Anda di halaman 1dari 37

TUGAS

DISUSUN OLEH:
NAMA : CHRISTO TAMBUNAN (140404005)
ANBIYAH ALFALAH (140404016)
M. FITRA PANABARI (140404023)
BANRI S HUTABALIAN (140404040)
DOSEN : NURSYAMSI, S.T, M.T




DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Agregat adalah butiran mineral alami yang
berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton atau mortar. Agregat
menempati sebanyak kurang lebih 70 % dari
volume beton atau mortar. Oleh karena itu
sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi
sifat-sifat beton yang dihasilkan.
Agregat yang digunakan dalam campuran
beton dapat berupa agregat alami dan
buatan.
Agregat dapat dibedakan berdasarkan
ukurannya, yaitu agregat kasar dan agregat
halus.
Agregat kasar : kerikil, split, batu pecah,
kricak, dan lainnya.
Agregat halus : pasir
Kualitas agregat sangat berpengaruh
terhadap kualitas beton. Dengan agregat
yang baik, beton dapat dikerjakan, kuat,
tahan lama, dan ekonomis.
Kontribusi positif agregat pada sifat beton,
seperti stabilitas volume, ketahanan abrasi,
dan ketahanan umum diakui.
AGREGAT DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
KRITERIA:
a. Ukuran dan produksi
Perbedaan antara agregat kasar dan halus
terllihat dari ayakan yang dipakai.
b. Kepadatan
jenis kepadatan : - ringan (300-800)
- sedang (2400-
3000) - berat
(>4000)
c. Petrologi
dibagi dalam kelompok : artifisial, basalt,
flint, gabbro, granit, gritstone, hornfels, batu
kapur, schist.
d. Mineralogi
klasifikasi: felpspars, mineral-mineral silika,
karbon, sulfat, besi sulfida, besi magnesia,
zeolit, oksida besi, dan mineral tanah liat.
Gradasi ( pembagian/distribusi butir, grading)
ialah distribusi agregat. Agregat di ayak
berurutan menurut ayakan standar.
Kurva gradasi suatu agregat dapat dibuat
dengan menggunakan hasil dari analisis
ayakan saringan .
Gradasi senjang adalah gradasi di mana satu
atau lebih ukuran bagian tengah tidak ada
atau dihilangkan. Gradasi senjang dapat
dilakukan apabila kondis pengecoran dapat
diatur sebaik mungkin.
Pemisahan atau segregasi dapat dihindari
dengan memakai slump terendah dan
campuran beton yang sangat kaku. Perlu
konsoldasi dengan vibrasi dan mungkin juga
perlu tambahan air-entrain.
Gradasi Agregat Halus
Gradasi dan keseragaman agregat halus lebih
menentukan kelecakan daripada gradasi dari
keseragaman agregat kasar karena mortar
berfungsi sebagai pelumas sedangkan
agregat kasar hanya mengisi ruang.
Gradasi Agregat Kasar
gradasi agregat kasar untuk ukuran
maksimum tertentu dapat divariasi tanpa
berpengaruh besar pada kebutuhan semen
dan air yang baik. Karena variasi diantisipasi,
seriing lebih eknomis untuk mempertahankan
keseragaman penanganan daripada
menyesuaikan proporsi untuk variasi gradasi .
Terlalu sedikit pasir dapat menghasilkan beton
yang segregasi atau keropos, karena kelebihan
agregat kasar. Terlalu banyak pasir yang dipakai
juga akan dapat menghasilkan beton dengan
kepadatan rendah dan kebutuhan air yang tinggi.
Jika agregat halus mengandung butir yang sangat
halus maka semakin sedikit dibutuhkan untuk
membuat campuran workable. Namun jika
proporsi ini dilebihi, pasta semen harus meliputi
lebih banyak total luas permukaan agregat, dan
mungkin campuran menjadi tidak workable.
Agregat halus yang mengandung sedikit partikel
lembut dapat memerlukan lebih banyak proporsi
agregat halus yang dipakai untuk memenuhi
workability dan pemadatan.
Volume udara
udara yang terdapat dalam campuran beton
akan memengaruhi proses pembuatan beton.
Terutama setelah terbentuk pasata semen.
Volume padat
kepadatan volume agregat akan
mempengaruhi berat isi dari beton jadi.

