Disusun Oleh :
Muhammad Ilham Rifanto (01.2021.1.06149)
Hesby Maulana (01.2021.1.06149)
Robin Al-Maherin (01.2021.1.06149)
Riska Oktaviana (01.2021.1.06149)
Akhmat Irfandi (01.2021.1.06149)
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang
tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat
khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai
sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga
dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu
harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu
yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan, yang mengarah ke
jenis kayu yang akan di pilih. Misalkan : untuk konstruksi ( yang harus
kuat, keras, mempunyai keawetan alam yang tinggi ) dapat dipilih jati, balau,
bungur, bangkirai dll. Untuk lantai ( yang harus bersifat keras, tahan asam,
daya abrasi tinggi ) dapatdipilih jati, bungur dll. Berbagai macam jenis
kayu yang ada dan secara teknis mengguntungkan. Selain itu kayu memiliki
nilai estetika tersendiri yang dapat menjadi pertimbangan.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam tentang
karakteristik, sifat dan jenis kayu. Kita juga tak boleh mengabaikan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh kayu, sehingga kita dapat
memanfaatkan potensi kayu secara maksimal dalam berbagai penggunaannya.
Baik secara material maupun metode konstrusi, mengingat kita berada dalam
lingkup teknik sipil. Denganmempelajarinya, nantinya dapat membatu
pemahaman tentang kayu pada mata kuliah yang bersangkutan nantinya.
1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
Membantu memahami karakteristik,sifat dan jenis kayu.
Membantu memahami tentang kayu dalam konstruksi bangunan
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot
(meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga
dan sebagainya.
Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu
serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi
penanganan. Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:
2.1.1. Selulosa :
Unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 %
berat kayu..
2.1.2. Lignin :
Merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28%
dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan
srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batabg. Sel-sel ini tersusun atas selulosa yang
dan di ikat menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu
panjang ini diacu sebagai arah serat kayu dan penting untuk di kenal, karena
sifat kayu yang sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap
serat.
Penampang pohon yang dipotong melintang dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.2.3. Kambium
Berada didalam kulit dalam. Bagian ini yang membuat sel-sel kulit dan
sel-sel kayu.
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat
yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan
penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam
idustri penglohan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja
dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang
memungkinkan, akan tetapi juga dapat diplih kemungkinan penggantian
olrh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat
secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang
berbeda- beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang
berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama
lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
2.3.1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan
susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
2.3.3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap
atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.
2.3.4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar
terutama dalam keadaan kering.
2.4.2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang
merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut
terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga
pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
2.4.3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda.
2.4.4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya,
kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim
dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu
bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
2.4.9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin
lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai
tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi
kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya
disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture
Content).
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara
jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, pen-ciuman, perabaan
dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Sifat-sifat kayu yang termasuk
dalam sifat kasar antara lain adalah :
warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras,
tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu, gambar baik
yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial
kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu, lingkaran
tumbuh, bau, dan sebagainya.
Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat kita ketahui
dengan mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar (loupe) dengan
pembesaran 10 kali. Sifat struktur yang diamati adalah :
Saluran getah adalah saluran yang berada dalam batang kayu, dan
bentuknya seperti lensa. Saluran getah ini tidak selalu dijumpai pada
setiap jenis kayu, tapi hanya terdapat pada kayu-kayu tertentu, misalnya
jelutung (Dyera spp.)
Gelam tersisip atau kulit tersisip adalah kulit yang berada di antara
kayu, yang terbentuk sebagai akibat kesalahan kambium dalam
membentuk kulit. Gelam tersisip juga tidak selalu ada pada setiap jenis
kayu. Jenis-jenis kayu yang sering memiliki gelam tersisip adalah karas
(Aquilaria spp), jati (Tectona grandis) dan api-api (Avicennia spp).
Terdapat perbedaan yang mendasar antara sifat struktur kayu daun lebar
dan sifat struktur kayu daun jarum. Kayu-kayu daun jarum tidak
mempunyai pori-pori kayu seperti halnya kayu-kayu daun lebar.
Pada sistem kartu, dibuat kartu dengan ukuran tertentu (misalnya ukuran
kartu pos). Disekeliling kartu tersebut dicantunkan keterangan sifat-
sifat kayu, dan pada bagian tengahnya tertera nama jenis kayu.
Sebagai contoh, kayu yang akan ditentukan jenisnya, diperiksa sifat-
sifatnya. Berdasarkan sifat-sifati tersebut, sifat kayu yang tertulis pada
kartu ditusuk dengan sebatang kawat dan digoyang sampai ada
kartu yang jatuh. Apabila kartu yang jatuh lebih dari satu kartu, dengan
cara yang sama kartu-kartu itu kemudian ditusuk pada sifat lain sesuai
dengan hasil pemeriksaan sampai akhirnya tersisa satu kartu. Sebagai
hasilnya, nama jenis yang tertera pada kartu terakhir tersebut merupakan
nama jenis kayu yang diidentifikasi.
