TUGAS AKHIR
Oleh:
NAMA : M. ONSURYO S. MURSITO
NIM : H1F112059
i
ii
HALAMAN IDETITAS TIM PENGUJI
KOMISI PEMBIMBING
iii
iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS
TUGAS AKHIR
pengetahuan saya, di dalam naskah Tugas Akhir ini tidak terdapat karya ilmiah
yang diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan Tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dari naskah
Apabila ternyata dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat
Materai
6000
M. Onsuryo S. Mursito
H1F112059
v
HALAMAN PERUNTUKAN
vi
RIWAYAT HIDUP
ketiga dari ayah Nyoto dan ibu Warsilah. MI Swasta Sulamussalam (1998-2004),
M. Onsuryo S. Mursito
H1F112059
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Ta’ala, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
Bakar Premium Pertalite dan Pertamax Terhadap Performa Honda Vario125 FI”.
Penulis menyadari bahwa di dalam peyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan
1. Bapak Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Ach. Kusairi S, S.T., M.M., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
5. Dr. Aqli Mursadin, MT.., Dr. Abdul Ghofur, MT. dan Ma’ruf, MT. selaku
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Program Studi Teknik Mesin Fakultas
viii
7. Ayahanda tercinta Nyoto, Ibunda tercinta Warilah, Siti Masuroh dan
yang sangat penulis sayangi dan cintai, yang mana mereka selalu
10. Hendra Ardianto, Ali Suparmono, Suhemi, Nurdianto, Udin, Nanang dan
rekan-rekan yang lain sebagai sahabat dan teman kost yang telah
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
apabila ada kekurangan dan kekhilafan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
M. Onsuryo S. Mursito
H1F112059
ix
RINGKASAN
Rizali.
Di Indonesia, Bahan bakar bensin yang sering digunakan ada tiga jenis
yaitu premium, pertamax, dan pertalite yang dibedakan dengan angka oktan.
Angka oktan dapat berpengaruh terhadap mesin sepeda motor baik dari
performa daya dan torsi, laju konsumsi bahan bakarnya maupun temperatur oli.
Pada percobaan ini diuji unjuk kerja motor mengenai torsi, daya, konsumsi
pertalite dan pertamax yang diuji pada motor honda Vario 125 FI.
Daya maksimal pertamax lebih tinggi yaitu 9,611 Hp/ 8498 rpm, pertalite hanya
bahan bakar spesifik pertamax yang lebih kecil yaitu 0,152 kg/kWh pada 7000
rpm. Sedangkan pada pertalite 0,162 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan
premium pada 7000 rpm mengkonsumsi paling tinggi yaitu 0,176 kg/kWh. Ketika
menggunakan pertamax, temperatur oli lebih tinggi yaitu 52,7oC pada 7000 rpm,
pertalite hanya 46,5oC/7000 rpm, sedangkan premium lebih rendah yaitu sekitar
x
SUMMARY
Fuel Premium Pertalite and Pertamax Against Performance Honda Vario125 FI.
Rizali.
In Indonesia, the fuel gas that is often used there are three types of
Octane number could affect the motorcycle engine performance of power and
specific fuel consumption, and oil temperature when using premium, pertalite and
4460 rpm, maximum torque pertalite reached 9.270 Nm / 4374rpm, while the
power is 9.611 hp / 8498 rpm, pertalite only 9.402 hp / 8458 rpm, while Premium
only 9,142Hp / 8416 rpm. Pertamax specific fuel consumption is smaller at 0.152
kg / kWh at 7000 rpm. While on pertalite 0.162 kg / kWh at 7000 rpm. While the
premium at 7000 rpm consume the highest of 0.176 kg / kWh. When using
pertamax, higher oil temperature is 52,7oC at 7000 rpm, pertalite only 46,5oC /
7000 rpm, while the lower premium of around 45,5oC at 7000 rpm.
