Anda di halaman 1dari 11

 

Pengertian Velg
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah
terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran
yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.
Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengendaraan, sehingga
harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan
pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek  juga harus seringan mungkin dan
harus balance sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang
dirancang dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.
Pelek (disk wheel)  diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle
hub dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan
posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.

Karakteristik
 Diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim dan
melalui sumbu pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan bagian integral
dengan tepi.
 Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa.
 Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta jumlah
komponen rim
Bahan Pembuatan Velg
a.      ALUMINIUM (Al)
Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling
berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
knalpot mobil, dan badan pesawat terbang. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu
mobil dan sebagai bahan pembuatan velg mobil.
b.      BESI (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.
Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
·         Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
·         Pengolahannya relatif mudah dan murah,
·         Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
c.      SILIKON (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakanunsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon
dioksida (silika) dan silikat. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
d.      TEMBAGA (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang
lambat sekali.

e.      MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor
atom 12 serta berat atom24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
f.      CHROME (Cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam
jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat
menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen
bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai
pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan
sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan
karat.
g.      SENG (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik.
Beberapa aspek kimiawi seng mirip denganmagnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur
ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng
merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki
lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
h.      TITANIUM (Ti)
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous',
tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-
keperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama
dengan besi danaluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioxide,
diguankan dalam pigmen putih. Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama
adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentukallotropic dan
lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak
terdapat di alam (73,8%). Sifat Titanium mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika.
i.      TIMBAL (Pb)
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan nomor
atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat
yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari
hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami
yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Unsur Pb
digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan
korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
j.  ZIRKONIUM (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki
lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan
dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap
neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti
menyalut bagian-bagian bahan bakar. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral
seperti zirkon dan baddelyit. Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan
terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.
 Waktu dan Tempat
            Waktu Pembuatan velg mobil tidaklah cepat proses ini membutuhkan macam-macam
proses yang tidak sedikit karna dia membutuhkan ketelitian dalam membuatnya. Contohnya
proses pembuatan ada seperti Casting (Pengecoran), Peleburan (melting), Proses penuangan.

            Dan tempat yang dibutuhkan pada masing-masing alat haruslah ditelikan karna alat
pembuat velg mobil besar dan mudah terbentur saat mesing sedang berjalan.
 

3.3       Bahan Dan Alat


            Pada bahan pembuatan velg mobil proses membutuhkan bahan seperti :
         ALUMINIUM (Al)
         BESI (Fe)
         SILIKON (Si)
         TEMBAGA (Cu)
         MAGNESIUM (Mg)
         CHROME (Cr)
         SENG (Zn)
          TITANIUM (Ti)
         TIMBAL (Pb)
Dan pada alat saat membuat velg mobil proses membutukan alat seperti alat :
         Mesin Forging
 

      

   Mesin Casting
 
Proses Forging velg
Lantas, seperti apa velg forged? Velg forged mengandalkan metal aluminium alloy yang
terdiri campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn),
magnesium (Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium
(Ga), timbal (Pb) hingga zirkonium (Zr). Nah, komposisi ini dimainkan untuk grade
kualitasnya, ada seri 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu yang
diunggulkan untuk velg forged adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat
terbang!
Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini
membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000,
10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai
mempatenkan caranya. Toh, umumnya menggunakan closed-dies (cetakan/moulding khusus)
secara presisi.
Maka di pasaran kita kenal istilah forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur
4000 Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar,
dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi
dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang,
menjabani spin forging hingga 10.000 ton
Selain itu Kemampuan CNC berpengaruh ke detail dan estetika tampilan velg dan Pada
tulang teromol, proses CNC juga dijabani untuk aspek engineering; entah soal reduksi
unsprung mass, keseimbangan inersia hingga kekuatan konstruksi

