Anda di halaman 1dari 32

BADAN

BSN STANDABDiSASI
NASiONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 791/KEP/BSN/12/2023
TENTANG

PENETAPAN SNI 7571:2023 TINGKAT GETARAN PELEDAKAN PADA

KEGIATAN TAMBANG TERBUKA SEBAGAI REVISI DARI

SNI 7571:2010 BAKU TINGKAT GETARAN PELEDAKAN PADA KEGIATAN


TAMBANG TERBUKA

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Menimbang a. bahwa untuk menjaga kesesuaian Standar


Nasional Indonesia terhadap kebutuhan pasar,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemeliharaan dan penilaian kelayakan dan
kekinian, perlu dilakukan kaji ulang;
b. bahwa berdasarkan basil kaji ulang, perlu
dilakukan revisi Standar Nasional Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional tentang Penetapan SNI
7571:2023 Tingkat getaran peledakan pada
kegiatan tambang terbuka sebagai revisi dari SNI
7571:2010 Baku tingkat getaran peledakan pada
kegiatan tambang terbuka;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

- 2-

2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5584);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018

tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 110
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018

tentang Badan Standardisasi Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 10);
4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas


Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

1 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara


Penomoran Standar Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1762);

Memperhatikan: Surat Direktur Teknik dan Lingkungan,


Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Nomor: B-6804/MB.07/DBT.SU/2023 tanggal
8 November 2023 Hal Penyampaian Hasil
Konsensus;
BADAN
STANDARDISASI
NASIONAL

- 3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PENETAPAN SNI 7571:2023

TINGKAT GETARAN PELEDAKAN PADA KEGIATAN

TAMBANG TERBUKA SEBAGAI REVISI DARI SNI

7571:2010 BAKU TINGKAT GETARAN PELEDAKAN

PADA KEGIATAN TAMBANG TERBUKA.

KESATU
Menetapkan SNI 7571:2023 Tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka sebagai
revisi dari SNI 7571:2010 Baku tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka.

KEDUA SNI yang direvisi masih tetap berlaku sepanjang


belum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2023
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

KUKUH S. AdHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 7571:2023

Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang


terbuka
Standar Nasional Indonesia

ICS 71.100.30
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2023

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i


Prakata .................................................................................................................................. iii
Pendahuluan .........................................................................................................................iv
1 Ruang lingkup ............................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi ......................................................................................................... 1
3 Prinsip/tujuan ................................................................................................................ 4
4 Peralatan/unit pengukur ................................................................................................ 5
5 Tanggung jawab ........................................................................................................... 6
6 Prosedur pengukuran getaran peledakan ..................................................................... 7
7 Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka ....................................... 10
8 Pelaporan ................................................................................................................... 11

dan tidak untuk dikomersialkan”


Lampiran A (informatif) Contoh parameter gelombang......................................................... 13
Lampiran B (informatif) Contoh ilustrasi infrastruktur............................................................ 15
Lampiran C (informatif) Contoh pre-survey kondisi bangunan (pengukuran keretakan awal
dengan cracks meter) sebelum adanya kegiatan peledakan ................................................ 18
Lampiran D (informatif) Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda,
dan inisiasi ........................................................................................................................... 19
Lampiran E (informatif) Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan ...................... 20
Lampiran F (informatif) Contoh grafik hasil pemantauan getaran peledakan ........................ 21
Bibliografi ............................................................................................................................. 22

Gambar 1 – Contoh ilustrasi tingkat getaran peledakan ......................................................... 3


