Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kelayakan Usaha

Pertambangan Pasir Dan Batu


Di Desa Siberakun
MEMBERS :
Aguslijar
Raza Qana
M. Mirza
Anisyah Alquran Ni
Kena Erkada Sugihen
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
Apa itu Analisis
hanya menganalisis layak atau tidak bisnis yang dibangun, tetapi juga saat
Kelayakan
operasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
Usaha?
untuk waktu yang tidak ditentukan.(Husein Umar, 2003:8)
Easy Toselain
Studi kelayakan Orderberguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya
rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi
dilaksanakan, yakni:
1. Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik
acuan kerja dilapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor.
2. Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan.
3. Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan sehingga
apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera ditanggulangi
atau dicarikannya:
4. Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan merupakan pedoman dalam
melakukan pegawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol
keselamatan dan keamanan kerja, kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-
lain.
Analisis kelayakan usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa Siberaku
Aspek-aspek dikaji melalui aspek-aspek yang terdapat dalam analisis kelayakan usaha.Aspek-
Analisis aspek analisis kelayakan usaha yang dibahas meliputi:
Kelayakan  aspek pasar dan pemasaran
Tambang  aspek teknis
Easy To Order
 Aspek manajemen
 aspek hukum
 aspek lingkungan
 aspek keuangan.
1. Pendapatan
Analisis Usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten

Keuangan
Kuantan Singingi mendapatkan pendapatan dari hasil penjualan bahan galian pasir dan bahan galian
batu. Pendapatan masing- masing pemilik usaha galian C berbeda satu sama lainnya. Hal ini
dikarenakan tingkat penjualan hasil produksi bahan galian masing-masing pemilik usaha galian C pun
berbeda-beda.
Adapun rata-rata pendapatansetiap pemilik usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa
Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
2. Produksi
Produksi akan bahan galian dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dari hasil penjualan bahan galian
yang berupa pasir dan batu. Kebutuhan konsumen akan bahan galian ini sangat tinggi, sehingga tingkat
produksi masing-masing pemilik usaha menentukan seberapa besarnya pendapatan yang akan diterimanya.
3. Harga
Harga bahan galian untuk semua pemilik usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa
Siberakun Kecamatan Benai adalah sama. Dimana sampai saat ini harga kedua bahan galian ini tidak
mengalami penurunan maupun kenaikan. Harga bahan galian pasir adalah sebesar Rp. 30.000, dan untuk
bahan galian batu harganya adalah sebesar Rp. 70.000.
4. Investasi
Investasi yang dibutuhkan oleh pemilik usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa
Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi adalah rata-rata sebesar Rp. 70.500.000.
Digunakan untuk keperluan menyewa tanah, tempat penampungan bahan, mesin, keong mesin, bot mesin,
pompong, pipa paralon, pipa lentur, drum minyak, jerigen minyak, kayu penyangga, benen, dan sepeda
motor, kemudian untuk perlengkapan meja tulis dan kursi.
5. Biaya Tetap
Besar kecilnya biaya tetap untuk masing-masing pemilik berbeda- beda.Perbedaan dalam pengeluaran
biaya oleh masing-masing pemilik usaha disebabkan oleh pengeluaran yang berbeda-beda.Adapun yang
menjadi biaya tetap adalah biaya sewa tanah, penyusutan dan biaya wajib.
Untuk biaya tanah dan biaya wajib untuk setiap pemilik usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di
Desa Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi adalah sama.

