Anda di halaman 1dari 5

TUGAS STRUKTUR KAYU

“Sifat Kayu”

Dosen Pengampu :

Syaiful Haq, S.Pd.T

Dibuat oleh:

Nama : M. Iqbal Pranagung

NIM : 19323013

Jadwal : Jum`at (13.20-15.00)

Prodi : S1 Teknik Sipil

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2021


Sifat Fisik Kayu
Masing-masing kayu mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Sifat-sifat ini pada akhirnya akan
menentukan kualitas, fungsi dan nilai jual kayu tersebut.

Misalnya, kayu yang masuk kategori lunak akan lebih cocok digunakan untuk bahan kertas
karena mudah untuk diolah atau dihancurkan. Sedangkan, kayu yang bersifat keras cocok
digunakan untuk tiang bangunan. Selain itu, terdapatnya mata kayu, warna dan serat kayu juga
berpengaruh terhadap nilai jual atau nilai seni kayu.

Setiap kayu dari pohon yang sama spesiesnya pun memiliki sifat fisik yang berbeda, hal itu
dipengaruhi oleh lokasi pohon tumbuh, kandungan nutrisi dalam tanah, cuaca atau iklim daerah,
dan lain sebagainya.

1. Berat dan Berat Jenis – Berat sebuah kayu dipengaruhi oleh jumlah zat kayu, rongga sel,
kadar air dan zat ekstratif pada kayu tersebut. Berat kayu berbanding lurus dengan Berat
Jenisnya. Contohnya pada kayu pohon balsa memiliki Berat Jenis 0,2 dan kayu nani
memiliki Berat Jenis 1,28. Semakin tinggi Berat Jenis kayu maka bobot kayu juga akan
semakin berat.
2. Keawetan Kayu – Ketahanan kayu terhadap lingkungan dan serangan perusak kayu
seperi jamur, semut, dan rayap dipengaruhi oleh zat ekstratif yang terkandung dalam
kayu. Zat ekstraktif pada kayu tersebut merupakan racun bagi hama kayu. Zat-zat
tersebut terbentuk ketika kayu gubal berubah menjad kayu teras, oleh karena itu kayu
teras lebih awet dan keras dibanding kayu gubal.
3. Warna Kayu – Masing-masing kayu memiliki warna dan corak tersendiri, warna tersebut
dihasilkan oleh zat pengisi warna kayu.
4. Tekstur Kayu – Serat atau tekstur kayu adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan
teksturnya, kayu digolongkan menjadi beberapa tekstur antara lain tekstur halus seperti
kayu giam dan kulim, tekstur sedang seperti jati dan sonokeling, dan tekstur kasar seperti
kempas dan meranti.
5. Arah Serat – Arah sel-sel kayu terhadap sumbu batang menentukan arah serat kayu. Arah
serat kayu dibagi menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serat berpilin dan
serat diagonal atau miring.
6. Kesan Raba, merupakan kesan atau rasa raba yang didapat ketika kayu disentuh. Kesan
yang ditimbulkan dari jenis-jenis kayu berbeda-beda, seperti kasar, halus, licin, dingin,
berminyak dan lainnya. Kesan raba dipengaruhi oleh tekstur kayu, kadar air, kadar zat
ekstraktif pada sebuah kayu.
7. Bau dan Rasa Kayu – Kayu memiliki aroma serta rasa yang berbeda-beda dan dapat
segera hilang jika terlalu lama disimpan di udara terbuka. Misalnya kayu jati yang
memiliki bau zat penyamak, kayu kulim yang berbau bawang, dan kayu kamper berbau
seperti kapur barus.
8. Nilai Dekoratif – Pemilihan kayu untuk fungsi dekoratif dipengaruhi oleh warna, arah
serat, tekstur dan pemunculan riap-riap tumbuh dan pola-pola tertentu.
9. Higroskopis – Setiap kayu memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan melepaskan air.
Semakin lembab udara sekitar maka makin tinggi kelembapan kayu hingga mencapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Ketika kayu memiliki kelembapan yang sama
dengan kelembapan udara lingkungannya, maka hal ini disebut kandungan air
keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).
10. Sifat Kayu Terhadap Suara – Ternyata kayu memiliki respon tertentu terhadap suara,
yaitu sifat akustik yang merupakan kemampuan kayu untuk meneruskan suara dan
berkaitan dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu sifat kayu yang ikut bergetar
ketika terkena gelombang suara. Jenis kayu ini banyak digunakan untuk pembuatan alat
musik seperti gitar dan biola karena menghasilkan kualitas nada yang baik.
11. Daya Hantar Panas – Secara umum kayu memiliki sifat isolator atau sulit untuk
mengantarkan panas. Pemilihan kayu dengan daya hantar panas yang rendah diperlukan
dalam pembuatan barang-barang yang berhubungan dengan panas secara langsung.
12. Daya Hantar Listrik – Kayu merupakan penghantar listrik yang buruk karena daya hantar
kayu tersebut dipengaruhi oleh kadar air kayu. Kayu yang memiliki kadar air 0% adalah
kayu yang baik sebagai sekat listrik. Namun semakin tinggi kadar air dalam kayu atau
kayu basah, maka dapat mengantarkan daya listrik akibat air yang dikandungnya.

Sifat Mekanik Kayu


Sifat mekanik adalah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau gaya dari luar, atau disebut
kekuatan kayu. Muatan dari luar yang dimaksud adalah gaya-gaya dilaur benda yang cenderung
mengubah bentuk dan besar benda tersebut.
Kekuatan kayu merupakan hal penting dalam pemilihan kayu untuk konstruksi bangunan,
perkakas, dan lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat mekanik kayu:

1. Kekuatan Tarik – Keteguhan atau kekuatan tarik adalah kemampuan kayu kayu untuk
menahan gaya-gaya yang menarik kayu, antara lain kekuatan tarik sejajar arah serat dan
kekuatan tarik tegal lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar kayu adalah kekuatan tarik
sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarik tegak lurus arah serat memiliki kekuatan
yang lebih kecil.
2. Kekuatan Tekan / Kompresi – Keteguhan atau kekuatan tekan adalah kemampuan kayu
untuk menahan beban atau muatan, antara lain kekuatan tekan sejajar arah serat dan
kekuatan tekan tegal lurus arah serat. Semua kayu memiliki kekuatan tekan sejajar arah
serat lebih tinggi dibanding kekuatan tekan tegal lurus arah serat.
3. Kekuatan Geser – Kekuatan geser merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya
yang membuat bagian kayu bergeser, antara lain kekuatan geser sejajar arah serat,
kekuatan geser tegak lurus arah serat, kekuatan geser miring. Kekuatan geser tegak lurus
arah serat memiliki kekuatan lebih besar daripada kekuatan geser sejajar arah serat.
4. Kekuatan Lengkung / Kelenturan – Kekuatan lengkung atau kelenturan kayu merupakan
kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang akan membuat kayu melengkung atau
untuk menahan beban mati atau hidup beban pukulan, antara lain kekuatan lengkung
statik yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenai secara perlahan, serta kekuatan
lengkung pukul yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenai secara tiba-tiba.
5. Kekakuan Kayu – Kekakuan yang dimaksud adalah kemampuan kayu untuk menahan
perubahan bentuk atau lengkungan, biasa disebut dengan modulus elastisitas.
6. Keuletan Kayu – Keuletan kayu adalah kemampuan kayu untuk menyerap tenaga yang
relatif besar / kejutan / tegangan yang berulang yang melewati batas proporsional serta
mengakibatkan bentuk permanen dan kerusakan sebagian pada bagian kayu.
7. Kekerasan Kayu – Kekerasan kayu adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang
membuat takik / kikisan / abrasi / keausan kayu.
8. Kekuatan Belah – Kekautan belah merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya-
gaya yang berusaha membelah kayu. Kayu yang memiliki kekuatan belah rendah sangat
baik untuk kayu bakar.
Untuk mengukur sifat mekanik kayu diatas maka digunakan satuan kg / cm2. Berikut ini
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu:

1. Faktor luar atau eksternal, yaitu pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan
dan cacat oleh jamur atau serangga perusak kayu.
2. Faktor dalam atau internal, yaitu berat jenis, mata kayu, serat miring, dan sebagainya.

Sifat Kimia Kayu


Selain air, kayu juga mengandung komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat
ekstraktif. Ketiga senyawa tersebut jika bergabung, dinamakan lignoselulosa.

Komponen kimia yang terdapat dalam kayu memiliki peranan penting karena akan menentukan
kegunaan jenis kayu, menentukan ketahanan kayu terhadap jamur dan serangga (rayap), dan
menentukan teknik pengerjaan kayu. Kayu memiliki komposisi unsur kimia sebagai berikut:

 Karbon 50%
 Hidrogen 6%
 Nitrogen 0,04% – 0,10%
 Abu 0,20% – 0,50%
 dan sisanya adalah Oksigen

Selulosa adalah bahan kristalin yang berguna untuk membangun dinding sel. Sedangkan lignin
adalah unsur kayu non karbohidrat yang tidak berstruktur, letaknya berada pada lamela tengah
dan dinging primer. Kadar lignin pada kayu gubal lebih tinggi daripada kayu teras. Namun
sebaliknya, kadar selulosa kayu gubal lebih rendah daripada kayu teras.

Hemiselulosa adalah pentosa yang terhbung tidak beraturan dan terdapat pada tumbuhan berdaun
lebar sebesar 20%, serta 30% di kornifer. Zat ini juga sebagai bahan terbentuknya dinding sel
serta menjadi zat cadangan.

Dalam kayu juga terdapat senyawa ekstraktif yang jenis dan jumlahnya tergantung spesies
pohon. Senyawa ini berupa asam lemak, resin, lilin dan terpena. Fungsinya adalah melindungi
barang kayu dari hama seperti jamur dan serangga kayu, sehingga mempengaruhi keawetan,
warna, bau dan rasa setiap kayu.

Referensi:

https://rimbakita.com/kayu/

https://media.neliti.com/media/publications/197525-ID-struktur-anatomi-sifat-fisik-dan-mekanik.pdf

Anda mungkin juga menyukai