Anda di halaman 1dari 5

Agregat

merupakan

komponen

beton yang

paling berperan

dalam menentukan

besarnyakekuatan beton. Pada beton biasanya terdapat 60% sampai 80% volume agregat.
Agregat iniharus bergradasi sedemikian rupa sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi
sebagaibendayang utuh, homogen, rapat, dimana agregat yang berukuran kecil berfungsi sebagai
pengisi celahyang ada di antara agregat berukuran besar.Karena agregat merupakan merupakan
bahan yangterbanyak di dalam beton, maka semakin banyak persen agregat dalam campuran
akan

semakinmurah

harga beton,

dengan syarat

campurannya masih

cukup mudah

dikerjakan untukelemenstruktur yang memakai beton tersebut.

Jenis Agregat

Jenis agregat menurut asal kejadiannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu :


Batuan Beku (igneous rock ) : Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan membeku.
Dibedakan atas batuan beku luar :(extrusive igneous rock ) dan batuan beku dalam (intrusive
igneousrock ).
-

Batuan Sedimen : Berasal dari campuran partikel mineral, sisa hewan dan tanaman. Pada
umumnyamerupakan lapisan-lapisan pada kulit bumi, hasil endapan di danau, laut
dansebagainya.

Batuan Metamorfik : Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku yang mengalami
proses perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan dan temperatur dari kulit
bumi.

Jenis agregat berdasarkan proses pengolahannya, yaitu :


-

Agregat Alam : Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau
dengansedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan
degradasi.Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.

Agregat melalui proses pengolahan Digunung-gunung ataudibukit-bukit, dan


sungai-sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan

ukuran yang besar-besar sehinggadiperlukan proses pengolahan terlebih dahulu


sebelumdapat digunakan sebagaiagregat konstruksi jalan.
-

Agregat BuatanAgregat yang merupakan mineral filler pengisi (partikel dengan ukuran <
0,075mm),

diperoleh dari

hasil sampingan pabrik-pabrik semen

atau

mesin

pemecah batu.Berdasarkan ASTM C-33, agregat dibagi atas 2 kelompok, yaitu :


-

Agregat kasar Contoh : kerikil, batu pecahatau pecahan dari blast furnace

Agregat halusContoh : pasir alami atau batuan

2.1 Pengertian Agregat Halus serta Tipe dari Agregat Halus


Agregat halus merupakan pengisi yang berupa pasir. Ukurannya bervariasi antara
ukuranno.4 dan no. 100 saringan standar Amerika. Agregat halus yang baik harus bebas bahan
organik,lempung, partikel yang lebih kecil dari saringan no.100 atau bahan-bahan lain yang
dapatmerusak campuran beton. Variasi ukuran dalam suatu campuran harus mempunyai
gradasiyang baik, yang sesuai dengan standar analisis saringan dari ASTM (American Society of
Testing and Materials). Untuk beton penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah
digunakansebagai agregat halus.Adapun tipe daripada agregat halus tersebutadalah :
-

P a s i r G a l i a n : Pasir ini diperoleh lansung dari permukaan tanah atau dengan cara
menggali. Bentuk pasir ini biasanya tajam, bersudut, berpori dan bebas dari kandungan
garamwalaupun biasanya harus dibersihkan dari kotoran tanah dengan jalan dicuci
terlebihdahulu.

P a s i r S u n g a i : Pasir ini diperoleh lansung dari dasar sungai, yang pada umumnya
berbutir halus, bulat-bulat akibat proses gesekan. Daya lekatan antar butiran agak kurang
karena bentuk butiran yang bulat

P a s i r L a u t : Pasir laut adalahpasir yang diambil dari pantai. Butir-butirnya


halus dan bulatkarena gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang jelek karena
mengandung banyak garam. Garam ini menyerap kandungan air dari udara dan
mengakibatkan pasir selalu agak basah serta menyebabkan pengembangan volume bila
dipakai pada bangunan. Selain dari garam ini mengakibatkan korosi terhadap struktur
beton, olehkarena itu pasir laut sebaiknya tidak dipakai.

2.2.2Fungsi dari Agregat Halus dalam Campuran Beton

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuranmortar
(adukan) dan beton.Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai
pengisi,dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat
bersatuyang disebut beton.Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah
sebagai bahan pengisi diantara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat.

PERANAN AGREGAT PADA BETON


Mengingat bahwa agregat menempati 70 75 % dari total volume beton maka kualitas agregat sangat berpengaruh
terhadap kualitas beton, Dengan agregat yang baik , beton dapat dikerjakan (workability) kuat dan tahan lama
(duarability)

dan

ekonomis.

Pengaruhnya

dapat

dilihat

pada

tabel

7.1

berikut

ini.

2.3 BAHAN JADI AGREGAT KASAR (FUNGSI BAHAN AGREGAT KASAR)


2.3.1 Beton
Beton bertulang = beton polos ( kuat terhadap tekan lemah terhadap tarik ) + tulangantulangan baja (kuat terhadap tekan ).Baja + beton

bekerja sama

kepada
a. Lekatan ( bond ). c. Kecepatan muai yang hampir bersamaan
.b. Campuran beton yang memadai.
Beton polos : campuran semen, agregat kasar, agregat halus,air.
Kekuatan beton polos :
a. Proporsi campuran.
b. Kondisi temperatur.
c. Kelembaban.
Campuran Beton :

kekuatannya tergantung
:

a. Semen : Merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi kimia dengan air, yang
disebut hidrasi. Terdiri dari silikat + lime ( batu kapur + tanah liat yang digerinda )
=>

dicampur

=>

dibakar

=>

dihaluskan

semen

Portland

).

14 hari akan mencapai kekuatan cukup. Kekuatan maksimal 28 hari


b. Agregat : 75 % isi total beton. Agregat halus ( pasir ) & agregat kasar ( kerikil ).
c. Air : tawar, bersih dan tidak mengandung zat kimia. 13 Proporsi air yang sedikit
akan memberikan kekuatan pada beton, tetapi kelemasan atau daya kerjanya akan
berkurang. Sedang proporsi yang besar akan memberikan kemudahan pengerjaan,
tetapi kekuatan hancur beton menjadi rendah. Proporsi ini dinamakan rasio air
semen.
d. Bahan tambahan : untuk meningkatkan daya tahan beton.
Beton dengan bahan agregat kasar ringan
Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat bervariasi tergantung pada
kondisi tanah. Ada beberapa daerah memiliki struktur tanah lembek dan mempunyai daya
dukung tanah kecil, sehingga bangunan diatasnya lebih baik ringan. Ada juga daerah
yang tidak memiliki kerikil atau batu alam yang dapat dijadikan agregat kasar untuk
campuran baton. Jadi penggunaan agregat ringan buatan atau Artificial Light-Weight
Aggregate (ALWA) dapat merupakan salah satu alternatif. Karena agregat ini cukup
ringan, maka timbul pemikiran untuk memanfaatkannya sebagai agregat kasar pada
campuran baton ringan untuk stuktur bangunan.
2.3.2 Campuran Beraspal
Campuran beraspal adalah campuran antara aspal dan agregat. Kadang-kadang, untuk
meningkatkan kinerja campuran beraspal, digunakan suatu bahan additive, yang
meningkatkan kinerja secara kimia mauppun fisik. Dari jenis gradasi agregatnya,
campuran beraspal dapat dibagi atas campuran bergradasi menerus, dengan contoh
campuran yang sangat populer di Indonesia, yaitu Lapisan Aspal Beton atau Laston dan
campuran bergradasi senjang, dengan contoh campuran Hot Rolled Asphalt (HRA).

Kedua jenis ini memiliki keunggulan dan ketidakunggulan yang dalam penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
2.3.3 Beton Aspal
Aspal beton yang biasa disebut dengan Laston digunakan pada jalan dengan beban lalu
lintas yang tinggi, kemiringan yang curam, persimpangan dan daerah yang dilalui oleh
beban roda kendaraan berat. Perkerasan aspal beton terdiri dari dua bahan utama, yaitu
agregat dan aspal. Bahanbahan campuran aspal beton yang terdiri dar iagregat kasar,
agregat halus, bahan pengisi dan bahan pengikat, dipanaskan dan dicampur bersama
dengan perbandingan tertentu disebuah pabrik pencampuran aspal. Setelah semua partikel
agregat dilapisi aspal dengan merata, campuran yang masih panas ini dihamparkan
dengan mesin penghampar di lokasi pembangunan konstruksi jalan yang telah
dipersiapkan 20 sebelumnya. Kemudian campuran tersebut langsung dipadatkan dalam
keadaan panas dengan menggunakan mesin pemadat atau penggilas sehingga mencapai
suatu kepadatan tertentu. Kerusakan dini pada perkerasan sering terlihat dalam bentuk
retak

(cracking),

kelelehan

(bleeding)

dan

alur

(rutting). Laston dapat mengurangi keretakan karena daya tahan dan kelenturan yang
tinggi, tetapi mempunyai kelemahan lainnya, seperti kelelehan dan alur. Daya tahan
(durabilitas) campuran aspal dapat ditingkatkan dengan menaikkan kadar bahan pengikat.
Persyaratan ini bertentangan dengan stabilitas tinggi yang didapat pada kadar bahan
pengikat rendah. Kadar pengikat yang digunakan sebaiknya dapat memenuhi persyaratan
durabilitas dan stabilitas.

Anda mungkin juga menyukai