BSN STANDABDiSASI
NASiONAL
NOMOR 791/KEP/BSN/12/2023
TENTANG
BSN STANDARDISASI
NASIONAL
- 2-
- 3-
MEMUTUSKAN:
KESATU
Menetapkan SNI 7571:2023 Tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka sebagai
revisi dari SNI 7571:2010 Baku tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2023
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
KUKUH S. AdHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 7571:2023
ICS 71.100.30
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2023
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Daftar isi
© BSN 2023 i
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Gambar B.1 – Menara telekomunikasi ................................................................................. 15
Gambar B.2 – Sambungan udara tegangan ekstra tinggi ..................................................... 15
Gambar B.3 – Jembatan ...................................................................................................... 15
Gambar B.5 – Tangki bahan bakar cair di permukaan ......................................................... 16
Gambar B.6 – Tangki bahan bakar cair ditimbun ................................................................. 16
Gambar B.7 – Rel kereta ..................................................................................................... 17
Gambar C.1 – Pengukuran keretakan awal dengan cracks meter........................................ 18
Gambar D.1 – Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda, dan
inisiasi .................................................................................................................................. 19
Gambar E.1 – Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan .................................... 20
Gambar F.1 – Contoh grafik hasil pemantauan getaran peledakan ...................................... 21
Tabel 1 – Contoh hasil pengukuran getaran yang menampilkan nilai PPV, frekuensi,
percepatan puncak, perpindahan puncak dan jumlah vektor puncak ..................................... 3
Tabel 2 – Contoh ilustrasi prediksi getaran peledakan ........................................................... 5
© BSN 2023 ii
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7571:2023 dengan judul, Tingkat getaran peledakan pada
kegiatan tambang terbuka, yang dalam bahasa Inggris berjudul Blasting vibration levels in
surface mining activities, merupakan standar revisi dari SNI 7571:2010, Baku tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka. Standar ini disusun dengan jalur pengembangan
sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun 2023.
Perubahan dalam standar ini meliputi: perubahan judul, maksud dan tujuan, istilah dan definisi
untuk parameter getaran dan gelombang, tingkat getaran peledakan, prinsip berupa upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk pengurangan tingkat getaran peledakan, prosedur
pengukuran getaran peledakan di tambang terbuka.
Standar ini dirumuskan oleh Komite Teknis 13-06, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Mineral dan Batubara melalui dibahas rapat teknis dan disepakati dalam rapat
konsensus pada tanggal 25 Oktober 2023 di Depok, yang dihadiri oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha,
konsumen, dan pakar.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Pendahuluan
Tingkat getaran peledakan dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak berkepentingan, baik
pelaksana, pengawas, maupun masyarakat disekitar lokasi peledakan.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut di atas, diperlukan standar yang dapat memberikan
pedoman untuk pelaksanaan peledakan di tambang terbuka agar tercapai tingkat getaran
peledakan yang aman.
© BSN 2023 iv
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan tingkat getaran peledakan, pengukuran getaran peledakan, upaya
pengendalian risiko getaran peledakan dan pelaporan pengukuran getaran peledakan pada
kegiatan pertambangan terbuka.
Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.