xi
KATA PENGANTAR
Honda Vario125 FI”. Tugas akhir ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh
Lambung Mangkurat.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
apabila ada kekurangan dan kekhilafan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
M. Onsuryo S, Mursito
H1F112059
xii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................ x
SUMMARY ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
xiii
1.4. Manfaat ...................................................................................2
Bakar ....................................................................................... 17
xiv
3.3.3.Bahan ..............................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Hasil Pengujian Daya dan Torsi Menggunakan Premium ............30
Gambar 4.2. hasil Pengujian daya dan torsi menggunakan Pertalite ...............30
Gambar 4.3. Hasil Pengujian Daya dan Torsi Menggunakan Pertamax ...........31
xvi
Gambar 4.9. Analisis of Varian Temperatur Oli Mesin .....................................44
xvii
DAFTAR TABEL
Pertamax ........................................................................................32
Tabel 4.3. Konsumsi Bahan Bakar spesifik terhadap Putaran Mesin .................38
xviii
DAFTAR PERSAMAAN
𝑚𝑓
2.1. 𝑠𝑓𝑐 = .............................................................................................. 18
𝑃
ρ x V𝑓 x 10−3
2.2. mf = 𝑡𝑓
x 3600.........................................................................18
xix
DAFTAR SIMBOL
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon yang digunakan dalam
saat ini masih bergantung pada bahan bakar minyak bumi tersebut. Dalam
masyarakat yang lebih dikenal ada tiga jenis bensin yaitu premium,
Pada tekanan tertentu bahan bakar akan menyala seiring adanya tekanan
detonasi. Oleh sebab itu dengan penggunaan bahan bakar yang sesuai
bahan bakar.
sepeda motor baik dari performa daya dan torsi, laju konsumsi bahan
1. Seberapa besar perbedaan daya dan torsi yang dihasilkan motor yang
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Pertamax.
DASAR TEORI
dengan kata lain tekanan gas yang terbakar akan menimbulkan gerakan
bahan bakar. Tanpa tiga faktor ini maka pembakaran tidak akan sempurna.
2008)..
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin konversi energi yang
salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus
sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara ini disebut mesin
mesin uap, dimana energi kalor diperoleh dari pembakaran luar, kemudian
Sumber: Sunyoto,2008
memerlukan fluida kerja yang banyak dan efisiensi totalnya lebih tinggi.
yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai
keluaran daya yang besar dengan banan bakar murah. Pembangkit tenaga
listrik banyak menggunakan mesin uap. Mesin uap tidak banyak dipakai
Sumber: Sunyoto,2008
dan tidak mungkin perubahan energinya 100%. Selalu ada kerugian yang
mengubah semua panas atau energi yang masuk memjadi kerja". Jadi
Sumber: Sunyoto,2008
dari 100% bahan bakar. Energi yang lainnya dipakai untuk menggerakkan
lingkungan sebagai panas gas buang dan melalui air pendingin. Jika
Sumber: Sunyoto,2008
8
Sumber: Sunyoto,2008
dengan langkah hisap. Pada langkah ini, piston bergerak dari TMA
menuju TMB, katup hisap terbuka sedangkan katup buang masih tertutup.
menuju TMA, kedua katup hisap dan buang tertutup. Karena dikompresi
dan piston masih naik terus sampai TMA sehingga tekanan dan
menuju TMB dengan tekanan yang tinggi, katup hisap dan buang masih
piston mencapai TMB katup buang dibuka, katup masuk masih tertutup.
9
Siklus motor bensin ini lebih dikenal dengan siklus volume konstan
atau siklus otto. Nicolas August Otto menggunakan siklus ini untuk
membuat mesin sehingga siklus ini sering disebut dengan siklus otto.
V
Gambar 2.6. Siklus ideal otto P-V
Sumber: Sunyoto,2008
10
dapat seideal dari yang direncanakan, pasti ada losses atau kekurangan.