Berat jenis agregat
berat jenis agregat akan mempengaruhi
proporsi campuran dalam berat sebagai
kontrol.
Penyerapan
penyerapan berpengaruh pada berat jenis.
Kadar air permukaan agregat
kadar air permukaan agregat berpengaruh
pada penggunaan air saat pencampuran.
Ada tiga jenis agregat berdasarkan beratnya, yaitu:
- Agregat normal yaitu dihasilkan dari pemecahan
batuan dengan quarry atau langsung dari sumber
alam.
- Agregat ringan yaitu agregat yang digunakan
untuk menghasilkan yang ringan dalam sebuah
bangunan yang memperhitungkan berat dirinya.
- Agregat berat.
mempunyai berat jenis lebih besar dari 2.800
kg/m3. misalnya magnetik, barytes, dan serbuk
besi.
1. Agregat bulat
terbentuk karena pengikisan oleh air atau
karena pergeseran . Beton yang dihasilkan
kurang cocok untuk struktur yang menekankan
pada kekuatan atau untuk beton mutu tinggi,
karena ikatan antar agregat kurang kuat.
2. Agregat bulat sebagian
secara alamiah berbentuk tidak teratur dan
sebagian terbentuk karena pergeseran .beton
yang dihasilkan belum cukup baik karena
ikatan antar agregat belum cukup baik.

3. Agregat bersudut
mempunyai sudut-sudut yang tampak jelas,
yang terbentuk di tempat-tempat
perpotongan bidang-bidang dengan
permukaan kasar.
beton yang dihasilkan cocok untuk struktur
karena ikatan antar agregatnya baik (kuat)
4. Agregat panjang
agregat ini jauh lebih besar dari pada
lebarnya dan lebarnya jauh lebih besar dari
tebalnya. Agregat jenis ini akan
berpengaruh buruk pada mutu beton yang
akan dibuat dan cenderung berada di rata-
rata air sehingga memiliki rongga
dibawahnya.
5. Agregat pipih
agregat disebut pupih jika perbandingan
tebal agregat terhadap ukuran-ukuran lebar
dan tebalnya lebih kecil. Agregat pipih sama
dengan agregat panjang , tidak baik untuk
campuran beton mutu tinggi.
6. Agregat pipih dan panjang
aagregat jenis ini mempunyai panjang yang
jauh lebih besar daripada lebrnya, sedangkan
lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya.
Agregat licin/ haus
agrgat licin terbentuk dari akibat pengikisan
oleh air , atau akibat patahnya batuan berbutr
halus ataubatuan yang berlapis-lapis. Beton
yang menggunakan agregat ini cenderung
mutunya lebih rendah.
Berbutir (granular)
pecahan agregat jenis ini berbentuk bulat dan
seragam.

Kristalin
agregat jenis ini mengandung kristal-kristal
yang tampak dengan jelas melalui
pemeriksaan visual
Kasar
pecahannya kasar dapat terdiri dari batuan
berbutir4 halus atau kasar yang mengandung
bahan-bahan berkristal yang tidak dapat
terlihat dengan jelas melalu pemeriksaan
visual.
Berbentuk sarang lebah
tampak dengan jelas pori-porinya dan
rongga-rongganya. Melalui pemeriksaan
visual , kita dapat melihat lubang-lubang
pada batuannya.
Air yang terkandung dalam agregat akan
mempengaruhi jumlah air yang diperlukan
didalam campuran (mix). Agregat yang basah
akan membuat campuran lebih basah dan
meningkatkan faktor air-semen, dan
sebaliknya agregat yang kering akan
menyerap air campuran dan menurunkan
kelecakan beton.
a. Kering kerontang , biasanya didapat dengan
memasukkan agregat kedalam oven selama 24
jam pada temperatur 105-110.
b. Kering udara, bagian luarnya kering namun
bagian dalamnya masih mengandung air.
c. Saturated surface dry, yaitu butir di dalamnya
sudah jenuh air, namun bagian sebelah lua masih
kering. Kondisi ini dipakai sebagai dasar
perhitungan mix design.
d. Lembab, yaitu bagian dalam jenuh air, bagian
luar juga basah. Di dapat dengan merendam
agregat selama 24 jam.
Kekuatan beton bergantung pada ;
- kekuatan agregat
- kekutan semen
- kekuatan lekatan antara semen dan
agregat.