Di jaman modern seperti saat ini yang sarat dengan teknologi, banyak
orang yang lebih memilih desain rumah sederhana, minimalis namun
tetap sehat dan nyaman. Bagi sebagian masyarakat Indonesia
penggunaan kayu bukan sesuatu yang baru bahkan sudah menjadi sebuah
identitas rumah-rumah tradisional di berbagai daerah. Namun, kini anda
juga dapat mempercantik rumah anda dengan menambahkan elemen kayu
pada lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap sirap.
Dari segi penampilan, kayu tisk kalah dengan bahan bangunan lain. Oleh
sebab itulah, berbagai gaya rancangan seperti gaya kontemporer modern,
etnik atau klasik sangat cocok menggunakan lantai kayu karena fungsi dan
penampilannya sangat fleksibel. Karakteristik kayu sebagai bahan
bangunan juga menjadi alasan utama dalam pemakaian kayu antara lain
mudah dibentuk, cukup kuat dan mampu menampilkan sosok yang
menarik baik dari bentuk warna maupun teksturnya.
Selain itu, penggunaan lantai kayu pada rancangan modern berfungsi untuk
“melembutkan atau melunakan kesan keras” bangunan modern yang
biasanya selalu menggunakan banhan teknologi tinggi seperti kaca, baja,
metal dan aluminium. Dengan penggunaan lantai kayu juga dapat
memberikan kehangatan pada seluruh ruang. Menggunakan lantai
kayu didalam rumah atau bangunan lain tidak akan membosankan
karena kayu menyeimbangkan suhu ruang dan terasa nyaman di telapak
kaki karena kau memiliki serat dan pola yang halus.
Ada beberapa jenis kayu seperti kayu balam, hevea, mindi, bangkirai,
kempas dan merbau. Untuk jenis kayu impor biasanya menggunakan kayu
beech, walnut, oak, maple, iroko, cherry dan sebagainya yang masing-
masing memiliki penampilan serat dan warna yang berbeda. Dibawah ini
ada beberapa spesifikasi bahan lantai kayu yang dapat dikenali sebagai
berikut
Kayu Kamper
Sejenis kayu damar laut yang sangat kuat daya tahan
pemakaiannya. Oleh sebab itu jenis kayu ini kerap digunakan untuk
penutup lantai bahkan untuk konstruksi.
Kayu Jati
Jenis kayu keras yang sangat tahan terhadap cuaca dan
temperatur tinggi. Kayu jati banyak dipakai sebagai bahan dasar
konstruksi bangunan di negara-negara Timur termasuk Indonesia.
Kayu Nyatoh
Sangat kuat dan tahan lama untuk jangka waktu panjang. Bisa
dipotong menurut alur urat kayunya tetapi tidak mudah dikerjakan
atau dipahat. Urat kayunya kasar dan cukup empuk. Berwarna
cokelat kemerah-merahan.
Kayu Mahogany
Berwarna gelap lantai dengan ciri kayu keras tropis yang memiliki
urat kayu teratur. Daya tahan alami terhadap ngengat, kuat dan
mudah dipahat. Saat ini mahogany masih banyak diminati sebagai
penutup lantai.
Kayu Sungkai
Merupakan jenis kayu yang sangat populer dalam rancangan
kontemporer dan sangat baik untuk melapisi permukaan khususnya
pada lantai. Alur urat kayunya beraturan, warnanya terang dan
ketahanannya bisa dibuktikan.
2.7.2. Pagar Kayu Dan Besi
Pagar yang terbuat dari besi dan kayu merupakan kombinasi yang biasa
digunakan pada rumah-rumah tinggal. Seperti pada rumah tinggal yang
cantik ini. Desain pagar dibuat dari kayu yang disusun vertikal membentuk
garis-garis nan menawan. Disamping fungsinya sebagai penghalang
pandangan yang memiliki kesan transparan, pagar ini juga membentuk
citra keindahan dari garis-garis tersebut, yang bisa dipadankan dengan baik
dengan gaya arsitektur rumah tinggal seperti gaya minimalis atau modern.
Sistem konstruksi pagar ini cukup sederhana, merupakan frame besi yang
disambung denan dilas, terlihat sangat indah. Kayu-kayu dipadukan dengan
konstruksi tersebut dengan menggunakan sekrup-sekrup.
BAB III
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasanya terdapat 2 ( Dua ) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan
untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik ( disebut juga sifat kasar atau sifat
mikroskopis ) dan sifat struktur ( disebut juga sifat mikroskopis ). Secara
obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada
sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau menentukan suatu jenis
kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, akan
lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama,
karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis.
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat
penting dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk
kepentingan transaksi jual- beli atau perdagangan kayu.
3.2. Saran
Pengenalan atasa sifat-sifat fisik da mekanik akan sangat
membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan
pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan
jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi
ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga
pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan ( jenis-
jenis yang belum dikenal umum ) akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA