Anda di halaman 1dari 5

1

CARA CARA PENGAWETAN KAYU


Oleh I Wayan Kadya, Fakultas Teknik Sipil,Universitas Warmadewa
ABSTARK
Dewasa ini, harga kayu semakin mahal. Dan akan semakin mahal lagi di masa depan,
karena makin sedikitnya hutan penghasil kayu di Indonesia. Hutan kita sudah hampir habis, dan
parahnya, banyak pemilik HPH yang meninggalkan begitu saja hutan yang sudah ditebangnya,
tanpa melakukan reboisasi. Padahal, melakukan reboisasi adalah tanggung jawab tertulis yang
harus dilakukan oleh pengusaha hutan setelah ia menebang kayu di hutan. Pihak yang berwenang
untuk menindak pengingkaran kewajiban ini, juga tak bisa diharapkan, mungkin sudah ada
permainan di balik layar. Selain itu struktur kayu yang kuat belum tentu bertahan lama jika tidak
dilakukan pengawetan kayu sebelum dipasang maupun masa perawatan, hal ini tentu dapat
menyebabkan pengeluaran biaya ganda untuk sebuah bagunan, ada beberapa cara pengawetan
kayu yaitu, pengawetan kayu dengan cara tekanan dan vakum, pengawetan kayu dengan Cara
rendaman, pengawetan kayu dengan cara pemulasan dan penyemprotan. pengawetan kayu
dengan cara tekanan dan vakum pengawetan dengan cara ini adalah jenis pengawetan yang
moderen, pengawetan kayu dengan cara rendaman perendaman ini dilakukan dengan
menggunakan bahan garam yang kepekatannya telah ditentukan selama beberapa hari.
pengawetan kayu dengan cara pemulasan dan penyemprotan cara pengawetan ini kurang baik
dan tidak bertahan lama karena bahan pengawet yang masuk kedalam hanyalah sedikit.
PENDAHULUAN
Dalam sebuah bangunan diperlukan kontruksi yang kokoh agar bangunan tersebut dapat
berdiri kuat dan tahan lama. Salah satu bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan adalah
kayu. Agar kayu dapat bertahan lama dan awet sebagai salah satu bahan konstruksi bangunan
maka kayu pun perlu diawetkan, selain itu jumlah kayu di indonesia semakin menurun karena di
tidak adanya reboisasi, maka dalam paper ini akan di bahas tentang cara cara pengawetan kayu.

PEMBAHASAN
Dalam sebuah bangunan diperlukan kontruksi yang kokoh agar bangunan tersebut dapat
berdiri kuat dan tahan lama. Salah satu bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan adalah
kayu. Agar kayu dapat bertahan lama dan awet sebagai salah satu bahan konstruksi bangunan
maka kayu pun perlu diawetkan. Ada beberapa cara pengawetan kayu yaitu
1. Perendaman
Perendaman ini dilakukan dengan menggunakan bahan garam yang kepekatannya telah
ditentukan selama beberapa hari. Dalam proses perendaman ini pastikan bahwa bagian
kayu telah terendam semuanya. Tiga cara yang dapat anda pilih dengan proses pengawetan ini

yaitu rendaman panas, rendaman dingin dan rendaman panas-dingin. Keuntungan proses
pengawetan dengan cara ini adalah kayu dapat diawetkan bersama-sama dalam jumlah yang
banyak, dan larutan pengawet dapat dipakai beberapa kali. Sedangkan kelemahannya adalah
waktunya lama terutama rendaman dingin, peralatannya mudah kena karat, pada proses
rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu basah sulit diawetkan dengan cara ini.,

2. Pemulasan dan penyemprotan


Pengawetan ini kurang baik dan tidak bertahan lama karena bahan pengawet yang masuk
kedalam kayu hanyalah sedikit. contoh pengawetan dengan cara pemulasan dan penyemprotan
adalah dengan melabur kayu dengan cara dan memberikan lapisan cat pada kayu. Keuntungan
pengawetan dengan cara ini adalah mudah, murah dan alatnya pun cukup sederhana, sedangkan
kelemahannya yaitu hasil pengawetan kurang baik dan tidak tahan lama.

3. Pengawetan kayu dengan Cara Tekanan dan vakum (cara modern)


Pengawetan dengan cara ini adalah jenis pengawetan moderen. Berdasarkan cara
kerjanya proses pengawetan ini dibagi menjadi dua, yatu proses sel penuh dan proses sel kosong.
Pada proses sel penuh bahan pengawet akan mengisi seluruh elemen kayu, sedangkan proses sel
kosong bahan pengawet hanya mengisi ruang antar sel kayu yang kosong. Keuntungan dari cara
ini adalah keawetan bahan pengawet sangat tinggi dan waktu yang diperlukan cukup singkat,
bisa digunakan untuk mengawetkan kayu basah maupun kayu kering.pengawetan dengan cara
tekan dan vakum ini menurut cara kerjanya di bagi menjadi dua yaitu,
a. Urutan cara kerja proses sel penuh, yaitu :
1. Kayu dimasukkan ke dalam tangki tertutup rapat.
2. Dilakukan pengisapan udara (vakum) dalam tangki dengan tekanan 60
cm/Hg 90 menit.
3. Sambil divakum, bahan pengawet dimasukkan ke tangki sampai penuh.
4. Setelah tangki penuh, vakum dihentikan diganti dengan proses tekanan
8 15 atmosphere 2 jam
5. Tekanan dihentikan, bahan pengawet dikeluarkan
6. Dilakukan vakum terakhir 40 cm/Hg 10 menit untuk
membersihkan permukaan kayu dari bahan pengawet.
b. Urutan cara verja proses sel kosong :
1. Kayu dimasukkan ke tangki tertutup rapat.

2. Langsung diberi tekanan ke dalam tangki 4 atmosphere 10 20


menit.
3. Bahan pengawet dimasukkan ke dalam tangki sampai penuh.
4. Tekanan ditingkatkan sampai 7-8 atmosphere selama 2 jam.
5. Tekanan dihentikan, bahan pengawet dikeluarkan
6. Dilakukan vakum terakhir 60 cm/Hg 10 menit untuk
membersihkan permukaan kayu dari bahan pengawet.

KESIMPULAN
Dalam sebuah bangunan diperlukan kontruksi yang kokoh agar bangunan tersebut dapat
berdiri kuat dan tahan lama. Salah satu bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan adalah
kayu. Agar kayu dapat bertahan lama dan awet sebagai salah satu bahan konstruksi bangunan
maka kayu pun perlu diawetkan, sehingga di temukan beberapa cara untuk mengawetkan kayu
seperti pengawetan dengan cara perendaman, pengawetan dengan cara perendaman,dan
pengawetan dengan cara tekanan dan vakum.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/cara-pengawetan-kayu-bahan-bangunan
http://www.sonokelingwood.com/?p=241
http://www.kompasiana.com/bangpilot/cara-murah-mengawetkankayu_552cc7e26ea834ed1c8b4572

Anda mungkin juga menyukai