6. Biaya Tidak Tetap


Biaya tidak tetap yang dikeluarkan usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa Siberakun
Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi untuk setiap pemilik usaha penambangan berbeda-beda
yang meliputi biaya gaji, biaya ATK, biaya operasional, dan Telp.
Biaya gaji menjadi biaya tidak tetap dikarenakan besarnya gaji tergantung dengan seberapa besar tingkat
pendapatan yang didapatkan. Semakin besar pendapatan dari penjualan bahan galian semakin besar pula
gaji yang diterima.
Untuk menghitung biaya total cost dapat digunakan rumus: TC = TFC + TVC
Rata-Rata Biaya
Th1= 80,216,667 Th2= 83,123,333 Th3= 85,978,333 Th4= 88,663,333 Th5= 92,733,333
7. Net Present Value (NPV)
Digunakan untuk melihat manfaat investasi dengan ukuran nilai kini (present value) dari keuntungan bersih
usaha. NPV didefinisikan sebagai nilai dari usaha yang bersangkutan yang diperoleh berdasarkan selisis antara
cash flow yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan. NPV yang dianggap layak adalah NPV yang bernilai
positif. NPV bernilai positif mengindikasikan cash flowyang dihasilkan melebihi jumlah yang diinvestasikan
Discount rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 13%, dimana 13% merupakan tingkat suku
bunga yang berlaku pada BANK BNI. kemudian dihitung dengan menggunakan rumus:

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

Pengambilan keputusan apakah suatu usaha


investasi diterima atau ditolak, jika menggunakan
metode Net Present Value (NPV), kita
membandingkan nilai NPV tersebut dengan nilai nol.
Jika NPV > 0, maka rencana investasi layak diterima
sebaliknya, apabila NPV < 0 atau negative, maka
rencana investasi ditolak atau tidak layak.
Berdasarkan hasil perhitungan NPV diperoleh angka
19,139,155 ini bearti NPV > 0, jadi dapat disimpulkan
bahwa usaha ini layak.
8 Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR)merupakan tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan suatu usaha
yang diukur dengan membandingkan cash flow yang dihasilkan usaha dengan investasi yang dikeluarkan
untuk usaha tersebut. Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama dengan nol. Oleh karena itu,
untuk menghitung IRR diperlukan data NPV dari kutub (daerah) positif dan kutub Negatif kemudian
dilakukan interpolasi (pencarian nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol.
Tabel Hasil Perhitungan IRR dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Nilai IRR adalah sebesar 22,89% lebih besar dari


tingkat suku bunga 13%.Jadi dapat disimpulkan
bahwa usaha ini layak untuk dikembangkan karena
nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga 13%.
9 Net Benefit Cost Ratio
Menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi.
Rumusnya:

Net B/C = 89.639.155/70.500.000


= 1.27

Bedasarkan hasil perhitungan net benefit cost hasilnya 1.27. Bearti usul investasi
usaha galian C (penambangan pasir dan batu) di Desa Siberakun Kecamatan Benai
Kabupaten Kuantan dikatakan layak.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:


1. Dari hasil aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini bahwa berdasarkan aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan aspek finansial Usaha Galian C (Penambangan Pasir dan Batu) di Desa Siberakun Kecamatan
Benai Kabupaten Kuantan Singingi layak dijalankan, sedangkan berdasarkan aspek manajemen, aspek hukum,
dan aspek lingkungan Usaha Galian C (Penambangan Pasir dan Batu) di Desa Siberakun Kecamatan Benai
Kabupaten Kuantan Singingi dikatakan tidak layak dijalankan.
2. Berdasarkan aspek keuangannya kelayakan investasi Usaha Galian C (Penambangan Pasir dan Batu) di Desa
Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi layak dikembangkan dimana hasilnya adalah sebagai
berikut:
a. Metode Net Present Value (NPV) didapat nilai yang positif sebesar Rp. 19.139.155 ini menunjukkan angka
lebih besar dari 0, sehingga menurut kriteria Net PresentValue (NPV) layak dikembangkan dan mempuanyai
keuntungan yang cukup besar.
b. Metode Internal Rate of Return (IRR) diperoleh tingkat bunga sebesar 22,89%, jadi angka ini lebih besar dari
tingkat suku bunga yang digunakan yaitu sebesar 13%. Dengan demikian kriteria IRR layak dikembangkan dan
memberikan keuntungan yang relatif besar.
c. Metode Net Benefit Cost Ratio(Net B/C) menunjukkan hasil yang diperoleh sebesar 1.27 ini bearti bahwa nilai
yang dihasilkan adalah lebih dari 1 (Net B/C > 1). Dengan demikian menurut kriteria Net B/C Ratio layak
dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai