VLOOKUP adalah fungsi untuk melakukan pencarian pasangan nilai dari suatu nilai kunci ke
suatu table / data range sebagai referensi.
VLOOKUP adalah fungsi yang sangat populer digunakan sejak versi awal Excel, apabila Anda
bekerja bisa dipastikan akan menemukan penggunaan rumus ini. Oke, langsung saja kita coba
lihat apa dan bagaimana fungsi ini digunakan.
Sesuai namanya, VLOOKUP digunakan untuk mencari data pada baris demi baris (vertikal) pada
tabel referensi. Sebaliknya, HLOOKUP digunakan untuk mencari data dengan referensi data
kolom demi kolom (horisontal).
Untuk memperjelas cara kerja dari VLOOKUP, perhatikan gambar ilustrasi berikut ini.
1. suatu cell data dengan nilai "kode 3" (lookup value) akan digunakan sebagai kunci
pencarian ke table referensi (table_array) .
2. data pada kolom pertama pada table_array (kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4)
berfungsi sebagai kunci referensi.
3. dari proses ini, kita akan ketemu data yang dicari pada posisi di baris ke 3 table referensi.
4. tetap pada baris ke 3 tersebut, kita akan mengambil nilai dari kolom yang kita inginkan
(col_index_num). Misalkan kita mengambil kolom ke 2, maka kita akan mendapatkan
nilai 4 sebagai datanya.
5. selesai.
Syntax
Keterangan
Contoh Penggunaan
Kita akan mencoba menggunakan vlookup untuk mencari referensi nama produk dari kode
produk dalam suatu daftar transaksi.
Buka sheet transaksi_penjualan. Pada sheet ini tidak ada informasi nama produk, yang
ada adalah data kode produk. Dan melalui nilai kode produk ini kita akan cari data
nama produk yang terdapat pada sheet master_produk.
Sisipkan 1 kolom kosong diantara kolom E (kode_produk) dan F (jumlah_pembelian)
sehingga F bergeser ke G. Pada kolom F1 isikan nilai nama produk.
Sebelumnya pastikan bahwa table data pada sheet master_produk sudah terurut pada
kolom B (kode_produk).
Pada kolom F2 masukkan fungsi vlookup sebagai berikut :
=VLOOKUP(E2,master_produk!$B$2:$F$42,3)
dimana E2 menunjukkan nilai dari kode produk, yang akan dicari ke tabel data dengan
range B2 s/d F42 di sheet master_produk.
Dari range $B$2:$F$42 tersebut pastikan kolom pertama adalah kolom B (kode produk)
sebagai referensi. Setelah itu kita ambil kolom ketiga dari range yang merupakan nama
produk.
Anda seharusnya mendapatkan nama produk "salak 1 kg" pada cell F2.
Copy cell F2 ke seluruh baris di bawah. Anda seharusnya mendapatkan hasil sebagai
berikut di bawah ini.
Selesai
Jika Anda kurang jelas terhadap fungsi ini dan ingin melihat video penggunaannya dapat melihat
artikel Video Contoh Penggunaan VLookup.
Update: BelajarExcel.info juga memiliki ruang diskusi di Facebook yang sangat aktif. Jika berminat untuk
diskusi dan sharing lebih lanjut join yuk di http://goo.gl/edV2bG. Terima kasih.
Cara Menggunakan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP di Excel 2010
Fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP dalam Microsoft Excel berguna untuk membaca suatu tabel, lalu
mengambil nilai yang diinginkan pada tabel tersebut berdasarkan kunci tertentu.
Jika tabel tersusun secara vertikal, kita menggunakan fungsi VLOOKUP.
Dan, jika tabel tersusun secara horizontal, maka kita menggunakan fungsi HLOOKUP.