Proses pemuatan velg forged

Seni Potong dan Finishing


Prosespembuatan  velg forged bukan hanya di proses penempaan saja. “Kekuatan pabrikan
velg forged  ada di bahan, proses, engineering hingga machining.Itu terlihat pada proses
pemotongan & finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin CNC yang
berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks.
Itupun harus disimulasikan sebelumnya dengan FEA (finite element analysis) untuk
menggambarkan titik kekuatan desain dan balancing yang didapat, bisa pakai MSC Patran
atau SMC Superforge Simulator. Memang rumit. Justru disinilah seni sebuah velg forged
dilahirkan. Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan, kemampuannya ini
dijadikan tolok ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain, bobot, konsentrisan
(ketepatan sumbu), hingga kestabilan terhadap getaran.
 Tipe One-piece Cast Wheels
Ini merupakan tipe velg aluminium yang paling banyak ditemukan dan merupakan proses paling
simpel. Castingmerupakan proses pencetakan (menggunakan mould bentuk velg sesuai desainnya) melalui
penuangan aluminium yang dilelehkan. Semudah itu definisinya, tapi dari hasilnya bisa kita lihat banyak velg
legenda telah dihasilkan.
GRAVITY CASTING
Gravity casting merupakan proses casting paling basic, yaitu cuma dengan menuangkan lelehan aluminium ke
dalam cetakan dengan memanfaatkan gravitasi bumi untuk memenuhi cetakannya. Jadi kunci utama adalah di
desain cetakan yang benar-benar memperhitungkan arah gravitasi sehingga kepadatan bentuk bisa didapat.
Keuntungannya jelas: harga produksi lebih murah. Tapi tentu desain seperti ini tidak bisa mengakomodir faktor
“weight reduction”, karena kepadatan hasil gravitasi membutuhkan lelehan dalam jumlah banyak, yang otomatis
akan menambah berat velg. Kepadatan aluminium juga tidak bisa diatur sedemikian rupa, udara masih mudah
ikut tercampur . Makanya biasanya proses model ini akan menambah berat velg jika ingin menambah
kekuatannya.Produsen kawakan seperti Enkei sendiri hingga saat ini masih melakukan proses 1-piece casting ini,
namun dengan berbagai modifikasi yang dikembangkan.
LOW PRESSURE CASTING
Low pressure casting menggunakan tekanan tambahan untuk menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan,
sehingga proses penuangan lebih cepat dan kondisi aluminium bisa lebih padat daripada gravity casting. Tekanan
bisa didapat dari pemutaran cetakan itu sendiri, ada juga yang dibantu beberapa alat. Dengan harga produksi
yang tidak jauh dari gravity casting, proses casting tekanan rendah ini sekarang menjadi sangat umum. Beberapa
produsen velg juga telah mengembangkan proses ini dengan berbagai alat dan ukuran tekanan tertentu , demi
terciptanya velg yang lebih enteng. Tentunya biaya pengembangan proses ini juga akan membuat harga velg

nya ikutan naik 


Spun-Rim, Flow-Forming atau Rim Rolling Technology
Ini salah satu pengembangan dari  low pressure  casting; dengan menggunakan sebuah mesin khsuus yang
memutarcasting awal; memanaskan bagian terluar casting nya; kemudian menggunakan tekanan roller baja
sehinggga meenghasilkan bentuk akhir velg. Kombinasi panas, tekanan dan pemutaran itu menghasilkan
penampang velg yang kuat — hampir mirip dengan forged, tapi dengan biaya lebih murah. Banyak velg yang
menggunakan metode ini berhasil mencapai ‘cita-cita’ light wheel dengan cost yang masuk akal, walau gak
murah. BBS telah menggunakan teknologi ini untuk lini F1 dan Indy Cars nya. Contoh tipe aftermarket nya
adalah BBS RC.  Enkei juga telah mencoba teknik ini, seperti di Enkei J Speed 3 nya. Bahkan sebenarnya, MAT
(The Most Advanced Technology) nya Enkei merupakan pengembangan dari teknologi ini.
Forged

Mesin forging yang computerized, detailnya akurat!


Tanpa lawan, inilah teknologi paling mutakhir dalam pengerjaan velg 1 piece. Forging merupakan proses
memampatkan billetaluminium solid dengan penekanan yang ekstrim. Hasilnya, sebuah produk aluminium yang
sangat padat, kuat dan bisa sangat ringan. Tapi faktor biaya peralatan, pengembangan dan proses, membuat
cara ini tidak banyak yang mampu melakukannya. Maka jadilah ekslusifitas, harga membumbung
walaupun demand tetap tinggi.
Proses Forging (sumber: AMG Australia)
Semi forging
Secara teori, beberapa pabrikan mengganggap teknologi Semi-Solid Forging (SSF) itu yang paling bagus, karena
bisa menggabungkan kelebihan casting, khususnya dalam kemungkinan desain yang kreatif, dan
kelebihan forging, khususnya untuk tujuan lightweight dan kekuatan. Tentunya harga juga akan lebih murah
daripada forged. Salah satu yang menerapkan ini adalah SSR (Speed Star Racing) di Jepun. Beberapa lini SSF
yang terkenal antara lain SSR Type C, SSR Type F, SprintHart CPF.
Secara pembuatan, sebenernya masih dengan mekanisme casting, tapi dengan flow-forming khusus dan beberapa
teknik lain, dia mengkompres struktur aluminium menyerupai forging.
Tipe Multi-Piece Wheels

Enkei Sport RCS,salah satu contoh 2 pieces-welded construction. Bagian tengah velg dibuat terpish,kemudian di las ke rim/bibir
velg
Velg tipe ini menggunakan 2 atau 3 komponen terpisah yang dirakit menjadi satu wujud velg. Umumnya multi-
piece wheels menerapkan lebih dari 1 metode pembuatan. Misalnya, bagian tengah dibuat
secaracasting atau forged, sedangkan lingkar pinggir velg nya dibuat dengan sistem spun dari aluminium.
Komponen terpisah tersebut kemudian dibaut, di-sealant atau dilas (welded) menjadi satu.
Model 3-piece sendiri mulai berkembang pada awal 1970-an untuk racing, dengan pertimbangan untuk
mengejarlight-weight. Gak heran pada perkembangan selanjutnya model ini jadi banyak diterapkan pada R17 ke
atas, dengan tujuan yang sama: demi enteng!

Anda mungkin juga menyukai