Kalo agregat yang paling lemahmaka akan
terlihat bahwa agregatnya yang hancur, dan
juga jika ikatan lemah, maka katannya yang
trlihat mengelupas.
Kekerasan adalah perlawanan terhadap
keausan .
Pengujian kekerasan agregat halus dapat
dilakukan dengan membuat contoh dan
membandingkannya dengan pasir standar.
Angka pembanding tidang boleh 2,20.
agregat kasar bila digores dengan batang
tembaga maka bagian yang lemah maksimum
5%.
Ada dua kelompok substansi perusak, yaitu
kelompok fisik dan kelompok kimiawi.
kelompok fisis mengganggu secara mekanis,
seperti debu, kotoran.
kelompok kimiawi mengganggu reaksi hidrasi
dan ketahanan beton, seperti garam dan
alkali.
Sifat termis yang penting adalah koefisien
muai dan panas jenis agregat. Bila terjadi
temperatur yang cukup tinggi , dan bila
agregat terdiri dari bermacam-macam jenis
batu yang koefisien muainya amat berbeda .
Hal ini menyebabkan perbedaan regangan
yang mengakibatkan tegangan dalam
tambahan dan bisa menyebabkan lepasnya
ikatan.
Kualitas yang terutama diharapkan adalah :
- Kekuatan
- Bentuk butir
- Gradasi
Sound secara fisik, yaitu tahan terhadap
pengaruh beku-cair.
Berbentuk baik, bentuk kubikal atau bulat
lebih baik daripada yang bulat atau pipih.
Pemakaan pasir hasil penggilingan umumnya
menambah kekuatan tekan dan lentur.
Tergradasi dengan baik, akan mempunyai
persentase ruang kosong yang minimal dan
luas permukaan minimal. Masalah pada beton
sering disebabkan agregat halus yang
terkontaminasi.
Mengisi ruang antara butir agregat kasar.
Memebrikan kelecakan, berfungsi sebagai
ball bearing. Kelecakan dalam arti menambah
mobilitas sehingga mengurangi friksi antar
butir agregat kasar. Makin banyak makin
baik, namun dar sudut lain menyebabkan
kebutuhan semen semakin banyak.
Jika Agregat Halus Terlalu Banyak
Total luas permukaan melonjak,
menyebabkan kurangnya pasta
semen.
Kebutuhan air bertambah untuk
slump (kelecakan) yang diisyaratkan.
Adanya hubungan antara gradasi
agregat halus dan pendarahan pada
beton.
A. Pengambilan Batuan dari Bedrock
karena adanya pelapukan oleh cuaca maka
sebaiknya mengambil dari bawah
permukaan bumi.
pemecahan batu dengan mesin pada
umumnya menghasilkan batuan dengan
ukuran yang diperlukan dengan bentuk
yang cukup baik.
B. Pengambilan dari Sungai
sungai yang deras akan menghasilkan
butiran-butiran yang besar dengan variasi
ukuran yang besar, tapi relatif bersih. Pada
sungai yang lambat, variasi ukuran lebih
sedikit, bentuk lebih bulat, tetapi mungkin
lebih kotor, dengan campuran mika dan flake
kecil.
Karena itu, kondisi pasir sangat dipengaruhi
oleh kondisi alam di wilayah yang
bersangkutan.
C.Pengambilan dari Dataran Pesisir
Agregat yang terbawa aliran sungai dapat
mengendap di pantai, dataran laut yang
airnya tenang atau di daerah bekas pantai.
Agregat akan bercampur dengan mineral dan
garam laut yamg merupakan pengotoran.
Pada umumnya pasir ini sedikit oversize,dan
biasanya kekurangan butir yang berukuran
lebih kecil dar 0,3mm.
Pasir dan kerikil digali dengan shovel,
dragline, crane, dan grab, atau suction pump.
Campuran pasir dan kerikil diangkut dengan
conveyor belt, truk atau pipa (bila
menggunakan pompa penyedot). Pengayakan
dan pencucian dengan slindris yang berputar,
atau ayakan horizontal yang bergetar.
Proses pengolahan agregat:
- Proses dasar: memecah, mengayak, mencuci,
dan klasifikasi agregat. Tujuannya adalah
untuyk mendapatkan gradasi dan kebersihan
yang sesuai.
- Benefikasi : pemisahan lebih lanjut bila
diperlukan. Sifat-sifat fisik dan kimia dasar
tidak bisa diubah, meskipun bisa
membersihkan kotoran. Pengolahan
memperbaiki bentuk, gradasi, dan kadar
lengasnya.
Beton hanya akan seragam bila agregatnya
seragam, gradasi maupun lengasnya. Semua
cara penumpukan bisa menyebabkan
kehancuran segregasi agregat. Untuk itu
agregat perlu dipisahkan menurut ukurannya
dan ditakar secara terpisah.
Agregat harus diletakkan pada tempat yang
kering.

Penimbunan agregat di lapangan, harus diberi
alas agar tidak bercampur dengan tanah dan
Lumpur. Di atasnya ditutup dengan terpal agar
terhindar dari hujan, karena agregat yang terlalu
basah akan sulit untuk menentukan kadar air
semennya pada waktu membuat adukan.
Penimbunan pasir harus lebih tinggi dari
permukaan tanah agar terhindar dari aliran air
ketika hujan.
Penumpukan pasir hendaknya sedekat mungkin
dengan lokasi pekerjaan agar lebih mudah

Mulyono, Try.2003. Teknologi Beton. Jakarta:
Penerbit Andi
Nugrah, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi
Beton. Surabaya: Penerbit Andi

SITUS WEB
www.civilhighway.files.wordpress.com/2011/
07/3
www.academia.edu
www.slideshare.net

Anda mungkin juga menyukai