2.1
frekuensi (frequency)
jumlah gerakan/getaran ke atas dan ke bawah per detik, satuannya hertz (Hz)
2.2
2.3
getaran peledakan
gerakan bolak-balik melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan yang diakibatkan
oleh aktivitas peledakan di tambang terbuka (lihat Lampiran A)
2.4
gelombang transversal
gelombang melintang yang bergetar tegak lurus pada arah perambatan gelombang
2.5
gelombang longitudinal
jenis gelombang tekan – tarik yang akan menghasilkan pemadatan (kompresi) dan pemuaian
(dilatasi) pada arah yang sama dengan arah perambatan gelombang
2.6
infrastruktur
berupa bangunan kayu, pasangan bata, beton, rangka baja, jembatan, jalan umum, saluran
udara tegangan ekstra tinggi, menara telekomunikasi, instalasi gas/minyak/air/angin, rel
kereta, bendungan di dalam wilayah izin usaha pertambangan (lihat Lampiran B)
2.7
jarak aman peledakan
jarak aman peledakan bagi alat dan fasilitas pertambangan 300 m serta bagi manusia 500 m
dari batas terluar peledakan diukur pada jarak horizontal dan/atau berdasarkan kajian teknis
2.8
jumlah vektor puncak (peak vector sum, PVS)
resultan vektor dari peak particle velocity gelombang longitudinal, transversal dan vertikal
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
2.9
kecepatan partikel puncak (peak particle velocity, PPV)
kecepatan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter per detik
2.10
Kepala Teknik Tambang (KTT)
seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan
yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan sesuai
dengan kaidah teknik pertambangan yang baik
2.11
laporan peledakan (blast report)
tabel yang berisi antara lain lokasi peledakan, geometri peledakan, jenis dan jumlah bahan
peledak, jenis dan jumlah waktu tunda, inisiasi, sistem penyalaan, arah peledakan dan arah
getaran
2.12
percepatan puncak (peak acceleration, PA)
percepatan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter per detik kuadrat atau dinyatakan dalam satuan persekian g
2.13
perpindahan puncak (peak displacement, PD)
perpindahan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter
2.14
tingkat getaran
getaran maksimum/kecepatan partikel puncak (yang merupakan fungsi dari frekuensi)
yang diperbolehkan untuk infrastruktur tertentu sehingga tidak menimbulkan gangguan
terhadap keutuhan struktur bangunan (lihat
Gambar 1 dan Tabel 1)
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
Sumber : Blastware Operator Manual
Tabel 1 – Contoh hasil pengukuran getaran yang menampilkan nilai PPV, frekuensi,
percepatan puncak, perpindahan puncak dan jumlah vektor puncak
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
3 Prinsip/tujuan
3.1 Umum
Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka disusun berdasarkan hasil
pengukuran tingkat getaran peledakan diberbagai tempat di Indonesia dengan peralatan
khusus pengukuran getaran peledakan.
(a) Melakukan identifikasi area eksternal yang berpotensi dampak risiko peledakan.
(b) Melakukan sosialisasi rencana peledakan kepada masyarakat sekitar lokasi peledakan
sebelum adanya kegiatan peledakan.
(c) Melakukan pre-survey kondisi bangunan (pengukuran keretakan awal dengan cracks
meter) sebelum adanya kegiatan peledakan disertakan dengan dokumentasi berupa
foto dan diinformasikan kepada warga (lihat Lampiran C).
(d) Menginformasikan rencana peledakan ke warga/lingkungan sekitar lokasi peledakan.
3.3 Perusahaan membuat rencana peledakan agar menghasilkan risiko getaran yang
(𝑒)
𝑅
𝑃𝑃𝑉 = 𝐾 ( ) (1)
√𝑄
Keterangan :
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tabel 2 – Contoh ilustrasi prediksi getaran peledakan
PPV
Handak/delay K e Jarak Keterangan
(Prediksi)
(kg) (m)
(mm/s)
45 3.000 -1,6 300 6,86 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 400 4,33 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 500 3,03 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 1.000 1 Meledak sendiri-sendiri
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 300 11,94
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 400 7,54
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 500 5,27
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 1.000 1,74
bersama
CATATAN K adalah konstanta yang dipengaruhi oleh diameter lubang ledak, jumlah bahan
peledak, interval delay, burden, spasi, sub drill, stemming dan jarak pengukuran. e adalah konstanta
yang dipengaruhi oleh struktur batuan.
Seismograph (alat/unit ukur getaran) yang dilengkapi dengan 1 (satu) buah standard
transducer (geophone) (lihat Gambar 2 2) yang didalamnya terdapat 3 (tiga) unit geophone
sensor yang dapat merekam:
• gelombang transversal
• gelombang longitudinal
• gelombang vertikal
Seismograph
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Gambar 2.b – Geophone
5 Tanggung jawab
Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengukuran getaran
peledakan.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
6 Prosedur pengukuran getaran peledakan
Keterangan :
BP (Blasting Point), lokasi peledakan kuari andesit dekat rel kereta cepat
BM1 (Blasting Monitoring 1), Jarak 45 m ke lokasi peledakan,
BM2 (Blasting Monitoring 2), Jarak 79 m ke lokasi peledakan,
BM3 (Blasting Monitoring 3), Jarak 100 m ke lokasi peledakan,
BM4 (Blasting Monitoring 4), Jarak 114 m ke lokasi peledakan, dan
Jarak BM4 ke rel kereta cepat 10 m.