Gambar 2 – Contoh ilustrasi seismograf, geophone dan paku ............................................... 6
Gambar 3 – Contoh ilustrasi tata letak pengukuran getaran peledakan kuari andesit yang
dekat dengan rel kereta cepat................................................................................................ 7
Gambar 4 – Geofon pada batuan masif dan saluran air dari beton ........................................ 8
Gambar 5 – Geofon pada batuan masif ditutup karung diisi pasir .......................................... 8
Gambar 6 – Geofon diikat pada mur baut pada batuan masif ................................................ 8
Gambar 7 – Geofon dimasukkan dalam lubang pada batuan lepas ....................................... 8
Gambar 8 – Geofon dan paku dipasang pada batuan lepas .................................................. 9
Gambar 10 – Grafik tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka ................. 10
Gambar A.1 – Contoh ilustrasi kecepatan partikel puncak (PPV) dan frekuensi (f) .............. 13
Gambar A.2 – Contoh ilustrasi getaran ................................................................................ 13
Gambar A. 3 – Contoh ilustrasi getaran peledakan .............................................................. 14
Gambar A. 4 – Contoh ilustrasi bentuk gelombang getaran ................................................ 14

© BSN 2023 i
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Gambar B.1 – Menara telekomunikasi ................................................................................. 15
Gambar B.2 – Sambungan udara tegangan ekstra tinggi ..................................................... 15
Gambar B.3 – Jembatan ...................................................................................................... 15
Gambar B.5 – Tangki bahan bakar cair di permukaan ......................................................... 16
Gambar B.6 – Tangki bahan bakar cair ditimbun ................................................................. 16
Gambar B.7 – Rel kereta ..................................................................................................... 17
Gambar C.1 – Pengukuran keretakan awal dengan cracks meter........................................ 18
Gambar D.1 – Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda, dan
inisiasi .................................................................................................................................. 19
Gambar E.1 – Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan .................................... 20
Gambar F.1 – Contoh grafik hasil pemantauan getaran peledakan ...................................... 21

Tabel 1 – Contoh hasil pengukuran getaran yang menampilkan nilai PPV, frekuensi,
percepatan puncak, perpindahan puncak dan jumlah vektor puncak ..................................... 3
Tabel 2 – Contoh ilustrasi prediksi getaran peledakan ........................................................... 5

dan tidak untuk dikomersialkan”


Tabel 3 – Kelas, jenis infrastruktur, frekuensi dan peak particle velocity (PPV) .................... 10

© BSN 2023 ii
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7571:2023 dengan judul, Tingkat getaran peledakan pada
kegiatan tambang terbuka, yang dalam bahasa Inggris berjudul Blasting vibration levels in
surface mining activities, merupakan standar revisi dari SNI 7571:2010, Baku tingkat getaran
peledakan pada kegiatan tambang terbuka. Standar ini disusun dengan jalur pengembangan
sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun 2023.

Perubahan dalam standar ini meliputi: perubahan judul, maksud dan tujuan, istilah dan definisi
untuk parameter getaran dan gelombang, tingkat getaran peledakan, prinsip berupa upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk pengurangan tingkat getaran peledakan, prosedur
pengukuran getaran peledakan di tambang terbuka.

Standar ini dirumuskan oleh Komite Teknis 13-06, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Mineral dan Batubara melalui dibahas rapat teknis dan disepakati dalam rapat
konsensus pada tanggal 25 Oktober 2023 di Depok, yang dihadiri oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha,
konsumen, dan pakar.

dan tidak untuk dikomersialkan”


Standar ini telah melalui tahapan jajak pendapat pada periode tanggal 15 November 2023
sampai dengan 15 Desember 2023 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi


pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2023 iii


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Pendahuluan

Getaran peledakan adalah getaran yang diakibatkan oleh aktivitas peledakan di


pertambangan yang berpengaruh terhadap sarana dan prasarana pertambangan, serta
bangunan di sekitar pertambangan. Besarnya getaran peledakan dipengaruhi oleh jumlah dan
jenis bahan peledak yang digunakan per waktu tunda (delay), kondisi geologi (litologi dan
struktur batuan), geometri peledakan, jarak pengukuran getaran peledakan, dan kompetensi
tenaga pengukur getaran peledakan. Pada peledakan di tambang terbuka, yang umumnya
dengan volume peledakan yang besar, dapat mempunyai tingkat getaran yang berbeda
dengan peledakan di tambang bawah tanah.

