KIMIA DASAR
BAJA
“BAJA’’
KARAKTERISTIK
3 DAN JENIS-JENIS
MATERIAL
KEUNTUNGAN
4 DAN
KEKURANGAN
SEJARAH BAJA
Baja ditemukan pada tahun 400 – 500 SM, Baja ditemukan penggunaannya
di Eropa. Tahun 250 SM, Bangsa India menemukan cara membuat baja.
Tahun 1000 M, Baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali
pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja Damaskus.
Baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di Eropa.
PROSES PEMBUATAN BAJA
1. Proses Konvertor
konvertor yang digunakan dalam proses ini dibuat dari sambungan paku keling
ataupun las. Di dalamnya, tersemat batu khusus yang bisa menahan panasnya api saat
proses pembentukan baja berlangsung.
Tahapan pembuatan baja menggunakan teknik ini dimulai dengan pemanasan bahan
baku, kemudian konvertor dimiringkan agar bahan baku yang dimasukkan tak lebih
dari 1/8 volume konvertor. Setelah itu, konvertor kembali ditegakkan.
Saat proses pengolahan berlangsung, tekanan udara berada pada kisaran 1,5 sampai 2
atm dan dihembuskan ke area kompresor. Baru setelah 20 menit hingga 25 menit,
konvertor dijungkirbalikkan agar baja olahan bisa keluar dan dimanfaatkan sesuai
kebutuhan
2. Pengolahan menggunakan dapur listrik
Tahap awal pembuatan baja adalah pemurnian. Terdapat dua opsi pemurnian,
dasar dan lanjutan. Pada proses pemurnian lanjutan, diperlukan dapur listrik.
Tujuannya adalah untuk mengontrol temperature saat peleburan maupun
memperkecil unsur-unsur campuran yang ada pada baja.
Nama Proses Pembuatan Baja Ini Merujuk Pada Perintisnya, Yakni Siemens
Dan Martin. Mereka mengolah baja dengan cara memanfaatkan suhu tinggi
yang ada pada tungku kerja. Kapasitas tungkunya sendiri mampu memuat
bahan baku seberat 30 ton hingga 50 ton.
Proses peleburan baja baru terjadi ketika suhunya mencapai 3.000 derajat
Celsius. Alhasil, besi tua dan besi bekas pun dapat dimasukkan dan diolah
menjadi baja berkualitas. Biasanya, jenis besi yang dilebur menjadi baja itu
berasal dari besi kelabu dan besi putih.
4. Proses BOF
Proses peleburan besi kasar kelabu ataupun besi bekas menjadi baja
berkualitas terjadi dalam dapur kupola. Bentuk dapur kupola menyerupai
kubah yang dioperasikan secara berpasangan. Proses dalam dapur kupola
dimulai dengan cara memanaskan area kubah agar terhindar dari uap air,
memakan waktu selama 15 jam lamanya.
Bagian kokas pada area dapur yang sudah menyala kemudian ditip
menggunakan blower. Setelah kokas terbakar, besi bekas dan kepingan baja
dimasukkan ke dalamnya. Setelah kurang lebih lima belas menit, baja telah
menjadi cair dan dapat dikeluarkan untuk dibentuk sesuai kebutuhan.
6. Proses Bassemer
Proses pembuatan baja menggunakan teknik ini hamper mirip dengan BOF.
Hanya saja, proses bassemer tidak memakai oksigen murni melainkan uap air.
Teknik bassemer merupakan teknik yang paling umum diterapkan, baik dalam
industry menengah maupun industry dengan skala besar.
Reaksi Kimia pada Baja
Korosi pada Baja
Mekanismenya berdasarkan pada reaksi anoda dan katoda dalam suatu larutan
elektrolit. Korosi terjadi pada anoda dengan pelepasan gas hidrogen atau
pembentukan ion hidroksi pada katoda. Ion hidroksi dapat bereaksi dengan ion
logam yang dilarutkan pada anoda dan membentuk hidroksida hidroksida logam
kemudian oksida terhidrasi. Jika hidroksida dan oksida ini tidak larut, maka akan
mengendap pada permukaan logam dan mengurangi laju korosi (Kurniawan,2009).
Secara umum mekanisme korosi , Logam Fe berhubungan dengan oksigen di dalam
udara lembab. Air dan oksigen cenderung tereduksi sedangkan besi cenderung
teroksidasi, dimana pada daerah anoda lubang terbentuk karena oksidasi Fe menjadi
Fe(II). Elektron yang dihasilkan mengalir melewati besi ke daerah yang terpapar
O₂. Pada daerah katoda O₂ direduksi menjadi OH. Reaksi keseluruhan didapatkan
dari menyeimbangkan transfer electron dan menjumlahkan kedua setengah reaksi.