Cara Penulisan:
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup)
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Dimana:
lookup_value: nilai atau sel referensi yang dijadikan kunci dalam pencarian data.
table_array: tabel atau range yang menyimpan data yang ingin dicari.
col_index_num: nomor kolom yang ingin diambil nilainya untuk fungsi VLOOKUP.
row_index_num: nomor baris yang ingin diambil nilainya untuk fungsi HLOOKUP.
range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE, dimana Anda ingin fungsi VLOOKUP atau HLOOKUP
mengembalikan nilai dengan metode kira-kira (TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat
(FALSE). Lebih detilnya dapat dibaca di sini.
Contoh VLOOKUP:
Contoh HLOOKUP:
Jika kita mau untuk mencoba menggunakan MS Excel 2010 dengan kesungguhan, sebenarnya
banyak sekali fungsi-fungsi yang dapat kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi pengalaman dalam menggunakan salah
satu fungsi Excel yaitu Vlookup. Fungsi utamanya adalah untuk menampilkan database pada
Excel.
Pertama kita buat sebuah file excel dengan dua buah sheet. Sheet pertama kita beri nama
“database” dan sheet kedua kita namakan “form”. Kemudian isikan data seperti pada
gambar berikut:
Jika semua langkah sudah benar maka hasilnya seperti gambar berikut. Setiap kali
mengubah NIS maka otomatis data di bawahnya juga berubah.
Digunakan untuk memeriksa kondisi benar atau salah. Penulisan perintahnya adalah sebagai berikut :
=IF(Kondisi,pernyataan jika Benar,pernyataan jika Salah)
Contoh :
Di sel A1 berisi data 100, di sel B1 berisi data 200.
Jika di sel C1 terdapat fungsi =IF(A1>B1,"MAHAL","MURAH")
maka di sel C1 tercetak MURAH
Jika ada lebih dari 2 kondisi, maka digunakan fungsi logika majemuk atau bersarang (nested if).
Contoh :
Catatan :
Banyaknya fungsi =IF() ditentukan oleh banyaknya kondisi-1.
Jadi jika kondisi atau syarat yang diperiksa 3, maka fungsi =IF() adalah 2,
Jika kondisinya 4 berarti fungsi =IF() adalah 3, dan seterusnya.
Operator Logika
Kadangkala kita diperhadapkan pada dua atau lebih kondisi/kriteria yang diperiksa, maka untuk menyelesaikan hal
ini digunakanlah operator logika. Macam-macam operator logika yang terdapat dalam Excel adalah :
=AND(kriteria 1,kriteria 2, ...)
Akan bernilai benar jika semua kriteria benar. Misalnya :
AND(TRUE,TRUE) hasilnya adalah TRUE
AND(TRUE,FALSE) hasilnya adalah FALSE
AND(FALSE,TRUE) hasilnya adalah FALSE
AND(FALSE,FALSE) hasilnya adalah FALSE
Contoh Kasus
Pada gambar diatas, kolom yang diisikan secara manual adalah kolom No, Nama, Status dan Lama Kerja sedangkan
untuk kolom Pokok dan Tunjangan didapatkan dari rumus dengan ketentuan sebagai berikut :
Pokok :
Jika Lama Kerja>15 -> 2.000.000
Jika Lama Kerja>10 -> 1.500.000
Jika Lama Kerja>5 -> 1.000.000
Selain itu 750.000
Tunjangan :
Jika berstatus Nikah (N) maka mendapatkan Tunjangan 15% dari Pokok;
Jika Belum Nikah (B) dan Lama Kerja lebih dari 10 thn maka mendapatkanTunjangan 7,5%
dari Pokok;
Jika berstatus Belum Nikah (B) dan Lama Kerja lebih dari 3 thn maka mendapatkan
Tunjangan 3% dari Pokok;
Selain itu tidak mendapatkan Tunjangan.