Tingkat getaran peledakan dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak berkepentingan, baik
pelaksana, pengawas, maupun masyarakat disekitar lokasi peledakan.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut di atas, diperlukan standar yang dapat memberikan
pedoman untuk pelaksanaan peledakan di tambang terbuka agar tercapai tingkat getaran
peledakan yang aman.

dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2023 iv
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan tingkat getaran peledakan, pengukuran getaran peledakan, upaya
pengendalian risiko getaran peledakan dan pelaporan pengukuran getaran peledakan pada
kegiatan pertambangan terbuka.

2 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

2.1
frekuensi (frequency)
jumlah gerakan/getaran ke atas dan ke bawah per detik, satuannya hertz (Hz)

2.2

dan tidak untuk dikomersialkan”


getaran
gerakan bolak balik melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan

2.3
getaran peledakan
gerakan bolak-balik melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan yang diakibatkan
oleh aktivitas peledakan di tambang terbuka (lihat Lampiran A)

2.4
gelombang transversal
gelombang melintang yang bergetar tegak lurus pada arah perambatan gelombang

2.5
gelombang longitudinal
jenis gelombang tekan – tarik yang akan menghasilkan pemadatan (kompresi) dan pemuaian
(dilatasi) pada arah yang sama dengan arah perambatan gelombang

2.6
infrastruktur
berupa bangunan kayu, pasangan bata, beton, rangka baja, jembatan, jalan umum, saluran
udara tegangan ekstra tinggi, menara telekomunikasi, instalasi gas/minyak/air/angin, rel
kereta, bendungan di dalam wilayah izin usaha pertambangan (lihat Lampiran B)

2.7
jarak aman peledakan
jarak aman peledakan bagi alat dan fasilitas pertambangan 300 m serta bagi manusia 500 m
dari batas terluar peledakan diukur pada jarak horizontal dan/atau berdasarkan kajian teknis

2.8
jumlah vektor puncak (peak vector sum, PVS)
resultan vektor dari peak particle velocity gelombang longitudinal, transversal dan vertikal

© BSN 2023 1 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
2.9
kecepatan partikel puncak (peak particle velocity, PPV)
kecepatan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter per detik

2.10
Kepala Teknik Tambang (KTT)
seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan
yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan sesuai
dengan kaidah teknik pertambangan yang baik

2.11
laporan peledakan (blast report)
tabel yang berisi antara lain lokasi peledakan, geometri peledakan, jenis dan jumlah bahan
peledak, jenis dan jumlah waktu tunda, inisiasi, sistem penyalaan, arah peledakan dan arah
getaran

2.12
percepatan puncak (peak acceleration, PA)
percepatan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter per detik kuadrat atau dinyatakan dalam satuan persekian g

dan tidak untuk dikomersialkan”


(percepatan gravitasi)

2.13
perpindahan puncak (peak displacement, PD)
perpindahan gerakan partikel batuan dari posisi nol meningkat ke maksimum dan kembali ke
nol, satuan dalam milimeter

2.14
tingkat getaran
getaran maksimum/kecepatan partikel puncak (yang merupakan fungsi dari frekuensi)
yang diperbolehkan untuk infrastruktur tertentu sehingga tidak menimbulkan gangguan
terhadap keutuhan struktur bangunan (lihat
Gambar 1 dan Tabel 1)

© BSN 2023 2 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
Sumber : Blastware Operator Manual

Gambar 1 – Contoh ilustrasi tingkat getaran peledakan

Tabel 1 – Contoh hasil pengukuran getaran yang menampilkan nilai PPV, frekuensi,
percepatan puncak, perpindahan puncak dan jumlah vektor puncak

Tran Vert Long Unit


PPV 3,168 5,344 4,288 mm/s
ZC Freq 6,0 7,3 5,7 Hz
Time (Rel.to Trig) 8,830 1,1198 2,047 Sec
Peak Acceleration 0,026 0,044 0,042 G
Peak Displacement 0,087 0,205 0,122 Mm
Sensor Check Passed Passed Passed
Frequency 7,3 7,3 7,5 Hz
Overswing Ratio 4,5 4,6 4,4
Peak Vector Sum 6,082 mm/s at 1,198 sec
Sumber : Blastware Operator Manual

© BSN 2023 3 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
3 Prinsip/tujuan

3.1 Umum

Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka disusun berdasarkan hasil
pengukuran tingkat getaran peledakan diberbagai tempat di Indonesia dengan peralatan
khusus pengukuran getaran peledakan.

