Anda di halaman 1dari 27

MATERIAL TEKNIK

Baja
Klasifikasi Logam Ferrous
(Baja)
Baja adalah suatu paduan ferrous dengan kadar unsur karbon
0.2 ~ 2%, dengan sedikit tambahan unsur-unsur paduan lain
seperti Mn, Si, V, Cr, Ti.

1. Komposisi kimia :Baja karbon , Baja karbon paduan rendah .


2. Metoda Pembuatannya :Open Hearth, Basic oxygen prosess atau Electrical
furnace.
3. Pengerjaan Akhir : Hot rolling atau Cold rolling
4. Bentuk Produk : Pelat , Sheet , tabung , batang dan bentuk lainya
5. Dioksidasi : Killed , Semikelled, Capped atau Rimmed
6. Mikrostruktur : Ferritik , Perlitik dan Martensit.
7. Tingkatan Kekuatan : Tergantung levelnya (ASTM)
8. Heat treatmen : Tempering , Annealing
9. Penandaan kualitas : Kualitas tempa, atau kualitas komersial.
Ferrous Alloy

Steel

Plant Karbon Steel

Low Carbon Steel


Ferritic
(<0.2%C)

Medium-Carbon
Steel (0.2-0.5 %C) Ferritic-Pearlitic

High-carbon Steel
Pearlitic
(>0.5%C)

Low Alloy Steel


<8% Alloying Element Martensitic

Bainitic

High-Alloy Steel
>8% Alloying Element
Austenitic
Corrosion
Resistant
Precipation-
Hardened
Heat Resistant

Austenitic-Ferritic
Wear Resistan

Duplex Structure

Klasifikasi Baja
Tabel 1.2.Klasifikasi baja Menurut AISI – SAE
Penandaan % Komposisi Kimia

Carbon Steel
10xx Plain carbon Steel ( Mn 1,00 max)
11xx Resulfurized
12xx Resulfurized dan Phosphourized
15xx Plain Carbon ( Mn 1,00-1,65 max)

Klasifikasi Menurut AISI – SAE


Manganese steel
13xx Mn : 1,75

Nicle steel % Komposisi Kimia


23xx Ni:3,5
25xx Ni:5,0
Nickel chromium steel
31xx Ni:1,25 : Cr : 0,65 – 0,85
32xx Ni: 1,75 Cr : 1,07
33xx Ni: 3,5 ; Cr : 1,5 – 1,57
34xx Ni : 3,00 Cr : 0,77
Molybdenum Steel
40xx Mo : 0,20 dan 0,25
44xx Mo : 0,4 dan 0,52
Chromium-Molybdenum
41xx Cr: 0,5,0,8.dan 0,95 , Mo 0,12 , 0,2 , 0,25 ; dan 0,3

Lanjutan
Lanjutan
Ni-Cr-Mo Steel Ni Cr Mo V
43xx 1,82 0,5-0,8 0,25
43BVxx 1,82 0,5 0,12 0,03
47xx 1,05 0,45 0,20 0,35
81xx 0,30 0,4 0,12
86xx 0,55 0,5 0,2
87xx 0,55 0,5 0,25
88xx 0,55 0,5 0,35
93xx 3,25 1,2 0,12
94xx 0,45 0,4 0,12
97xx 0,55 0,2 0,2
98xx 1,00 0,8 0,25

Nickel-Molybdenum Steel Ni Cr Mo
46xx 0,85-1,82 0,20-0,25
48xx 3,5 0,25
Chromium Steel
50xx 0,27-0,65
51xx 0,8-1,05
Chromium(bearing)steel :
50xxx 0,5
51xxx 1,02
52xxx 1,45
Chromium-Vanadium V
61xx 0,6-0,95 0,10-0,15 min
Tungsten-Chromium % Komposisi Kimia
Ni Cr W
72xx 0,75 1,75
Silicon –manganese Steel Si Cr Mn
92xx 1,4-2,0 -0,65 0,65
HSLA
9xx
Boron Steel
xxBxx
Leaded Steel
xxLxx

