Anda di halaman 1dari 6

BAB XII

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

12.1 Investasi
Kajian teknis, ekonomi dan keuangan yang dilakukan, pada dasarnya
bertujuan untuk mengetahui fprospek sumberdaya dan cadangan batugamping di
daerah eksplorasi PT. Kali Songgo Corporation, yaitu di Dusun Degan II, Desa
Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Analisis ini dilaksanakan berdasarkan umur tambang yang
telah di tetapkan akan berlangsung selama 7 tahun sesuai dengan target produksi
tahunan yang direncanakan pada bab sebelumnya.
Analisis mengenai keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan
konsep aliran tunai diskon (discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk
analisis komponen biaya kapital adalah berasal dari biaya produksi, sedangkan
faktor penting lainnya adalah produktivitas dan harga jual batu andesit yang
merupakan hasil produksi dari pengolahan yang dilakukan PT. Kali Songgo
Corporation. Analisis ini dibuat berdasarkan alternatif pola kerja yang akan
ditetapkan yaitu :
1. Operasi penambangan dilakukan sendiri dengan konsekuensi adanya suatu
keperluan biaya kapital yang cukup besar untuk pembelian peralatan tambang
pada awal sebelum dimulainya kegiatan penambangan.
2. Seluruh kegiatan penambangan dilakukan dengan sistem kontrak. Pada pola
kerja ini tidak ada beban kapital, namun tetap memperhatikan biaya investasi
infrastruktur dan peralatan pembantu.
Asumsi yang digunakan dalam analisis keuangan dan keekonomian adalah:
1. Pembiayaan adalah 60 % merupakan modal sendiri dan 40% pinjaman.
2. Suku bunga pinjaman dalam Rupiah adalah 9,75 % per tahun (berdasarkan
suku bunga yang ditetapkan di Bank BCA) Tahun 2017.
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal untuk
melaksanakan suatu proyek terdiri dari :
1. Modal tetap yang terdiri dari :

XII - 1
a. Pengurusan perijinan dan eksplorasi
b. Pembebasan lahan
c. Kontruksi atau rekayasa
d. Peralatan penambangan
2. Modal kerja
a. Biaya BBM dan biaya pelumas
b. Biaya perawatan alat-alat
c. Gaji karyawan
d. Kebutuhan bulanan ( air, listrik, telepon, dan lain-lain)

12.1.1 Modal Tetap


a. Pengurusan Perijinan dan Eksplorasi
PT. Kali Songgo Corporation telah menginvestasikan dana Penyelidikan
Umum dan Eksplorasi sebesar Rp2.200.000.000,00 serta Pengurusan Perijinan
sebesar Rp11.200.000.000,00. Keseluruhan perincian biaya perijinan dan
eksplorasi dapat dilihat pada Lampiran L.1 dan Lampiran L.2.
b. Pembebasan Lahan
Kegiatan pembebasan lahan terdiri dari ganti rugi tanah. Biaya pembebasan
lahan per ha sebesar Rp1.000.000.000,00, luas lahan yang dilakukan pembebasan
seluas 27 ha dengan biaya keseluruhan sebesar Rp27.000.000.000,00. (Lampiran
L.2).
c. Kontruksi dan Rekayasa
1) Bangunan
Investasi untuk pembuatan bangunan seperti kantor, mess, pabrik pengolahan,
stock yard, stockpile, mushola, bengkel, kantin, klinik, power supply, sump, kolam
pengendapan dan pos keamanan. Semua bangunan tersebut menghabisakan biaya
Rp10.637.800.000,00 perincian biaya pembuatan bangunan dapat dilihat pada
Lampiran L.3.
2) Infrastruktur
Investasi untuk infrastruktur seperti pembuatan jalan tambang, pembuatan
parkiran, instalasi jaringan listrik, instalasi jaringan air, instalasi jaringan telepon
menghabisakan biaya Rp1.750.000.000,00 perincian biaya pembuatan bangunan
dapat dilihat pada Lampiran L.3.

XII - 2
3) Total Investasi Konstruksi dan Rekayasa
Jumlah total investasi konstruksi dan rekayasa Rp13.665.000.000,00
perincian biaya total investasi konstruksi dan rekayasa dapat dilihat pada
Lampiran L.3.
d. Peralatan
1) Peralatan Tambang
Investasi untuk peralatan tambang untuk tahun pertama sebesar
Rp38.811.735.208,00. Perincian investasi peralatan operasi dapat dilihat pada
lampiran L.5.
2) Peralatan Pengolahan
Investasi untuk peralatan pengolahan untuk tahun pertama sebesar
Rp23.400.000.000,00. Perincian investasi peralatan operasi dapat dilihat pada
lampiran L.5.
3) Peralatan K3
Investasi untuk peralatan K3 sebesar Rp406.800.000,00. Perincian investasi
peralatan K3 dapat dilihat pada lampiran L.5.
4) Peralatan Bengkel
Investasi untuk peralatan bengkel untuk tahun pertama sebesar
Rp460.000.000,00. Perincian investasi peralatan operasi dapat dilihat pada
lampiran L.5.
5) Peralatan Pendukung Operasional
Investasi untuk peralatan pendukung operasional untuk tahun pertama sebesar
Rp2.706.860.000,00. Perincian investasi peralatan operasi dapat dilihat pada
lampiran L.5.
6) Total Investasi Peralatan
Jumlah total investasi peralatan Rp65.785.395.208,00. Perincian total
investasi peralatan dapat dilihat pada lampiran L.5.

12.1.2 Modal kerja


Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai proyek
terhitung sejak dimulai sampai proyek tersebut diperkirakan menerima
pendapatan dari hasil penjualan. Modal kerja diperkirakan sebesar total biaya
operasi selama 4 bulan pada tahun pertama proyek, yakni sebesar

XII - 3
Rp9.116.161.705,00. Perincian investasi modal kerja dapat dilihat pada Lampiran
L.16.

12.1.3 Sumber Dana


Dana yang dibutuhkan bagi keperluan investasi dapat dilihat pada
lampiran L.21 yang direncanakan dari Modal Sendiri (equity) 60% dan Pinjaman
(debet) 40%.

12.2 Analisis Kelayakan


12.2.1 Biaya Produksi
1. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan
Gaji karyawan, untuk menggaji 96 karyawan pada tahun pertama adalah
sebesar Rp7.039.549.575,00. Dengan kenaikan gaji 5% per tahun. Rincian biaya
gaji karyawan dapat dilihat pada Lampiran L.14.
b. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Meliputi bumi lokasi penambangan, bumi dan bangunan lokasi tata letak,
bumi lokasi stock yard. Nilai PBB setiap tahun Rp1.238.780.000,00.
c. Pajak penghasilan
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan adalah
sebesar 25% dari pendapatan setelah dikurangi biaya operasi dan royalti.
d. Depresiasi
Depresiasi berdasar UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak dan Penghasilan.
Penyusutan paralatan dihitung berdasarkan pertimbangan umur dan nilai sisa alat.
Metode yang digunakan adalah straight line methode. Penyusutan alat tiap tahun
sebesar Rp2.250.529.325,00 dengan nilai sisa 0. Rincian depresiasi dapat dilihat
pada Lampiran L.7.
e. Amortisasi
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak dan Penghasilan, maka
biaya amortisasi yaitu Rp2.240.000.000,00. Rincian amortisasi dapat dilihat pada
Lampiran L.8.

XII - 4
2. Biaya Tidak Tetap
a. Royalti
Biaya royalty sebesar 7% dari pendapatan hasil penjualan batu andesit
pertahun berdasarkan pada PP No. 12 tahun 2009. Royalty dibayarkan setiap akhir
tahun penjualan yaitu sebesar Rp5.931.719.220,00 pada tahun pertama dan
mengalami kenaikan sebesar 7% pada tahun berikutnya.
b. Biaya Pemakain Listrik, Telepon, dan Air
Biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama untuk biaya tersebut yakni
sebebsar Rp662.445.217,00. Pada tahun selanjutnya biaya tersebut mengalami
kenaikan sebesar 5%.
c. Kebutuhan BBM, Pelumas, dan Biaya Perawatan
Biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama untuk biaya tersebut yakni
sebebsar Rp23.009.072.500,00. Pada tahun selanjutnya biaya tersebut mengalami
kenaikan sebesar 5%.
d. K3 dan pengembangan Masyarakat
Biaya K3 dan Pengembangan Masyarakat ini sebesar Rp608.600.000,00
untuk waktu pelaksanaan 7 tahun.
e. Biaya Jaminan Reklamasi dan Penutupan Tambang
Biaya reklamasi dan penutupan tambang dihitung berdasar aturan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Reklamasi dan Penutupan Tambang. Besarnya biaya jaminan reklamasi dan
penutupan tambang keseluruhan adalah sebesar Rp490.409.407,00, yang akan
ditempatkan pada tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-5.

12.2.2 Pendapatan
Berdasarkan permintaan pasar, andesit PT. Kali Songgo Corporationakan
menjual Andesit dalam bentuk agregat dengan ukuran -50mm +31mm, -31mm
+11mm, -11mm. Adapun besarnya pendapatan dari penjualan Andesit pada tahun
pertama adalah sebesar Rp88.204.860.000,00 sedangkan untuk tahun-tahun
selanjutnya dapat dilihat di cashflow.

XII - 5
12.2.3 Cash Flow (Aliran Uang Tunai)
Proyeksi aliran uang kas disusun dari hasil proyeksi laba rugi, selanjutnya
dipergunakan untuk menentukan penilaian investasi dapat dilihat pada lampiran
L.22.

12.2.4 Perhitungan Discounted Cash Flow Rate Return/Internal Rate Of Return


(DCFROR)
Tingkat Bunga Pengembalian (Internal Rate of Return/IRR atau
DCFROR) suatu investasi didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan
menyebabkan nilai ekuivalen biaya investasi sama dengan ekuivalen penerimaan
atau tingkat suku bunga yang dapat menyebabkan nilai sekarang bersih (NSB)
sama dengan nol (Stermole, Franklin J., 1990). Pengertian diatas dirumuskan
sebagai berikut :
n
C t  n Cot

t 0 1  i t

t 0 1  i t

Keterangan :
Ct = aliran kas masuk tahun ke-t;
(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t;
i = suku bunga pengembalian (rate of return)/IRR;
n = umur investasi;
t = tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan aliran uang kas maka diperoleh
IRR/DCFROR sebesar 38,5% dapat dilihat pada lampiran L.22.

12.2.5 Waktu Pengembalian Modal


PBP merupakan periode waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian
modal atau waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
yang dihitung sejak modal ditanamkan. Beradasarakan perhitungan maka PBP
yang diperoleh yakni 4 tahun dapat dilihat pada lampiran L.22.

XII - 6

Anda mungkin juga menyukai