Penyelesaian :
Pokok :
Untuk mencari Pokok, karena terdapat 4 buah kriteria/syarat maka kita menggunakan 4
buah fungsi IF di dalamnya. Rumusnya adalah sebagai berikut :
=IF(D2>=15,2000000,IF(D2>=10,1500000,IF(D2>=5,1000000,750000)))
Tunjangan :
Untuk mencari Tunjangan, terdapat 4 buah kriteria sehingga fungsi IF yang digunakan ada 3 buah serta terdapat
operator logika "dan" didalamnya maka rumusnya adalah sebagai berikut :
=IF(C2="N",15%*E2,IF(AND(C2="B",D2>10),7,5%*E2,IF(AND(C2="B",D2>3),3%*E2,0)))
Fungsi Pembacaan Tabel
Fungsi berikut ini digunakan untuk membaca tabel data/informasi dengan membandingkan nilai kunci yang terletak
di kolom pertama tabel data secara vertikal.
=VLOOKUP(Nilai Kunci, Range Tabel, Offset Kolom)
Sedangkan bila pembandingannya dilakukan secara horizontal (per baris) maka fungsinya adalah sebagai berikut :
=HLOOKUP(Nilai Kunci, Range Tabel, Offset Baris)
Catatan :
Nilai Kunci, adalah data yang berupa angka, kode tertentu atau teks yang digunakan sebagai pembanding data
Range Tabel, Adalah alamat tabel yang berisi data atau informasi lengkap sebagai acuan atau referensi untuk
mengisi tabel soal.
Syarat Pembacaan Tabel :
Data pembanding pada tabel data harus terletak di kolom pertama
Range Tabel dan harus urut naik (Ascending)
Data pembanding pada kolom pertama bisa berupa teks, angka atau
data logika, huruf besar atau kecil tidak dibedakan.
Offset Kolom atau Offset baris
Adalah nomor kolom atau nomor baris data yang akan dibaca. Misalnya diketahui lembar kerja dengan tabel berikut
ini :
Untuk mengisi bagian kosong di kolom NAMA BRG, dipergunakan fungsi sebagai berikut :
=VLOOKUP(B2. $E$3:$f$5, 2)
Nilai Kunci ada di kolom B2 karena sama dengan kolom pertama tabel data.
Range Tabel beralamat tetap (absolut) karena itu diberi awalan '$s' dan ditentukan mulai data yang ada dibawah
judul kolom sampai dengan akhir label.
Offset kolomnya 2, karena data yang diinginkan adalah NAMA BRG yang terletak dikolom ke-2 dari range tabel
data
Penggunaan Rumus dan Fungsi Sederhana Microsoft Excel 2010
Posted by Pustaka Lombok on March 23rd, 2011
Secara umum fitur Microsoft Excel 2007 dengan Microsoft Excel 2010 tidak jauh beda, begutu juga
untuk penggunaan rumus yang ada di dalamnya. Ms. Excel 2010 memungkinkan kita untuk
memasukkan rumus-rumus perhitungan matematika dan statistik dengan mudah dan cepat. Tiap
penulisan rumus dimulai dengan tanda sama dengan ( = ). Operator yang sering digunakan antara
lain :
PENJUMLAHA PEMANGKAT
+ ^
N AN
PENGURANG
- > LEBIH BESAR
AN
/ PEMBAGIAN
RUMUS KETERANGAN
SUM Penjumlahan suatu sel atau range tertentu. Bentuk rumus =SUM(range data)
RUMUS KETERANGAN
Mencari nilai rata-rata dari suatu sel atau range tertentu. Bentuk rumus= AVERAGE
AVERAGE
(range data)
Mencari nilai tertinggi dari suatu sel atau range tertentu. Bentuk rumus= MAX
MAX
(range data)
Mencari nilai terendah dari suatu sel atau range tertentu. Bentuk rumus
MIN
=MIN(range data)
COUNT Mencari jumlah data pada range tertentu. Bentuk rumus =COUNT(range data)
IF Fungsi logika
OR Logika yang bernilai benar jika minimal salah satu syarat terpenuhi
Apabila Anda ingin menggunakan operator logika, biasanya diperlukan ekspresi atau pernyataan
logika. Ekspresi logika yang umumnya dipakai adalah :
= sama dengan <= lebih kecil atau sama dengan
< lebih kecil dari >= lebih besar atau sama dengan
> lebih besar dari <> tidak sama dengan
Fungsi logika adalah fungsi yang biasa digunakan untuk menguji kebenaran suatu data berdasarkan
suatu syrat tertentu.