Sumber: Sunyoto,2008
Efisiensi siklus ideal lebih rendah dari efisiensi siklus teoritis karena
7. Kerugian pemompaan
MSME. 2008
bahan bakar dan udara. Batasan pembakaran ini berhubungan erat dengan
perbandingan campuran pada sisi skala miskin dan kaya, dimana panas
sekitar campuran yang belum terbakar. Secara umum api akan menjalar
perbandingan bahan bakar udara relatif harus berada di sekitar 0,5 dan
MSME. 2008
bahan bakar, temperatur, tekanan, proporsi gas buang, dan juga koefisien
mekanikal, murni dan sederhana. Pada tahap ini berawal ketika terjadinya
kenaikan tekanan yang dapat dilihat pada diagram indikator, yaitu dimana
garis dari pembakaran terpisah dari garis kompresi. Pada gambar 2.9 titik
tekanan pada 8o sebelum TMA, dan titik C kenaikan tertinggi yang dapat
13
putaran poros engkol) dan tahap kedua mewakili titik BC. Walaupun titik C
bakar telah dibebaskan. Beberapa reaksi kimia seperti resoisasi, dan lain-
kompresi.
MSME. 2008
2.1.3. Dinamometer
torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa
benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada
usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu
torsinya. Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang
dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi
Sumber: Sunyoto,2008
gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F.
15
komponen mesin sendiri yaitu asesoris mesin (pompa air, pompa pelumas,
Menurut Eri Sururi dan Budi Waluyo, pada motor bakar sangat
lebih tinggi. Ketika bahan bakar terbakar lebih awal(karena kompresi tinggi)
sebelum busi memercikkan api, maka akan terjadi detonasi akibat ledakan
Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita ketahui, agar neraca kalor
dari motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau
1 Premium 88 42609
2 Pertalite 90 44260
3 Pertamax 92 44791
kekuningan yang jernih dan mempunyai nilai oktan 88. Bensin premium
mempuyai sifat anti ketukan yang baik dan dapat dipakai pada mesin
dengan batas kompresi hingga 9,0 : 1 pada semua jenis kondisi, namun
tidak baik jika digunakan pada motor bensin dengan kompresi tinggi karena
kandungan maksimum sulfur (S) 0,05%, timbal (Pb) 0,013% , oksigen (O)
2,72%, pewarna 0,13 gr/100 l, tekanan uap 62 kPa, titik didih 215 ºC.
mesin dari timbunan deposit pada fuel injector dan ruang pembakaran.
17
dan memiliki kandungan maksimum sulfur (S) 0,1%, oksigen (O) 2,72%,
bahannya adalah nafta yang memiliki RON 65-70, agar RON-nya menjadi
selain itu juga ditambahkan zat aditif EcoSAVE. Zat aditif EcoSAVE bukan
komresi 9,1-10,1 dan mobil keluaran 2000 ke atas, terutama yang telah
Converters.
2.2.4. Konsumsi bahan bakar spesifik dan laju konsumsi bahan bakar
daya dalam waktu tertentu. Jika daya dalam satuan kW dan laju aliran
massa bahan bakar dalam satuan kg/jam maka konsumsi bahan bakar
𝑚𝑓
𝑠𝑓𝑐 =
𝑃
dimana :
Sedangkan besarnya laju aliran massa bahan bakar (mf) dihitung dengan
ρ x V𝑓 x 10 −3
mf = 𝑡𝑓
x 3600
Dimana :
2.3. Pelumas
Pelumas adalah zat cair yang digunakan untuk melumasi diantara dua
Fungsi utama pelumas ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan
maka kerja mesin akan semakin berat. Pelumas dibedakan menjadi dua
Pelumas mineral dibuat dari bahan dasar (base oil) yang berasal dari
kondisi kerja yang berat, mobil balap yang terus menerus dipacu pada
rpm tinggi, atau pada kondisi “stop and go”. Pelumas sintetik dinilai lebih
stabil karena mampu memberikan aliran pelumas yang lebih baik di dalam
memiliki rentang kekentalan yang sangat luas atau besar sehingga lebih
ada oli sintetik yang tingkat kekentalannya sangat ekstrim, misalnya SAE
suhu yang sama, semakin besar nomor SAE nya menandakan semakin
pelumas SAE 5 sampai dengan SAE 70. Minyak lumas SAE 40 biasanya
dipakai untuk musim panas, sedangkan untuk musim dingin dipakai SAE
20. Untuk musim semi dan musirn gugur dapat dipakai SAE 30. Untuk
pelumasan yang sangat baik pada daerah dingin, hal ini karena pelumas
pada waktu start awal dengan kondisi mesin dingin. Sebagai contoh
detergen untuk
oxidation
digunakan.
tambahan, juga
masih dapat
penggunakan bahan
bermacam -macam
jarang yang
menggunakannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
terjadi pada daya, torsi di tiap variasi rpm . Setelah itu mengukur Konsumsi
bahan bakar serta temperatur oli mesin untuk membandingkan panas yang
1. Variabel Bebas
rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm) dan jenis bahan bakar(premium,
pertalite,pertamax).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya, torsi, konsumsi bahan
3. Variabel Terkontrol
Dalam penelitian ini adalah waktu pengambilan data temperatur oli mesin.
Mulai
Pengujian Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Pengujian Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Pengujian Torsi, Daya, Konsumsi Bahan
Bakar, Temperatur Pada Premim Bakar, Temperatur Pada Pertalite Bakar, Temperatur
Pada pertamax
Pembahasan
Selesai
3.3.3. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
merek Honda Vario 125 eSP. Berikut adalah spesifikasi dari obyek
penelitian:
motor.
26
a b
Ada dua tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu langkah
a. Langkah Persiapan
(pengapian).
tidak terjadi kebocoran atau hal lain yang dapat menghambat proses
pengujian.
kecelakaan kerja.
3) Menghidupkan mesin.
putaran mesin.
6) Mendinginkan mesin
selanjutnya Premium.
29
rpm.
1) Memasang ujung selang dari gelas ukur ke input pompa bahan bakar.
2) Mengisi bahan bakar ke gelas ukur dengan pertamax kurang lebih 100
ml.
rpm.
6 premium
5 pertalite
4
3
2
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
Putaran Mesin(RPM)
maka didapat hasil daya dan torsi pada 4000 rpm, 6000 rpm dam 7000 rpm
dan pertamax.
Daya 9,142Hp/8416 rpm 9,402 Hp/8458 rpm 9,611 Hp/ 8498 rpm
Maks
Torsi 9,089 Nm/4311rpm 9,270 Nm/4374rpm 9,416 Nm/ 4460 rpm
Maks.
Berdasarkan hasil dyno test, Pertamax memiliki daya yang lebih tinggi
yaitu sebesar 4,99 HP pada 4000 rpm, 6,30 HP pada 5000 rpm, 7,29 HP
pada 6000 rpm, 8,44 HP pada 7000 rpm, 9,355 Hp pada 8000 rpm, dan
33
penurunan yaitu sebesar 4,91 HP pada 4000 rpm, 6,221 HP pada 5000
rpm, 7,24 HP pada 6000 rpm, 8,40HP pada 7000 rpm, 9,007 HP pada
8000 rpm, dan 8,956 HP pada 9000 rpm. Sedangkan pada saat
bakar tersebut yaitu 4,80 HP pada 4000 rpm, 6,161 pada 5000 rpm, 7,13
HP pada 6000 rpm, 8,27 HP pada 7000 rpm, 9,00 HP pada 8000 rpm,
8,758 HP pada 9000 rpm. Daya Maksimal paling tinggi juga didapat saat
Berdasarkan hasil dyno test, Pertamax memiliki torsi yang lebih tinggi
yaitu sebesar 8,88 Nm pada 4000 rpm, 8,98 Nm pada 5000 rpm, 8,65 Nm
pada 6000 rpm, 8,59 Nm pada 7000 rpm, 8,33 Nm pada 8000 rpm, dan
7,36 Nm pada 9000 rpm. Ketika memakai pertalite torsi menurun yaitu
menjadi sebesar 8,74 Nm pada 4000 rpm, 8,86 Nm pada 5000 rpm, 8,60
Nm pada 6000 rpm, 8,55 Nm pada 7000 rpm, 8,22 Nm pada 8000 rpm dan
lebih rendah dari dari pertalite tersebut yaitu 8,55 Nm pada 4000 rpm, 8,77
Nm pada 5000 rpm, 8,47 Nm pada 6000 rpm, 8,42 Nm pada 7000 rpm,
8,020 Nm pada 8000 rpm, dan 6,932 Nm pada 9000 rpm. Torsi Maksimal
variasi putaran mesin 4000 rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm dapat dilihat
mesin . Maka dapat dihitung konsumsi bahan bakar spesifik dengan rumus
sebagai berikut
𝑚𝑓
𝑆𝐹𝐶 = 𝑃
P = daya (kW)
𝜌 𝑥 𝑉 𝑓 𝑥 10 −3
Sedangkan 𝑚𝑓 = 𝑡𝑓
𝑥 3600
diuji(detik)
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
21,68
𝑚𝑓 = 0,593 kg/jam
0,593
Maka 𝑆𝐹𝐶 = = 0.168 kg/kWh
3,528
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
14
𝑚𝑓 = 0,919 kg/jam
0,919
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 5,24
= 0.175 kg/kWh
36
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
12
𝑚𝑓 = 1,072 kg/jam
1,072
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 6,07
= 0.176 kg/kWh
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
22,90
𝑚𝑓 = 0,562 kg/jam
0,562
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 3,608 = 0.155 kg/kWh
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
16,76
𝑚𝑓 = 0,768 kg/jam
0,768
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 5,321 = 0.144 kg/kWh
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
12,82
37
𝑚𝑓 = 1,003 kg/jam
1,003
Maka 𝑆𝐹𝐶 = = 0,162 kg/kWh
6,166
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
24,02
𝑚𝑓 = 0,535 kg/jam
0,535
Maka 𝑆𝐹𝐶 = = 0.145 kg/kWh
3,667
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
18,52
𝑚𝑓 = 0,694 kg/jam
0,694
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 5,358 = 0.129 kg/kWh
0,715 𝑥 5 𝑥 10−3
𝑚𝑓 = 𝑥 3600
13,62
𝑚𝑓 = 0,944 kg/jam
0,944
Maka 𝑆𝐹𝐶 = 6,203 = 0.152 kg/kWh
h) h) h)
4000 21,68 3,528 0,168 22,90 3,608 0,155 24,02 3,667 0,145
Berdasarkan grafik 4.3 maka dapat dibentuk grafik seperti di bawah ini.