Lanjutan
a. Memperbaiki sifat mekanik
b. Meningkatkan temperature tempering
c. Memperbaiki ketahanan terhadap korosi dan oksidasi
d. Memperbaiki sifat-sifat lainya : seperti katahanan terhadap gesekan dll

Pengaruh Unsur Paduan


Baja perkakas ini banyak digunakan untuk
keperluan pembentukan , baik untuk
proses pemotongan, atau pembentukan
dalam bentuk dies/cetak, punch.
Baja perkakas ini biasanya memiliki
keunggulan yakni :
 Dapat dikeraskan ( hardening, tempering).
 Tahan aus dan tahan panas
 Dimensi yang stabil
 Dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.

Tool Steel ( Baja Perkakas )


 Water Hardening Tool Steels ( Tipe W )
 Shock-Resistance Tool Steels ( Tipe S)
 Oil Hardening Tool Steels ( Tipe O)
 Air Hardening Tool Steels ( Tipe A )
 Karbon dan Khromium Tinggi ( Tipe D)
 Hot-Working Tool Steels ( Tipe H )
 High-Speed Tool Steels ( Tipe T dan M
)
 Cemented Carbides

Klasifikasi Baja Perkakas


Menurut AISI
Water Hardening Tool Steels ( W. Tipe ) ASTM
A.686.
Tabel 1.4.AISI(UNS)W1(T72301); AISI(UNS) W2(T72302); AISI (UNS)W5(T72305)

Komposisi Kimia ( % )
W1 W2 W5
C : 0,7-1,5 0,85-1,5 1,05-1,15
Mn : 0,10-0,4 0,1-0,4 0,10-0,40
Si : 0,10-0,4 0,1-0,4 0,10-0,40
Cr : 0,15 mak 0,15 mak 0,40-0,60
Ni : 0,20 mak 0,20 mak 0,20 mak
Mo : 0,10 mak 0,10 mak 0,10 mak
W : 0,15 mak 0,15 mak 0,15 mak
V : 0,10 mak 0,15-0,35 0,10 mak
Co : ………. - -

Tabel .1.5.Standar menurut ( ASTM A 686)


AISI DIN JIS BS
W1 1.1525 G4401SK1 4659(USAW1)
1.1545
1.1625
1.1654,1.1663 G4401SK2 4656BW1A
1.1673;1.1744 G4401SK3 4659BW1B
1.1750;1.820 G4401SK4 4659BW1C
1.1830 G4401SK5
G4401SK6
G4401SK7
G4401SKC3
W2 1.1645;1.2206; G4404SKS43 4659 BW2
1.2833
W5 1.2002;1.2004 -
1.2056
Shock Resistance Tool Steel ( S Type)
Tabel 1.6,Baja Perkas Tipe Kejut ( S.Type)
Jenis Komposisi Kimia %
C Mn Si W Mo Cr V Co Ni Al
S1 0,5 0,25 0,25 2,5 - 1,5 0,2 - - -
S2 0,55 0,5 1,0 - 0,5 - 0,2 - - -
S3 0,55 0,85 2,0 0,2 0,2
S5 0,45 1,4 2,25 0,4 1,25 0,3
Cold Work Tool Steel Oil Hardening
( O Type)

Tabel 1.7.Baja Perkas Tipe Kejut ( O.Type)


