika menggunakan
metode ini yaitu segi kekuatan alat angkat, misalnya kuat angkat ujung tower crane harus
lebih besar dari total berat beton precast. Dan metode ini juga dapat dilakukan sejak dini
dipabrik lalu tinggal dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang.
4) Metode Bondek
Tulangan bawah dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh plat bondek dengan begini
diharapkan ada penghematan besi tulangan dan bekisting dibawahnya. Tulangan atas bisa
dibuat dalam bentuk batangan atau diganti dengan besi wiremesh agar lebih cepat saat
pemasangan.
PENUTUP
Kesimpulan
Pelat beton bertulang sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung
pelat ini berfungsi sebagai diafragma atau unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat
untuk mendukung ketegaran balok portal dengan memperhitungkan beban yang bekerja pada
pelat terhadap beban gravitasi. Dalam pengaplikasiannya dalam konstruksi, pelat digunakan
sebagai lantai bangunan, lantai atap sebuah gedung, lantai jembatan, lantai dermaga serta
tangga. Jenis perletakan pelat pada balok yaitu terletak bebas, terjepit elastis dan terjepit
penuh. Sistem penulangannya terbagi atas penulangan satu arah dan dua arah. Dan
berdasarkan tumpuan terdiri dari satu tumpuan, dua tumpuan saling sejajar dan empat
tumpuan saling sejajar.
JOINT
KOLOM-BALOK-PLAT LANTAI