,
(selanjutnya dalam Prospektus ini disebut Perseroan) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) di Jakarta dengan surat No. 194/EXT/PP/DU/2009 tertanggal 16 Oktober 2009 sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal,
yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No.3608
(UUPM) dan peraturan pelaksanaannya.
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, akan dicatatkan pada PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan
BEI pada tanggal 19 Oktober 2009 apabila memenuhi persyaratan pencatatan efek yang ditetapkan oleh BEI. Apabila
syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham ini dibatalkan dan
uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan peraturan
pelaksanaanya.
Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka
Penawaran Umum Perdana Saham ini bertanggung jawab sepenuhnya atas semua informasi atau fakta material serta
kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan
ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesi masingmasing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak yang teraliasi dilarang memberikan
keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan, PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan
PT DBS Vickers Securities Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek (selanjutnya PT Mandiri Sekuritas,
PT Danareksa Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities Indonesia dalam Prospektus ini disebut sebagai Penjamin
Pelaksana Emisi Efek).
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan aliasi dengan
Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal.
PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta PT BNI Securities
selaku Penjamin Emisi Efek adalah teraliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan saham Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal, sedangkan PT DBS Vickers Securities sebagai Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang lain bukan merupakan pihak teraliasi dengan Perseroan. Selanjutnya
penjelasan secara lengkap mengenai hubungan aliasi dapat dilihat pada Bab XIII tentang Penjaminan Emisi Efek.
PENAWARAN UMUM SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN
LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA
PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN
UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK
BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/
PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN
TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN
PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................................
iii
RINGKASAN ...................................................................................................................................................
viii
I.
II.
III.
IV.
14
1.
2.
3.
UMUM ......................................................................................................................................
PERKEMBANGAN PERSEROAN SAAT INI ...........................................................................
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN
OPERASI PERSEROAN ..........................................................................................................
14
14
4.
KEUANGAN .............................................................................................................................
16
5.
29
6.
30
7.
31
8.
31
V.
32
VI.
36
VII.
37
A.
37
B.
40
C.
41
D.
47
E.
53
F.
54
G.
57
H.
58
I.
59
J.
60
K.
61
L.
64
M.
65
N.
66
O.
66
P.
69
Q.
82
R.
84
15
VIII.
89
A.
B.
UMUM ......................................................................................................................................
KEUNGGULAN KOMPETITIF ..................................................................................................
89
90
C.
92
D.
92
E.
103
F.
106
G.
107
H.
108
I.
109
J.
110
K.
110
L.
111
M.
ASURANSI ...............................................................................................................................
112
N.
113
IX.
115
X.
EKUITAS .............................................................................................................................................
118
XI.
119
XII.
PERPAJAKAN .....................................................................................................................................
120
XIII.
121
XIV.
124
XV.
127
XVI.
151
269
285
XIX.
312
XX.
317
ii
Agen Penjualan
: berarti pihak yang membantu menjual saham dalam Penawaran Umum baik yang
dilakukan di dalam atau di luar negeri.
Anak Perusahaan
Anggota Bursa
: berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didenisikan dalam Pasal 1 ayat 2 UUPM.
BAE
: berarti Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham
dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Akta Perjanjian
Pengelolaan Administrasi Saham No. 30 tanggal 19 Oktober 2009 juncto Akta
Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 26 tanggal 25 Januari
2010, yang keduanya dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta
berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau
pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat dikemudian hari dan yang dalam hal ini
adalah PT BSR Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta.
Bank Kustodian
Bapepam
: berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam
UUPM.
Bapepam-LK
: berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
BEI
Bursa Efek
: berarti bursa efek sebagaimana didenisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dalam
hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta,
atau bursa lain yang akan ditentukan kemudian, dimana saham ini dicatatkan.
DKCB
DVO
DVRT
iii
Efek
: berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan, Kontrak Investasi Kolektif,
Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivative Efek.
Efektif
FPPS
Hari Bursa
: berarti hari di mana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya
menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut dan bank dapat melakukan
kliring.
Hari Kalender
: berarti tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa
kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu
oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan
tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja
biasa.
Hari Kerja
: berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur
lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
JO
KBA
KBG
KBT
KCB
KDV
KDVO
KSEI
KSO
iv
Manajer Penjatahan
: berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan saham menurut syaratsyarat yang ditetapkan dalam Peraturan nomor IX.A.7 tentang Tanggung
Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan
Efek Dalam Penawaran Umum Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor
Kep-45/PM/2000 tanggal dua puluh tujuh Oktober dua ribu (27-10-2000), dalam hal
ini PT Mandiri Sekuritas.
Masa Penawaran
: berarti jangka waktu yang berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) Hari Kerja dan
paling lama 5 (lima) Hari Kerja, selama mana dapat diajukan pemesanan saham oleh
Masyarakat sebagaimana diatur dalam FPPS dan Bab XIX mengenai Persyaratan
Pemesanan Pembelian Saham.
Masyarakat
: berarti perorangan maupun badan hukum, baik Warga Negara Indonesia maupun
Warga Negara Asing dan badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik
yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat
tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia.
MCPS
Pemegang Rekening
: berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang
meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui
oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan Peraturan KSEI.
Pemerintah
Penawaran Umum
Perdana
Penjamin Pelaksana Emisi : berarti PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities
Efek
Indonesia yang bersama-sama dengan Perseroan mengelola dan menyelenggarakan
Penawaran Umum Perdana.
Penitipan Kolektif
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek (PPEE)
Pernyataan Efektif
Pernyataan Pendaftaran
Perseroan
Perusahaan Asosiasi
PM
PP Taisei
: berarti PT PP Taisei Indonesia Construction, yaitu badan usaha jasa konstruksi hasil
kerjasama antara Perseroan dan Taisei Corporation.
Prospektus
Prospektus Awal
: berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang
disampaikan kepada Bapepam-LK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran,
kecuali informasi mengenai penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.
Prospektus Ringkas
: berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersamasama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan diumumkan dalam sekurangkurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional.
Rekening Efek
: berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang
saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan
perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham,
perusahaan efek dan Bank Kustodian.
Rekening Penawaran
Umum
: berarti rekening yang dibuka atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk
menampung dana yang diterima dari investor.
RUPS
: berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham
Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran
dasar Perseroan dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya.
Saham Baru
: berarti saham biasa atas nama, yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel)
Perseroan.
: berarti saham-saham biasa atas nama Seri B yang akan ditawarkan dan dijual kepada
Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana, yang terdiri dari Saham Baru dalam
jumlah 1.038.976.500 (satu miliar tiga puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh
enam ribu lima ratus) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap
saham yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
SHE
vi
Tanggal Pembayaran
: berarti tanggal pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana pada pasar perdana
yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin
Pelaksana Emisi Efek termasuk pembayaran harga atas sisa Saham Yang Akan
Ditawarkan yang dibeli sendiri oleh Penjamin Emisi Efek sesuai dengan Bagian
Penjaminan, sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.
Tanggal Pencatatan
Tanggal Pengembalian
Tanggal Penjatahan
: berarti tanggal terakhir dari masa penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer
Penjatahan, yaitu selambat-lambatnya pada Hari Kerja kedua setelah tanggal
penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan
penjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan.
UUPM
: berarti Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar
Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608,
beserta peraturan-peraturan pelaksananya.
vii
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini.
Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan.
Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
1.
Perseroan bergerak di bidang kontraktor nasional yang semula berbentuk Perusahaan Negara yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara
Pembangunan Perumahan, yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.84/1961,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.2218. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.39
Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara (PN) Pembangunan Perumahan Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero), yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.50 tahun 1971, bentuk
Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan
berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan No. 78 tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta
Perubahan No.247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. Y.A.5/105/2
tanggal 30 Maret 1974, telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah No.1186
dan 1187 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.48 tanggal 14 Juni 1974, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No.249/1974.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat PT PP (Persero) Nomor 02 tanggal
5 Januari 2010, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp100,00 per saham
Jumlah Saham
Saham
Seri A
Saham
Dwiwarna
SeriB
Modal Dasar ...........................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Negara Republik Indonesia ......
2. Koperasi Karyawan Pemegang Saham
Pembangunan Perumahan ...
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh..
Saham dalam portepel ...
Jumlah (Rp)
14.999.999.999
100
2.469.642.759
100
246.964.275.900
246.964.276.000
64,93
1.333.817.240
133.381.724.000
133.381.724.000
35,07
3.803.459.999
11.196.540.000
100
1.499.999.999.900 1.500.000.000.000
380.345.999.900
380.346.000.000 100,00
1.119.654.000.000
Dalam upaya memperkuat pertumbuhan perusahaan, Perseroan telah melaksanakan strategi usaha secara fokus. Hal
itu dilakukan dengan fokus pada kegiatan usaha konstruksi serta melakukan investasi di bidang infrastruktur, dimana
Perseroan akan melaksanakan kegiatan konstruksi di investasi infrastruktur tersebut. Selain menjadi kontraktor BUMN
dalam kelompok tiga besar di Indonesia, yang memfokuskan usahanya di bidang gedung sebagai produk unggulan di
samping bangunan sipil lainnya, Perseroan juga memiliki perusahaan asosiasi yang masih berjalan, yaitu:
PT PP Taisei Indonesia Construction, berkedudukan di Jakarta Timur, dengan kepemilikan saham sebesar
15%.
Untuk mendapatkan pemasaran dari investor asing terutama dari Jepang, Perseroan bekerjasama dengan Taisei
Corporation membentuk badan usaha jasa konstruksi yang diberi nama PT PP Taisei Indonesia Construction
yang berkedudukan di Jakarta Timur sejak tahun 1974. Saat ini kepemilikan saham Perseroan adalah sebesar
15%. Sebelumnya kepemilikan Perseroan adalah 52%, karena memburuknya kondisi perekonomian di Indonesia
sejak tahun 1997 yang mempengaruhi performance Perseroan, maka pada tahun 1998 Perseroan melepas
sebagian besar kepemilikannya kepada Taisei Corporation sehingga kepemilikan Perseroan menjadi 15%.
viii
PT Mitracipta Polasarana (MCPS), berkedudukan di Jakarta Pusat dengan, kepemilikan saham sebesar 4,67%.
MCPS adalah badan usaha hasil kerjasama antara Perseroan, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Kopkar
Jasindo dan PT Hotel Indonesia Natour. Perseroan mulai melakukan penyertaan sejak awal pendirian yaitu
pada tahun 1994, dimana kepemilikan Perseroan semula adalah sebesar 16,38% dan pada saat ini kepemilikan
Perseroan adalah sebesar 4,67%. Badan usaha ini bergerak dalam jasa persewaan kantor di kawasan Menteng,
Jakarta.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini, secara
proforma menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100,00 per saham
Jumlah Saham
Saham
Seri A
Saham
Dwiwarna
SeriB
Modal Dasar ...........................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Negara Republik Indonesia ......
2. Koperasi Karyawan Pemegang Saham
Pembangunan Perumahan ...
Jumlah (Rp)
14.999.999.999
100
1.499.999.999.900 1.500.000.000.000
2.469.642.759
100
246.964.275.900
246.964.276.000
51,00
1.333.817.240
133.381.724.000
133.381.724.000
27,54
3. Masyarakat ........................................................
1.038.976.500
103.897.650.000
103.897.650.000
21,46
2.
4.842.436.499
10.157.563.500
100
484.243.649.900
484.243.650.000 100,00
1.015.756.350.000
PENAWARAN UMUM
Sebesar 1.038.976.500 (satu miliar tiga puluh delapan juta sembilan ratus
tujuh puluh enam ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama Seri B
Nilai Nominal
Harga Penawaran
Nilai Emisi
Rp581.826.840.000,- (lima ratus delapan puluh satu miliar delapan ratus dua
puluh enam juta delapan ratus empat puluh ribu Rupiah)
Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah saham baru yang
dikeluarkan dari portepel Perseroan, dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak
atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS, kecuali untuk hak-hak khusus yang berdasarkan anggaran
dasar hanya diberikan secara khusus kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna. Sesuai dengan Undang-Undang
PT nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pasal 52 ayat 1, hak-hak pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang PT nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum ini dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
ix
3.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh
Perseroan untuk :
a.
Sekitar 59% (lima puluh sembilan persen) akan digunakan untuk belanja modal.
b.
Sisanya sebesar 41% (empat puluh satu persen) untuk memperkuat modal kerja konstruksi Perseroan.
Rincian mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum ini dapat dilihat pada Bab II Prospektus
ini.
4.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan kompetitif dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
unggul Jasa Pelayanan yang lengkap dan prospek usahanya di masa mendatang secara langsung terkait dengan
kombinasi kelebihan-kelebihan kompetitif, di antaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pertumbuhan pendapatan
g.
5.
STRATEGI USAHA
Dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, Perseroan menerapkan strategi untuk menciptakan keunggulan
bersaing dengan kompetitornya sehingga Perseroan dapat terus tumbuh dan berkembang, yaitu:
a.
Perseroan tetap melanjutkan strategi yang berfokus kepada perolehan proyek-proyek Pemerintah & BUMN
(80%) dengan kategori Kelas Besar.
b.
Strategi fokus biaya untuk proyek-proyek kontrak standar dengan menawarkan jasa dengan harga kompetitif
sebagai hasil dari kemampuan proses produksi yang esien.
c.
Strategi fokus diferensiasi untuk proyek-proyek rancang bangun (design and build), EPC (Engineering,
Procurement & Construction).
d.
Secara berkesinambungan Perseroan terus menjajaki produk-produk inovatif yang berkualitas seperti memasarkan
Green Building Concept. Elemen-elemen utama di dalam Green Building Concept adalah memaksimalkan desain
dan proses konstruksi yang ramah lingkungan.
e.
6.
RISIKO USAHA
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki beberapa risiko usaha. Risiko usaha utama yang dihadapi
Perseroan adalah risiko penurunan perolehan proyek Pemerintah. Secara garis besar, risiko-risiko yang dihadapi oleh
Perseroan adalah:
Risiko-risiko yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Risiko usaha Perseroan selengkapnya dicantumkan pada Bab V dalam Prospektus ini.
7.
Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan Laporan
Keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Riza Wahono & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
2004
(konsolidasi)
(Rp Juta)
Jumlah Aset ......................
Persediaan ........................
Properti Investasibersih....
Aset Tetapbersih .............
Jumlah Kewajiban .............
Jumlah Ekuitas ..................
Pendapatan Usaha ...........
Beban Usaha ....................
Laba Bersih .......................
1.313.382
72.430
108.668
1.109.942
203.440
1.680.813
50.610
54.516
2005
31 Desember
2006
2007
2008
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
1.826.210
118.384
114.435
1.586.838
239.372
2.254.209
56.455
66.909
1.971.721
150.450
18.884
89.630
1.689.757
280.429
2.438.109
69.586
75.248
2.099.578
180.331
17.740
85.904
1.766.088
333.490
3.218.121
75.781
92.988
2.783.131
203.832
22.195
82.849
2.358.254
424.877
3.933.669
84.093
121.609
31 Juli
2009
(Rp Juta)
3.589.794
1.220.183
60.873
80.523
3.184.189
405.605
1.893.079
54.604
20.858
Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IX Prospektus ini.
8.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Pemegang saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan Pemegang Saham lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas
pembagian dividen.
Manajemen Perseroan merencanakan rasio pembagian dividen kas minimal 20% dari laba bersih Perseroan setelah
pajak untuk setiap tahunnya, dimulai tahun 2010 untuk pembagian dividen kas atas laba bersih Perseroan setelah
pajak tahun buku 2009.
Keterangan mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus.
xi
xii
I.
PENAWARAN UMUM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 1.038.976.500 (satu miliar tiga puluh
delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama Seri B, dengan nilai nominal
Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga penawaran Rp560,- (lima
ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran
Umum adalah sebesar Rp581.826.840.000,- (lima ratus delapan puluh satu miliar delapan ratus dua puluh enam juta
delapan ratus empat puluh ribu Rupiah).
Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah saham
baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, kecuali
untuk hak-hak khusus yang berdasarkan anggaran dasar hanya diberikan secara khusus kepada pemegang saham
Seri A Dwiwarna. Hak tersebut termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan
oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen, namun tidak termasuk pembagian dividen atas tahun buku per
31 Desember 2008. Hak-hak tersebut sesuai dengan Undang-Undang PT nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, pasal 52 ayat 1.
Perseroan bergerak dibidang kontraktor nasional yang semula bernama N.V. Pembangunan Perumahan, yang
merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan Bangunan yang sebelumnya dimiliki oleh Bank Industri Negara yang
didirikan berdasarkan akta notaris, Raden Mr Soewandi di Jakarta, No.48 tanggal 26 Agustus 1953 (Bank Industri
Negara kemudian dilebur menjadi Bank Pembangunan Indonesia), dan kemudian berdasarkan Undang-Undang No.19
Prp Tahun 1960 dilebur kedalam Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret 1961 tentang Pendirian Perusahaan
Negara Pembangunan Perumahan, yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.84/1961,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.2218.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara
(PN) Pembangunan Perumahan Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), yang telah diumumkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia No.50 tahun 1971, bentuk Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan dengan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan No.78
tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta Perubahan No.247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di hadapan Kartini
Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta (Akta Pendirian), yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. Y.A.5/105/2 tanggal 30 Maret 1974; didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah No.1186 dan 1187; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 1974, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.249/1974.
Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan. Dalam
rangka untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005, Anggaran Dasar Perseroan diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No.121 tanggal 31 Juli 2008, yang
dibuat di hadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia No.AHU-54836.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008, didaftarkan dalam Daftar
Perseroan dengan No.AHU-0075254.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008, dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia dengan No.86 tanggal 24 Oktober 2008, Tambahan No.21058. Dan sehubungan dengan
peningkatan modal dasar menjadi Rp1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) dan peningkatan modal
disetor menjadi Rp380.346.000.000,- (tiga ratus delapan puluh miliar tiga ratus empat puluh enam juta Rupiah), serta
perubahan nilai nominal saham menjadi Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, anggaran dasar Perseroan diubah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat PT PP (Persero) Nomor 16 tanggal 15 Oktober 2009,
dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia No. AHU-49862.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009, dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan dengan No.AHU-0067483.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009.
Perseroan telah memperoleh izin untuk melakukan Penawaran Umum sesuai dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor
TU.03/6983/DPR RI/IX/2008 tanggal 28 September 2008 perihal Persetujuan Privatisasi 3 (tiga) Perusahaan BUMN,
serta penetapan dari Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.76
Tahun 2009 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan Dan Penjualan Saham Baru
Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan dan diundangkan dalam Lembaran Negara RI
Tahun 2009 No.181 tanggal 28 Desember 2009.
Dalam rangka Penawaran Umum Saham ini, Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Peraturan
Bapepam-LK nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar
Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No.02 tanggal 5 Januari 2010, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU0000185.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Jumlah (Rp)
%
Saham
Saham
Seri A
Seri A
Saham
Saham
Dwiwarna
Seri B
Dwiwarna
Seri B
Modal Dasar ......................................................................
1
14.999.999.999
100
1.499.999.999.900 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Negara Republik Indonesia ........................
Koperasi Karyawan Pemegang Saham
2.
Pembangunan Perumahan ....................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ....
2.469.642.759
100
1.333.817.240
3.803.459.999 100
246.964.275.900
246.964.276.000
64,93
133.381.724.000
133.381.724.000
380.345.999.900 380.346.000.000 100,00
35,07
11.196.540.000
1.119.654.000.000
Mengajukan pencalonan yang mengikat dan menyetujui pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris;
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar, termasuk peningkatan atau pengurangan modal yang ditempatkan dan
disetor;
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
Jumlah (Rp)
%
Saham
Saham
Seri A
Saham
Seri A
Saham
Dwiwarna
SeriB
Dwiwarna
SeriB
1
14.999.999.999
100
1.499.999.999.900 1.500.000.000.000
2.469.642.759
100
246.964.275.900
246.964.276.000
51,00
1.333.817.240
1.038.976.500
133.381.724.000
103.897.650.000
133.381.724.000
103.897.650.000
27,54
21,46
4.842.436.499
10.157.563.500
100
484.243.649.900
484.243.650.000 100,00
1.015.756.350.000
Bersamaan
dengan pencatatan
pencatatansaham
sahamyang
yangberasal
berasal
dari
Penawaran
Umum
Perdana
ini sebesar
1.038.976.500
Bersamaan dengan
dari
Penawaran
Umum
Perdana
ini sebesar
1.038.976.500
(satu
(satu
miliar
tiga
puluh
delapan
juta
sembilan
ratus
tujuh
puluh
enam
ribu
lima
ratus)
Saham
Biasa
Atas Seri
Nama
miliar tiga puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama
B
Seri
atau sejumlah
(duasatu
puluh
satuempat
koma empat
puluh persen)
enam persen)
dari ditempatkan
modal ditempatkan
dan disetor
atau Bsejumlah
21,46%21,46%
(dua puluh
koma
puluh enam
dari modal
dan disetor
penuh
penuh
Penawaran
Perdana
ini, Perseroan
maka Perseroan
jugamencatatkan
akan mencatatkan
atas nama
nama
setelahsetelah
Penawaran
Umum Umum
Perdana
ini, maka
juga akan
seluruhseluruh
sahamsaham
biasa atas
pemegang
pemegang saham
saham sebelum
sebelum Penawaran
Penawaran Umum
Umum Perdana
Perdana sejumlah
sejumlah 3.803.460.000
3.803.460.000 (tiga
(tiga miliar
miliar delapan
delapan ratus
ratustiga
tigajuta
juta
empat ratus enam puluh ribu) saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan
akan dicatatkan
dicatatkan oleh
oleh Perseroan
Perseroan di
di BEI
BEI
adalah 1
(satu) saham
Seri A Dwiwarna
dan 4.842.436.499
miliar delapan
dua juta
empat
sejumlah
4.842.436.499
(empat miliar
delapan ratus (empat
empat puluh
dua juta ratus
empatempat
ratus puluh
tiga puluh
enam
ribu
ratus
puluh
enampuluh
ribu empat
ratus
sembilan
sembilan)
saham
Serimodal
B, atau
sejumlah atau
100%
dari jumlah
empattiga
ratus
sembilan
sembilan)
saham,
atau puluh
sejumlah
100% dari
jumlah
ditempatkan
disetor
penuh
modal
ditempatkan
disetor
penuhini.
sesudah Penawaran Umum Perdana ini.
sesudah
Penawarandan
Umum
Perdana
Perseroan tidak akan mengeluarkan atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi
saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Penawaran Umum Perdana ini menjadi Efektif. Apabila
di kemudian hari Perseroan bermaksud melakukan hal tersebut, maka Perseroan akan mengikuti semua ketentuan
dan/atau peraturan yang berlaku.
KKPSPP akan tunduk pada pembatasan pengalihan (lock up) selama 8 (delapan) bulan setelah Penyataan Pendaftaran
menjadi Efektif sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Bapepam nomor IX.A.6. tentang Pembatasan Atas Saham
Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
II.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh
Perseroan untuk :
a.
Sekitar 59% (lima puluh sembilan persen) akan digunakan untuk belanja modal dengan perincian sebagai
berikut:
-
sekitar 47% akan digunakan Perseroan untuk melakukan penyertaan saham dalam perusahaan joint
venture yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
berkekuatan 2 x 150 Megawatt (MW) dengan ringkasan sebagai berikut:
Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Status
:
:
sekitar 7% untuk pembangunan hotel di Bali dan Bandung dengan ringkasan sebagai berikut:
Nama
: Hotel Kav. N-5 Nusa Dua Bali
Lokasi
: Nusa Dua Bali
Luas Tanah & Bangunan
: 78.421 m2 dan 9.091 m2
Waktu Pelaksanaan
: 2010
Status terakhir
: Pada saat prospektus ini diterbitkan kondisi bangunan telah
mencapai 40%
b.
Nama
Lokasi
Luas Tanah & Bangunan
Waktu Pelaksanaan
Dasar Pertimbangan Investasi
:
:
:
:
:
:
:
:
Status terakhir
Sisanya sebesar 41% (empat puluh satu persen) untuk memperkuat modal kerja konstruksi Perseroan, antara
lain untuk kebutuhan pembiayaan proyek yang sedang berjalan dan akan dikerjakan Perseroan.
Dalam melakukan kegiatan investasi saham, Perseroan akan memenuhi ketentuan yang berlaku di pasar modal
khususnya peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Aliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara berkala
kepada Pemegang Saham dalam RUPS dan melaporkannya kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan
No. X.K.4 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana, maka rencana perubahan tersebut harus dilaporkan
terlebih dahulu kepada Bapepam-LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Perseroan.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006
tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, total biaya yang
dikeluarkan Perseroan adalah sekitar 2,77% dari nilai Penawaran Umum yang meliputi;
Biaya jasa untuk penjamin pelaksana emisi efek sekitar 1,15% yang terdiri dari: biaya jasa penyelenggaraan
(management fee) 0,75%; biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,20%; biaya jasa penjualan (selling fee)
0,20%.
Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,18% yang terdiri dari: biaya jasa akuntan publik sekitar 0,05%,
biaya jasa konsultan hukum sekitar 0,05% dan biaya jasa notaris sekitar 0,05% dan biaya jasa penilai sekitar
0,03%.
Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,01% yang terdiri dari: biaya jasa biro administrasi efek sekitar
0,01%.
Biaya lain-lain (pencatatan di BEI dan pendaftaran di KSEI, percetakan, iklan dan public expose) sekitar 1,43%.
III.
PERNYATAAN HUTANG
Pernyataan hutang berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan yang dalam laporannya
tertanggal 17 November 2009 memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan tersebut.
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang akan merugikan hak-hak pemegang saham
publik.
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp3.184.189 juta, terdiri dari
kewajiban lancar sebesar Rp2.973.296 juta, dan kewajiban tidak lancar sebesar Rp210.893 juta, dengan perincian
sebagai berikut:
31 Juli 2009
(Rp juta)
Kewajiban Lancar
Hutang bank jangka pendek ...................................................
Hutang usaha .........................................................................................................................
Hutang pajak .......................................
Pendapatan diterima dimuka ........................................
Beban yang masih harus dibayar ....................................
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Surat berharga jangka menengah .........................................................
Uang muka pemberi pekerjaan dan konsumen .......................................................
Hutang sewa pembiayaan ..........................................................
Hutang obligasi .....................................................
Hutang jangka pendek lainnya ...................................................
Jumlah Kewajiban Lancar ....................................................
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank jangka pendek .............................................................
Surat berharga jangka menengah .........................................................
Uang muka pemberi pekerjaan dan konsumen ..........................................................
Hutang sewa pembiayaan ..........................................................
Hutang jangka panjang lainnya ..................................................
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar ........................................................
JUMLAH KEWAJIBAN .......................................................
834.217
1.738.808
20.038
2.007
55.606
130.000
159.798
32.822
2.973.296
206.532
4.361
210.893
3.184.189
KEWAJIBAN LANCAR
1.
Saldo hutang bank jangka pendek untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 adalah
sebesar Rp834.217 juta yang terdiri dari:
31 Juli 2009
(Rp juta)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ............................................................................................................
PT Bank Bukopin Tbk ........................................
PT Bank CIMB Niaga Tbk ...............................................................................................................................
PT BRI (Persero) Tbk ....................................
PT Bank Syariah Mandiri ................................................................................................................................
Jumlah ....................................
Dikurangi bagian jatuh tempo lebih satu tahun:
Hutang bank jangka pendek setelah dikurangi bagian jatuh tempo lebih satu tahun .........
353.721
76.720
187.090
41.686
175.000
834.217
834.217
a.
Persediaan berupa suku cadang, bahan, kavling siap bangun dalam pelaksanaan, rumah dalam
konstruksi dan persediaan tanah mentah
Surat Deposito Berjangka senilai Rp200.000.000,- yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri
(Persero),Tbk telah diikat gadai.
b).
Aset Tetap
34 (tiga puluh empat) bidang tanah berikut bangunan
2)
b).
3)
Aset Tetap
Dikaitkan dengan jaminan fasilitas KMK Revolving dan NCL.
4)
5)
Setoran jaminan
Fasilitas garansi bank: 0% dari nominal Bank Garansi yang diterbitkan.
Fasilitas L/C impor dan/atau SKBDN: 0% dari nominal L/C Impor/SKBDN yang diterbitkan.
b).
Jaminan
Non Aset Tetap: barang yang dibiayai/dibeli dengan fasilitas Non Cash Loan.
Aset Tetap: dikaitkan dengan jaminan KMK Revolving dan KMK Transaksional.
c).
Tenor per transaksi: Maksimal 180 hari termasuk jangka waktu usance draft.
Suku bunga T/R : Sesuai dengan ketentuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perseroan diwajibkan menjaga rasio keuangan seperti mempertahankan current ratio minimal 110% (seratus
sepuluh persen), EBITDA/interest minimal 3x (tiga kali), dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimal
sebesar 1,3x (satu koma tiga kali).
6)
b.
Fasiltas Line Kredit Modal Kerja - Reguler, digunakan untuk modal kerja konstruksi untuk pelaksanaan
pekerjaan proyek Pemerintah dan swasta yang dibiayai PT Bank Bukopin Tbk. Plafond Awal yang semula
sebesar Rp165.000.000.000,- (seratus enam puluh lima miliar Rupiah) menjadi Plafond Akhir sebesar
Rp150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 21 Maret 2009 sampai dengan
tanggal 21 Maret 2011, suku bunga 16,50% per tahun efektif (review per bulan).
2.
Fasiltas Kredit Modal Kerja PRK, digunakan untuk modal kerja konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan
proyek Pemerintah dan swasta yang dibiayai PT Bank Bukopin Tbk. Plafond Awal yang semula sebesar
Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) menjadi Plafond Akhir sebesar Rp25.000.000.000,- (dua puluh
lima miliar Rupiah) dengan jangka waktu 21 Maret 2009 sampai dengan tanggal 21 Maret 2011, suku bunga
17,50%/tahun efektif (review per bulan).
3.
Fasiltas Line Bank Garansi, digunakan untuk jaminan penawaran, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan
dan jaminan pemeliharaan proyek. Plafond sebesar Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah)
dengan jangka waktu 21 Maret 2010 sampai dengan tanggal 21 Maret 2011.
c.
a)
Bilyet deposito Rupiah di PT Bank Bukopin, Tbk sebesar Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus ribu
Rupiah).
b)
Sebidang tanah pekarangan dengan SHGB No. 11 tertanggal 20 Maret 1999, tercatat atas nama
PT Pembangunan Perumahan (Persero) seluas 3.555 m2, berdasarkan Surat Ukur No.04/1998 tanggal
24 Maret 1998 yang terletak di Desa Benteng, Kec. 2 X 11 Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman, Sumatera
Barat.
c)
d)
Seluruh tagihan efektif per Februari 2009 milik Perseroan dari proyek yang dibiayai/diserahkan senilai
Rp532.105.132.000,- (lima ratus tiga puluh dua miliar seratus lima juta seratus tiga puluh dua ribu Rupiah).
2.
3.
Pinjaman Transaksi Khusus II (Sublimit dengan Fasilitas-Fasilitas PTK). Tujuannya untuk Multi Purpose
Loan, dengan plafond sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah). Suku bunga Subject to Approval
Treasury CIMB Niaga, jatuh tempo 25 November 2010. Media penarikan Promessory Notes.
AHT atas tanah SHGB No.7948 di Pekayon, Bekasi Selatan seluas 29.955 m2.
b)
Fidusia atas seluruh tagihan pembayaran atas proyek yang dibiayai Bank Niaga dengan penjaminan sebesar
125% dari plafond dan nilai obyek jaminan dusia minimal sebesar 125% dari outstanding pinjaman.
c)
10
d.
KMK R/K dengan Max Co. Tetap, plafond sebesar Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) dengan
tujuan untuk modal kerja proyek-proyek yang ditangani Perseroan. Suku bunga 12% per tahun, dikenakan
efektif setiap bulan. Suku bunga ini dapat ditinjau kembali setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang
berlaku di BRI. Jangka waktu sejak akad kredit konversi sampai dengan tanggal 07 Juni 2009.
2)
KMK Konstruksi merupakan KMK Konstruksi dalam bentuk kredit Pseudo R/K dengan Max. CO (plafond)
tetap sebesar Rp40.000.000.000,- (empat puluh miliar Rupiah) dengan tingkat suku bunga 12% per tahun,
dikenakan efektif setiap bulan. Suku bunga ini reviewable setiap saat sesuai ketentuan suku bunga yang
berlaku di BRI. Jangka waktu sejak akad kredit konversi sampai dengan tanggal 07 Juni 2009.
Tanah bangunan gudang di Kec. Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan sebesar Rp1.954.000.000,(satu miliar sembilan ratus lima puluh empat juta Rupiah)
b)
Piutang Usaha dengan nilai pengikatan sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah).
Sesuai dengan surat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. No. B.2001-BMN/BMD/10/08 tanggal 14 Oktober
2008 perihal Perubahan Suku Bunga Pinjaman, efektif sejak tanggal 1 Oktober 2008 besarnya tingkat bunga
pinjaman kepada Perseroan ditetapkan sebagai berikut:
Jenis Fasilitas Kredit
KMK Konstruksi
KMK
Tingkat Bunga
Sebelum Perubahan
12%
12%
Tingkat Bunga
Setelah Perubahan
13%
13%
Tingkat bunga baru tersebut akan berlaku sampai dengan diadakannya peninjauan kembali tingkat bunga pada
waktu yang akan datang.
e.
2.
Hutang Usaha
Saldo hutang usaha untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 adalah sebesar
Rp1.738.808 juta yang terdiri dari hutang pihak ketiga sebesar Rp1.672.310 juta dan pihak hubungan istimewa
sebesar Rp66.498 juta.
31 Juli 2009
(Rp juta)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Telah difakturkan ........... .........
Kerja sama operasi ........... .........
Belum difakturkan ....................................................................... ................ .........
Jumlah ...........
11
20.670
39.118
6.710
66.498
31 Juli 2009
(Rp juta)
Pihak ketiga
Telah difakturkan ..........
Belum difakturkan .........
Jumlah ............
Jumlah ...........
966.403
705.907
1.672.310
1.738.808
Berdasarkan jenis hutang, hutang usaha terdiri atas hutang supplier/pemasok, hutang subkontraktor, hutang
kepada mandor dan hutang pihak ketiga serta hutang KSO.
3.
31 Juli 2009
(Rp juta)
744.511
837.681
59.999
57.499
1.699.690
39.118
1.738.808
a.
b.
Hutang subkontraktor merupakan hutang kepada subkontraktor berdasarkan berita acara progress sik
pekerjaan sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan yang pada akhir tahun belum dibayar.
c.
Hutang kepada mandor merupakan hutang atas penggunaan tenaga mandor yang pada akhir tahun buku
belum dibayar.
d.
Hutang pihak ketiga lainnya merupakan hutang atas sewa alat, pemeliharaan dan perbaikan alat dan
perijinan.
Hutang Pajak
Saldo hutang pajak pada tanggal 31 Juli 2009 adalah sebesar Rp20.038 juta yang terdiri dari:
4.
31 Juli 2009
(Rp juta)
8.439
1.993
9.606
20.038
5.
12
31 Juli 2009
(Rp juta)
11.822
8.817
6.717
24.278
3.972
55.606
6.
a.
Beban gaji dan insentif yang masih harus dibayar merupakan gaji karyawan yang pada tanggal neraca
belum dibayar dan pencadangan atas biaya insentif karyawan berdasarkan surat keputusan Direksi.
b.
Beban umum yang masih harus dibayar merupakan pengeluaran untuk kegiatan operasional kantor yang
pada tanggal neraca belum dibayar.
c.
Beban pemeliharaan sik yang masih harus dibayar merupakan pencadangan biaya tahun berjalan yang
akan dibayarkan pada masa pemeliharaan proyek.
d.
Beban pihak ketiga lainnya yang masih harus dibayar merupakan hutang pembelian barang-barang
kebutuhan proyek yang pada tanggal neraca belum dibayar.
e.
Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Jumlah kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun per tanggal 31 Juli 2009 terdiri
atas Surat berharga jangka menengah sebesar Rp130.000 juta dan uang muka pemberi pekerjaan konsumen
sebesar Rp159.798 juta.
7.
Kewajiban Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
Jumlah kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar
Rp206.532 juta yang berasal dari uang muka pemberi pekerjaan dan konsumen.
2.
Jumlah hutang jangka panjang lainnya sebesar Rp4.361 juta yang terdiri atas hutang beban pemeliharaan proyek
sebesar Rp4.019 juta dan hutang beban pembangunan fasilitas lingkungan sebesar Rp342 juta. Hutang beban
pemeliharaan proyek merupakan cadangan biaya yang akan digunakan selama masa pemeliharaan proyek konstruksi.
Hutang beban pembangunan fasilitas lingkungan merupakan cadangan biaya yang akan digunakan untuk perbaikan
fasilitas lingkungan proyek realty sampai diserahkan ke Pemda.
Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung
jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang
telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini.
Seluruh kewajiban Perseroan per tanggal Laporan Keuangan terakhir telah disajikan dan diungkapkan di dalam
Prospektus.
Kecuali sebagaimana dinyatakan dalam Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen,
sejak tanggal 31 Juli 2009 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan
Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki
kewajiban-kewajiban dan ikatan-ikatan lain yang jumlahnya material selain yang telah dinyatakan di atas
dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan.
Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi
di masa yang akan datang, Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh
kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
13
IV.
Analisis dan pembahasan kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan dibawah ini harus dibaca bersama-sama
dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya, untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Juli 2009 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan yang keseluruhannya memperoleh pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian yang terdapat pada Bab XVI (Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan) dari Prospektus
ini.
Analisis dan pembahasan yang disajikan berikut mengandung kalimat-kalimat yang juga menggambarkan risiko dan
ketidakpastian. Hasil akhir sebenarnya dapat berbeda secara signikan dengan hal-hal yang dimaksud dalam kalimatkalimat tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan signikan sudah termasuk dalam kalimat-kalimat
tersebut, tetapi tidak terbatas pada analisis dan pembahasan berikut dan bagian yang terkait dalam Prospektus,
khususnya Bab V mengenai risiko usaha.
1.
UMUM
Perseroan bergerak di bidang kontraktor nasional yang didirikan pada tanggal 26 Agustus 1953 berdasarkan
akta No.48 tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan yang kemudian berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.63 tahun 1961 diubah menjadi PN Pembangunan Perumahan. Perseroan dialihkan
bentuknya menjadi perusahaan Perseroan (Persero) yang dimuat dalam Akta No. 78 tanggal 15 Maret 1973.
Dalam upaya menyehatkan perusahaan, Perseroan telah melaksanakan strategic corporate secara defensif
dengan strategi bisnis kembali ke bisnis inti (core business) jasa konstruksi dengan berfokus pada stabilitas
pertumbuhan.
2.
b.
c.
Peningkatan mutu SDM dengan pembangunan dan pelaksanaan PP University (Learning Center)
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM, Perseroan membentuk PP University dengan membangun
learning center yang diresmikan pada tanggal 19 Agustus 2009 dan mempunyai visi menjadi pusat pelatihan
dan pengembangan SDM konstruksi terbaik di Indonesia dan memiliki misi seperti menyediakan sarana
serta materi pelatihan dan pengembangan bagi seluruh karyawan Perseroan, memberikan kontribusi dalam
memajukan kompetensi vendor konstruksi di Indonesia serta menjadi sarana riset manajemen yang dapat
memberikan nilai tambah kepada Perseroan.
Adapun tujuan dari pembangunan dan pelaksanaan PP University ini adalah untuk pengembangan SDM
yang mempunyai kapabilitas tinggi, t, proper, professional dan global mindset.
14
d.
Memfasilitasi subkontraktor dan supplier untuk mendapatkan Kredit Modal Kerja (KMK) dari
perbankan
Sesuai dengan strategi keuangan Perseroan dalam mengoptimalkan pemakaian kredit kemitraan, Perseroan
melaksanakan kerjasama dengan subkontraktor dan supplier serta perbankan untuk memfasilitasi rekanan
untuk mendapatkan fasilitas kredit modal kerja. Dengan mendapatkan fasilitas tersebut, rekanan Perseroan
dapat lebih mendukung kelancaran proses produksi.
Program ini sudah dilaksanan mulai tahun 2006 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang
positf serta memberikan nilai tambah terhadap Perseroan maupun rekanan.
3.
Kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan telah, dan akan terus, dipengaruhi oleh beberapa faktor penting,
meliputi :
a.
Sebagai kontraktor, nilai kontrak yang diperoleh atas pekerjaan konstruksi merupakan sumber utama pendapatan
Perseroan. Pendapatan atau penjualan Perseroan berasal dari pengerjaan kontrak-kontrak yang berhasil diperoleh.
Pertumbuhan nilai kontrak dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang positif dan ini mencerminkan
keberhasilan kinerja bidang pemasaran dan dapat dilihat pada grak di bawah.
2009
(Juli)
2.344
2008
6.129
2007
5.190
2006
3.524
2005
3.515
2004
2.955
Sumber : Perseroan
Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini mendorong pertumbuhan perolehan
kontrak Perseroan oleh karena bidang infrastruktur mendapat porsi yang signikan di dalam anggaran Pemerintah.
Per 31 Juli 2009, Perseroan telah berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp2.343.704 juta.
b.
Pertumbuhan penjualan merupakan faktor utama untuk menciptakan pertumbuhan laba Perseroan yang diperoleh
seiring dengan bertambahnya perolehan proyek baru, dimana perolehan proyek tersebut berasal dari sektor
Pemerintah, BUMN dan swasta. Pertumbuhan penjualan dalam 5 (lima) tahun terakhir dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan penjualan adalah penerapan metode-metode baru
dalam pengerjaan konstruksi yang mempercepat proses produksi, peningkatan kualitas SDM serta pengimplementasian
ISO dan K3 dan Lingkungan untuk mendukung mutu pekerjaan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan penjualan adalah meningkatnya kepercayaan dari stakeholder kepada Perseroan.
c.
Biaya produksi
Biaya produksi yang esien merupakan salah satu faktor dalam peningkatan laba Perseroan. Esiensi biaya produksi
terutama terjadi karena beberapa hal diantaranya untuk bidang produksi, Perseroan telah mengimplementasikan
sistem manajemen mutu, penerapan Value Engineering dan metode baru untuk esiensi pelaksanaan proyek. Di bidang
keuangan, pemanfaatan fasilitas pembiayaan dari kreditor yang diantaranya berupa Kredit Modal Kerja Kemitraan dan
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) cukup berpengaruh terhadap esiensi biaya produksi.
15
Selain hal tersebut di atas, kebijakan manajemen dalam mengelola biaya produksi dan mengantisipasi perubahan
harga melalui pelaksanaan kontrak pembelian dengan sistem kuota (kontrak payung) untuk periode 6 bulan hingga
1 tahun dengan sistem pembayaran menggunakan L/C lokal serta pemberian uang muka kepada pihak supplier
seesien mungkin sekitar 5%. Selain itu, ditempuh pengajuan optimasi (penyesuaian harga) kepada pemilik proyek.
Hal ini dilakukan akibat perubahan pada harga bahan baku besi beton mempengaruhi penjualan perusahaan karena
biaya bahan baku besi beton memiliki kontribusi sebesar 50% dari total biaya bahan baku.
d.
Regulasi Pemerintah
Pada tahun 2008, terdapat beberapa peraturan perundangan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan, yaitu:
UU No.36 tahun 2008 mengenai pemotongan PPh pasal 23 yang bersifat pajak progresif diubah menjadi PPh
pasal 4 ayat (2) Undang-undang PPh yang bersifat nal sebesar 3% dari bruto.
PP No.51 tahun 2008 sebagaimana diubah dengan PP No.40 tahun 2009 mengenai pengalihan Pajak Penghasilan
dari usaha jasa konstruksi dari pajak progresif menjadi bersifat nal sebesar 3% dari bruto.
PP No.71 tahun 2008 mengenai perubahan ketiga atas PP dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan.
4.
KEUANGAN
Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari, dan harus dibaca dengan
mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009
dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006,
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan yang telah memperoleh pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.
a.
Pendapatan Usaha
2006
(Rp Juta)
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
2.438.109
2.258.720
179.389
3.218.121
2.976.719
241.402
3.933.669
3.648.309
285.360
1.893.079
1.755.709
137.370
43.350
222.739
29.586
270.988
66.594
351.954
33.175
170.545
69.586
75.781
84.093
54.604
153.153
195.207
267.861
115.941
(46.511)
(63.837)
(89.107)
(46.717)
106.642
131.370
178.754
69.224
(31.395)
(38.382)
75.248
92.988
16
(57.145)
121.609
(48.366)
20.858
Pertumbuhan Pendapatan, Laba Usaha dan Laba Bersih Perseroan (Rp juta)
3.933.669
3.218.121
2.438.109
1.893.079
153.153
195.207
75.248
2006
267.861
92.988
2007
Pendapatan Usaha
115.941
121.609
2008
20.858
2009 (Juli)
Laba Usaha
Laba Bersih
Sumber : Perseroan
Jasa Konstruksi
b.
Properti
c.
Realty
Berikut adalah rincian pendapatan usaha berdasarkan kelompok usaha dan kontribusinya terhadap pendapatan
Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
31 Desember
2007
(Rp Juta)
%
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
%
2006
(Rp Juta)
Jasa Konstruksi
Properti ..
Realty .
2.378.591
9.946
49.572
97,6 3.134.824
0,4
10.288
2,0
73.009
97,4 3.825.752
0,3
11.394
2,3
96.523
97,3 1.855.083
0,3
7.499
2,4
30.497
98,0
0,4
1,6
Jumlah ..
2.438.109
100,0 3.218.121
100,0 3.933.669
100,0 1.893.079
100,0
9.946
49.572
2006
10.288 73.009
11.394
2007
Jasa Konstruksi
96.523
2008
Properti
Sumber : Perseroan
17
7.499 30.497
2009 (Juli)
Realty
Jasa Konstruksi
b.
Properti
c.
Realty
18
Berikut adalah rincian beban pokok pendapatan usaha Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
Jasa Konstruksi ..
Properti .
Realty ...
Jumlah Beban Pokok Penjualan
31 Desember
2007
(Rp Juta)
%
2.218.838
7.471
32.411
98,2 2.930.062
0,4
8.510
1,4
38.147
98,4 3.560.284
0,3
8.749
1,3
79.276
97,6 1.726.574
0,2
5.631
2,2
23.504
98,3
0,3
1,34
100,0 2.976.719
100,0 3.648.309
100,0 1.755.709
100,0
2.58.720
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
%
2006
(Rp Juta)
2.218.838
1.726.574
7.471
32.411
2006
8.510
38.147
2007
Jasa Konstruksi
8.749
79.276
2008
Properti
5.631
23.504
2009
Realty
Sumber : Perseroan
19
c.
Laba Kotor
20
e.
Beban Usaha
Berikut adalah rincian beban usaha Perseroan yang terdiri dari beban pegawai, umum, penyusutan dan pemasaran
untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
2006
(Rp Juta)
31 Desember
2007
(Rp Juta)
%
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
%
Pegawai......................
Umum.......
Penyusutan..........
Pemasaran.......................................
49.849
16.750
1.041
1.946
71,6
24,1
1,5
2,8
56.841
15.735
1.051
2.154
75,0
20,8
1,4
2,8
63.523
16.951
1.071
2.548
75,5
20,2
1,3
3,0
40.069
11.921
638
1.976
73,4
21,8
1,2
3,6
69.586
100,0
75.781
100,0
84.093
100,0
54.604
100,0
Beban usaha perseroan yang terbesar adalah beban pegawai dengan rata-rata mencapai lebih dari 70% dari total
beban usaha Perseroan.
Periode 7 (tujuh) bulan tahun 2009
Beban usaha Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 mencapai Rp54.604
juta, dengan beban pegawai, umum, penyusutan dan pemasaran masing-masing sebesar Rp40.069 juta, Rp11.921
juta, Rp638 juta, dan Rp1.976 juta.
Tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007
Beban usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar 11,0% dari Rp75.781 juta pada tahun 2007 menjadi Rp84.093
juta pada tahun 2008. Peningkatan beban usaha ini terjadi terutama disebabkan oleh kenaikan beban pegawai yaitu
berupa peningkatan kesejahteraan karyawan yang mengalami peningkatan sebesar 11,8% dari Rp56.841 juta pada
tahun 2007 menjadi Rp63.523 juta pada tahun 2008.
Tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006
Beban usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar 8,9% dari Rp69.586 juta pada tahun 2006 menjadi Rp75.781
juta pada tahun 2007. Peningkatan beban usaha ini terjadi terutama disebabkan oleh kenaikan beban pegawai yaitu
berupa peningkatan kesejahteraan karyawan yang mengalami peningkatan sebesar 14,0% dari Rp49.849 juta pada
tahun 2006 menjadi Rp56.841 juta pada tahun 2007.
f.
Laba Usaha
21
g.
Pendapatan/beban lain-lain Perseroan diantaranya adalah jasa giro, bunga deposito, amortisasi laba ditangguhkan,
laba selisih kurs, keuntungan penjualan persediaan, dividen, pemulihan piutang, pendapatan belum direalisasi
reksadana, beban administrasi dan provisi bank, beban penyisihan piutang, beban amortisasi discount EMBO, rugi
selisih kurs bersih, beban bunga, selisih Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan lain-lain bersih.
Periode 7 (tujuh) bulan tahun 2009
Beban lain-lain bersih Perseroan untuk 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 mencapai
Rp46.717 juta.
Tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007
Beban lain-lain bersih Perseroan mengalami peningkatan dari Rp63.837 juta pada tahun 2007 menjadi Rp89.107
juta pada tahun 2008. Peningkatan beban lain-lain bersih ini terjadi terutama disebabkan oleh peningkatan beban
administrasi dan provisi bank, beban bunga dan selisih Surat Ketetapan Pajak (SKP), relatif lebih besar dibandingkan
dengan peningkatan pada pendapatan lainnya yaitu bunga deposito dan laba selisih kurs.
Tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006
Beban lain-lain bersih Perseroan mengalami peningkatan dari pendapatan lain-lain bersih sebesar Rp46.511 juta
pada tahun 2006 menjadi Rp63.837 juta pada tahun 2007. Peningkatan beban lain-lain bersih ini terjadi terutama
disebabkan oleh peningkatan beban administrasi dan provisi bank, beban bunga dan selisih Surat Ketetapan Pajak
(SKP), relatif lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pada pendapatan lainnya yaitu bunga deposito dan laba
selisih kurs.
h.
Laba Bersih
Komposisi aset Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan Aset
2006
(Rp Juta)
ASET LANCAR
Kas dan setara kas ....................
Investasi jangka pendek ................
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa .................
Pihak ketiga ................
Piutang retensi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa .................
Pihak ketiga ................
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ............................
22
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
68.179
12.053
184.657
12.681
185.654
107.961
76.819
61.472
217.144
309.680
174.176
366.303
221.464
526.418
236.723
443.224
37.541
99.364
59.579
124.192
78.248
171.920
103.111
155.922
152.928
132.446
245.013
572.693
2006
(Rp Juta)
124.412
31 Desember
2007
(Rp Juta)
173.893
2008
(Rp Juta)
198.680
31 Juli
2009
(Rp Juta)
172.724
112.317
150.450
86.443
310.640
126.670
26.696
11.157
1.845.674
115.686
180.331
47.224
219.789
140.662
30.655
5.458
1.967.731
259.986
203.832
49.812
273.492
102.792
23.502
2.773
2.651.547
25.607
1.220.183
58.934
180.639
57.761
53.326
1.946
3.421.084
1.671
4.594
4.584
6.684
18.884
89.630
126.047
1.044
6.182
3.917
17.059
17.740
85.904
131.846
906
8.575
17.059
22.195
82.849
131.584
2.179
8.076
17.059
60.873
80.523
168.710
1.971.721
2.099.578
2.783.131
3.589.794
168.710
131.584
126.047
131.846
3.421.084
2.651.547
1.845.674
1.967.731
2006
2007
2008
2009 (Juli)
Sumber : Perseroan
23
169.949
325.623
573.606
834.217
45.384
743.439
10.614
1.000
51.902
114.618
148.376
66.498
870.549 1.050.642 1.672.310
12.030
12.529
20.038
2.109
1.930
2.007
62.721
61.298
55.606
50.000
128.010
130.000
167.560
183.354
122.591
159.798
5.663
1.463
247.000
6.104
2.347
2.096
32.822
1.498.614 1.574.814 2.101.078 2.973.296
3.000
100.000
71.812
1.463
100.480
78.580
-
100.000
148.130
-
206.532
-
16.403
12.214
9.046
4.361
192.678 191.274 257.176 210.893
24
2006
(Rp Juta)
EKUITAS
Modal Saham ......
Saldo laba
Ditentukan Penggunaannya ..
Belum Ditentukan penggunaannya ..
JUMLAH EKUITAS
25
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
110.000
110.000
110.000
110.000
95.181
75.248
130.502
92.988
193.268
121.609
274.746
20.859
280.429
333.490
424.877
405.605
193.268
130.502
110.000
110.000
95.181
121.609
110.000
110.000
92.988
75.248
20.859
2006
2007
2008
2009 (Juli)
Modal Saham
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya
Sumber : Perseroan
Likuiditas
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur
dengan perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancar pada suatu tanggal tertentu.
Berikut adalah tingkat likuiditas Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
2006
(Rp Juta)
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
Aset Lancar ..
Kewajiban Lancar ...
1.845.674
1.498.614
1.967.732
1.574.814
2.651.547
2.101.078
3.421.084
2.973.296
123,2%
125,0%
126,2%
115,1%
Pada tanggal 31 Juli 2009, tingkat likuiditas Perseroan adalah sebesar 115,1%, mengalami penurunan dibandingkan
dengan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang sebesar 126,2%.
Pada tanggal 31 Desember 2008, tingkat likuiditas Perseroan adalah sebesar 126,2%, mengalami peningkatan
dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2007 yang sebesar 125,0%.
Pada tanggal 31 Desember 2007, tingkat likuiditas Perseroan adalah sebesar 125,0%, mengalami peningkatan
dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2006 yang sebesar 123,2%.
26
Selama periode 31 Desember 2006 sampai dengan 2008, Perseroan mengalami peningkatan tingkat likuiditas
terutama disebabkan oleh peningkatan aset lancar berupa kas dan setara kas, piutang pihak ketiga, tagihan bruto
kepada pemberi kerja pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang lain-lain pihak ketiga Perseroan
yang lebih tinggi daripada peningkatan kewajiban lancar berupa hutang bank jangka pendek dan hutang usaha pihak
ketiga Perseroan. Namun pada periode 7 (tujuh) bulan tahun 2009, tingkat likuiditas Perseroan mengalami penurunan
dikarenakan penjualan jasa konstruksi yang signikan umumnya terjadi di triwulan ke empat yang berdampak pada
peningkatan pencairan piutang dan penurunan hutang usaha pada triwulan tersebut.
k.
Solvabilitas
Tingkat solvabilitas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban lancar dan tidak lancarnya
yang diukur dengan perbandingan antara jumlah kewajiban berbunga terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR)
atau perbandingan antara jumlah kewajiban berbunga terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio = DER). Semakin
rendah tingkat solvabilitas maka kemampuan Perseroan semakin baik, demikian pula sebaliknya.
Berikut adalah tingkat solvabilitas Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009
dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
2006
(Rp Juta)
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
Aset ..
Kewajiban berbunga...
Ekuitas
1.971.721
577.075
280.429
2.099.578
427.566
333.490
2.783.131
801.616
424.877
3.589.794
964.217
405.605
Kewajiban/Aset (DAR)
Kewajiban/Ekuitas (DER) .
29,3%
205,8%
20,4%
128,2%
28,8%
188,7%
26,9%
237,7%
Pada tanggal 31 Juli 2009, tingkat solvabilitas Perseroan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing sebesar
26,9% dan 237,7%, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2008 dengan DAR dan
DER masing-masing sebesar 28,8% dan 188,7%.
Pada tanggal 31 Desember 2008, tingkat solvabilitas Perseroan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing
sebesar 28,8% dan 188,7%, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2007 dengan
DAR dan DER masing-masing sebesar 20,4% dan 128,2%.
Pada tanggal 31 Desember 2007, tingkat solvabilitas Perseroan ditunjukkan dengan DAR dan DER masing-masing
sebesar 20,4% dan 128,2%, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2006 dengan
DAR dan DER masing-masing sebesar 29,3% dan 205,8%.
Penurunan DAR dari tahun 2006 2007 yaitu dari 29,3% ke 20,4% disebabkan oleh terjadinya penurunan kewajiban
berbunga (-25,9%), sedangkan aset mengalami peningkatan positif (6,5%).
Peningkatan DAR dari tahun 2007 2008 yaitu dari 20,4% ke 28,8% disebabkan oleh rasio kenaikan kewajiban
berbunga yang lebih tinggi (87,5%) daripada rasio kenaikan aset (32,6%). Hal ini disebabkan karena penambahan
hutang jangka menengah.
Sedangkan, penurunan DAR dari tahun 2008 31 Juli 2009 yaitu dari 28,8% ke 26,9% disebabkan oleh rasio
kenaikan aset lebih tinggi (29,0%) daripada rasio kenaikan kewajiban (20,3%). Hal ini disebabkan oleh Perseroan
harus mendanai proyek-proyek yang didapat di triwulan II dan III, dengan penambahan hutang bank jangka pendek
dan adanya kenaikan pada uang muka pemberi proyek yang tersaji dalam kewajiban.
Penurunan DER dari tahun 2006 2007 yaitu dari 205,8% ke 128,8% disebabkan oleh terjadinya penurunan kewajiban
(25,9%), sedangkan ekuitas mengalami peningkatan positif (18,9%).
Peningkatan DER dari tahun 2007 2008 yaitu dari 128,2% ke 188,7% disebabkan oleh kenaikan rasio kewajiban
(87,5%) lebih tinggi daripada kenaikan rasio ekuitas (27,4%). Hal ini disebabkan karena penambahan hutang jangka
menengah.
Sedangkan, peningkatan DER dari tahun 2008 31 Juli 2009 yaitu dari 188,7% ke 237,7% disebabkan oleh terjadinya
kenaikan kewajiban (20,3%), sedangkan ekuitas mengalami penurunan ekuitas (-4,5%). Hal ini disebabkan karena
Perseroan harus mendanai proyek-proyek yang didapat di triwulan II dan III, dengan penambahan hutang bank jangka
pendek dan adanya kenaikan pada uang muka pemberi proyek yang tersaji dalam kewajiban. Sedangkan penurunan
ekuitas disebabkan oleh pembayaran dividen untuk laba tahun buku 2008 yang dibayarkan pada bulan Juni 2009.
27
l.
Imbal hasil investasi (return on investment = ROI) menunjukkan kemampuan aset produktif Perseroan untuk
menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap jumlah aset. Imbal hasil ekuitas
(return on equity = ROE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan
membandingkan laba bersih terhadap ekuitas.
Berikut adalah tabel imbal hasil investasi dan ekuitas Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
2006
(Rp Juta)
31 Desember
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
Aset .....
Ekuitas .
Laba bersih .
1.971.721
280.429
75.248
2.099.578
333.490
92.988
2.783.131
424.877
121.609
3.589.794
405.605
20.858
3,9%
37,42%
4,4%
38,6%
4,4%
40,1%
n.a.
n.a.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, imbal hasil investasi Perseroan yang ditunjukkan dengan ROI masingmasing sebesar 4,4% dan imbal hasil ekuitas Perseroan yang ditunjukkan dengan ROE sebesar 40,1% mengalami
peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2007 dengan ROE sebesar 38,6%. Peningkatan ROE ini
disebabkan oleh persentase kenaikan laba bersih yang lebih tinggi (30,8%) dibandingkan dengan persentase kenaikan
laba bersih (27,4%).
Pada tanggal 31 Desember 2007, imbal hasil investasi dan ekuitas Perseroan yang ditunjukkan dengan ROI dan ROE
masing-masing sebesar 4,4% dan 38,6% mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2006
dengan ROI dan ROE masing-masing sebesar 3,9% dan 37,42%. Peningkatan ROI ini disebabkan oleh persentase
kenaikan laba bersih yang lebih tinggi (21,1%) dibandingkan dengan persentase kenaikan aset (6,5%). Sedangkan,
ROE Perseroan juga mengalami peningkatan yang disebabkan oleh kenaikan persentase kenaikan laba bersih yang
lebih tinggi (21,1%) dibandingkan dengan persentase kenaikan ekuitas (18,3%).
m.
Arus Kas
Arus kas Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi diantaranya adalah penerimaan dari pelanggan, penghasilan
bunga dan penerimaan tagihan atas kelebihan pembayaran pajak dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok,
kontraktor dan karyawan, pembayaran beban keuangan, pembayaran pajak dan lainnya.
Arus kas Perseroan yang dipergunakan untuk aktivitas investasi diantaranya adalah untuk pembelian aset tetap,
penyertaan saham pada Perusahaan Aliasi, dan pembayaran lainnya, dikurangi dengan penerimaan dividen kas dari
Perusahaan Aliasi, penerimaan dari penjualan aset tetap dan lain-lain.
Arus kas Perseroan yang diperoleh dari aktivitas pendanaan diantaranya adalah penerimaan dari pinjaman jangka
pendek dan hutang bank jangka panjang dikurangi dengan pembayaran untuk pinjaman jangka pendek, hutang bank
jangka panjang dan hutang sewa guna usaha, pembayaran dividen kas kepada pemegang saham minoritas, dan
pembayaran kepada pihak hubungan istimewa.
Berikut adalah komposisi arus kas Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009
dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006:
2006
(Rp Juta)
Arus kas dari aktivitas operasi .
Arus kas dari aktivitas investasi ..
Arus kas dari aktivitas pendanaan ..
Kenaikan (penurunan) arus kas ..
92.110
(7.142)
(40.108)
44.860
28
31 Desember
2007
(Rp Juta)
313.213
(7.557)
(189.436)
116.220
2008
(Rp Juta)
(240.067)
(104.562)
343.829
(800)
31 Juli
2009
(Rp Juta)
(274.749)
21.133
143.691
(109.925)
Pembelanjaan Modal
Perseroan telah melakukan investasi dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagian besar pembelanjaan modal Perseroan
digunakan dalam rangka pembelian alat berat sebanyak 7 (tujuh) tower crane sebesar Rp22.744 juta pada tahun
2007, pembangunan Park Hotel di Cawang yang dimulai pada tahun 2008 dan sampai dengan Juli 2009 sebesar
Rp34.509 juta dan pembangunan PP University (Learning Center) di Cipayung sebesar Rp10.433 juta.
Pembelanjaan investasi alat berat tower crane tersebut dimaksudkan untuk memperkuat operasi Perseroan,
pembangunan Park Hotel di Cawang untuk pengembangan dan diversikasi di bidang realty, sedangkan pembangunan
PP University (Learning Center) di Cipayung untuk peningkatan kompetensi pegawai.
Sumber pendanaan yang digunakan untuk pembelanjaan modal berasal dari cadangan perusahaan dan pembiayaan
dari pihak perbankan dan pihak ketiga.
Kondisi perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik dan sebagai program prioritas Pemerintah
saat ini adalah dibidang Infrastruktur dan Energi. Program Pemerintah tersebut akan meningkatkan potensi pasar jasa
konstruksi dimasa yang akan datang.
5.
MANAJEMEN RISIKO
Dalam operasional bisnis, aspek risiko merupakan aspek terpenting yang wajib diperhitungkan dengan seksama.
Seringkali kinerja bisnis mengalami tekanan, sebagai akibat risiko tidak diperhatikan dan diperhitungkan dengan matang.
Oleh karena itu, risiko wajib diperhitungkan dan dipetakan jauh sebelum risiko berdampak negatif terhadap output dan
proses bisnis Perseroan. Risiko rugi wajib dikendalikan agar operasi bisnis berjalan menguntungkan. Kerugian yang
mungkin timbul dalam pengelolaan usaha dapat bersumber dari internal maupun eksternal Perseroan.
Sejak tahun 2005, Perseroan telah membakukan mekanisme pelaksanaan manajemen risiko terhadap proyek-proyek
prenancing, proyek swasta, proyek kerja sama dengan perusahaan lain dalam suatu prosedur atau work instruction
dan sebagai koordinator yang ditunjuk adalah kepala divisi riset & teknologi bekerja sama dengan kepala divisi unit
yang terkait.
29
Risiko teknis
Risiko teknis yang dihadapi Perseroan meliputi risiko global yaitu berkaitan dengan perubahan lingkungan,
perkembangan teknologi dan pergeseran politik. Berikutnya adalah risiko produksi yaitu ketika proyeksi pendapatan
berpotensi tidak dapat terpenuhi akibat membesarnya biaya operasi. Berkaitan dengan ini, Perseroan intensif
memperhitungkan dan melakukan riset komprehensif yang tepat terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya
perubahan lingkungan, politik, teknologi dan kendala-kendala yang berkaitan dengan operasional pemasaran
dan bisnis.
2.
Risiko keuangan
Fluktuasi nilai tukar Rupiah, tidak seimbangnya arus dana masuk dan keluar (cash ow), tingkat suku bunga,
kurang kokohnya struktur permodalan dan kendala dalam pengendalian kerugian akibat investasi merupakan
hal-hal yang wajib diperhitungkan dengan cermat oleh Perseroan.
Dalam kaitannya dengan hal ini, Perseroan senantiasa menyiapkan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan
buruk akibat meningkatnya risiko dalam berbagai hal tersebut. Upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan cara
menjaga ketat tingkat atau rasio-rasio keuangan Perseroan. Manajemen berupaya agar Perseroan senantiasa
berada pada tingkat sehat dengan melakukan pengelolaan usaha berdasarkan aturan yang ditetapkan Menteri
Keuangan mengenai kesehatan Keuangan BUMN. Disamping itu, Perseroan juga intensif mencari alternatifalternatif pengelolaan peluang dan operasi bisnis yang lebih menguntungkan dan relatif aman.
3.
Risiko hukum
Sebagai sebuah lembaga berbadan hukum, Perseroan tidak akan lepas dari persoalan-persoalan hukum
yang mungkin timbul. Permasalahan hukum bisa berakibat fatal terhadap pencapaian usaha Perseroan. Untuk
itu, Perseroan melakukan antisipasi dengan berdasar pada pasal-pasal hukum yang kuat dan senantiasa
menyesuaikan diri dengan berbagai kemungkinan perubahan dan pembaharuan dalam sistem regulasi hukum
yang berlaku.
Kebijakan manajemen risiko saat ini masih dalam proses penyempurnaan yang mencakup seluruh risiko Perseroan
meliputi antara lain:
Identikasi jenis-jenis risiko usaha serta proses dan prosedur pengendalian risiko usaha.
Penetapan toleransi risiko (risk tolerance) berdasarkan selera risiko (risk appetite). Dengan penetapan toleransi
risiko oleh Direksi, setiap unit kerja pemilik risiko akan senantiasa mengelola risiko yang kemungkinan akan
terjadi.
Komisaris melakukan pemantauan risiko dan mengevaluasi manajemen risiko setiap triwulan dalam rapat gabungan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
Perseroan telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan jenis risiko di atas. Diantaranya diterapkan pada
proyek Apartemen Intan, Pusdiklat BMG, Rusun Gading Nias, The Groove Bakrie JO, Apartemen Nirvana, BPK RI,
Dep. Kesehatan RI, PKJ TIM, dan Apartemen Eminence.
6.
KONDISI PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) selama semester pertama tahun 2009
dibanding periode yang sama tahun lalu tumbuh sebesar 4,2%. Namun, angka pertumbuhan tersebut masih lebih
rendah dibanding pertumbuhan pada semester pertama 2008, juga dibanding periode yang sama 2007, sebesar 6,4%.
Kontribusi terbesar atas pertumbuhan tersebut diperoleh dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,4%,
konsumsi pemerintah sebesar 18%, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 3%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi naik 2,3%. Penggerak pertumbuhan
kuartal kedua adalah sektor listrik, gas, dan air bersih (8,1%), pengangkutan dan transportasi (4,7%), serta pertanian
(3,5%).
Pemerintah menetapkan BI rate (4 September 2009) pada level 6,50% menurun 9,25% dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya (4 September 2008) yang berada pada level 9,25%. Penurunan BI rate tersebut diharapkan dapat
menjadi tanda bahwa proses pemulihan perekonomian masih terus berlanjut.
Dengan tingkat pertumbuhan sebagaimana disebutkan diatas, Indonesia termasuk dalam tiga besar negara dengan
pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, setelah Cina dengan pertumbuhan 7,5% dan India sebesar 5,4%. Hal
ini terjadi karena adanya efektivitas stimulus skal dan suku bunga yang relatif rendah yang diharapkan mampu
meningkatkan pertumbuhan investasi.
30
Dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian secara makro dan juga membaiknya kondisi pasar saham
global, memberikan dampak positif pada pasar saham Indonesia. Tingkat IHSG pada penutupan perdagangan per
30 September 2009 berada pada level 2.467 meningkat cukup tajam yakni 635 poin atau sekitar 34,7% dibanding
penutupan perdagangan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 1.832. (Sumber : Koran
Tempo, 1 Agustus 2009; Bloomberg, diolah)
Dengan kondisi makroekonomi yang semakin membaik yang diindikasikan oleh penurunan tingkat suku bunga
pinjaman, dan fokus pembangunan Pemerintah terhadap sektor infrastruktur akan menjadi suatu keuntungan bagi
Perseroan yang sudah menetapkan portofolio tahun yang akan datang, sebesar 80% berasal dari proyek pemerintah
akan berdampak positif terhadap kondisi likuiditas/cashow Perseroan.
7.
METODE PENJUALAN
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menggunakan metode pemasaran proyek, untuk mendapatkan
kontrak baru melalui proses tender, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mendapatkan proyek.
8.
Kecenderungan persaingan saat ini dari beberapa kompetitor Perseroan baik dari BUMN maupun swasta nasional
dan asing, terutama datang dari perusahaan yang memiliki funding yang lebih besar, memperlihatkan cara kerja
yang semakin kompetitif dalam upaya mendapatkan kontrak-kontrak sehingga mampu masuk ke dalam berbagai
proyek berskala besar. Selain itu dengan industri konstruksi yang semakin kompetitif, perusahaan juga bersaing
dalam memberikan mutu dan harga yang terbaik serta layanan produk baru yang berkualitas berupa inovasi yang
memberikan nilai tambah bagi konsumen.
31
V.
RISIKO USAHA
Investasi pada saham Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko. Sebelum memutuskan kegiatan investasi, maka
para calon investor harus secara hati-hati mempertimbangkan seluruh informasi yang ada dalam Prospektus ini,
terutama berbagai risiko dibawah ini dalam mengevaluasi untuk membeli saham Perseroan. Risiko lainnya yang
pada saat ini tidak diketahui Perseroan atau yang pada saat ini kami anggap tidak material dapat juga mengganggu
kegiatan usaha, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan atau prospek usaha Perseroan secara material. Harga
pasar saham Perseroan juga dapat mengalami penurunan yang diakibatkan oleh risiko-risiko ini sehingga dapat
menyebabkan kerugian investasi.
Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya antara lain sebagai berikut:
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
32
II.
2.
33
3.
4.
5.
34
6.
7.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan
kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan Perseroan dalam Prospektus.
35
VI.
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang mempunyai dampak cukup material
terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen
tertanggal 17 November 2009 atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan yang memperoleh pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian.
Seluruh kejadian penting yang material dan relevan yang teradi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal
Laporan Auditor Independen dapat dilihat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Perseroan yang terdapat pada
Bab XVI dalam Prospektus ini.
36
VII.
A.
Perseroan semula berbentuk N.V. Pembangunan Perumahan, yang merupakan hasil peleburan suatu Perusahaan
Bangunan bekas milik Bank Industri Negara yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi di Jakarta,
No. 48 tanggal 26 Agustus 1953 (Bank Industri Negara kemudian dilebur menjadi Bank Pembangunan Indonesia), dan
selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No.19 PRP Tahun 1960 dilebur kedalam P.N.Pembangunan Perumahan,
suatu Perusahaan Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret
1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan, yang telah diumumkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia No.84/1961, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.2218.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara
(PN) Pembangunan Perumahan Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), yang telah diumumkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia No.50 tahun 1971, bentuk Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan dirubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan dengan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan No.78
tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta Perubahan No.247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di hadapan Kartini
Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta (Akta Pendirian), yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. Y.A.5/105/2 tanggal 30 Maret 1974; didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah No.1186 dan 1187; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.48 tanggal 14 Juni 1974, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.249/1974.
Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya
yaitu :
1.
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang No.1 Tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas, yang dilakukan berdasarkanAkta PerubahanAnggaran Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pembangunan Perumahan No.13 tanggal 15 April 1998 Jo. Akta Perbaikan No.69 tanggal 18 Juni
1998, keduanya dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. C2-13771.HT.01.04-TH.98 tanggal
15 September 1998; Laporan Perubahan Anggaran Dasar telah diterima dan dicatat pada tanggal 15 September
1998, dengan No. C2-13770.HT.01.04.Th.98; telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kodya Jakarta Timur pada tanggal 3 Juni 1999, dengan No. Agenda 1313/BH.09.04/VI/99; dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tanggal 14 September 1999, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No.5731;
2.
Perubahan Aggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara, yang dilakukan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.99 tanggal 23 Desember
2003, yang dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan keputusan No. C-30255 HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Desember 2003, Laporan PerubahanAnggaran
Dasar telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Dirketorat Jenderal Adminstrasi Hukum Umum
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003, dengan
No. C-30256 HT.01.04.TH.2003, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Jakarta Timur pada tanggal 23 Januari 2004, dengan No. Agenda 107/BH.09.04/I/04 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 2004, Tambahan No.1622;
3.
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005, yang dilakukan berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No.121 tanggal
31 Juli 2008, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.AHU-54836.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008,
didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0075254.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008,
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No.86 tanggal 24 Oktober 2008, Tambahan
No.21058;
4.
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka peningkatan modal dasar, modal disetor dan perubahan nilai
nominal saham, yang dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat
dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat
PT PP (Persero) Nomor 16 tanggal 15 Oktober 2009, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta,
yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-49862.AH.01.02.
Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0067483.AH.01.09.
Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009;
37
5.
Dalam rangka Penawaran Umum Saham ini, Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Peraturan
Bapepam-LK nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar
Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No.02 tanggal 5 Januari 2010, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan
No. AHU-0000185.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010.
Selama 20 (dua puluh) tahun setelah perubahan bentuk menjadi persero, Perseroan melakukan diversikasi usaha
kantor dan realty, sehingga kegiatan usaha yang dijalankan hingga saat ini adalah jasa konstruksi, realty (pengembang)
dan properti. Pada tahun 1998, dimana terjadi krisis berkepanjangan di Indonesia, Perseroan melakukan reorganisasi
berupa perampingan jumlah pegawai dan restrukturisasi keuangan. Dengan bentuk yang lebih ramping dan esien,
Perseroan berhasil mempertahankan kinerja bisnis dan meningkatkan protabilitas.
Pada tahun 2004, Perseroan menjalankan program EMBO (Employee Management Buy Out), yaitu penjualan saham
Negara Republik Indonesia (divestasi) untuk program kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen. Pelaksanaan
penjualan saham melalui program EMBO dimaksud dilakukan melalui perjanjian tersendiri antara pemegang saham
dan koperasi, dalam hal ini mewakili karyawan dan manajemen.
Kemudian pada tahun 2008, sejalan dengan berkembangnya bisnis dan semakin kokohnya kondisi keuangan
Perseroan, Perseroan melakukan persiapan transformasi dimana pada tahun 2009 Perseroan berencana untuk
melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat. Sehubungan dengan rencana privatisasi Perseroan
melalui IPO tersebut, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari menteri Negara BUMN selaku pemegang saham
utama Perseroan sesuai dengan surat No. S-390/MBU/2009 tanggal 4 Juni 2009 perihal Rencana IPO Perseroan.
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No.02
tanggal 5 Januari 2010, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari
2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0000185.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010.
Maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melakukan usaha dibidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa
penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, Engineering Procurement dan Construction (EPC) perdagangan,
pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi, kepariwisataan,
perhotelan, jasa engineering dan perencanaan, pengembang untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
A.
Untuk mencapai maksud dan tujuan diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai
berikut :
1.
38
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Perminyakan.
Agro industri.
Kelistrikan.
Telekomunikasi.
Petrokimia.
2.
Perencanaan dan Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan
gedung, pekerjaan mekanikal elektrikal, radio telekomunikasi dan instrumentasi dan perbaikan/pemeliharaan
dan konsultasi.
3.
Pengukuran, penggambaran perhitungan dan penetapan biaya pekerjaan Konstruksi yang meliputi pekerjaan
sipil, gedung, mekanikal, elektrikal (quantity surveying).
4.
Layanan jasa konsultasi manajemen, manajemen proyek konstruksi, rekayasa industri, engineering dan
perencanaan.
5.
Melakukan usaha penyewaan dan penyediaan jasa dalam bidang peralatan konstruksi
6.
Pengembang :
-
Properti, meliputi namun tak terbatas pada bidang perhotelan, apartemen, perkantoran, kawasan
indutri, kawasan pariwisata, pengelolaan air bersih dan limbah, sarana olah raga dan produk properti
lainnya.
Realti, meliputi namun tidak terbatas pada bidang penyediaan kawasan siap bangun, pengadaan
perumahan, pengelolaan pengawasan perumahan.
Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana dan prasarananya, pembangunan dan
penjualan di bidang realti serta melakukan pengusahaan dan pengelolaan dibidang properti.
Pengelolaan kawasan.
7.
Building management.
8.
System development.
9.
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada huruf A diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha penunjang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk :
A.
Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling impor dan ekspor dan jasa ekspedisi/angkutan
darat serta perdagangan umum.
39
B.
Melakukan usaha dalam bidang agro industri yang meliputi pabrik kelapa sawit, gula, biodiesel, biothanol,
biogas dan biomass energi termasuk pengoperasian, produksi, pemeliharaan serta pendistribusian.
C.
D.
Investasi dan/atau pengelolaan usaha dibidang prasarana dan sarana dasar (infrastruktur) dan industri :
i.
ii.
iii.
E.
Industri Pabrikasi.
i.
B.
ii.
iii.
Elektronik dan komunikasi usaha-usaha lain yang menunjang usaha pokok Perseroan tersebut diatas
F.
G.
Untuk dapat menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi, Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam
Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah No.28, 29 dan 30 Tahun
2000 serta Surat Keputusan Dewan Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 22/KPTS/LPJK/D/II/2003
tentang penetapan akreditasi kepada Asosiasi Kontraktor (AKI) dengan memperoleh Ijin Usaha Jasa Konstruksi
dengan memperoleh ijin usaha sebagai berikut:
NO. IJIN
NOMOR PERIJINAN
TANGAL BERAKHIR
I. PERIJINAN UMUM
a.
Tanda Daftar Perseroan (TDP)
No.09.04.1.45.05647
17-Jul-2012
b.
01604/1.824.271
c.
01.001.613.7-051.000
d.
0275/1.824.1/09
08-Des-2010
b.
Ijin Usaha Jasa Konstruksi Nasional, dikeluarkan oleh Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
1. Bidang arsitektural, sipil, mekanikal, tata lingkungan
2.001486.09.3172.2.00409
19-Mar-2011
2.001486.3172.2.00916
30-Apr-2011
2.001486.3172.2.00916
16-Jun-2012
2.001486.3172.2.00916
16-Jun-2012
No.0018/AKI-AP/3100/III/08
19-Mar-2011
40
NO. IJIN
NOMOR PERIJINAN
07-Mei-2011
16-Jun-2012
i.
No.0091/
GAPEKSINDO/09/06/09
No.0091/
GAPEKSINDO/09/06/09
No.0091/
GAPEKSINDO/09/06/09
No.0048/AKAINDO/09/4/08
Sertikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
untuk bidang tata lingkungan
ii. Sertikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
No.0048/AKAINDO/09/4/08
untuk bidang mekanikal
LPJKN ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)
i.
TANGAL BERAKHIR
19-Mar-2011
30-Apr-2011
19-Mar-2011
30-Apr-2011
19-Mar-2011
30-Apr-2011
16-Jun-2012
16-Jun-2012
23-Apr-2011
23-Apr-2011
No.0016/ASPEKNAS/09/05/09 4-Mei-2012
Sertikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
untuk bidang mekanikal
LPJKN AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia)
i.
i.
C.
No.0088/AKLI/09/05/09
29-Apr-2011
Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan No.78 tanggal 15 Maret 1973, dibuat di
hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.48 tanggal 14 Juni 1974, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.249/1974, struktur permodalan,
susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham Perseroan pada saat pendirian sebagai Perseroan
Terbatas adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham
Prioritas Saham Biasa
Rupiah
%
Modal Dasar ...........................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Negara Republik Indonesia ..............................................
2. Ir. Suwito Danunagoro ......................................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .................
Saham dalam Portepel ..........................................................
150
600
750.000.000
150
150
-
349
499.000.000
99,80
1
1.000.000
0,20
350 500.000.000 100,00
250
250.000.000
Keterangan :
a.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara (PN) Pembangunan Perumahan
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 50 tahun 1971,
ditetapkan bahwa modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan berasal dari kekayaan Negara yang tertanam
sebagai modal dalam Perusahaan Bangunan Negara Pembangunan Perumahan sampai saat pembubarannya, yang jumlahnya kan
ditetapkanoleh Menteri Keuangan.
Berkaitan dengan penetapan modal tersebut, berdasarkan Akta Pendirian diketahui bahwa telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. Kep-92/MK/IV/3/1973 tanggal 3 Maret 1973 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan (Kep. Menkeu No.92/1973).
b.
Penyetoran atas modal disetor sebesar Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) telah disetor penuh dengan uang tunai.
41
2.
Berdasarkan Akta Penjualan dan Pembelian Serta Pemindahan dan Penyerahan Hak Atas Saham No.79 tanggal
15 Maret 1973, yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, telah terjadi pengalihan 1 (satu)
saham milik Ir. Suwito Danunagoro kepada Negara R.I. dengan harga sebesar Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah),
sehingga susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham
Prioritas Saham Biasa
Rupiah
%
Modal Dasar ...........................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia ...............................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .................
Saham dalam Portepel ..........................................................
150
600
750.000.000
150
150
-
Tahun 1983
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Pembangunan Perumahan
No.83 tanggal 29 Maret 1983, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.24 tanggal 23 Maret 1985, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
No.399, Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 16 Pebruari 1983 telah
memutuskan untuk mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan, termasuk di dalamnya meningkatkan/memperbesar
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, sehingga struktur permodalan, susunan pemegang
saham Perseroan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham Prioritas Saham Biasa
Rupiah
Modal Dasar .................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia .....................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .......
Saham dalam Portepel ................................................
1.600
6.400
1.600
1.600
-
500
500
5.900
8.000.000.000
2.100.000.000 100,00
2.100.000.000 100,00
5.900.000.000
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) menjadi Rp2.100.000.000,- (dua miliar seratus juta Rupiah)
berasal dari kapitalisasi cadangan dan laba ditahan.
Tahun 1987
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan No.32 tanggal 6 Juli 1987 Jo. Akta Perubahan No.231 tanggal 28 Desember 1987,
keduanya dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.24 tanggal 25 Maret 1989, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.511, Rapat Umum
Luar Biasa Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 23 Desember 1986 telah memutuskan merubah
struktur modal Perseroan, yaitu meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor sehingga struktur permodalan,
susunan pemegang saham Perseroan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham Prioritas Saham Biasa
Rupiah
Modal Dasar .................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia .....................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .......
Saham dalam Portepel ................................................
1.600
6.400
1.600
1.600
-
1.500
1.500
4.900
8.000.000.000
3.100.000.000 100,00
3.100.000.000 100,00
4.900.000.000
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp2.100.000.000,- (dua miliar seratus juta Rupiah) menjadi Rp3.100.000.000,- (tiga miliar seratus
juta Rupiah) berasal kapitalisasi dari cadangan dan laba ditahan.
42
Tahun 1990
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No.112 tanggal 16 Agustus 1990,
yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
Perseroan yang diadakan pada tanggal 3 Mei 1989 menyetujui untuk merubah struktur permodalan Perseroan, yaitu
meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham
Perseroan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham Prioritas Saham Biasa
Rupiah
Modal Dasar .................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia .....................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .......
Saham dalam Portepel ................................................
1.600
6.400
1.600
1.600
-
5.150
5.150
1.250
8.000.000.000
6.750.000.000 100,00
6.750.000.000 100,00
1.250.000.000
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp3.100.000.000,- (tiga miliar seratus juta Rupiah) menjadi Rp6.750.000.000,- (enam miliar tujuh
ratus lima puluh juta Rupiah) berasal dari kapitalisasi cadangan dan laba ditahan.
Tahun 1991
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan No.30 tanggal 7 Juni 1991, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.102 tanggal 22 Desember 1992, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No.6590, Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan yang diadakan
pada tanggal 12 Maret 1991 telah memutuskan untuk merubah struktur modal Perseroan, yaitu meningkatkan modal
dasar, modal ditempatkan dan disetor sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham Perseroan dan
komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham Prioritas Saham Biasa
Rupiah
Modal Dasar .................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia .....................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .......
Saham dalam Portepel ................................................
9.000
36.000
45.000.000.000
9.000
9.000
-
750
750
35.250
9.750.000.000 100,00
9.750.000.000 100,00
35.250.000.000
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar sebesar Rp6.750.000.000,- (enam miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi
Rp9.750.000.000,- (sembilan miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) berasal dari kapitalisasi cadangan dan laba ditahan.
Tahun 1992
Berdasarkan Akta Perubahan Angaran Dasar PT Pembangunan Perumahan No.85 tanggal 18 Desember 1992, yang
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.25 tanggal 27 Maret 1993, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.1295, Rapat Umum Luar
Biasa Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 6 November 1992 telah memutuskan menyetujui
dan mengesahkan perubahan struktur modal, yaitu meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham Perseroan dan komposisi kepemilikan saham saham
Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Saham Prioritas Saham Biasa
Rupiah
Modal Dasar .................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Negara Republik Indonesia .....................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh .......
Saham dalam Portepel ................................................
26.000
104.000
130.000.000.000
26.000
26.000
-
755
755
103.245
26.755.000.000 100,00
26.755.000.000 100,00
103.245.000.000
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp9.750.000.000,- (sembilan miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi Rp26.755.000.000,(dua puluh enam miliar tujuh ratus lima puluh lima juta Rupiah) berasal dari kapitalisasi cadangan dan laba ditahan.
43
Tahun 1998
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan No.13
tanggal 15 April 1998, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.74 tanggal 14 September 1999, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.5731,
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 7 Januari 1998 telah menyetujui
perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan termasuk diantaranya perubahan struktur modal Perseroan, yaitu
meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor sehingga untuk selanjutnya struktur permodalan, susunan
pemegang saham Perseroan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
40.000.000.000
40.000.000.000
120.000.000.000
100,00
100,00
Keterangan :
Di dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan No.13 tanggal 15 April 1998, yang dibuat di
hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta tersebut diatas disebutkan bahwa 100% atas modal yang ditempatkan Perseroan telah disetor penuh
oleh Negara Republik Indonesia, dengan cara sebagai berikut:
a.
Sebesar Rp26.755.000.000 (dua puluh enam miliar tujuh ratus lima puluh lima juta Rupiah) merupakan setoran modal lama sesuai Akta No.85
tanggal 18 Desember 1992 tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Pembangunan Perumahan, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah S. H.,
Notaris di Jakarta, serta telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-387.HT.01.04TH.93 tanggal 22 Januari 1993, didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 40/Leg/1993 tanggal 23 Januari 1993, diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 25, tanggal 27 Maret 1993 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1295 tahun 1993.
b.
Sebesar Rp13.245.000.000 (tiga belas miliar dua ratus empat puluh lima juta Rupiah) berasal dari Kapitalisasi Cadangan Umum sesuai dengan
Neraca per tanggal 31 Desember 1996 yang telah di audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Tahun 2003
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan
No.99 tanggal 23 Desember 2003, dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas
Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal
13 Februari 2004, Tambahan No.1622, Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal
9 Desember 2003 telah menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk diantaranya perubahan struktur
modal Perseroan, yaitu merubah nilai nominal saham, meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor,
sehingga untuk selanjutnya, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham
Perseroan menjadi sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp500,- per saham
JumlahSaham
NilaiNominal(Rp)
800.000.000
400.000.000.000
220.000.000
220.000.000
580.000.000
110.000.000.000
110.000.000.000
290.000.000.000
100,00
100,00
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp40.000.000.000,- (empat puluh miliar Rupiah) menjadi Rp110.000.000.000,- (seratus sepuluh
miliar Rupiah) berasal dari :
a)
Penambahan penyertaan modal Negara R.I. sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1998 tanggal 18 Februari 1998 dari modal
disetor lainnya sebesar Rp6.311.130.000,- (enam miliar tiga ratus sebelas juta seratus tiga puluh ribu Rupiah);
b)
Kapitalisasi selisih (keuntungan) penilaian kembali aset tetap sebesar Rp61.667.282.283,- (enam puluh satu miliar enam ratus enam puluh tujuh
juta dua ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan puluh tiga Rupiah) sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No.03/WPJ.06/KP.0104/2001 tanggal 26 September 2001;
c)
Kapitalisasi cadangan umum sebesar Rp2.021.587.717,- (dua miliar dua puluh satu juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh belas
Rupiah).
Tahun 2004
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 7 tanggal 9 Februari 2004 yang dibuat di hadapan
Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, telah terjadi penjualan saham sebanyak 49% (empat puluh sembilan persen)
dari 220.000.000 (dua ratus dua puluh juta delapan ratus ribu) saham yang dimiliki Negara Republik Indonesia atau
sebanyak 107.800.000 (seratus tujuh juta delapan ratus ribu) saham dengan nilai nominal sebesar Rp500,- (lima ratus
Rupiah) dengan harga penjualan sebesar Rp63.225.000.000,- (enam puluh tiga miliar dua ratus dua puluh lima juta
44
Rupiah) kepada Koperasi Karyawan Pemegang Saham Pembangunan Perumahan (KKPSPP), suatu badan hukum
berbentuk koperasi yang didirikan dengan tujuan khusus untuk mewakili kepentingan manajemen dan karyawan
Perseroan dalam program EMBO (Employee Management Buy Out).
Penjualan saham mana telah mendapat persetujuan sebelumnya dari Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia berdasarkan
Suratnya No.PW.001/7488/DPRRI/2003 tanggal 12 Desember 2003, perihal : Persetujuan Rencana Privatisasi
PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Selaku RUPSLB Perseroan
berdasarkan Suratnya No.: KEP-289/MBU/2003 tertanggal 9 Desember 2003, sehingga setelah jual beli tersebut
susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
56.100.000.000
53.900.000.000
110.000.000.000
290.000.000.000
51,00
49,00
100,00
Keterangan :
Penjualan saham milik Negara Republik Indonesia pada Perseroan sebagaimana dimaksud di atas telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
No. 64 Tahun 2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan.
Tahun 2008
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan No.121 tanggal 31 Juli 2008, yang dibuat di hadapan
Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No.86
tanggal 24 Oktober 2008, Tambahan No.21058, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi
kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut :
56.100.000.000
53.900.000.000
110.000.000.000
290.000.000.000
51,00
49,00
100,00
Tahun 2009
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat PT PP (Persero) Nomor 16 tanggal 15 Oktober 2009,
dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. No.AHU-49862.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober
2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0067483.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009,
para pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2009 telah mengambil Keputusan di luar Rapat Umum
Pemegang Saham, yaitu menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dan perubahan
nilai nominal saham, sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
193.976.460.000
186.369.540.000
380.346.000.000
1.119.654.000.000
51,00
49,00
100,00
Keterangan :
Peningkatan modal disetor Perseroan dari sebesar Rp110.000.000.000,- (seratus sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp380.346.000.000,- (tiga ratus
delapan puluh miliar tiga ratus empat puluh enam juta Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan Perseroan sampai dengan tahun 2008.
45
Berdasarkan Akta Hibah Saham No.26 tanggal 19 Oktober 2009 Jo. Akta Penegasan Hibah Saham No.01 tanggal
5 Januari 2010, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H.,Notaris di Jakarta (Akta Hibah), Koperasi Karyawan Pemegang
Saham Pembangunan Perumahan (Pihak Pertama) telah menghibahkan saham yang dimilikinya dalam Perseroan
sejumlah 529.878.160 (lima ratus dua puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu seratus enam puluh)
saham kepada Negara Republik Indonesia (Pihak Kedua).
Hibah saham tersebut diatas telah mendapat persetujuan dari Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tentang Hibah Saham, Penjualan
Saham Dan Perubahan Anggaran Dasar Dalam Rangka IPO Nomor KEP-214/MBU/2009 dan Nomor 077/KKPSPP/
IX/2009 tanggal 30 September 2009 Jo. Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Tentang Penegasan Kembali Keputusan Para
Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan Nomor KEP-04/MBU/2010,
Nomor 003/KKPSPP/I/2010 tanggal 04 Januari 2010, keduanya dibuat dibawah tangan, yang dinyatakan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No.02 tanggal 5 Januari
2010, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-00127.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0000185.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010.
Sehingga struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham Perseroan setelah
hibah adalah sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
%
15.000.000.000 1.500.000.000.000
2.469.642.760 246.964.276.000
1.333.817.240 133.381.724.000
3.803.460.000 380.346.000.000
11.196.540.000 1.119.654.000.000
64,93
35,07
100,00
Keterangan :
Hibah saham sebagaimana dimuat dalam Akta Hibah memuat ketentuan antara lain sebagai berikut :
-
Segala keuntungan yang didapat dan/atau kerugian yang diderita dari apa yang dihibahkan dengan akta ini, menjadi hak dan atau tanggungan
Pihak Kedua.
Pihak Pertama tidak berhak untuk memperhitungkan dividen-dividen yang belum dibayar atas saham-saham tersebut, jika sekiranya ada, karena
semuanya itu telah termasuk dalam hibah saham tersebut.
Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua, bahwa apa yang dihibahkan dengan akta ini benar-benar miliknya, tidak digadaikan atau dipertanggungkan
dengan cara apapun juga, bebas dari sitaan dan belum pernah dipindahkan kepada pihak lain, sehingga Pihak Kedua dibebaskan oleh Pihak
Pertama. Bahwa Pihak Kedua tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain berdasarkan hal-hal tersebut.
Sesuai dengan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan
Perumahan Nomor KEP-214/MBU/2009-077/KKPSPP/IX/2009, tertanggal 30 September 2009 tersebut, Pihak Pertama dan Pihak Kedua
sepakat bahwa hibah saham ini berlaku efektif sejak tanggal diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Struktur Kepemilikan
Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan, dan hibah
saham yang dilaksanakan dengan akta ini akan batal demi hukum apabila Perseroan tidak jadi melaksanakan Privatisasi.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No.02
tanggal 5 Januari 2010 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-00127.AH.01.02. Tahun 2010
tanggal 5 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0000185.AH.01.09.Tahun
2010 tanggal 5 Januari 2010, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham
Perseroan adalah sebagai berikut :
ModalDasar ......................................
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
1. Negara Republik Indonesia ...
2. Koperasi Karyawan Pemegang
Saham Pembangunan Perumahan
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh ...................................
Saham dalam portepel ..........
2.469.642.759
100
246.964.275.900
246.964.276.000
64,93
1.333.817.240
133.381.724.000
133.381.724.000
35,07
3.803.459.999
11.196.540.000
46
100
D.
1.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Bersama Menteri Negara BUMN dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham
PP (KKPSPP) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham No.47 tanggal 2 November 2007, yang dibuat di hadapan Imas
Fatimah,S.H.,NotarisdiJakartaJis.KeputusanBersama MenteriNegaraBUMNDanKoperasiKaryawanPemegangSaham
PP (KKPSPP) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan
Nomor : KEP-209/MBU/2009 dan Nomor 076a/KKPSPP/IX/2009 tanggal 30 September 2009 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan, dan
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat PT PP (Persero) Nomor 16 tanggal 15 Oktober 2009, yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-49862.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal
15 Oktober 2009, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0067483.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal
15 Oktober 2009, Akta Pernyataan Keputusan Menteri Negara BUMN Dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham
PT Pembangunan Perumahan Selaku RUPS No.27 tanggal 19 Oktober 2009, dan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan (Persero) PT. Pembangunan
Perumahan No.02 tanggal 5 Januari 2010, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0000185.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 5 Oktober 2010, yang ketiganya
dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai
berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris (Independen)
Komisaris
Ir. Daryatno
Berdasarkan Akta Pernyataan Bersama Menteri Negara BUMN dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham PP
(KKPSPP) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, No.16 tanggal 12 Maret 2009, dibuat di hadapan Imas
Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, Jis. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat dan Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan disingkat PT PP (Persero) Nomor
16 tanggal 15 Oktober 2009 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.
AHU-49862.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan
No. AHU-0067483.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009, dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Di Luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan (Persero) PT. Pembangunan Perumahan No.02 tanggal
5 Januari 2010 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan
No. AHU-0000185.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010, yang keduanya dibuat dihadapan Imas Fatimah,
SH, Notaris di Jakarta, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :
Direksi
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Operasi
Direktur Pemasaran
47
Berikut ini adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Komisaris dan Direksi :
Komisaris:
Ir. Hendrianto Notosugondo, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 60 tahun.
Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1975.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang.
Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu:
48
49
Direksi
Ir. Musyanif, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 56 tahun.
Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Teknologi Surabaya, Jawa
Timur pada tahun 1979.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2004 sampai sekarang.
Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu:
50
51
Pengangkatan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan
Bapepam No. IX.I.6, tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.
2.
Sehubungan pemenuhan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-315/BEJ/06-2000
tanggal 30 Juni 2000, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 033/SK/PP/DIR/2007 tanggal
28 Agustus 2007, Perseroan telah menentukan bahwa kepala Divisi Corporate Secretary sebagai Sekretaris
Perusahaan, sehingga dalam hal ini jabatan Sekretaris Perusahaan dipegang oleh Ir. Betty Ariana, MT.
3.
Komite Audit
Sehubungan dengan pemenuhan ketentuan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-3/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000
juncto Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. 29/PM/2004
tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah
membentuk komite audit berdasarkan Surat Keputusan Komisaris PT PP (Persero) No.03/SK/KOM/PP/2008 tanggal
2 Desember 2008 Tentang Penunjukan kembali Anggota Komite Audit Tahun Kerja 2009 Jis. Surat Keputuan Dewan
Komisaris PT PP (Persero) No. 03/SK/KOM/PP/2009 tanggal 1 Oktober 2009 tentang Perubahan Ketua Komite
Audit PT PP (Persero) dan Surat Keputuan Dewan Komisaris PT PP (Persero) No. 05/SK/KOM/PP/2009 tanggal
10 Desember 2009 Tentang Pemberhentian Anggota Komite Audit Masa kerja tahun 2009 dan Pengangkatan Anggota
dan Sekretaris Komite Audit PT PP (Persero) untuk masa kerja tahun 2010-2011, dimana ditetapkan Susunan Komite
Audit adalah sebagai berikut:
Ketua
: Ir. Sumarto
: Anang Suryana, Ak
52
E.
Presiden Direktur
Satuan Pengawas
Internal
Sekretaris Perusahaan
Divisi Sumber
Daya Manusia
Divisi Riset
dan
Teknologi
Divisi Operasi I
Cabang I
Cabang IX
Cabang II
Direktur Operasi
Direktur Pemasaran
Divisi
Pemasaran
Luar Negeri & EPC
Divisi
Pengembangan
Divisi
Pemasaran
Divisi Operasi II
Cabang III
Cabang IV
Cabang Luar
Negeri
53
Direktur Keuangan
Divisi
Keuangan
Divisi
Akuntansi
Cabang V
Cabang VII
Cabang VI
F.
1.
54
Pembentukan PP University
PP University bukan saja memiliki fasilitas yang memadai, berupa ruang kelas yang nyaman, domitory/
asrama bagi peserta pelatihan, research & development room, workshop serta perpustakaan, namun juga
didukung oleh program pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan strategi pengembangan perusahaan.
Pada dasarnya PP University memiliki dua program utama yakni Program Pengembangan (Human Capital
Development) yang ditujukan bagi karyawan baru, karyawan yang akan di promosikan serta kandidat
utama yang akan dididik untuk siap menduduki jabatan di unit-unit usaha baru Perseroan dan Program
Training yang ditujukan untuk meng-up-date core competences bagi seluruh karyawan. Kedua program
tersebut dirancang semaksimal dan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skill) dan sikap (attitude) yang diperlukan di seluruh unit usaha Perseroan. Tiga aspek K-S-A
yang saling bersinergi tersebut diharapkan mampu menghasilkan perubahan pola pikir dan tingkah laku
baru yang lebih baik dan sejalan dengan strategi Perseroan dalam mengembangkan Perseroan ke depan
sesuai yang tertulis di dalam visi.
Penggajian karyawan Perseroan telah sesuai dengan ketentuan mengenai Upah Minimum Regional (UMR) yang
berlaku.
Dalam hal renumerasi, Perseroan telah melaksanakan kebijakan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang tertuang di dalam surat Kementrian Negara Nomor: S-326/S.MBU/2002 tanggal 3 Mei 2002 tentang Penetapan
Renumerasi Direksi/Dewan Pengawas BUMN. Mengacu pada kebijakan tersebut, penetapan gaji/honorarium dan
tantiem bagi Pengurus Perseroan didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Paket renumerasi yang dikeluarkan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp2.208,00
juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan masing-masing sebesar Rp1.849,20 juta dan
Rp1.575,96 juta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Gaji dan kompensasi
lainnya tersebut didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang ditetapkan di Jakarta bulan April 2008 dan telah mendapatkan
pengesahan dari Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.319/PHJJSK-PKKAD/V/2008 tanggal
13 Mei 2008 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT. Pembangunan Perumahan (Persero), dengan nomor
pendaftaran 22/PP/P-2/V/2008, serta berlaku terhitung tanggal 13 Mei 2008 sampai dengan tanggal 12 Mei 2010.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki Kesepakatan Kerja Bersama/KKB dengan karyawan.
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perseroan memiliki total karyawan sejumlah 1.411 orang, dengan perincian sebagai
berikut:
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Kepangkatan
31 Juli
2009
KDV ..
KDV Setingkat .
KCB
KBG ...
KBG Setingkat .
Staf .
Lain-lain .
Jabatan Proyek
Jumlah ..
10
2
9
15
17
270
126
961
1.411
2008
2007
10
2
9
23
17
248
126
972
1.408
14
3
9
23
17
248
130
890
1.337
55
31 Desember
2006
12
4
7
21
19
248
130
897
1.338
2005
2004
12
4
7
21
17
280
145
881
1.367
12
4
7
21
17
286
147
875
1.369
36
592
207
576
1.411
2008
2007
31 Desember
2006
2005
2004
36
595
207
570
1.408
34
345
209
749
1.337
32
347
209
750
1.338
31
379
209
748
1.367
29
337
207
796
1.369
2008
2007
31 Desember
2006
2005
2004
44
141
234
319
234
141
44
1.408
44
142
227
292
491
112
29
1.337
45
145
235
305
498
110
29
1.367
44
142
237
307
498
112
29
1.369
2005
2004
366
1.001
1.367
360
1.009
1.369
44
141
231
306
491
118
57
20
1.411
45
142
227
292
491
112
29
1.338
375
1.036
1.411
2008
2007
393
1.015
1.408
386
951
1.337
31 Desember
2006
364
979
1.338
adalah status pegawai bulanan dengan hubungan kerja untuk waktu tidak tertentu.
**
adalah status pegawai dengan hubungan kerja untuk waktu tertentu yang ditentukan dalam perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
Sampai saat Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.
Kesejahteraan dan Program Perlindungan Karyawan
Perseroan memberikan perhatian yang tinggi terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan karyawan, mulai
dari penyediaan tempat kerja yang layak dan selaras dengan perkembangan program, teknologi dan jumlah karyawan.
Perseroan juga memberikan perhatian yang tinggi kepada karyawan melalui program-program kesejahteraan maupun
program perlindungan bagi karyawan dan keluarganya.
Struktur yang dilakukan Perseroan dalam menyediakan program-program kesejahteraan dan perlindungan karyawan
di antaranya adalah:
a.
Gaji pokok
Tunjangan perumahan
Tunjangan keluarga
Tunjangan umum
56
b.
Fasilitas pengobatan:
Pegawai di kantor pusat dan cabang-cabang yang besar asuransi kesehatan, meliputi:
c.
Pola I, Perseroan membeli tanah dan tanah dikreditkan ke karyawan, sedangkan karyawan meminjam KPR
ke bank.
Pola II, Perseroan membeli tanah dan membangun rumah. Selanjutnya karyawan mendapat kredit
perumahan dari Perseroan.
Pola III, Perseroan meminjamkan uang kepada karyawan untuk renovasi rumah.
Penghargaan
Perseroan memberikan penghargaan bagi pegawai bulanan tetap yang mempunyai loyalitas yang tinggi serta
performance yg baik. Penghargaan ini dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:
LSJ (Lencana Satya Jasa) kelas III (Perunggu), diberikan kepada pegawai yang telah mengabdi selama 10 tahun
secara tidak terputus dan performance-nya baik.
LSJ (Lencana Satya Jasa) kelas II (Perak), diberikan kepada pegawai yang telah mengabdi selama 20 tahun
secara tidak terputus dan performance-nya baik.
LSJ (Lencana Satya Jasa) kelas I (Emas), diberikan kepada pegawai yang telah mengabdi selama 25 tahun
dan/atau usia 55 tahun serta telah menerima LSJ kelas II.
Dalam meningkatkan kualitas, mutu dan produktitas karyawan yan baik, maka Perseroan menjalin hubungan yang
baik dengan semua karyawan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
Administrasi Personalia
berfungsi mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggungjawab terhadap
employee database, payroll dan pembayaran benet lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatam cuti
tahunan. Langkah strategis yang telah diambil Perseroan adalah penggunaan media ITSDM online yang
berfungsi tidak hanya sebagai media database karyawan, namun juga sebagai media seleksi data efektif untuk
mendapatkan SDM yang tepat untuk tugas tertentu.
G. PROGRAM PENSIUN
Program pensiun diberikan kepada pegawai bulanan tetap yang menjadi anggota Dana Pensiun (DP) pada saat
pegawai berusia 55 tahun. Selama pegawai tersebut masih bekerja, pegawai yang bersangkutan membayar iuran
pensiun dan Perseroan juga memberikan iuran pensiun kepada Dana Pensiun dengan porsi sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Perseroan yang mengacu kepada Undang-Undang Dana Pensiun. Badan yang mengelola Dana
Pensiun pegawai ini dikelola oleh Badan Dana Pensiun PT PP disingkat DPPP.
DPPP didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan selaku Pendiri Dana Pensiun Pembangunan
Perumahan No.127/SK/PP/DIR/2003 tanggal 29 Agustus 2003 tentang Peraturan Dana Pensiun Pembangunan
Perumahan.
Peraturan Dana Pensiun Pembangunan Perumahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-372/KM.6/2003
tertanggal 31 Oktober 2003 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 6 April
2004 No.28 Tambahan No.18.
57
Visi DPPP adalah menjadi dana pensiun yang sehat dan mampu menunjang kepentingan pendiri dalam memberikan
jaminan terpeliharanya kesinambungan penghasilan di hari tua bagi para pensiun. Sedangkan misi DPPP adalah
sebagai berikut:
1.
Menyelenggarakan sistem kepesertaan program pensiun secara rapi, tertib dan akurat.
2.
Menyelenggarakan sistem penerimaan dan administrasi iuran pensiun secara tertib dan bertanggung jawab.
3.
4.
Mengelola kekayaan dana pensiun melalui pedoman/ kebijaksanaan investasi sesuai dengan arahan investasi
dan ketentuan perundangan yang berlaku, aman serta memberikan hasil yang maksimal.
DPPP adalah termasuk ke dalam Dana Pensiun Pemberi Kerja / DPPK dengan Program Manfaat Pasti. Dimana,
manfaat pensiun yang berlaku di DPPP adalah sebagai berikut:
1.
Manfaat Pensiun Ditunda: diberikan kepada pegawai yang berhenti bekerja sebelum usia 45 tahun, tetapi masa
kerja sudah lebih dari 3 tahun.
2.
Manfaat Pensiun Dipercepat: diberikan kepada pegawai yang berhenti bekerja pada usia 45 tahun atau lebih
tetapi belum mencapai usia 55 tahun.
3.
Manfaat Pensiun Normal: diberikan kepada pegawai yang sudah mencapai usia 55 tahun.
Sesuai ketentuan perundang-undangan, Perseroan senantiasa membayar iuran jaminan sosial tenaga kerja
(JAMSOSTEK) bagi seluruh karyawannya melalui PT JAMSOSTEK. Jaminan sosial tenaga kerja ini juga merupakan
Jaminan Hari Tua (JHT) yang akan diberikan kepada setiap pegawai saat pegawai pensiun.
H.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa konstruksi, Perseroan menetapkan kebijakan di bidang kualitas
Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan yang berlaku bagi Unit Kantor Pusat Pusat, Divisi Operasi,
Cabang dan Proyek.
Kebijakan-kebijakan Perseroan adalah sebagai berikut:
-
Quality Policy
Melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja dan pengelolaan
lingkungan dengan melibatkan pihak terkait
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap
kegiatan kerja
Penerapan sistem manajemen SHE selalu mengikuti peraturan-peraturan dan persyaratan lain yang
berlaku
Safety, Health & Environmental Policy Plan proyek disusun oleh Tim Juklak. Untuk meningkatkan kompetensi,
pencegahan kecelakaan kerja dan meningkatkan kesadaran SHE bagi semua pihak terkait di proyek (pekerja,
subkontraktor, mandor, wakil owner, karyawan, dan tamu), maka diselenggarakan training-training dan sosialisasi
sebagai berikut:
a.
Training-training khusus SHE untuk subkontraktor, mandor, pekerja yang perlu diadakan sesuai item kegiatan
yang signikan dalam IBPR & aspek penting IPPAL.
b.
58
c.
CM / PM (Proyek)
b.
KCB (Cabang)
c.
MR (UKP)
I.
Perusahaan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan / good corporate governance ("GCG") sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia No. Kep-117/M-MBU/2002, yaitu transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian serta kewajaran dan kesetaraan.
Transparansi (Transparancy)
Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi dan relevan mengenai perusahaan.
Pengungkapan informasi yang jelas, tepat waktu, memadai, jelas dan dapat diperbandingkan, yang mencakup
informasi kebijakan keuangan, operasi produksi, pemasaran, teknologi, manajemen sumber daya manusia,
internal auditor, pengembangan usaha dan keputusan-keputusan penting lain.
Akuntabilitas (Accountability)
Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan Perusahaan
terlaksana secara efektif. Menetapkan tugas dan tanggung jawab serta penilaian kinerja secara jelas, baik pada
tingkatan Pengurus Perusahaan serta semua elemen organisasi secara menyeluruh.
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Memastikan bahwa Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dan taat
pada hukum dan peraturan yang berlaku serta melaksanakan pengendalian.
Kemandirian (Independency)
Yaitu suatu keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh /
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
Kewajaran (Fairness)
Yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak setiap individu dan stakeholder lainnya yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip GCG tersebut diterapkan oleh manajemen Perseroan dengan antara lain menyiapkan buku manual
GCG, membentuk komite Audit di bawah Dewan Komisaris yang mempunyai tugas antara lain memastikan
diterapkannya prinsip-prinsip GCG dalam aktivitas usaha Perseroan, memastikan bahwa Kode Etik Perusahaan yang
diterbitkan sejak tahun 2004 dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh jajaran Perseroan. Selain itu, evaluasi penerapan
GCG dilakukan dengan menunjuk BPKP sebagai assessor. Sejak assessment pertama yang dilakukan untuk periode
tahun 2004, Perseroan secara berturut-turut selalu menghasilkan nilai yang baik, yaitu melebihi 70. Hasil assessment
tahun 2007 disajikan pada tabel di bawah ini :
59
Uraian
Hak dan kewajiban
Pemegang saham
Kebijakan GCG
Penerapan GCG oleh:
- Komisaris
- Komite Komisaris
- Direksi
- Satuan Pengawas Intern
- Sekretaris Perusahaan
Pengungkapan informasi
Komitmen
Jumlah
Bobot
Skor
9
8
5,29
6,93
27
6
27
3
3
7
10
21,86
5,34
22,93
2,14
2,10
5,62
7,98
100
80,19
Kementerian BUMN menyatakan bahwa bagi BUMN yang memiliki nilai hasil assessment melebihi 70, maka
assessment cukup dilaksanakan dua tahun sekali. Perseroan akan melaksanakan assessment GCG berikutnya untuk
periode tahun 2009.
Perseroan telah berhasil meraih Annual Report Award pada tahun 2008 dari Departemen Keuangan Republik
Indonesia, dimana porsi penilaian tertinggi dari award tersebut adalah pada aspek keterbukaan informasi yang
merupakan bagian penting dari tata kelola perusahaan.
J.
Sejak tahun 1992, Perusahaan telah melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 tentang
Pedoman Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi melalui Badan Usaha Milik Negara, serta berdasarkan
Surat Edaran No. SE-03/MBU.S/2007 tahun 2007 tentang Wilayah Binaan dan BUMN Koordinator PBKL.
Tanggung jawab sosial Perseroan yang diwujudkan melalui PKBL tersebut semakin memegang peranan yang penting
mengingat dampak krisis ekonomi global yang terjadi sejak tahun 2008. Data Pemerintah menunjukkan bahwa
penurunan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah akan megakibatkan dirumahkannya sebanyak 240.000 angkatan
kerja. Program PKBL diharapkan dapat turut mendorong peningkatan pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) sebagai salah satu alternatif solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Program Kemitraan
Pada tahun 2008, Perseroan telah menyalurukan dana sebesar Rp2.100 miliar kepada 61 unit Mitra Binaan. Mitra
Binaan Perseroan terdiri atas usaha kecil yang berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum ataupun yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Sedangkan sektor usahanya meliputi antara lain sektor
industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, jasa dan sektor lainnya, dengan wilayah binaan mencakup
DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dana Program Kemitraan tersebut disalurkan dalam
bentuk modal kerja dan hibah.
Fokus perhatian Perseroan saat ini adalah upaya perbaikan pengelolaan dan Program Kemitraan, karena dana
tersebut bukanlah sekedar sumbangan, melainkan dana usaha yang harus diupayakan agar terus bergulir. Salah
satu indikator perbaikan pengelolaan dana adalah menurunnya tingkat Non Performing Loan (NPL). Data Kementrian
BUMN menunjukkan bahwa hingga tahun 2004 angka NPL dana PKBL sempat mencapai angka 40%, namun posisi
tahun 2008 telah menunjukkan perbaikan pada angka 15%. Upaya-upaya untuk menurunkan angka NPL terus
dilakukan antara lain dengan bekerja sama dengan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyaluran dan
pengelolaan kredit UMKM. Pada akhir tahun 2008, Perseroan telah menggalang kerjasama jejaring (channeling)
dengan PNM (Permodalan Nasional Madani) yang memiliki core business jasa penyaluran kredit. Tahap selanjutnya
adalah penjajakan kerjasama dengan Pegadaian dan Bahana Ventura.
Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan Perseroan bertujuan untuk membedayakan masyarakat di sekitar lingkungan usaha
Perseroan yang pada akhirnya membentuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penggalangan kebersamaan
yang kondusif bagi iklim usaha Perseroan. Melalui program ini Perseroan ikut berperan aktif dalam menggerakkan
roda perekonomian nasional pada umumnya dan lingkungan sekitar Perseroan pada khususnya.
Pada tahun 2008, Perseroan menyalurkan dana sebesar Rp958.350 juta dalam bentuk bantuan beasiswa pendidikan,
peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana sosial, bantuan sarana ibadah, serta
kegiatan BUMN peduli.
60
Dalam bidang pendidikan, Perseroan membantu biaya pendidikan siswa SMA berprestasi, baik dari sekolah unggulan
maupun non unggulan, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan prestasi mereka yang baik, siswa-siswa
tersebut dapat diterima di sekolah tinggi atau universitas unggulan.
Pada bulan Desember 2008 Perseroan telah melaksanakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat menengah ke
bawah di Kelurahan Cengkareng Timur Jakarta Barat, yaitu bantuan biaya operasi bibir sumbing untuk beberapa anak
berusia di bawah 5 tahun. Operasi dilaksanakan di RS. Cipto Mangun Kusumo, Jakarta Pusat. Selain itu, satgas PKBL
Perseroan pada tahun 2008 telah memberikan bantuan penyediaan kesehatan untuk Puskesmas di Jakarta Timur.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
K.
Kegiatan
Bantuan pendidikan
Peningkatan kesehatan masyarakat
Pengembangan prasarana dan sarana umum
Bantuan sarana ibadah
Pelestarian alam
BUMN Peduli
Total penyaluran
Realisasi (Rupiah)
409.475.200
69.225.000
87.350.000
8.800.000
9.500.000
399.000.000
958.350.200
Sejak berdirinya Perseroan, kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan mengalami perkembangan sesuai dengan
situasi dan kondisi di masa-masa tersebut.
1.
Menjalankan usaha dalam memberikan pelayanan konsultasi dalam bidang pembangunan dan pekerjaan
sipil pada umumnya.
ii)
Menjalankan perusahaan pembangunan (kontraktor yang antara lain meliputi bidang arsitektur, perencanaan,
pengawasan, termasuk diantaranya gedung-gedung, jalan-jalan, dermaga-dermaga dan pengairan serta
pekerjaan sipil pada umumnya dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwajib).
61
:
:
:
Keiji Hirano
Toru Naito
I Wayan Karioka
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No.85 tanggal 30 Mei 2008, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PP Taisei
adalah sebagai berikut :
Saham
Modal Dasar ..............................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.
PT PP (Persero)...............................................................
2.
Taisei Corporation............................................................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ....................
Saham dalam Portepel .............................................................
300
1,500,000
45
418.050.000
225,000 15,00
255 2.368.950.000 1,275,000 85,00
300 2.787.000.000 1,500,000 100,00
-
Keterangan :
Atas komposisi kepemilikan saham sebagaimana tersebut di atas telah mendapat persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
sebagaimana ternyata dalam Suratnya No.1798/III/PMA/1998 tanggal 18 Desember 1998.
2.
62
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT Citra Waspphutowa berhak untuk mengadakan kerjasama,
turut serta mengambil bagian atau mempunyai kepentingan-kepentingan dalam Perseroan atau badan lain yang
mempunyai bidang usaha yang berkaitan atau yang sesuai dengan usaha Perseroan.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Citra Waspphutowa No.25 tanggal 24 Juli 2009, yang dibuat
di hadapan Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H. Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
PT Citra Waspphutowa adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
:
:
:
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No.12 tanggal 23 Juni 2009, struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham PT Citra
Waspphutowa adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
JumlahSaham Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar .............................................................................
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. ......................
2. PT Waskita Karya (Persero) .................
3. PT PP (Persero) ....................
4. PT Hutama Karya (Persero) .................
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ...................
Saham dalam portepel ............................................................
3.
480.000
480.000.000.000
75.000
75.000.000.000
15.000
15.000
15.000.000.000
15.000.000.000
15.000
120.000
360.000
15.000.000.000
120.000.000.000
360.000.000.000
62,50
12,50
12,50
12,50
100,00
63
Maksud dan tujuan dari MCPS ini ialah Jasa, Pembangunan dan Perdagangan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas MCPS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut :
-
Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa : jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, perkantoran,
taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat; jasa agen properti; jasa penyelenggaraan usaha teknik
meliputi pemasangan/perakitan, perbaikan dan pemeliharaan (perawatan) serta instalasi alat-lat
teknik, instalasi untuk air, gas, telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal serta bidang usaha berkaitan;
jasa konsultasi administrasi, manajemen engineering kecuali jasa konsultan hukum dan pajak; jasa
cleaning service, security, dan tenaga terampil kantor (ofce management service);
Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan: ekspor impor; perdagangan besar lokal; distributor,
agent, dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan; perdagangan yang berhubungan dengan
usaha realti dan properti.
Direksi
Direktur
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 72 tanggal 23 Mei 2008, struktur permodalan dan pemegang saham MCPS adalah sebagai
berikut :
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp)
L.
34.960
34.960.000.000
29.238
29.238.000.000
83,63
2.460
1.631
2.460.000.000
1.631.000.000
7,03
4,67
1.631
1.631.000.000
4,67
34.960
-
34.960.000.000
100,00
-
64
Menyediakan jasa pengelolaan saham kepada anggota (selaku pemegang saham Perseroan).
2)
Melakukan usaha jasa perumahan untuk anggota dan angkutan/transportasi untuk anggota.
3)
Mengadakan kerjasama antara KKPSPP, dengan pihak lain perusahaan swasta, BUMN/BUMD, dalam bidang
usaha/permodalan yang saling menguntungkan.
Struktur Permodalan
1.
2.
Modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan, hibah.
3.
Modal pinjaman didapatkan dari anggota, koperasi lain, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, penerbitan
obligasi dan surat hutang lainnya, sumber lainnya yang sah.
4.
Selain modal sebagaimana tersebut diatas KKPSPP dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari
modal penyertaan.
:
:
:
:
Agoes Priyambodo
Tumiyana
Hasan Maruf Makky
Galih Prahananto
:
:
Djoko Sunarto
Bambang Rameladi
Nurahini
Bari Sri Sunami
Mudjianto
:
:
Antara Perseroan dan Perusahaan Terasosiasi tidak terdapat hubungan kepengurusan sebagaimana tergambar
dalam tabel dibawah ini:
51,00%
49,00%
PT PP (Persero) Tbk.
4,67%
PT Mitracipta Polasarana
15,00%
12,50%
PT PP Taisei Indonesia
Construction
65
PT Citra Waspphutowa
N.
HUBUNGAN PENGURUSAN
PERUSAHAAN TERASOSIASI
DAN
PENGAWASAN
ANTARA
PERSEROAN
DENGAN
Antara Perseroan dan Perusahaan Terasosiasi terdapat hubungan kepengurusan sebagai berikut:
Nama
Ir. Hendrianto Notosugondo
Husein Thaib, S.IP
Ir. Daryatno
Ir. Musyanif
Ir. Tumiyana
Ir. Kiswodarmawan
Ir. Agus Priyambodo
Ir. Ketut Darmawan
PT PP-Taisei
Indonesia
Corporation
-
Perseroan
KU
KI
K
DU
D
D
D
D
PT Mitracipta
Polasarana
PT Citra
Waspphutowa
Keterangan:
KU
: Komisaris Utama
KI
: Komisaris Independen
K
: Komisaris
DU
: Direktur Utama
D
: Direktur
Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN merupakan pemegang saham Perseroan
sebesar 51% per 31 Juli 2009, 31 Desember 2008, 2007 dan 2006. Perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan
aliasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia.
b.
Perseroan menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan
tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.
c.
Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Perseroan dengan BUMN-BUMN lain maupun anak
perusahaan BUMN serta badan-badan/lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang.
d.
Perseroan merupakan pemegang saham pada Perusahaan Asosiasi yaitu PT Citra Waspphutowa sebesar
12,5%, PT PP-Taisei Indonesia Corporation sebesar 15% dan PT Mitracipta Polasarana sebesar 4,67%.
e.
Perusahaan membentuk beberapa proyek kerjasama operasi (Joint Operation) dengan beberapa partisipan lain
dalam pemberian jasa konstruksi.
f.
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak lain yang mempunyai hubungan istimewa yang dijelaskan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disajikan sebagai Piutang, Hutang, Laba, atau Rugi
dalam neraca. Manajemen Perseroan berpendapat seluruh piutang hubungan istimewa tersebut dapat tertagih.
Transaksi
Giro / tabungan
Nilai Transaksi
(Rp juta)
30
Giro / tabungan
Giro / tabungan
1.184
Giro / tabungan
4.795
14.844
4.681
Badan Pemerintahan
Piutang
14.912
943
Badan Pemerintahan
Piutang
13.483
10
Badan Pemerintahan
Piutang
13.143
11
Badan Pemerintahan
Piutang
12.470
12
KSO Tifa - PP
Badan Pemerintahan
Piutang
9.912
13
Badan Pemerintahan
Piutang
8.980
14
Departemen Agama RI
Badan Pemerintahan
Piutang
8.581
15
PT Indosat Tbk
Badan Pemerintahan
Piutang
7.800
16
PP - Waskita JO
Badan Pemerintahan
Piutang
6.314
66
No
Transaksi
Nilai Transaksi
(Rp juta)
17
KSO - PP Haruman
Badan Pemerintahan
Piutang
4.460
18
PT BTN (Persero)
Badan Pemerintahan
Piutang
5.603
19
Departemen Pertanian
Badan Pemerintahan
Piutang
4.530
20
Badan Pemerintahan
Piutang
3.907
21
Departemen Kehutanan
Badan Pemerintahan
Piutang
3.123
22
Badan Pemerintahan
Piutang
2.630
23
Badan Pemerintahan
Piutang
2.420
24
Badan Pemerintahan
Piutang
2.336
25
NK-PP-Murni JO
Badan Pemerintahan
Piutang
2.012
26
Badan Pemerintahan
Piutang
2.107
27
PP - Wika - Sacna JO
Badan Pemerintahan
Piutang
1.809
28
Badan Pemerintahan
Piutang
1.763
29
Badan Pemerintahan
Piutang
1.349
30
Indofarma PT (Persero)
Badan Pemerintahan
Piutang
788
31
Badan Pemerintahan
Piutang
460
32
Departemen Pertahanan
Badan Pemerintahan
Piutang
196
33
Hutang
17.771
34
Hutang
2.899
35
JO Batanghari ICB
Penyertaan Modal
Piutang
1.512
36
JO Bawakaraeng
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.392
491
37
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
597
271
38
JO Brantas P-4A
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.260
456
39
JO CBD Ciledug
Penyertaan Modal
Hutang
111
40
Penyertaan Modal
Hutang
554
41
JO Citarum VII
Penyertaan Modal
Piutang
823
42
JO Dermaga Parit 21
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.272
422
43
JO Episentrum Bakrie
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
8.980
532
44
Penyertaan Modal
Piutang
284
45
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
989
929
46
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
2.042
2.010
47
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
524
801
48
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.972
113
49
Penyertaan Modal
Piutang
Hutang
Laba
179
57
360
50
JO Gedung BMG
Penyertaan Modal
Piutang
312
51
Penyertaan Modal
Piutang
620
52
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
53
47
53
JO Irigasi Muko 2
Penyertaan Modal
Piutang
840
54
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
25
7
55
JO Irigasi Ponre-ponre
Penyertaan Modal
Piutang
Rugi
3.217
744
56
Penyertaan Modal
Piutang
2.207
57
JO Jatigede
Penyertaan Modal
Hutang
Laba
14.169
1.885
58
JO Jembatan Perawang
Penyertaan Modal
Hutang
Rugi
390
42
59
JO Jembatan Tebo II
Penyertaan Modal
Piutang
134
60
Penyertaan Modal
Piutang
1.033
61
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
2.886
1.497
62
Penyertaan Modal
Piutang
921
63
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
894
776
64
JO Jln Nabire
Penyertaan Modal
Piutang
109
65
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
817
646
66
JO Karawang Bypass
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.223
959
67
JO Karebe
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
741
265
68
JO Kuala Namu
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
8.471
4.983
67
No
69
Transaksi
Nilai Transaksi
(Rp juta)
Penyertaan Modal
Piutang
7.351
70
Penyertaan Modal
Hutang
Rugi
4.539
1.649
71
JO Malaka
Penyertaan Modal
Piutang
306
72
JO Maros
Penyertaan Modal
Piutang
154
73
Penyertaan Modal
Piutang
51
74
JO Mediterania
Penyertaan Modal
Piutang
1.113
75
JO Menara 7 Gading
Penyertaan Modal
Piutang
Rugi
2.081
1.048
76
JO Mojosari
Penyertaan Modal
Piutang
689
77
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
2.545
621
78
JO Perdagangan
Penyertaan Modal
Piutang
79
JO PP-Tifa
Penyertaan Modal
Laba
80
Penyertaan Modal
Hutang
124
81
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.069
1.459
82
JO RSCM
Penyertaan Modal
Piutang
2.504
83
JO RSUD Mojokerto
Penyertaan Modal
Hutang
Laba
678
84
JO RSUD Pekalongan
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
1.966
156
85
JO Sei Gergaji
Penyertaan Modal
Piutang
190
86
JO Sei Ular
Penyertaan Modal
Hutang
665
87
JO Stadion Samarinda
Penyertaan Modal
Piutang
Rugi
11.749
306
88
JO Suramadu
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
2.427
1.865
89
Penyertaan Modal
Hutang
Laba
17.389
2.804
90
Penyertaan Modal
Piutang
217
91
JO Waduk Panohan
Penyertaan Modal
Piutang
246
92
Penyertaan Modal
Piutang
534
93
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
6.221
1.996
94
JO Sebuku
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
5.186
5.154
95
Penyertaan Modal
Piutang
2.350
96
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
900
121
97
JO Batang Sinamar
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
793
754
98
Penyertaan Modal
Piutang
231
99
Penyertaan Modal
Piutang
Laba
59
59
100
JO Pompa PKU
Penyertaan Modal
Hutang
17
101
Penyertaan Modal
Hutang
425
102
JO RSCM Tahap II
Penyertaan Modal
Laba
2.504
103
JO Mojosari Tahap II
Penyertaan Modal
Laba
2.021
68
599
3.777
P.
Perseroan memiliki perjanjian-perjanjian penting yang material terkait dengan kegiatan usaha antara lain sebagai
berikut:
No NamaPerjanjian Nama Proyek Aktif
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Pekerjaan Jasa
Kantor Wilayah
Pemborongan
Ditjen Pajak
Kontraktor
Sumatera Utara I
Pelaksana Lanjutan
(Pihak I)
Pembangunan Kantor PT Pembangunan
Wilayah Ditjen Pajak
Perumahan (Persero)
Sumatera Utara I dan
(Pihak II)
Kantor Pelayanan
Pajak di Medan Tahap
IV Tahun Anggaran
2009
2.
US$ 1.866.000
Waktu Pelaksanaan
335 hari Kalender
3.
Surat Perjanjian
No. SCC0007/CWC.
III/VIII/09 Tanggal
12 Agustus 2009
Pembangunan
Islamic Development
Konstruksi
Bank (IDB)
Perumahan Neuheun
(Pihak I)
untuk Korban Tsunami PT. Pembangunan
di Provinsi Aceh,
Perumahan (Persero)
Paket III (58 Unit
(Pihak II)
perumahan dan
Infrastruktur)
Pihak II Melaksanakan
Pembangunan Konstruksi
Perumahan di Aceh untuk
korban Tsunami Paket III
(58 Unit rumah &
Infrastruktur)
US$ 2.084.000
Waktu pelaksanaan
sebagaimana tercantum
dalam kontrak
4.
Pelaksanaan
Pekerjaan
Pembangunan
Gedung Serba Guna/
Gedung Daerah Kap.
2500 orang (Multi
Years) Rokan HuluMedan
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Pembangunan
Gedung Serba Guna/
Gedung Daerah Kap. 2500
orang (Multi Years Tahun
Anggaran 2008,2009 dan
2010
5.
Kontrak No.05/PERJ/
BUMB/XII/2007 dan 01/
spb/pp-LAMPIRI/XII/2007
Tanggal
13 Desember 2007
Pekerjaan
Satuan Kerja Bandar
Tanah Tahap II
Udara Medan Baru
Pembangunan Bandar
(Pihak I)
Udara Medan Baru
PP- Lampiri, KSO
(Paket I) - KSO
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Tanah Tahap
II Pembangunan Bandar
Udara Medan Baru (Paket
I) meliputi:
1. Pekerjaan umum dan
persiapan
2. Mobilisasi Peralatan;
3. Galian dan timbunan.
Rincian pekerjaan sesuai
dengan dokumen kontrak
412.825.928.000,(Termasuk PPN)
Pihak II Melaksanakan
pekerjaan Pembangunan
Masjid Agung Kab. Musi
Rawas (Tahap III) dengan
kegiatan Peningkatan
toleransi dan kerukunan
dalam kehidupan beragama
sesuai dengan spesikasi
dalam kontrak.
Pemerintah
Republik Indonesia
Cq Pemerintah
Kabupaten Rokan
Hulu
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
29.792.080.000,Pekerjaan Jasa
(Termasuk PPN)
Pemborongan Kontraktor
Pelakana Lanjutan
Pembangunan Kantor
Wilayah Ditjen Pajak
Sumatera Utara I dan Kantor
Pelayanan Pajak di Medan
Tahap IV Tahun Anggaran
2009 meliputi Persiapan,
Pekerjaan Arsitektur, Gardu
PLN & Power House serta
Mekanikal & Elektrikal
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita acara Serah
Terima Pertama
Surat Perjanjian
Pengadaan Barang dan
Jasa No. 002/SPPBJ/
PUCKTR/2009 Tanggal
7 Mei 2009
69
Waktu Pelaksanaan
pekerjaan 210 hari
kalender
terhitung
sejak tanggal 11 Mei
2009 s/d 6 Desember
2009
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita Acara Serah
Terima Pertama
3.
4.
5.
6.
Para Pihak
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Pihak II Melaksanakan,
menyelesaikan, dan
memperbaiki pekerjaan
Pembangunan Gedung
Sriwijaya Promotion Center
(SPC) sesuai dengan
perjanjian kontrak
Dinas Pendidikan
Nasional Pemuda dan
Olahraga Pemerintah
Kabupaten Lebong
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
pekerjaan pembangunan
GOR Terpusat Kabupaten
Lebong Tahun Anggaran
2008-2009
Proyek Irigasi
Surat Perjanjian No. 05/
SP-E/BWSS VIII-Ir.I/2007 Komering Tahap II-2
Tanggal 13 Desember
Paket I
2007 jo. No. 05/SP-E/01.
AM/BWSS VIII-Ir.I/2008
tanggal
30 Desember 2008
Pemerintah Republik
Indonesia DPU DirJen
Sumber Daya Air
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
79.848.587.084,13
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Paket 1 : ICB 1 : (belum termasuk PPN)
pekerjaan sipil untuk saluran
skunder Bahuga, seksi-3 dab
saluran sub sekunder blok
E sebagai kontraktor untuk
pelaksanaan, penyelesaian
dan perawatan pekerjaan
dan perbaikan kerusakannya.
Proyek Irigasi
Surat Perjanjian No. 06/
SP-E/BWSS VIII-ir.I/2007 Komering Tahap II-2
Tanggal 13 Desember
Paket 2
2007 jo. No. 06/SP-F/01.
AM/BWSS VIII-Ir.I/2008
tanggal
30 Desember 2007
Pemerintah Republik
Indonesia DPU DirJen
Sumber Daya Air
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Paket 2: ICB
2: Pekerjaan Sipil untuk
saluran sekunder Bahuga,
Seksi-4 dan Saluran SubSekunder Blok F.
Pemerintah Republik
Indonesia DPU DirJen
Sumber Daya Air
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II melaksanakan
18.482.908.289,58
pekerjaan paket 3 ICB 3
(Tidak termasuk PPN) ppn
Rp1.848.290.828,96
sebagai Kontraktor untuk
pelaksanaan, penyelesaian
dan perawatan pekerjaan
dan perbaikan kerusakannya
seta pekerjaan sipil untuk
saluran sekunder bahuga,
seksi-5 dan saluran subsekunder Blok G
Pekerjaan
Pelaksanaan
Lanjutan Pekerjaan
Pembangunan Sport
Centre Muara Enim
Tahap III
Pemerintah
Kabupaten Muara
Enim Dinas PU Cipta
Karya dan Tata Ruang
APBD Kabupaten
Muara Enim Tahun
2009 (Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Pelaksanaan
Lanjutan Pekerjaan
Pembangunan Sport
Centre Muara Enim Tahap
III termasuk di dalamnya
pekerjaan persiapan;
Pekerjaan Rumput lapangan
& Lintasan dan pekerjaan
sarana luar serta bangunan
penunjang lainnya
PT Tiara Metropolitan
Jaya (Pihak pemberi
tugas)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak Pemborong )
Pihak II Melaksanakan
pekerjaan Jasa
pemborongan Normalisasi
kali Mookervart Hulu I
98.747.595.000,(termasuk PPN)
Pembangunan GOR
Terpusat Kabupaten
Lebong (Gedung
Serbaguna Terpusat
Bengkulu)
7.
1.
Surat Perjanjian
No. KU.08.08/PPK
PBPS-SNVT PPSDA
CC/XII/1207 Tanggal
3 Desember 2008
14.634.329.000,(Termasuk PPN)
Cara Pembayaran
Dinas Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi Kota
Palembang
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Perjanjian Kontrak
No. 800/19914/
diknaspora/2008 Tanggal
11 Desember 2008
Pembangunan
Gedung Sriwijaya
Promotion Center
(SPC)
49.138.513.000,(Termasuk PPN)
Waktu Penyelesaian
180 hari kalender
terhitung sejak
tanggal 23 Juni 2009
s/d 16 Desember
2009
Waktu Pelaksanaan
388 hari kalender
sejak diterbitkannya
SPMK
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita Acara Serah
Terima Pertama
Waktu Pemeliharaan
180 hari kalender
63.784.204.969,90
(belum termasuk PPN)
Waktu Penyelesaian
730 hari kalender
sesudah
diterbitkannya Surat
Perintah Kerja
Masa Pemeliharaan
365 hari
Waktu Penyelesaian
730 hari kalender
sesudah diterbitkannya
Surat Perintah Kerja
Masa Pemeliharaan
365 hari
70
Waktu Penyelesaian
Pekerjaan adalah 400
hari kalender sejak
SPMK dan waktu
pemeliharaan 180
hari kalender sejak
tanggal penyerahan
pertama pekerjaan
(PHO) sampai dengan
14 hari setelah masa
pemeliharaan berakhir
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
3.
Waktu pelaksanaan
selama 150 hari
kalender sejak
tanggal 29 Juni 2009
s/d 26 Nopember
2009, dengan masa
pemeliharaan selama
180 hari kalender sejak
tanggal pekerjaan
selesai 100% dan
diterima oleh pihak I dala
keadaan baik yang
dinyatakan dalam berita
acara pemeliharaan
4.
Pihak II Melaksanakan
37.972.000.000,pekerjaan Pembangunan
(Termasuk PPN)
River Development Rasuna
Epicentrum Sesuai Perjanjian
kerja dalam kontrak
Waktu pelaksanaan
sesuai dengan jadwal
pekerjaan dalam
kontrak (7 hari kerja
sejak diterbitkannya
Surat Instruksi Kerja
oleh Pemberi Tugas)
5.
Kontrak Persetujuan
No.DFM/UIN/114A/
IX/2008 tertanggal
16 September 2008
Jo Addendum I No.
DFM/UIN/SR-190/XI/2009
tanggal 12 November
2009.
Kontraktor akan
melaksanakan dan
menyelesaiakan pekerjaanpekerjaan dan juga
perbaikan-perbaikan
kerusakan-kerusakan.
Pelaksanaan Konstruksi
dimulai adalah 15
(lima belas) bulan
sampai diterbitkannya
surat dari pihak pihak
pertama kepada pihak
kedua untuk memulai
pekerjaan, paling lambat
14 hari sampai adanya
pemberitahuan untuk
meneruskan atau SPMK
oleh pihak pertama.
92.355.589.264,00
sudah termasuk PPN
71
Waktu pemeliharaan
adalah 12 bulan
dimulai dari tanggal
penyelesaian pekerjaan
dan dikirim oleh
Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama
(Pengiriman Pertama)
atau Pengiriman
sebagian hingga
tanggal dikeluarkannya
sertiikat pengiriman
kedua oleh pihak
pertama.
No. 224/SP/PPSPA
N/BPK/08/2009 tanggal
13 Agustus 2009
Pembangunan
Gedung Kantor
Badan Pemeriksa
Keuangan Republik
Indonesia Perwakilan
Provinsi Banten
Para Pihak
Badan Pemeriksa
Keuangan Republik
Indonesia (Pihak I)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pelaksanaan Pembangunan
Gedung Kantor Badan
Pemeriksa Keuangan RI
Perwakilan Provinsi Bantern,
dengan rincian pekerjaan
sesuai RKS, spesikasi
teknis dan perubahannya,
RAB serta dokumendokumen lainnya.
19.639.815.000,(termasuk segala
pengeluaran beserta pajakpajak, bea materai dan
biaya-biaya lainnya yang
harus dibayar oleh pihak
kedua)
7.
No. KR.018/Renov
Gd. Blok ABC/KontrakKontraktor/ VIII/2009
tanggal 25 Agustus 2009
1. Pekerjaan Persiapan
Jasa Pelaksana
Biro Umum
Sekertariar Jenderal
2. Pekerjaan Arsitektur
Konstruksi
Departemen
Pekerjaan dinding luar
(pemborongan)
Kesehatan RI (Pihak I)
Renovasi Gedung
Pekerjaan lantai
Pekerjaan Plafond
Departemen
PT. Pembangunan
Kesehatan Blok A, B,
Perumahan (Persero)
Pekerjaan perbaikan
dan C tahun anggaran
atap
(Pihak II)
3. Pekerjaan Landscaping
2009
Pekerjaan halaman dan
parkir
Instalasi pemadam
kebakaran
4. Pekerjaan Mekanikal dan
elektrikal
Instalasi lift
Instalasi Air hujan
Pekerjaan access
control
8.
No.KU.08.08/PKRPGN/01/PBL-PBR:1/
V/2009 tanggal 15 Mei
2009
Lanjutan Rehabilitasi
Istana Kepresidenan
Bogor
9.
No.P.IV KS.00/480/2009
tanggal 17 Juli 2009
Lanjutan
Pembangunan
Gedung Pusdiklat
Tenaga Administrasi
Departemen
Agama RI
Cara Pembayaran
Pihak pertama akan membayar uang
muka kepada pihak kedua sebesar
10% x Rp19.639.815.000,= Rp1.963.981.500,-;
cara pembayaran akan diatur pada
kontrak anak I tahun anggaran 2009
dan kontrak anak II pada tahun
anggaran 2010 dan dilaksanakan
secara bertahap
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
365 hari kerja
terhitung sejak
tanggal
13 Agustus 2009 s/d
tanggal 12 Agustus
2010
Masa pemeliharaan
selama 180 hari
kalender terhitung
sejak tanggal
pekerjaan selesai
100% dan diterima
oleh pihak pertama
dalam keadaan baik,
yang dinyatakan
dalam berita acara
pemeliharaan
Pejabat Pembuat
Komitemen
Rehabilitasi Bagunan
Gedung Negara
(Pihak I)
PT. Pembanguan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Departemen
Agama RI
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan
(Pihak II)
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan arsitektur
Pekerjaan mekanikal dan
elektrikal
72
5.868.333.000,(termasuk segala
pengeluaran dan jasa
pemborong serta PPN)
Waktu Pelaksanaan
184 hari kalender
dimulai tanggal
15 Mei 2009 s/d
14 November 2009
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita Acara Serah
Terima Pertama
Para Pihak
10.
No.B.VI/3/
Pekerjaan Konstruksi
KS.01.1/603/2009 tanggal Lanjutan Tahap
7 April 2009
III Pembangunan
Gedung Departemen
Agama
Jl. M.H.Thamrin No.6
Jakarta
Departemen Agama
RI (Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan
(Pihak II)
Pelaksanaan Pemborongan
Pekerjaan Konstruksi
Lanjutan Tahap III
Pembangunan Gedung
Departemen Agama
Jl. Thamrin No.6 meliputi :
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan arsitektur
Pekerjaan Interior melekat
(dinding partisi)
Pekerjaan mekanikal dan
elektrikal
11.
No.41/KONTRAKDIR/2009 tanggal
17 Juli 2009
Pekerjaan
Penambahan Jalur
pada Jalan Tol Prof.
Dr.Ir.Sedyatmo
Paket 8 Ruas
Cengkareng-Kamal
Jalur A (STA.0+000STA.4+325) dan
Jalur B (STA.0+000STA.4+480)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pekerjaan Lanjutan
Badan Pusat Statistik
Surat Perjanjian Kerja
No. 24.03.01/K/PSPAN/09 Perluasan dan
(Pihak I)
Tanggal 24 Maret 2009
Renovasi Gedung
PT. Pembangunan
dan Pembangunan
Perumahan (Pihak II)
Gedung Parkir Roda 2
Tahap II Badan Pusat
Statistik
Pihak II Melaksanakan
pekerjaan Lanjutan
Perluasan dan Renovasi
Gedung dan Pembangunan
Gedung Parkir Roda 2 Tahap
II Badan Pusat Statistik
Jl. dr. Sutomo No.6 -8
Jakarta Pusat
12.
73
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
47.993.691.000,(termasuk segala
pengeluaran dan jasa
pemborong, PPN, bea
materai, dan pajak-pajak
serta biaya-biaya laiinya
yang harus dibayar oleh
Pihak II sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan)
Waktu Pelaksanaan
Pembayaran dilaksanakan setiap
bulan berdasarkan progress Fisik
adalah 210 hari
pekerjaaan di lapangan yang
kalender terhitung
dicapai dikurangi dengan cicilan
sejak tanggal
pengembalian uang muka dan retensi
24 Maret 2009 s/d
secara proposional yang dinyatakan
19 Oktober 2009
dala berita acara pembayaran
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita Acara Serah
Terima Pertama
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Para Pihak
Pihak II melaksanakan
pekerjaan sesuai kontrak
dalam pembangunan Kanal
Timur Paket 27
187.817.623.000,(Termasuk PPN)
Waktu Pelaksanaan
kontrak 914 hari
kalender sejak tanggal
SPMK dan masa
pemeliharaan 180 hari
kalender sejak tanggal
penyerahan pertama
pekerjaan sampai
14 hari setelah masa
pemeliharaan berakhir
Waktu Pelaksanaan
pekerjaan dalam waktu
24 bulan sejak tanggal
dimulainya pekerjaan.
13.
Surat Perjanjian
No.KU.08.08/BBWS-CC/
XI/225 Tanggal
30 November 2007
Pembangunan Kanal
Timur Paket 27
14.
Kontrak No.1144/DPT.3/
PL.410/PPK/RIJFP/
IX/2008 Tanggal
11 September 2008
Pihak II Melaksanakan
Pengelolaan Kegiatan
Rehabilitasi dan
Pengembangan Pelabuhan
Perikanan Samudera Jakarta
Paket I: Fasilitas Pelabuhan
a) Harga Kontrak
Rp.184.627.003.719,b) Harga Fisik
Rp.167.842.730.65,c) Harga PPN
Rp.16.784.273.066,-
15.
Pekerjaan
Pembangunan
Pejabat Pembuat
Komitmen Badan
Pihak II melaksanakan,
menyelesaikan dan
Gedung Operasional
Utama Badan
Meteorologi dan
Geosika - KSO
Meteorologi dan
Geosika (Pihak I)
KSO PP-HK
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
16.
Pekerjaan Lanjutan
RSUP Dr. Cipto
Pembangunan Rumah
Mangunkusumo
Sakit Kelas Dunia
(Pihak I)
(World Class Hospital) PT. Pembangunan
Tahap I RSUP DR.
Perumahan (Persero)
Cipto Mangunkusumo
(Pihak II)
- KSO
1.
Surat Perjanjian
Pekerjaan No.01/DVO
II/XII/2008 Tanggal
11 Desember 2008
Pembangunan
Yayasan Science dan
Gedung Kampus Baru
Teknologi
Universitas Komputer
(Pihak I)
Indonesia (UNIKOM) PT Pembangunan
Bandung
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II mengerjakan
87.800.000.000,Preliminaries, strukt ur dan
(termasuk PPN, PPH dan
arsitektur sesuai dengan BQ pajak pajak lainnya)
(Bill Of Quantity), dengan
spesikasi teknis dan gambar
rencana yang ditentukan
pihak I
2.
Surat Perjanjian
Pekerjaan No.12714/
J06.35.3/LK/2007 Tanggal
10 Oktober 2007 Jo.
Addendum II No. 11361/
H6.32.2/KK/2008 Tanggal
1 September 2008
Pembangunan
Universitas
Gedung Rumah Sakit
Padjajaran
Pendidikan (Teaching
(Pihak I)
Hospital) Universitas PT Pembangunan
Padjajaran
Perumahan (Persero)
Cabang IV Jawa Barat
(Pihak II)
Pihak II mengerjakan
Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Pendidikan
(Teaching Hospital)
Universitas Padjajaran
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Lanjutan
Pembangunan Rumah Sakit
Kelas Dunia (World Class
Hospital) Tahap I RSUP DR.
Cipto Mangunkusumo
146.522.000.000,-
74
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
3.
No. 641.4/27/PU/DPRD/
Distarkim &
No. 135/xt//2009 tanggal
1 September 2009
Pekerjaan
Pembangunan
Gedung DPRD
di Kecamatan
Singaparna
Kabupaten
Tasikmalaya
Pihak II melaksanakan
39.900.000.000,pekerjaan jasa pemborongan
pembangunan Gedung
DPRD Kabupaten
Tasikmalaya sesuai dengan
spesikasi teknis yang
tercantum dalam dokumen
kontrak
4.
Surat Perjanjian
Pemborongan No.
298/PTSA-MP/DIR/UT/
VIII/2009 Tanggal 28
Agustus 2009
Pekerjaan Struktur
PT. Sari Asih Mangun
dan Arsitektur
Persada
Pembangunan
(Pihak I)
Gedung Rumah Sakit PT. Pembangunan
Sari Asih Ciputat
Perumahan
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
29.350.000.000,Pekerjaan yang meliputi
(Termasuk PPN)
Pekerjaan Persiapan, struktur
dan arsitektur
5.
Pekerjaan
Pembangunan
Gedung Kantor BPK
RI Perwakilan Jawa
Barat
BPK RI
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan
(Pihak II)
Pihak II melaksanakan
pekerjaan Pembangunan
Gedung Kantor BPK RI
Perwakilan Jawa Barat
di Jalan Moh. Tohan,
Bandung dengan rincian
pekerjaan sesuai dengan
RKS, spesikasi teknis dan
perubahannya, RAB serta
dokumen-dokumen lain
yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
Waktu pelaksanaan
selama 365 hari kerja
sejak tanggal
13 Agustus 2009 s/d 12
Agustus 2010 dan masa
pemeliharaan 180 hari
kalender sejak tanggal
pekerjaan selesai
100% dan diterima oleh
Pihak I dalam keadaan
baik, yang dinyatakan
dalam Berita Acara
Pemeliharaan.
6.
Pekerjaan
Pembangunan
Lanjutan Sentra
Pelayanan
Rehabilitasi Cidera
Olah Raga Nasional
Pada Kementerian
Negara Pemuda dan
Olah Raga Tahun
Anggaran 2009
Kementrian Pemuda
dan Olahraga Tahun
Anggaran 2009
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
35.755.680.000, Pembayaran Uang muka 20% dari
Harga Kontrak Bersifat Lump
Pekerjaan Pembangunan
harga borongan dan dibayarkan
Sum (Termasuk Pajak)
Lanjutan Sentra Pelayanan
setelah perjanjian kontrak
Rehabilitasi Cidera Olahraga
ditandatangani
Nasional Tahun 2009 dengan
Pembayaran uang muka dilakukan
spesikasi yang ditentukan
secara proposional pada setiap
Pihak I seperti tercantum
termin pembayaran dan jaminan
dalam Dokumen Lelang
uang muka berlaku sampai dengan
(Gambar Perencanaan, Bill
pembayaran termin keempat;
of Quantity dan rencana kerja
Pembayaran termin I 15% dari
dan syarat syarat (RKS)).
harga borongan dikurangi uang
muka, dikurangi pengembalian
uang mika sebesar 15% dari nilai
uang muka dan dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan mencapai 20%;
Pembayaran termin II 35% dari
harga borongan dikurangi uang
muka dan dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan mencapai 55%;
Pembayaran termin III 35% dari
harga borongan dikurangi uang
muka dan dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan mencapai 90%;
Pembayaran termin IV 15% dari
harga borongan dikurangi uang
muka dan dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan mencapai
100%;
7.
Kontrak Jasa
emborongan Nomor
44/Kontrak-DIR/2009
tanggal 28 Juli 2009
Pekerjaan
Penambahan Jalur
Ruas Karawang
Timur-Dawuan KM
56+100-KM 68+400
Jalur A dan B pada
Jalan tol JakartaCikampek
75
Pembayaran dilakukan
berdasarkan prestasi pekerjaan
sekurang-kurangnya setiap 1
bulan sekali, dengan mengajukan
suatu perhitungan dalam sertikat
pembayaran dimana prestasi
pekerjaan tersebut diperhitungkan
sesuai dengan nilai kontrak atau
addendum (bila ada)
Pembayaran dilakukan selambatlambatnya 30 hari kerja terhitung
sejak sertikat pembayaran
termasuk seluruh administrasi
pembayaran diterima secara
lengkap dan benar oleh Pihak I.
Waktu Pelaksanaan
150 hari kalender sejak
diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Jangka waktu
masa pemeliharaan
pekerjaan adalah 365
hari kalender sejak
ditandatanganinya
Berita Acara Serah
Terima Sementara
(PHO) hasil pekerjaan.
No.KU.08.09/SPK/PBPA/CM-BPP/08 tanggal
14 April 2009
1.
Para Pihak
Pembuatan barak
pengungsian korban
bencana alam Situ
Gintung, Tangerang
Selatan
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Cara Pembayaran
Direktorat Jendral
Cipta Karya pada
Departemen
Pekerjaan Umum
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
Civil Works
Kontrak Pemborongan
No. 017/PMU-IDB/II/2009 (Universitas
Diponegoro)
Universitas
Diponegoro
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
Branch V
(Pihak II)
Pekerjaan
pembangunan harus
diselesaikan dalam
waktu 17 (tujuh belas)
bulan kalender terhitung
sejak diterbitkannya
SPMK (Surat Perintah
Mulai Kerja) dari Pihak I.
Masa Pemeliharaan
Bangunan sebagai
kelanjutan masa
konstruksi dilaksanakan
selama 6 (enam) bulan
kalender.
2.
Surat Perjanjian
Proyek Paket Pati
Kontrak No.05/Pati Rembang A
RembangA/2008 Tanggal
21 April 2008
PT Adhi Karya
(Persero), Tbk PT. Wijaya Karya
(Persero), Tbk PT. Duta Graha
Indah, Tbk
(Pihak I)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II melaksanakan
pekerjaan bagian Paket
PATI REMBANG A sesuai
dengan material, spesikasi
teknis dan gambar yang
disetujui.
3.
Surat Perjanjian
Pemborongan (kontrak)
No. B.657/BBLKI-SKA/
VIII/2009 Tanggal
10 Agustus 2009
4.
5.
Proyek Pekerjaan
Badan Pemeriksa
Mekanikal Elektrikal
Keuangan Republik
Gedung Kantor BPK
Indonesia
RI Perwakilan Propinsi (Pihak I)
Jawa Timur
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
30.810.030.874,00
(Termasuk PPN dan PPH)
Pihak II melaksanakan
pekerjaan mekanikal
Elektrikal Gedung Kantor
BPK RI Perwakilan Propinsi
Jawa Timur
76
4.469.000.000,(Termasuk PPN)
7.
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Pihak II melaksanakan
66.821.281.791,pekerjaan Pembangunan
(Termasuk PPN)
Pemecah Gelombang Glagah
Bagian Timur Kabupaten
Kulon Progo Propinsi DI.
Yogyakarta
Perjanjian Sub-Kontrak
No. TOA-IP-T2008-04
PT TOA
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pemerintah Kota
Sidoarjo (Pihak I)
PT. PP (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Percepatan
Pembangunan Gedung
Rawat Inap kelas I RSUD
Kabupaten Sidoarjo.
18.519.000.000,(Termasuk PPN)
Waktu Pelaksanaan
135 hari kalender,
terhitung sejak tanggal
9 Juni 2009 dan
masa pemeliharaan
yaitu selama 180
hari kalender sejak
dilakukan serah terima
pekerjaan tingkat I
305.486.261.000,(Termasuk PPN)
Proyek Paiton 3
Pembangunan
Gedung Rawat
Inap kelas I RSUD
Kabupaten Sidoarjo
190.938.000.000,(Diluar PPN)
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
setelah penyerahan
pekerjaan.
sebagaimana diatur di
dalam kontrak, dimulai
1 Januari 2009
8.
Kontrak Pekerjaan
Pembangunan Gedung
Rawat Inap Kelas I
No.011/12/404.6.8/2009
tanggal 29 Juni 2009
9.
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Peningkatan
sarana dan prasarana
Rumah sakit Pendidikan
Universitas Airlangga
10.
Pihak II melaksanakan,
166.732.136.000,menyelesaikan, memperbaiki (Termasuk PPN)
pekerjaan Penanganan
Pasca Bencana Alam dan
Kerusuhan Sosial Berupa
Penanganan Pasca Banjir
Sub Das Bengawan Solo
Hulu sesuai dengan
pekerjaan yang dirinci
di dalam kontrak dan
lampirannya.
Waktu Pelaksanaan
370 hari kalender mulai
tanggal 4 Juni 2009 s/d
8 Juni 2010 dan masa
pemeliharaan 180 hari
kalender terhitung sejak
tanggal penyerahan I.
1.
Waktu Penyelesaian
pekerjaan adalah 720
(tujuh ratus dua puluh
hari) hari kalender
dihitung sejak tanggal
mulai kerja, dan masa
pemeliharaan adalah
180 (Seratus Delapan
Puluh) hari kalender,
masa pelaksanaan
dihitung mulai tanggal
sebagaimana ditetapkan
dalam Surat Pernyataan
Mulai Kerja dari
Penyedia Jasa.
Penanganan Pasca
Bencana Alam dan
Kerusuhan Sosial
Berupa Penanganan
Pasca Banjir Sub
Das Bengawan Solo
Hulu- KSO
Departemen
Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air
Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan
Solo SNVT Pelaksana
Pengelolaan SDA
Bengawan Solo PPK
Pengendalian Banjir
dan Perbaikan Sungai
I (Pihak I)
PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk dan
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
77
Para Pihak
2.
Perjanjian Pemborongan
No. 14/KB.305/2/DT-2009
dan No. 209/CABVI/
VI/2009 tanggal
15 Juni 2009.
Pekerjaan
PT Pelabuhan
melaksanakan pekerjaanPembangunan
Indonesia IV (Persero) pekerjaan sebagai berikut:
Terminal Peti Kemas
(Pihak I)
Pembangunan dermaga
Kariangau Pelabuhan PT PP (Persero)
konstruksi beton dengan
Balikpapan (Paket-B)
Cabang IV
ukuran panjang 270 (dua
ratus tujuh puluh) meter
(Pihak II)
dan lebar 30 (tiga puluh)
meter;
Pembangunan platform
konstruksi beton sebanyak
4 (empat) buah dengan
ukuran panjang 12 (dua
belas) meter dan lebar
16 (enam belas) meter;
Pembangunan Trestle
konstruksi beton sebanyak
2 (dua) buah dengan
masing-masing ukuran
panjang 216 (dua ratus
enam belas) meter dan
lebar 10,50 (sepuluh koma
lima puluh per seratus)
meter;
Pengadaan dan
Pemasangan fasilitas
fasilitas dermaga, antara
lain, fender, bollard,
tangga akses sisi depan
dermaga, rel gantry crane
dan stopper container
crane.
Fasilitas lainnya,
sebagaimana dimaksud
Dokumen Perjanjian.
3.
Surat Perjanjian
Pemborongan (Kontrak)
No. 30/SK-PLLASDP/
KTG/2009 tertanggal
18 Maret 2009.
Pekerjaan
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan
Bahaur di Kabupaten
Pulang Pisau
Tahap IV
Satuan Kerja
Pengembangan Lalu
Lintas Angkutan
Sungai, Danau dan
Penyeberangan
Kalimantan Tengah
(Pihak I)
PT PP (Pesero)
Cabang VI
(Pihak II)
4.
Jasa Pelaksanaan
Konstruksi
(Pemborongan)
Pekerjaan
Pembangunan
Jalan Sungai Cuka
Sebamban.
Pejabat Pembuat
Komitmen
Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Propinsi Kalimantan
Selatan
(Pihak I)
PT PP (Persero)
(Pihak II)
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Jangka Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan
untuk Perjanjian adalah
selama 915 (Sembilan
Ratus Lima Belas) hari
kalender, terhitung
sejak ditandatanganinya
perjanjian (15 Juni
2009) dan masa
pemeliharaan
untuk perjanjian ini
adalah selama 180
hari kalender sejak
diserahkannya untuk
pertama kalinya hasil
pekerjaan oleh pihak
II kepada pihak I yang
dibuktikan dengan
ditandatanganinya
Berita Acara Serah
Terima Pertama.
Pihak I memberikan
7.116.800.000,Pekerjaan Pembangunan
Dermaga Penyeberangan
Bahaur di Kabupaten Pulang
Pisau Tahap IV, kepada
Pihak II yang menerima
dan akan melaksanakan
pekerjaan tersebut, yaitu :
Pekerjaan Persiapan dan
Pekerjaan Fasilitas Laut.
Jangka Waktu
Pelaksanaan/
Penyelesaian pekerjaan
adalah 240 (dua ratus
empat puluh) hari
kalender di luar masa
pemeliharaan sejak
dimulainya pekerjaan
sebagaimana ditetapkan
dalam Surat Perintah
Mulai Pekerjaan
(SPMK) dan masa
pemeliharaan pekerjaan
ditetapkan selama 180
hari kalender terhitung
sejak dilakukannya
Serah Terima Pertama
Pekerjaan.
Waktu penyelesaian
pekerjaan dihitung
sejak tanggal mulai
kerja, adalah 210 (Dua
Ratus Sepuluh) hari
kalender, apabila terjadi
perubahan ketentuan
Pemerintah dalam
hal berakhirnya tahun
anggaran berjalan akan
dilakukan perubahan
waktu penyelesaian
pekerjaan.
78
Cara Pembayaran
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
5.
Agreement Tanggal 19
Mei 2008
Pelabuhan Palaran
Pelabuhan Samudra
Palaran
(Pihak I)
PT PP (Persero)
(Pihak II)
Waktu pelaksanaan
pekerjaan 570 hari
kalender
6.
Paket Pekerjaan
Jasa Pemborongan
Pembangunan
Rumah Sakit Umum
Multiyears 3 Tahun
(RS Paser)
Dinas Kesehatan
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
Cabang VI (Pihak II)
Pekerjaan Jasa
162.143.190.000,Pemborongan Pembangunan (termasuk PPN)
Rumah Sakit Umum
Multiyears 3 Tahun (RS
Paser)
Waktu Pelaksanaan
pekerjaan 585 hari
kalender terhitung sejal
tanngal 23 Januari 2009
s/d 30 Agustus 2010.
7.
Amandemen Perjanjian
No. 001/AMD/BCTR/
PD.A.V.4-001/X-08/BKM
Tanggal 27 Juli 2009
Proyek Jembatan
Berau Coal
(Pekerjaan Jembatan
Sungai Telau,
Jembatan Sungai
Sambarata dan
Overpass Suaran
Pihak II melaksanakan
46.992.197.000,pembangunan Jembatan
(Termasuk PPN)
Berau Coal (Pekerjaan
Jembatan Sungai Telau,
Jembatan Sungai Sambarata
dan Overpass Suaran
Waktu Pelaksanaan
untuk Sungai Telau
dan Jembatan Sungai
Sambarata yaitu
13,6 bulan sejak
tanggal perjanjian
ditandatangani/ atau
jatuh tempo tanggal
31 Desember 2009
Untuk Overpass Suaran
Jangka Waktu 15
bulan sejak tanggal
penandatanganan
perjanjian atau batas
waktu perjanjian pada
tanggal 11 Febuari 2010
79
Para Pihak
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
2.
Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan
No. 20/BGN/PPKUH/2009, tanggal
19 Mei 2009
Kontrak Pemborongan
No. UIN-PMU/153.
A/XII/2008
Waktu Pelaksanaan
Universitas
180 hari kalender
Hasanuddin
terhitung sejak tanggal
(Pihak I)
terakhir tanggal
PT Pembangunan
ditandatanganinya
Perumahan Cabang
SPK dan tanggal
VII
diterimanya uang
(Pihak II)
muka.
Pihak I menugaskan
kepada Pihak II, dan Pihak
II menerima tugas dari
Pihak I untuk melaksanakan
pekerjaan Pembangunan
Gedung Rumah Sakit
Pendidikan (Teaching
Hospital) Tahap II Universitas
Hasanuddin di Kampus
Tamallanrea Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan.
Pekerjaan
Konstruksi Proyek
Pengembangan
Universitas Islam
Negeri Alauddin
Makassar
Universitas Islam
Alauddin, Makassar
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
Masa Pelaksanaan
Pembangunan
diselesaikan dalam
waktu 210 (dua
ratus sepuluh) hari
kalender terhitung
sejak tanggal 19 Mei
2009 sampai dengan
tanggal
14 Desember 2009.
Masa pemeliharaan
180 hari kalender
berlaku sejak tanggal
Berita Acara Serah
Terima Pertama.
Pekerjaan
Pembangunan harus
diselesaikan dalam
Contract Reference
No.BCS/004/I/2009
tanggal 7 januari 2009
Pelaksanaan pekerjaan
Tahap Pertama selama
6,5 bulan.
4.
Karebe Hidroelektrik
(Dam, pembangkit
tenaga listrik dan
pekerjaan sipil
lainnya) Soroako
sebagaimana diatur
dalam kontrak.
PT. International
Nickel Indonesia, Tbk
(Pihak I)
KajimaPP Joint
Operation (Pihak II)
80
US$135,158,876.31
(termasuk pajak-pajak)
Perjanjian Kontrak
Pembangunan
No. 9600/H.4/LK.13/2009 Kampus Fakutas
Teknik Universitas
Hasanuddin-KSO
Pemerintah
Republik Indonesia,
Departemen
Pendidikan
Nasional, Universitas
Hasanuddin (Pihak I)
PP-ITOCHU Joint
Operation (Pihak II)
Harga Kontrak
Rp314.628.015.900, US$ 7.486.198,5
415.184.000
Pejabat Pengguna
Anggaran Dinas
Pekerjaan Umum
Provinsi Kepulauan
Riau
(Pihak I)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
Cabang IX (Pihak II)
Pembangunan Infrastruktur
64.144.527.000,Ibukota Provinsi Kepulauan
Riau dengan paket pekerjaan
Pembangunan gedung
DPRD Provinsi
Pelaksanaan pkerjaan
dalam jangka waktu
900 hari kalender
terhitung sejak mulai
diterbitkannya SPMK
yaitu tanggal
15 Desember 2007 s/d
1 Juni 2010.
PPN
Rp28.602.546.900, US$ 680.563,5
37.744.000
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Para Pihak
Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan
No.B.06/SPPP/DPU/MYKEPRI/XII/2007 Tanggal
15 Desember 2007
jo. Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan
No.B.061.1/SPPP/DPU/
MY-KEPRI/XII/2007
Tanggal 15 Desember
2007
Pembangunan
Gedung DPRD
Provinsi Tahun
Anggaran 2007 s/d
2010
2.
Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan
No.134/DISDIK/
SPPP/2007 Tanggal
15 Desember 2007
jo. Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan
No.134-1/DISDIK/
SPPP/2007 Tanggal
15 Desember 2007
Pembangunan
Dinas Pendidikan
Universitas Maritim
Provinsi Riau
RAH Tahun Anggaran
(Pihak I)
2007 s/d 2010
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pembangunan Infrastruktur
45.165.826.000,Ibukota Provinsi Kepulauan (Termasuk PPN dan pajak
Riau dengan paket pekerjaan pajak lainnya)
pembangunan Universitas
Maritim RAH
3.
Surat Perjanjian
Kegiatan
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan lanjutan
Pembangunan
Gelanggang Remaja
Provinsi Riau Nomor
426.21/KONTRAK/
FSK-GR/SPDISPORA/421/2009
tanggal 18 Agustus 2009
Pembangunan
Gelanggang Remaja
Provinsi Riau
Olahraga Provinsi
Riau
(Pihak I)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
pekerjaan Lanjutan
Pembangunan Gelanggang
Remaja Provinsi Riau
Perjanjian Kontrak
No.620/PUKIMPRASWIL/PSJ-MY/
SRMH-09/2007 Tanggal
26 Febuari 2007
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Kegiatan
Peningkatan Jalan Di
Kabupaten Siak (Paket:
Jalan Siak Raya- Merempah
Hulu:MY)
Perjanjian Kontrak
Pembangunan
Pengguna Barang
Pihak II Melaksanakan
No. 012/K/RSUD/2008
Tanggal
18 Desember 2008
Gedung Poliklinik 4
tingkat RSUD Muara
Bungo
pekerjaan pembangunan
(Termasuk PPN)
ruang poliklinik RSUD Muara
Bungo sebanyak 1 Unit
4.
5.
81
21.474.299.000,-
Waktu Pelaksanaan
pekerjaan 125 hari
kalender terhitung
sejak 18 Agustus 2009
sampai dengan
20 Desember 2009
41.769.000.000,-
Waktu Pelaksanaan
670 hari kalender
yaitu sejak Tanggal
26 Februari 2007 s/d
26 Desember 2008.
Masa Pemeliharaan
adalah 365 hari
kalender.
Waktu Pelaksanaan
Para Pihak
6.
7.
8.
Cara Pembayaran
Jangka Waktu
Pelaksanaan
Dinas Pekerjaan
Umum Permukiman
Dan Prasarana
Wilayah Kabupaten
Kampar
(Pihak I)
PT Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Pembangunan
Politeknik Kampar sesuai
dengan Daftar Kuantitas
dan Harga Saruan, Harga
Lumpsum, dan sesuai
dengan ketentuan dan
spesikasi yang tercantum
dalam Surat Perjanjian/
Kontrak.
Pekerjaan Fisik
Badan Pemeriksa
Pembangunan
Keuangan Republik
Gedung Kantor BPK
Indonesia
RI Perwakilan Provinsi
(Pihak I)
Riau (Tahap III) TA
PT Pembangunan
2009
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
Pekerjaan Pekerjaan Fisik
Pembangunan Gedung
Kantor BPK RI Perwakilan
Provinsi Riau (Tahap III)
TA 2009 sesuia demham
perjanjian kontrak
10.135.500.000,-
Pembangunan
Pejabat Pembuat
Dermaga + Terminal
Komitmen Kegiatan
Boom Panjang
Pembangunan
Kecamatan Karimun
Dermaga + Terminal
Tahun Anggaran 2008
Boom Panjang
-2010
Kecamatan Karimun
(Pihak I)
PT. Pembangunan
Perumahan (Persero)
(Pihak II)
Pihak II Melaksanakan
38.206.103.000,Pekerjaan sesuai dengan
(Termasuk PPN)
perjanjian yang disepakati
dalam pembangunan
Dermaga + Terminal Boom
Panjang Kecamatan Karimun
Tahun Anggaran 2008 -2010
Tanggal Penerbitan /
Berakhirnya
Penggunaan
No. Lokasi
No Sertikat / IMB
1.744
Kantor Cabang
Wilayah I
2.
817
Kantor Cabang
Wilayah I
3.
5.340
Kantor
4.
HGB No.11*
3.555
Tanah Kosong
5.
3.200
Kantor, Mess,
Gudang
6.
785
Ex. Kantor
7.
8.638
Mess
8.
11.550
PP University
(Diklat PP)
82
Luas (m2)
Tanggal Penerbitan /
Berakhirnya
Penggunaan
No. Lokasi
No Sertikat / IMB
1.620
Tanah Kosong
HGB No.48
No.632.86/09/CB/93 tanggal
15 April 1993
21.000
Pabrik Beton
HGB No.3976****
No.648.11/36/TKB/1996
tanggal 12 Desember 1996
5.072
Swimming Pool
& Mini Mart
HGB No.1078****
No.647/184/PU/1994 tanggal
31 Maret 1994
4.249
Sport Center
HGB No.1
No.572/PU.036/1-8/1985
tanggal 28 Maret 1989
13.705
Kantor, Bengkel
& Gudang
HGB No.12****
No.2094/503/I-B/DPUK
tanggal 9 Februari 1994
5.430
Kantor, Bengkel
& Gudang
HGB No.13****
No.2094/503/I-B/DPUK
tanggal 9 Februari 1994
4.755
Kantor, Bengkel
& Gudang
228
Tanah
788
Tanah Kosong
HGB No.500
No.380/PU/1962 tahun 1962
725
Mess
HGB No.25
No.03399/IMB/2002 tanggal
3 Mei 2002
19.610
Kantor Pusat
HGB No.33
No.486/IMB/1991 tanggal
9 Januari 1991
4.643
Kantor Pusat
HGB No.34
No.486/IMB/1991 tanggal
9 Januari 1991
2.605
Kantor Pusat
HGB No.64
No.01198/IMB/2004 tanggal
20 Februari 2004
2.712
Kantor Pusat
HGB No.65
No.01198/IMB/2004 tanggal
20 Februari 2004
4.654
Kantor Pusat
HGB No.66
No.01198/IMB/2004 tanggal
20 Februari 2004
12
Kantor Pusat
HGB No.7
858
Kantor
HGB No.14
No.32 Tahun 2005 tanggal
13 Januari 2005
185
Kantor
HGB No.15
No.351/SIMB/DPB/1982
tanggal 15 April 1982
67
Kantor
HGB No.16
No.351/SIMB/DPB/1982
tanggal 15 April 1982
1.046
Kantor
HGB No.17
No.351/SIMB/DPB/1982
tanggal 15 April 1982
177
Kantor
HGB No.18
No.351/SIMB/DPB/1982
tanggal 15 April 1982
102
Kantor
HGB No.7929*
6.020
Kantor
HGB No.7930*
5.020
Kantor
HGB No.7931*
3.650
Kantor
HGB No.7932*
3.610
Tanah Kosong
HGB No.7933*
7.040
Tanah Kosong
HGB No.7934*
5.030
Tanah Kosong
83
Luas (m2)
Tanggal Penerbitan /
Berakhirnya
HGB No.7935*
3.320
Tanah Kosong
HGB No.7936*
3.310
Tanah Kosong
HGB No.7937*
5.020
Tanah Kosong
HGB No.7938*
3.610
Tanah Kosong
29.955
Tanah Kosong
3.332
Hotel
1.643
Gudang
1.214
Kantor
955
Rumah Tinggal
2.470
Tanah Kosong
No. Lokasi
No Sertikat / IMB
Penggunaan
720
Ruko/ Rukan
544
Kantor
6.271
Kantor
49. Jl. Lingkar Timur No.29, Kemiri, Sidoardjo, Jawa HGB No.1466***
Timur
No.767 Tahun 2006
Tertanggal 13 September
2006
50. Jl. Udayana No.16, Monjok, Mataram, Lombok
Barat, NTB
HGB No.9
No. Kep.78/Pemb.III/3/1977
tanggal 12 Januari 1977
6.493
Kantor
HGB No.41
No.11/Pemb/92 Bangunan
No.484 Tahun 1992 tanggal
16 Januari 1992
3.000
Kantor
HGB No.3110****
No.000562/BPMP2T/IMB/BU/
GS tanggal 15 April 2009
223
Kantor
HGB No.3112****
No.000562/BPMP2T/IMB/BU/
GS tanggal 15 April 2009
598
HGB No.1915****
No.000562/BPMP2T/IMB/BU/
GS tanggal 15 April 2009
1.081
Keterangan :
1. * Telah dipasang Hak Tanggungan guna kepentingan PT Bank Bukopin
2. ** Telah dipasang Hak Tanggungan guna kepentingan PT Bank CIMB Niaga Tbk
3. *** Telah dipasang Hak Tanggungan guna kepentingan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4. **** Tidak dipasang Hak Tanggungan (tidak sedang dijaminkan)
5. Selain daripada yang tersebut dalam No.1 s/d 4, telah dipasang Hak Tanggungan guna kepentingan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
R.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya selama ini, Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara baik pidana,
kepailitan, tata usaha negara, maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), perkara
perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan perpajakan, kecuali untuk perkara-perkara sebagai berikut :
Perkara perdata dengan register perkara No.14/Pdt/G/2008/PN.Smd dimana Perseroan sebagai Penggugat
melawan PT Padjadjaran Indah Prima sebagai Tergugat I; Evi Lusviana sebagai Tergugat II; dan Ir. Andri
Singarimbun sebagai Tergugat III.
Perkara perdata dengan register perkara No.243/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Tim dimana Perseroan sebagai Tergugat II
melawan In Ja Kim Choi sebagai Penggugat.
84
Perkara perdata dengan register perkara No.667/Pdt.G/2009/PN.Sby dimana Perseroan sebagai Penggugat II
melawan Ir. Sutadji, MMT selaku Pejabat Pembuat Komitmen Dalam Kegiatan Penanganan dan Penanggulangan
Dampak Kebakaran Pasar Turi sebagai Tergugat I; DRS. EC. Ahmad Basori, MM (Kepala UPTD Pasar Turi pada
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya) selaku Pengguna Anggaran dalam Kegiatan Penanganan
dan Penanggulangan Dampak Kebakaran Pasar Turi sebagai Tergugat II; DRA. Endang Tjaturahmawati,MM
(Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya) selaku Pengguna Anggaran dalam Kegiatan
Penanganan dan Penanggulangan Dampak Kebakaran Pasar Turi sebagai Turut Tergugat I; dan Walikota
Surabaya selaku Kepala Daerah Kota Surabaya sebagai Turut Tergugat II.
Perkara perdata dengan register perkara No. 96/Pdt.G.2009/PN.Smda dimana Perseroan bersama-sama
PT Total Bangun Persada dan PT Bangun Cipta Kontraktor yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi PT Total
Bangun Persada PT Pembangunan Perumahan (Persero) PT Bangun Cipta Kontraktor sebagai Penggugat I
melawan Pemerintah Republik Indonesia cq. Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur selaku Pengguna Anggaran Kegiatan Pembangunan Komplek Stadion
Utama Kalimantan Timur sebagai Tergugat.
Kasus Posisi
Pihak Berperkara
Penggugat (P):
In Ja Kim Choi
Tergugat I (T1):
PT. New Century
Development, Tbk
Tergugat II(TII):
PT. Pembangunan
Perumahan
Tergugat III (TIII) :
PT. Prakarsa
Dirganeka
Gugatan / Dakwaan
Dalam Permohonan Penggugat memohon majelis hakim memutuskan:
a. Mengabulkan gugatan P untuk seluruhnya
b. Menyatakan TI, T II dan T III telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum yang merugikan Penggugat
c. Menyatakan Batal demi Hukum :
1) Akta No. 38 tanggal 9 Desember 2003 dihadapan Hasan Halim,
Notaris Pengganti Misahardi Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta;
2) Akta No.37 Tanggal 8 Febuari 2005 dihadapan Notaris Misahardi
Wilamarta, SH Notaris di Jakarta;
3) Akta No.24 tanggal 7 Febuari 2006 dihadapan Notaris Misahardi
Wilamarta, SH Notaris di Jakarta.
d. Menghukum T I, T II dan T III secara tanggung renteng membayar
kerugian Materil yang diderita
P sebesar US$ 26,005
e. Menghukum T I, II, III secara tanggung renteng untuk membayar
denda berupa bunga sebesar 3% perbulan yang dihitung sejak
tanggal 26 Desember 2006 sampai dengan Putusan dalam perkara
ini dilaksanakan
f. Menghukum T I,II,III secara tanggung renteng untuk membayar
kerugian Immaterial yang diderita P sebesar Rp1.000.000.000,g. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan atas 1
unit Rumah Susun Paladian (dahulu Menara Tujuh Gading) tower B
lantai 05 No. 05 yang terletak di DKI Jakarta Kec. Kelapa Gading,
Kel. Kelapa Gading Barat setempat dikenal dengan di jalan Bukit
Gading Raya
h. Mengukum T I,II,III secara tanggung renteng untuk membayar
ongkos Perkara.
Jawaban Tergugat II
Dalam Eksepsi :
1) Gugatan Nebis In Idem
- Bahwa P telah menggugat masalah yang sama di Pengadilan Jakarta
Utara dengan register No.100/Pdt/G/2008/PN.JKT.UT dan telah
dinyatakan berkekuatan hukum tetap pada tanggal 12 Agustus 2008
sehingga karenannya PN Jakarta Timur mohon untuk dapat menolak
gugatan P demi kepastian Hukum
2) Pengadilan Negeri Jakarta Utara tidak berhak memeriksa perkara
karena:
- Bahwa menurut pasal 16 Berdasarkan Persiapan Perjanjian untuk
penjualan dan pembelian Nama Unit Rumah Susun Menara Tujuh
Gading No. 208/M7G/WNA/PSP/IX/97 Tanggal 27 September 1997
antara P dan T I menegaskan bahwa mekanisme penyelesaian
perselisihan antara P dan T I akan diselesaikan melalui BANI
dimana keputusan BANI bersifat Final dan Mengikat, dimana
kalusul arbitrase harus dianggap ada dan berlaku kecuali para pihak
melepaskan klausul arbitrase secara tegas,jadi dengan adanya
klausul tersebut maka PN tidak berwenang untuk memeriksa dan
mengadilinya. Hal ini ditegaskan dalam Putusan MA No.3179
K.pdt/1984 tanggal 4 Mei 1988
3) Gugatan Penggugat Tidak Jelas
- Bahwa apa yang disampaikan P adalah suatu gugatan Perbuatan
melawan hukum sebagaimana tertuang dalam pasal 1365 BW,
gugatan P tidak jelas atau kabur mengenai apa yang di dalilkan
dengan yang dimohonkan dalam petitum menunjukkan Pmemiliki
keraguan dalam mendalilkan suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan T I. Berdasarkan hal tersebut T I mohon kiranya menerima
eksepsi oleh karenanya sudah seharusnya gugatan P dinyatakan
ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
85
No
2
Kasus Posisi
Gugatan diajukan atas dasar Perbutan
Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan
oleh Para Tergugat dengan cara
konspirasi dan rekayasa antara T2
dan T3 melalui kendaraan (vehicle) T3
untuk menguntungkan diri sendiri dan
mengakibatkan kerugian bagi P.
T1 dan T2 selaku Pengguna Jasa
secara nansial tidak mampu membiayai
pembangunan Gedung Plaza
Padjajaran (Plaza Padjadjaran), yaitu
pada saat P selaku Kontraktor/Pemberi
Jasa telah menyelesaikan dan hasil
pekerjaan telah disetujui oleh Para
Tergugat, dan telah digunakan oleh oleh
T1 dan T2. Dengan secara melawan
hukum T2 melalui T1 memutuskan
perjanjian secara sepihak agar T1 dan
T2 dapat menguasai dan memanfaatkan
Plaza Padjadjaran walaupun T1
belum membayar secara penuh biaya
pembangunan Plaza Padjadjaran.