Jenis Komposisi Kimia %
C Mn Si W Mo Cr V Co Ni Al
O1 0,9 1,25 0,25 0,5 - 0,5 0,25 - - -
O2 0,9 1,60 0,25 - 0,3 0,25 0,20 - - -
O6 1,45 0,65 1,0 0,25 0,2 0,2
O7 1,20 0,25 0,25 1,55 0,25 1,25 0,3
Cold Work Tool Steel Air Hardening
(A-Type)
Tabel 1.8.Baja Perkas Tipe Air Hardening ( A.Type)
Jenis Komposisi Kimia %
C Mn Si W Mo Cr V Co Ni Al
A2 1,00 0,6 0,25 1,0 5,0 0,3 - - -
A3 1,25 0,5 0,25 1,0 5,0 1,00
A4 1,00 2,0 0,25 1,0 1,0 -
A7 2,25 0,55 0,55 1,20 1,0 5,25 5,25
A8 0,55 0,25 1,00 1,25 1,5 5,00 5,0
A9 0,50 0,25 1,00 1,5 5,00 5,0
A10 1,35 1,6 1,00 1,5 - - - 1,55 - - -
Col Work Tool Steel
( D- Type)
Tabel 1.9.Komposisi Kimia Baja Perkas ( D.Type)
Jenis Komposisi Kimia %
C Mn Si W Mo Cr V Co Ni Al
D1 1,00 0,3 0,25 0,80 12,0 0,5 - - -
D2 1,5 0,3 0,25 0,75 12,0 0,6
D3 2,25 0,3 0,25 0,80 12,0 0,6
D7 2,25 0,40 0,40 1,20 1,0 12,5 4,0
Hot Work Tool Steel
( H Type )
• Baja perkakas tipe ini memeliki tiga jenis yakni
 Chromium base H10-H19 ;
 Tungten base H21 – H26 ;
 Molybdinium base H41 – H43;
• Baja jenis ini biasanya digunakan untuk pengerjaan panas,
seperti extrusion (penampang tetap & rumit), hot forging
(tempa), dan die-casting.
• Pemilihan baja perkakas ini didasarkan pada :
 Ketahanan terhadap temperature pengerjaan , artinya tidak
mudah lunak , deformasi
 Ketahanan terhadap kejutan, dan pengaruh pendinginan.
 Tahan terhadap gesekan pada suhu operasi
 Dapat dilakukan proses perlakuaan panas , artinya tidak mudah
retak.
High Speed Tool Steel
( T and M Types)
Tabel 1.10. Komposisi kimia HSS
AISI %C %W %Mo %Cr %V %lain
High speed (tungsten)
T1 0.75 18 4 1
T2 0.8 18 4 2
T4 0.75 18 4 1 5 Co
T5 0.8 18 4 2 8. Co
T6 0.8 20 4.5 1.5 12.0 Co
T8 0.75 14 4 2 5.0.Co
T15 1.5 12 4 5 5.0.Co
High speed (molybdinium)
M1 0.85 1.50 8.5 4 1
M2 0.85-1.0 6.0 5 4 2
M3-1 1.05 6.0 5 4 2
M3-2 1.2 6 5 4 3
M4 2.3 5.5 4.5 4 4
Lanjutan %C %W %Mo %Cr %V %lain
M6 0.8 4 5 4 1.5 12.Co
M7 1 1.75 8.75 4 2
M10 0.85 8 4 2
M30 0.8 2.0 8.0 4.0 1.25 5.0 Co
M33 0.9 1.5 9.5 4 1.15 8.0 Co
M34 0.9 2 8 4 2 8.0 Co
M36 0.8 6 5 4 2 8.0 Co
M41 1.1 6.75 3.75 4.25 2.00 5.0 Co
M42 1.1 1.5 9.5 3.75 1.15 8.0 Co
M43 1.2 2.75 8 3.75 1.6 8.25Co
M44 1.15 5.25 6.25 4.25 2.0 12 Co
M46 1.25 2.0 8.25 4.00 3.2 8.25 Co
M47 1.10 1.5 9.5 3.75 1.25 5.0 Co
Cemented Carbide Tool Steel
Tabel 1.11 Komposis sinter carbide
Carbide % Komposisi Rockwel A Densitas
g/cm3
Co TaC+TiC
Tungten carbide
1 2.5-6.5 0-3 93-91 15.2-14.7
2 6.5-15 0.2 92-88 14.8-13.9
3 15-30 0-5 88-85 13.9-12.5
Dominan TiC
4 3-7 20-42 93.5-92.0 11.0-9.0
5 7-10 10-22 92.5-90.0 12.0-11.0
6 10-12 8-15 92.0-89 13.0-12.0
Domiman TaC
7 4.5 16-25 93-91.0 12.5-12.0
8 8-10 12-20 92.0-90.0 13.0-11.5
Exclusive TaC
9 5.5-16 18-30 91.5-84.0 14.8-13.5
Besi Cor ( Ferrous Casting)

• Besi Cor Kelabu ( Gray Cast Iron )


• Besi Cor Nodular (bergrafit bulat)
• Besi Cor Putih
• Besi Cor Malleable(besi cor mampu
tempa)
Besi Cor Kelabu.