Secara umum mekanisme korosi , Logam Fe berhubungan dengan oksigen di dalam
udara lembab. Air dan oksigen cenderung tereduksi sedangkan besi cenderung
teroksidasi, dimana pada daerah anoda lubang terbentuk karena oksidasi Fe menjadi
Fe(II). Elektron yang dihasilkan mengalir melewati besi ke daerah yang terpapar O₂.
Pada daerah katoda O₂ direduksi menjadi OH. Reaksi keseluruhan didapatkan dari
menyeimbangkan transfer electron dan menjumlahkan kedua setengah reaksi.
Ion Fe²⁺ dapat berpindah dari anoda melalui larutan ke daerah katoda dan
kamudian ia berkombinasi dengan ion OH¯ untuk membentuk besi (II) hidroksida,
Fe(OH)₂. Selanjutnya baja teroksidasi oleh O ₂ menuju bilangan oksidasi +3.
Material yang disebut sebagai karat adalah kompleks hidrat dalam bentuk besi (II)
oksida dan hidroksida dengan komposisi air bervariasi yang biasa dituliskan sebagai
Fe₂O₃.xH₂O
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai
dengan 1,67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon (C) lebih dari 1,67%, maka
material tersebut biasanya disebut besi cor ( Cast Iron ). Disamping itu, baja
mengandung unsur campuran lain yang disebut paduan, misalnya Mangan(Mn),
Tembaga (Cu), Silikon (Si), Belerang (S), dan posfor (P).
Berdasarkan bentuknya, korosi dibedakan
menjadi :
Korosi Galvanik Korosi Regangan
Korosi Celah Korosi Titik Embun
Faktor penting yang mempengaruhi korosi adalah factor lingkungan, terutama
lingkungan yang mempunyai pH rendah (Lingkungan asam). Korosi lingkungan
asam dapat diilustrasikan seperti kerusakan besi akibat asam, seperti asam klorida
(HCl). HCl dalam bentuk gas tidak korosif, tetapi jika gas HCl bercampur dengan
air maka akan terjadi reaksi dimana gas hidrogen akan terbentuk dan besi akan
terlarut, membentuk larutan besi klorida. Persamaan Reaksinya Adalah :
(http://haiyulfadhli.blogspot.com/2015/12/proses-korosi-pada-baja.html)
Sifat-Sifat Material Baja
Sifat Fisika Baja :
Rumus Kimia : Fe
Fase : Padat
Bentuk : Butiran
Warna : Metalik Mengkilap Keabu-abuan
Berat Molekul : 55,845 g/mol
Massa Jenis : 7,86 g/
Kalor Peleburan : 13,81 kl/mol
Kalor Penguapan : 340 kl/mol
Titik Lebur : 1358 derajat celcius
Titik Didih : 2861 derajat celcius
Sifat-Sifat Material Baja
Sifat Kimia Baja :
(https://id.scribd.com/doc/225424634/Sifat-Fisik-Dan-Kimia-Dari-Baja)
Karakteristik Baja
- Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya.
Baja mempunyai kuat Tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja
yang diberikan beban akan cenderung mengalami perubahan bentuk
(Deformasi). Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya regangan
(Strain) dengan besar sesuai deformasi per satuan panjang. Sedangkan
regangan menimbulkan terjadinya tegangan (Stress) di dalam Baja.
- Baja juga mempunyai karakteristik berupa regangan elastis yang
terjadi pabila beban yang menyebabkan regangan dilepaskan ketika
baja belum mengalami perubahan bentuk, baja akan kembali ke
bentuknya semula. Perbandingan antara tegangan dan regangan
dalam keadaan elastis disebut modulus elastisitas (modulus young).
Ada tiga macam tegangan pada baja yaitu tegangan elastis, tegangan
leleh, dan tegangan plastis.
- Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan
deformasi sebelum terputus. Faktor yang mempengaruhinya
yaitu regangan (Strain) yang bersifat permanen sebelum baja
terputus. Adapun besar keuletan ini berhubungan dengan sifat
yang bisa dilakukan terhadap baja.
(http://kmbnghitam.blogspot.com/2017/11/spesifikasi-dan-karakteristik-baja.html)
Jenis-jenis Baja
1. Baja Karbon. Terbagi menjadi
beberapa klasifikasi lagi
sesuai dengan jumlah karbon
yang menyusun
baja tersebut, yakni baja
karbon rendah, menengah, dan tinggi.
Tidak Fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
Tidak Kokoh
(https://id.scribd.com/doc/262217362/Kelebihan-Dan-Kekurangan-Struktur-Baja)
Video Pembuatan Baja