Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDY KELAYAKAN

BAB 10

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

Untuk menyatakan bahwa proyek penambangan bijih nikel di desa Siuna,

kecamatan Pagimana, kabupaten Banggai, propinsi Sulawesi Tengah, layak

ditambang, yaitu nantinya pada akhir umur tambang, uang sendiri (equity) yang

ditanamkan di proyek ditambah keuntungan yang memadai akan dapat

diperoleh kembali, maka diperlukan analisis ekonomi. Proyek dinyatakan layak

(feasible) untuk diusahakan apabila tingkat pengembalian modal (equity) sesudah

kewajiban membayar pajak dan biaya-biaya lain atau "Discounted Cash Flow Rate

of Return" (DCFROR) dalam kurun waktu yang dikehendaki (disini ditetapkan

10 tahun), adalah lebih tinggi dari bunga riel deposito bank. Pada saat studi ini

dilakukan, bunga deposito bank rata-rata 8% per tahun (Agustus 2007). Untuk

menyatakan proyek ini layak, ditetapkan DCFROR minimum = 40% per tahun.

Target penjualan adalah sebesar 2.000.000 wet metric ton per tahun bijih nikel

dengan kadar Ni = 1,8%. Jumlah cadangan terindiksi sebesar 30 juta ton, sehingga

umur tambang akan mencapai 30 tahun. Periode penilaian kelayakan ditetapkan

10 tahun atau masih di bawah umur proyek yang sebenarnya. Jika pada umur

proyek 10 tahun proyek dinyatakan layak, maka proyek akan semakin layak pada

umur diatas 10 tahun. Pembiayaan proyek tambang bijih nikel Siuna, meliputi :

1. Biaya investasi meliputi perizinan, pekerjaan peyelidikan umum dan

eksplorasi. Biaya ini akan di recover dengan cara amortisasi per tahun.

2. Biaya investasi untuk membangun proyek : membuka front tambang,

sarana lingkungan, perkantoran, perumahan, akses jalan, serta infra

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 75


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

struktur guna menunjang kegiataan operasi penambangan dan penjualan,

serta sarana ekspor di pelabuhan Lambolo, Morowali.

3. Biaya operasi produksi (cash cost dan production cost) sejak dari

penambangan sampai dengan penjualan produk bijih nikel, ekspor ke luar

negeri.

1. DATA POKOK

1.1. BIAYA INVESTASI PROYEK.

Lihat Lampiran H butir A.


Batasan Kurs USD 1, = Rp. 9.100.
Ringkasan Biaya Investasi proyek adalah sebagai berikut :
Biaya investasi yang diamortisasi selama 10 tahun : Rp .27.850.000.000.
Investasi alat yang didepresiasi selama 5 tahun : Rp. 10.350.000.000.
Investasi lain-lain yang didepresiasi selama 10 tahun : Rp . 42.490.000.000.
Total Biaya Investasi Pada Tahun ke 0 = Rp. 80.690.000.000.
= USD. 8.867.033,-

1.2. BIAYA OPERASI

Lihat Lampiran H butir K.


Ringkasan Biaya operasi seluruh aktifitas penambangan adalah sebagai berikut :
1. gaji pegawai PT. Integra Mining Nusantara Rp. 12.922.000.000
2. BBM dan Pelumas, Rp. 16.323.760.000.
3. biaya sarana, meliputi, sampling analisis,
pembebabasan lahan dan eksplorasi detail Rp. 31.500.000.000.
4. biaya kontraktor penambangan Rp. 66.686.166.000.
5. biaya operasi tongkang dan tug boat Rp 31.500.000.000.
6. biaya operasi umum, meliputi
K3, Lingkungan, Komdev, dan lain-lain Rp. 11.000.000.000.
Total biaya operasi Rp. 169.932.126.000.
per tahun
Target penjualan bijih nikel kadar Ni = 1,30% per tahun 2.000.000 wet metrick ton.
Biaya operasi per WMT = Rp. 84.966,06 atau USD. 9,34.

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 76


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

1.3. MODAL KERJA (WORKING CAPITAL).

Modal kerja diperlukan pada awal tahun pertama, yaitu pada saat mulai

beroperasinya proyek sampai dengan masuknya revenue pertama dan akan

diperoleh kembali (recover) pada akhir umur evaluasi atau tahun ke 10.

Diperkirakan perlu modal kerja untuk 3 bulan operasi sebesar :

= 3/12 x 2.000.000 (ton) x USD. 9,34. = USD 4.670.000

1.4. SUMBER DANA INVESTASI.

- Biaya Investasi Proyek tahun 0 USD. 8.867.033.

- Modal Kerja " 0 USD. 4.670.000.


---------------------------
- Total Biaya Investasi " 0 USD. 13.537.033.

Sumber dana diperoleh dari :

Alternatif I : modal sendiri (Equity) 100% = USD. 13.537.033.

Alternatif II:

Pinjaman (loan) dari bank atau lembaga non bank 50% ,

USD. 6.768.516,50

- Modal sendiri (Equity) 50% USD. 6.768.516,50.

Jumlah Total Investasi Proyek USD. 13.537.033,--

Tidak ada Biaya Reinvestasi untuk peremajaan alat berat karena pengadaan

alat berat menjadi tanggung jawab kontraktor.

1.5. ANGSURAN PINJAMAN.

Sumber dana pada alternative II memanfaatkan konsep leverage, yaitu

sebagian dana investasi diperoleh dari pinjaman. Semakin besar modal yang

berasal dari pinjaman maka proyek akan semakin layak. Dana pinjaman

untuk proyek yang dapat diperoleh dari bank pada umumnya sebesar 50%

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 77


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

dari total investasi proyek. Untuk mengevaluasi proyek disini diambil

batasan persyaratan pinjaman :

a. Grace period/tenggang waktu dimulainya dari awal tahun. Angsuran

Interest During Construction (IDC) dikapitalisasi melalui Angsuran

Pokok Pinjaman (Principal Payment)

b. Bunga pinjaman per tahun 13%.

c. Lama pembayaran / pelunasan 3 tahun.

(Dalam USD)

Pinjaman Angsuran Angsuran Pinjaman

Tahun Awal Tahun Bunga 13% Pokok Akhir Tahun

----- ------------ --------- --------- ---------------

0 6.768.517 0 0 7.648.424

I 7.648.424 994.295 2.549.475 5.098.949

II 5.098.949 662.863 2.549.475 2.549.475

III 2.549.475 331.432 2.549.475 0

1.6. HASIL PENJUALAN (REVENUE).

Sampai dengan awal bulan desember 2010 harga dasar (Base Price) nikel

(Ni) di pasar dunia LME (London Metal Exchange) berada pada level USD

14,00 per lbs. Berdasarkan hasil analisis dari Brookhunt, sampai dengan

tahun 2012 harga nikel akan terus menurun mencapai titik terendah yaitu

USD 5,10/lbs dan selanjutnya akan naik kembali dengan tingkat kenaikan

yang kecil. Brookhunt juga memperkirakan harga rata-tata 12 tahun ke

depan logam nikel USD 8,54 /lbs. Dalam menentukan kelayakan proyek,

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 78


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

agar aman, diasumsikan harga logam nikel di pasar LME USD 8,54/lb,

sehingga untuk kadar Ni = 1,01%, kadar air = 30% dan recovery factor 14%

maka harga jual bijih nikel FOB Kapal (vessel) di pelabuhan Lambolo,

Morowali = USD 18,64,00 per wet metric ton (WMT). Target ekspor

bijih nikel per tahun adalah 2.000.000 ton bijih nikel basah. Hasil

penjualan (revenue) bijih nikel per tahun adalah = 2.000.000 x USD 18,64 =

USD 37.280.000,-. Hasil penjualan bijih nikel final tergantung dari kadar,

bonus, penalty dan descripansi kadar nikel yang tertuang dalam kontrak

perjanjian.

1.7. DEPRESIASI DAN AMORTISASI.

Biaya investasi proyek pertambangan dikembalikan melalui proses

depresiasi, amortisasi dan deplesi. Depresiasi dikenakan pada peralatan,

amortisasi dikenakan pada biaya eksplorasi, perencanaan dan perijinan,

sedangkan deplesi dikenakan pada nilai cadangan. Modal kerja (working

capital) tidak didepresiasi. Dalam perhitungan di sini deplesi dianggap

tidak ada karena di Indonesia tidak lazim dipakai. Masa depresiasi dan

amortisasi untuk asset P.T. Integra Mining Nusantara berupa kendaraan dan

alat transpor lain ditetapkan 5 tahun, sedangkan selebihnya di depresiasi dan

di amortisasi untuk 10 tahun (Lampiran H butir D). Disini dipergunakan

metoda depresiasi garis lurus karena metoda ini umum dipakai. Nilai akhir

(salvage value) proyek dianggap 0.

Besarnya depresiasi dan amortisasi adalah sebagai berikut :

Lihat Lampiran H butir D.

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 79


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

Total investasi tahun ke 0 : Rp. 80.690.000.000,00.

Tahun 1 5 :

Investasi Rp. 13.350.000.000, depresiasi per tahun Rp. 2.070.000.000.

Tahun 1 10 :

Investasi Rp. 42.490.000.000.--, depresiasi per tahun Rp. 4.249.000.000.

Tahun 1 10 :

Investasi Rp. 27.850.000.000, amortisasi per tahun Rp. 2.785..000.000.

Total depresiasi dan amortisasi tahun 1 5 =

Rp. 2.070.000.000 + Rp. 4.249.000.000 + Rp. 2.785.000.000 =

Rp. 9.104.000.000 = USD. 1.000.439,56.

Depresiasi dan amortisasi tahun 6 10 =

Rp. 4.249.000.000 + Rp. 2.785.000.000 =

Rp. 7.034.000.000 = USD. 772.967,03..

1.8. IURAN TETAP (DEADRENT) DAN ROYALTY.

Berdasarkan PP RI no.45 tahun 2003 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral, dan ditindaklanjuti dengan surat edaran Direktorat Jenderal

Geologi dan Sumber Daya Mineral no. 008.E/84/DJG/2004 tanggal 8 April

2004 ; untuk bijih nikel limonit dikenakan iuran

eksplorasi/eksploitasi/produksi (royalty) sebesar 4,00% dari harga jual FOB

fasilitas muat akhir milik perusahaan. Dengan adanya biaya PBB dan iuran-

iuran lain diperkirakan masih ada tambahan biaya iuran tetap sebesar 1,50%

dari harga jual, sehingga total jumlah yang dibebankan ke harga jual adalah

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 80


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

5,50% dari harga jual. Diperkirakan besarnya iuran tetap (deadrent) dan

royalty per wmt bijih nikel = 5,50% x USD 18,64 = USD 1,03.

1.9. PENCADANGAN DANA PASCA TAMBANG.

Sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan, sesudah tambang ditutup

karena cadangan habis, lingkungan dan masyarakat di bekas tambang dan

sekitarnya tidak akan mengalami penurunan tingkat kualitas hidup. Agar

perusahaan tidak merasa terbebani maka setiap tahun dialokasikan

(disisihkan) dana, yang akan dipergunakan pada akhir umur tambang sebesar

5% dari biaya operasi murni atau diperkirakan sebesar 5% x 2.000.000 ton

x USD 9,34 = USD 934.000,-- per tahun. Alokasi dana ini adalah itikad baik

perusahaan saja, karena di luar biaya reklamasi dan biaya komdev yang

sudah dianggarkan seperti terlihat pada Lampiran H butir J.

1.10. PAJAK USAHA.

Pajak Usaha diperkirakan sebesar 30 % dari keuntungan kotor sesudah

dikurangi depresiasi dan amortisasi. Pajak ini merupakan pajak

penghasilan badan atau PPH Badan.

2. ANALISIS EKONOMI.

2.1. DISCOUNTED CASH FLOW RATE OF RETURN

Discounted Cash Flow Rate of Return atau DCFROR adalah besarnya t

ingkat pengembalian modal sendiri (equity) per satuan waktu, dimana

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 81


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

semua kewajiban pembayaran angsuran pinjaman/hutang dan pajak-usaha

sudah dilakukan.

Rekapitulasi hasil perhitungan DCFROR pada Tabel 9.1., dan Tabel 9.2. ,

adalah sebagai berikut :

Equity Equity DCFROR NPV i = 40%. Payback


Period
% USD % USD Tahun
100 13.537.033,-- 80,73 13.029.251 1,24
50 6.768.516,50 119,92 14.928.420 0,88.

Proyek dinyatakan layak untuk diusahakan apabila DCFROR lebih besar

dari DCFROR minimum (40% per tahun). Terlihat pada dua alternatif

tersebut : Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) proyek jauh di

atas 40%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa proyek penambangan bijih

nikel di Siuna layak untuk diusahakan.

2.2. BREAK EVEN POINT (BEP).

Equity 100%, :

Break even point (BEP) pada DCFROR minimum 40% per tahun,

Untuk tonase 2.000.000 ton/tahun :

diperoleh BEP harga jual (BEP.Price) USD. 14,56. per wet metric tons

bijih nikel. (Tabel 9.3.). Kondisi ini terjadi pada saat harga logam nikel di

pasar LME = USD 6,67/lbs.

Untuk harga jual tetap USD. 18,64 per ton bijih nikel :

diperoleh BEP tonase penjualan (BEP. Quantity) per tahun 770.693 wet

metric tons bijih nikel. (Tabel 9.4.).

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 82


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

Untuk harga jual bijih nikel tetap USD. 18,64 per wmton ;

Volume Penjualan tetap 2.000.000 wmton per tahun :

diperoleh BEP Biaya operasi sampai sebesar USD. 12,52 per wet metric

tons bijih nikel. (Tabel 9.5.).

2.3. ANALISIS KEPEKAAN.

Untuk tingkat kelayakan dengan DCFROR minimum 40% per tahun :

Tabel 9.3. menunjukkan bahwa dengan volume penjualan sebesar 2.000.000

ton per tahun, apabila harga jual bijih nikel jatuh sampai mencapai USD

14,56 per ton bijih nikel basah (level harga Ni LME = USD 6,67/lb), tingkat

kelayakan proyek masih baik, yaitu DCFROR = 40%. Angka ini masih jauh

di atas bunga deposito bank yang hanya 7% - 8% per tahun.

Tabel 9.4. menunjukkan bahwa : pada saat permintaan pasar/ekspor

menurun dari 2.000.000 ton sampai hanya sebesar 770.693 ton bijih nikel

basah per tahun, dengan harga jual bijih nikel USD 18,64. per wet metric

ton, masih akan didapat tingkat DCFROR sebesar 40%.

Tabel 9.5. menunjukkan bahwa : dengan harga jual bijih nikel USD 18,64.

per wet metric ton, volume penjualan 2.000.000 wet metric ton per tahun,

maka untuk mendapatkan DCFROR 40% per tahun, biaya produksi per

tahun dapat naik (eskalasi) dari USD 9,34 sampai USD. 12,52. per ton bijih

nikel basah. (wmt).

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 83


LAPORAN STUDY KELAYAKAN

3. KELAYAKAN PROYEK.

Dari hasil analisis terbukti bahwa proyek penambangan bijih nikel di desa

Siuna, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, adalah layak untuk

diusahakan. DCFROR proyek pada equity 100 % dan 50 % lebih tinggi

dari DCFROR minimum 40 % yaitu sebesar 80,73% dan 119,92%.

Demikian pula Net Present Value pada i = 40% hasilnya positif.

Disarankan untuk membangun proyek tambang bijih nikel Siuna dengan

tingkat kelayakan ekonomis optimal agar diusahakan biaya investasi

semaksimal mungkin didapat dari pinjaman lembaga keuangan bank/non

bank dengan bunga rendah dan masa pengembalian pinjaman lebih lama.

PT. INTEGRA MINING NUSANTARA Halaman - 84

Anda mungkin juga menyukai