0,144
0,15 0,129
0,1 premium
0,05 pertalite
0 pertamax
4000 6000 7000
RPM
setiap 5 ml bahan bakar, maka didapat Pertamax lebih irit yaitu sebesar
0,145 kg/kWh pada 4000 rpm, 0,129 kg/kWh pada 6000 rpm, dan 0,112
39
kg/kWh pada 7000 rpm. Ketika memakai pertalite konsumsi bahan bakar
meningkat yaitu sebesar 0,155 kg/kWh pada 4000 rpm, 0,144 kg/kWh pada
6000 rpm, dan 0,162 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan pada saat
yaitu 0,168 kg/kWh pada 4000 rpm, 0,175 kg/kWh pada 6000 rpm, 0,176
pertamax dengan variasi putaran mesin 4000 rpm, 6000 rpm, dan 7000
4000 31 31 32 31,3
Percobaan
Pertalite 6000 38 38 39 38,3
II
7000 46,5 46 47 46,5
yaitu sebesar 33,2oC pada 4000 rpm, 40,7oC pada 6000 rpm, dan 52,7oC
pada 7000 rpm. Ketika memakai pertalite temperatur oli mesin menurun
yaitu sebesar 31,3oC pada 4000 rpm, 38,3oC pada 6000 rpm, dan 46,5oC
lebih rendah dari pertamax maupun pertalite yaitu 30,8oC pada 4000 rpm,
4.2. Pembahasan
pertalite dan premium. Nilai kalor yang besar pada pertamax ditambah
sehingga daya dan torsi yang dihasilkan juga lebih besar. Tetapi pada
kecil sehingga daya dan torsi yang dihasilkan akan berkurang. Efek Torsi
atau momen putar motor adalah hasil kali gaya yang dihasilkan dari
41
torsi maksimal dan putaran mesin terus dinaikkan, maka torsi yang
variasi putaran mesin dan efek dari bahan bakar yang mempunya nilai
oktan yang berbeda. Semakin nilai oktan tinggi bahan bakar akan sulit
Hal ini terebukti ketika menggunakan pertamax, daya yang dihasilkan lebih
tinggi yaitu 9,611 Hp/ 8498 rpm, ketika menggunakan pertalite hanya
pertamax terhadap unjuk kerja mesin pada sepeda motor suzuki thunder
bakar premium lebih tinggi dari dari pertamax. Sedangkan untuk daya
akan lebih besar ketika kita menyesuaikan kebutuhan oktan bahan bakar
dengan rasio kompresi. Menggunakan oktan bahan bakar yang tinggi tanpa
kalor yang besar. Hal ini terlihat pada konsumsi bahan bakar spesifik
pertamax yang lebih kecil dibanding pertalite dan premium. Pertamax pada
putaran 7000 rpm konsumsi bahan bakar pertamax yaitu 0,152 kg/kWh.
premium pada 7000 rpm mengkonsumsi paling tinggi yaitu 0,176 kg/kWh.
ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Bahan Bakar 0,001471 2 0,000735 15,77831 0,012655 6,944272
RPM 0,000294 2 0,000147 3,156138 0,150456 6,944272
Error 0,000186 4 4,66E-05
Total 0,001952 8
Gambar 4.8. Analisis of Varian konsumsi bahan bakar Spesifik
spesifik. Hal ini dibuktikan nilai F lebih besar dari Fcrit (batas minimal),
dengan oktan tinggi agar bahan bakar dapat terbakar dengan waktu yang
tepat. Sehingga dengan kompresi dan oktan bahan bakar yang tinggi dapat
panas yang lebih tinggi ketika menggunakan bahan bakar dengan oktan
yaitu 52,7oC pada 7000 rpm, pertalite hanya 46,5oC pada 7000 rpm,
sedangkan premium lebih rendah yaitu sekitar 45,5oC pada 7000 rpm.
yang terlihat pada gambar 4.9, menunjukkan bahwa jenis bahan bakar
nilai F lebih besar dari Fcrit (batas minimal), yaitu P-value (tingkat
signifikansi) juga membuktikan hal yang sama dengan yaitu di bawah 0,05,
ANOVA
Source of
Variation SS Df MS F P-value F crit
RPM 408,6173 2 204,3086 100,373 0,000382 6,944272
Bahan Bakar 30,85802 2 15,42901 7,579985 0,043584 6,944272
Error 8,141975 4 2,035494
Total 447,6173 8
Gambar 4.9. Analisis of Varian Temperatur Oli Mesin
BAB V
5.1. Kesimpulan
Hal ini terlihat pada daya dan torsi maksimum yang dihasilkan.
mencapai 9,4 Hp/8458 rpm dan torsi maksimum hanya 9,27 Nm/
9,089 Nm/4311.
SFC pada pertamax yaitu 0,152 kg/kWh pada 7000 rpm. Ketika
5.2. Saran
Jama, Jalius dkk. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid I. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Nasional.
Balikpapan.
UGM.
Bahan Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk kerja Mesin Pada
Sepeda Motor suzuki Thunder Tipe EN-125 .Program Studi Mesin