Berikut akan saya tuliskan beberapa fungsi logika pada Ms. Excel 2010 :
1. Fungsi AND
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai TRUE jika semua argumen yang terpasang bernilai
benar, dan menghasilkan nilai FALSE jika ada satu atau lebih argumen bernilai salah.
Bentuk umum : AND(logika1, logika2, logika3, )
Keterangan : logika1, logika2, logika3, adalah 1 samai 255 argumen berisi kondisi yang akan
diuji yang dapat menghasilkan nilai TRUE dan FALSE.
2. Fungsi OR
Fungsi ini digunakan untuk menyebutkan beberapa argumen, menghasilkan TRUE jika beberapa
argumen bernilai benar (true), dan akan menghasilkan FALSE jika semua argumen bernilai salah
Bentuk umum : OR(logika1 ,logika2,logika3, )
Keterangan : logika1,logika2,logika3, adalah 1 sampai 255 argumen berisi kondisi yang
akan diuji yang dapat menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
3. Fungsi NOT
Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai logika kebalikan dari kondisi logika yang diuji.
Bentuk umum : NOT(logika)
4. Fungsi IF
Fungsi ini digunakan untuk menguji syarat tertentu, apakah syarat tersebut terpenuhi (kondisi
benar) atau apakah syarat tersebut tidak terpenuhi (kondisi tidak benar).
Fungsi IF terbagi 2, yakni :
a. IF Tunggal
IF tunggal memiliki 2 kondisi dengan dua nilai hasil yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
satu fungsi IF.
Bentuk : IF(Logika;nilai jika syarat benar;nilai jika syarat salah)
Keterangan :
Logika, diisi dengan nilai yang dapat diuji untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Dalam
pengisian logika ini antara kondisi dan syarat harus menggunakan operator pembanding.
Nilai jika syarat benar, syarat yang dihasilkan jika nilai yang dihasilkan bernilai benar (TRUE). Untuk
nilai benar bertipe teks, diapit dengan tanda petik ganda (“ ”), sedangkan untuk yang bertipe angka
tidak demikian.
Nilai jika syarat salah, diisi dengan nilai yang dihasilkan jika logika bernilai salah (FALSE).
Bila pada sel A2 tertulis angka 45, maka pada sel yang berisi fungsi akan terdapat hasil TIDAK
LULUS.
Fungsi IF dapat juga digunakan untuk menyelesaikan soal yang memiliki kondisi dan syarat yang
lebih dari 2.
Bentuk :
IF(logika1 ; nilai jika logika1 benar; IF(logika2; nilai logika2 benar;...;nilai jika semua syarat
salah)))
Keterangan :
Nilai jika syarat1 benar, nilai jika syarat2 benar, argumen berisi nilai yang akan dihasilkan bila
logika yang diuji bernilai benar, jika nilai yang diuji bernilai benar dan argumen ini dihilangkan,
nilai TRUE yang akan ditampilkan.
Nilai jika syarat1 salah, nilai jika syarat2 salah, adalah argumen berisi nilai yang akan
dihasilkan bila logika yang diuji bernilai salah. Jika logika yang diuji bernilai FALSE dan argumen ini
dihilangkan, nilai FALSE yang akan ditampilkan.
Contoh : =IF(E5>=80;"A";IF(E5>=60;"B";IF(E5>=50;"C";IF(E5>=20;"D";"E"))))