3.2 Pengurangan risiko eksternal akibat peledakan

(a) Melakukan identifikasi area eksternal yang berpotensi dampak risiko peledakan.
(b) Melakukan sosialisasi rencana peledakan kepada masyarakat sekitar lokasi peledakan
sebelum adanya kegiatan peledakan.
(c) Melakukan pre-survey kondisi bangunan (pengukuran keretakan awal dengan cracks
meter) sebelum adanya kegiatan peledakan disertakan dengan dokumentasi berupa
foto dan diinformasikan kepada warga (lihat Lampiran C).
(d) Menginformasikan rencana peledakan ke warga/lingkungan sekitar lokasi peledakan.

3.3 Perusahaan membuat rencana peledakan agar menghasilkan risiko getaran yang

dan tidak untuk dikomersialkan”


dapat diterima , dengan melakukan hal hal sebagai berikut :

(a) merancang geometri peledakan.


(b) memilih jenis bahan peledak yang sesuai dengan karakteristik batuan.
(c) merancang waktu tunda detonator agar lubang ledak tidak meledak pada waktu
bersamaan.
(d) menentukan material, tipe, ukuran, tinggi kolom dan proses penyumbatan lubang ledak
(stemming) yang tepat agar energi bahan peledak optimal dan tidak terjadi stemming
ejection.
(e) menentukan arah peledakan searah terhadap infrastruktur atau membuat bidang bebas
dengan metode tertentu sebelum peledakan produksi/utama dilakukan (lihat Lampiran
D).
(f) menghitung perkiraan getaran peledakan yang akan terjadi menggunakan rumus
empiris (1). Contoh hasil perhitungan rumus tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

(𝑒)
𝑅
𝑃𝑃𝑉 = 𝐾 ( ) (1)
√𝑄

Keterangan :

PPV adalah peak particle velocity prediction (mm/s)


K adalah konstanta yang dipengaruhi oleh jumlah bahan peledak, jarak pengukuran
e adalah konstanta yang dipengaruhi oleh struktur batuan, langkah awal bisa digunakan (-1,6)
R adalah jarak terdekat lokasi peledakan dengan infrastruktur (lokasi pengukuran) (m)
Q adalah jumlah berat bahan peledak yang meledak dalam waktu bersamaan (kg)

© BSN 2023 4 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tabel 2 – Contoh ilustrasi prediksi getaran peledakan

PPV
Handak/delay K e Jarak Keterangan
(Prediksi)
(kg) (m)
(mm/s)
45 3.000 -1,6 300 6,86 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 400 4,33 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 500 3,03 Meledak sendiri-sendiri
45 3.000 -1,6 1.000 1 Meledak sendiri-sendiri
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 300 11,94
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 400 7,54
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 500 5,27
bersama
3.000 -1,6 2 (dua) lubang meledak
90 1.000 1,74
bersama

CATATAN K adalah konstanta yang dipengaruhi oleh diameter lubang ledak, jumlah bahan
peledak, interval delay, burden, spasi, sub drill, stemming dan jarak pengukuran. e adalah konstanta
yang dipengaruhi oleh struktur batuan.

dan tidak untuk dikomersialkan”


4 Peralatan/unit pengukur

Seismograph (alat/unit ukur getaran) yang dilengkapi dengan 1 (satu) buah standard
transducer (geophone) (lihat Gambar 2 2) yang didalamnya terdapat 3 (tiga) unit geophone
sensor yang dapat merekam:

• gelombang transversal
• gelombang longitudinal
• gelombang vertikal

Contoh parameter gelombang dapat dilihat Lampiran A.

Seismograph

Gambar 2.a – Seismograf

© BSN 2023 5 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Gambar 2.b – Geophone

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar 2.c – Vertikal, transversal dan longitudinal geophone

Gambar 2.d – Paku

Gambar 2 – Contoh ilustrasi seismograf, geophone dan paku

5 Tanggung jawab

Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengukuran getaran
peledakan.

© BSN 2023 6 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
6 Prosedur pengukuran getaran peledakan

6.1 Persiapan pengukuran

(a) Menyiapkan peta lokasi.


(b) Menggambar titik lokasi lubang ledak dan titik lokasi pengukuran di peta pengukuran
getaran peledakan sesuai rencana pengukuran (lihat Gambar 33).
(c) Menyiapkan seismograf pada lokasi pengukuran.
(d) Mengatur parameter seismograf.
(e) Orientasikan arah geofon ke lokasi peledakan.
(f) Menempatkan geofon secara tepat berdasarkan batuan.

dan tidak untuk dikomersialkan”


79 m
114 m 100 m 45 m
BP
BM4 BM2
BM3 BM1

Keterangan :
BP (Blasting Point), lokasi peledakan kuari andesit dekat rel kereta cepat
BM1 (Blasting Monitoring 1), Jarak 45 m ke lokasi peledakan,
BM2 (Blasting Monitoring 2), Jarak 79 m ke lokasi peledakan,
BM3 (Blasting Monitoring 3), Jarak 100 m ke lokasi peledakan,
BM4 (Blasting Monitoring 4), Jarak 114 m ke lokasi peledakan, dan
Jarak BM4 ke rel kereta cepat 10 m.

Gambar 3 – Contoh ilustrasi tata letak pengukuran getaran peledakan kuari andesit
yang dekat dengan rel kereta cepat

© BSN 2023 7 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tahapan dalam menempatkan geofon adalah sebagai berikut:

1. bersihkan permukaan batuan masif dan saluran air dari beton, lalu geofon diberi lem
perekat agar tidak bergeser bila menerima getaran yang kuat/besar (lihat Gambar 4).

Batuan masif Saluran air dari beton


Gambar 4 – Geofon pada batuan masif dan saluran air dari beton

2. letakan karung berisi pasir di atas geofon pada batuan masif agar geofon tidak bergeser
(lihat Gambar5).

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar 5 – Geofon pada batuan masif ditutup karung diisi pasir

3. masukkan lubang geofon ke mur baut yang telah dicor pada batuan masif, lalu baut
dikencangkan agar tidak bergerak ketika menerima getaran peledakan (lihat Gambar 6).

Gambar 6 – Geofon diikat


Murpada
baut mur
di corbaut pada batuan masif

4. masukkan geofon dalam lubang pada batuan lepas, lalu diurug dengan tanah/pasir dan
padatkan (lihat Gambar 7).

Gambar 7 – Geofon dimasukkan dalam lubang


Geofon dimasukkan pada batuan lepas
dilubang
© BSN 2023 8 dari 22
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5. pasang 3 buah paku pada alas geofon pada batuan lepas, lalu tekan geofon pelan-pelan
dengan kedalaman ¾ panjang paku agar tidak bergerak saat menerima getaran
peledakan (lihat Gambar 8)

Gambar 8 – Geofon
Geofon dipasang
dan paku paku pada batuan lepas
dipasang

6.2 Pelaksanaan pengukuran

(a) Memasang standard transducer ke unit seismograf sesuai rencana.


(b) Memasang paku geopon di standard transducer sesuai kondisi material/batuan.
(c) Apabila lokasi pengukuran relatif dekat dengan lokasi peledakan, seismograf diletakkan
dalam shelter atau pengaman agar terlindungi dari batu terbang (flying rock) (lihat

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar 9).
(d) Menghidupkan seismograf sebelum peledakan dimulai dan menunggu pada jarak aman
peledakan.
(e) Mencatat waktu peledakan dilaksanakan.
(f) Mematikan alat seismograf setelah peledakan dinyatakan aman oleh koordinator
peledakan.
(g) Mengunduh dan mencetak data hasil pengukuran.

Gambar 9 – Contoh ilustrasi shelter untuk pengaman seismograf

© BSN 2023 9 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
7 Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka

Tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka ditunjukkan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 – Kelas, jenis infrastruktur, frekuensi dan peak particle velocity (PPV)

Frekuensi PPV
Kelas Jenis infrastruktur
(Hz) (mm/s)
Bangunan kuno dan cagar budaya yang dilindungi 0 sampai 5 2
1 sesuai peraturan perundangan terkait cagar 5 sampai 20 3
budaya yang berlaku 20 sampai 100 5
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 3
adukan semen saja, termasuk bangunan dengan 5 sampai 20 5
2
pondasi dari kayu dan lantainya diberi adukan
20 sampai 100 7
semen
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 5
3 adukan semen diikat dengan sloof beton,
bangunan panggung dari kayu yang diikat dengan 5 sampai 20 7
ring balok menyatu dari bawah ke atas 20 sampai 100 12
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 7

dan tidak untuk dikomersialkan”


4 adukan semen sloof beton, kolom dan rangka 5 sampai 20 12
diikat dengan ring balok 20 sampai 100 20
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan 0 sampai 5 12
adukan semen, sloof beton, kolom dan diikat
5 5 sampai 20 24
dengan rangka baja, jembatan rangka baja, pipa
gas/minyak/air, tangki bahan bakar cair 20 sampai 100 40
dipermukaan tanah atau ditimbun, sambungan
udara tegangan ekstra tinggi, menara
telekomunikasi, jalan umum, rel kereta dan
bendungan

Keterangan :
Cl.1 : infrastruktur kelas 1
Cl.2 : infrastruktur kelas 2
Cl.3 : infrastruktur kelas 3
Cl.4 : infrastruktur kelas 4
Cl.5 : infrastruktur kelas 5

Gambar 10 – Grafik tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang terbuka

© BSN 2023 10 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Tabel 4 – Kelas infrastruktur, frekuensi dan PPV

Frekuensi PPV
Kelas
(Hz) (mm/s)
0 sampai 5 2
1 5 sampai 20 3
20 sampai 100 5
0 sampai 5 3
2 5 sampai 20 5
20 sampai 100 7
0 sampai 5 5
3 5 sampai 20 7
20 sampai 100 12
0 sampai 5 7
4 5 sampai 20 12
20 sampai 100 20
0 sampai 5 12
5 5 sampai 20 24
20 sampai 100 40

dan tidak untuk dikomersialkan”


Tata cara pembacaan Gambar 10 dan Tabel 4 adalah sebagai berikut:

a) Infrastruktur kelas 1: pada frekuensi 0 Hz sampai dengan 5 Hz kecepatan maksimum


(velocity) 2 mm/s, frekuensi 5 Hz sampai dengan 20 Hz kecepatan maksimum 3 mm/s,
frekuensi 20 Hz sampai dengan 100 Hz kecepatan maksimum 5 mm/s.
b) Infrastruktur kelas 2: pada frekuensi 0 Hz sampai dengan 5 Hz kecepatan maksimum 3
mm/s, frekuensi 5 Hz sampai dengan 20 Hz kecepatan maksimum 5 mm/s, frekuensi 20
Hz sampai dengan 100 Hz kecepatan maksimum 7 mm/s.
c) Infrastruktur kelas 3: pada frekuensi 0 Hz sampai dengan 5 Hz kecepatan maksimum 5
mm/s, frekuensi 5 Hz sampai dengan 20 Hz kecepatan maksimum 7 mm/s, frekuensi 20
Hz sampai dengan 100 Hz kecepatan maksimum 12 mm/s.
d) Infrastruktur kelas 4: pada frekuensi 0 Hz sampai dengan 5 Hz kecepatan maksimum 7
mm/s, frekuensi 5 Hz sampai dengan 20 Hz kecepatan maksimum 12 mm/s, frekuensi 20
Hz sampai dengan 100 Hz kecepatan maksimum 20 mm/s.
e) Infrastruktur kelas 5: pada frekuensi 0 Hz sampai dengan 5 Hz kecepatan maksimum 12
mm/s, frekuensi 5 Hz sampai dengan 20 Hz kecepatan maksimum 24 mm/s, frekuensi 20
Hz sampai dengan 100 Hz kecepatan maksimum 40 mm/s.

8 Pelaporan

Pelaporan sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :


a) pendahuluan;
b) tujuan pengukuran,
c) proses pengukuran,
d) jarak pengukuran,
e) laporan peledakan antara lain berisi :
• geometri peledakan,
• jenis dan jumlah bahan peledak,

© BSN 2023 11 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
• jenis tunda (delay),
• inisiasi,
• rancangan peledakan;
f) kesimpulan pemantauan getaran peledakan antara lain berisi :
• lokasi peledakan,
• lokasi pemantauan,
• jumlah lubang ledak,
• waktu peledakan,
• tingkat getaran peledakan,
• petugas pemantauan dan dilengkapi lembar data pemantauan dan grafik hasil
pemantauan getaran (lihat Lampiran D, Lampiran E dan Lampiran F)

dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2023 12 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran A
(informatif)
V (mm/s) Contoh parameter gelombang

Sumber : Micromate Operator Manual, Instantel

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar A.1 – Contoh ilustrasi kecepatan partikel puncak (PPV) dan frekuensi (f)

Sumber : Blastmate Operator Manual, Instantel

Gambar A.2 – Contoh ilustrasi getaran

© BSN 2023 13 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Sumber : Blastware Operator Manual, Instantel

Gambar A. 3 – Contoh ilustrasi getaran peledakan

dan tidak untuk dikomersialkan”

Gambar A. 4 – Contoh ilustrasi bentuk gelombang getaran


(a) tekan-longitudinal (b) geser-transversal (c) Rayleigh-mewakili vertikal
(Dowding, 1985)

© BSN 2023 14 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran B
(informatif)
Contoh ilustrasi infrastruktur

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar B.1 – Menara telekomunikasi

Gambar B.2 – Sambungan udara tegangan ekstra tinggi

Gambar B.3 – Jembatan

© BSN 2023 15 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar B.5 – Tangki bahan bakar cair di permukaan

Gambar B.6 – Tangki bahan bakar cair ditimbun


Gambar B. 4 – Instalasi gas/minyak/air

16 dari 22
SNI 7571:2023

© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar B.8 – Bendungan
Gambar B.7 – Rel kereta

17 dari 22
© BSN 2023
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran C
(informatif)
Contoh pre-survey kondisi bangunan (pengukuran keretakan awal dengan
cracks meter) sebelum adanya kegiatan peledakan

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar C.1 – Pengukuran keretakan awal dengan cracks meter

© BSN 2023 18 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran D
(informatif)
Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda, dan
inisiasi

Location : CBG Emc Hole Depth : m


LAPORAN PELEDAKAN Date : 27-Oct-23 PF : Kg/BCM
Time : 13:30 WIB Blast Ratio : BCM/kg
Penggunaan Handak Delay Pattern : Box-Cut No. Of Hole : Holes
ANFO : kg In Hole Delay Surface Delay
Booster 200 gr : kg 400 ms : Pcs 17 ms : Pcs Gasbag :
Booster 400 gr : kg 400 ms : Pcs 25 ms : Pcs
Electric detonator : Pcs 500 ms : Pcs 67 ms : Pcs
Emultion : kg 500 ms : Pcs 109 ms : Pcs
Detonating Cord : m 500 ms : Pcs 176 ms : Pcs
Toe : m Fragmentation Remark : Dibuat Disetujui
Burden : m Back Break : m > 1/3 Bucket
: % Blaster : Oleh Oleh
Spacing : m Smoke : No Fly rock : m Charging : MMT37
Subdrill : m Air Wave : No Missfire : No SESUAI
Stemming : m Heavy Air Blast : dB PLAN Blast Drill & Blast

dan tidak untuk dikomersialkan”


: No
Volume : BCM Effect PPA : g
Recovery : %
LUBANG BASAH :
LUBANG KERING :
PLASTIC LINER :

Keterangan :
IP (Initiation Point) = titik inisiasi
Arah peledakan searah infrastruktur
Arah getaran menjauh dari infrastruktur

Gambar D.1 – Contoh arah peledakan, geometri, jenis bahan peledak, waktu tunda,
dan inisiasi

© BSN 2023 19 dari 22


SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Lampiran E
(informatif)
Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan

Tanggal pemantauan :………………………………


Lokasi pemantauan : ……………………………..
Daerah pemantauan : ……………………………..
Koordinat : ……………………………..
……………………………..
Jarak dari Data pemantauan
Lokasi Jumlah
No.
peledakan lubang
lokasi Waktu Kebisingan Getaran Ket.
Vegetasi
peledakan (dB) (mm/s)

dan tidak untuk dikomersialkan”


No. Pemantau Instansi Tanda tangan
1.
2.
3.
No. Saksi Jabatan Tanda tangan
1.
2.
3.
4
5.

Gambar E.1 – Contoh lembar data pemantauan getaran peledakan

© BSN 2023 20 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”

Gambar F.1 – Contoh grafik hasil pemantauan getaran peledakan


Contoh grafik hasil pemantauan getaran peledakan
Lampiran F

21 dari 22
(informatif)

© BSN 2023
SNI 7571:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Bibliografi

[1] Bhandari, S. Engineering blasting operation. Rotterdam: A.A. Balkema, 1997.


[2] Dowding, CH. Blast vibration monitoring and control. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall
Inc., 1985.
[3] Hopler, R. Blasters’ handbook, 17th edition. International Society of Explosives Engineers
(ISEE), 1998.
[4] Institut Teknologi Bandung. Diklat Supervisory Teknik Peledakan Angkatan IV, Prampus,
Kalimantan Timur. Kerjasama Tim Pengelola IWPL Pertambangan Umum dengan
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat-ITB dan Jurusan Teknik Pertambangan FTM,
Bandung: ITB, 1992.
[5] Instantel Inc. BlastMate III operator manual & blastware operator manual. Ontario:
Instantel Inc., August 2003.
[6] Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-49/MENLH/11/1996 Tentang
Baku Tingkat Getaran.
[7] Rosenthal, MF. and Morlock, GL. Blasting guidance manual. Office of Surface Mining

dan tidak untuk dikomersialkan”


Reclamation and Enforcement. United States Department of Interior. March 1987.
[8] Sinclair, AJ. and Blackwell G. H. Applied mineral inventory estimation. Cambridge:
Cambridge University Press, 2002.
[9] Singh, PK. Blast vibration damage to underground coal mines from adjacent open-pit
blasting. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences, December 2002,
vol. 39, no. 8 pp.971.
[10] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
[11] Vutukuri, VS. and Lama, RD. Environmental engineering in mines. Cambridge:
Cambridge Univeristy Press, 1986.

© BSN 2023 22 dari 22


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komite Teknis perumus SNI

Komite Teknis 13-06 , Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan
Batubara

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis perumus SNI

Ketua : Eko Gunarto


Wakil Ketua : Dwihandoyo Marmer
Sekretaris : Wulan Andayani
Anggota : Alwahono
Ade Kurdiman
Bayu Nasution
Cambra Eryantoko
Fransiscus Fendy
Gunawan
Gunawan Muhammad

dan tidak untuk dikomersialkan”


M. Febiyanto
Nuhindro Priagung W.
Richard Kawilarang
Sudirjo Heru K.
Taqwa Logika Utama

[3] Konseptor rancangan SNI

Dwihandoyo Marmer
Nuhindro Priagung W
Sudirjo Heru K.

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI

Direktorat Teknik dan Lingkungan


Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Anda mungkin juga menyukai