Pihak Berperkara
Pernggugat (P) :
PT Pembangunan
Perumahan
(Persero)
Tergugat 1 (T1):
PT Padjajaran
Indah Prima
Tergugat 2 (T2):
Evi Lusviana
Tergugat 3 (T3):
Ir. Andri
Singarimbun
Gugatan / Dakwaan
1. Mengabulkan gugatan P untuk keseluruhan
2. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum yang merugikan P.
3. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara tanggung renteng
ganti kerugian sebesar Rp.10.272.874.000 kepada P ditambah bunga
8% per tahun terhitung sejak September 2006 hingga terdapat putusan
akhir yang mengikat atau putusan yang dapat dieksekusi secara serta
merta.
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakan oleh
Pengadilan Negeri Sumedang atas harta kekayaan Para Tergugat
berupa benda tetap, benda bergerak berwujud) maupun tidak berwujud
baik yang sekarang ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari.
5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara.
86
No
3
Kasus Posisi
Pihak Berperkara
Penggugat 1 (P1) :
PT Nindya
Karya
(Persero)
Gugatan / Dakwaan
1.
2.
3.
Penggugat 2 (P2) :
PT Pembangunan
Perumahan
(Persero)
Keduanya bersamasama disebut
sebagai Para
Penggugat.
4.
Tergugat 1 (T1):
Ir. Sutadji, MMT,
selaku Pejabat
Pembuat Komitmen
dalam Keg.
5.
Penanganan dan
Penanggulangan
Dampak Kebakaran
Pasar Turi.
Tergugat 2 (T2):
DRS. Ec. Achmad
6.
Basori, MM (Kepala
UPTD Pasar
Turi, Pada Dinas
7.
Perdagangan dan
Perindustrian Kota
Surabaya), selaku
Pengguna Anggaran
dalam Kegiatan
Penanganan dan
Penanggulangan
Dampak Kebakaran 8.
Pasar Turi
Turut Tergugat 1
(TT 1):
DRA. Endang
9.
Tjaturachmawati,
MM (Kepala Dinas
Perdagangan dan
Perindustrian Kota
Surabaya), selaku
10.
Pengguna Anggaran
dlm Kegiatan
11.
Penanganan dan
Penanggulangan
Dampak Kebakaran
Pasar Turi
Turut Tergugat 2
(TT2) :
Walikota Surabaya, 12.
selaku Kepala
Daerah Kota
Surabaya
13.
14.
15.
87
No
4
Kasus Posisi
Gugatan yang diajukan adalah gugatan
wanprestasi dengan dasar :
Kontrak Kerja antara P 1 dan T dengan
No. 602/294/PKSU-KT/Std.U-KT/IX/2005
tanggal 27 Nopember 2005 dan telah
diamandemen sebanyak 7 kali dengan
amandemen terakhir (7) No. 602/116/
KPA-PPSPOR/VII/2008 tanggal 20
Juni 2008 (Kontrak Kerja Konstruksi)
dengan perubahan antara lain mengenai
harga kontrak dan jangka waktu..
Selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan terjadi kenaikan harga barang
dan jasa yang menimbulkan dampak
pada biaya pelaksanaan pekerjaan yang
juga menimbulkan dampak terhadap
Harga Kontrak.
Sehubungan hal diatas, pada
8 Juni 2007 P1 telah menyampaikan
penyesuaian Harga Kontrak secara
lisan dan tulisan, namun tidak ada
penyelesaian hingga Juni 2008, kerugian
yang diderita P1 menjadi bertambah.
Tuntutan penyesuaian harga/tuntutan
eskalasi dalam pelaksanaan
pembangunan Proyek Stadion Utama
Palaran, Provinsi Kalimantan Timur yang
dimohonkan oleh P1 telah disetujui dan/
dapat dipahami oleh T berdasarkan :
1. Surat Plt Kepala Dinas
PU&Kimpraswil Prov. Kalimantan
Timur kepada Gubernur Kalimantan
Timur No. 602/1013/XII/2007
tanggal 29 Nov 2007;
2. Nota Dinas Sekretariat Daerah
Pemerintah Prov. Kalimantan
Timur cq. Plt Asisten Ekonomi
Pembangunan dan Kesejahteraan
Sosial kepada Gubernur Kaltim
tanggal 1 April 2008;
3. Surat Gubernur Kaltim kepada
DPRP Prov Kaltim tanggal 7 April
2008 No. 903/5224/BAPD /Prog;
4. Surat Gubernur Kaltim kepada
BPKP Perwakilan Kaltim tanggal 7
Mei 2008 No 602/5130/BAPD/Prog;
5. Surat DPRD Prov Kaltim kepada
Gubernut Kaltim tanggal 29 Mei
2008 No. 903/UM-349/2008;
6. Surat Gubernur Kaltim kepada
BPKP Perwakilan Kaltim tanggal
5 Juni 2008 No. 602/6396/BAPD/
Prog;
7. Surat Gubernur Kaltim kepda DPRD
Prov Kaltim tanggal 2 Juli 2008
No 602/6630/BAPD/Prog;
8. Surat BPKP kepada Gubernur
Kaltim tanggal 20 Oktober 2008
No. S-2647/PW.17/5/2008;
9. Surat Gubernur Kaltim kepada
Kepala PerwakilanBPKP Prov.
Kaltim tanggal 27 Nop 2008
No. 180/11427-Hk/2008;
10. Surat BPKP perwakilan Prov.
Kaltim kepada Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Prov. Kaltim
tanggal 30 Januari 2009 No. S-402/
PW.17/5/2009;
11. Surat Penggugat kepada Kuasa
Pengguna Anggaran Proyek Stadion
Utama Kaltim tanggal 18 Februari
209 No. 1002/KSO-SU/II/2009
12. Notulen Rapat Komisis III DPRD
Kaltim bersama BAPPEDA Prov.
Kaltim dan BAPPEDA Dinas PU
Kab/Kota Penyelenggara Venues
PON XVII tanggal 1 Sept 2008;
Pihak Berperkara
Penggugat 1
(P1) : PT Total
Bangun Persada,
PT Pembangunan
Perumahan
(Persero) dan
PT Bangun Cipta
Kontraktor, yang
tergabung dalam
JO/KSO PT Total
Bangun PersadaPT Pembangunan
Perumahan
(Persero)-PT
Bangun Cipta
Kontraktor
Gugatan / Dakwaan
1.
2.
3.
4.
5.
Penggugat 2 (P2):
PT Waskita Karya
(Persero)
Penggugat 3 (P3)
: PT Adhi Karya
(Persero)
Tergugat (T) :
Pemerintah
Indonesia cq.
Pemerintah
Propinsi Kalimantan
Timur Cq. Dinas
Pekerjaan Umum
Pemerintah Propinsi
Kalimantan Timur
Cq. Kepala
Dinas Pekerjaan
Umum Propinsi
Kalimantan Timur
selaku Pengguna
Anggaran Kegiatan
Pembangunan
Komplek Stadion
Utama Kalimantan.
88
VIII.
A.
UMUM
Berawal sebagai perusahaan yang berfokus pada pembangunan perumahan bagi para pegawai negeri, Perseroan
yang didirikan pada tahun 1953 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan usaha inti (core business) di
bidang jasa konstruksi ini, mulai memasuki pembangunan bangunan bergedung pada tahun 1962, yaitu dengan
dibangunnya Hotel Indonesia oleh Perseroan. Selama 56 tahun usia Perseroan, Perseroan telah berkembang
menjadi perusahaan konstruksi yang kokoh dan patut diperhitungkan di industrinya. Hingga saat ini, Perseroan telah
menunjukkan eksistensinya sebagai kontraktor umum yang telah memiliki pengalaman dalam pembangunan proyek
gedung (perkantoran, hotel, rumah sakit, universitas/sekolah dan lain-lain) serta proyek sipil (dermaga, jalan dan
jembatan, dam dan irigasi, terowongan, power station, hanggar pesawat terbang, stadion olah raga dan lain).
Perseroan memiliki 3 (tiga) Perusahaan Asosiasi yaitu PT PP Taisei-Indonesia Construction dimana Perseroan
memiliki saham sebesar 15% pada perusahaan yang dibentuk bersama perusahaan kontraktor besar dari Jepang ini,
PT Mitracipta Polasarana, yang merupakan usaha patungan bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Kopkar
Jasindo dan PT Hotel Indonesia Natour dimana Perseroan memiliki saham sebesar 4,67% serta PT Citra Waspphutowa
dimana Perseroan memiliki saham sebesar 12,5%. Perseroan melakukan diversikasi usaha yang dirintis pada tahun
1991. Pengembangan usaha tersebut yaitu menyewakan ruang kantor di Plaza PP dan pengembangan usaha realty
di kawasan Thamrin dan Menteng, Jakarta Pusat
Visi Dan Misi Perseroan
Pada saat prospektus ini diterbitkan, visi Perseroan adalah menjadi perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka
yang memberikan nilai tambah tinggi kepada stakeholders.
Misi Perseroan menyediakan jasa konstruksi kepada seluruh masyarakat indonesia dan melakukan investasi agar
dapat memberi nilai tambah kepada para stakeholder, dengan dukungan struktur keuangan yang sehat, esien,
inovatif, berwawasan global serta memiliki karyawan sejahtera.
Sasaran dan Tujuan Perseroan:
Berdasarkan rencana bisnis Perseroan 2010-2014, sasaran dan tujuan Perseroan adalah sebagai berikut:
a.
b.
Mengembangkan usaha di bidang konstruksi guna ikut serta menunjang pembangunan ekonomi negara
c.
Melakukan pengembangan usaha di bidang investasi dengan fokus pada infrastruktur dan energi
d.
Meningkatkan kepuasan dalam artian service (pelayanan) dan keuntungan bagi stakeholder
e.
f.
Membina usaha di bidang-bidang yang dapat mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah dalam
rangka menyiapkan tenaga kerja
Prestasi
Lembaga
1.
Majalah Investor
2009
2.
2009
3.
2009
4.
2009
5.
Penghargaan Website
2009
89
Tahun
No Penghargaan
Prestasi
Lembaga
6.
Penghargaan Website
Tahun
2009
7.
2009
8.
2008
9.
2008
2008
Infrastruktur & Konstruksi dalam The Best BUMN 2008 versi Majalah Investor Daily
Majalah Investor edisi bulan November 2008
2008
KBR-JGC-Pertafenikki Concorsium
2007
KBR-JGC-Pertafenikki Concorsium
2007
2006
Sebagai kontraktor
Jaya Realty
2005
2004
2003
20. CBN
2000
1996
2003
2001
1995
1983
1978
B.
1995
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan kompetitif dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
unggul Jasa Pelayanan yang lengkap dan prospek usahanya di masa mendatang secara langsung terkait dengan
kombinasi kelebihan-kelebihan kompetitif, di antaranya adalah:
1.
Sebagai salah satu perusahaan BUMN konstruksi, Perseroan memiliki posisi yang solid untuk mendapatkan proyekproyek infrastruktur dan gedung-gedung perkantoran yang didukung oleh Pemerintah. Proyek-proyek Pemerintah ini
telah memberikan kontribusi yang signikan terhadap nilai kontrak Preseroan dari tahun ke tahun.
2.
Perseroan telah memiliki pengalaman dan track record yang telah terbukti selama lebih dari 50 tahun. Sejak awal
berdirinya, Perseroan telah dipercaya membangun hotel-hotel bertaraf internasional antara lain Hotel Indonesia,
Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, Bali Beach Hotel di Bali, dan Ambarukmo Hotel di Jogyakarta. Hingga saat
ini, Perseroan terus membuktikan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terdepan dengan proyek unggulan
diantaranya jembatan cable-stayed Batam-Tonton, waduk Asahan, pembangkit listrik Cirata, Jawa Barat, dan ruas
jalan tol Padalarang.
90
3.
Perseroan memiliki wilayah operasi dan jaringan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia sehinggga dapat
menangkap peluang pasar proyek pemerintah di daerah-daerah. Pada saat ini, Perseroan telah memiliki 3 (tiga)
kantor divisi operasi dan 8 (delapan) kantor cabang.
4.
Manajemen Perseroan memiliki pengalaman profesional rata-rata di atas 20 tahun. Hal ini didukung oleh jajaran
karyawan yang berpengalaman di sektor konstruksi. Bentuk komitmen Perseroan dalam mengembangkan sumber
daya manusia yang kompetitif diwujudkan dengan dibangunnya pusat training yang terintegrasi yaitu PP University
yang diresmikan pada tanggal 19 Agustus 2009. Pusat pelatihan ini memiliki misi untuk menyediakan sarana serta
materi pelatihan dan pengembangan bagi seluruh karyawan Perseroan untuk menciptakan sumber daya manusia
yang handal dan memiliki kapabilitas yang tinggi t, proper, profesional dan global mindset.
5.
Dalam industri jasa konstruksi, produk baru yang merupakan layanan yang berkualitas adalah berupa inovasi yang
memberikan nilai tambah bagi konsumen. Konsumen menuntut penyelesaian pekerjaan dengan waktu delivery lebih
cepat dan mutu pelaksanaan yang lebih baik. Untuk itu, Perseroan menyikapinya dengan selalu mencari inovasi
dalam hal metode pelaksanaan dan pemilihan material yang paling sesuai mengikuti perkembangan teknologi.
Perseroan telah menerapkan standar mutu internasional ISO 9001:2008 (quality management system), OHSMS
18001, (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), EMS 14001 (standar lingkungan) sebagai bentuk komitmen Perseroan
dalam menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Pada tanggal 21 Agustus 2008, dengan media seminar tingkat
Internasional Green Construction, Perseroan mendeklarasikan diri sebagai Green Contractor Pertama di Indonesia
dan sejak itu Perseroan dijadikan tolok ukur pemilik proyek sebagai narasumber dalam menerapkan konsep Green
Construction di Indonesia. Perseroan telah melaksanakan pembangunan dua gedung yang memiliki spesikasi tinggi
dalam penerapan prinsip Green Building. Kedua proyek ini merupakan pengalaman berharga yang belum dimiliki oleh
kontraktor nasional lainnya.
Selain itu, Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan kontraktor yang menjadi pendiri dan anggota Tim Inti
Green Building Council of Indonesia yang menciptakan program strategis penerapan Green Building di Indonesia.
Green Building memiliki potensi pasar yang tinggi karena sangat dibutuhkan di masa mendatang.
6.
Pertumbuhan pendapatan
Pendapatan Perseroan yang terus bertumbuh menunjukkan kinerja yang semakin membaik dari tahun ke tahun. Sejak
5 (lima) tahun terakhir, pendapatan Perseroan berhasil tumbuh dengan rata-rata 23,7% yang terutama didukung oleh
pertumbuhan pendapatan dari sektor konstruksi yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 99,2%, 98,5%,
97,6%, 97,4%, 97,3% dan 98,0% pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, dan Juli 2009. Selain mengerjakan
proyek-proyek yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya, Perseroan juga berhasil mendapatkan proyek-proyek baru
setiap tahunnya sehingga pendapatan tiap tahun dapat meningkat signikan.
3.934
3.218
2.254 2.221
1.681
2.438
3.826
3.135
2.379
97,3%
1.668
1.893
1.855
97,4%
98,5%
99,2%
2004
2005
Pendapatan Usaha
97,6%
98,0%
2006
2007
2008
Sumber : Perseroan
91
2009 (Juli)
7.
Keunggulan kompetitif Perseroan salah satunya berasal dari cost structure yang esien yaitu baik itu beban penjualan
dan beban usaha. Beban penjualan Perseroan berhasil ditekan Perseroan dengan menerapkan konsep Value
Engineering (VE) dalam rangka memperoleh biaya proyek yang optimum. Konsep ini diaplikasikan untuk tender
proyek-proyek besar dan proyek yang memiliki teknologi atau tingkat kesulitan yang tinggi. selain itu, Perseroan
mampu menunjukkan struktur biaya yang kompetitif dibandingkan kompetitor lain dengan rata-rata persentase cost
structure (beban usaha dibandingkan penjualan) sebesar 2,6%.
C.
Dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, Perseroan menerapkan strategi untuk menciptakan keunggulan
bersaing dengan kompetitornya sehingga Perseroan dapat terus tumbuh dan berkembang, yaitu:
1.
Perseroan tetap melanjutkan strategi yang berfokus kepada perolehan proyek-proyek Pemerintah & BUMN
(80%) dengan kategori Kelas Besar.
2.
Strategi fokus biaya untuk proyek-proyek kontrak standar dengan menawarkan jasa dengan harga kompetitif
sebagai hasil dari kemampuan proses produksi yang esien.
Strategi fokus diferensiasi untuk proyek-proyek rancang bangun (design and build), EPC (Engineering,
Procurement & Construction)
3.
4.
Secara berkesinambungan Perseroan terus menjajaki produk-produk inovatif yang berkualitas seperti memasarkan
Green Building Concept. Elemen-elemen utama di dalam Green Building Concept adalah memaksimalkan desain
dan proses konstruksi yang ramah lingkungan.
5.
D.
Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan terbagi menjadi jasa konstruksi, developer yang terdiri dari properti dan realty.
Namun ke depannya, Perseroan berencana untuk mengembangkan kegiatan usaha investasi.
Kegiatan usaha inti Perseroan saat ini terdiri dari jasa konstruksi, yang merupakan 98,0%, 97,3%, 97,4% dan 97,6%,
98,5%, dan 99,2% dari jumlah pendapatan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2009 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004. Perseroan
juga menyediakan jasa penyewaan ruangan kantor di Plaza PP dan pengembangan usaha properti dan realty yang
secara keseluruhan merupakan 2,0%, 2,7%, 2,6%, 2,4%, 1,5% dan 0,8% dari jumlah pendapatan Perseroan selama
periode yang dianalisa.
Dalam menjalankan usahanya dan melalui keahlian tenaga kerjanya dan kemampuan multi-disiplinnya, Perseroan
menyediakan berbagai jasa dan memberikan solusi kepada kliennya untuk setiap tahapan kegiatan proyek yang
dimiliki oleh klien. Saat ini kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
92
1.
Jasa Konstruksi
Perseroan menjalankan usahanya sebagai jasa pelayanan konstruksi publik dengan kegiatan utama usahanya
meliputi: gedung bertingkat, jalan dan jembatan, bendungan dan irigasi, pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit
listrik tenaga batubara, dan sebagainya. Usaha konstruksi ini tidak hanya bernilai besar untuk lingkungan sekitar tetapi
juga bersejarah dan simbol bagi Negara. Beberapa proyek landmark Perseroan adalah sebagai berikut:
High Rise Buildings
Hotel Indonesia, Bali Beach, Samudera Beach, Ambarukmo, Mahkamah Konstitusi, Departemen Agama, Sapta
Pesona, BTN Building, Indosat Building
Power Plant
-
Infrastruktur
Jembatan, Cablestay Batam Tonton, Siak, Kapuas
Jalan Tol
Padalarang,Cikampek,Sudiatmo,Semarang Outer Ring Road
Rel Kereta
Kabat-Meneng, Bojonegoro-Cepu
Pelabuhan
Telk Bayur, Belawan, Tanjung Perak, Tanjung Priok, Tanjung Mas, Panjang, Merak-Bakaueni, Palaran, Cilacap,
Sadeng Bajoe-Kolaka.
Pelabuhan udara
Sukarno-Hatta, Bali, Batam, Makasar.
Rekruitment
Penetapan
tugas/promosi
Performance
appraisal
Performance
appraisal
Ok?
Tidak
Ya
Financial
Management
Management
Perencanaan
Transaksi
Ok?
Verifikasi
Ya
Pembayaran /
Penagihan
Pencatatan
Tidak
Rekayasa
Tekniki &
Bisnis
Input
Pengukuran
Analisa
Program
Implementasi
Ok?
Ya
Standard
Tidak
CORE PROCESS
Prakualifikasi
Tender
Pelaksanaan
Proyek
Penyerahan
Proyek
Inspeksi
Tidak
Ok?
Ya
Objective/Program
Kerja
Pelaksanaan &
Perbaikan
Pengukuran dan
analisa
AUDIT
Tidak
93
Ok?
Ya
Continual
Improvement
Program
Proses bisnis Perseroan dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu core process, supporting process,
dan QSHE Management System.
a.
Core process adalah inti kegiatan bisnis jasa konstruksi mulai dari tender, pelaksanaan, hingga penyerahan
proyek (lihat diagram core process).
b.
Supporting process adalah kegiatan pendukung core process yang sangat menentukan keberhasilan dari
kegiatan inti dalam mencapai tujuan perusahaan (esien, kompetitif, dan protable) melalui manajemen SDM,
keuangan, rekayasa teknik dan bisnis yang efektif dan profesional. Alur kegiatan supporting process terlihat
dalam diagram. Di dalam diagram tersebut setiap sub kegiatan ada check point yang merupakan bagian proses
untuk memastikan hasil output yang optimal.
c.
QSHE Management System adalah kegiatan yang mendukung core process dalam menjamin adanya sistem
kerja yang handal untuk memastikan bahwa setiap aspek kegiatan menghasilkan QSHE (Quality, Safety, Health
& Environmental) performance yang tinggi dan memberikan customer satisfaction.
Supporting process dan QSHE Management Process selalu direview dan dievaluasi untuk menggerakkan continual
improvement.
Uraian tahapan dalam core process adalah sebagai berikut:
PRAKUALIFIKASI
Menjaring informasi
proyek baru
Memenuhi
persyaratan yang
ditentukan owner
untuk memperoleh
proyek
TENDER
Terima dokumen
tender
Review dokumen
tender
Value Engneering
Pemasukan
penawaran
Negoisasi
Memperoleh
kontrak
PELAKSANAAN
PROYEK
Manajemen proyek
Pengendalian biaya
Pengadaan barang
dan jasa subkontraktor
Pengendalian
kualitas produk
Safety, Health and
Environment
PENYERAHAN
PROYEK
INSPEKSI
QSHE
Biaya
Serah terima
pertama proyek
Serah terima
kedua
Customer
Satisfaction
Questionnaire
Waktu
Prakualikasi
Perusahaan memperoleh proyek baru dengan menjaring informasi proyek tentang pengumuman PQ (pra-qualication)/
pelelangan, menganalisa kemampuan dan latar belakang owner serta memastikan bahwa perusahaan mampu untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan, menyiapkan dokumen pra-kualikasi sesuai persyaratan sampai dengan
pengambilan dokumen untuk tender. Dokumen pra-kualikasi berfungsi sebagai sarana penilaian suatu perusahaan
sebelum proses tender, adapun data yang harus tercantum dalam dokumen pra-kualikasi antara lain:
1.
Legalitas perusahaan.
2.
3.
Data personil.
4.
Data peralatan.
5.
Data pengalaman.
Pada tahap ini perusahaan akan dinilai menurut standar yang ditentukan oleh owner. Untuk melangkah ke tahap
selanjutnya yaitu proses tender maka perusahaan harus lolos pada tahap pra-kualikasi tersebut.
Proses Tender
94
Untuk pembuatan dokumen tender maka dibentuk tim tender. Tim tender inilah yang mengikuti penjelasan di kantor
(aanwijzing) dan melakukan peninjauan ke lapangan. Peninjauan di lapangan dilakukan untuk mengetahui segala
yang ada di lahan proyek maupun di sekitar proyek, termasuk didalamnya akses kemudahan transportasi.
Pemasukan Penawaran
Tim tender mempersiapkan dokumen penawaran yang diperlukan, yaitu adminitrasi kontrak, membuat metode
pelaksanaan, menghitung volume berdasarkan gambar, mengidentikasikan risiko yang mungkin akan terjadi di
lapangan dan menerapkan strategi, serta melakukan perhitungan anggaran biaya.
Sebelum penawaran dimasukkan, untuk metode pelaksanaan yang telah dibuat serta anggaran biaya yang belum
xed, dilakukan Brainstorming, yang bertujuan untuk mengetahui metode pelaksanaan yang akan dilakukan serta
anggaran biaya. Dan apabila terdapat kekurangan, maka dilakukan perbaikan, baik itu metode pelaksanaan
maupun anggaran biayanya sampai muncul nalisasi harga. Finalisasi harga dibuat untuk menyusun Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
Setelah munculnya nalisasi harga, maka seluruh syarat yang diperlukan dimasukkan ke dalan dokumen
penawaran. Kemudian dokumen penawaran tersebut dikirimkan kepada panita pelelangan proyek yang telah
ditunjuk oleh pemilik proyek.
Klarikasi
Klarikasi merupakan suatu tahapan dalam proses tender setelah pemasukan proses penawaran. Dalam tahap
ini, kontraktor dapat mengklarikasi spesikasi teknis apa saja, apakah sesuai dengan dokumen teknis dari
pemilik proyek. Setelah itu, pemilik proyek akan meminta kepada para calon pemenang proyek untuk menjelaskan
dokumen penawaran yang ditawarkan baik itu metode pelaksanaan maupun dokumen masalah harga.
Kontrak
Setelah proses klarikasi dan negosiasi, maka dapat ditentukan pemenang. Apabila tender tersebut dimenangkan,
maka akan keluar SPK (Surat Perintah Kerja) dan kontrak, lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan Proyek
Manajemen Proyek
Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek. Struktur organisasi
proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek beserta penjelasan siapa saja yang bertanggung jawab
didalamnya. Selain itu agar proyek terselesaikan dengan tepat waktu maka diperlukan suatu manajemen proyek
yang mengatur tentang jadual kegiatan yang ada didalamnya. Manager proyek adalah penanggung jawab utama
terhadap keberhasilan pengelolaan proyek dari segi biaya, mutu, waktu, K3 dan Lingkungan.
Pengadaan
Bagian pengadaan bertanggungjawab terhadap pengadaan barang dan jasa sub-kontraktor untuk memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan proyek di lapangan. Bagian pengadaan juga bertanggungjawab terhadap seleksi
dan negosiasi dengan penyedia barang/jasa sehingga didapatkan mutu yang berkualitas, harga kompetitif dan
tepat waktu dalam pengantaran produk untuk mendukung penyelesaian proyek di lapangan.
Pengadaan barang dan jasa sub-kontraktor dilakukan oleh DVO atau bahkan oleh pihak proyek sendiri. Pengadaan
barang dan jasa yang dilakukan oleh DVO adalah sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari total biaya produksi
proyek. Pengadaan barang tersebut berupa pembelian barang/material fabrikan yang harus dibeli/berasal dari
produsen/kontak agen yang telah lulus seleksi atau sudah tercantum dalam daftar induk produsen/kontak agen.
95
Sedangkan pengadaan jasa berupa penyediaan jasa subkontraktor yang berasal dari subkontraktor yang telah
lulus seleksi atau sudah tercantum dalam daftar induk subkontraktor.
Adapun pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh proyek adalah pangadaan barang dan jasa di luar yang
dilakukan oleh DVO dengan nilai total maksimal 30% (tiga puluh persen) dari total biaya produksi proyek.
Pemeliharaan Proyek
Pemeliharaan proyek merupakan kewajiban kontraktor untuk menjaga dan memelihara setiap bagian pekerjaan
yang telah selesai dilaksanakan (serah terima I), tetapi belum diserahterimakan kepada pemilik proyek (serah
terima II).
2.
Pengembangan usaha dibidang properti dan realti adalah dengan melakukan pengembangan aset perusahaan
yang idle dan melakukan kerjasama dengan mitra strategis untuk meciptakan bisnis pengembangan properti seperti
apartemen, hotel, perkantoran, mall, pusat perdagangan dan perumahan yang dijual dan disewakan.
96
Mencari Peluang
Bisnis
YA
Membuat studi
kelayakan
Ijin Investasi
OK
OK
YA
TIDAK
TIDAK
Pembangunan
Terhuni / Tersewa
Marketing
Sumber : Perseroan
Membuat
Studi Pasar
Membuat studi
kelayakan
OK
Membuat Perencanaan
Bisnis & Teknis
TIDAK
Pemeliharaan/
Pengelolaan
Penyerahan
Unit
Pembangunan
Fisik
Pemasaran / Penjualan
Sumber : Perseroan
Proyek-proyek properti yang telah selesai dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Realti
Adalah pengembangan usaha developer yang sifatnya jangka pendek dan untuk dijual atau di-strata-title-kan, bukan
untuk dimiliki. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah menjual beberapa proyek developer antara lain:
-
b.
Properti
Adalah pengembangan usaha yang sifatnya jangka panjang dan untuk dimiliki, bukan untuk dijual tetapi disewakan.
Properti yang dimiliki dan dioperasikan oleh Perseroan antara lain:
-
PP Plaza, Jakarta
3.
Investasi di bidang infrastruktur yang telah dilakukan adalah penyertaan sebesar 12,5% ke dalam PT Citra
Waspputhowa. Investasi ini merupakan pembangunan proyek jalan tol ruas Depok-Antasari sepanjang 22,8 km. Saat
ini, proyek tersebut dalam tahap pembebasan tanah.
97
Sehubungan dengan pembangunan proyek jalan tol ruas Depok-Antasari, dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Citra Waspphutowa tanggal 10 Desember 2008, Pemegang Saham PT Citra Waspputhowa telah
mengambil keputusan sebagai berikut:
1.
2.
Menyetujui kelanjutan proyek jalan tol ruas Depok Antasari dengan catatan agar pelaksanaannya dijalankan
dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan, mempertimbangkan kelayakan proyek dan kepentingan Pemegang
Saham Perseroan, dengan opsi-opsi penanganan sebagai berikut :
a)
Melanjutkan investasi, hanya jika diperoleh kepastian lindung resiko atas pengadaan lahan serta kepastian
kelayakan proyek terkait biaya konstruksi dan biaya investasi lainnya;
b)
c)
Kelanjutan investasi sebagaimana tersebut pada butir 1 huruf a diatas agar dilakukan dengan syarat dan atau
kondisi investasi antara lain akan tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a)
Perseroan memperoleh fasilitas Landcapping dimana biaya tanah yang menjadi tanggungan Perseroan
maksimal sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari total biaya pengadaan tanah sesuai Business Plan
dan selebihnya menjadi tanggungan Pemerintah sepenuhnya;
b)
Pembebasan tanah oleh Pemerintah terlebih dahulu dengan menggunakan dana bergulir Badan Layanan
Umum (BLU) per Seksi dengan maksimum bunga efektif 9 (Sembilan) bulan untuk Seksi tersebut;
c)
Tarif Tol sebesar kurang lebih Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) / kilometer pada awal rencana
operasi Kwartal IV tahun 2010 dan dapat disesuaikan jika waktu mulai operasi tertunda;
d)
Pelaksanaan Investasi bertahap per Seksi disesuaikan dengan prediksi volume lalu lintas; Design konstruksi
diupayakan dan dijaga agar biaya konstruksi yang terjadi tetap berada dalam koridor kelayakan usaha;
e)
Jika konstruksi keluar dari koridor kelayakan, maka kenaikannya ditanggung oleh Pemerintah;
f)
g)
Peningkatan akses tol dan frontage road di luar Righ of Way (ROW) yang mutlak terkait dengan kelayakan
usaha dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
h)
Masa konsesi selama 35 (tiga puluh lima) tahun terhitung sejak tanah bebas atau tanggal terbitnya Surat
Perintah Memulai Kerja (SPMK) per Seksi.
Sejalan dengan usahanya dibidang jasa konstruksi, realty dan investasi, Perseroan memiliki divisi-divisi yang
mendukung kegiatan pengembangan usahanya, antara lain:
1.
Divisi Operasi
Divisi Operasi (DVO) merupakan kepanjangan dari kantor pusat dalam hal operasional yang kegiatannya meliputi
tugas pemasaran, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek di lingkungan Divisi Operasi. Divisi Operasi
terdiri dari 3 (tiga) Divisi, yaitu:
Divisi Operasi dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Operasi (KDVO) yang membawahi 3 (tiga) Kepala Unit yaitu:
Fungsi utama dari KDVO adalah sebagai koordinator para KCB, KBT dan KBA di lingkungan DVO, dengan tugas
yang ditetapkan oleh Perseroan dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. KDVO mempunyai kewenangan dalam
mengadakan transaksi dengan pemilik proyek maupun pihak ketiga sebagai rekanan serta melakukan pembayaran
dalam rangka pelaksanaan proyek. KDVO bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Fungsi utama dari KCB adalah sebagai penanggungjawab bidang pemasaran dan operasional proyek-proyek di
lingkungan cabang dengan tugas yang ditetapkan Perseroan dalam rangka mencapai tujuan Perseroan dengan
dibantu oleh project manager, asisten dan staf-staf cabang sesuai bidangnya masing-masing. KCB mempunyai
kewenangan dalam mengadakan transaksi dengan pemilik proyek maupun pihak ketiga sesuai dengan ketentuan
Perseroan. KCB bertanggung jawab kepada KDVO yang bersangkutan. Kantor Cabang merupakan kantor operasional
yang mengendalikan proyek di tiap cabang.
98
Divisi I
Cabang I
Cabang II
Sumatra
:
:
Cabang IX :
Divisi III
Cabang V :
Cabang VI :
Cabang VII :
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Jawa
Bali dan Nusa Tenggara
Divisi II
Cabang III :
Cabang IV :
Cabang
Divisi Operasi I (DVO I)
Papua
Jakarta
Jawa Barat
Wilayah Operasi
Kedudukan Operasi
Cabang I
Cabang II
Palembang
Medan
Cabang IX
Pekanbaru
DKI Jakarta
Jakarta
Cabang IV
Jawa Barat
Bandung
Semarang
Cabang VI
Kalimantan
Balikpapan
Cabang VII
2.
Denpasar
Divisi Pemasaran
Perseroan telah membuktikan dirinya dapat tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun dan memberikan kontribusinya
kepada bangsa dan negara dalam bentuk pelaksanaan proyek-proyek dari berbagai jenis, baik proyek Pemerintah
maupun swasta yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Dari beberapa divisi yang terdapat di Perseroan, salah satunya adalah divisi pemasaran yang mempunyai wewenang
dalam penyusunan strategi operasional marketing Perseroan, mencari informasi mengenai tender yang akan dilakukan
dan juga menghitung proyek yang akan dikerjakan. Dalam menerapkan strategi untuk memperoleh tender, Perseroan
memanfaatkan informasi dan pengalaman tender sebelumnya serta meningkatkan sinergi dengan perusahaan lain.
Divisi pemasaran harus memilih pasar secara selektif sesuai dengan daya saing Perseroan.
Dalam kaitannya untuk memperoleh suatu proyek, Perseroan mengumpulkan informasi mengenai proyek-proyek yang
potensial melalui informasi yang didapatkan dari konsultan, lembaga keuangan, informasi dari BUMN, Pemerintah
Daerah, BPKM pusat maupun daerah, juga pengumuman dari media massa. Divisi Pemasaran pada Perseroan
dibantu oleh 3 (tiga) Divisi Operasional, yaitu Divisi Operasi I di Medan, Divisi Operasi III di Surabaya dan Divisi
Operasi II di Jakarta. Dalam menangani suatu proyek, setiap Divisi Operasional yang ada mempunyai kewenangan
untuk melakukan perhitungan atau estimasi proyek.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan di antaranya adalah:
A.
99
B.
C.
2004
(Rp Juta)
I
II
IX
Jumlah DVO I
2005
(Rp Juta)
95.765
116.902
249.454
31 Juli
2006
(Rp Juta)
2007
(Rp Juta)
2008
(Rp Juta)
2009
(Rp Juta)
304.826
376.942
14
144.841
209.226
425.900
142.966
159.671
487.444
10
160.630
266.048
478.163
14
210.900
346.813
269.048
67.538
14
462.121
16
927.830
27
797.068
24
1.260.157
25
572.644
493.257
27
III
IV
1.698.911
82.472
58
3
1.367.815
191.294
40
6
1.437.955
336.009
46
12
1.997.073
657.250
39
13
2.320.590
721.227
38
12
446.896
347.588
40
6
Jumlah DVO II
1.781.383
61
1.559.109
46
1.773.964
59
2.654.323
52
3.041.817
50
794.484
46
196.002
466.049
7
16
386.275
287.717
11
8
273.996
284.206
8
6
265.072
561.807
5
11
579.621
870.800
10
14
628.116
318.976
11
8
V
VI
VII
Jumlah DVO III
Total
Developer
544
250.101
298.203
374.068
1.025.139
17
108.872
662.595
23
924.093
27
856.405
17
1.200.947
23
2.475.560
41
1.055.964
27
2.906.099
100
3.411.032
100
3.427.437
100
5.115.427
100
6.090.021
100
2.343.705 100
13.219
101.237
93.253
93.253
33.800
15.410
Properti
5.250
3.192
3.486
3.486
5.470
3.142
Jumlah
2.924.568
3.515.461
3.524.176
5.212.166
6.129.291
2.362.257
Pada tahun 2008, pemasaran sektor konstruksi dikontribusikan oleh DVO I sebesar 9%, DVO II sebesar 50%
dan DVO III sebesar 41%. Cabang III (Jakarta) memberikan kontribusi sebesar yaitu 38% dari seluruh nilai
kontrak pada tahun tersebut.
Berikut ini dapat dilihat daftar mengenai perkembangan dari nilai penjualan yang diberikan oleh masing-masing
cabang Perseroan per tanggal 31 Desember 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 31 Juli 2009:
31 Desember
Cabang
2004
2005
31 Juli
2006
2007
2008
2009
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
107.597
169.927
306.984
13
251.135
195.732
103.335
%
7
II
171.396
10
142.809
126.603
232.481
310.350
97.243
11
IX
117.156
137.854
202.322
301.225
10
206.581
137.006
Jumlah DVO I
396.149
24
450.590
20
635.909
27
784.841
25
712.663
19
337.584
21
III
IV
695.790
98.570
42
6
1.199.898
125.511
54
6
951.756
267.447
40
11
1.248.669
272.479
40
9
1.588.707
511.351
42
13
652.018
149.443
19
15
Jumlah DVO II
794.360
48
1.325.409
60
1.219.203
51
1.521.148
49
2.100.058
55
801.461
34
V
VI
234.391
120.633
14
7
192.036
187.724
9
8
249.916
131.233
10
6
272.931
292.378
9
9
177.420
399.673
5
10
212.403
295.132
27
14
VII
122.365
65.640
142.339
263.525
435.937
11
208.444
477.389
29
445.400
20
523.100
22
828.834
26
1.013.030
26
715.979
45
1.667.898
100
2.221.399
100
2.378.212
100
3.134.823
100
3.825.751
100
Total
Developer
Properti
Jumlah
7.509
23.687
49.572
73.011
96.525
5.406
9.123
9.937
10.288
11.393
1.680.813
2.254.211
2.438.109
3.218.120
3.933.667
100
1.855.024 100
30.497
7.499
1.893.020
3.
Divisi Riset dan Teknologi (DVRT) merupakan salah satu divisi utama yang mendukung proses penanganan
proyek pada Perseroan. Pada dasarnya kegiatan divisi ini adalah sebagai supporting dan strategic, dimana sebagai
supporting division DVRT bertugas memberikan support untuk kegiatan operasional yang antara lain: ikut berperan
aktif dalam memberikan technical advice dan juga membantu divisi lainnya sampai proses memenangkan suatu
proyek. Sedangkan fungsi divisi ini sebagai strategic, antara lain melakukan perbaikan sistem dan operasi, menyiapkan
materi untuk pendidikan kepada karyawan baru (pengembangan karyawan baru) maupun lama, mengembangkan dan
memperbaiki teknologi informasi dari pusat sampai proyek.
DVRT mempunyai misi untuk mengembangkan KNOW HOW dan partner konsultasi yang memberikan advice secara
profesional dan bernilai tambah bagi pelanggan internal dan eksternal Perseroan. Terdapat 5 (lima) tugas pokok dari
DVRT yaitu :
Sumber : Perseroan
1).
System Development
Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001; 2000 yang secara periodik dilakukan audit oleh
badan registrasi internasional, Lloyd Registered Quality Assurance (LRQA). Penerapan ini dimaksudkan untuk
mengelola sistem mutu di Perseroan yang mengacu kepada prosedur yang telah ditetapkan. Secara eksternal,
Perseroan juga memberikan jasa konsultasi kepada perusahaan-perusahaan yang belum memiliki sertikat.
Budaya Perusahaan
VISI & MISI
Kebijakan Mutu, K3 & Lingkungan
Komitmen Perusahaan
QSHE Award
Sumber : Perseroan
101
a.
Perseroan memiliki manajemen sistem QSHE (Quality Safety Health & Environmental) yang terpadu sebagai
satu kesatuan sistem mengacu terhadap standar manajemen internasional yang terakhir ISO 9001:2008
dalam Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 untuk Standar Manajemen Lingkungan, dan OHSAS 18001:2007
dalam K3.
b.
Sebagai arah dalam menjalankan QSHE Management ditetapkan Kebijakan Mutu, K3, dan Lingkungan
yang direview secara periodik menyesuaikan perkembangan peraturan dan standar nasional yang berlaku
serta keinginan dan kebutuhan pelanggan berpedoman pada visi misi yang telah ditetapkan serta nilai-nilai
yang terkandung dalam budaya perusahaan.
c.
Pemenuhan kebijakan perusahaan dijabarkan dalam komitmen perusahaan, QSHE Target, dan
dikampanyekan melalui event tahunan QSHE Award.
d.
Untuk melakukan continual improvement yang efektif selalu dilakukan update prosedur dan Work Instruction
(WI). Dalam setiap prosedur atau WI yg diterbitkan sudah mencakup ketiga aspek Quality, Safety and Health,
Environmental (Integrated).
Dalam hal teknologi informasi, DVRT saat ini telah mengembangkan teknologi online yang berfungsi melaporkan
proyek dari tiap cabang melalui online service. Hal ini sangat membantu dalam hal mempersingkat waktu yang
dilakukan dalam proses pelaporan dari tiap proyek, cabang dan DVO ke unit kantor pusat setiap periode.
2).
Knowledge Management
DVRT juga menerapkan Knowledge Management, di mana dalam hal ini DVRT telah membuat Bank Data
Engineering (BDE). DVRT mengumpulkan seluruh inovasi dan metode pelaksanaan terbaik yang dihasilkan
proyek serta hasil riset kemudian mendokumentasikan ke dalam BDE, serta menerbitkan Newsletter yang berisi
tentang informasi teknologi konstruksi. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan continual improvement di bidang
engineering. Dengan cara ini, Perseroan selalu berusaha untuk tidak tertinggal dalam informasi teknologi yang
selalu berkembang setiap saat.
Riset yang dilakukan bertujuan untuk cost reduction, peningkatan kualitas pekerjaan, peningkatan produktivitas
serta pengembangan teknologi.
3).
Tender Support
Value Engineering (VE) merupakan bagian dari tender support dalam rangka memperoleh biaya proyek yang
optimum. Untuk tender proyek-proyek besar dan proyek yang memiliki teknologi atau tingkat kesulitan yang tinggi
DVRT membantu dalam penyusunan construction method dan analysis.
4).
Project Support
DVRT berperan aktif dalam memberikan technical advice jika terdapat permasalahan di proyek. Selain itu, DVRT
juga mengelola para manajer professional terutama untuk difungsikan sebagai technical advisor bagi project
manager junior.
5).
Investment Analysis
DVRT melakukan analisis investasi untuk mengevaluasi kelayakan proyek dibidang teknis dan keuangan.
4.
Divisi Pengembangan
Divisi pengembangan dibentuk untuk menunjang peningkatan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba
sehingga Perseroan harus membentuk usaha-usaha baru di luar sektor konstruksi. Pengembangan usaha yang telah
dilakukan saat ini adalah pengembangan usaha di bidang properti dan infrastruktur (jalan tol) baik yang berlokasi
di Jakarta maupun di luar Jakarta. Usaha di bidang properti yang telah dilakukan adalah pengembangan dari
pemanfaatan aset Perseroan yang idle dan melalui kerjasama dengan partner strategis Perseroan di bidang properti.
Hasil pengembangan bidang properti tersebut antara lain berupa apartemen, perkantoran, mal, pusat perdagangan,
hotel, ruko dan perumahan. Hasil dari pengembangan tersebut sebagian dijual dengan strata title dan sebagian
disewakan.
Usaha di bidang infrastruktur yang telah dilakukan saat ini adalah melalui kerjasama dengan mitra usaha lain dengan
melakukan penyertaan modal pada perusahaan pengelolaan jalan tol di Jakarta.
102
E.
Proyek-proyek konstruksi besar (di atas Rp50 miliar) yang telah dan sedang dilaksanakan pada saat ini adalah sebagai
berikut:
a.
Lokasi
Pemberi Tugas
1.
APBD
2.
Jambore Cibubur
3.
4.
Jl. Ekasama
PP-Waskita JO
5.
Kapas Krampung CC
6.
JORR E2
Cakung
7.
Struk. Belezza
8.
Menara Kuningan
PT Bangun Archatama
9.
JACC
11.
Nilai Kontrak
Dikurangi PPN
(Rp juta)
Mulai
Selesai
69.985.454
12-Jan-04
12-Jan-06
57.727.273
29-Mar-04
01-Jan-04
84.413.636
29-Apr-04
27-Jun-05
72.863.973
17-Mei-04
31-Jan-08
376.444.056
22-Jun-04
31-Mar-08
PT Jasa Marga
90.388.505
03-Ags-04
31-Des-06
60.883.278
18-Ags-04
04-Mar-06
170.750.545
01-Okt-04
28-Feb-07
401.828.258
01-Okt-04
15-Okt-06
57.144.340
22-Nov-04
31-Jul-09
71.478.425
13-Des-04
28-Feb-06
PP-Waskita JO
208.079.207
15-Des-04
31-Ags-09
13. Jalan Baganjaya Enok Kuala Enok Bagan Jaya - Indragiri Hulu, Riau
243.532.000
15-Des-04
15-Des-08
18-Jan-06
116.704.900
23-Feb-05
Jl. Hr Mohammad
80.891.904
25-Feb-05
25-Okt-05
68.641.201
18-Mei-05
31-Mar-06
53.100.000
02-Jun-05
30-Apr-06
51.416.000
13-Jun-05
21-Apr-06
Lam Seupeung/Neuhen/Meulaboh
172.628.542
29-Ags-05
31-Jul-06
51.931.656
05-Okt-05
15-Okt-06
27-Ags-06
25. Sampoerna
PT Alamaran Perkasa
Taise Rnkai Pp Jo
Jl. Diponegoro 71
52.240.499
16-Des-05
162.113.455
25-Des-05
30-Okt-08
86.348.114
30-Des-05
31-Des-07
30-Sep-06
85.577.530
02-Jan-06
140.381.842
20-Feb-06
31-Des-08
63.842.374
01-Apr-06
30-Des-06
110.965.138
07-Apr-06
31-Des-06
103.191.514
12-Apr-06
06-Des-08
Tifa Pp Kso
60.319.850
01-Jun-06
30-Jun-08
98.950.999
22-Jun-06
30-Nov-08
57.629.445
19-Sep-06
15-Des-06
71.834.418
19-Sep-06
18-Okt-07
76.862.368
09-Okt-06
31-Okt-08
105.223.932
11-Okt-06
12-Des-07
190.016.700
06-Nov-06
30-Mei-09
Government Of German
113.467.069
02-Jan-07
30-Jun-08
69.596.800
22-Jan-07
19-Sep-07
53.295.876
26-Jan-07
30-Nov-07
108.151.568
21-Mar-07
20-Jul-08
53.784.308
25-Apr-07
16-Nov-08
60.230.838
27-Apr-07
06-Jun-08
61.363.772
07-Mei-07
05-Mei-08
120.810.822
07-Mei-07
30-Nov-07
Departemen Kesehatan RI
107.373.639
29-Mei-07
15-Des-07
Sempidi, Mengwi
115.900.070
12-Jun-07
17-Mar-08
76.503.790
28-Jun-07
24-Nov-07
94.827.273
11-Jul-07
31-Mar-09
88.181.818
92.320.128
16-Jul-07
16-Jul-07
30-Jan-09
26-Sep-09
50. Arcadia
52.318.182
03-Ags-07
02-Ags-08
76.503.790
05-Sep-07
15-Jun-09
79.709.551
05-Sep-07
27-Ags-09
113.514.494
25-Sep-07
15-Des-07
103
Lokasi
Pemberi Tugas
Nilai Kontrak
Dikurangi PPN
(Rp juta)
Mulai
Selesai
96.788.676
21-Nov-07
22-Okt-08
Pelindo II
51.124.739
06-Des-07
28-Jan-09
84.329.716
27-Des-07
27-Des-08
PT Oceania Development
142.545.455
02-Jan-08
24-Sep-09
BRR Nad-Nias
135.187.475
03-Jan-08
28-Jun-09
Departemen Agama RI
126.545.455
25-Mar-08
15-Des-08
Kapuk Penjaringan
Jasa Marga
181.931.770
01-Apr-08
30-Nov-08
PT Garuda Indonesia
67.000.000
16-Apr-08
27-Mar-09
PT Binatara Persada
126.090.000
16-Apr-08
18-Apr-09
91.545.455
23-Apr-08
22-Apr-09
Nusa Dua
PT Griya Pancaloka
52.727.272
12-Mei-08
07-Nov-08
Departemen Pertahanan
63.628.710
14-Mei-08
20-Des-08
63.181.818
27-Mei-08
31-Okt-08
Pancakarya Griyatama
58.884.835
01-Jun-08
31-Jan-09
109.090.909
08-Jul-08
31-Des-08
80.844.351
15-Jul-08
11-Mei-09
57.532.358
24-Jul-08
20-Jan-09
Lido Sukabumi
BNN RI
76.989.394
06-Ags-08
23-Des-08
Departemen Kesehatan RI
60.766.533
08-Ags-08
15-Des-08
72.727.273
01-Okt-08
20-Jul-09
Karawang Timur Km 47 - 56
PT Jasa Marga
67.300.565
19-Nov-08
17-Jun-09
195.453.154
13-Apr-02
30-Des-03
Mulai
Selesai
b.
No
Nama Proyek
Lokasi
Pemberi Tugas
Nilai Kontrak
Dikurangi PPN
(Rp juta)
1.
PU, Kimpraswil
76.162.909
26-Feb-07
31-Des-09*
2.
170.743.294
30-Nov-07
31-Mei-10
3.
58.313.206
15-Des-07
29-Jun-10
4.
PU Dirjend Sda
73.874.931
17-Des-07
16-Des-09*
5.
PU Dirjend Sda
76.825.901
17-Des-07
16-Des-09*
6.
537.170.545
27-Feb-08
10-Jun-10
7.
Dermaga Palaran
Samarinda
228.500.000
19-Mei-08
26-Mei-10
8.
Pembangunan Pemecah
Gelombang Gelagah Tahap IV
60.746.620
14-Ags-08
16-Des-09*
9.
74.532.075
12-Sep-08
12-Des-09*
10.
DPU
89.770.541
27-Nov-08
13-Jul-10
11.
Kal Sel
161.483.636
09-Des-08
29-Nov-10
12.
254.900.000
15-Des-08
12-Feb-10
13.
Jakarta
Departemen Agama
77.566.565
03-Apr-09
19-Okt-09*
14.
Karawang Timur
PT Jasa Marga
63.883.636
22-Jul-09
19-Des-09*
15.
Universitas Diponegoro
Pemerintah
248.338.374
11-Jul-07
12-Feb-09*
16.
17.
Universitas Hasanuddin
TOA Corporation
64.722.720
190.936.364
21-Apr-09
15-Jan-09
16-Nov-09*
14-Jan-11
18.
Dermaga Kariangau
Balikpapan
Pelindo IV
229.777.272
15-Jun-09
18-Des-11
19.
Jakarta
209.999.000
06-Okt-09
06-Feb-10
20.
Unikom Bandung
Bandung
79.818.181
11-Des-08
04-Jun-10
21.
Jakarta
24-Mar2009
24-Okt2009*
104
47.993.691
(termasuk PPN
dan biaya-biaya
lainnya
C.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Proyek baru
Nama Proyek
PP University (Learning Center)
Renovasi Ged Blok A,B,C Depkes
Barak Pengungsi Situ Gintung
Ged. Bpk Prov. Banten
Bpk-RI Prop. Jabar
DPRP Tasikmalaya
RSUD Sidoarjo
Land Scape Bpk Surabaya
Lokasi
Desa Leuwiliang
Jl. Hr Rasuna Saidblox X5 Kav. No.4-9 Jaksel
Kampus II, Jl. Kertamukti - Ciputat
Jl. Raya Cinangka - Palima Banten
Jl. Moh. Toha No.164 Astana Anyar Bdg
Tasikmalaya
Jl. Mojopahit 667 Sidoarjo
Jl. Raya Juanda Sidoarjo
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menggunakan metode pemasaran proyek, untuk mendapatkan
kontrak baru melalui proses tender, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mendapatkan proyek.
Berikut tabel mengenai perkembangan tender yang diikuti dan tender yang dimenangkan oleh Perseroan dari tahun
2000 sampai dengan 31 Juli 2009:
1.805
644
1.668
79
1.313
1.563
1.861
1.076
10.392
8.340
3
845
7.853
688
191
732
7.187
445
4.584
343
148
695
895
1.755
1.802
3.448
2.802
6.035
202
6.345
120
4.373
1.756
2.368
3.153
PEMERINTAH
56
82
1.234
652
158
5.424
2.623
SWASTA
170
2.857
504
1.181
541
43
111
264
648
3.347
1.803
1093
PEMERINTAH
BUMN/D
3.368
1.357
499
990
1.610
814
SWASTA
BUMN/D
Sumber : Perseroan
Selama kurun waktu 2000 Juli 2009, Perseroan mengalami pertumbuhan dalam nilai tender yang diikuti maupun
dimenangkan. Berikut adalah penjelasan tentang tender yang diikuti dan dimenangkan oleh Perseroan.
Jumlah tender yang diikuti
Selama kurun waktu 2000 Juli 2009, nilai tender yang diikuti oleh Perseroan mengalami uktuasi. Per 31 Desember
2000, nilai tender yang diikuti sebesar Rp1,7 triliun, kemudian terus meningkat hingga mencapai Rp11,4 triliun pada
31 Desember 2004. Pada 31 Desember 2005, terjadi penurunan nilai tender yang diikuti oleh Perseroan, yaitu hanya
sebesar Rp8,9 triliun. Penurunan ini terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak yang mempengaruhi nilai
tender proyek-proyek konstruksi. Selanjutnya, nilai tender kembali meningkat, hingga mencapai Rp16,4 triliun pada
31 Desember 2008. Per 31 Juli 2009, nilai tender yang diikuti Perseroan adalah sebesar Rp 7 triliun.
Berdasarkan data historis, tender-tender yang diadakan oleh pihak swasta, mendominasi nilai tender yang diikuti oleh
Perseroan, dengan rata-rata senilai Rp5,3 triliun, diikuti oleh proyek pemerintah senilai Rp3,2 triliun dan BUMN/D
senilai Rp0,9 triliun.
Jumlah tender yang dimenangkan
Selama kurun waktu 2000 Juli 2009, nilai tender yang dimenangkan oleh Perseroan mengalami peningkatan.
Per 31 Desember 2000, nilai tender yang dimenangkan sebesar Rp0,8 triliun, kemudian terus meningkat hingga
mencapai Rp5,9 triliun pada 31 Desember 2008. Per 31 Juli 2009, nilai tender yang diikuti Perseroan adalah sebesar
Rp2,3 triliun.
Berdasarkan data historis, tender-tender yang diadakan oleh pemerintah, mendominasi nilai tender yang dimenangkan
oleh Perseroan, dengan rata-rata senilai Rp1,4 triliun, diikuti oleh proyek swasta senilai Rp0,9 triliun dan BUMN/D
senilai Rp0,2 triliun.
Selain dari proses tender, Perseroan juga mendapatkan proyek dari proses penunjukkan. Proses penunjukkan
umumnya terjadi karena Perseroan pernah menjalankan proyek pendahulunya, sehingga Perseroan lebih memiliki
pengalaman dalam mengerjakan proyek tersebut.
105
F.
Pelanggan
Pelanggan Perseroan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu Pemerintah, BUMN, dan swasta. Sektor Pemerintah
hampir memonopoli jumlah pemasaran Perseroan, seperti pembanguanan sarana dan prasarana yang dimiliki
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Sektor BUMN masih bertumbuh relatif kecil, seperti proyek yang
di bawah naungan perusahaan Pertamina, Telkom, PLN, Pelindo, Angkasa Pura dan lain sebagainya. Sedangkan
kontribusi sektor swasta terus mengalami penurunan dari tahun 2006 hingga saat ini.
Tabel berikut memperlihatkan kontribusi dari masing-masing sektor selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tabel terlihat
bahwa pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 serta per Juli 2009, sektor Pemerintah dan BUMN memberikan
kontribusi 49,44%, 39,07%, 59,40%, 68,82%, 68,18% dan 96,55%, atau meningkat dari tahun ke tahun. Di lain pihak,
sektor swasta memberikan kontribusi yang kian menurun dari tahun ke tahun. Tampak jelas bahwa pelanggan utama
Perseroan saat ini adalah sektor Pemerintah.
6.000.000
90,00%
5.000.000
80,00%
70,00%
4.000.000
60,00%
50,00%
3.000.000
40,00%
2.000.000
30,00%
20,00%
1.000.000
10,00%
0
Pemerintah + BUMN
Swasta
Pemerintah + BUMN
Swasta
2004
2005
2006
2007
2008
31 Juli 2009
1.362.763
1.000.700
49,44%
50,56%
1.332.668
2.070.000
39,07%
60,93%
2.035.955
1.001.402
59,40%
40,60%
3.520.686
1.504.741
68.82%
31.18%
1.332.668
2.070.000
39,07%
60,93%
2.262.865
100.000
96,55%
3,45%
0,00%
Sumber : Perseroan
Perseroan selalu berusaha untuk memuaskan keinginan sekaligus memberikan nilai tambah pelanggannya namun
di sisi lain tetap melakukan esiensi biaya usaha. Faktor kepuasan pelanggan menjadi syarat mutlak yang harus
dipenuhi oleh perusahaan jasa konstruksi untuk melangsungkan kesinambungan usahanya. Untuk mengukur tingkat
pencapaian kepuasan pelanggan tersebut, Perseroan melakukan survei kepuasan pelanggan yang juga merupakan
persyaratan ISO 9000:2000, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:1999. Program ini secara rutin dilaksanakan oleh kantorkantor cabang sedikitnya tiga kali dalam masa pelaksanaan proyek yaitu pada progres sik 10%-50% dan 100%.
Untuk segmen pelanggan BUMN, Perseroan mempunyai strategi bekerjasama dalam bentuk KSO (Joint Operation)
antara lain :
a.
BUMN Infrastruktur
b.
BUMN Energi
BUMN Kepelabuhanan
Perusahaan bekerjasama dalam hal pengeporasian dermaga dermaga baru di simpul-simpul strategis (secara
ekonomi)
d.
BUMN Transportasi
Perusahaan bekerjasama dalam hal revitalisasi jalur-jalur kereta yang sudah ada (Jabodetabek Circular Line)
e.
BUMN Bandara
Perusahaan menawarkan kerjasama dalam hal keunggulan perusahaan sebagai Solution Provider untuk teknologi
konstruksi dengan kualitas yang lebih baik, ontime delivery, dan nancial scheme yang lebih efsien
106
Untuk pasar segmen, swasta perusahaan akan sangat selektif dengan menawarkan harga yang kompetitif serta tetap
mengedepankan ontime delivery.
Pemasok
Pemasok Perseroan meliputi pemasok dana, material, subkontraktor, tenaga kerja dan peralatan berat.
a.
Pemasok dana; berawal dari krisis nansial triwulan IV tahun 2008, bank sentral cenderung menaikkan tingkat
suku bunga, serta kebijakan Pemerintah tetap mempertahankan tingkat pertumbuhan 6,2% sehingga sektor riil
harus segera digerakkan untuk mendapatkan fasilitas dari sumber perbankan yang relatif lebih mudah sejalan
dengan menunggu pulihnya sektor modal yang merupakan alternatif lain sumber pendanaan.
b.
Pemasok material; dengan kemudahan dari sektor perbankan secara otomatis akan berdampak untuk
memudahkan penyediaan material, tenaga kerja dan alat berat yang tersedia di pasar.
c.
Subkontraktor; menerapkan sistem pembayaran back to back dan diupayakan untuk meningkatkan pinjaman
kemitraan melalui perusahaan dengan pihak perbankan.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan dengan pemasok tertentu untuk pekerjaan sipil maupun pekerjaan mechanical
& electrical (M&E).
2.
107
KSO/ JO yang telah dilakukan perseroan pada tahun 2009 hingga per 31 Juli 2009 adalah sebagai berikut:
Nilai Kontrak
(Rp juta)
H.
Kepemilikan (%)
Perseroan
Partner
756.735
49
31; 20
Nama Partner
1.
2.
94.545
51
49
3.
132.727
70
30
PT Alco
4.
104.993
51
49
5.
278.289
87,21
12,79
6.
128.873
55
22,5 ;22,5
7.
430.000
70
30
Dalam industri konstruksi yang makin kompetitif ini, ada sekitar 90.000 perusahaan yang terus bersaing dalam
memberikan mutu yang terbaik bagi proyek-proyek yang dikerjakan. Berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi
No. 11 tahun 2006, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dibagi berdasarkan besaran nilai
proyek, yaitu:
No
1
2
3
Kualikasi
Nilai Proyek
Grade 7
Grade 6
Grade 5 ke bawah
> Rp 10 Miliar
< Rp 10 Miliar
< Rp 3 Miliar
Dilihat dari klasikasi di atas, Perseroan dikategorikan sebagai perusahaan Grade 7 karena proyek yang ditangani
Perseroan lebih dari Rp10 miliar. Beberapa perusahaan yang dianggap menjadi saingan utama Perseroan di antaranya
adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) dan PT Total
Bangun Persada.
Perseroan memiliki keyakinan bahwa performa yang diberikan Perseroan adalah yang terbaik. Perseroan selalu
berupaya memberikan mutu yang terbaik dengan cara meningkatkan daya saing melalui peningkatan kemampuan
teknis dan komersial. Perseroan juga melakukan kerjasama dengan perusahaan asing yang mempunyai keunggulan
teknologi dan komersial, hal ini memberikan nilai lebih dibandingkan pesaing lainnya.
Berdasarkan perkembangan imbal hasil ekuitas (ROE) dalam 5 (lima) tahun terakhir, Perseroan selalu mencapai ROE
tertinggi dibandingkan para pesaingnya. Pada tahun 2008, ROE Perseroan adalah sebesar 40,1% (empat puluh koma
satu persen), sedangkan perusahaan konstruksi lainnya berkisar antara 3,9% (tiga koma sembilan persen) hingga
19,3% (sembilan belas koma tiga persen).
Perkembangan ROE Perusahaan-Perusahaan Konstruksi 5 (lima) Tahun Terakhir
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
2004
Adhi Karya
2005
Duta Graha
2006
Total
2007
Wijaya Karya
2008
PP
Kecenderungan persaingan saat ini, terutama datang dari perusahaan yang memiliki funding yang lebih besar,
sehingga mampu masuk ke dalam berbagai proyek berskala besar. Selain itu dengan industri konstruksi yang semakin
kompetitif, Perseroan juga bersaing dalam memberikan mutu dan harga yang terbaik.
108
I.
PROSPEK USAHA
Gambaran Umum
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional pada lima tahun terakhir (2004 sampai dengan 2008) yang diukur menurut
lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku sebagai berikut:
Total Produk Domestik Bruto Nasional (Tanpa Migas)
2004
2.296
Pertumbuhan rata-rata : 19,6%
2005
2.774
2006
3.339
2007
3.946
2008
4.952
Sedangkan untuk lapangan usaha bangunan, pertumbuhan PDB adalah sebagai berikut:
2004
151
Pertumbuhan rata-rata : 27,4%
2005
195
2006
251
2007
305
2008
417
Sumber: www.bi.go.id
Salah satu lapangan usaha yang turut memberi kontribusi besarnya PDB ini adalah konstruksi/bangunan yang
menyumbang kurang lebih 8% dari Total PDB Non Migas, dengan pertumbuhan rata-rata dalam lima tahun sebesar
27,4%. Seiring dengan program Pemerintah dalam Program Percepatan Pembangunan, maka pertumbuhan lapangan
usaha konstruksi juga mengalami peningkatan. Resesi ekonomi dunia diperkirakan tidak serta merta menghambat
pertumbuhan lapangan usaha ini, karena Pemerintah justru menyalurkan paket stimulus yang justru menggiatkan
lapangan usaha ini, terutama sektor Infrastruktur. Hal ini memberi peluang pada perusahaan-perusahaan Jasa
Konstruksi, termasuk Perseroan yang telah berpengalaman lebih dari 50 tahun, guna mempertahankan pertumbuhannya
yang berkesinambungan dengan merebut pangsa pasar lapangan usaha konstruksi ini.
Pasar Luar Negeri
Mengawali Tahun 2008, Perseroan mencanangkan Go Overseas dengan prioritas membidik proyek-proyek di negaranegara Timur Tengah, yaitu meliputi Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain dan sebagainya. Pengalaman yang
matang di dalam negeri dan kondisi persaingan yang semakin ketat, maka Perseroan berkeinginan untuk memperluas
pasar ke daerah baru. Tentunya keputusan untuk memprioritaskan negara-negara tersebut bukan tanpa pertimbangan
yang matang.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, ditunjang oleh kekuatan petro-dollar yang luar biasa akibat dari
meningkatnya harga minyak dunia sejak tahun 2002 hingga paruh pertama tahun 2008, sebagian dari kawasan Timur
Tengah mengalami era construction boom yang dapat dikatakan terbesar dalam sejarah umat manusia modern.
Setelah meninjau potensi pasar di kawasan tersebut, termasuk mencermati sumber daya manusia serta keahlian
perusahaan konstruksi setempat maupun dari negara-negara lain yang beroperasi di kawasan tersebut, maka Perseroan
berkeyakinan bahwa pengalaman dan keahlian yang telah ditempa Perseroan dalam pembangunan infrastruktur
nasional selama lima dasawarsa bersih, dapat disejajarkan dengan kegiatan pembangunan di mancanegara, termasuk
di Timur Tengah.
Untuk itu, dengan juga mempertimbangkan segi kedekatan agama dan budaya antara Indonesia dengan negaranegara Timur Tengah tersebut, maka Perseroan membulatkan tekad untuk melakukan Go Overseas di tahun 2008,
diawali dengan membangun pijakan awal di Timur Tengah.
Skema kemitraan ini akan dikembangkan oleh Perseroan secara bertahap dengan mempertimbangkan risiko usaha
yang sekecil mungkin. Tahun 2009 dicanangkan sebagai tahun implementasi pengembangan pasar luar negeri
Perseroan, sesuai dengan rangkaian strategi bisnis yang telah direncanakan secara seksama selama tahun 2008.
Potensi Pasar Jasa Konstruksi Atas Produk Dan Jasa
Pasar jasa konstruksi di Indonesia masih sangat terbuka luas karena membaiknya perekonomian Indonesia dan
perkembangan investasi yang bagus. Potensi pasar di dalam negeri didominasi oleh pekerjaan Infrastruktur, antara
lain pelabuhan laut, pelabuhan udara, jalan tol dan pembangkit listrik. Pekerjaan-pekerjaan perumahan, terutama
rumah susun, juga sedang berkembang. Energi dan sektor swasta juga turut menyumbang pada pertumbuhan pasar
Jasa konstruksi di dalam negeri.
109
Walaupun terdapat penurunan karena imbas krisis keuangan global, namun sektor ini tetap memberi potensi di masa
mendatang. Potensi pasar EPC (Engineering, Procurement and Construction) tumbuh dari sektor energi seperti LNG,
asphalt, batubara dan minyak mentah. Kontrak jasa EPC memberi nilai tambah yang lebih baik dibanding kontrak
jasa konstruksi standar. Untuk itu, Perseroan dituntut memiliki SDM yang andal dengan penguasaan teknologi yang
maju.
Pangsa Pasar Perseroan
Pangsa pasar Perseroan masih relatif kecil, yakni kurang lebih 3% (tahun 2008). Dari tabel terlihat perkembangan
pangsa pasar Perseroan dalam beberapa tahun terakhir.
Uraian
Pasar (T)
Realisasi (T)
Pangsa pasar (%)
2005
163
3,5
2%
2006
165
3,5
2%
2007
182
5,1
3%
2008
197
6,1
3%
Sumber: Perseroan
Dengan pangsa pasar yang masih relatif kecil, masih terbuka lebar peluang Perseroan untuk meraih pertumbuhannya.
Perseroan telah melihat peluang volume pasar konstruksi yang demikian besar untuk tahun-tahun berikutnya.
J.
PENGEMBANGAN USAHA
Faktor-faktor eksternal dan internal akan sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi kinerja Perseroan, yang mungkin tidak sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan oleh
manajemen Perseroan. Dalam upaya mengoptimalkan berbagai peluang yang muncul di tahun 2009, manajemen
Perseroan akan merencanakan untuk melakukan realisasi/relokasi atas investasi yang cermat, dan mencari serta
memanfaatkan peluang-peluang investasi bisnis yang baru secara selektif dan proaktif, termasuk pada sektor-sektor
industri yang dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan Perseroan. Sehingga dalam beberapa tahun
ke depan, Perseroan tidak hanya akan berkontribusi di dalam bidang konstruksi, tetapi juga bidang investasi.
Saat ini, Perseroan telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional di bidang infrastruktur, salah satunya
dengan membangun Perusahaan Asosiasi yaitu PT Waspphutowa untuk menangani pembuatan konstruksi jalan tol
ruas Depok - Antasari sepanjang 22,8 km. Dalam ukuran yang kecil, Perseroan juga mengembangkan usaha pusat
perbelanjaan, mall dan sebagainya.
Selain jalan tol, Perseroan juga mempunyai rencana untuk mengembangkan jenis kegiatan usaha lainnya seperti
pembangkit listrik, jalan kereta api, pelabuhan dan mining.
K. TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan tekonologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas usaha khususnya
dalam dunia konstruksi. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan munculnya berbagai jenis kegiatan yang
berbasis pada teknologi. Manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan teknologi informasi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
a.
b.
Dalam usaha mengembangkan Perseroan yang didasari oleh rencana pengembangan konsep kerja, peningkatan
kualitas sumber daya manusia, peningkatan kinerja karyawan, esiensi dan efektitas kerja serta pengenalan produk
baru, dibutuhkan penerapan teknologi informasi yang terintegrasi sehingga rencana pengembangan Perseroan dapat
terealisasi dan berjalan dengan baik.
110
Sejalan dengan rencana tersebut, Perseroan telah merancang bagian terpenting dari sistem informasi Perseroan
seperti pada gambar di bawah ini:
Infrastruktur IT Perusahaan
Kantor Pusat
DVO I - III
Internet
Cabang I - IX
Proyek-proyek
sdmonline.ptpp.co.id
pp.com
elearning.ptpp.co.id
dvrtonline.ptpp.co.id
pponline.ptpp.co.id
eproc.ptpp.co.id
riskmanagement.ptpp.co.id
Server PP Online
Perseroan menerapkan sistem IT untuk SDM, operasional, dan QSHE Management secara web base (melalui
jaringan internet) untuk mendukung kemudahan dan kecepatan pelaporan dan akses data perusahaan (diagram
jaringan infrastruktur IT perusahaan).
Terdapat 2 (dua) server internet yang dioperasikan, yaitu server A untuk SDM Online dan server B untuk PP
Online.
Kedua server dapat diakses secara interaktif melalui internet dari kantor pusat, divisi operasi, dan cabang, serta
Proyek.
Tingkat kompetisi yang tinggi memaksa perusahaan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi pelanggan seperti
waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan kualitas yang lebih tinggi. Untuk mencapai keunggulan tersebut telah dibuat
design tools seperti Software Design Pondasi Tower Crane, Retaining Wall, Sheet Pile dan pengembangan sistem
Precast PSA-5 yang telah mendapatkan sertikat dari Departemen Pekerjaan Umum.
L.
Sertikat Merek Perseroan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual No : IDM000144280 tanggal 27 Agustus 2008, dengan keterangan sebagai
berikut:
Nama dan alamat pemilik merek terdaftar
:
:
:
:
Warna-warna Etiket
Etiket Merek
:
:
PT PP (Persero)
Jl. Letjend. TB. Simatupang No.57 Pasar Rebo
Jakarta Timur, 13760
Nomor J00-2006012201 tanggal 5 November 2007
36
Jasa Properti/Apartemen
10 (sepuluh) tahun sejak tanggal 20 April 2006 dan dapat
diperpanjang
Hijau Putih Merah
Paladian Park Apartment
111
b)
c)
Sertikat Merek Perseroan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual No: IDM000144734 tanggal 29 Agustus 2008, dengan keterangan sebagai
berikut:
Nama dan alamat pemilik merek terdaftar
:
:
:
:
Warna-warna Etiket
Etiket Merek
:
:
PT PP (Persero)
Jl. Letjend. Tb. Simatupang No.57 Pasar Rebo
Jakarta Timur 13760
Nomor J00-2005006693 tanggal 6 November 2007
43
Hotel, residence & ofce
10 (sepuluh) tahun sejak tanggal 3 Juni 2005 dan dapat
diperpanjang
Biru Hijau Hitam Putih
Patria Park Residence & Ofce
Surat Permohonan Pendaftaran Merek Perseroan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Tanggal 19 Agustus 2009 No. Agenda J00-2009027456
untuk permintaan Merek Jasa, dengan keterangan sebagai berikut:
Nama dan alamat pemilik merek terdaftar
Kelas Barang/Jasa
Uraian Barang /Jasa
Warna-warna Etiket
Etiket Merek
:
:
:
:
PT PP (Persero)
Jl. Letjend. Tb. Simatupang No.57 Pasar Rebo
Jakarta Timur 13760
43
Hotel
Coklat, Orange dan Hijau
The Park Hotel
M. ASURANSI
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki beberapa perjanjian asuransi sebagaimana diuraikan dalam
tabel dibawah ini:
Pihak
Perjanjian
Obyek Pertanggungan
PT Mayapada Life
Tidak terbatas
01-Jul-2009 s/d
30-Jun-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp300.000.000,-
23-Mei-2009 s/d
23-Mei-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp510.080.000,,-
24-Des-2009 s/d
24-Des-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp847.660.000,-
23-Okt-2009 s/d
23-Okt-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp204.440.000,-
23-Okt-2009 s/d
23-Okt-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp500.000.000,-
10-Mar-2009 s/d
10-Mar-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp. 500.000.000,-
17-Jun-2009 s/d
17-Juni-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp. 730.340.000,-
10-Nop-2009 s/d
10-Nop-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp24.539.690.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp 8.838.784.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp24.539.690.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp 8.838.784.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
112
Nilai Pertanggungan
Masa Berlaku
Pihak
Perjanjian
Obyek Pertanggungan
Nilai Pertanggungan
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Asuransi Gempa Bumi No. Polis 202.203.200.09.0015 Gedung Plaza PP, termasuk pompa-pompa, panel
tanggal 17 September 2009
listrik, trafo & kubikel
Mesin-mesin dan peralatan Plaza PP, yang
terletak di Jl. LetJend. TB Simatupang No.53
Jakarta Timur
Rp24.539.690.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Asuransi Gempa Bumi No. Polis 202.203.200.09.0015 Bangunan Plaza Wisma Subiyanto
tanggal 17 September 2009
Mesin-mesin dan Peralatan, yang terletak di
Jl. LetJend. TB Simatupang No.53 Jakarta Timur
Rp 8.838.784.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp1.000.000.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp4.514.849.200,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp155.000.000,-
20-Sep-2009 s/d
20-Sep-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp12.086.000.000,-
12-Ags-2009 s/d
12-Ags-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp12.086.000.000,-
12-Ags-2009 s/d
12-Ags-2010
PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero)
Rp12.086.000.000,-
12-Ags-2009 s/d
12-Ags-2010
PT Asuransi Takaful
Umum
Rp1.318.200.000,-
17-Jun-2009 s/d
17-Jun-2010
PT Asuransi Takaful
Umum
Rp1.000.000.000,-
31-Ags-2009 s/d
31-Ags-2010
PT Asuransi Takaful
Umum
Rp1.000.000.000,-
31-Ags-2009 s/d
31-Ags-2010
PT Asuransi Takaful
Umum
PT Sarana Lindung
Upaya
PT Jasaraharja
Putera
PT MAA General
Assurance
Alat Berat
PT Bank Mega
Insurance
Rp1.445.030.000,-
PT Bank Mega
Insurance
Rp1.445.030.000,-
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk.
Rp1.000.000.000,-
Rp750.000.000,-
Masa Berlaku
28-Ags-2009 s/d
28-Ags-2010
Rp500.000.000,Rp3.000.000.000,-
Rp547.677.020,-
Perseroan tidak mempunyai hubungan aliasi dengan seluruh perusahaan asuransi yang memberikan perlindungan
asuransi kepada Perseroan kecuali dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) karena memiliki pemegang saham
yang sama, yaitu Negara Republik Indonesia.
N.
Perseroan dalam menjalankan usahanya selalu memperhatikan aspek-aspek mengenai dampak lingkungan dan
berusaha agar tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan mentaati peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia khususnya peraturan-peraturan di bidang lingkungan hidup.
113
Dokumen UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) pembangunan gedung
kantor Perseroan yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya
Jakarta Timur, telah disetujui oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), sebagaimana ternyata
dalam surat Kepala BPLHD Propinsi Jakarta No.11/1.777.6 tanggal 30 Januari 2004.
Sedangkan untuk AMDAL dari proyek-proyek Perseroan lainnya dimana Perseroan bertindak sebagai kontraktor,
mengikut kepada AMDAL dari pemilik proyek.
114
IX.
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya berasal dari dan
dihitung berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli
2009 dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006,
2005 dan 2004 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan, yang keseluruhannya memperoleh
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
LAPORAN NERACA
2007
2008
31 Juli
2009
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
23.370
1.599
68.179
12.053
184.657
12.681
185.654
107.961
76.819
61.472
104.791
75.297
172.376
280.674
217.144
309.680
174.176
366.303
221.464
526.418
236.723
443.224
43.241
28.788
43.255
76.108
37.541
99.364
59.579
124.192
78.248
171.920
103.111
155.922
224.909
121.511
177.660
225.529
152.928
124.412
132.446
173.893
245.013
198.680
572.693
172.724
21.870
72.430
14.620
344.157
40.023
25.363
25.483
1.155.687
24.377
118.384
48.874
376.613
51.825
31.774
20.124
1.672.542
112.317
150.450
86.443
310.640
126.670
26.696
11.157
1.845.674
115.686
180.331
47.224
219.789
140.662
30.655
5.458
1.967.732
259.986
203.832
49.812
273.492
102.792
23.502
2.773
2.651.547
25.607
1.220.183
58.934
180.639
57.761
53.326
1.946
3.421.084
39.939
2.059
108.668
7.029
21.790
2.059
114.435
15.384
1.671
4.594
4.584
6.684
18.884
89.630
-
1.044
6.182
3.917
17.059
17.740
85.904
-
906
8.575
17.059
22.195
82.849
-
2.179
8.076
17.059
60.873
80.523
-
157.695
153.668
126.047
131.846
131.584
168.710
ASET LANCAR
Kas dan setara kas ............................................
Investasi jangka pendek ....................................
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pihak ketiga .................................................
Piutang retensi
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pihak ketiga ..................................................
2005
31 Desember
2006
2004
(konsolidasi)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
13.004
200
13.175
189.936
169.949
325.623
573.606
834.217
39.706
42.475
45.384
114.618
148.376
66.498
Pihak ketiga ..
Hutang pajak ..
Pendapatan diterima dimuka ..
Beban yang masih harus dibayar ...
380.793
4.945
837
36.510
672.528
5.452
907
34.826
743.439
10.614
1.000
51.902
870.549
12.030
2.109
62.721
1.050.642
12.529
1.930
61.298
1.672.310
20.038
2.007
55.606
115
2005
31 Desember
2006
2004
(konsolidasi)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
2007
2008
31 Juli
2009
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
50.000
50.000
128.010
130.000
115.787
-
141.266
6.977
50.000
167.560
5.663
247.000
183.354
1.463
-
122.591
-
159.798
-
6.308
598.061
6.768
1.201.134
6.104
1.498.614
2.347
1.574.814
2.096
2.101.078
32.822
2.973.296
1.733
-
3.010
1.675
59.500
100.000
300.000
50.000
250.000
3.000
100.000
-
100.480
-
100.000
-
39.919
-
68.989
7.147
71.812
1.463
78.580
-
148.130
-
206.532
-
10.729
511.881
4.882
385.703
16.403
192.678
12.214
191.274
9.046
257.176
4.361
210.893
1.109.942
1.586.838
1.689.757
1.766.088
2.358.254
3.184.189
110.000
1.612
110.000
-
110.000
-
110.000
-
110.000
-
110.000
-
Ekuitas
Modal saham ............
Selisih penjabaran laporan keuangan ..
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya ...
Belum ditentukan penggunaannya ...
Jumlah ekuitas ...............................................
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ..........
37.312
62.464
95.181
130.502
193.268
274.746
54.516
66.908
75.248
92.988
121.609
20.859
203.440
239.372
280.429
333.490
424.877
405.605
1.313.382 1.826.210 1.971.721 2.099.578 2.783.131 3.589.794
1.680.813
1.535.450
145.362
2.731
148.093
50.610
97.484
(18.645)
78.893
(24.323)
54.516
116
2.254.209
2.062.309
191.900
1.825
193.725
56.455
137.270
(42.009)
95.261
(28.352)
66.909
31 Juli
2009
(Rp Juta)
(Rp Juta)
31 Desember
2006
2007
(%)
31 Juli
2008
(%)
2009
(%)
(%)
RASIO PERTUMBUHAN
Pendapatan usaha .
Beban pokok penjualan .
Beban usaha ...
Laba kotor ....
Laba usaha ..
Laba bersih ..
Jumlah aset ..
Jumlah kewajiban ...
Jumlah ekuitas .
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
34,1
34,3
11,5
32,0
40,8
22,7
39,0
43,0
17,7
8,2
9,5
23,3
-6,5
11,6
12,5
8,0
6,5
17,2
32,0
31,8
11,4
34,6
26,2
21,1
6,5
4,5
18,3
22,2
22,6
11,0
18,2
37,2
30,8
32,6
33,5
27,4
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
n.a
29,0
35,0
-4,5
RASIO USAHA
Laba (rugi) usaha / pendapatan usaha ......
Laba (rugi) bersih / pendapatan usaha ......
Laba (rugi) usaha / jumlah ekuitas .............
Laba (rugi) bersih / jumlah ekuitas ..
Laba (rugi) usaha / jumlah aset .................
Laba (rugi) bersih / jumlah aset
5,8
3,2
47,9
26,8
7,4
4,2
6,1
3,0
57,3
28,0
7,5
3,7
6,3
3,1
54,6
26,8
7,8
3,8
6,1
2,9
58,5
27,9
9,3
4,4
6,8
3,1
63,0
28,6
9,6
4,4
6,1
1,1
28,6
5,1
3,2
0,6
RASIO KEUANGAN
Aset lancar / kewajiban lancar .
Jumlah kewajiban* / jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban* / jumlah aset .
193,2
232,3
36,0
139,2
252,4
33,1
123,2
205,8
29,3
125,0
128,2
20,4
126,2
188,7
28,8
115,1
237,7
26,9
117
X.
EKUITAS
Tabel berikut ini merupakan posisi ekuitas Perseroan yang angka-angkanya berasal dari dan dihitung berdasarkan
laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan laporan
keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan, yang keseluruhannya memperoleh pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian.
31 Desember
2004 2005
2006
2007
2008
2009
(konsolidasi)
(Rp Juta)
(Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta)
Modal saham nilai nominal Rp500 per saham
Modal dasar 800.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 220.000.000 saham ...
Selisih penjabaran laporan keuangan .........................
Saldo laba
110.000
1.612
110.000
-
110.000
-
37.312
54.516
203.440
62.464
66.908
239.372
95.181
75.248
280.429
110.000
-
31Juli
(Rp Juta)
110.000
-
110.000
-
130.502
193.268
274.746
92.988 121.609
20.859
333.490
424.877
405.605
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Pembangunan Perumahan Tbk disingkat PT PP (Persero) Tbk No.16 tanggal
15 Oktober 2009, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :
Modal dasar Perseroan saat ini sebesar Rp1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) terdiri atas
15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah). Modal ditempatkan sebesar Rp380.346.000.000,- (tiga ratus delapan puluh miliar tiga ratus empat puluh
enam juta Rupiah) terdiri dari 3.803.460.000 (tiga miliar delapan ratus tiga juta empat ratus enam puluh ribu) lembar
saham.
Sebesar 1.038.976.500 (satu miliar tiga puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus) Saham
Atas Nama Seri B, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat
dengan harga penawaran Rp560,- (lima ratus enam puluh Rupiah) setiap saham dengan jumlah penawaran umum
adalah sebesar Rp581.826.840.000,- (lima ratus delapan puluh satu miliar delapan ratus dua puluh enam juta delapan
ratus empat puluh ribu Rupiah).
Berikut ini adalah tabel pro forma ekuitas pada tanggal 31 Juli 2009:
Uraian
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
(RpJuta)
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
antara entitas
sepengendali
Agio
Saham
(RpJuta)
Saldo Laba
Ditentukanpenggunaannya
(RpJuta)
Tidak ditentukan
penggunaannya
(RpJuta)
(RpJuta)
Jumlah
Ekuitas
(RpJuta)
110.000
1.612
37.312
54.516
203.440
103.898
477.929
581.827
213.898
477.929
1.612
37.312
54.516
118
785.267
XI.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian
dividen.
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan
tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Manajemen Perseroan merencanakan rasio pembagian dividen
kas minimal 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak untuk setiap tahunnya, dimulai tahun 2010 untuk pembagian
dividen kas atas laba bersih Perseroan setelah pajak tahun buku 2009.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan,
namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada
tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:
Perkembangan usaha
Likuiditas
Protabilitas
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan non-Indonesia akan terkena pajak di Indonesia.
119
XII.
PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tanggal 2Agustus 2000 (berlaku efektif 1 Januari 2001) mengenai perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tanggal 9 November 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang
No.7 tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai
wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan
harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/
PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan
pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut:
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa
Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat nal. Pembayaran
dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat
pelunasan transaksi penjualan saham;
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan
pada saat Penawaran Umum;
Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan
sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan
dapat menghitung nal atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan
pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambatlambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak
memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif
Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No.7, tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.10 tahun 1994.
Sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No.36 Tahun 2008 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima
wajib pajak orang pribadi yang berasal dari saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun
tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada wajib pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya,
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri bentuk usaha tetap diporong sebesar 15% dari jumlah
bruto sebagaimana ditaur dalam Pasal 23 ayat 1 dan 1(a) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dengan ketentuan
bilamana Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% dari penerimaaan
brutonya.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau
tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara
yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi
pasal 26 Undang-undang No.36 Tahun 2008.
Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan konsultan
pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang mungkin timbul dari pembelian, pemilikan maupun
penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum ini.
120
XIII.
1.
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam akta Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek No.29 tanggal 19 Oktober 2009 junctis akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.04 tanggal
5 Januari 2010, Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.05 tanggal 7 Januari 2010 dan Akta Addendum III
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.25 tanggal 25 Januari 2010 (selanjutnya disebut Perjanjian) yang ketiganya
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat dikemudian hari, para Penjamin Emisi Efek
yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk
menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya
masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sendiri sisa Saham
Yang Akan Ditawarkan yang tidak habis terjual kepada masyarakat sesuai bagian penjaminnya masing-masing pada
tanggal penutupan Masa Penawaran dengan Harga Penawaran.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat
sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan
dengan Perjanjian tersebut.
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP-45/
PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Peraturan No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam
Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
Jumlah
Saham
Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
1
PT Mandiri Sekuritas ............................................................
Porsi Penjaminan
Nilai
(Rp)
Persentase (%)
404.341.000
226.430.960.000
38,92%
380.590.500
213.130.680.000
36,63%
207.795.000
116.365.200.000
20,00%
Sub Total
992.726.500
555.926.840.000
95,55%
7.000.000
3.920.000.000
0,67%
6.000.000
3.360.000.000
0,58%
5.500.000
3.080.000.000
0,53%
5.000.000
2.800.000.000
0,48%
4.000.000
2.240.000.000
0,38%
1.500.000
840.000.000
0,14%
1.250.000
700.000.000
0,12%
850.000
476.000.000
0,08%
850.000
476.000.000
0,08%
10
850.000
476.000.000
0,08%
11
850.000
476.000.000
0,08%
12
850.000
476.000.000
0,08%
13
750.000
420.000.000
0,07%
14
750.000
420.000.000
0,07%
15
750.000
420.000.000
0,07%
16
750.000
420.000.000
0,07%
17
750.000
420.000.000
0,07%
18
750.000
420.000.000
0,07%
19
750.000
420.000.000
0,07%
20
750.000
420.000.000
0,07%
21
750.000
420.000.000
0,07%
121
Porsi Penjaminan
Nilai
(Rp)
Persentase (%)
420.000.000
0,07%
22
Jumlah
Saham
750.000
23
750.000
420.000.000
0,07%
24
750.000
420.000.000
0,07%
25
750.000
420.000.000
0,07%
26
750.000
420.000.000
0,07%
27
750.000
420.000.000
0,07%
28
500.000
280.000.000
0,05%
46.250.000
TOTAL ...................................................................................
1.038.976.500
25.900.000.000
581.826.840.000
4,45%
100,00%
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek seperti tersebut diatas, menyatakan dengan tegas tidak
teraliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November
1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, yang dimaksud dengan pihak yang memiliki hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:
a.
Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal;
b.
Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;
c.
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris
yang sama;
d.
Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau
dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e.
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang
sama; atau
f.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
dengan tegas menyatakan tidak teraliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar
Modal, kecuali PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta
PT BNI Securities sebagai Penjamin Emisi Efek yang teraliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan saham Negara
Republik Indonesia.
2.
Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi pemegang saham,
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang
dilakukan sejak tanggal 11 Januari 2010 sampai dengan tanggal 22 Januari 2010. Dalam masa bookbuilding, kisaran
harga terendah yang digunakan adalah sebesar Rp530,- per saham, sedangkan harga tertinggi yang digunakan
adalah sebesar Rp900,- per saham.
Penetapan Harga Penawaran sebesar Rp560,- (lima ratus enam puluh Rupiah) juga mempertimbangkan hasil
bookbuilding yang telah dilakukan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan melakukan penjajakan kepada para
investor di pasar domestik dan di pasar internasional dan dengan pertimbangan berbagai faktor seperti:
Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha dan keterangan
mengenai industri property di Indonesia;
Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau maupun pada
saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;
122
3.
Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sampai berakhirnya masa Penawaran Umum,
Perseroan mempunyai hak untuk menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak
Efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum Perdana ini berdasarkan hal-hal yang
tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek beserta seluruh addendum, perubahan dan penambahannya
serta dengan mengacu pada Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.2
Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif, maka Perseroan
dan Penjamin Pelaksana Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bapepam-LK.
123
XIV.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai
berikut:
1.
Akuntan Publik
2.
Konsultan Hukum
124
3.
Penilai Publik
4.
Notaris
(b)
(c)
125
5.
Biro Administrasi
Efek (BAE)
: PT BSR Indonesia
Kompleks Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No. 10-11
Jl. Kh. Hasyim Ashari
Jakarta 10150
Telp. (62-21) 631 7828
Fax.: (62-21) 631 7827
Nomor perijinan BAE : SK MENKEU RI NO.921/KMK.010./1990
Tanggal 13 Agustus 1990.
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan
No. 135/EXT/PP/TIM-IPO/2009 tanggal 31 Agustus 2009
Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Penawaran Umum
ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku,
meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa DPPS dan FPPS yang telah
dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan saham
dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang
diajukan untuk diberikan penjatahan saham. Melakukan administrasi pemesanan
saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan
Penjamin Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak
memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan,
BAE melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan
oleh Manajer Penjatahan, mencetak konrmasi penjatahan dan menyiapkan laporan
penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Formulir Konrmasi Penjatahan
(FKP) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan
Penawaran Umum Perdana sesuai peraturan yang berlaku.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini menyatakan tidak mempunyai
hubungan aliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tanggal
10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaga Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995 tambahan
No. 3608.
126
XV.
Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam
rangka Penawaran Umum saham melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Jusuf Indradewa & Partners.
127
128
Legal Consultants
No.: 023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Perihal:
129
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Dalam memberikan Pendapat Hukum ini kami mendasarkan sepenuhnya pada hasil Uji
Tuntas sebagaimana tertuang dalam Addendum Laporan Uji Tuntas No.022-ADD/LAPP/CS-SG-NC/XI/09 tanggal 7 Januari 2010 dan Perubahan Addendum Laporan Uji Tuntas
Dari Segi Hukum No.022-ADD-2/LA-PP/CS-SG-NC/I/2010 tanggal 25 Januari 2010
(untuk selanjutnya disebut sebagai Laporan Uji Tuntas).
Dengan dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, maka Pendapat Hukum No.023-ADD/LOPP/CS-SG-NC/XI/09 tanggal 7 Januari 2010 menjadi tidak berlaku lagi.
Pendapat Hukum ini yang didasarkan pada Laporan Uji Tuntas, diberikan dalam kerangka
hukum negara Republik Indonesia dan tidak berkenaan atau ditafsirkan menurut hukum atau
yurisdiksi negara lain.
Dalam melakukan Uji Tuntas untuk kepentingan Pendapat Hukum ini, kami menganggap dan
mendasarkan pada asumsi-asumsi bahwa:
a.
Dokumen-dokumen yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, dan
apabila dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk fotokopinya atau salinan lainnya,
maka fotokopi atau salinan tersebut adalah benar dan akurat serta sesuai dengan aslinya.
b.
Tanda tangan yang terdapat dalam dokumen-dokumen tersebut, baik asli maupun
fotokopinya atau salinannya, adalah tanda tangan otentik dari pihak yang disebutkan
dalam dokumen itu dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan pihak-pihak
tersebut mempunyai dan telah memperoleh kewenangan untuk menandatangani
dokumen-dokumen tersebut.
c.
d.
e.
Kami tidak mengetahui sesuatu fakta atau adanya petunjuk bahwa anggapan tersebut di
atas adalah tidak benar.
130
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Perseroan adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) berbentuk perseroan
terbatas yang telah didirikan secara sah sebagai badan hukum dan dijalankan menurut
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2.
Perseroan pada saat didirikan bernama N.V. Pembangunan Perumahan, yang didirikan
berdasarkan akta notaris Raden Mr. Soewandi di Jakarta, No. 48 tanggal 26 Agustus
1953, yang merupakan hasil peleburan suatu perusahaan bangunan bekas milik Bank
Industri Negara (Bank Industri Negara kemudian dilebur menjadi Bank Pembangunan
Indonesia), yang selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No.19 Prp Tahun 1960
dilebur kedalam P.N. Pembangunan Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret 1961
tentang Pendirian Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan, dan telah diumumkan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.84/1961, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No.2218.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1971 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Negara (PN) Pembangunan Perumahan Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero), yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 50 tahun 1971, bentuk Perusahaan Negara Pembangunan Perumahan
dirubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan didirikan dengan Akta Perseroan
Terbatas PT Pembangunan Perumahan No. 78 tanggal 15 Maret 1973 Jo. Akta
Perubahan No.247 tanggal 21 Maret 1974, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Keputusannya No. Y.A.5/105/2 tanggal 30 Maret 1974,
didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 3 April 1974, di bawah No. 1186
dan 1187; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14
Juni 1974, Tambahan No.249/1974 (Akta Pendirian).
Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian tersebut telah
mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dalam rangka penyesuaian dengan
ketentuan Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
tercantum dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pembangunan Perumahan No.13 tanggal 15 April 1998 Jo. Akta Perbaikan No.69
tanggal 18 Juni 1998, keduanya dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
131
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Keputusannya No. C2-13771.HT.01.04-TH.98 tanggal 15 September 1998;
Laporan Perubahan Anggaran Dasar telah diterima dan dicatat pada tanggal 15
September 1998, dengan No. C2-13770.HT.01.04.Th.98; telah didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur pada tanggal
3 Juni 1999, dengan No. Agenda 1313/BH.09.04/VI/99; dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.74 tanggal 14 September 1999, Tambahan
No.5731.
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara, Anggaran Dasar Perseroan diubah dengan Akta
Perubahan Anggaran Dasar No.99 tanggal 23 Desember 2003, dibuat dihadapan Nila
Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Keputusannya No. C-30255 HT.01.04.TH.2003
tanggal 31 Desember 2003, Laporan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan
dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Adminstrasi Hukum Umum
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 31
Desember 2003, dengan No. C-30256 HT.01.04.TH.2003; dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur pada tanggal
23 Januari 2004, dengan No. Agenda 107/BH.09.04/I/04 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2004, Tambahan No.1622
(Akta No.99).
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No.40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan kembali diubah dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar
No. 121 tanggal 31 Juli 2008, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Keputusannya No.AHU-54836.AH.01.02.Tahun 2008
tanggal 25 Agustus 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU0075254.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008; dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.86 tanggal 24 Oktober 2008, Tambahan No.
21058.
Sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan modal disetor, perubahan nilai
nominal saham, perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, Anggaran Dasar
Perseroan kembali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di
luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No. 16 tanggal 15 Oktober 2009, yang
dibuat dihadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
132
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusannya No.AHU-49862.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009;
didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0067483.AH.01.09.Tahun 2009
tanggal 15 Oktober 2009 (Akta No.16 tanggal 15 Oktober 2009);
Terakhir dalam rangka Penawaran Umum ini, Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai
dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan
Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 sebagaiman tercantum dalam
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat Dan Perubahan Anggaran
Dasar No. 02 tanggal 5 Januari 2010, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No.AHU-00127.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010;
didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0000185.AH.01.09.Tahun 2010
tanggal 5 Januari 2010 (Akta No.02 tanggal 5 Januari 2010).
3.
Kecuali Akta No.16 tanggal 15 Oktober 2009 dan Akta No.02 tanggal 5 Januari 2010
yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini dikeluarkan belum diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia, Anggaran Dasar Perseroan berikut perubahanperubahannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
4.
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
d.
e.
f.
g.
ii.
iii.
iv.
v.
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
a. Perminyakan.
b. Agro industri.
c. Kelistrikan.
d. Telekomunikasi.
e. Petrokimia.
vi. Perbaikan/Pemeliharaan/Renovasi pada pekerjaan-pekerjaan diatas.
2. Perencanaan dan Pengawasan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan
sipil, pekerjaan gedung, pekerjaan mekanikal elektrikal,, radio telekomunikasi
dan instrumentasi dan perbaikan/pemeliharaan dan konsultasi.
3. Pengukuran, penggambaran perhitungan dan penetapan biaya pekerjaan
Konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, gedung, mekanikal, elektrikal
(quantity surveying).
4.
135
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
C. Selain kegiatan usaha utama sebagaiman dimaksud pada huruf B tersebut diatas,
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk :
1. Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling impor dan ekspor dan
jasa ekspedisi/angkutan darat serta perdagangan umum.
2. Melakukan usaha dalam bidang agro industri yang meliputi pabrik kelapa sawit,
gulabiodiesel, biothanol, biogas dan biomass energi termasuk pengoperasian,
produksi, pemeliharaan serta pendistribusian.
3. Melakukan usaha dalam bidang jasa dan teknologi informasi.
4. Investasi dan/atau pengelolaan usaha dibidang prasarana dan sarana dasar
(infrastruktur) dan industri :
a. Pertambangan batubara, oil dan gas dan batuan lainnya.
b. infrastruktur jalan tol, kereta api, pelabuhan.
c. Energi dan energi terbarukan.
5. Industri Pabrikasi.
i. Pabrikasi bahan dan komponen produk jadi :
a. Komponen bahan kelengkapan konstruksi.
b. Suku cadang dan peralatan industri.
c. Karet dan plastik.
d. Beton dan keramik.
e. Metal dan logam.
f. Kayu.
g. Kimia.
ii. Mekanikal dan kelistrikan untuk bangunan, industri dan gedung.
iii. Elektronik dan komunikasiusaha-usaha lain yang menunjang usaha pokok
Perseroan tersebut diatas
6. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi.
7. Melakukan usaha dalam jasa bidang informasi dan kepariwisataan.
5.
136
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
6.
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No.7 tanggal 9 Pebruari 2004 dan Akta
Pernyataan No.27 tanggal 5 Maret 2004, yang keduanya dibuat dihadapan Notaris Imas
Fatimah, S.H., juncto persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia berdasarkan
Suratnya No.PW.001/7488/DPRRI/2003 tanggal 12 Desember 2003 perihal :
Persetujuan Rencana Privatisasi PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-289/MBU/2003 tanggal 9
Desember 2003 serta Peraturan Pemerintah No.64 Tahun 2003, Negara RI melakukan
penjualan sebagian saham pada Perseroan sebanyak 49% (empat puluh sembilan
persen) dari 220.000.000 (dua ratus dua puluh juta) saham yang dimiliki Negara RI
pada Perseroan atau sebanyak 107.800.000 (seratus tujuh juta delapan ratus ribu) saham
dengan nilai nominal sebesar Rp.500,00 (lima ratus Rupiah) kepada Koperasi
Karyawan Pemegang Saham Pembangunan Perumahan, yang dalam hal ini mewakili
kepentingan karyawan dan manajemen, dalam rangka program kepemilikan saham oleh
karyawan dan manajemen (Employee Management Buy-Out/EMBO).
Tujuan penjualan saham melalui program EMBO ini adalah memberi kesempatan
kepada karyawan dan manajemen Perseroan untuk ikut memiliki saham perusahaan
sebagai perwujudan komitmen atas pengembangan perusahaan tempat bekerja yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara, sekaligus sebagai sarana Investasi untuk
kesejahteraan karyawan, dan turut serta mensukseskan program pemerintah melalui
pelaksanaan privatisasi BUMN.
Maka berdasarkan Akta No. 99 dan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 7 tanggal 9
Pebruari 2004 tersebut di atas, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan
komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
PERMODALAN
Modal Dasar
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
Sisa Saham Dalam Portepel
SAHAM
800.000.000
220.000.000
220.000.000
580.000.000
PEMEGANG SAHAM
SAHAM
RUPIAH
400.000.000.000,00
110.000.000.000,00
110.000.000.000,00
290.000.000.000,00
RUPIAH
112.200.000
107.800.000
56.100.000.000,00
53.900.000.000,00
51
49
220.000.000
110.000.000.000,00
100
137
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
7.
Berdasarkan Akta Hibah Saham No.26 tanggal 19 Oktober 2009 Jo.Akta Penegasan
Hibah Saham No.01 tanggal 5 Januari 2010, oleh dan antara Koperasi Karyawan
Pemegang Saham Pembangunan Perumahan dan Negara Republik Indonesia, dihadapan
Imas Fatimah, S.H.,Notaris di Jakarta (Akta Hibah Saham), Koperasi Karyawan
Pemegang Saham Pembangunan Perumahan telah menghibahkan saham yang
dimilikinya dalam Perseroan sejumlah 529.878.160 (lima ratus dua puluh sembilan juta
delapan ratus tujuh puluh delapan ribu seratus enam puluh) saham atau sebesar
Rp.52.987.816.000,00 (lima puluh dua miliar sembilan ratus delapan puluh tujuh juta
delapan ratus enam belas ribu Rupiah) kepada Negara Republik Indonesia.
Hibah saham tersebut diatas telah mendapat persetujuan dari Para Pemegang Saham
Perseroan sebagaimana ternyata dalam Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan
tentang Hibah Saham, Penjualan Saham Dan Perubahan Anggaran Dasar Dalam
Rangka IPO Nomor KEP-214/MBU/2009, Nomor 077/KKPSPP/IX/2009 tanggal 30
September 2009 Jo. Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Tentang
Penegasan Kembali Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan Nomor KEP-04/MBU/2010, Nomor 003/KKPSPP/I/2010
tanggal 4 Januari 2010, keduanya dibuat dibawah tangan.
Maka berdasarkan Akta No.16 tanggal 15 Oktober 2009 Jo. Akta Hibah Saham,
struktur permodalan, susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham
Perseroan adalah sebagai berikut :
PERMODALAN
Modal Dasar
Modal Ditempatkan
Modal Disetor
Sisa Saham Dalam Portepel
PEMEGANG SAHAM
15.000.000.000
3.803.460.000
3.803.460.000
11.196.540.000
1.500.000.000.000,00
380.346.000.000,00
380.346.000.000,00
1.119.654.000.000,00
2.469.642.760
1.333.817.240
246.964.276.000,00
133.381.724.000,00
%
64.93
35,07
3.803.460.000
380.346.000.000,00
100,00
138
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Para pihak dalam Akta Hibah Saham sepakat bahwa hibah saham berlaku efektif sejak
tanggal diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2009 tentang Perubahan
Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan Dan Penjualan Saham Baru
Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan, yaitu tanggal 28
Desember 2009, dan hibah saham akan batal demi hukum apabila Perseroan tidak jadi
melaksanakan Privatisasi.
Berdasarkan Akta No.02 tanggal 5 Januari 2010, struktur permodalan, susunan
pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Permodalan
Saham
Seri A Dwiwarna
@ Rp.100,00
Seri B
@ Rp.100,00
Modal Dasar
1
-
14.999.999.999
Modal Ditempatkan
1
-
Modal Disetor
1
-
Total
3.803.459.999
Total
3.803.459.999
Total
11.196.540.000
Total
Pemegang Saham
100,00
1.499.999.999.900,00
1.500.000.000.000,00
100,00
380.345.999.900,00
380.346.000.000,00
26.000.000.000,00
380.345.999.900,00
380.346.000.000,00
1.119.654.000.000,00
1.119.654.000.000,00
Saham
Seri A Dwiwarna
@ Rp.100,00
Seri B
@ Rp.100,00
1
-
2.469.642.759
Koperasi
Karyawan
Pemegang
Saham
Pembangunan Perumahan
Jumlah
Total
1.333.817.240
Total
1
-
3.803.459.999
Total
8.
Nilai Nominal
(Rp.)
Nilai Nominal
(Rp.)
100,00
246.964.275.900.00
246.964.276.000,00
133.381.724.000,00
133.381.724.000,00
100,00
380.345.999.900,00
380.346.000.000,00
64,93
35,07
100,00
Berdasarkan Akta No.16 tanggal 15 Oktober 2009 telah terjadi peningkatan modal
disetor/pengeluaran saham baru sejumlah 2.703.460.000 (dua miliar tujuh ratus tiga juta
empat ratus enam puluh ribu) saham atau seluruhnya sebesar Rp.270.346.000.000,00
(dua ratus tujuh puluh miliar tiga ratus empat puluh enam juta Rupiah), yang diambil
bagian oleh Negara Republik Indonesia dan KKPSPP secara proporsional sesuai dengan
bagiannya masing-masing. Maka sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar
139
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
10.
Riwayat struktur permodalan Perseroan, baik yang mengenai peningkatan modal dasar,
modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, adalah benar dan telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku.
11.
:
:
:
:
Ir. Musyanif
Ir.Kiswodarmawan
Ir.Tumiyana
Ir. Agus Priyambodo
Ir.Ketut Darmawan
Susunan Direksi tersebut di atas telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan, telah
diangkat secara sah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta telah memenuhi
ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan
Perusahaan Publik.
140
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
12.
:
:
:
Hendriyanto Notosoegondho
Husein Thaib
Ir.Daryatno
Susunan Dewan Komisaris tersebut di atas telah diberitahukan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan, telah diangkat secara sah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta
telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.6 tentang Direksi dan
Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.
13.
Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini susunan anggota Komite Audit dan
Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut :
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Sekretaris
Sekretaris Perusahaan
:
:
:
:
:
Husein Thaib
Ir. Sumarto
Anang Suryana, Ak
Syawalina
Ir.Betty Ariana, MM
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) No.IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit dan Pembentukan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan
Peraturan (Bapepam) No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
14.
141
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
15.
16.
Pemilikan dan/atau penguasaan harta kekayaan Perseroan baik berupa harta tetap
maupun harta bergerak telah dilakukan secara sah dan telah dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan yang sah menurut hukum dan kebiasaan hukum, serta tidak
sedang dalam sengketa.
Perseroan telah mengasuransikan sebagian besar harta kekayaannya yang bersifat
material untuk menunjang kinerja, produktivitas, dan menjamin kelangsungan
operasional usaha Perseroan, yaitu berupa asuransi kebakaran, asuransi all risk, asuransi
gempa bumi atas bangunan-bangunan kantor, mesin dan peralatan, inventaris milik
Perseroan. Sesuai dengan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 5 Oktober 2009, jumlah
pertanggungannya memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup
resiko yang dipertanggungkan.
17.
Perseroan pada tanggal Pendapat Hukum ini memiliki penyertaan yang sah pada
perusahaan-perusahaan sebagai berikut:
a. PT PP Taisei Indonesia Construction, berkedudukan di Jakarta Timur (PP
Taisei), yaitu sebanyak 45 (empat puluh lima) saham, atau sebesar
Rp.418.050.000,00 (empat ratus delapan belas juta lima puluh ribu Rupiah) atau
setara dengan USD 225,000.00 (dua ratus dua puluh lima ribu dollar Amerika
Serikat), yang merupakan 15% (lima belas persen) dari seluruh modal disetor PP
Taisei.
142
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
143
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
19.
Pada tanggal Pendapat Hukum ini Kreditur Perseroan adalah PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, PT Bank Bukopin, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, Indonesia Eximbank dan Pusat
Investasi Pemerintah Departemen Keuangan.
20.
Harta kekayaan Perseroan yang berupa harta tetap sebagaimana tersebut dibawah ini
sedang dijadikan sebagai jaminan atas hutang-hutang Perseroan kepada Kreditur, yaitu :
a. 32 (tiga puluh dua) bidang tanah Hak Guna Bangunan dan 2 (dua) bidang tanah Hak
Pakai, yang terletak di Kotamadya Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi, Bogor,
Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Mataram, Denpasar, Bengkulu, Bandar
Lampung, Medan dan Padang, dijaminkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan
telah dibebani Hak Tanggungan;
b. 1 (satu ) bidang tanah Hak Guna Bangunan, yang terletak di Desa Benteng,
Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat
dan 10 (sepuluh) bidang tanah Hak Guna Bangunan, yang terletak di Kelurahan
Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat,
dijaminkan pada PT Bank Bukopin dan telah dibebani Hak Tanggungan;
c. 1 (satu) bidang tanah Hak Guna Bangunan, yang terletak di Kelurahan Pekayon
Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat,
dijaminkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan telah dibebani Hak Tanggungan;
d. 1 (satu) bidang tanah Hak Guna Bangunan, yang terletak di Desa Kemiri,
Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur, dijaminkan pada
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan telah dibebani Hak Tanggungan;
Pembebanan hak Tanggungan tersebut berikut bangunan-bangunan dan/atau segala
sesuatu yang telah atau di kemudian hari akan didirikan di atas tanah-tanah tersebut
yang menurut sifat dan peruntukkannya atau berdasarkan undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku dapat dianggap sebagai benda tetap.
Penjaminan harta kekayaan Perseroan sebagaimana tersebut diatas telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku.
21.
Perseroan telah melaksanakan penerbitan Medium Term Notes yang sampai dengan
tanggal Pendapat Hukum ini masih terhutang sebagai berikut :
144
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
a. Surat Berharga Jangka Menengah PP Tahap V Tahun 2008 Dan Penunjukan Agen
Pemantau Dan Agen Jaminan, dengan nilai nominal sebesar Rp.100.000.000.000,00
(sertaus miliar Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Pebruari 2010;
b. Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Notes/MTN) PP Tahap VI Tahun
2009, dengan nilai nominal sebesar Rp.300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar
Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2010;
c. Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Notes/MTN) PP Tahap VII
Tahun 2009, dengan nilai nominal sebesar Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 Oktober 2010;
d. Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Notes/MTN) Tahap VIII Tahun
2009, dengan nilai nominal sebesar Rp.125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima
miliar Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2011;
e. Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Notes/MTN) Tahap IX-A Tahun
2009, dengan nilai nominal sebesar Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Maret 2011.
f. Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Notes/MTN) Tahap IX-B Tahun
2009, dengan nilai nominal sebesar Rp.125.000.000.000,00 (seratus dua puluh liam
miliar Rupiah), yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Pebruari 2011.
Sesuai dengan Perjanjian Penerbitan dari masing-masing Medium Term Notes diatas,
maka Penawaran Umum ini tidak memerlukan persetujuan tertulis dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk selaku Agen Pemantau Dan Agen Jaminan dari masing-masing Medium
Term Notes.
Penerbitan Medium Term Notes sebagaimana tersebut diatas telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian kredit
yang telah dibuat oleh Perseroan dan para krediturnya.
22.
Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan tidak sedang terlibat sebagai
pihak dalam perkara pidana, tata usaha negara, arbitrase, pajak maupun perkara
kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang, kecuali perkara perdata
sebagai berikut :
a. Perkara No. 243/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Tim, dimana Perseroan selaku Tergugat II;
b. Perkara No.14/Pdt/G/2008/PN.Smd, dimana Perseroan selaku Penggugat;
145
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini anggota Direksi dan anggota
Komisaris Perseroan dalam jabatannya sebagai anggota Direksi dan anggota
Komisaris maupun dalam kedudukannya sebagai pribadi, tidak sedang terlibat
pihak dalam perkara pidana, perdata, tata usaha negara, arbitrase, pajak maupun
kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang.
Dewan
Dewan
sebagai
perkara
24.
Dalam rangka Penawaran Umum ini Perseroan telah mendapatkan persetujuanpersetujuan yang diperlukan dan telah melakukan pemberitahuan-pemberitahuan
sebagai berikut :
a. Telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan dalam
Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan Tentang Hibah
Saham, Penjualan Saham Dan Perubahan Anggaran Dasar Dalam Rangka IPO
No.KEP-214/MBU/2009, No.077/KKPSPP/IX/2009 tanggal 30 September 2009 Jo.
Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pembangunan Perumahan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Tentang
Penegasan Kembali Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero)
PT
Pembangunan
Perumahan
No.KEP-04/MBU/2010,
No.
003/KKPSPP/I/2010 tanggal 4 Januari 2010;
b. Telah melakukan pemberitahuan kepada Kreditur Perseroan sebagaimana ternyata
dalam
surat
Perseroan
kepada
PT
Bank
CIMB
Niaga
Tbk
No.1417/EXT/PP/DK/2009 tanggal 17 September 2009, surat Perseroan kepada PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No.14187/EXT/PP/DK/2009 tanggal 17
September 2009, surat Perseroan kepada PT Bank Mandiri (Perser) Tbk
No.1420/EXT/PP/DK/2009 tanggal 17 September 2009, surat Perseroan kepada PT
Bank Bukopin No.1542/EXT/PP/DK/2009 tanggal 12 Oktober 2009, surat
Perseroan kepada PT Bank Ekspor Indonesia (sekarang Indonesia Eximbank)
No.1543/EXT/PP/DK/2009 tanggal 12 Oktober 2009, dan surat Perseroan kepada
PT Bank Syariah Mandiri No.1541/EXT/PP/DK/2009 tanggal 12 Oktober 2009.
146
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
25. Dalam rangka Penawaran Umum ini, telah dibuat dan ditandatangani :
a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.29 tanggal 19 Oktober 2009 Jis. (i)
Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.04 tanggal 5 Januari 2010,
(ii) Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.05 tanggal 7 Januari
2010, oleh dan antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Mandiri Sekuritas, PT
Danareksa Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities Indonesia, masing-masing
selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang keduanya dibuat dihadapan Imas
Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta dan (iii) Akta Addendum III Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No.25 tanggal 25 Januari 2010, oleh dan antara Perseroan
selaku Emiten dengan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT DBS
Vickers Securities Indonesia, masing-masing selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dan Penjamin Emisi Efek, serta PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Asia
Kapitalindo Securities Tbk, PT BNI Securities, PT Bumiputera Capital Indonesia,
PT CIMB Securities Indonesia, PT Ciptadana Securities, PT Danatama Makmur, PT
Dhanawibawa Arthacemerlang, PT E-Capital Securities, PT Equity Securities
Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Evergreen Capital, PT HD Capital Tbk, PT
Indomitra Securities, PT Lautandhana Securindo, PT Makinta Securities, PT Mega
Capital Indonesia, PT Minna Padi Investama, PT OSK Nusadana Securities
Indonesia, PT Overseas Securities, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Philip Securities
Indonesia, PT Reliance Securities Tbk, PT Semesta Indovest, PT Sinarmas
Sekuritas, PT Victoria Sekuritas, PT Wanteg Securindo, PT Yulie Sekurindo Tbk,
masing-masing selaku Penjamin Emisi Efek, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta (Perjanjian Penjaminan Emisi Efek);
b. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No.30 tanggal 19 Oktober 2009
Jo. Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No.26 tanggal 25
Januari 2010, oleh dan antara Perseroan selaku Emiten dan PT BSR Indonesia
selaku Biro Administrasi Efek, yang keduanya dibuat dihadapan Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta.
c. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 19 Oktober 2009, oleh dan antara
Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia, yang dibuat dibawah tangan.
d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Di KSEI No.SP-0016/PE/KSEI/1009
tanggal 20 Oktober 2009, oleh dan antara Perseroan selaku Perusahaan Terdaftar
dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang dibuat dibawah tangan;
147
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Bahwa sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penawaran Umum ini dijamin
dengan kesanggupan penuh (full commitment) oleh Penjamin Emisi Efek, dalam
pengertian bahwa apabila masih terdapat Saham yang tidak habis terjual kepada
Masyarakat, maka sisa Saham tersebut wajib dibeli sendiri oleh Penjamin Emisi Efek
pada tanggal penutupan Masa Penawaran dengan Harga Penawaran sesuai dengan
Bagian Penjaminan masing-masing.
27.
Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah saham biasa atas nama Seri B,
yang memberikan kepada pemegang yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan, hak yang sama untuk menjalankan semua hak yang dapat
dijalankan oleh pemegang saham Perseroan lainnya dengan tidak mengesampingkan
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
28.
29.
Sebagaimana yang termuat dalam Prospektus dalam rangka Penawaran Umum Saham,
seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi dengan
biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan oleh Perseroan untuk :
a. Sekitar 59% (lima puluh sembilan persen) akan digunakan untuk belanja modal
dengan perincian sebagai berikut :
- Sekitar 47% (empat puluh tujuh persen) akan digunakan Perseroan untuk
melakukan penyertaan saham dalam perusahaan joint venture yang akan
dibentuk dalam rangka pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) berkekuatan 2 x 150 Megawatt (MW) dengan ringkasan sebagai
berikut:
Lokasi
Waktu pelaksanaan
148
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
b.
Status
Sekitar 7% (tujuh persen) untuk pembangunan hotel di Bali dan Bandung dengan
ringkasan sebagai berikut :
Nama
:
Hotel Kav.N-5 Nusa Dua Bali
Lokasi
:
Nusa Dua, Bali
Luas tanah & bangunan
:
+ 78.421 m2 dan 9.091 m2
Waktu pelaksanaan
:
2010
Status terakhir
:
Pada saat Prospektus diterbitkan kondisi
bangunan telah mencapai 40%
Dasar pertimbangan investasi
:
Sebagai portofolio property
Nama
Lokasi
Luas tanah & bangunan
Waktu pelaksanaan
Dasar pertimbangan investasi
:
:
:
:
Sisanya sebesar 41% (empat puluh satu persen) untuk memperkuat modal kerja konstruksi
Perseroan, antara lain untuk kebutuhan pembiayaan proyek yang sedang berjalan dan akan
dikerjakan Perseroan.
149
023-ADD-2/LO-PP/CS-SG-NC/I/2010
Demikian Pendapat Hukum ini kami buat sesuai dengan prinsip keterbukaan dan berdasarkan
data-data, dokumen-dokumen dan informasi-informasi yang kami peroleh, sebagaimana
layaknya konsultan hukum yang bebas dan tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, serta ditujukan dalam rangka Penawaran
Umum Saham Perdana Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan Tbk
atau disingkat PT PP (Persero) Tbk dan kami bertanggung jawab atas Pendapat Hukum ini.
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
KONSULTAN HUKUM JUSUF INDRADEWA & PARTNERS
STTD No.09/STTD-KH/PM/1992
Anggota HKHPM No.92036
STTD No.276/PM/STTD-KH/2000
Anggota HKHPM No.200022
Tembusan:
1. Yang Terhormat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.
2. Yang Terhormat PT Mandiri Sekuritas.
3. Yang Terhormat PT Danareksa Sekuritas.
4. Yang Terhormat PT DBS Vickers Securities Indonesia.
150
XVI.
Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2009 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, dengan angka perbandingan
tahun 2007 dan 2006, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Riza, Wahono & Rekan.
151
152
GENERAL CONTRACTOR
PT PP
(PERSERO)
Lampiran : 1
Peraturan Nomor : VIII.G.11
:
:
:
2. Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili (sesuai KTPatau kartu identitas lain)
Nomor Telepon
Jabatan
:
:
:
:
:
:
:
Ir. Musyanif
Jl. Letjend. TB. Simatupang No.57 Jakarta
Jl. H. Samali No. 42, Rt. 004, Rw. 004 Kalibata,
Pancoran, Jakata Selatan
(021) - 7975467
Direktur Utama
Ir. Tumiyana, MBA
Jl. Letjend. TB. Simatupang No. 57 Jakarta
Jl. Buni Salak No. 43, Rt. 011, Rw. 004
Munjul, Cipayung, Jakarta Timur
(021) - 8441769
Direktur Keuangan
Menyatakan bahwa :
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perusahaan;
2. Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum;
3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan
benar;
b. Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak
benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4. Bertanggung jawab atas Sistem Pengendalian Intern dalam Perusahaan.
153
154
Nomor
039-Rev1/RWR-IR/GA-LK/XI/09
Kepada Yth.
PEMEGANG SAHAM, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO)
di Jakarta
Kami telah mengaudit neraca PT Pembangunan Perumahan (Persero) per 31 Juli 2009 dan 31 Desember
2008, 2007 dan 2006, laporan laba (rugi) dan laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas untuk
periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) per 31 Juli 2009 dan
31 Desember 2008, 2007 dan 2006, hasil usaha dan perubahan ekuitas serta laporan arus kas untuk
periode 7 (bulan) yang berakhir pada 31 Juli 2009 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008, 2007 dan 2006 sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia yang berlaku umum.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3h atas laporan keuangan, efektif 1 Januari 2009 Perusahaan
menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008) - Persediaan. Perlakuan akuntansi sebelumnya atas transaksi dan
saldo persediaan ternyata relevan dengan PSAK No. 14 (Revisi 2008) sehingga tidak ada perubahan
kebijakan akuntansi atas penerapan PSAK tersebut.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3k dan 3l atas laporan keuangan, efektif 1 Januari 2008 Perusahaan
menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007) - Properti Investasi, PSAK No. 16 (Revisi 2007) - Aset Tetap dan
PSAK No. 30 (Revisi 2007) - Sewa. Atas penerapan PSAK-PSAK tersebut :
- Perusahaan telah mereklasifikasi seluruh properti investasi yang ada dalam pos aset tetap menjadi
pos properti investasi dan agar laporan keuangan dapat dibandingkan Perusahaan melakukan
reklasifikasi tersebut secara berlaku surut sejak tahun 2006.
- Perusahaan memilih metode biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sehingga
tidak ada perubahaan kebijakan akuntansi atas penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tersebut.
- Perlakuan akuntansi sebelumnya atas transaksi dan saldo aset sewa pembiayaan ternyata relevan
dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) - Sewa, sehingga tidak ada perubahan kebijakan akuntansi dan
tidak ada perubahan klasifikasi atas aset sewa pembiayaan (yang sebelumnya dicatat pada aset sewa
guna usaha) atas penerapan PSAK tersebut.
Seperti dijelaskan pada Catatan 4 atas laporan keuangan, sebagai pembanding laporan keuangan untuk
periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2009 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember
155
156
Catatan
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha
31 - 07 - 2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
(Disajikan Kembali)
31-12-2006
Rp
(Disajikan Kembali)
3a, 3b,3d,5
76,819,353,845
185,654,228,761
184,656,530,075
68,179,169,015
3j,6,21
61,472,052,073
107,961,432,621
12,680,744,351
12,053,096,599
236,722,784,750
221,463,665,695
174,176,109,056
217,143,781,961
443,224,236,717
526,418,477,457
366,302,735,506
309,680,095,611
3b,3e,7,21
3c,38
3f,8
3c,38
Pihak Ketiga
Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
3g,9
3c,38
Pihak Ketiga
Piutang Lain-Lain - Pihak Ketiga
10
Persediaan
3h,11,21
3o,12
Uang Muka
3p,13,28
103,111,034,532
78,247,637,527
59,578,963,402
37,541,622,035
155,921,655,660
171,919,729,374
124,192,346,394
99,363,821,814
572,693,099,585
245,013,492,291
132,445,815,198
152,928,336,421
172,724,373,782
198,680,062,230
173,893,439,454
124,412,117,858
25,607,004,138
259,986,037,394
115,685,881,961
112,316,995,617
1,220,182,535,730
203,831,972,594
180,331,295,492
150,449,850,402
58,933,939,782
49,811,856,448
47,224,186,978
86,442,852,552
180,638,677,274
273,491,682,271
219,788,819,323
310,639,779,899
3s,13a
57,760,522,685
102,791,590,080
140,662,452,028
126,670,260,178
3i,15
53,326,346,138
23,502,025,737
30,654,819,250
26,695,814,144
1,945,886,557
2,773,591,149
5,457,704,338
11,157,016,903
3,421,083,503,248
2,651,547,481,629
1,967,731,842,806
1,845,674,611,009
2,178,933,183
8,075,708,000
906,548,492
8,574,582,000
1,043,619,953
6,181,652,000
1,671,589,772
4,593,660,000
Jaminan
16
3c,10,38
3q,17
3s,14c
3,917,323,656
4,583,656,192
3j,18
17,059,050,000
17,059,050,000
17,059,050,000
6,684,050,000
3k,19
60,873,331,506
22,194,807,809
17,740,548,607
18,883,631,802
JUMLAH ASET
3l,20,21,27
80,523,175,202
82,848,971,710
85,903,701,027
89,630,170,113
168,710,197,891
131,583,960,011
131,845,895,243
126,046,757,879
3,589,793,701,139
2,783,131,441,640
2,099,577,738,049
1,971,721,368,888
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan)
157
Catatan
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank - Jangka Pendek
6,7,11,20,21,41
Hutang Usaha
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
22
3c,37
Pihak Ketiga
Hutang Pajak
3s,14b
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
834,216,635,478
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
573,606,252,271
325,622,579,67 7
169,948,728,231
66,497,588,197
148,375,592,245
114,617,824,308
45,383,677,246
1,672,309,883,462
1,050,642,288,233
870,548,339,349
743,438,820,606
10,613,781,346
20,038,502,206
12,529,234,801
12,030,250,004
3r,23
2,007,195,396
1,929,810,947
2,108,306,259
1,000,183,092
3r,24
55,606,186,821
61,297,687,911
62,721,422,925
51,902,234,545
25
130,000,000,000
128,010,000,000
50,000,000,000
26
159,797,978,890
122,590,877,864
183,354,460,774
167,560,322,247
3l,20,27
1,463,413,454
5,662,965,520
3n,28
247,000,000,000
29
32,822,022,790
2,096,358,825
2,973,295,993,240
2,101,078,103,097
2,347,304,434
1,574,813,901,184
6,103,769,247
1,498,614,482,080
6,7,11,20,21,41
3,000,000,000
25
100,000,000,000
100,480,000,000
100,000,000,000
26
71,811,566,678
206,531,985,926
148,129,790,147
78,580,483,190
3l,20,27
1,463,413,454
3r,3u,30
4,360,852,905
9,045,794,566
12,213,946,262
16,403,118,995
210,892,838,831
257,175,584,713
191,274,429,452
192,678,099,127
110,000,000,000
110,000,000,000
110,000,000,000
110,000,000,000
274,746,453,830
193,268,310,314
130,501,523,681
95,181,249,919
20,858,415,238
121,609,443,516
92,987,883,732
75,247,537,762
405,604,869,068
424,877,753,830
333,489,407,413
280,428,787,681
3,589,793,701,139
2,783,131,441,640
2,099,577,738,049
1,971,721,368,888
31
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan)
158
Uraian
Tahun 2009
(Tujuh Bulan)
Rp
Catatan
PENDAPATAN USAHA
3r,32
33
Tahun 2008
Rp
1,893,079,349,181
(
LABA KOTOR
1,755,709,671,765
137,369,677,416
3r,34
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
(Disajikan Kembali)
Rp
(Disajikan Kembali)
3,933,668,883,068
3,218,121,023,388
2,438,108,788,362
3,648,308,989,237 ) (
2,976,719,149,630 ) (
2,258,720,083,986
241,401,873,758
179,388,704,376
285,359,893,831
33,174,941,294
66,594,142,641
29,586,251,362
43,350,655,359
170,544,618,710
351,954,036,472
270,988,125,120
222,739,359,735
3r,35
Pegawai
40,069,371,676
63,523,463,453 ) (
56,841,235,657 ) (
49,848,798,446 )
Umum
11,921,181,047
16,951,061,315 ) (
15,734,813,858 ) (
16,750,706,602 )
Penyusutan
637,544,163
1,070,622,448 ) (
1,051,291,354 ) (
1,040,864,071 )
Pemasaran
1,975,649,207
2,547,646,282 ) (
2,153,362,160 ) (
1,946,114,512 )
54,603,746,093
84,092,793,498 ) (
75,780,703,029 ) (
69,586,483,631 )
LABA USAHA
115,940,872,617
36
267,861,242,974
46,716,803,970
69,224,068,647
89,106,785,730 ) (
178,754,457,244
195,207,422,091
153,152,876,104
63,837,407,026 ) (
131,370,015,065
46,510,826,264 )
106,642,049,840
3s,14b
48,365,653,409
19,105,374,856
796,843,153
759,736,888
Pajak Kini
34,122,315,216
36,918,955,644
38,228,696,395
Pajak Tangguhan
3,917,323,656
666,332,536
48,365,653,409
57,145,013,728
38,382,131,333
31,394,512,078
20,858,415,238
121,609,443,516
92,987,883,732
75,247,537,762
527
1,218
887
696
95
553
423
342
LABA BERSIH
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan)
7,593,921,205 )
159
Modal Saham
Uraian
Ditentukan
Penggunaanya
Rp
Rp
Saldo per 1 Januari 2006
110,000,000,000
Saldo Laba
Belum Ditentukan
Penggunaanya
Rp
62,463,639,870
65,534,555,918
Jumlah
Rp
237,998,195,788
75,247,537,762
75,247,537,762
Dividen
(31,554,755,643)
(31,554,755,643)
Cadangan
32,717,610,049
(32,717,610,049)
(1,262,190,226)
(1,262,190,226)
110,000,000,000
95,181,249,919
75,247,537,762
92,987,883,732
92,987,883,732
Dividen
(38,391,600,000)
(38,391,600,000)
Cadangan
35,320,273,762
(35,320,273,762)
(1,535,664,000)
(1,535,664,000)
110,000,000,000
130,501,523,681
92,987,883,732
333,489,407,413
121,609,443,516
121,609,443,516
Dividen
(27,896,400,000)
(27,896,400,000)
Cadangan
62,766,786,633
(62,766,786,633)
(2,324,697,099)
(2,324,697,099)
110,000,000,000
193,268,310,314
121,609,443,516
20,858,415,238
20,858,415,238
Dividen
(36,483,000,000)
(36,483,000,000)
Cadangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
81,478,143,516
-
(81,478,143,516)
(3,648,300,000)
(3,648,300,000)
110,000,000,000
274,746,453,830
20,858,415,238
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan)
160
280,428,787,681
424,877,753,830
405,604,869,068
Tahun 2009
(Tujuh Bulan)
Rp
Uraian
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
Tahun 2008
Rp
1,923,806,402,005
2,155,593,073,413 ) (
1,771,000,000 ) (
48,127,980,248
34,884,575,737
90,127,479,544
8,087,288,000
5,849,124,448
46,067,761,917
274,748,673,318
)(
)(
3,431,919,529,594
3,516,781,466,117 ) (
2,208,000,000 ) (
)(
)(
83,519,462,007
64,689,394,824
74,723,239,264
12,835,752,480
3,062,982,447
69,738,654,195
240,066,978,318
49,989,380,548
3,500,000,000 ) (
827,704,592
- (
26,184,003,708 ) (
- (
21,133,081,432 (
100,000,000,000
2,965,140,138
281,026,949
5,346,669,326
1,900,000,000
104,562,556,137
18,606,330,000 ) (
427,645,133,094
167,337,879,206 ) (
80,000,000,000
178,010,000,000 ) (
- (
143,690,923,888
30,221,097,100
477,003,672,594
229,020,000,000
150,000,000,000
22,470,000,000
1,463,413,454
343,829,162,040
)(
109,924,667,998 ) (
) (
) (
) (
) (
)
) (
) (
(
)
) (
) (
) (
) (
) (
) (
800,372,415 )
(
(
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
3,251,444,080,525
2,761,465,100,107 ) (
1,849,200,000 ) (
65,333,115,462
95,735,641,365
44,777,786,840
10,240,157,000
2,222,354,998
50,607,870,956
313,213,137,473
627,647,752
27,294,404,021
21,595,091,456
10,375,000,000
2,253,185,192
7,556,520,379
)(
)(
)(
)(
2,477,907,825,186
2,173,107,960,969 )
1,575,960,000 )
56,191,386,469
99,503,960,016
10,852,196,000
1,377,521,535
45,943,628,233
92,110,255,034
)(
)(
10,454,244,699
60,346,627,162
51,379,255,192
4,625,000,000
41,090,594
1,070,788,452
7,141,570,587
39,927,264,000 ) (
228,887,275,200
76,213,423,754 ) (
100,480,000,000
150,000,000,000 )
5,662,965,520 ) (
- (
247,000,000,000 ) (
189,436,378,074 ) (
20,739,449,538
33,862,304,595
89,762,537,001
106,750,105,620
50,000,000,000
6,997,826,851
3,000,000,000
50,000,000,000
40,108,250,527
)(
)(
)(
116,220,239,020
1,089,793,082
1,798,071,101
185,654,228,761
184,656,530,075
68,179,169,015
23,369,919,225
76,819,353,845
185,654,228,761
184,656,530,075
68,179,169,015
2,574,869,879
45,910,903,406
28,333,580,560
76,819,353,845
3,137,347,172
37,560,257,514
144,956,624,075
185,654,228,761
2,507,583,930
26,515,411,898
155,633,534,247
184,656,530,075
2,078,696,032
18,100,472,983
48,000,000,000
68,179,169,015
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan)
161
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
44,860,433,920
257,122,040
)
)
51,184,130 )
15,383,809,900
162
:
:
*) Drs. Ragil Moegiyo HS, DBA telah meninggal dunia pada tanggal 13 Desember 2008
sesuai surat Dewan Komisaris No.095/KOM/PP/2008 tanggal 23 Desember 2008
perihal Laporan Meninggalnya Komisaris PT PP (Persero). Sampai tanggal penyelesaian
laporan keuangan belum dilakukan penggantian untuk posisi tersebut.
163
Sehubungan dengan rencana perusahaan untuk IPO, Bapak Husein Thaib, S.IP telah
diangkat sebagai Komisaris Independen perusahaan (lihat Catatan No. 41h)
Direksi
Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI dan
Koperasi Karyawan Pemegang Saham PP (KKPSPP) No.KEP-87/MBU/2006 dan
No.023/KKPSPP/VIII/2006 tanggal 10 Agustus 2006, yang dituangkan dalam akta
Pernyataan notaris Imas Fatimah SH, No.46 tanggal 30 Agustus 2006, susunan Direksi
per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama
: Ir. Musyanif
b. Direktur Keuangan
: Bintang Perbowo, SE.MM
c. Direktur Operasi
: Ir. Bambang Triwibowo
d. Direktur Teknik & Pengembangan
: Ir. Agus Priyambodo
e. Direktur Pemasaran
: Ir. Ketut Darmawan
Berdasarkan Salinan Keputusan Bersama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI
dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham PP (KKPSPP) No.KEP-120/MBU/2008 dan
No.018/KKPSPP/VI/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tanggal 19 Juni
2008,
dan
No.KEP-130/MBU/2008
dan
No.020/KKPSPP/VI/2008
tentang
Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan
Perumahan tanggal 24 Juni 2008 yang dituangkan dalam akta Pernyataan Keputusan
Bersama Menteri Negara BUMN RI dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham PP
(KKPSPP) Selaku Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan
Perumahan, notaris Imas Fatimah SH, No.6 tanggal 8 Juli 2008 dan Berdasarkan
Salinan Keputusan Bersama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI dan Koperasi
Karyawan Pemegang Saham PP (KKPSPP) selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pembangunan Perumahan No.KEP-46/MBU/2009 dan No.07/KKPSPP/III/2009
tentang Perpanjangan Masa Tugas Direktur Utama dan Direktur SDM & Pengembangan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tanggal 4 Maret 2009,
susunan Direksi per 31 Juli 2009 dan 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama
: Ir. Musyanif
b. Direktur Keuangan
: Ir. Tumiyana
c. Direktur Operasi
: Ir. Kiswodarmawan
d. Direktur SDM & Pengembangan
: Ir. Agus Priyambodo
e. Direktur Pemasaran
: Ir. Ketut Darmawan
Biaya remunerasi Direksi Perusahaan untuk tahun 2009 (7 bulan), 2008, 2007 dan
2006 masing-masing sebesar Rp 1.771.000.000, Rp 2.208.000.000, Rp 1.849.200.000
dan Rp 1.575.960.000, sedangkan untuk Dewan Komisaris masing-masing sebesar
Rp 627.550.000, Rp 782.400.000, Rp 655.260.00 dan Rp 558.438.000. Biaya
remunerasi tersebut diluar fasilitas perumahan, kompensasi tunjangan transport dan
santunan purna jabatan mengikuti ketentuan remunerasi BUMN yang berlaku.
164
Ketua
Anggota
Anggota
Sekretaris
:
:
:
:
Ir. Daryatno
Ir. Sri Sudarsono, MM
Rachman A. Kustomi, Ak
Yulizar, SE
a.
b.
c.
d.
e.
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda
SLA
Lain-lain
31 Juli 2009
(Orang)
Tahun 2008
(Orang)
36
621
154
543
57
1.411
36
595
207
513
57
1.408
Tahun 2007
(Orang)
34
409
213
619
62
1.337
Tahun 2006
(Orang)
32
411
214
619
62
1.338
165
1
1
1
1
31-12-2008
Rp
9.920,00
104,12
10.950,00
15.432,40
7.555,51
121,23
31-12- 2007
Rp
9.419,00
13.759,82
8.228,99
83,06
31-12-2006
Rp
9.020,00
11.858,15
7.133,48
75,79
166
:
:
:
:
:
:
5
20
40
60
80
100
%
%
%
%
%
%
Penyisihan piutang dapat dilakukan diluar ketentuan tersebut, apabila ada kondisi
yang mendukung pencairan piutang.
f.
Piutang Retensi
Piutang yang ditahan oleh pemberi kerja sebesar persentase yang telah ditetapkan
dalam kontrak sampai dengan masa pemeliharaan proyek dicatat sebagai piutang
retensi.
167
j.
Investasi
Investasi Jangka Pendek
Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan namun dijaminkan dan
deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan disajikan sebagai investasi
jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai perolehan.
Portofolio reksadana diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek sekuritas yang
diperjualbelikan berdasarkan PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan
dinyatakan sebesar Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang
sudah terealisasi atau belum terealisasi (sesuai perubahan NAB) diakui dalam laporan
laba (rugi) tahun berjalan.
168
169
l.
170
Aset Sewa
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari
seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode
sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasikan
sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode
yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.
Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa sewa.
dan
penyewaan
kembali
Penerapan PSAK No.16 (Revisi 2007) Aset Tetap dan PSAK No. 30 (Revisi 2007) Sewa
Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan revisi atas PSAK 16
(Revisi 2007) - Aset Tetap dan PSAK 30 (Revisi 2007) - Sewa yang mengakibatkan
kemungkinan perubahan kebijakan Akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk
penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) Aset Tetap, Perusahaan diharuskan memilih
antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk
mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode biaya,
sehingga tidak ada perubahan kebijakan akuntansi atas penerapan PSAK 16 (Revisi
2007) tersebut.
Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007) Sewa, klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh
mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada dalam
lessor atau lessee. Perusahaan menerapkan PSAK 30 revisi secara prospektif. Perlakuan
akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa yang telah diterapkan dengan
benar ternyata relevan dengan PSAK 30 (Revisi 2007) sehingga tidak ada perubahan
kebijakan akuntansi dan tidak ada perubahan klasifikasi atas aset pembiayaan (yang
sebelumnya dicatat ke akun aset guna usaha) atas penerapan PSAK 30 (Revisi 2007)
tersebut.
m. Penurunan Nilai Aset
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya pada tanggal neraca ditelaah untuk mengetahui
apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak
dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai
yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih
dan nilai pakai aset.
n. Hutang Obligasi
Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi
premium atau diskonto. Obligasi yang ditawarkan perusahaan sebesar nilai nominal
obligasi. Seluruh biaya penerbitan obligasi dan bunga ditanggung pihak ketiga sehingga
tidak ada selisih premium atau diskonto dan Perusahaan tidak membukukan biaya
bunga obligasi.
171
172
173
bersangkutan
yang diperoleh
tidak terdapat
perpajakannya,
Pajak penghasilan yang bersifat final atas usaha jasa konstruksi, real estate (realty) dan
property sesuai dengan :
- Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 tentang Perubahan
Keempat Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,
- Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi, dan
- Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah dari Pengalihan Hak Atas Tanah
dan/atau Bangunan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
t.
Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokkan (segmen) jenis usaha sebagai
bentuk pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah geografis sebagai bentuk
pelaporan segmen sekunder.
Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components)
dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri
atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para
pelanggan diluar entitas perusahaan.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dalam imbalan yang berbeda dengan risiko dari imbalan
pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang
dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka
terdapat kemungkinan hasil aktual di masa yang akan datang berbeda dengan jumlah
yang diestimasi tersebut.
Perbedaan antara estimasi dan jumlah aktual diperhitungkan dalam perhitungan laba
(rugi) tahun berjalan.
v. Laba Per Saham Dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
174
Pos-pos neraca dan laba (rugi) sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai
berikut :
31 Desember 2007
Sebelum
Sesudah
Disajikan
Disajikan
Kembali
Kembali
Rp
Rp
Jumlah Aset Lancar
31 Desember 2006
Sebelum
Sesudah
Disajikan
Disajikan
Kembali
Kembali
Rp
Rp
1.967.731.842.806
1.967.731.842.806
1.845.674.611.009
1.845.674.611.009
131.845.895.243
131.845.895.243
126.046.757.879
126.046.757.879
JUMLAH ASET
2.099.577.738.049
2.099.577.738.049
1.971.721.368.888
1.971.721.368.888
1.574.813.901.184
1.574.813.901.184
1.497.078.818.080
1.498.614.482.080
191.274.429.452
191.274.429.452
192.678.099.127
192.678.099.127
1.766.088.330.636
1.766.088.330.636
1.689.756.917.207
1.691.292.581.207
110.000.000.000
110.000.000.000
110.000.000.000
110.000.000.000
130.501.523.681
130.501.523.681
95.181.249.919
95.181.249.919
92.987.883.732
333.489.407.413
92.987.883.732
333.489.407.413
76.783.201.762
281.964.451.681
75.247.537.762
280.428.787.681
2.099.577.738.049
2.099.577.738.049
1.971.721.368.888
1.971.721.368.888
LABA RUGI
Pendapatan Usaha
Beban Pokok Penjualan
Laba kotor
3.218.121.023.388
2.976.719.149.630
241.401.873.758
3.218.121.023.388
2.976.719.149.630
241.401.873.758
2.438.108.788.362
2.258.720.083.986
179.388.704.376
2.438.108.788.362
2.258.720.083.986
179.388.704.376
29.586.251.362
270.988.125.120
29.586.251.362
270.988.125.120
43.350.655.359
222.739.359.735
43.350.655.359
222.739.359.735
56.841.235.657
15.734.813.858
1.051.291.354
2.153.362.160
75.780.703.029
56.841.235.657
15.734.813.858
1.051.291.354
2.153.362.160
75.780.703.029
48.313.134.446
16.750.706.602
1.040.864.071
1.946.114.512
68.050.819.631
49.848.798.446
16.750.706.602
1.040.864.071
1.946.114.512
69.586.483.631
Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
195.207.422.091
63.837.407.026
131.370.015.065
195.207.422.091
63.837.407.026
131.370.015.065
154.688.540.104
46.510.826.264
108.177.713.840
153.152.876.104
46.510.826.264
106.642.049.840
38.382.131.333
38.382.131.333
31.394.512.078
92.987.883.732
887
423
92.987.883.732
887
423
76.783.201.762
703
349
175
75.247.537.762
696
342
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
2.574.869.879
3.137.347.169
2.505.794.320
2.078.696.032
1.789.610
Bank
Pihak Hubungan Istimewa:
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT BPD Riau
PT BPD Jatim
PT Bank Tabungan Negara Tbk
14.844.497.325
4.794.917.664
1.789.369.958
1.184.388.599
4.680.739.130
7.399.095
30.050.900
942.529.279
6.339.060.323
3.164.322.459
1.230.129.190
436.959.040
91.219.830
7.445.603
28.254.199
38.919.568
11.281.572.049
7.430.174.622
1.447.742.826
127.148.500
38.180.069
31.229.996
27.281.189
4.688.005
2.481.247.524
1.941.099.667
9.213.911.375
10.656.769
491.729.321
17.931.520
26.146.411
4.818.446
US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
300.764.381
4.180.616.159
1.578.268.737
266.165.948
7.770.767.825
2.023.796.428
57.121.569
1.319.403.625
5.105.977.655
775.824.862
57.852.156
34.248.795
4.298.744
3.125.222
3.529.790
68.513.224
7.729.870.174
3.926.416.335
2.122.631.764
634.432.589
314.262.706
247.418.322
58.350.115
33.251.800
4.438.607
3.125.222
1.772.383
-
533.571.669
736.458.522
1.553.094
1.253.563.737
2.294.000
1.072.490.987
9.200.022
32.951.801
4.762.455
3.125.222
2.372.363
-
129.475.791
1.650.000
297.370.474
1.355.695
7.273.430
80.673.158
-
53.162.074
44.724.717
7.333.162
58.767.117
52.892.880
8.861.069
50.690.798
51.296.439
8.751.004
48.685.450
3.076.055.061
-
6.567.227
6.846.840.063
786.043.792
4.226.943
98.000.000.000
20.000.000.000
-
35.000.000.000
13.000.000.000
28.333.580.560
76.819.353.845
30.000.000.000
16.956.624.075
185.654.228.761
51.000.000.000
39.633.534.247
25.000.000.000
20.000.000.000
184.656.530.075
68.179.169.015
Kas
Rupiah
Mata Uang Asing
USD
Pihak Ketiga:
Rupiah
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Danamon Syariah
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT BII Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Century
PT Bank of Tokyo
PT Bank Niaga Syariah
PT Bank Bumi Putera Tbk
BPR Surya Artha Utama
US Dollar
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank of Tokyo
PT Bank Danamon Tbk
JPY
PT Bank of Tokyo
Deposito Berjangka
Pihak Hubungan Istimewa:
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pihak Ketiga:
Rupiah
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Mayapada
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank BII Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Jumlah kas dan setara kas
176
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
40.925,84
63.146,00
392.797,92
56.478.100,00
179.509,14
9.463.566,00
375.931,98
55.771,78
30 90 hari
5 31 hari
5 31 hari
7 9 hari
6,00% - 6,25%
6,50% - 13,75%
2,75% - 7%
4,75 5,25 %
Deposito Berjangka
Reksadana - Diperdagangkan
Jumlah
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
11.200.000.000
50.272.052.073
61.472.052.073
7.700.000.000
100.261.432.621
107.961.432.621
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
12.680.744.351
12.680.744.351
31-12-2006
Rp
12.053.096.599
12.053.096.599
Deposito Berjangka
PT Bank
PT Bank
PT Bank
PT Bank
Jumlah
200.000.000
3.500.000.000
7.500.000.000
11.200.000.000
200.000.000
7.500.000.000
7.700.000.000
31-12-2007
Rp
200.000.000
7.500.000.000
4.980.744.351
12.680.744.351
31-12-2006
Rp
200.000.000
7.500.000.000
4.353.096.599
12.053.096.599
Deposito pada PT Bank Mandiri Tbk (Persero) dijadikan sebagai agunan atas pinjaman yang
diterima dari PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Deposito pada PT Bank Syariah Mandiri dijadikan sebagai agunan atas pinjaman yang
diterima dari PT Bank Syariah Mandiri.
Deposito pada PT Bank Bukopin Tbk dijadikan sebagai agunan atas pinjaman yang
diterima dari PT Bank Bukopin Tbk.
Seluruh investasi jangka pendek berupa deposito berjangka adalah dalam mata uang
rupiah, dengan jangka waktu, tingkat suku bunga dan bagi hasil sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
1 bulan
1 2 bulan
1 2 bulan
1 3 bulan
6,25% - 7,00%
51,00% dari
expected return
6,25% - 10%
5,20 % - 6,50 %
3,50 % - 9,50 %
177
Harga Perolehan
Penarikan
Keuntungan (Kerugian) Belum
Direalisasi
Nilai Aset Bersih
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
100.261.432.621
50.000.000.000
50.261.432.621
100.000.000.000
100.000.000.000
10.619.452
50.272.052.073
261.432.621
100.261.432.621
31-12-2006
Rp
-
31-12-2008
Rp
Jumlah
Piutang Usaha Jasa
Konstruksi
Piutang Usaha Real Estete
(Realty)
Piutang Usaha Properti
Jumlah
Dikurangi Penyisihan
Piutang Usaha Ragu-Ragu
Jumlah Piutang Usaha
bersih
Piutang Usaha KSO
Jumlah
87.268.219.348
134.195.446.349
221.463.665.697
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
57.772.473.715
116.403.635.341
174.176.109.056
61.483.877.672
155.659.904.289
217.143.781.961
689.337.794.110
9.390.772.643 )(
443.224.236.717
679.947.021.467
546.989.209.050
20.570.731.594
526.418.477.456
747.882.143.152
547.816.522.324
620.389.523.225
415.776.954.877
350.329.870.832
39.166.507.235
720.989.642
587.704.019.201
13.179.065.848
688.839.325
634.257.428.398
22.885.046.670
579.358.004
439.241.359.551
29.503.364.885
593.341.987
380.426.577.704
9.390.772.643
)(
20.570.731.594
)(
)(
381.468.885.836
15.166.150.330
366.302.735.506
540.478.844.562
15.166.150.330
)(
)(
318.942.700.032
9.262.604.421 )
309.680.095.611
526.823.877.572
9.262.604.421
578.313.246.558
101.633.774.909
613.686.696.804
134.195.446.348
424.075.209.221
116.403.635.341
371.163.973.283
155.659.904.289
679.947.021.467
747.882.143.152
540.478.844.562
526.823.877.572
Jumlah piutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
Rupiah
Mata Uang Asing :
USD ( Juli 2009: USD
- )
( 2008 : USD
- )
( 2007 : USD
- )
( 2006 : USD 567.793 )
YEN ( 2006 : JPY 45.960.969)
689.337.794.110
768.452.874.746
555.644.994.892
527.481.150.872
5.121.489.703
3.483.841.418
Jumlah
689.337.794.110
768.452.874.746
555.644.994.892
536.086.481.993
178
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
9.390.772.643
Jumlah Bersih
)(
)(
20.570.731.594
679.947.021.467
747.882.143.152
)(
15.166.150.330
540.478.844.562
9.262.604.421
526.823.877.572
Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (tidak termasuk piutang usaha KSO) adalah
sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
> 1 bulan - 3 bulan
- Belum jatuh tempo
- Jatuh tempo
> 3 bulan - 6 bulan
- Jatuh tempo
> 6 bulan -12 bulan
- Jatuh tempo
> 1 tahun
- Jatuh tempo
Dikurangi Penyisihan piutang
ragu-ragu
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
111.136.625.000
112.098.455.039
95.871.503.758
76.444.765.976
35.008.723.161
85.256.266.520
35.585.330.330
76.878.909.500
123.973.293.057
300.837.145.231
198.305.530.503
162.257.881.684
171.080.591.403
128.795.907.941
85.712.703.828
97.938.171.565
69.415.054.702
587.704.019.201
32.308.105.492
634.257.428.398
34.958.135.539
439.241.359.551
7.766.284.616
380.426.577.704
9.390.772.643
578.313.246.558
)(
20.570.731.594
613.686.696.804
)(
15.166.150.330
424.075.209.221
)(
9.262.604.421
371.163.973.283
31-12-2008
Rp
20.570.731.594
2.540.299.805
(
13.720.258.756
9.390.772.643
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
15.166.150.330
5.404.581.264
9.262.604.421
5.903.545.909
4.654.724.468
5.037.165.903
20.570.731.594
15.166.150.330
429.285.950
9.262.604.421
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
11.162.981.432
7.583.147.447
17.305.728.046
23.215.548.093
944.927.890
-
393.445.512
11.502.378.024
-
2.270.526.596
1.992.395.461
1.433.399.962
1.763.219.636
2.292.829.091
459.820.596
2.860.436.399
810.115.238
459.820.593
4.545.454.544
5.349.910.414
7.281.690.064
4.292.169.038
597.631.076
-
14.911.650.000
13.483.288.471
13.143.282.229
12.469.523.105
9.912.257.858
8.979.909.545
8.580.681.818
7.799.990.000
6.314.489.118
4.460.126.305
5.602.604.120
4.529.832.000
3.907.372.506
3.122.627.900
2.629.517.199
2.419.677.046
2.336.478.312
2.012.348.667
2.107.375.723
1.809.449.080
1.763.219.636
1.349.227.000
788.275.201
459.869.593
179
195.937.409
2.413.237.325
3.692.509.978
1.441.219.848
297.773.021
17.428.789.193
6.626.960.931
5.645.566.572
1.985.709.375
1.083.387.056
712.223.371
183.043.317
126.917.123
108.940.839
-
1.469.273.452
21.788.237.258
4.364.337.274
760.703.715
5.665.090.910
108.940.839
2.188.295.454
2.085.493.820
986.649.814
135.089.009.841
87.268.219.348
57.772.473.715
61.483.877.672
Stadion Samarinda
Episentrum Bakrie
Bandara Kuala Namu
LNG Tangguh
Dam Karebe K3A
Sebuku
PP TIFA
Irigasi Ponre-ponre
Jembt Simanggaris-Malinau
Pelabuhan Ikan Muara Baru
RSCM
Suramadu
Jembt. Btg Hari II
ITC Cempaka Mas
Menara 7 Gading-Paladian
11.748.981.782
8.980.498.576
8.470.510.078
7.351.212.149
6.220.789.389
5.186.392.421
3.776.656.180
3.217.004.075
2.886.138.401
2.545.329.862
2.504.262.205
2.427.147.476
2.349.915.700
2.207.405.680
19.355.744.528
9.448.293.835
4.277.923.797
3.888.407.568
4.121.844.155
1.258.061.932
262.493.434
774.590.760
1.373.188.622
776.811.203
2.207.405.680
14.177.646.620
7.442.124.218
9.440.541.351
-
10.864.880.271
31.711.297
2.225.776.667
214.733.002
2.943.416.857
38.775.653.736
14.572.385.391
2.943.416.857
Park
JO Ged. Dirjen SDA PU
JO Ged. Pusdiklat Pemda
Kaltim
JO RSUD Pekalongan
JO Batanghari ICB
JO Bawakaraeng
JO Parit 21
JO Brantas P-4A
JO Karawang Bypass
JO Mediterania
JO Proyek Karantina Pertanian
JO Lintas Kalianda - Bakauheni
JO Fly Over Cengkareng
JO Jln M Beliti-M Kelingi
JO Batang Hari II Lanjutan
JO Jln. MERR II C Surabaya
JO Irigasi Muko 2
JO Citarum VII
JO Pelaihari Kp. Asam-asam
JO BATANG SINAMAR
JO DAM Karebe
JO Mojosari
2.080.544.368
2.041.723.457
3.128.335.651
1.254.376.857
5.000.143.181
-
7.019.515.226
-
1.971.810.085
1.966.173.016
1.511.685.640
1.391.663.507
1.271.574.740
1.260.060.874
1.223.000.529
1.113.242.877
1.068.802.476
1.033.490.513
989.150.680
920.701.886
900.321.768
894.084.736
838.930.982
822.587.166
816.866.526
792.643.684
741.248.987
688.751.891
2.195.778.949
1.155.648.778
1.511.685.637
1.734.673.841
787.189.397
529.263.134
955.667.043
1.113.242.877
962.477.314
1.433.490.513
447.147.803
920.701.886
160.788.313
838.930.982
955.760.036
150.269.197
3.739.268.228
382.256.138
318.114.906
1.511.685.637
250.637.780
59.113.259
1.326.432.828
1.113.242.877
200.233.222
1.050.121.379
1.431.226.868
847.522.702
832.760.442
1.787.585.280
763.114.422
2.421.196.889
-
619.615.444
599.181.359
597.444.582
533.801.723
524.141.248
311.646.218
305.837.780
283.704.136
1.069.615.444
1.006.846.902
389.995.856
533.801.723
795.243.339
493.443.668
305.837.780
283.704.136
663.761.688
3.047.472.189
533.801.723
164.234.587
558.939.269
283.704.136
2.791.360.986
2.496.482.970
183.418.888
1.204.779.211
283.704.136
Sub Jumlah
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
JO
6.465.680.655
3.550.147.557
3.463.841.215
2.208.855.735
1.155.169.936
-
180
2.158.346.007
360.752.532
707.330.848
800.851.224
203.666.071
1.275.721.423
-
Jumlah
245.619.338
230.558.848
238.067.345
-
397.779.108
-
217.036.433
190.348.257
179.061.359
153.707.509
133.798.002
108.788.665
59.161.730
52.567.713
51.493.923
24.956.282
-
217.036.433
2.300.886.700
362.585.587
153.707.509
2.383.151.002
100.000.000
13.119.150
151.493.923
12.589.359
46.358.611.017
2.433.966.518
1.501.391.245
603.521.364
230.558.848
116.957.500
28.181.311
9.414.600
453.889.980
1.706.619.103
610.401.601
370.317.579
52.785.663
45.225.663.580
2.433.966.518
1.501.391.245
603.521.364
374.568.258
791.761.645
111.516.364
255.058.583
85.727.981
287.602.687
47.968.351
48.197.571.835
3.238.910.565
1.501.391.245
603.521.364
23.638.482
-
818.853.678
595.397.623
459.398.229
132.207.224
114.338.569
5.120.703
-
947.853.413
96.747.210
526.262.010
2.628.938.940
2.199.531.876
1.434.184.555
1.130.221.448
1.026.374.949
904.786.075
661.640.951
615.336.756
542.837.134
280.000.000
279.473.430
167.353.189
166.924.623
125.922.891
45.000.000
101.633.774.909
134.195.446.348
116.403.635.341
155.659.904.289
236.722.784.752
221.463.665.695
174.176.109.056
217.143.781.961
76.446.725.094
67.698.307.677
44.474.663.517
18.976.541.474
18.756.737.566
16.796.786.641
14.411.032.049
14.220.113.639
11.079.632.515
10.873.238.925
10.676.869.753
9.954.668.557
51.516.764.137
43.814.590.795
18.092.858.859
6.993.191.868
11.028.911.726
14.220.113.639
10.211.772.155
12.925.515.203
8.417.417.086
9.954.668.557
4.566.834.258
40.975.355.384
602.948.568
1.029.273.653
8.595.121.544
30.636.845.216
30.960.306.235
-
8.682.891.950
8.572.114.000
7.402.593.514
6.791.851.463
5.809.466.434
5.399.181.442
4.986.363.927
6.313.529.418
2.664.339.442
5.859.466.434
5.237.262.612
3.073.392.908
6.363.529.418
5.884.466.434
3.573.392.908
7.013.529.418
5.884.466.434
8.259.056.671
3.573.392.908
Pihak Ketiga
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
181
4.778.787.763
4.083.750.000
3.141.090.721
3.080.784.734
2.953.235.785
2.853.439.996
2.731.548.813
2.636.091.802
2.524.008.986
2.358.279.640
2.261.084.606
2.232.921.566
2.215.182.611
2.111.264.034
1.959.018.735
1.776.484.490
1.314.586.150
1.308.753.985
1.163.252.000
Sub jumlah
Penyisihan Piutang
4.554.771.100
1.249.999.999
4.191.175.737
5.312.000.101
2.636.091.802
2.524.008.986
2.468.825.566
2.215.182.611
24.934.796.364
3.940.027.736
13.902.250.000
4.721.338.227
4.434.273.822
1.163.252.000
129.182.363.019
23.204.441.606
16.358.802.545
12.900.000.560
11.342.840.909
5.883.548.586
2.636.091.802
2.413.027.357
731.217.151
4.687.140.199
153.400.131.673
72.837.017.606
16.358.802.545
-
4.370.631.528
3.567.838.242
3.149.481.729
3.000.000.000
2.828.969.119
694.501.303
2.871.995.365
-
2.725.623.178
-
2.620.558.756
2.516.779.157
2.358.279.640
2.070.000.000
1.596.363.636
1.473.044.261
1.412.215.221
1.207.625.312
345.623.147
165.811.053
142.500.000
4.159.364.008
2.358.279.640
1.881.818.182
3.583.604.971
2.839.394.229
73.218.460
5.381.693.184
3.163.500.000
1.611.606.976
1.189.188.411
864.460.851
477.979.982
-
2.358.279.640
1.881.818.182
8.275.600.710
4.563.090.308
628.774.015
943.854.615
18.468.879.834
4.634.145.176
5.464.096.810
3.671.500.053
2.871.995.365
2.483.460.000
1.622.752.138
1.198.243.872
854.758.454
694.179.315
51.693.776.804
18.147.588.134
25.663.929.773
31.337.552.749
452.615.009.360
546.989.209.050
381.468.885.835
318.942.700.032
9.390.772.643
)(
20.570.731.594
)(
15.166.150.330
8.808.211.430
3.738.810.043
9.253.619.252
4.687.140.199
53.271.661.153
41.818.254.114
16.358.802.545
-
)(
9.262.604.421 )
Jumlah
443.224.236.717
526.418.477.456
366.302.735.505
309.680.095.611
679.947.021.467
747.882.143.151
540.478.844.561
526.823.877.572
182
31-12-2008
Rp
103.111.034.532
155.921.655.660
259.032.690.192
78.247.637.527
171.919.729.374
250.167.366.901
31-12-2007
Rp
59.578.963.402
124.192.346.394
183.771.309.796
31-12-2006
Rp
37.541.622.035
99.363.821.814
136.905.443.849
EURO
YEN
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
7.729.562.
31-12-2007
Rp
332.210
1.311.683
183
31-12-2006
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
16.816.111.596
16.219.730.045
25.138.526.095
12.936.908.330
11.906.763.636
9.380.853.080
6.250.509.326
6.711.514.486
5.003.687.000
3.350.000.000
3.015.175.764
2.876.617.909
2.687.513.329
2.648.231.282
2.556.236.954
2.321.371.329
2.311.751.282
2.288.181.816
2.230.448.500
2.180.722.722
2.102.338.188
1.852.528.750
1.849.000.000
1.529.492.262
1.426.198.378
1.262.244.013
1.166.825.571
1.123.322.728
1.063.599.005
1.043.271.019
925.008.585
896.349.090
793.166.550
7.798.744.278
9.104.520.436
5.105.508.624
34.678.966
3.350.000.000
2.918.092.688
1.761.885.320
5.856.635.260
579.735.366
2.180.722.722
4.196.464.920
1.607.827.272
1.665.116.785
2.436.542.650
1.166.825.571
1.326.722.728
673.238.873
980.100.559
351.336.726
-
2.227.820.158
755.476.053
1.144.759.336
3.546.226.059
1.753.324.802
726.013.555
1.297.250.000
1.262.244.013
1.166.825.571
922.231.992
-
699.870.576
4.955.759.818
3.854.477.273
1.607.289.267
1.358.960.226
3.127.469.412
1.166.825.571
752.443.693
732.437.207
-
399.743.448
264.085.182
256.475.780
241.305.684
176.401.773
114.555.515
89.433.000
-
399.743.448
4.990.185.721
2.230.448.500
504.057.678
444.485.500
269.399.442
94.887.449
-
590.361.135
306.850.512
4.594.232.994
3.953.302.397
3.812.065.589
1.272.550.000
1.181.361.637
840.572.071
838.957.411
738.095.205
692.181.818
361.363.637
325.000.000
83.318.069
48.053.293
-
2.735.791.773
930.451.961
12.119.789
707.407.911
1.379.680.885
583.728.343
103.111.034.532
78.247.637.527
59.578.963.402
37.541.622.035
Sub Jumlah
184
17.325.063.705
17.325.063.705
19.300.000.000
19.951.790.438
15.060.677.416
12.971.753.712
10.237.750.297
8.482.203.750
4.906.901.329
9.319.617.416
8.482.203.750
5.659.750.828
7.306.608.475
2.986.740.850
-
7.259.867.349
6.487.300.060
6.554.468.774
6.247.599.123
681.907.000
4.271.065.998
- PT
4.770.009.862
5.634.859.745
5.571.862.233
4.327.136.867
5.634.859.745
8.873.755.883
5.987.598.797
8.873.755.883
2.754.557.786
8.606.241.566
4.214.569.971
4.161.806.084
4.148.161.367
3.931.596.281
3.929.308.706
3.674.590.033
3.573.929.502
3.479.840.000
3.472.790.604
2.921.357.022
2.289.436.318
2.038.774.163
1.625.207.155
1.568.844.034
1.293.612.653
1.244.280.588
1.153.729.370
1.089.454.500
1.061.999.999
1.041.500.000
1.030.867.516
1.011.146.349
978.316.295
926.063.309
882.569.701
850.665.345
813.750.000
707.538.844
619.986.326
177.158.646
-
7.313.768.391
6.918.429.736
3.698.719.817
1.690.475.244
3.573.929.502
3.479.840.000
2.753.778.540
2.289.436.318
1.568.844.034
1.037.198.139
1.041.500.000
1.004.852.212
1.011.146.349
1.585.433.485
2.763.636.364
619.986.326
177.158.646
17.350.969.609
9.716.753.297
4.738.681.818
4.625.951.579
4.055.361.246
4.564.184.802
5.262.764.448
2.301.596.274
467.226.676
3.573.929.502
2.846.215.091
452.919.011
2.287.636.422
1.568.844.034
301.955.397
531.750.000
1.004.852.212
1.686.146.349
2.431.496.657
2.763.636.364
619.986.326
1.341.450.000
16.520.325.853
2.704.166.326
2.796.243.348
-
2.240.024.987
410.445.137
3.573.929.502
2.287.636.422
1.481.643.750
2.490.660.042
2.616.681.842
2.763.636.364
619.986.326
304.820.685
10.124.361.762
-
3.948.863.635
3.104.518.855
2.967.912.633
1.722.222.687
1.282.528.359
978.316.295
862.221.819
813.750.000
803.834.164
769.908.582
712.275.599
685.482.244
731.952.119
712.275.599
576.581.590
712.275.599
-
529.377.250
523.203.124
352.819.864
-
625.547.137
5.484.605.760
623.250.000
11.776.626.017
185
2.700.000.000
2.043.295.677
700.000.000
632.700.000
560.034.909
195.454.544
103.025.024
-
3.983.626.336
-
2.650.329.844
1.502.173.887
1.018.861.962
1.797.076.549
1.418.287.575
812.634.453
611.434.503
583.728.806
2.135.067.852
Sub Jumlah
155.921.655.659
171.919.729.374
124.192.346.394
99.363.821.814
259.032.690.192
250.167.366.901
183.771.309.796
885.350.454
1.257.658.324
2.909.731.150
1.873.906.875
31-12-2008
Rp
572.693.099.585
172.724.373.782
745.417.473.367
243.507.013.626
200.186.540.895
443.693.554.521
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
132.445.815.198
173.893.439.454
306.339.254.652
152.928.336.421
124.412.117.858
277.340.454.279
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
6.902.023.272.849
7.499.106.684.909
6.156.605.799.482 )(
7.055.413.130.388
745.417.473.367
443.693.554.521
)(
5.318.268.269.972
5.343.595.121.329
5.011.929.015.320 )(
5.066.254.667.050 )
306.339.254.652
277.340.454.279
Rincian tagihan bruto kepada pemberi kerja dalam mata uang asing :
31-07-2009
Rp
USD
EURO
JPY
31-12-2008
Rp
-
192.518
43.532
-
186
31-12-2007
Rp
112.961
-
31-12-2006
Rp
353.776
15.272.336
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
120.147.198.781
69.124.271.287
22.246.990.455
35.347.666.569
34.115.972.169
33.967.974.000
31.795.546.352
27.653.831.921
23.713.625.897
17.005.260.930
11.651.511.572
23.422.409.252
20.750.218.329
18.752.996.995
17.305.151.092
16.004.264.691
20.882.605.621
4.608.716.200
11.683.774.000
5.679.982.411
701.124.428
-
14.946.857.870
14.609.965.592
13.415.629.711
3.900.728.670
13.373.060.222
11.581.070.839
11.430.628.848
9.124.167.010
9.020.021.694
8.929.113.724
13.916.520.223
42.923.600
10.410.134.128
4.959.632.673
13.142.353.378
5.482.700.491
7.228.676.197
4.167.123.066
4.629.535.779
-
8.178.767.731
7.690.990.878
6.755.152.222
5.881.167.645
5.812.917.064
1.708.936.727
5.785.798.098
5.078.807.620
4.043.863.600
3.939.619.166
7.408.579.864
3.835.130.728
3.799.712.001
3.717.268.504
3.347.584.144
3.229.750.000
3.114.550.910
2.434.984.818
3.566.210.723
6.258.873.019
102.114.905
3.432.689.107
7.759.980.711
1.506.478.665
636.272.613
19.083.808.299
306.421.373
-
6.659.017.986
-
2.301.710.296
1.998.686.184
1.906.639.398
1.752.574.495
1.906.639.398
-
1.906.639.398
-
1.637.997.871
1.259.892.493
1.259.892.493
921.205.297
921.205.297
550.000.000
522.601.728
450.002.790
406.779.090
406.779.090
2.547.463.611
299.676.345
187
- PT
4.828.139.285
-
195.540.565
184.121.120
175.093.794
16.228.137
-
184.121.120
9.340.925.940
6.329.262.528
4.007.595.174
3.953.724.936
3.892.829.092
3.476.072.753
2.672.173.794
2.005.473.301
1.957.885.437
1.838.766.955
1.682.124.912
1.557.881.275
1.143.508.277
975.765.455
700.000.000
664.736.414
639.482.272
4.007.595.174
1.321.598.599
3.792.976.202
1.682.124.912
3.327.941.756
975.765.455
639.482.272
282.174.535
2.354.555.861
1.682.124.912
-
538.178.749
7.080.274.618
437.104.868
1.976.297.000
11.789.165.703
10.819.422.988
28.554.942.139
2.744.999.692
2.217.466.458
1.750.358.273
689.608.138
861.296.111
851.368.318
621.432.773
296.372.873
17.938.059
1.379.733
-
1.943.209.044
12.137.825.072
8.960.594.923
6.883.485.763
6.679.109.548
6.230.080.550
6.140.096.978
2.436.594.916
2.275.868.088
2.016.460.606
1.987.238.303
750.000.000
639.482.272
463.931.362
421.524.011
219.635.017
129.600.000
572.693.099.585
245.013.492.291
132.445.815.198
126.837.273
152.928.336.421
29.269.164.990
17.723.595.142
11.999.378.987
11.999.378.987
6.908.431.035
2.423.911.561
Pihak Ketiga
Tiara Metropolitan
Parama Matra Widya
Bangun Archatama
188
11.161.157.031
9.836.531.714
8.300.185.344
6.883.995.917
6.671.240.603
6.291.005.377
5.432.269.658
5.313.717.421
4.512.912.503
4.505.003.417
4.208.862.527
3.267.985.654
3.132.214.376
2.816.799.297
2.627.312.688
2.514.056.178
2.438.561.548
2.384.761.366
2.209.760.642
2.000.000.000
1.954.437.588
1.926.145.009
1.769.366.507
1.761.756.203
1.723.695.495
1.682.124.912
1.535.725.003
1.010.877.041
831.950.367
731.422.633
579.677.288
572.478.950
-
4.025.005.425
11.160.912.836
8.570.187.568
4.398.799.737
14.007.943.654
1.183.484.640
7.196.658.690
3.652.520.461
2.627.312.688
11.650.762.919
2.228.959.735
1.579.987.807
2.209.760.640
24.213.079.696
2.540.632.996
1.885.716.600
3.193.958.837
1.010.877.041
831.950.367
4.881.738.914
543.770.777
25.156.566.079
8.959.656.059
5.342.269.658
5.220.329.140
4.443.729.159
2.816.799.297
2.733.226.416
2.458.693.676
2.300.417.098
2.128.000.002
2.058.036.820
1.819.663.806
1.637.997.871
15.219.371.468
9.684.996.517
5.361.417.056
2.495.180.716
13.096.775.116
4.286.142.544
4.836.717.660
10.993.223.035
488.936.364
2.870.351.730
8.901.022.731
-
1.365.134.308
1.274.223.293
1.045.127.226
864.918.696
572.478.950
208.391.214
-
6.668.372.679
265.408.182
5.873.435.673
11.543.618.781
16.375.952.308
11.931.324.803
2.045.162.592
1.754.836.654
1.061.189.495
-
2.604.341.828
2.467.800.810
1.305.340.755
12.684.201.229
7.489.432.416
5.591.804.735
3.651.736.759
3.500.000.000
2.174.528.469
1.992.558.620
1.769.661.915
189
2.209.760.640
1.885.716.600
2.232.791.274
6.334.687.425
8.959.656.059
5.528.458.043
5.220.329.140
4.632.415.726
2.816.799.298
12.992.183.868
517.891.583
1.205.744.000
3.454.180.108
24.223.929.443
1.885.716.600
2.183.788.637
550.106.964
5.220.329.140
2.816.799.297
1.666.725.966
1.582.179.037
1.351.036.559
1.343.838.999
1.193.073.091
1.157.643.048
1.144.244.406
681.002.447
311.980.841
1.058.316.998
931.137.612
800.005.000
793.200.494
633.070.000
294.879.586
Sub jumlah
172.724.373.782
198.680.062.230
173.893.439.454
124.412.117.858
745.417.473.367
443.693.554.521
306.339.254.652
277.340.454.279
31-07-2009
Rp
23.549.635.375
1.688.201.908
369.166.855
-
31-12-2008
Rp
11.825.961.366
1.686.797.908
241.473.187
246.231.804.933
-
25.607.004.138
259.986.037.394
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
762.786.932
97.894.116.426
17.028.073.603
-
3.995.313.651
73.508.742.133
33.146.718.286
1.471.614.047
905.000
115.685.881.961
193.750.000
857.500
112.316.995.617
190
31-12-2008
Rp
787.024.728
1.223.283.630
151.649.681
8.544.304
8.430.840
2.178.933.183
31-12-2007
Rp
787.024.728
20.398.055
78.317.438
12.876.512
7.061.009
870.750
906.548.492
31-12-2006
Rp
787.024.728
189.373.705
57.925.477
5.441.889
3.854.154
1.043.619.953
537.280.471
1.061.527.601
47.845.446
20.806.780
4.129.474
1.671.589.772
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
89.494.963.287
57.960.629.175
44.878.266.565
29.541.123.016
735.184.227.093
43.886.729.855
12.355.977.528
339.260.637.967
1.220.182.535.730
51.370.885.463
43.067.640.335
12.362.789.347
39.070.028.274
203.831.972.594
11.694.327.748
74.132.057.810
11.220.565.966
38.406.077.403
180.331.295.492
12.931.167.749
57.931.030.466
11.810.434.645
38.236.094.526
150.449.850.402
31 Juli 2009
Nilai (Rp)
29.852
11.323
1.110
3 unit
21 unit
1.175
743
1 unit
360
601.284.111.955
111.032.096.766
12.532.969.140
6.597.000.000
1.889.632.224
907.979.736
664.411.198
181.026.075
95.000.000
735.184.227.093
31-12-2008
LT/LR
Nilai (Rp)
(M2)
4.679
3 unit
21 unit
1.280
(M2)
31-12-2006
LT/LR
Nilai (Rp)
(M2)
40.676.510.000
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
3 unit
21 unit
1.280
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
3 unit
21 unit
1.280
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
914.847.004
178.734.158
95.000.000
620
1 unit
360
557.043.836
178.734.158
95.000.000
620
1 unit
360
557.043.836
178.734.158
95.000.000
1.357.755.453
11.694.327.748
249
2.594.595.454
12.931.167.749
1.053
1 unit
360
-
31-12-2007
LT/LR
Nilai (Rp)
51.370.885.463
191
130
40.676.510.000
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
914.847.004
178.734.158
95.000.000
12.532.969.140
601.284.111.955
70.355.586.766
1.378.919.861
1.601.765.980
2.291.917
-
1.490.102.202
1.852.201.786
-
12.532.969.140
601.284.111.955
111.032.096.766
6.597.000.000
1.889.632.224
907.979.736
664.411.198
181.026.075
95.000.000
51.370.885.463
687.155.645.619
3.342.303.988
735.184.227.093
Saldo
1 Januari 2008
Rp
Bangunan dan Rumah Jadi:
- Grand Soho
- Rumah di Bogor (3 unit)
- Kios Pasar Kenari
- Menara Kuningan
- Permata Puri Jakarta
- Bukit Ngalian Semarang
- Griya Bali
- Kios Bilabong
Jumlah
Tahun 2008
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Jumlah
40.676.510.000
7.593.880.602
-
1.357.755.453
7.236.077.434
-
40.676.510.000
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
914.847.004
178.734.158
95.000.000
11.694.327.748
48.270.390.602
8.593.832.887
51.370.885.463
Tahun 2007
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Jumlah
Saldo
31Desember 2007
Rp
2.594.595.453
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
557.043.837
178.734.158
95.000.000
4.637.282.238
-
1.236.840.000
4.637.282.239
-
1.357.755.453
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
557.043.836
178.734.158
95.000.000
12.931.167.749
4.637.282.239
5.874.122.239
11.694.327.748
Tahun 2006
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Saldo
31Desember 2006
Rp
Saldo
1 Januari 2006
Rp
Bangunan dan Rumah Jadi:
- Menara Kuningan
- Rumah di Bogor (3 unit)
- Kios Pasar Kenari
- Permata Puri Jakarta
- Bukit Ngalian Semarang
- Griya Bali
- Kios Bilabong
Saldo
31Desember 2008
Rp
6.597.000.000
1.889.632.224
1.357.755.453
1.019.162.077
557.043.836
178.734.158
95.000.000
Saldo
1 Januari 2007
Rp
Bangunan dan Rumah Jadi:
- Menara Kuningan
- Rumah di Bogor (3 unit)
- Kios Pasar Kenari
- Permata Puri Jakarta
- Bukit Ngalian Semarang
- Griya Bali
- Kios Bilabong
Saldo
31 Juli 2009
Rp
1.019.162.077
557.043.836
178.734.158
-
8.688.276.454
6.597.000.000
1.889.632.224
1.804.650.224
95.000.000
6.093.681.000
1.804.650.224
-
2.594.595.453
6.597.000.000
1.889.632.224
1.019.162.077
557.043.837
178.734.158
95.000.000
1.754.940.071
19.074.558.902
7.898.331.225
12.931.167.749
192
Rp. 70.355.586.766
Rp. 40.676.510.000
_____________________
Rp. 111.032.096.766
Perusahaan mencatat nilai persediaan sebesar nilai perolehan piutang usaha konstruksi
sehingga tidak ada laba (rugi) atas proses penyelesaian piutang tersebut.
Persediaan Mall Serang merupakan persediaan kios dan ruko yang diperoleh dari kompensasi
dengan piutang usaha konstruksi a.n. PT Maju Mandiri Santosa atas proyek Mall Serang
dengan luas 1.109,66 M2 yang berlokasi di Serang - Banten. Kepemilikan persediaan
tersebut sesuai Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) unit Ruko dan Kios Mall Serang No. 31
s/d 45 tanggal 29 Januari 2009, notaris Berliana Utami, SH.
Perusahaan mencatat nilai persediaan sebesar nilai perolehan piutang usaha konstruksi
sehingga tidak ada laba (rugi) atas proses penyelesaian piutang tersebut.
Tahun 2008 ruang kantor Menara Kuningan telah terjual.
Pada tahun 2006 terdapat pelunasan sebagian piutang proyek Pangrango Plaza Bogor
yang dibayarkan dengan 3 (tiga) unit rumah di Bogor yang dicatat sebagai Persediaan
senilai Rp6.597.000.000.