Besi cor kelabu memiliki unsure karbon


antara 2,5 s.d 4,0 % dan Si antara 1,0 s.d
3,0 %, dilihat dari bentuk grafitnya besi cor
kelabu , bergrafit seperti benang , dengan
matrik feritte atau perlite , tergantung
pendinginannya.
Besi Cor Nodular
Table 1.12. Komposisi besi cor nodular
Unsur % Komposisi
Mn 0,15-1,0
Si 1,8-2,8
Cr 0,03-0,07
Ni 0,05-0,2
Mn 0,01-0,1
Cu 0,15-1,0
P 0,03max
S 0,002 max
Ce 0,005-0,20 opsional
Mg 0,03-0,06
Besi Cor Putih

Besi cor putih memiliki kandungan Si > 1,0


% dan pendinginan cepat , dengan matrik
Fe3C ( sementit ) besi cor ini sangat keras
,dan getas.
Besi cor putih memiliki kekuatan tekan dan
ketahanan aus yang tinggi , tapi juga
bersifat getas.
Besi Cor Malleable
Tabel 1.14. Koposisi Kimia Besi Cor Malleable.
ASTM No 32510 ASTM No 35018

%C 2,3-2,65 2,0-2,45
%Si 0,9-1,4 0,9-1,3
%Mn 0,25-0,55 0,21-0,55
%P 0,18 > 0,18
%S 0,05-0,18 0,05-0,18
Sifat mekanik Besi Cor
Klasifikasi Aluminum
Tabel 13.1.Aluminum tempa dan paduan .

Aluminum murni 99.00 minimum atau lebeih besar 1xx.x


Aluminum dengan pemadu utama
Tembaga 2xx.x
Silikon dengan tambahan tembaga dan magnesium 3xx.x
Silikon 4xx.x
Magnesium 5xx.x
Zing 7xx.x
Timah 8xx.x
Unsur lain 9xx.x

Tabel 13.2.Aluminum Cast


Aluminum murni 99.00 minimum dan lebih besar 1xxx
Aluminum dengan pemadu utama
Tembaga 2xxx
Manganese 3xxx
Silikon 4xxx
Magnesium 5xxx
Magnesium dan Silikon 6xxx
Zing 7xxx
Unsure lain 8xxx
Klasifikasi Tembaga
Tembaga dan paduan menurut CDA ( Copper Development Assocition)
diklasifikasikan dalam :
 Tembaga paduan tempa C 100 s.d. C 799
 Tembaga paduan cor C800 s.d C 999.

Tembaga paduan tempa


C1xx Tembaga dengan kemurnian minimum 99,3 %
C2xx Cu – Zn ( Kuningan )
C3xx Cu-Zn- Pb ( Kuningan – timbal )
C4xx Cu-Zn- Sn ( Kuningan timah )
C5xx Cu-Sn ( Perunggu )
C6xx Cu-Al , Cu-Si ,
C7xx Cu-Ni dan Cu-Ni – Zn ( perak nikel )

Tembaga Cor
C8xx. Terdiri dari berbagai paduan ( Cu-Sn-Mn ) dll
C9xx. Terdiri dari berbagaijenis ( Cu-Ni-Fe ) dll
Untuk kebutuhan teknik tembaga menjadi penting karena konduktivitas listriknya yang
tinggi , tahan korosi , mampu solder yang baik sehingga cocok untuk elektronika
Sifat mekanik Tembaga Paduan

Anda mungkin juga menyukai