Gambar 3 – Contoh ilustrasi tata letak pengukuran getaran peledakan kuari andesit
yang dekat dengan rel kereta cepat
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tahapan dalam menempatkan geofon adalah sebagai berikut:
1. bersihkan permukaan batuan masif dan saluran air dari beton, lalu geofon diberi lem
perekat agar tidak bergeser bila menerima getaran yang kuat/besar (lihat Gambar 4).
2. letakan karung berisi pasir di atas geofon pada batuan masif agar geofon tidak bergeser
(lihat Gambar5).
3. masukkan lubang geofon ke mur baut yang telah dicor pada batuan masif, lalu baut
dikencangkan agar tidak bergerak ketika menerima getaran peledakan (lihat Gambar 6).
4. masukkan geofon dalam lubang pada batuan lepas, lalu diurug dengan tanah/pasir dan
padatkan (lihat Gambar 7).
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5. pasang 3 buah paku pada alas geofon pada batuan lepas, lalu tekan geofon pelan-pelan
dengan kedalaman ¾ panjang paku agar tidak bergerak saat menerima getaran
peledakan (lihat Gambar 8)
Gambar 8 – Geofon
Geofon dipasang
dan paku paku pada batuan lepas
dipasang
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
7 Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka
Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka ditunjukkan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3 – Kelas, jenis infrastruktur, frekuensi dan peak particle velocity (PPV)
Frekuensi PPV
Kelas Jenis infrastruktur
(Hz) (mm/s)
Bangunan kuno dan cagar budaya yang dilindungi 0 sampai 5 2
1 sesuai peraturan perundangan terkait cagar 5 sampai 20 3
budaya yang berlaku 20 sampai 100 5
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 3
adukan semen saja, termasuk bangunan dengan 5 sampai 20 5
2
pondasi dari kayu dan lantainya diberi adukan
20 sampai 100 7
semen
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 5
3 adukan semen diikat dengan sloof beton,
bangunan panggung dari kayu yang diikat dengan 5 sampai 20 7
ring balok menyatu dari bawah ke atas 20 sampai 100 12
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 7
Keterangan :
Cl.1 : infrastruktur kelas 1
Cl.2 : infrastruktur kelas 2
Cl.3 : infrastruktur kelas 3
Cl.4 : infrastruktur kelas 4
Cl.5 : infrastruktur kelas 5
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tabel 4 – Kelas infrastruktur, frekuensi dan PPV
Frekuensi PPV
Kelas
(Hz) (mm/s)
0 sampai 5 2
1 5 sampai 20 3
20 sampai 100 5
0 sampai 5 3
2 5 sampai 20 5
20 sampai 100 7
0 sampai 5 5
3 5 sampai 20 7
20 sampai 100 12
0 sampai 5 7
4 5 sampai 20 12
20 sampai 100 20
0 sampai 5 12
5 5 sampai 20 24
20 sampai 100 40
8 Pelaporan
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
• jenis tunda (delay),
• inisiasi,
• rancangan peledakan;
f) kesimpulan pemantauan getaran peledakan antara lain berisi :
• lokasi peledakan,
• lokasi pemantauan,
• jumlah lubang ledak,
• waktu peledakan,
• tingkat getaran peledakan,
• petugas pemantauan dan dilengkapi lembar data pemantauan dan grafik hasil
pemantauan getaran (lihat Lampiran D, Lampiran E dan Lampiran F)
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Sumber : Blastware Operator Manual, Instantel
16 dari 22
SNI 7571:2023
© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar B.8 – Bendungan
Gambar B.7 – Rel kereta
17 dari 22
© BSN 2023
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran C
(informatif)
Contoh pre-survey kondisi bangunan (pengukuran keretakan awal dengan
cracks meter) sebelum adanya kegiatan peledakan
Keterangan :
IP (Initiation Point) = titik inisiasi
Arah peledakan searah infrastruktur
Arah getaran menjauh dari infrastruktur
Gambar D.1 – Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda,
dan inisiasi
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran E
(informatif)
Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan
21 dari 22
(informatif)
© BSN 2023
SNI 7571:2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Bibliografi
Komite Teknis 13-06 , Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan
Batubara
Dwihandoyo Marmer
Nuhindro Priagung W
Sudirjo Heru K.