Bangunan sedang dalam konstruksi terdiri dari:
31-07-2009
Rp
37.638.622.006
5.818.481.798
429.626.051
43.886.729.855
31-12-2008
Rp
35.961.766.767
6.293.297.879
812.575.689
43.067.640.335
31-12-2007
Rp
66.223.652.985
7.708.907.734
199.497.091
74.132.057.810
31-12-2006
Rp
44.920.382.361
12.705.020.505
305.627.600
57.931.030.466
Mutasi persediaan bangunan sedang konstruksi per 31 Juli 2009, 31 Desember 2008,
2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :
193
Saldo
1 Januari 2009
Rp
- Apartemen Patria Park
- Juanda Bisnis Center
- Bukit Ngalian Semarang
Jumlah
Jumlah
25.100.634.729
2.441.200.919
1.218.816.342
23.423.779.490
2.916.017.000
1.601.765.980
37.638.622.006
5.818.481.798
429.626.051
43.067.640.335
28.760.651.990
27.941.562.470
74.132.057.810
Saldo
1 Januari 2007
Rp
Jumlah
57.931.030.466
Saldo
1 Januari 2006
Rp
Jumlah
37.263.376.324
Tahun 2008
Pengurangan
Rp
43.886.729.855
Saldo
31 Desember 2008
Rp
92.138.149.945
2.386.481.568
7.730.626.603
35.961.766.767
6.293.297.879
812.575.689
71.190.840.641
Penambahan
Rp
102.255.258.116
Tahun 2007
Pengurangan
Rp
43.067.640.33
Saldo
31 Desember 2007
Rp
89.339.792.135
2.636.951.531
5.594.648.155
68.036.521.511
7.633.064.302
5.700.778.664
66.223.652.985
7.708.907.734
199.497.091
97.571.391.821
Penambahan
Rp
24.109.959.915
12.891.446.408
261.970.001
61.876.263.727
970.871.713
8.343.705.201
44.920.382.361
12.705.020.505
305.627.600
Penambahan
Rp
66.223.652.985
7.708.907.734
199.497.091
Saldo
31 Juli 2009
Rp
35.961.766.767
6.293.297.879
812.575.689
Saldo
1 Januari 2008
Rp
- Apartemen Patria Park
- Juanda Bisnis Center
- Bukit Ngalian Semarang
81.370.364.477
Tahun 2006
Pengurangan
Rp
74.132.057.81
Saldo
31 Desember 2006
Rp
41.829.749.116
6.681.889.097
6.416.430.804
21.019.326.670
6.868.315.000
6.374.773.205
44.920.382.361
12.705.020.505
305.627.600
54.930.069.017
34.262.414.875
57.931.030.466
194
Nilai (Rp)
31-12-2008
31-12-2007
31-12-2006
LT (M)
Nilai (Rp)
LT (M)
Nilai (Rp)
LT (M)
Nilai (Rp)
7.630.444.295
34.938
9.127.801.370
36.633
8.057.982.718
42.554
7.009.418.670
28.843
7.902
3.228.176.158
10.344
4.304.806.629
10.344
4.211.147.296
10.344
12.355.977.528
12.362.789.347
4.179.990.350
11.220.565.966
11.810.434.645
East Point
Kalimalang
Cijeruk
Anai Resort
LT (M)
49.868
198.752
10.618
3.000
Nilai (Rp)
298.938.207.187
39.214.905.149
1.000.922.308
106.603.323
31-12-2008
LT (M)
198.752
10.618
3.000
339.260.637.967
Nilai (Rp)
37.962.502.643
1.000.922.308
106.603.323
39.070.028.274
31-12-2007
LT (M)
198.752
10.618
3.000
31-12-2006
Nilai (Rp)
LT (M)
Nilai (Rp)
37.298.551.772
1.000.922.308
106.603.323
198.752
10.618
3.000
37.298.551.772
830.939.431
106.603.323
38.406.077.403
38.236.094.526
195
40.933.939.782
15.000.000.000
3.000.000.000
58.933.939.782
31-12-2008
Rp
31.811.856.448
15.000.000.000
3.000.000.000
49.811.856.448
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
28.805.002.667
15.419.184.311
3.000.000.000
47.224.186.978
38.804.278.667
500.000.000
1.000.000.000
37.371.061.060
7.578.000.000
958.512.825
231.000.000
86.442.852.552
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
Joint Financing
Supplier/Pemasok
Subkontraktor
Dinas
145.177.438.652
34.893.279.478
567.959.144
180.638.677.274
150.000.000.000
110.527.905.291
12.456.145.280
507.631.700
273.491.682.271
150.000.000.000
14.238.105.979
55.550.713.344
219.788.819.323
250.000.000.000
22.400.729.926
38.237.049.973
2.000.000
310.639.779.899
Uang muka Joint Financing Project merupakan uang muka untuk pelaksanaan proyek
East Point Kapas Krampung (d/h KKCC). Uang Muka tersebut telah diselesaikan pada
tahun 2009 (Lihat Catatan No. 10, 11 dan No. 41).
Uang muka subkontraktor merupakan uang muka yang dibayarkan Perusahaan kepada
subkontraktor sesuai dengan kontrak, untuk pelaksanaan suatu proyek yang akan
diperhitungkan dengan pembayaran tagihan subkontraktor, rincian adalah sebagai
berikut :
31 Juli 2009
Nama Subkontraktor
Nama Proyek
PT Tiolin Elektrikal
PT Eka Citra
PT Trisika
PT Angkasa Sakti
Angkasa Sakti
CV Talang Jaya
PT Rekayasa Jaya Mandiri
PT Fajarlestari Adiperkasa
PT Sekar Watu Damar
PT Horison Valindo Pratama
PT Indomix
PT Adhi Karya Mix
PT L & M System Indonesia
PT Multi Graha Alumunium
PT Bostinco
PT Bostinco
PT Bina Swadaya Mandiri
PT Jaya Readymix
PT Pandji Bangun Persada
NK PPN (Rp)
1.081.316.000
1.669.398.000
127.070.500
2.180.750.000
50.500.032.000
50.500.032.000
13.551.254.000
1.370.410.000
650.000.000
1.500.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.370.000.000
44.043.000
107.625.000
503.112.800
30.004.729.550
16.320.000.000
5.018.773.184
196
Jumlah Saldo
(Rp)
425.244.172
60.705.383
31.767.623
362.301.875
1.770.158.997
5.567.816.842
2.710.250.925
274.082.140
130.000.000
300.231.977
250.000.000
300.000.000
342.500.000
11.010.999
21.525.000
23.563.057
6.000.945.910
3.264.000.000
2.226.720.003
Pekerjaan
Pek. Mekanikal Elektrikal
Pek. Jaringan Baja
Pek. Pengecatan
Pek. Timbunan Agregat B PT
Pek. Timbunan
Pek. Timbunan
Pek. Pengerukan
Pek.Natural Insulatio
Pek. Pengecatan
Pek. Plafon & Partisi Gypsum
Pek. Pengecoran Beton
Pek. Pengecoran Beton
Pek. Fressnet
Pek. Dinding Kaca
Pek. Pintu Baja
Pintu Besi
Pek. Rangka Baja
Pek. Pengecoran/Beton
Penghamparan Aspal
Dermaga Palaran
W Resort Bali
Renaisance Resort & SPA
Hotel Sutan Raja
Convention Hall Sutan Raja
UIN Makasar
UIN Makasar
UIN Makasar
10.950.000.000
1.229.900.000
8.000.000.000
1.401.120.000
1.985.840.000
6.500.000.000
12.046.836.870
7.500.000.000
Jumlah
31 Desember 2008
Nama Subkontraktor
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Sinar Teknik
Angkasa Sakti
Rekayasa Jaya Mandiri
Barata Jaya
Indo Tractor
Fajar Lestari Adiperkasa
Indomix
Adhi Karya Mix
L & M System Indonesia
Harapan Mandiri
Bostinco
Arkindo
Pandji Bangun Persada
Pentayasa
Datra Internusa
Hitakara Padma
Tanjung Raya Prima
Windopak
Beton Perkasa Wijaksana
Prima Dinamika
Nama Proyek
Poltek Venezuela
JLl Bagan Jaya Enok Klenok
Banjir Kanal Timur 200 M
Banjir Kanal Timur 200 M
Rusun Gading Nias
Gedung Garuda
Jl Tol Cikampek Padalarang
Jl Tol Cikampek Padalarang
Jl Tol Cikampek Padalarang
Hotel Dago Bandung
Gedung Indofarma Cibitung
Gedung Produksi Biofarma
Jl BX01 Kintar Sebamban
Lap.Tenis Balikpapan Thp 2
Resort Bali
Renaisan Resort & SPA
Hotel Sutan Raja
Convention Hall Sutan Raja
Tower Bosowa
Hotel Sutan Manado
NK PPN (Rp)
585.566.000
50.500.032.000
13.551.254.000
5.000.000.000
750.000.000
1.370.410.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.370.000.000
267.555.000
307.500.000
14.007.987.000
10.000.000.000
535.534.000
1.229.900.000
8.000.000.000
1.401.120.000
1.985.840.000
460.716.000
1.427.182.000
Jumlah
31 Desember 2007
Nama Subkontraktor
Nama Proyek
PT Master Steel
DVO I
PT Komponindo
Medan Flood Control PKT 7
PT Tiolin Elektrik
Perumahan Budha Suzi
PT Guna Bhakti
Sekolah Terpadu Nias
PT Teknik Umum
Terminal Agrobisnis Dumai
PT Sundawa Sentana
Irigasi Pante Rao
PT Indra Group
Irigasi Pante Rao
PT Karya Nusa Suksesindo
Jembatan Perawang
PT Inter Indo Intraco
Jl Bagan Jaya Enok - Klenok
PT Angkasa Sakti
Jl Bagan Jaya Enok - Klenok
PT FRANKIE PILE
Hotel Abadi Jambi
PT Primadian Mitra Sejati
Islamic Center Kampar Riau
CV Duta Karya Engineering Islamic Center Kampar Riau
PT Dian Sakti Sempa
Islamic Center Kampar Riau
PT Arima Putra Sejati
Islamic Center Kampar Riau
PT Idea Furniture
Islamic Center Kampar Riau
PT Mitra Perdana
Islamic Center Kampar Riau
PT Bukit Bulan
Batang Hari Lot 72
PT Karya Nusa Sejati
RSUD Padang Panjang
PT Barata Indonesia
Dermaga Penyebrangan Ro-ro
PT Karya Sejahtera
Rohul
PT Multi Karya
Jl Siak Merapan Hulu
Kramat Kulon
Bandara Tanjung Pinang
PT Harap Panjang
Bandara Tanjung Pinang
Makmur Jaya
Bandara Tanjung Pinang
PT Dian Sakti Sempana
RSUD Padang Panjang Thp 3
PT Karya Teknik
Gelanggang Remaja Riau
PT Orbitama Adipresnet
Irigasi Muko- Muko
PT Beton Perkasa Wicaksana KPP Sumsel
PT Beton Perkasa Wicaksana Sekda Musi Banyuasin
PT Bostinco
Sudirman Palace Struktur
PT Pentayasa
Sudirman Palace Struktur
PT Pentayasa
Menara Kuningan
NK PPN (Rp)
42.362.760.000
175.000.000
1.492.000.000
10.715.080.000
3.658.107.000
1.500.000.000
1.000.000.000
6.251.600.000
31.321.580.000
50.500.032.000
2.000.000.000
4.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
5.000.000.000
3.750.000.000
1.087.899.000
1.375.000.000
1.178.290.500
1.125.733.000
1.506.743.000
5.717.122.000
5.336.682.000
6.250.000.000
12.500.000.000
1.364.687.500
1.250.295.000
566.090.000
350.000.000
3.130.000.000
5.000.000.000
3.333.165.000
350.000.000
197
254.367.935
263.576.601
147.736.656
242.237.400
146.923.693
3.250.000.000
4.015.612.290
2.500.000.000
34.893.279.478
Jumlah Saldo
117.113.250
1.574.892.851
1.710.250.925
1.000.000.000
210.539.925
85.839.871
350.000.000
200.000.000
300.000.000
53.510.999
61.500.000
3.501.996.964
2.000.000.000
107.106.847
263.576.601
200.000.000
242.237.400
100.000.000
92.143.245
285.436.400
Pemancangan
Waterprofing
Mekanikal Electrikal
Pek. Pengecatan
Composit Panel
Pek. Bekisting Struktur
Pek. Rangka Baja
Pek. Mekanika Elektrikal
Pekerjaan
Rangka Baja
Agregat base, Pengaspalan
Pek. Pengerukan
Pek. Pintu Air
Pek. Land Clearing dan Talud
Pengadaan & Natural Insulatio
Pek. Pengecoran Beton Jadi
Pek. Pengecoran Beton Jadi
Pek. Fressnet
Pek. Dinding Gypsum
Pek. Pintu Panel Baja
Pek. IPAL
Penghamparan Aspal
Pek. Pengecatan
Waterprofing
Mekanikal Electrikal
Pek. Pengecatan
Composit Panel
Pek. Bekisting Struktur
Pek. Mekanika Elektrikal
12.456.145.278
Jumlah Saldo
8.472.552.000
34.877.491
298.400.000
2.143.016.000
731.621.550
300.000.000
438.543.434
1.250.320.000
6.264.316.162
6.500.000.000
400.000.000
800.000.000
500.000.000
600.000.000
1.000.000.000
750.000.000
217.579.787
275.000.000
235.658.100
225.146.611
301.348.761
1.143.424.558
1.067.336.418
1.250.000.000
2.500.000.000
272.937.500
250.059.000
113.217.998
17.307.200
626.000.000
1.000.000.000
666.633.058
4.630.607
Pekerjaan
Pengadaan Besi Beton
Pengadaan Pintu air
Pek. Mekanika Elektrikal
Pek. Mekanikal & Elektrikal
Pek. Rangka Baja
Pek. Pintu Air Beton
PeK. Pintu Besi
Pek. Greader Jembatan
Agregat base, Pengaspalan
Agregat base, Pengaspalan
Pek. Bore Pile
Pek. GRC
Pek. Ukiran Kayu
Pek. Mekanikal & Elektrikal
Pek. Hot Mix
Pek. Furniure & interior
Pek. Plafon Gypsum
Pek. Kusen Allmunium
Pek. Gas Medis
Pek. Greader Baja
Pek. Pintu dan Kusen
Pek. Timbunan Base A & B PT
Pek. Pengecoran
Pek. Timbunan Base A & B PT
Pek. Pengesoran
Pek. Kusen Allmunium
Pek. Rangka Atap Baja
Pek. Beton Precast
Pek. Begisting
Pek. Bekisting
Pek. Pintu Baja
Pek. Pengecatan
Pek. Pengecatan
Sampoerna
Gedung Panas Bumi Thp 2
Belleza Albergo
Gedung Wing RSCM
Pusat Grosir Cililitan
Kedutaan Singapore
Banjir Kanal Timur 200 M
Banjir Kanal Timur 200 M
Jl. Tol Cikampek Padalarang
Jl. Tol Cikampek Padalarang
Jl. Tol Cikampek Padalarang
Raiser Ikan Hias
Finishing CBD Ciledug
Struktur Pasar Square
Gedung BPD Utama Jogja
KPP Sidoarjo
Kapas krampung Comercial
Stadion Tenggarong
Kolam Renang Berau
Jl Sei Bamban
Pengaman Pantai Kuta
Pasar Bone
Rating School Sorong
Puspen Badung
Puspen Badung
Puspen Badung
Puspen Badung
Puspen Badung
Tower Bosowa
1.721.374.000
893.877.000
395.757.000
514.159.000
597.692.000
500.000.000
13.551.254.000
5.000.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.370.000.000
350.000.000
915.000.000
3.840.000.000
375.000.000
250.000.000
300.000.000
2.739.947.000
250.000.000
14.853.481.000
3.055.856.000
350.000.000
1.049.865.000
3.750.000.000
5.000.000.000
2.500.000.000
3.750.000.000
2.700.000.000
2.925.000.000
Jumlah
344.274.800
178.775.558
79.151.395
102.831.750
119.538.470
12.000.000
2.500.000.000
1.000.000.000
250.000.000
250.000.000
392.500.000
41.059.248
183.018.110
769.666.296
74.675.055
4.983.390
11.728.880
547.989.355
55.150.500
2.970.696.272
611.171.234
66.871.358
209.973.064
750.000.000
1.000.000.000
500.000.000
750.000.000
539.872.468
584.859.906
55.550.713.344
NK PPN (Rp)
Jumlah Saldo
Pek. Interior
Pek. Mekanikal & Elektrikal
Pek. Genset
Pek. Kusen Allmunium
Pek. Rangka Baja
Pek. Instalasi listrik Lift
Pek. Pengerukan
Pek. Pintu Baja
Pek. Pengecoran Beton Jadi
Pek. Pengecoran Beton Jadi
Pek. Pengecoran Beton Jadi
Pek. Waterproofing
Pek. Pintu Besi
Pek. Bekisting Jet Ti
Pek. Pengadaan & pems AC PT
Pek. Pengecatan
Pek. Railling
Pek. Lintasan & lap tennis
Pek. Dewatering
Pek. Timbunan Base A & B PT
Pek. Penyedotan Pasir
Pek. Rangka Atap Baja Ringan
Pek. Fire hydrant
Pek Interior
Pek. Pengecoran
Pek. Stel Bali
Pek. Pengecoran
Pek. Pengecatan
Pek. M & E
31 Desember 2006
Nama Subkontraktor
PT Karya Murni
PT Dinamika Sejahtera
PT Dian Sakti
CV Mulia Abadi
PT Aneka Marmer Granit
PT Tiolin Elektric
PT Karya Sakti Teknik
PT Adhimix Precast
PT Barata Iindonesia
PT Karya Nusa Suksesindo
PT Inter Indo Intraco
PT Angkasa Sakti
PT Frankie Pile
PT Primadian Mitra Sejati
CV Duta Karya Engineering
PT Dian Sakti Sempa
PT Arima Putra Sejati
PT Idea Furniture
PT Mitra Perdana
PT Balok Prestest
PT Bukit Bulan
PT Dian Sakti Sempana
PT VSL
PT Rekayasa Jaya Mandiri
PT Bostinco
PT Arkindo
PT Aneka Gas
PT Cakra Steels
PT Mitsubishi
PT Indomix
PT Adhi Karya Mix
PT Wijaya Karya Beton
PT Beton Perkasa Wicaksana
PT Bina Swadaya Mandiri
Nama Proyek
1.250.000.000
2.584.747.000
1.675.568.000
1.362.465.000
1.500.000.000
1.824.000.000
3.658.107.000
5.000.000.000
3.750.000.000
7.479.100.000
30.000.000.000
50.500.032.000
2.770.000.000
3.500.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
6.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
35.969.475.000
1.375.000.000
2.854.684.800
1.750.203.000
2.139.582.000
5.000.000.000
2.549.873.000
875.944.000
1.177.529.000
1.740.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.370.000.000
6.141.525.000
2.347.806.000
Jumlah
198
336.965.652
516.949.555
335.113.650
272.493.012
350.000.000
364.800.000
731.621.550
665.421.561
750.000.000
1.495.820.000
6.000.000.000
6.706.291.766
554.000.000
700.000.000
500.000.000
600.000.000
1.200.000.000
800.000.000
1.000.000.000
7.193.895.008
275.000.000
570.936.960
350.040.731
427.916.552
1.680.748.252
509.974.725
175.188.874
235.505.874
348.000.000
250.000.000
250.000.000
392.500.000
1.228.305.086
469.561.165
38.237.049.973
Pekerjaan
31-07-2009
Rp
35.584.820.706
31-12-2008
Rp
49.493.006.742
31-12-2007
Rp
105.458.734.969
31-12-2006
Rp
101.461.127.747
12.721.200.561
9.454.501.418
87.420.898.554
72.122.672.703
63.437.828.826
34.122.315.216
)(
36.918.955.644
)(
38.228.696.395
22.175.701.979
53.298.583.338
35.203.717.059
25.209.132.431
57.760.522.685
102.791.590.080
140.662.452.028
126.670.260.178
b. Hutang Pajak
Terdiri dari :
Pph pasal 23
Pph pasal 21
Pph final
31-07-2009
Rp
8.439.364.257
1.992.639.400
9.606.498.549
31-12-2008
Rp
9.380.838.551
2.597.540.305
550.855.945
31-12-2007
Rp
10.856.743.111
1.173.506.893
-
31-12-2006
Rp
6.208.224.687
4.405.556.659
-
20.038.502.206
12.529.234.801
12.030.250.004
10.613.781.346
Pajak final
Pajak kini
Pajak tangguhan
Jumlah beban pajak
31-07-2009
Rp
48.365.653.409
48.365.653.409
31-12-2008
Rp
19.105.374.856
34.122.315.216
3.917.323.656
57.145.013.728
31-12-2007
Rp
796.843.153
36.918.955.644
666.332.536
38.382.131.333
31-12-2006
Rp
759.736.888
38.228.696.395
7.593.921.205
31.394.512.078
Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dan Kurang Bayar
(SKPLB dan SKPKB) sebagai berikut :
Tahun
Pajak
Obyek Pajak
Nomor Hasil
Pemeriksaan
Tanggal Terbit
Jumlah Lebih
(Kurang) Bayar
(Rp)
2008
2007
2007
2007
2007
2007
SKPLB PPN
(Masa Januari)
SKPKB PPN
(Masa Jan s/d Des)
SKPLB PPh Badan
SKPKB PPh 23
SKPKB PPh 21
SKPKB PPh 4 (2) Final
00044/407/08/051/09
05 Juni 2009
00060/207/07/051/09
30 April 2009
3.008.537.564 )
00040/406/07/051/09
00022/203/07/051/09
00032/201/07/051/09
00014/240/07/051/09
30
30
30
30
(
(
(
28.283.750.798
1.010.240.788 )
148.864.691 )
105.969.934 )
199
April 2009
April 2009
April 2009
April 2009
66.117.341.723
SKPLB PPN
(Masa Juni)
SKPLB PPN
(Masa Desember)
SKPKB PPN
(Masa Jan s/d Nov)
SKPKB PPh 21
SKPKB PPh 4 (2) Final
SKPKB PPh 23
SKPLB PPh Badan
SKPLB PPh Badan
SKPLB PPN
(Masa Januari)
SKPN PPN
(Masa Feb s/d Des)
SKPLB PPh Badan
SKPKB PPN
(Masa Jan s/d Des)
00070/407/07/051/08
24 Nop. 2008
16.391.152.377
00067/407/06/051/08
18 April 2008
45.784.561.121
00102/207/06/051/08
23 Oktober 2008
401.577.920 )
00057/201/06/051/08
00035/240/06/051/08
00045/203/06/051/08
00086/406/06/051/08
00060/406/05/051/07
00044/407/05/051/07
23
23
23
23
13
13
(
(
(
69.449.583 )
44.309.818 )
1.874.060.794 )
12.547.525.766
1.844.577.877
48.614.125.757
00016/507/05/051/07
13 Juni 2007
00102/406/04/051/07
00134/207/04/051/07
31 Mei 2007
31 Mei 2007
Oktober 2008
Oktober 2008
Oktober 2008
Oktober 2008
Juni 2007
Juni 2007
6.396.406.179
4.019.806.989
3.228.434.072 )
1) Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa (PPN) No.00044/407/08/051/09 tanggal 05 Juni 2009, kelebihan
pembayaran PPN masa pajak Januari 2008 sebesar Rp66.117.341.723 telah di
restitusi dan perusahaan telah menerima Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
KEP-00044.PPN/WPJ.19/KP.0303/2009
tanggal
11
Juni
2009
tentang
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN Dalam Negeri Masa/Tahun Januari 2008
kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero), Perusahaan telah menerima
pengembalian tersebut.
2) Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Pasal 25/29 Badan tahun
pajak 2007 No.00040/406/07/051/09
tanggal
30 April 2009
sebesar
Rp28.283.750.798, telah di restitusi dan perusahaan telah menerima Keputusan
Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00032.PPH/WPJ.19/KP.0303/2009 tanggal 08 Mei
2009 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan
Masa/Tahun 2007 kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero), yang
menyebutkan bahwa atas kelebihan tersebut telah diperhitungkan dengan utang
pajak sebesar Rp4.273.612.977 sehingga sisa kelebihan pengembalian yang
diterima sebesar Rp24.010.137.821.
3) Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa (PPN) No.00070/407/07/051/08 tanggal 24 November 2008, kelebihan
pembayaran PPN masa pajak Juni 2007 sebesar Rp16.391.152.377 telah di
restitusi dan perusahaan telah menerima Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
KEP-00085.PPN/WPJ.19/KP.0303/2008 tanggal 02 Desember 2008 tentang
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPN Dalam Negeri Masa/Tahun Juni 2007
kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero) yang menyebutkan bahwa atas
kelebihan tersebut telah
diperhitungkan
dengan utang pajak sebesar
Rp.152.568.190 sehingga sisa kelebihan pengembalian yang diterima sebesar
Rp.16.238.584.187.
4) Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa (PPN) No.00067/407/06/051/08 tanggal 18 April 2008, kelebihan
pembayaran PPN masa pajak Desember 2006 sebesar Rp45.784.561.121 telah di
restitusi dan sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP00019.PPN/WPJ.19/KP.0303/2008 tanggal 22 April 2008 tentang Pengembalian
Kelebihan Pembayaran PPN Dalam Negeri Masa/Tahun Desember 2006 kepada PT
200
201
31-12-2006
Rp
178.754.457.244
131.370.015.065
106.642.049.840
5.903.545.909
4.607.879.953
1.356.625.564
3.635.609.521
4.847.479.362
194.831.079
6.292.113.127
593.350.271
-
2.095.896.863
1.535.664.000
-
31-12-2007
Rp
69.224.068.647
31-12-2008
Rp
69.224.068.647
69.224.068.647
)(
)(
(
(
5.987.489.257
1.821.840.000
(
)
836.663.894 )
18.137.818.557
-
3.978.271.411
19.266.305
2.221.108.454
(
)
1.674.635.579
3.353.440.644
1.725.231.001
25.313.070.682
1.658.244.533 )(
6.256.315.791
)(
9.093.723.714
71.140.398.428 )(
61.306.773.191 )(
4.000.031.798
3.702.690.698
)(
)(
3.853.115.715)
4.467.799.204
113.799.384.053
123.121.518.814
127.487.321.318
34.122.315.216
36.918.955.644
38.228.696.395
Tidak terdapat beban pajak kini untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal
31 Juli 2009 karena seluruh penghasilan dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2008, 2007 dan 2006 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) BUMN.
Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan serta penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
Beda waktu:
Penyisihan piutang
Beban yang masih harus
dibayar :
Biaya pemeliharaan
Biaya tantiem
Beban dibayar dimuka :
Biaya tender
Biaya tak langsung
Aset (kewajiban) pajak
tangguhan tanggal 31 Juli
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
4.549.845.099
2.778.781.326
8.017.372.332
546.552.000
9.813.619.109
-
202
(
(
4.464.280.953
4.732.164.822
)(
)(
3.270.799.530
4.737.944.713
)
)
3.917.323.656
4.583.656.192
3.917.323.656
4.583.656.192
3.010.265.013
3.917.323.656
666.332.536
7.593.921.205
Tidak terdapat (beban) manfaat pajak tangguhan dan aset (kewajiban) pajak tangguhan
untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2009 karena seluruh
penghasilan perusahaan dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final sehingga tidak
terdapat beda temporer yang akan dikompensasikan di masa yang akan datang.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
Laba komersil sebelum
pajak penghasilan
Pajak dihitung dengan
tarif yang berlaku
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Penghasilan tidak kena
pajak
Penghasilan yang telah
dikenakan pajak
penghasilan yang bersifat
final - net
Pajak final
Pembebanan aset pajak
tangguhan atas
perubahan PPh jasa
konstruksi dari progresif
menjadi final sesuai PP
No.51
Beban pajak penghasilan
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
69.224.068.647
178.754.457.244
131.370.015.065
106.642.049.840
19.382.739.221
53.608.837.173
39.393.504.519
31.975.114.952
167.093.178.405
3.821.665.601
4.784.924.973
19.382.739.221
48.365.653.409
)(
48.365.653.409
165.237.580.834
)(
4.429.872.402
)(
4.969.330.020
21.342.119.528 )(
19.105.374.856
1.200.009.539
796.843.153
)(
1.155.934.714
759.736.888
3.917.323.656
57.145.013.728
38.382.131.333
31.394.512.079
31-12-2008
Rp
12.995.013.171
10.272.070.755
130.136.256
104.805.555
23.502.025.737
31-12-2007
Rp
14.880.936.510
13.501.723.156
526.488.046
340.671.538
1.405.000.000
30.654.819.250
31-12-2006
Rp
10.902.665.099
8.908.016.622
546.006.223
379.184.581
2.810.000.000
3.149.941.619
26.695.814.144
Biaya Pemasaran
Biaya Tidak Langsung
Biaya Asuransi
Biaya Sewa
Biaya Discount EMBO
Biaya Provisi
Jumlah
31-07-2009
Rp
28.239.614.926
17.403.243.826
460.218.095
537.913.291
6.685.356.000
53.326.346.138
203
yang
akan
dibebankan
Jaminan
Jaminan
Jaminan
proyek
Jaminan
SKBDN
Jaminan
pelaksanaan proyek
uang muka proyek
pemeliharaan
31-07-2009
Rp
1.052.303.805
802.531.413
31-12-2008
Rp
1.873.105.471
809.434.339
31-12-2007
Rp
2.951.761.653
2.233.246.319
31-12-2006
Rp
5.218.240.180
3.543.584.383
91.051.339
91.051.339
52.372.252
272.696.366
-
2.005.840.655
336.979.433
1.945.886.557
2.773.591.149
5.457.704.338
11.157.016.903
Letter of Credit /
tender proyek
Jumlah
Rincian Jaminan sebagai berikut:
31-07-2009
Rp
Kimpraswil
PT Brown & Root Indonesia
Pemda Riau
Pemda DKI
PT Karya Beton
Kredo Bajatama
PT Buana Sakti
PT Jakarta Realty
Bank Permata
Departemen Perdagangan
PT Europan Hospital Devp.
PT Drymix
Hutter
Zamil
CV Rado
PT Primanusa
PT Kredo Bajatama
PT Jayareadymix
PT Victor Jaya Raya
Pemda Propinsi Riau
PT Satyalanggeng
PT Effrensido Kencana
PT PCH Indonesia
Departemen Kelautan
Dirjen Mineral Batubara
dan Panas bumi
RSUD Kota Padang
Panjang
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
1.106.377.969
839.508.588
-
1.339.170.268
914.325.000
520.095.881
-
3.296.102.252
786.486.500
891.710.483
210.708.337
191.928.170
80.768.596
-
3.846.795.925
1.506.340.00
108.405.000
325.184.916
1.237.417.500
949.559.200
429.687.500
338.960.378
270.000.000
227.027.603
214.739.831
211.807.369
205.010.755
174.288.889
169.481.400
159.008.263
130.900.000
107.000.000
87.587.500
59.431.337
57.208.940
48.289.036
47.792.105
43.201.250
204
1.945.886.557
2.773.591.149
5.457.704.338
40.694.511
37.537.452
27.837.451
22.871.653
22.197.500
14.236.918
13.921.750
10.199.258
7.419.893
4.975.820
11.157.016.903
31-07-2009
Rp
517.158.000
31-12-2008
Rp
2.081.086.000
31-12-2007
Rp
1.861.748.000
31-12-2006
Rp
2.308.357.000
7.558.550.000
8.075.708.000
6.493.496.000
8.574.582.000
4.319.904.000
6.181.652.000
2.285.303.000
4.593.660.000
a. Program Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PSL) untuk seluruh
karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun sejak diangkat menjadi
pegawai tetap. Jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam program pensiun untuk
tahun 2009 (periode tujuh bulan), 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebanyak
377, 396, 384 dan 394 karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PT PP
(Persero) yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Nomor: KEP372/KM.6/2003 tanggal 31 Oktober 2003.
Kontribusi iuran sebelum UU No.11 tahun 1992, perusahaan memberikan kontribusi
iuran sebesar 16,9% dan karyawan menanggung sebesar 7,5% dihitung dari
penghasilan dasar pensiun per bulan. Kontribusi iuran setelah UU No.11 tahun 1992,
perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 13,9% dan karyawan menanggung
sebesar 4,5% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan.
Penilaian beban manfaat karyawan - pensiun dan aset imbalan pasca kerja - pensiun,
sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi) dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution,
aktuaris independen dengan masing-masing laporan No.783/EC-PA-REP/AP/VIII/09
tanggal 14 Agustus 2009, No.131/ACT-PSAK24/AP/II/09 tanggal 12 Februari 2009,
No. 193/ACT-PSAK24/AP/II/08 tanggal 12 Februari 2008, dan No.130/ACTPSAK24/AP/II/07 tanggal 12 Februari 2007, masing-masing per 31 Juli 2009, 31
Desember 2008, 2007 dan 2006. Asumsi-asumsi aktuaria yang digunakan adalah
sebagai berikut :
- Metode perhitungan aktuaria
: Projected Unit Credit Method
- Tingkat diskonto
: 11 % per tahun
- Tingkat kenaikan PhDP
: 10 % per tahun
- Tingkat pensiun
: Seluruh pekerja yang telah memasuki usia
pensiun normal (55 tahun) akan segera
pensiun
205
:
:
:
Rekonsiliasi aset manfaat pensiun (PSL) yang diakui di neraca per 31 Juli 2009, 31
Desember 2008, 2007 dan 2006 sebagai berikut :
(
(
31-07-2009
Rp
74.082.745.000
45.561.816.000
28.520.929.000
)(
)(
29.038.087.000
517.158.000
31-12-2008
Rp
69.723.320.000 )(
47.189.781.000
22.533.539.000 )(
24.614.625.000
2.081.086.000
31-12-2007
Rp
57.649.140.000
54.876.692.000
2.772.448.000
)(
)(
4.634.196.000
1.861.748.000
31-12-2006
Rp
51.249.472.000 )
42.610.242.000
8.639.230.000 )
10.947.587.000
2.308.357.000
Rekonsiliasi perubahan pada aset manfaat pensiun yang diakui di neraca sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
Saldo Awal Aset
Pembayaran Imbalan
Pasca Kerja
Beban Imbalan Pasca
Kerja tahun berjalan
Saldo Akhir Aset
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
2.081.086.000
1.861.748.000
2.308.357.000
880.135.000
1.969.051.000
3.375.516.000
3.375.516.000
3.351.934.000
3.156.178.000 )(
2.081.086.000
3.822.125.000
1.861.748.000
3.532.979.000
517.158.000
)(
)(
1.923.712.000
2.308.357.000
Rekonsiliasi beban manfaat pensiun tahun berjalan yang diakui adalah sebagai berikut:
b.
31-07-2009
Rp
2.491.226.000
617.365.000
4.584.039.000
4.295.272.000
)(
31-12-2008
Rp
3.988.837.000
1.109.904.000 )(
5.250.960.000
31-12-2007
Rp
3.071.430.000
870.398.000
4.866.425.000
4.973.715.000 )(
4.002.502.000
)(
)(
)(
31-12-2006
Rp
2.727.578.000
786.187.000
4.142.293.000
4.159.972.000
1.370.351.000
757.170.000
3.532.979.000
3.156.178.000
3.822.125.000
1.923.712.000
Manfaat Karyawan
Perusahaan menyelenggarakan program manfaat PHK karyawan (post-retirement
benefit) sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 tentang
Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon. Ada
pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program tersebut yaitu program
manfaat karyawan perusahaan (Tabungan Perusahaan/TAPER) yang dikelola secara
terpisah oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP)
yang didirikan dengan akte No. 1 notaris Eliza Pondaag tanggal 1 Oktober 1960 dan
telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akte No. 66 notaris Imas
Fatimah, SH tanggal 3 Januari 1994. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh
206
)
)
(
(
31-07-2009
Rp
59.765.343.000
33.427.826.000
26.337.517.000
)(
)(
31-12-2008
Rp
47.836.564.000 ) (
29.072.444.000
18.764.120.000 ) (
31-12-2007
Rp
37.047.476.000
21.239.316.000
15.808.160.000
)(
)(
31-12-2006
Rp
26.573.700.000
15.450.130.000
11.123.570.000
691.963.000
797.861.000
979.400.000
1.160.937.000
33.204.104.000
7.558.550.000
24.459.755.000
6.493.496.000
19.148.664.000
4.319.904.000
12.247.936.000
2.285.303.000
)
)
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
6.493.496.000
4.319.904.000
2.285.304.000
6.118.237.000
9.460.535.000
6.864.641.000
5.053.184.000
)(
7.286.943.000
7.558.550.000
)(
6.493.496.000
4.830.041.000
31-12-2006
Rp
(
2.554.771.000 )
7.500.262.000
)(
4.319.904.000
2.660.188.000
2.285.303.000
Rekonsiliasi beban imbalan manfaat pasca kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:
31-07-2009
Rp
2.482.571.000
3.314.495.000
(
2.001.007.000
31-12-2008
Rp
3.378.923.000
3.538.309.000
)(
1.370.245.000 )(
207
31-12-2007
Rp
2.578.047.000
2.521.524.000
1.409.167.000
31-12-2006
Rp
1.811.245.000
1.998.242.000
)(
1.544.304.000
105.898.000
181.539.000
181.539.000
213.466.000
1.151.226.000
1.558.417.000
958.098.000
181.539.000
5.053.184.000
7.286.943.000
4.830.041.000
2.660.188.000
PT Citra Waspphutowa
PT Mitracipta
Polasarana
PT PP Taisei
PT Kias Intertrada
Jumlah
Prosentase
Kepemilikan
12,5 %
4,67 %
15 %
-
31-07-2009
Rp
15.000.000.000
31-12-2008
Rp
15.000.000.000
31-12-2007
Rp
15.000.000.000
31-12-2006
Rp
4.625.000.000
1.631.000.000
418.050.000
10.000.000
17.059.050.000
1.631.000.000
418.050.000
10.000.000
17.059.050.000
1.631.000.000
418.050.000
10.000.000
17.059.050.000
1.631.000.000
418.050.000
10.000.000
6.684.050.000
a. PT Citra Waspphutowa
PT Citra Waspphutowa adalah badan usaha hasil kerja sama antara PT Citra Marga
Nusaphala Persada Tbk, PT Waskita Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan
(Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT Bosowa Trading Internasional yang
merupakan perusahaan patungan dibidang Jalan Tol Ruas Depok-Antasari sesuai
surat Menteri Negara BUMN No.S-03/MBU/2006 tanggal 09 Januari 2006 perihal
Persetujuan Penyertaan pada Perusahaan Patungan di bidang Jalan Tol Ruas DepokAntasari, dimana kepemilikan PT Pembangunan Perumahan (Persero) adalah 12,5%.
Saat ini PT Citra Waspphutowa masih beroperasi secara normal.
b. PT Mitracipta Polasarana (PT MCPS).
PT MCPS adalah badan usaha hasil kerjasama antara PT PP, Jasindo, Kopkar Jasindo
dan PT Perkantoran Perhotelan Indonesia (PPI). Badan usaha ini bergerak dalam jasa
persewaan kantor di kawasan Menteng Jakarta.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)
PT Mitracipta Polasarana tanggal 19 Juni 2003 tentang perubahan modal dasar
perusahaan
dari
Rp.25.000.000.000
(dua
puluh
lima
milyar)
menjadi
Rp. 34.960.000.000 (tiga puluh empat milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah)
dimana tambahan setoran modal berasal dari pemegang saham mayoritas, dengan
keputusan tersebut kepemilikan PT PP sebelumnya sebesar 16% terdilusi menjadi
4.67%.
Saat ini PT MCPS masih beroperasi secara normal.
c. PT PP Taisei Indonesia Construction
Untuk mendapatkan pemasaran dari investor asing terutama dari Jepang, PT PP
bekerja sama dengan Taisei Corporation membentuk badan usaha jasa konstruksi
yang diberi nama PT PP Taisei Indonesia Construction yang berkedudukan di
Jakarta. Saat ini kepemilikan saham PT PP adalah 15%. Sebelumnya kepemilikan
PT
PP adalah 52%, karena memburuknya kondisi perekonomian di Indonesia sejak tahun
1997 yang mempengaruhi performance perusahaan, pada tahun 1998 PT PP melepas
sebagian besar kepemilikannya kepada Taisei sehingga kepemilikan PT PP menjadi
15%.
Saat ini PT PP Taisei Indonesia Construction masih beroperasi secara normal.
208
Tahun 2009
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
11.699.249.870
22.861.663.905
11.699.249.870
22.861.663.905
34.560.913.775
5.597.342.397
39.345.322.228
44.942.664.625
5.597.342.397
40.158.256.172
39.345.322.228
39.345.322.228
44.942.664.625
79.503.578.400
17.963.448.363
666.798.531
18.630.246.894
17.963.448.363
22.194.807.809
666.798.531
Tahun 2008
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
11.699.249.870
22.861.663.905
18.630.246.894
60.873.331.506
Saldo
1 Januari 2008
Rp
Jumlah
34.560.913.775
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
Saldo
31 Juli 2009
Rp
Saldo
31Desember 2008
Rp
11.699.249.870
22.861.663.905
34.560.913.775
-
5.597.342.397
34.560.913.775
5.597.342.397
34.560.913.775
5.597.342.397
5.597.342.397
209
5.597.342.397
40.158.256.172
16.820.365.168
1.143.083.195
17.963.448.363
16.820.365.168
1.143.083.195
17.963.448.363
17.740.548.607
22.194.807.809
Saldo
1 Januari 2007
Rp
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
Jumlah Harga Perolehan
AKUMULASI PENYUSUTAN
Pemilikan Langsung :
- Bangunan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
NILAI BUKU
Tahun 2007
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
11.699.249.870
22.861.663.905
11.699.249.870
22.861.663.905
34.560.913.775
34.560.913.775
15.677.281.973
1.143.083.195
16.820.365.168
15.677.281.973
1.143.083.195
16.820.365.168
18.883.631.802
17.740.548.607
Saldo
1 Januari 2006
Rp
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
Jumlah Harga Perolehan
AKUMULASI PENYUSUTAN
Pemilikan Langsung :
- Bangunan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
NILAI BUKU
Saldo
31Desember 2007
Rp
Tahun 2006
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Saldo
31Desember 2006
Rp
11.699.249.870
22.861.663.905
11.699.249.870
22.861.663.905
34.560.913.775
34.560.913.775
14.534.198.778
1.143.083.195
15.677.281.973
14.534.198.778
1.143.083.195
15.677.281.973
20.026.714.997
18.883.631.802
31-07-2009
Rp
622.620.892
44.177.639
666.798.531
31-12-2008
Rp
1.067.350.100
75.733.095
1.143.083.195
31-12-2007
Rp
1.067.350.100
75.733.095
1.143.083.195
31-12-2006
Rp
1.067.350.100
75.733.095
1.143.083.195
210
Belum ada beban bunga yang dikapitalisasi dalam masa konstruksi masing-masing untuk
periode 7 bulan yang berakhir pada 31 Juli 2009 dan tahun 2008.
Nilai wajar properti investasi untuk tanah sebesar
sebesar Rp. 56.300.098.897.
55.391.318.463
21.124.996.529
47.928.578.171
198.455.827
5.331.518.860
55.391.318.463
21.124.996.529
47.928.578.171
198.455.827
5.331.518.860
129.974.867.850
129.974.867.850
5.597.138.428
37.549.887.023
198.455.825
3.780.414.864
586.034.731
1.513.559.112
226.202.665
6.183.173.159
39.063.446.135
198.455.825
4.006.617.529
47.125.896.140
2.325.796.509
49.451.692.649
82.848.971.710
Tahun 2008
Penambahan
Rp
54.021.318.463
20.594.996.529
25.183.645.686
198.455.827
5.331.518.860
1.370.000.000
530.000.000
105.329.935.365
22.744.932.485
80.523.175.202
Saldo
1 Januari 2008
Rp
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Saldo
31 Juli 2009
Rp
Reklasifikasi
Rp
Saldo
31Desember 2008
Rp
22.744.932.485
-
55.391.318.463
21.124.996.529
47.928.578.171
198.455.827
5.331.518.860
1.900.000.000
22.744.932.485
129.974.867.850
( 22.744.932.485)
128.074.867.850
1.900.000.000
129.974.867.850
211
4.619.007.461
22.252.219.416
198.455.825
3.263.380.200
978.130.967
2.102.938.122
517.034.664
13.194.729.485
-
5.597.138.428
37.549.887.023
198.455.825
3.780.414.864
30.333.062.902
3.598.103.753
13.194.729.485
47.125.896.140
11.838.103.921
1.356.625.564
(13.194.729.485)
42.171.166.823
4.954.729.317
47.125.896.140
85.903.701.027
82.848.971.710
Saldo
1 Januari 2007
Rp
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah harga perolehan
Sewa Pembiayaan
- Peralatan
Jumlah harga perolehan
AKUMULASI PENYUSUTAN
Pemilikan Langsung :
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Sewa Pembiayaan
- Peralatan
Jumlah Akumulasi Penyusutan
NILAI BUKU
Tahun 2007
Penambahan
Reklasifikasi
Rp
Rp
53.341.868.463
20.334.996.529
23.943.037.994
198.455.827
5.258.391.360
679.450.000
260.000.000
1.240.607.692
73.127.500
54.021.318.463
20.594.996.529
25.183.645.686
198.455.827
5.331.518.860
103.076.750.173
2.253.185.192
105.329.935.365
22.744.932.485
22.744.932.485
125.821.682.658
2.253.185.192
3.649.543.160
21.550.767.956
198.455.825
2.590.251.204
969.464.301
701.451.460
673.128.996
4.619.007.461
22.252.219.416
198.455.825
3.263.380.200
27.989.018.145
2.344.044.757
30.333.062.902
8.202.494.400
3.635.609.521
11.838.103.921
36.191.512.545
89.630.170.113
5.979.654.278
42.171.166.823
85.903.701.027
Saldo
1 Januari 2006
Rp
128.074.867.850
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan Langsung :
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Saldo
31Desember 2007
Rp
Tahun 2006
Penambahan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Saldo
31Desember 2006
Rp
53.341.868.463
20.334.996.529
23.943.037.994
198.455.827
2.533.482.269
2.724.909.091
53.341.868.463
20.334.996.529
23.943.037.994
198.455.827
5.258.391.360
100.351.841.082
2.724.909.091
212
103.076.750.173
22.744.932.485
22.744.932.485
125.821.682.658
2.684.412.193
19.916.680.753
198.455.825
2.533.482.265
965.130.967
1.634.087.203
56.768.939
3.649.543.160
21.550.767.956
198.455.825
2.590.251.204
25.333.031.036
2.655.987.109
27.989.018.145
123.096.773.567
2.724.909.091
3.355.015.038
4.847.479.362
8.202.494.400
28.688.046.074
94.408.727.493
7.503.466.471
36.191.512.545
89.630.170.113
a. Pemilikan Langsung
Pembebanan penyusutan aset tetap kepemilikan langsung dan sewa pembiayaan
dialokasikan sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
1.732.429.984
593.366.524
2.325.796.508
31-12-2008
Rp
3.959.839.963
994.889.353
4.954.729.316
31-12-2007
Rp
5.004.096.019
975.558.259
5.979.654.278
31-12-2006
Rp
6.538.315.495
965.150.976
7.503.466.471
Dari jumlah aset tetap tersebut di atas , telah dijaminkan atas fasilitas yang diperoleh
Perusahaan kepada Bank, sebagai berikut :
-
Berupa 31 (tiga puluh satu) bidang tanah SHGB, bangunan dan sarana pelengkap
seluas 142.944 m2 yang letaknya tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Bengkulu dan Sumatera Utara,
dan 1 (satu) bidang tanah SHP seluas 788 M2 di Jakarta serta 2 (dua) bidang tanah
SHGB seluas 1.848 M2 yang terletak di Jakarta dan Jawa Barat dijadikan sebagai
jaminan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Berupa sebidang tanah SHGB seluas 3.555 M2 yang terletak di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat dan 10 (sepuluh) bidang tanah SHGB seluas 45.630 M2
yang terletak di
Pekayon, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dijadikan sebagai
jaminan pada PT Bukopin (Persero), Tbk.
Sebidang tanah seluas 29.955 M2 yang terletak di Pekayon Jaya, Bekasi Selatan
dijadikan sebagai jaminan pada PT CIMB Niaga, Tbk.
Berupa sebidang tanah HT, bangunan, gudang, yang terletak di Kabupaen Sidoarjo
Jawa timur dijadikan sebagai jaminan pada PT BRI (Persero), Tbk.
Seluruh HGB atas tanah dan bangunan yang tercatat dalam daftar aset tetap
perusahaan sudah atas nama perusahaan.
Jumlah nilai perolehan aset tetap yang dijaminkan adalah sebesar Rp76.516.314.992.
Penambahan aset tetap tahun 2008 merupakan pembelian tanah dan bangunan di
kantor cabang VI Kalimantan, sesuai salinan Akta Jual Beli Nomor: 228/2008, 229/2008
dan 230/2008 tanggal 22 Desember 2008, notaris Bambang Karyono Riyadi, SH.
213
Nomor Polis
Jangka Waktu
Nilai Pertanggungan
202.297.200.08.0105
33.378.474.000
05.01.09.000135
22.744.932.485
214
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
353.721.151.760
76.720.000.000
41.685.483.718
175.000.000.000
647.126.635.478
334.908.903.580
164.346.508.882
18.850.839.809
518.106.252.271
266.095.693.143
44.280.153.593
1.326.732.941
311.702.579.677
89.988.833.851
80.566.739.727
1.319.992.273
171.875.565.851
187.090.000.000
187.090.000.000
55.500.000.000
55.500.000.000
13.920.000.000
13.920.000.000
1.073.162.380
1.073.162.380
Jumlah
Dikurangi: Hutang Jangka
Pendek, atau Jangka
panjang yang jatuh tempo
satu tahun :
Hutang bank jangka Panjang
setelah - dikurangi bagian
jatuh tempo satu tahun
834.216.635.478
573.606.252.271
325.622.579.677
834.216.635.478
573.606.252.271
325.622.579.677
169.948.728.231
3.000.000.000
Pihak Ketiga :
215
216
Jaminan
Non Aset Tetap : Barang yang dibiayai/dibeli dengan fasilitas Non Cash Loan
Aset Tetap : Dikaitkan dengan jaminan KMK Revolving dan KMK Transaksional.
Fasiltas Line Kredit Modal Kerja - Reguler, digunakan untuk modal kerja konstruksi
untuk pelaksanaan pekerjaan proyek pemerintah dan swasta yang dibiayai PT Bank
Bukopin. Plafond Awal yang semula sebesar Rp165.000.000.000 (seratus enam puluh
lima milyar rupiah) menjadi Plafond Akhir sebesar Rp150.000.000.000 (seratus lima
puluh milyar rupiah) dengan jangka waktu 21 maret 2009 sampai dengan tanggal 21
Maret 2011, suku bunga 16,50%/tahun efektif (review per bulan).
2) Fasiltas Kredit Modal Kerja PRK, digunakan untuk modal kerja konstruksi untuk
pelaksanaan pekerjaan proyek pemerintah dan swasta yang dibiayai PT Bank
Bukopin. Plafond Awal yang semula sebesar Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar
217
218
Tingkat bunga baru tersebut akan berlaku sampai dengan diadakannya peninjauan
kembali tingkat bunga pada waktu yang akan datang.
219
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
20.670.114.670
39.117.830.726
6.709.642.800
66.497.588.196
80.552.355.460
30.630.402.096
37.192.834.689
148.375.592.245
42.878.589.386
52.492.746.787
19.246.488.135
114.617.824.308
25.400.274.133
10.226.782.203
9.756.620.910
45.383.677.246
966.402.954.746
705.906.928.717
1.672.309.883.463
1.738.807.471.659
671.632.535.747
379.009.752.486
1.050.642.288.233
1.199.017.880.478
510.818.427.274
359.729.912.075
870.548.339.349
985.166.163.657
513.941.954.943
229.496.865.663
743.438.820.606
788.822.497.852
744.511.154.244
509.262.342.011
396.180.596.575
325.738.411.740
220
837.680.925.740
59.999.228.717
57.498.332.232
1.699.689.640.933
39.117.830.726
1.738.807.471.659
537.624.303.912
72.758.079.060
48.742.753.399
1.168.387.478.382
30.630.402.096
1.199.017.880.478
465.620.991.719
49.446.987.002
21.424.841.574
932.673.416.870
52.492.746.787
985.166.163.657
395.221.272.226
38.042.310.141
19.593.721.542
778.595.715.649
10.226.782.203
788.822.497.852
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah
Mata Uang Asing
US (2006: USD 487.950,74)
AUSD (2006: AUD
635.515,08)
Jumlah
31-07-2009
Rp
1.738.807.471.659
31-12-2008
Rp
1.199.017.880.478
31-12-2007
Rp
985.308.937.849
31-12-2006
Rp
779.888.053.111
4.401.315.675
1.738.807.471.659
1.199.017.880.478
985.308.937.849
4.533.129.066
788.822.497.852
Rincian hutang usaha berdasarkan pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga:
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
17.770.614.670
2.899.500.000
11.029.143.550
1.554.912.894
2.793.986.568
110.114.302
4.327.258.670
-
54.037.245.701
11.185.787.522
2.745.265.793
-
34.509.099.946
659.445.116
3.772.255.051
921.700.863
111.987.540
-
19.162.441.352
200.836.198
1.621.988.483
81.245.196
6.504.234
Sub Jumlah
20.670.114.670
JO RS Airlangga
JO Jatigede
JO Stadion Kutai Tenggarong
JO RSUD Mojokerto
JO Sei Ular
JO Cibaliung Cikeusik (AK-5)
JO Ged. Pusat Teknik Karantina
JO Jembatan Perawang
JO Ged. Theater Pekanbaru
JO CBD Ciledug
JO STIS OTISTA (BPS)
JO Pompa PKU
JO Kuala Namu
JO Malaka
JO Irigasi BTG Angkola
JO Batanghari PLB 7.2
JO Jembatan Siak
JO Banjir Padang
JO Brantas
JO Cokroyasan
JO Dermaga Aldariz
JO Irigasi Panti Rao
JO Irigasi Ponre-ponre
17.389.279.345
14.168.717.260
4.539.166.635
677.787.305
665.413.207
553.719.353
424.973.658
389.599.910
123.700.656
110.973.852
57.454.151
17.045.394
39.117.830.726
19.053.245.252
2.890.266.104
665.413.207
553.719.353
347.337.578
123.700.656
110.973.852
17.045.394
6.868.700.692
30.630.402.088
1.554.707.949
361.527.269
44.390.652.110
5.424.362.220
460.916.578
212.153.146
88.427.515
52.492.746.787
2.851.034.544
2.362.980.045
2.058.584.802
1.997.820.204
629.901.574
326.461.034
10.226.782.203
6.709.642.800
37.192.834.689
19.246.488.135
9.756.620.910
66.497.588.196
148.375.592.237
114.617.824.308
45.383.677.246
80.552.355.460
221
42.878.589.386
25.400.274.133
29.031.205.863
27.282.207.354
20.172.196.645
18.644.863.888
22.206.980.864
20.516.450.693
14.037.308.913
12.741.948.000
12.027.714.661
11.905.317.655
12.436.943.523
11.337.375.767
10.876.188.782
12.276.810.564
12.479.751.037
9.934.586.523
7.113.345.338
6.735.529.000
6.409.305.778
6.287.306.896
6.014.564.546
5.938.411.671
5.810.677.003
5.715.947.834
5.711.746.679
5.688.923.302
5.617.872.174
5.465.713.141
5.382.125.698
5.377.561.042
5.320.873.264
59.431.957.071
21.777.731.274
6.039.757.960
14.001.721.373
1.648.988.000
4.489.881.004
10.127.001.824
5.751.777.507
10.906.596.288
1.918.817.450
4.658.310.979
4.473.815.720
2.494.249.063
3.206.250.081
8.238.844.025
1.153.459.884
8.865.401.296
2.445.207.758
3.757.021.405
-
29.504.840.640
15.218.575.804
1.775.528.545
22.513.886.364
2.053.837.211
2.915.076.640
3.699.596.250
2.769.558.927
2.214.109.869
1.477.696.281
2.539.196.453
1.981.655.000
3.891.925.025
1.705.080.666
1.374.342.362
-
15.647.081.182
7.177.186.057
1.279.676.309
4.306.626.492
7.247.280.669
1.282.393.485
1.034.164.736
851.490.082
2.841.904.377
377.730.000
578.863.806
-
5.291.329.285
5.185.815.464
5.072.302.791
7.757.721.470
4.868.751.000
4.664.761.726
4.658.180.839
4.631.227.017
4.618.300.203
4.591.895.995
5.665.161.188
4.158.813.738
4.101.749.227
4.031.265.270
8.098.572.220
3.816.398.465
3.763.546.280
3.676.357.570
3.651.006.043
3.631.979.753
3.600.807.124
3.569.000.000
3.567.043.447
3.513.818.750
3.498.767.168
3.478.098.654
5.333.558.135
3.433.650.441
3.416.795.445
3.325.648.336
3.302.572.094
3.273.146.181
3.165.848.008
3.072.193.536
3.050.874.355
9.147.049.951
1.835.872.207
1.100.818.625
13.675.891.235
6.049.247.807
8.272.663.090
7.382.767.630
1.387.771.204
5.174.244.696
1.041.027.824
3.179.578.244
2.960.396.092
2.168.868.077
3.363.054.524
2.434.427.762
1.043.062.500
1.464.511.719
1.562.607.575
2.732.314.469
1.496.068.003
2.935.709.003
1.329.840.797
1.636.250.040
2.487.485.340
932.189.412
4.633.135.947
4.324.396.123
4.778.249.906
5.158.319.735
5.492.371.556
686.799.545
266.576.916
844.352.641
1.030.611.512
8.239.083.361
796.981.872
846.840.872
524.010.211
1.456.961.045
300.974.081
4.040.390.728
2.153.723.187
1.551.706.662
1.782.284.901
1.858.640.188
11.922.063.210
1.505.567.861
1.074.471.256
6.395.074.650
1.475.497.107
14.088.902.783
2.266.201.885
2.118.852.611
4.651.464.668
192.077.710
646.000.908
134.187.129
1.478.992.850
222
2.975.808.833
2.955.729.000
2.903.125.926
2.886.293.909
2.876.311.344
2.866.427.275
2.852.942.500
2.848.017.391
2.816.006.803
2.812.152.764
2.805.135.372
2.795.670.770
2.778.866.447
2.605.072.095
2.440.981.623
2.434.583.510
2.359.242.150
2.288.543.174
2.232.044.704
2.157.053.000
2.154.018.159
2.097.969.932
2.090.092.500
1.991.210.205
1.990.069.000
1.926.362.500
1.891.540.374
1.862.768.652
1.826.329.321
1.784.487.400
1.750.228.991
1.704.182.856
1.685.589.481
1.685.050.702
1.671.487.808
1.655.375.446
1.627.579.089
1.618.837.284
1.565.901.361
1.553.383.951
1.547.280.743
1.520.286.620
1.516.920.317
1.493.238.666
1.456.400.000
1.452.297.107
1.443.756.650
1.438.744.976
1.399.143.715
1.388.298.752
1.375.735.707
1.374.033.799
1.365.200.000
1.346.118.995
1.342.085.000
1.338.949.625
1.309.943.642
1.308.500.559
1.307.578.467
1.304.808.598
1.304.089.850
1.303.102.041
1.302.863.500
1.293.885.100
1.284.052.500
1.274.311.095
1.266.171.921
1.264.114.954
1.263.262.200
1.242.396.616
2.463.324.958
1.041.366.216
2.181.499.365
2.616.145.040
3.227.987.876
3.624.351.511
2.849.965.104
1.495.229.499
2.474.074.979
3.193.137.477
2.062.884.047
6.467.136.812
3.821.109.913
1.738.883.574
1.542.386.722
2.734.539.099
1.525.127.352
3.039.283.157
2.917.546.540
-
223
1.228.486.931
36.186.605
1.606.910.067
2.652.625.820
213.513.175
538.293.160
802.285.500
1.868.235.626
2.103.797.978
1.348.950.550
3.593.952.631
4.073.360.816
2.499.436.770
335.175.527
2.892.889.281
833.537.953
-
7.308.167.598
3.145.617.951
1.323.776.794
193.901.500
385.226.386
1.893.257.917
11.555.701.831
3.464.461.060
231.659.400
814.961.000
2.840.508.736
-
1.241.202.062
1.239.371.187
1.237.207.378
1.227.426.451
1.204.308.593
1.197.559.260
1.191.676.119
1.186.605.367
1.185.168.110
1.172.618.703
5.385.047.687
1.162.240.577
1.158.792.770
1.153.499.125
1.146.225.117
1.130.112.783
1.120.548.266
1.112.000.000
1.108.423.978
1.098.373.517
1.081.319.027
1.078.330.088
1.076.177.100
1.074.998.867
1.069.508.784
1.067.498.081
1.038.207.289
1.021.012.604
1.014.979.490
2.540.718.336
1.007.160.000
1.006.402.597
-
3.597.563.953
2.250.336.637
5.617.613.066
5.845.050.425
1.524.823.401
9.562.547.247
4.581.552.682
1.476.516.597
2.329.324.560
7.486.637.156
4.544.299.199
3.779.921.750
3.662.073.093
3.449.367.309
3.031.600.000
2.872.726.538
2.843.381.385
2.641.052.182
2.398.048.037
2.387.434.509
2.228.418.220
2.129.237.718
1.969.958.200
1.965.965.884
1.935.354.250
1.831.495.173
1.827.788.974
1.751.625.021
1.744.698.143
1.732.850.195
1.728.027.113
1.647.606.839
1.626.502.294
1.620.369.713
1.603.392.086
1.602.276.537
1.576.866.872
1.559.347.916
1.542.220.000
1.529.869.941
1.526.829.758
1.497.700.449
1.450.753.780
1.437.330.500
1.426.485.322
1.420.253.520
1.399.908.405
224
3.178.045.919
972.506.501
3.019.376.877
1.179.585.357
1.589.459.835
2.839.889.073
514.777.413
3.950.053.400
3.553.774.585
3.579.361.323
2.470.484.807
824.400.000
1.052.676.903
800.496.512
1.556.187.492
3.135.301.628
1.006.670.603
365.907.981
451.652.500
-
5.158.500.000
5.874.025.179
2.970.473.923
1.308.833.944
64.193.836
3.402.783.337
2.274.052.849
2.882.657.790
2.786.169.563
2.608.023.428
565.889.000
-
219.603.171
67.173.605
11.304.610.085
1.277.959.890
3.771.380.616
485.311.229
1.842.514.783
349.810.000
3.514.854.787
298.983.478.801
966.402.954.746
1.328.098.364
1.311.987.335
1.295.136.379
1.286.614.487
1.278.325.989
1.278.053.328
1.266.985.194
1.245.554.693
1.232.000.000
1.225.000.000
1.177.255.870
1.175.805.000
1.088.888.791
1.080.121.621
1.066.072.000
1.054.806.581
1.000.260.425
221.821.278.737
671.547.809.580
49.222.870
796.140.373
2.101.584.000
932.273.208
13.757.496.312
3.402.124.236
3.291.534.903
2.658.174.704
1.986.381.619
1.692.572.902
1.622.250.787
1.488.800.000
1.453.142.000
1.339.628.287
1.324.707.215
1.280.032.025
1.245.319.065
1.173.370.733
1.152.643.807
1.061.011.577
1.056.048.190
1.023.500.962
1.007.564.200
238.349.318.767
510.818.427.275
1.549.775.690
2.643.436.648
10.085.000.309
1.719.005.793
3.783.313.211
3.890.225.015
374.635.882
10.732.970.777
3.951.742.036
3.828.660.400
3.800.000.000
3.479.265.454
2.672.305.333
2.420.237.854
2.174.619.556
1.791.370.916
1.775.405.181
1.739.951.980
1.698.870.474
1.571.610.812
1.470.946.656
1.465.150.000
1.439.525.673
1.337.410.792
225.157.434.164
513.941.954.943
705.906.928.717
379.094.478.654
359.729.912.075
229.496.865.663
1.672.309.883.463
1.050.642.288.234
870.548.339.350
743.438.820.606
1.738.807.471.659
1.199.017.880.471
985.166.163.658
788.822.497.852
Belum Difakturkan
3.805.395.793
1.775.265.920
46.796.705.229
225
31-07-2009
Rp
11.822.263.638
8.816.566.453
6.717.258.573
24.278.258.159
3.971.839.998
55.606.186.821
31-12-2008
Rp
11.789.186.411
9.316.438.359
10.679.810.775
26.417.693.668
3.094.558.698
61.297.687.911
31-12-2007
Rp
11.132.227.945
14.146.730.653
14.510.628.177
21.109.996.150
1.821.840.000
62.721.422.925
31-12-2006
Rp
11.122.510.102
12.278.013.573
16.180.731.808
10.785.315.062
1.535.664.000
51.902.234.545
Beban gaji dan insentif karyawan yang masih harus dibayar merupakan gaji karyawan
yang pada tanggal neraca belum dibayar dan pencadangan atas biaya insentif karyawan
berdasarkan surat keputusan Direksi.
Beban umum yang masih harus dibayar merupakan pengeluaran untuk kegiatan
operasional kantor yang pada tanggal neraca belum dibayar.
Beban pemeliharaan fisik yang masih harus dibayar merupakan pencadangan biaya tahun
berjalan yang akan dibayarkan pada masa pemeliharaan proyek.
Beban pihak ketiga lainnya yang masih harus dibayar merupakan hutang pembelian
barang-barang kebutuhan proyek yang pada tanggal neraca belum dibayar.
Hutang tantiem merupakan pencadangan tantiem Direksi dan Komisaris.
(lihat Catatan No.3l)
25. SURAT BERHARGA JANGKA MENENGAH
Merupakan saldo surat berharga jangka menengah per 31 Juli 2009, 31 Desember 2008,
2007 dan 2006 sebagai berikut :
226
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
30.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000
50.000.000.000
22.470.000.000
28.010.000.000
28.010.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
49.800.000.000
23.160.000.000
27.040.000.000
130.000.000.000
228.010.000.000
100.480.000.000
50.000.000.000
150.000.000.000
130.000.000.000
128.010.000.000
50.000.000.000
100.000.000.000
100.480.000.000
100.000.000.000
227
228
31-12-2008
Rp
255.024.195.659
25.596.434.822
15.696.472.352
366.329.964.816
Terdiri dari :
Jatuh tempo dalam satu
tahun:
Uang muka pemberi pekerjaan
(jasa konstruksi)
Uang muka konsumen (realty)
144.440.117.996
15.357.860.893
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
234.400.044.709
196.492.226.195
27.534.899.255
42.879.662.730
270.720.668.011
261.934.943.964
239.371.888.925
113.162.054.664
9.428.823.200
164.080.031.295
19.274.429.479
137.544.558.336
30.015.763.911
229
159.797.978.890
122.590.877.864
183.354.460.774
167.560.322.247
196.293.411.998
10.238.573.929
141.862.140.995
6.267.649.152
70.320.013.414
8.260.469.776
58.947.667.859
12.863.898.819
206.531.985.926
148.129.790.147
78.580.483.190
71.811.566.678
31-07-2009
Rp
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
679.203.000
784.210.454
1.463.413.454
1.463.413.454
-
31-12-2006
Rp
4.220.761.500
2.905.617.474
7.126.378.974
)(
5.662.965.520
1.463.413.454
b.
31-12-2008
Rp
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
250.000.000.000
3.000.000.000
247.000.000.000
247.000.000.000
230
31-07-2009
Rp
17.876.670.000
3.648.300.000
1.566.794.215
31-12-2008
Rp
1.573.594.215
31-12-2007
Rp
31-12-2006
Rp
1.427.029.215
1.363.784.215
936.118.499
8.794.140.076
518.112.212
-
297.349.393
459.276.386
166.746.492
3.762.953.736
158.997.042
476.991.132
32.822.022.790
4.652.398
2.096.358.825
4.652.398
2.347.304.434
333.293.672
6.103.769.247
231
31-07-2009
Rp
4.019.378.060
31-12-2008
Rp
8.738.026.998
31-12-2007
Rp
11.872.332.144
31-12-2006
Rp
16.180.731.808
341.474.845
4.360.852.905
307.767.568
9.045.794.566
341.614.118
12.213.946.262
222.387.187
16.403.118.995
Hutang beban pemeliharaan proyek merupakan cadangan biaya yang akan digunakan
selama masa pemeliharaan proyek konstruksi.
Hutang beban pembangunan fasilitas lingkungan merupakan cadangan biaya yang akan
digunakan untuk perbaikan fasilitas lingkungan proyek realty sampai diserahkan ke Pemda.
(lihat Catatan No.3l dan 3r)
31. MODAL SAHAM
Merupakan saldo modal disetor perusahaan dengan rincian sebagai berikut :
31-07-2009
Rp
Modal Dasar
800.000.000 saham,
nilai nominal @ Rp.500
setiap saham
Modal dalam portepel
Modal ditempatkan dan
disetor
400.000.000.000
290.000.000.000
110.000.000.000
31-12-2008
Rp
)(
400.000.000.000
290.000.000.000
110.000.000.000
31-12-2007
Rp
)(
31-12-2006
Rp
400.000.000.000
290.000.000.000
400.000.000.000
) ( 290.000.000.000
110.000.000.000
110.000.000.000
Berdasarkan RUPS LB tanggal 9 Desember 2003 dan akta notaris Nila Noordjamani
Soeyasa Besar, SH sebagai pengganti dari Imas Fatimah, SH notaris di Jakarta No.99
tanggal 23 Desember 2003 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Azazi Manusia dengan keputusan No. C-30255 HT.01.04.TH.2003 tanggal 31
Desember 2003, Modal Dasar perusahaan berubah dari sebelumnya Rp160.000.000.000
(seratus enam puluh milyar rupiah) menjadi Rp400.000.000.000 (empat ratus milyar
rupiah) terbagi atas 800.000.000 (delapan ratus juta) saham, masing-masing saham
dengan nilai nominal sebesar Rp500 (limaratus rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 220.000.000
(duaratus duapuluh juta) saham atau sebesar Rp110.000.000.000 (seratus sepuluh milyar
rupiah). Penambahan modal disetor tahun 2003 sebesar Rp70.000.000.000 (tujuh puluh
232
Lembar Saham
Prosentase (% )
Kepemilikan
Jumlah
Rp
112.200.000
51
56.100.000.000
107.800.000
220.000.000
49
100
53.900.000.000
110.000.000.000
1.855.083.410.553
7.498.574.449
30.497.364.179
1.893.079.349.181
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
3.825.752.126.641
11.393.402.529
96.523.353.898
3.933.668.883.068
3.134.824.267.538
10.287.602.346
73.009.153.504
3.218.121.023.388
2.378.590.426.767
9.946.303.864
49.572.057.731
2.438.108.788.362
Departemen P.U
Jumlah
Tahun 2009
(tujuh bulan)
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
Rp
561.525.890.305
561.525.890.305
446.320).905.553
446.320.905.553
233
140.588.738.440
140.588.738.440
2009
7
bulan
%
-
2008
2007
2006
14,58
14,58
14,24
14,24
5,91
5,91
Departemen P .U
IDB IND -118
PT Jasa Marga (Persero)
PT. P Samudera Palaran
Universitas Diponegoro
Pemerintah PropRIAU
BRR NAD NIAS
Departemen Agama
Depdiknas
Dirjend Bina Marga
Pemprov Kalsel
Badan Pusat Statistik
DPU Dirjen SDA
Pemda kab. Lebong
Bengkulu
PT Bio Farma (Persero)
Badan Pemeriksa
Keuangan
Dinas Kesehatan
Pemkab Paseer
PT. Bank Bukopin Tbk
PT Pelindo V (Persero)
PT. Pelindo II (Persero)
Cab. Teluk Bayur
Departemen Pertanian
PU Cipta Karya
PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Departemen Hankam
IDB
Dinas PU dan
Kimpraswil
Dinas PU Kutai
Kertanegara
Universitas Hassannuddin
Dinas PU CIPTA KARYA
KAB. MUSI BANYUASIN
DPU Prop Kepulauan Riau
PT. Indonesia Farma
(Persero) Tbk
Sekjen DPD RI
Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya Rokan Hulu
PP-WASKITA JO
Departemen Kimpraswil
DPU Kab. Karimun
RSUD MUARA Bungo
Dinas Pendidikan Prop.
Kepulauan Riau
Sekjen Deplu RI
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Seruyan
Pemda Muara Enim
Dinas Kesehatan Kab.
Musi Banyuasin
Universitas Padjajaran
Dinas PU Kab, Berau
Dinas PU CIPTA KARYA
MUARA ENIM 2009
PP-Wika-Sacna JO
Pemerintah Propinsi
Kalsel
Pelindo II (Persero)
Tahun 2008
Rp
148.488.398.534
117.036.453.070
89.743.355.765
75.090.123.077
61.181.883.509
55.563.903.577
55.142.147.948
53.977.228.966
41.979.686.848
39.876.668.228
34.693.825.573
27.520.193.393
27.237.449.301
561.525.890.305
446.320.905.553
140.588.738.440
177.051.137.493
147.668.093.966
33.167.550.000
-
34.069.504.302
47.566.748.403
14.635.035.140
23.987.918.981
14.808.302.125
14.148.160.909
7.994.911.818
-
25.730.661.786
23.629.915.367
35.902.442.815
23.597.996.184
55.608.101.225
14.414.893.675
23.422.409.252
20.898.687.971
17.305.151.092
16.643.547.192
15.763.025.127
14.322.714.223
32.855.845.318
-
4.869.599.782
-
13.721.864.390
12.136.272.727
11.848.809.000
51.890.638.182
-
11.811.002.680
61.363.771.818
9.402.347.216
9.313.833.564
9.142.796.817
9.094.354.400
8.769.174.386
8.718.531.341
8.433.750.255
8.300.252.664
8.201.805.461
8.174.225.520
7.572.947.053
210.010.900.325
-
105.145.156.694
-
7.506.292.896
7.144.678.162
34.095.737.428
5.429.191.951
4.764.733.809
12.428.655.455
4.524.015.199
4.043.863.600
3.969.481.051
3.784.170.000
3.607.536.966
8.762.921.486
10.486.431.943
12.363.817.418
3.591.710.177
2.808.214.103
61.978.006.259
42.822.277.327
234
Tahun 2007
Rp
Tahun 2006
Rp
- PT
8.913.306.901
2.691.004.892
2.504.520.220
2.301.710.296
1.984.200.565
1.795.613.884
1.752.574.495
45.391.818.182
6.701.988.831
-
9.476.363.636
11.893.420.272
16.779.148.194
-
591.067.220
550.000.000
402.401.642
-
80.609.692.183
107.373.638.272
11.075.247.451
76.989.394.381
63.723.636.363
61.933.774.000
51.426.895.454
43.901.012.074
37.799.652.541
35.137.484.299
33.631.668.080
17.582.727.273
142.404.727.727
23.627.232.201
25.244.880.246
10.346.099.154
57.629.444.545
119.162.039.665
-
31.993.441.819
31.676.873.284
83.255.184.771
29.173.401.818
28.476.873.545
27.748.570.909
23.782.553.636
22.660.585.943
18.805.733.117
17.600.636.364
15.925.862.766
15.290.636.364
13.730.156.363
10.919.563.636
10.849.580.000
9.096.285.455
25.911.818.181
9.944.771.499
5.896.109.091
14.331.818.182
36.168.089.210
37.984.751.818
8.376.495.454
-
1.824.545.455
11.623.636.364
18.964.432.698
15.136.272.727
22.490.570.423
-
8.884.710.909
8.447.976.294
76.836.598.890
26.114.812.648
8.112.306.820
7.624.266.064
7.594.363.636
23.623.310.000
12.963.453.118
-
53.698.339.417
-
7.583.354.545
5.660.960.000
5.294.117.920
4.922.727.273
11.886.384.545
1.243.070.136
-
4.578.593.165
4.093.522.498
10.004.565.857
-
7.304.801.887
-
3.694.545.455
3.052.630.302
2.194.729.400
18.561.799.697
12.912.367.100
1.520.426.320
11.289.465.258
1.301.000.622
918.115.009
7.997.959.251
874.768.973
849.608.393
7.349.785.454
14.631.901.735
235
504.346.364
93.239.484.966
45.256.363.636
30.904.945.454
41.071.954.999
38.603.598.492
34.831.711.988
29.107.803.931
27.658.608.862
30.590.267.166
24.045.454.546
24.836.363.636
24.143.092.727
20.514.155.822
20.128.251.968
18.030.211.818
23.565.886.511
18.544.000.000
17.378.947.273
14.149.510.726
13.855.322.063
17.814.885.455
15.104.933.086
14.545.454.550
14.383.181.689
13.321.358.669
12.455.146.364
12.318.275.638
11.504.914.363
12.887.821.818
10.156.672.727
10.044.546.363
11.137.441.978
11.078.029.794
10.984.190.909
16.246.085.456
6.825.384.545
9.996.934.302
9.891.500.000
5.628.534.545
9.024.818.182
5.599.959.090
5.349.956.344
4.511.698.514
8.464.896.803
7.884.000.000
5.540.020.805
3.327.941.756
4.625.702.639
2.708.106.109
2.373.317.049
1.538.893.230
1.182.118.182
774.490.910
755.884.090
576.915.490
480.670.860
430.731.820
121.048.363
19.525.215
18.181.818
15.000.000
4.056.308.521
3.958.977.003
3.333.534.414
2.613.536.031
1.987.238.303
1.733.018.856
1.665.772.727
1.548.978.475
501.641.790
422.117.898
192.910.900
126.837.273
41.071.954.999
38.603.598.492
34.831.711.988
30.590.267.166
24.045.454.546
23.565.886.511
18.544.000.000
17.378.947.273
14.149.510.726
13.855.322.063
13.321.358.669
12.455.146.364
12.318.275.638
11.504.914.363
236
11.137.441.978
11.078.029.794
10.984.190.909
9.996.934.302
9.891.500.000
9.024.818.182
8.464.896.803
7.884.000.000
5.540.020.805
4.625.702.639
4.056.308.521
3.958.977.003
3.333.534.414
2.613.536.031
1.987.238.303
1.733.018.856
1.665.772.727
1.548.978.475
501.641.790
422.117.898
192.910.900
126.837.273
41.071.954.999
1.219.234.374.585
2.341.681.679.851
1.970.183.533.502
1.093.433.087.299
1.726.573.835.484
5.631.407.116
23.504.429.165
1.755.709.671.765
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
2.930.062.567.137
8.509.925.546
38.146.656.947
2.976.719.149.630
2.218.838.486.997
7.470.709.684
32.410.887.305
2.258.720.083.986
3.560.283.665.773
8.749.120.616
79.276.202.848
3.648.308.989.237
237
5.153.948.770
4.983.106.909
2.803.877.816
2.504.262.204
2.021.057.318
2.010.216.164
1.996.072.881
1.884.527.996
1.865.487.377
1.496.690.735
1.458.802.477
958.683.486
928.898.013
801.016.262
776.208.248
754.241.038
645.693.353
621.269.721
532.204.741
490.559.504
456.103.572
421.841.830
360.477.358
271.204.021
265.287.406
156.164.880
121.458.306
113.039.848
59.161.730
46.571.455
7.460.199
(42.262.332)
(306.762.746)
(744.937.440)
(1.047.791.283)
(1.648.900.523)
-
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
7.072.781.044
3.411.136.633
(57.758.972)
1.254.376.857
4.434.701.252
7.412.479.030
2.345.534.041
1.448.612.929
955.667.043
447.147.803
1.096.442.074
160.788.313
895.269.197
262.493.434
9.045.555.597
2.326.445.097
1.084.912.022
826.925.597
835.758.508
414.995.860
2.124.582.351
1.437.533.872
2.181.608.268
13.119.152
12.589.359
16.473.985
6.533.459.675
951.296.005
(1.871.807.530)
(466.228.166)
2.403.497.887
2.151.924.330
1.555.853.756
1.524.513.133
1.038.836.025
963.993.260
892.450.616
755.221.334
682.863.941
370.000.000
185.022.307
137.484.670
100.000.000
43.291.241
21.355.113
11.089.759
9.414.600
5.015.823
3.816.845
2.701.272
2.070.511
580.514
(8.591.720)
(230.885.358)
(2.634.267.545)
-
238
763.114.422
214.733.002
200.233.222
790.387.763
7.398.385.175
236.152.905
1.728.950.820
59.113.259
1.009.890.376
318.114.906
52.270.110
35.521.878
17.591.359
5.722.542.997
1.144.761.131
(2.019.372.045)
66.262.107
370.317.579
663.761.688
827.500.274
1.035.000.855
1.265.203.905
702.629.108
345.292.051
2.748.080.229
791.761.645
1.195.733.972
374.568.258
5.061.622.731
211.516.363
725.985
1.038.022.693
135.849.466
353.889.979
46.671.478
1.052.919.450
(962.902.218)
224.292.298
23.944.553
1.100.936.322
85.727.982
47.968.350
19.510.750
9.196.577.061
991.826.454
7.019.515.226
65.182.817
360.752.532
738.914.499
941.415.198
6.321.893.369
203.666.071
7.709.393.673
23.638.482
664.840.517
255.058.583
620.580.457
1.539.754.253
745.283.425
42.398.631
33.174.941.294
66.594.142.644
(151.476.298)
1.168.896.020
818.853.678
596.903.716
20.109.025
(59.452.289)
(130.512.765)
(136.264.652)
(279.473.430)
(280.000.000)
(327.795.721)
(463.891.411)
(505.024.977)
(534.495.701)
(588.368.274)
(810.437.232)
(811.486.075)
(961.411.641)
(2.199.531.786)
29.586.251.363
375.387.104
707.330.848
1.514.656.078
93.702.150
(41.164.834)
3.175.558
1.120.220.321
1.059.467.935
(503.019.854)
283.704.136
18.416.712
43.350.655.359
Perusahaan JO
PP-Wijaya Karya JO
PP-Hutama Karya JO
Total Bangun Persada-PP JO
PP-Gorip-Airlangga JO
PP-Istaka Karya JO
PP- Khariasma Utama JO
PP-Lampiri JO
Hutama-PP-Agrabudi JO
Hutam-PP JO
PP-Mutiara Hitam JO
PP-Istaka JO
Handayani Gemacitra - PPJO
PP-Wika JO
PP-Teguh Raksa Jaya JO
PP-Hananan JO
PP-Indotek Engico
PP-Nindya Karya JO
PP-Istaka Karya JO
Sinohydro-CIC(PP-WK-HK-Waskita) JO
Kajima -PP JO
Kajima -PP JO
PP - Wijaya Karya JO
PP-Istaka-SAC JO
PP-Waskita Karya JO
PP-Brantas JO
PP-Mico Perkasa JO
PP-Teknik Umum JO
PP-Wijaya Karya JO
PP-Hutama JO
239
Persentase
Status
51% : 49%
51% : 49%
51% : 49%
65% : 17,5%:17,5%
50% : 50%
99,5%: 0,5%
70% : 30 %
31,25% : 37,50% : 31,25%
50% : 50%
51%: 49%
58% : 42%
51% : 49%
51% : 49%
99% : 1%
55% : 45%
50% : 50%
51% : 49%
52% : 48%
75% : 25%
80% : 20%
80% : 20%
51,22% : 48,78 %
30% : 40% : 30%
60% : 40%
99% : 1%
60% : 40%
90% :10%
51% : 49%
51% : 49%
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Selesai
Selesai
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Berjalan
240
51% : 49%
98% :2%
50% : 50%
51% : 49%
51% : 49%
60% : 40%
33,75% : 32,5%: 33,75%
29% : 42% : 29%
51% : 49%
31,25% :37,5% : 31,25%
56% : 30 % : 15 %
55% : 45%
55% : 45%
35% : 30% : 35%
55% : 45%
34% : 33% :33%
99% : 1%
55% : 45%
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Berjalan
Selesai
Selesai
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Berjalan
Selesai
Berjalan
55% : 45%
60% : 40%
50% : 50%
51% : 49%
55% : 45%
80% : 20%
60% : 40%
34% : 33% : 33%
55% : 45%
99% : 1%
99% : 1%
66% :17% :17%
40% :60%
60% : 40%
60% : 40%
99% : 1%
Selesai
Berjalan
Berjalan
Selesai
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
Berjalan
Selesai
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Selesai
Selesai
Berjalan
Selesai
Berjalan
Selesai
Selesai
Selesai
Selesai
40.069.371.676
11.921.181.047
637.544.163
1.975.649.207
54.603.746.093
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
63.523.463.453
16.951.061.315
1.070.622.448
2.547.646.282
84.092.793.498
alat
56.841.235.657
15.734.813.858
1.051.291.354
2.153.362.160
75.780.703.029
tulis
kantor,
49.848.798.446
16.750.706.602
1.040.864.071
1.946.114.512
69.586.483.631
listrik,
telepon,
Beban penyusutan merupakan biaya penyusutan aset tetap yang dipergunakan oleh Kantor
Pusat.
Beban pemasaran merupakan pengeluaran untuk biaya promosi, biaya tender dan pra
tender, biaya pengembangan usaha.
(lihat Catatan No.3r, 17 dan No.20)
36. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Merupakan pendapatan (beban) lain-lain tahun Tahun 2009 (tujuh bulan), 2008, 2007dan
2006 terdiri dari:
Tahun 2009
(tujuh bulan)
Rp
Jasa giro
Bunga deposito
Amortisasi laba
ditangguhkan (lihat
Catatan No. 28)
Laba selisih kurs-bersih
Keuntungan refinacing
Dividen
Pemulihan piutang
Pendapatan Reksadana
Menara Oriental
Beban Administrasi
dan Provisi Bank
Beban Penyisihan
Piutang (lihat Catatan
No.7)
Beban Amortisasi Discount
EMBO
Rugi selisih kurs bersih
Beban Bunga
Selisih SKP
Lain-lain bersih
Jumlah
Tahun 2008
Tahun 2007
Tahun 2006
Rp
Rp
Rp
629.320.784
1.596.889.396
1.320.536.646
1.742.445.801
1.238.696.790
983.658.208
930.755.859
446.765.676
1.048.157.921
3.633.533.720
4.450.000.000
158.997.042
1.798.071.101
798.730.759
261.432.621
-
317.994.090
257.122.040
-
317.994.090
12.952.223.591
41.090.594
429.285.950
-
6.749.962.397
)(
12.689.191.359 )(
8.731.072.471
)(
6.785.333.748
2.540.299.805
)(
5.404.581.264 )(
5.903.545.909
)(
5.037.165.903
1.089.793.082
46.067.761.917
2.035.143.707
408.255.117
46.716.803.970
(
)
)(
)(
1.405.000.000 )(
69.738.654.195 )(
6.292.113.127 )
342.540.245
89.106.785.730 )(
1.405.000.000
)(
(
)(
1.405.000.000
51.184.130
45.943.628.233
2.406.630.010
46.510.826.264
)
)
)
(
(
(
(
)(
50.607.870.956
12.611.182
63.837.407.026
(
)(
241
)
)
2006
242
243
Transaksi
Giro / tabungan
Giro / tabungan
Giro / tabungan
Giro / tabungan
Giro, pinjaman, bunga
Giro, pinjaman, bunga
Giro, pinjaman, bunga
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Dirjen Pajak
Dirjen Perhubungan Darat Bajoe
Dirjen Sumber Daya Air - Kali Opak
Dirjend Pengairan Departemen PU
Disperindag Pemkot Palembang
Disperindag Pemkot Surabaya
Dispora Propinsi Riau
DPJ Jawa Timur Wilayah II
DPRD Makasar
DPU Cipta Karya - Infrst. Persampahan & Sanitasi
IAIN Raden Fatah Palembang
Kasatker Non Vertikal Tertentu
Kasubdir Penataan Lingkungan Wil 1
Kejaksaan Agung RI
Kementrian Negara Perumahan Rakyat
Kementrian Pemuda dan Olahraga
Kimpraswil Prop. Kalsel
Komisi Pemilu
KPP Pekalongan
Mahkamah Agung RI
Mahkamah Konstitusi RI
Pemda DKI Dinas Perumahan
Pemda Kab Lebak
Pemda Kab Muara Enim
Pemda Kab Siak
Pemda Kab Sleman
Pemda Kab. Banyuasin
Pemda Kab. Bone
Pemda Kab. Kutai Timur
Pemda Kab. Seuyan
Pemda Kabupaten Sleman
Pemda Lampung
Pemda Makasar
Pemda Martapura
Pemda Muara Enim
Pemda Samarinda
Pemda Tk I Kalsel
Pemda Tk I NAD
Pemda Tk II Aceh Utara
Pemda Tk II Bantul
Pemda Tk II Bulukumba
Pemda Tk II Kabupaten Bone
Pemda Tk II Musi Banyuasin
Pemda Watampone
Pemerintah Kota Padang Panjang
Pemkab Badung
Pemkab Bontang
Pemkab Klungkung Bali
Pemkab Kutai Timur
Pemkab Nias
Pemkab Rokanhulu
Pemkab Sekayu
Pemkot Surabaya
Pemprop DIY
Pemprop Kaltim
Perum Bulog
PLTA Wonorejo
RS DR Wahidin
RSU Dr. Cipto Mangunkusumo
RSUD Muara Bungo
RSUD Tarakan Prop DKI Jakarta
RSUD Ulin Banjarmasin
RSUP Muhammad Husin
Sekjend MPR RI
Sekretariat Negara RI
UIN Makasar
UIN Syarif Hidayatullah
Universitas Hasanuddin Makassar
Universitas Padjajaran
Universitas Pattimura
244
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Badan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Jasa
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Badan Pemerintahan
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama/terkait
Penyertaan Modal
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama
Pemegang saham sama/terkait
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
245
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi
Pemasok
Pemasok
Pemasok
Pemasok
Pemasok
Pemasok
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
Piutang, hutang, laba
JO Jln Cibaliung C
JO Jln Ladia Galaska
JO Jln M Beliti-M Kelingi
JO Jln MERR II C Surabaya
JO Jln Nabire
JO Jln Pelaihari - Kp Asam-asam
JO Karawang Bypass
JO Karebe
JO Kota Cassablanca
JO Kuala Namu
JO LNG Tangguh
JO Lower Solo
JO Madya Tenggarong Kutai
JO Malaka
JO Maros
JO Medan Flood Control
JO Mediterania
JO Menara 7 Gading
JO Mojosari
JO Pajak Kuner
JO Pel Ulee Lheue Aceh
JO Pelabuhan Ikan Muara Baru
JO Perdagangan
JO PP ABL
JO PP Abun Sendi
JO PP Fajar Cipunegara
JO PP-Tifa
JO Proyek Alkes Karimun
JO Proyek Bozem
JO Proyek Gd Teater Pekanbaru
JO Proyek Jembatan OP40
JO Proyek Karantina Pertanian (Haruman)
JO RSCM
JO RSUD Mojokerto
JO RSUD Pekalongan
JO Sei Gergaji
JO Sei Ular
JO Stadion Samarinda
JO Stasiun Rumah Pompa Siak PKU
JO Suramadu
JO Teaching Hospital UNAIR
JO Tebing Sungai Musi
JO Tribune B Komplek B Stadion
JO Unsyiah Aceh
JO Waduk Panohan
JO West Rumbia Lampung
JO Wika Patra Graha
PT Asuransi Jasindo (Persero)
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Penyertaan Modal
Pemegang saham sama
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Piutang, hutang,
Beban asuransi
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
laba
Tidak ada perbedaan kebijakan harga dan syarat transaksi antara pihak hubungan istimewa
dan pihak ketiga.
Bank
Juli 2009
2008
2007
2006
2009
2008
2007
2006
Rp
Rp
Rp
Rp
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT BPD Riau
PT BPD Jatim
PT Bank Tabungan Negara Tbk
US Dollar
14.844.497.325
4.794.917.664
1.077.999.635
1.184.388.599
4.680.739.130
7.399.095
30.050.900
942.529.279
6.339.060.323
3.164.322.459
1.230.129.190
436.959.040
91.219.830
7.445.603
28.254.199
38.919.568
11.281.572.049
7.430.174.622
1.447.742.826
127.148.500
38.180.069
31.229.996
27.281.189
4.688.005
2.481.247.524
1.941.099.667
9.213.911.375
10.656.769
491.729.321
17.931.520
26.146.411
4.818.446
0,41
0,13
0,03
0,03
0,13
0,00
0,00
0,03
0,23
0,11
0,04
0,02
0,00
0,00
0,00
0,00
0,54
0,35
0,07
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
0,13
0,10
0,47
0,00
0,02
0,00
0,00
0,00
300.764.381
4.180.616.159
1.578.268.737
266.165.948
0,01
0,15
0,08
0,01
27.863.286.008
15.516.926.371
21.966.285.993
14.453.706.981
0,55
1,05
Jumlah
0,77
0,73
246
Juli 2009
2008
Rp
Rp
JO Stadion Samarinda
JO Episentrum Bakrie
JO Bandara Kuala Namu
JO LNG Tangguh
JO Dam Karebe K3A
JO Sebuku
JO PP TIFA
JO Irigasi Ponre-ponre
JO Jembt Simanggaris-Malinau
JO Pelabuhan Ikan Muara Baru
JO RSCM
JO Suramadu
JO Jembt. Btg Hari II
JO ITC Cempaka Mas
JO M 7 Gading-Paladian Park
JO Ged. Dirjen SDA PU
JO Pusdiklat Pemda Kaltim
JO RSUD Pekalongan
2007
2006
Rp
-
11.162.981.432
-
7.583.147.447
17.305.728.046
4.545.454.544
11.502.378.024
5.349.910.414
2.270.526.596
1.992.395.461
1.433.399.962
1.763.219.636
2.860.436.399
6.465.680.655
3.550.147.557
3.463.841.215
2.208.855.735
1.155.169.936
7.281.690.064
4.292.169.038
810.115.238
597.631.076
2.292.829.091
459.820.596
393.445.512
23.215.548.093
944.927.890
Rp
-
459.820.593
2008
2007
2006
0,42
0,38
0,37
0,35
0,28
0,25
0,24
0,22
0,18
0,12
0,16
0,13
0,11
0,09
0,07
0,07
0,07
0,06
0,06
0,05
0,05
0,04
0,02
0,01
0,01
0,40
0,27
0,62
0,83
0,03
0,08
0,07
0,05
0,06
0,08
0,02
-
0,02
0,55
0,14
0,04
0,02
-
0,23
0,27
0,37
0,22
0,03
-
0,23
0,13
0,12
0,08
0,04
0,11
0,18
0,07
0,83
0,32
0,27
0,09
0,07
1,11
0,22
-
0,05
0,03
0,01
0,01
0,01
0,01
0,04
0,29
0,01
0,11
2.413.237.325
3.692.509.978
-
1.441.219.848
17.428.789.193
6.626.960.931
5.645.566.572
1.985.709.375
1.469.273.452
21.788.237.258
4.364.337.274
1.083.387.056
712.223.371
297.773.021
183.043.317
126.917.123
108.940.839
760.703.715
5.665.090.910
2009
108.940.839
2.188.295.454
2.085.493.820
986.649.814
135.089.009.841
87.268.219.348
57.772.473.715
61.483.877.672
3,81
Juli 2009
2008
2007
2006
2009
0,11
0,05
3,11
2,76
3,13
2008
2007
2006
Rp
Rp
Rp
Rp
11.748.981.782
8.980.498.576
8.470.510.078
7.351.212.149
6.220.789.389
5.186.392.421
3.776.656.180
3.217.004.075
2.886.138.401
2.545.329.862
2.504.262.205
2.427.147.476
2.349.915.700
2.207.405.680
2.080.544.368
2.041.723.457
1.971.810.085
1.966.173.016
19.355.744.528
9.448.293.835
14.177.646.620
7.442.124.218
9.440.541.351
4.277.923.797
10.864.880.271
38.775.653.736
0,33
0,25
0,24
0,20
0,17
0,14
0,11
0,09
0,08
0,07
0,07
0,07
0,07
0,06
0,06
0,06
0,05
0,05
0,70
0,34
0,15
0,14
0,15
0,05
0,01
0,03
0,05
0,03
0,08
0,11
0,05
0,08
0,04
0,68
0,35
0,52
0,00
0,11
0,01
0,14
0,24
0,02
0,48
1,97
0,74
0,15
0,36
-
3.888.407.568
4.121.844.155
1.258.061.932
262.493.434
774.590.760
1.373.188.622
776.811.203
2.207.405.680
3.128.335.651
1.254.376.857
2.195.778.949
1.155.648.778
31.711.297
2.225.776.667
14.572.385.391
2.943.416.857
5.000.143.181
2.943.416.857
7.019.515.226
214.733.002
318.114.906
247
1.511.685.640
1.391.663.507
1.271.574.740
1.260.060.874
1.223.000.529
1.113.242.877
1.068.802.476
1.033.490.513
989.150.680
920.701.886
900.321.768
894.084.736
838.930.982
822.587.166
816.866.526
792.643.684
741.248.987
688.751.891
619.615.444
599.181.359
597.444.582
533.801.723
524.141.248
311.646.218
305.837.780
283.704.136
245.619.338
230.558.848
217.036.433
190.348.257
179.061.359
153.707.509
133.798.002
108.788.665
59.161.730
52.567.713
51.493.923
24.956.282
-
1.511.685.637
1.734.673.841
787.189.397
529.263.134
955.667.043
1.113.242.877
962.477.314
1.433.490.513
447.147.803
920.701.886
1.511.685.637
250.637.780
59.113.259
1.326.432.828
2.421.196.889
1.113.242.877
200.233.222
1.050.121.379
2.158.346.007
1.431.226.868
707.330.848
847.522.702
832.760.442
800.851.224
203.666.071
3.739.268.228
382.256.138
1.069.615.444
1.006.846.902
389.995.856
533.801.723
795.243.339
493.443.668
305.837.780
283.704.136
238.067.345
1.787.585.280
763.114.422
663.761.688
3.047.472.189
1.275.721.423
217.036.433
2.300.886.700
362.585.587
153.707.509
2.383.151.002
100.000.000
453.889.980
1.706.619.103
160.788.313
838.930.982
955.760.036
150.269.197
360.752.532
2.791.360.986
533.801.723
164.234.587
558.939.269
2.496.482.970
283.704.136
397.779.108
610.401.601
370.317.579
13.119.150
151.493.923
12.589.359
46.358.611.017
2.433.966.518
1.501.391.245
603.521.364
230.558.848
116.957.500
28.181.311
9.414.600
52.785.663
-
45.225.663.580
2.433.966.518
1.501.391.245
603.521.364
374.568.258
791.761.645
111.516.364
818.853.678
595.397.623
459.398.229
132.207.224
114.338.569
5.120.703
-
183.418.888
1.204.779.211
283.704.136
255.058.583
85.727.981
287.602.687
47.968.351
48.197.571.835
3.238.910.565
1.501.391.245
603.521.364
23.638.482
-
947.853.413
96.747.210
526.262.010
2.628.938.940
2.199.531.876
1.434.184.555
1.130.221.448
1.026.374.949
904.786.075
661.640.951
615.336.756
542.837.134
280.000.000
279.473.430
167.353.189
166.924.623
125.922.891
45.000.000
0,04
0,04
0,04
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
0,05
0,06
0,03
0,02
0,03
0,04
0,03
0,05
0,02
0,03
0,01
0,03
0,03
0,01
0,13
0,01
0,04
0,04
0,01
0,02
0,03
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
0,08
0,01
0,01
0,09
0,00
0,00
0,01
0,00
1,67
0,09
0,05
0,02
0,01
0,00
0,00
0,00
0,07
0,01
0,00
0,06
0,05
0,01
0,05
0,07
0,04
0,04
0,09
0,04
0,03
0,15
0,03
0,01
0,03
0,01
0,02
0,02
0,08
0,03
0,02
0,00
2,15
0,12
0,07
0,03
0,02
0,04
0,01
0,04
0,03
0,02
0,01
0,01
0,00
-
0,12
0,11
0,02
0,04
0,04
0,01
0,06
0,14
0,13
0,01
0,06
0,01
0,01
0,00
0,01
0,00
2,44
0,16
0,08
0,03
0,00
0,05
0,00
0,03
0,13
0,11
0,07
0,06
0,05
0,05
0,03
0,03
0,03
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
101.633.774.911
134.195.446.347
116.403.635.341
155.659.904.289
2,83
4,83
5,58
7,87
236.722.784.752
221.463.665.695
174.176.109.056
217.143.781.961
6,64
7,94
8,34
11,00
248
Kimpraswil
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dinas PU Pemkab Kukar
Dirjen Non Vertikal Tertentu Jl
Ditjen Pengairan Dept PU
Universitas Alaiudin Makasar
PT. Garuda Indonesia
PP - Tifa KSO
PT. Bio Farma (Persero)
PT Pelindo II (Persero)
Departement PU Dirjen SDA
PT Pelindo (Persero)
Ditjen SDA - Kali Opak
Universitas Diponegoro
Departemen Agama RI
Departemen kehutanan
Asisten Logistik Kasad
PP-Waskita Joint Operation
PP - Wika - Sacna JO
Sekjend Deplu RI
Pemda Kalimantan Selatan
PP-TOA Corporation JO
Dispora Propinsi Riau
Perum Bulog
Bank Bukopin
Dinas PU Pemkab. Karimun
NK - PP - MURNI JO
BPS
PT. Indofarma (Persero)
PT BTN (Persero)
Pej Pelaks. Tek Pem Ktr Bone
RSUD Muara Bungo
Dinas PU Kab Seruyan
DPD RI
Depdiknas Dikti Uv Hasanudin
Adhi - Wika - DGI KSO
Depkominfo
PT Pelindo III (Persero)
Departement Pertanian
Pemda Kab Muara Enim
DPU Cipta K Pemkab Mura
Pemkab Lebak RSUD Ajidarmo
Developer Patria Park
Pemprov Kaltim
Pemda Kabupaten Sleman
BRR NAD Nias
PP - Wika JO
Hutama - PP Konsorsium
Departemen Perdagangan
BPD DIY
Pemda Kab Lebak
Dihub Propinsi Riau
BPKP Propinsi DIY
Pemko Padang Panjang
Sekjend MK RI
PT Waskita Karya (Persero)
Satker TNI AU BRR NAD-Nias
Pemda Tk II Kabupaten Bone
Juli 2009
Tagihan Bruto
Departemen Kimpraswil
Dep PU Dirjend Bina marga Jl
dan Jemb Kal-Sel
UIN Makasar
DPU Dirjend Sumber Daya Air
Departemen Pekerjaan Umum
2007
2009
2006
2008
2007
2006
Rp
Rp
Rp
Rp
16.816.111.596
11.906.763.636
9.380.853.080
6.250.509.326
6.711.514.486
5.003.687.000
3.350.000.000
3.015.175.764
2.876.617.909
2.687.513.329
2.648.231.282
2.556.236.954
2.321.371.329
2.311.751.282
2.288.181.816
2.230.448.500
2.180.722.722
2.102.338.188
1.852.528.750
1.849.000.000
1.529.492.262
1.426.198.378
1.262.244.013
1.166.825.571
1.123.322.728
1.063.599.005
1.043.271.019
925.008.585
896.349.090
793.166.550
399.743.448
264.085.182
256.475.780
241.305.684
176.401.773
114.555.515
89.433.000
16.219.730.045
7.798.744.278
9.104.520.436
5.105.508.624
34.678.966
25.138.526.095
2.227.820.158
12.936.908.330
699.870.576
0,47
0,33
0,26
0,17
0,19
0,14
0,09
0,08
0,08
0,07
0,07
0,07
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,05
0,05
0,04
0,04
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,58
0,28
0,33
0,18
0,00
0,12
0,10
0,06
0,21
0,02
0,08
0,15
0,06
0,06
0,09
0,04
0,05
0,02
0,04
0,01
0,01
0,18
0,08
0,02
0,02
0,01
0,00
1,20
0,11
0,04
0,05
0,17
0,08
0,03
0,06
0,06
0,06
0,04
0,03
0,01
0,22
0,19
0,18
0,06
0,06
0,04
0,04
0,04
0,03
0,02
0,02
0,00
0,00
-
0,66
0,04
0,25
0,20
0,08
0,07
0,16
0,06
0,04
0,04
0,14
0,05
0,00
0,04
0,07
=
2,84
0,03
1,93
755.476.053
3.350.000.000
2.918.092.688
1.761.885.320
1.144.759.336
5.856.635.260
-
579.735.366
-
2.180.722.722
4.196.464.920
1.607.827.272
1.665.116.785
2.436.542.650
1.166.825.571
1.326.722.728
673.238.873
980.100.559
3.546.226.059
1.753.324.802
726.013.555
4.955.759.818
-
3.854.477.273
1.607.289.267
1.358.960.226
1.297.250.000
1.262.244.013
1.166.825.571
3.127.469.412
922.231.992
732.437.207
351.336.726
399.743.448
-
4.990.185.721
2.230.448.500
504.057.678
444.485.500
269.399.442
94.887.449
306.850.512
4.594.232.994
3.953.302.397
3.812.065.589
1.272.550.000
1.181.361.637
840.572.071
838.957.411
738.095.205
692.181.818
361.363.637
325.000.000
83.318.069
48.053.293
103.111.034.532
78.247.637.527
Juli 2009
2008
PT PLN (Persero)
Jumlah
2008
1.166.825.571
752.443.693
-
707.407.911
1.379.680.885
59.578.963.402
583.728.343
37.541.622.035
= 2,83
2007
2006
590.361.135
-
Rp
Rp
Rp
120.147.198.781
69.124.271.287
22.246.990.455
34.115.972.169
33.967.974.000
31.795.546.352
27.653.831.921
17.005.260.930
2.735.791.773
-
930.451.961
-
12.119.789
-
2009
Rp
35.347.666.569
-
2,80
2008
2007
2006
3,35
2,48
1,06
1,79
0,95
0,95
0,89
0,77
0,61
-
249
23.713.625.897
23.422.409.252
20.750.218.329
18.752.996.995
17.305.151.092
16.004.264.691
11.651.511.572
20.882.605.621
4.608.716.200
11.683.774.000
14.946.857.870
14.609.965.592
13.415.629.711
13.373.060.222
11.581.070.839
11.430.628.848
9.124.167.010
9.020.021.694
8.929.113.724
8.178.767.731
7.690.990.878
6.755.152.222
5.881.167.645
5.812.917.064
0,66
0,65
0,58
0,52
0,48
0,45
0,42
0,75
0,17
0,42
0,27
0,03
-
0,24
-
0,42
0,41
0,37
0,37
0,32
0,32
0,25
0,25
0,25
0,14
0,50
0,00
0,37
0,18
0,63
0,34
0,20
0,28
0,23
-
0,23
0,21
0,19
0,16
0,16
0,06
0,16
0,14
0,11
0,11
0,21
0,11
0,11
0,10
0,09
0,09
0,09
0,07
0,13
0,22
0,00
0,12
0,28
0,05
0,03
0,91
0,01
-
0,34
-
0,06
0,06
0,05
0,05
0,05
0,04
0,07
0,05
0,09
-
0,03
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,03
0,01
-
0,12
-
0,01
0,00
0,00
-
0,01
0,34
0,23
0,14
0,14
0,14
0,12
0,10
0,07
0,07
0,07
0,06
0,06
0,04
0,04
0,03
0,02
0,02
0,19
0,06
0,18
0,08
0,16
0,05
0,03
0,01
0,12
0,09
-
5.679.982.411
701.124.428
-
4.828.139.285
-
3.900.728.670
13.916.520.223
42.923.600
10.410.134.128
13.142.353.378
5.482.700.491
7.228.676.197
4.629.535.779
4.959.632.673
4.167.123.066
1.708.936.727
5.785.798.098
5.078.807.620
4.043.863.600
3.939.619.166
7.408.579.864
3.835.130.728
3.799.712.001
3.717.268.504
3.347.584.144
3.229.750.000
3.114.550.910
2.434.984.818
3.566.210.723
6.258.873.019
102.114.905
3.432.689.107
2.301.710.296
1.998.686.184
1.906.639.398
1.752.574.495
1.637.997.871
1.259.892.493
1.906.639.398
1.259.892.493
921.205.297
550.000.000
522.601.728
450.002.790
406.779.090
299.676.345
195.540.565
921.205.297
184.121.120
175.093.794
16.228.137
184.121.120
636.272.613
19.083.808.299
306.421.373
7.759.980.711
1.506.478.665
1.906.639.398
-
406.779.090
2.547.463.611
6.659.017.986
282.174.535
-
9.340.925.940
6.329.262.528
4.007.595.174
3.953.724.936
3.892.829.092
3.476.072.753
2.672.173.794
2.005.473.301
1.957.885.437
1.838.766.955
1.682.124.912
1.557.881.275
1.143.508.277
975.765.455
700.000.000
664.736.414
639.482.272
639.482.272
538.178.749
7.080.274.618
0,02
0,34
437.104.868
0,02
4.007.595.174
-
1.321.598.599
3.792.976.202
1.682.124.912
3.327.941.756
975.765.455
250
2.354.555.861
-
1.682.124.912
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
1.976.297.000
28.554.942.139
2.744.999.692
2.217.466.458
1.750.358.273
861.296.111
851.368.318
621.432.773
296.372.873
17.938.059
1.379.733
0,56
0,52
0,10
1,45
0,13
0,11
0,08
0,04
0,04
0,03
0,01
0,00
0,00
0,03
0,10
0,62
0,45
0,35
0,34
0,32
0,31
0,12
0,12
689.608.138
1.943.209.044
12.137.825.072
8.960.594.923
6.883.485.763
6.679.109.548
6.230.080.550
6.140.096.978
2.436.594.916
2.275.868.088
2.016.460.606
1.987.238.303
750.000.000
639.482.272
463.931.362
421.524.011
219.635.017
129.600.000
0,02
0,02
0,01
0,01
126.837.273
0,01
245.013.492.291
132.445.815.198
152.928.336.421
8,80
6,30
572.693.099.585
15,97
Juli 2009
2008
2007
2006
2009
Rp
Rp
Rp
Rp
11.029.143.550
1.554.912.894
54.037.245.701
11.185.787.522
2.745.265.793
2.793.986.568
110.114.302
34.509.099.946
659.445.116
3.772.255.051
921.700.863
111.987.540
17.770.614.670
2.899.500.000
-
20.670.114.670
Juli 2009
Rp
Hutang Usaha JO
JO RS Airlangga
JO Jatigede
JO Stadion Kutai Tenggarong
JO RSUD Mojokerto
JO Sei Ular
JO Cibaliung Cikeusik (AK-5)
JO Pusat Tek & Met Karantina
JO Jembatan Perawang
JO Ged. Theater Pekanbaru
JO CBD Ciledug
JO STIS OTISTA (BPS)
JO Pompa PKU
JO Kuala Namu
JO Malaka
JO Irigasi BTG Angkola
11.789.165.703
10.819.422.988
17.389.279.345
14.168.717.260
4.539.166.635
677.787.305
665.413.207
553.719.353
424.973.658
389.599.910
123.700.656
110.973.852
57.454.151
17.045.394
-
4.327.258.670
19.162.441.352
200.836.198
1.621.988.483
81.245.196
6.504.234
0,56
0,09
0,47
0,07
2,29
0,47
0,12
0,16
0,01
1,95
0,04
0,21
0,05
0,01
0,26
1,13
0,01
0,10
0,00
0,00
1,5
0,65
3,42
2,43
2008
Rp
2007
Rp
2006
Rp
2009
%
2008
%
2007
%
0,55
0,44
0,14
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
0,81
0,12
0,03
0,02
0,01
0,01
0,00
0,00
0,29
347.337.578
123.700.656
110.973.852
17.045.394
6.868.700.692
-
1.554.707.949
361.527.269
-
44.390.652.110
5.424.362.220
460.916.578
2006
25.400.274.133
7,75
2007
42.878.589.386
0,04
0,03
2008
80.552.355.460
19.053.245.252
2.890.266.104
665.413.207
553.719.353
0,10
0,10
0,09
0,02
2,51
0,31
0,03
2006
%
251
Sub Jumlah
Penjualan
39.117.830.726
Juli 2009
Rp
212.153.146
88.427.515
2.851.034.544
2.362.980.045
2.058.584.802
1.997.820.204
629.901.574
326.461.034
30.630.402.088
52.492.746.787
10.226.782.203
2008
2007
2006
0,01
0,01
-
0,17
0,14
0,12
0,12
0,04
0,02
1,21
1,29
2,98
0,61
2009
2008
2007
2006
Rp
Rp
Rp
148.488.398.534
117.036.453.070
89.743.355.765
75.090.123.077
61.181.883.509
55.563.903.577
55.142.147.948
53.977.228.966
41.979.686.848
39.876.668.228
34.693.825.573
27.520.193.393
27.237.449.301
25.730.661.786
23.629.915.367
23.597.996.184
561.525.890.305
446.320.905.553
140.588.738.440
177.051.137.493
34.069.504.302
14.808.302.125
147.668.093.966
47.566.748.403
14.635.035.140
23.987.918.981
7,84
6,18
4,74
3,97
3,23
2,94
2,91
2,85
2,22
2,11
1,83
1,45
1,44
1,36
1,25
1,25
14,27
4,50
3,75
0,84
0,91
1,41
13,87
1,06
1,48
0,45
0,75
0,45
5,77
0,61
0,58
0,33
-
23.422.409.252
20.898.687.971
17.305.151.092
1,24
1,10
0,91
16.643.547.192
15.763.025.127
14.322.714.223
32.855.845.318
4.869.599.782
0,88
0,83
0,76
0,84
-
0,15
-
0,72
0,64
0,63
0,62
0,50
0,49
1,32
-
1,91
-
33.167.550.000
-
35.902.442.815
55.608.101.225
14.414.893.675
14.148.160.909
7.994.911.818
61.363.771.818
9.142.796.817
0,48
9.094.354.400
0,48
8.769.174.386
8.718.531.341
0,46
0,46
8.433.750.255
8.300.252.664
8.201.805.461
8.174.225.520
7.572.947.053
105.145.156.694
0,45
0,44
0,43
0,43
0,40
5,34
-
4,31
-
0,40
0,38
0,87
12.428.655.455
0,29
0,25
0,24
0,21
0,21
0,39
-
0,20
0,19
0,19
0,15
0,14
0,22
1,58
-
0,33
1,33
-
0,51
0,37
-
7.506.292.896
7.144.678.162
5.429.191.951
51.890.638.182
210.010.900.325
34.095.737.428
-
13.721.864.390
12.136.272.727
11.848.809.000
11.811.002.680
9.402.347.216
9.313.833.564
4.764.733.809
4.524.015.199
4.043.863.600
3.969.481.051
3.784.170.000
3.607.536.966
3.591.710.177
2.808.214.103
2.691.004.892
8.762.921.486
61.978.006.259
10.486.431.943
42.822.277.327
12.363.817.418
8.913.306.901
252
45.391.818.182
9.476.363.636
1.795.613.884
1.752.574.495
591.067.220
6.701.988.831
11.893.420.272
16.779.148.194
550.000.000
402.401.642
80.609.692.183
76.989.394.381
107.373.638.272
-
11.075.247.451
63.723.636.363
61.933.774.000
51.426.895.454
43.901.012.074
37.799.652.541
35.137.484.299
33.631.668.080
31.993.441.819
17.582.727.273
57.629.444.545
142.404.727.727
23.627.232.201
25.244.880.246
10.346.099.154
-
119.162.039.665
31.676.873.284
2.504.520.220
2.301.710.296
0,13
0,12
1,15
0,29
0,10
0,09
0,09
0,03
0,17
-
0,37
0,52
-
0,03
0,02
-
2,05
1,96
3,34
-
0,45
-
1,62
1,57
1,31
1,12
0,96
0,89
0,85
0,81
0,55
4,43
0,73
0,78
0,32
-
2,36
4,89
-
83.255.184.771
0,81
2,59
29.173.401.818
28.476.873.545
27.748.570.909
23.782.553.636
22.660.585.943
18.805.733.117
17.600.636.364
15.925.862.766
15.290.636.364
13.730.156.363
10.919.563.636
10.849.580.000
9.096.285.455
8.884.710.909
8.447.976.294
8.112.306.820
7.624.266.064
7.594.363.636
7.583.354.545
5.660.960.000
5.294.117.920
4.922.727.273
4.578.593.165
4.093.522.498
25.911.818.181
9.944.771.499
5.896.109.091
14.331.818.182
36.168.089.210
37.984.751.818
8.376.495.454
76.836.598.890
23.623.310.000
12.963.453.118
11.886.384.545
1.243.070.136
10.004.565.857
-
0,74
0,72
0,71
0,60
0,58
0,48
0,45
0,40
0,39
0,35
0,28
0,28
0,23
0,23
0,21
0,21
0,19
0,19
0,19
0,14
0,13
0,13
0,12
0,10
0,81
0,31
0,18
0,45
1,12
1,18
0,26
2,39
0,73
0,40
0,37
0,04
0,31
-
0,07
0,48
0,78
0,62
0,92
1,07
2,20
0,30
-
3.694.545.455
3.052.630.302
2.194.729.400
1.301.000.622
918.115.009
874.768.973
849.608.393
504.346.364
0,09
0,08
0,06
0,03
0,02
0,02
0,02
0,01
18.561.799.697
12.912.367.100
7.997.959.251
7.349.785.454
93.239.484.966
45.256.363.636
30.904.945.454
0,58
0,40
0,25
0,23
2,90
1,41
0,96
0,06
0,46
0,60
-
29.107.803.931
27.658.608.862
24.836.363.636
24.143.092.727
20.514.155.822
20.128.251.968
18.030.211.818
17.814.885.455
15.104.933.086
14.545.454.550
14.383.181.689
12.887.821.818
0,90
0,86
0,77
0,75
0,64
0,63
0,56
0,55
0,47
0,45
0,45
0,40
1.984.200.565
-
253
1.824.545.455
-
11.623.636.364
18.964.432.698
15.136.272.727
-
22.490.570.423
-
26.114.812.648
53.698.339.417
-
7.304.801.887
-
1.520.426.320
11.289.465.258
-
14.631.901.735
10.156.672.727
10.044.546.363
16.246.085.456
6.825.384.545
5.628.534.545
5.599.959.090
5.349.956.344
4.511.698.514
3.327.941.756
0,32
0,31
0,50
0,21
0,17
0,17
0,17
0,14
0,10
2.708.106.109
2.373.317.049
1.538.893.230
1.182.118.182
774.490.910
755.884.090
576.915.490
480.670.860
430.731.820
121.048.363
19.525.215
18.181.818
15.000.000
0,08
0,07
0,05
0,04
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
41.071.954.999
38.603.598.492
34.831.711.988
30.590.267.166
24.045.454.546
23.565.886.511
18.544.000.000
1,68
1,58
1,43
1,25
0,99
0,97
0,76
Panas bumi
Departemen Keuangan
Perum Bulog
Universitas Ma Chung
Dinas Tata Bangunan dan Gedung Pemda DKI
Pemkab Aceh Utara - Dinas
Pemukiman Wilayah
Pemkab Klungkung Bali
KPP Pekalongan
Dept. Pendidikan nasional
Pusat Survey BMG
Rehap Prasarana Peng Merapi
Deperindag Sulawesi Selatan
Dinas TK Pemprov. Riau
Jembatan Seruyan Thp II
Dinas Tenaga Kerja Pekan baru
KSO Perkasa Abadi
Dinas Tanaman Pangan Riau
GED. Mosium Merapi
PT Angkasa Pura II (Persero)
PLTA Wonorejo
Rehap Pantai Parangtritis
PT Asiana Lintas Cipta Kemang
Hutama - PP JO
RSUP Muhammas Husin
Pemda DKI Dinas Perumahan
PLN PT (Persero)
IAIN Raden Fatah Palembang
Telekomunikasi Telkomsel
Rehab Kepresidenan Yogya
17.378.947.273
14.149.510.726
13.855.322.063
13.321.358.669
12.455.146.364
1.219.234.374.585
2.341.681.679.851
1.970.183.533.502
254
12.318.275.638
11.504.914.363
11.137.441.978
11.078.029.794
10.984.190.909
9.996.934.302
9.891.500.000
9.024.818.182
8.464.896.803
7.884.000.000
5.540.020.805
4.625.702.639
4.056.308.521
3.958.977.003
3.333.534.414
2.613.536.031
1.987.238.303
1.733.018.856
1.665.772.727
1.548.978.475
501.641.790
422.117.898
192.910.900
126.837.273
1.093.433.087.299
0,71
0,58
0,57
0,55
0,51
64,38
59,5
61,21
0,51
0,47
0,46
0,45
0,45
0,41
0,41
0,37
0,35
0,32
0,23
0,19
0,17
0,16
0,14
0,11
0,08
0,07
0,07
0,06
0,02
0,02
0,01
0,01
44,86
USD
JPY
Ekuivalen
Rupiah
40.925,84
63.146,00
448.137.948
6.567.227
31-12-2008
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang Retensi
- Pihak ketiga
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
- Pihak Ketiga
Ekuivalen
Rupiah
USD
JPY
392.797,92
56.478.100,00
4.301.137.224
6.846.840.063
JPY
7.729.562,00
937.054.801
USD
EURO
192.518,00
43.532,00
2.108.072.100
671.803.237
31-12-2007
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang Retensi
- Pihak ketiga
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
- Pihak Ketiga
Ekuivalen
Rupiah
USD
JPY
179.509,14
9.463.566
1.690.796.590
786.043.792
EURO
JPY
332.210
1.311.683
4.571.149.802
108.948.390
USD
112.961
1.063.979.659
31-12-2006
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang Usaha
- Pihak ketiga
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
- Pihak Ketiga
Hutang Usaha
- Pihak ketiga
USD
JPY
USD
JPY
Ekuivalen
375.931,98
55.771,78
567.793
45.960.969
Rupiah
3.390.906.459
4.226.943
5.121.489.703
3.483.841.418
USD
JPY
353.776
15.272.336
3.191.057.355
1.157.643.048
USD
AUD
487.950,74
635.515,08
4.401.315.675
4.533.129.066
255
Realty
Properti
Lainnya
Total
Pendapatan Usaha
1.855.083.410.553
30.497.364.179
7.498.574.449
1.893.079.349.181
1.726.573.835.484
128.509.575.069
23.504.429.165
6.992.935.014
5.631.407.116
1.867.167.333
1.755.709.671.765
137.369.677.416
33.174.941.293
161.684.516.362
6.992.935.014
1.867.167.333
33.174.941.293
170.544.618.709
(54.603.746.093)
115.940.872.616
Hasil Segmen
Laba KSO
Laba Setelah KSO
Beban Usaha
Laba Usaha
(46.716.803.970)
69.224.068.646
48.365.653.409
20.858.415.238
Laba Bersih
31 Juli 2009
Aset
Aset Segmen
Investasi pada
Perusahaan asosiasi
Aset Tidak Dapat
Dialokasi
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
1.973.399.445.522
1.170.17.423.681
645.468.609
3.144.152.337.812
17.059.050.000
428.582.313.327
3.589.793.701.139
1.727.29.103.196
11.514.368.462
1.738.807.471.658
1.445.381.360.412
3.184.188.832.070
Jumlah Aset
Kewajiban
Kewajiban Segmen
Kewajiban Tidak
Dapat Dialokasi
Jumlah Kewajiban
Tahun 2008
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
Pendapatan Usaha
3.825.752.126.641
96.523.353.898
11.393.402.529
3.933.668.883.068
3.560.240.866.949
265.511.259.692
79.276.202.848
17.247.151.050
8.791.919.440
2.601.483.089
3.648.308.989.237
285.359.893.831
66.594.142.641
332.105.402.334
17.247.151.050
2.601.483.089
66.594.142.641
351.954.036.472
(84.092.793.498)
Hasil Segmen
Laba KSO
Laba Setelah KSO
Beban Usaha
256
267.861.242.974
(89.106.785.730)
178.754.457.244
57.145.013.728
121.609.443.516
Laba Bersih
31 Desember 2008
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
1.809.224.053.465
159.050.409.265
688.839.325
1.968.963.302.055
17.059.050.000
17.059.050.000
797.109.089.585
2.783.131.441.640
1.195.477.458.554
3.540.421.924
1.199.017.880.478
1.159.235.807.332
2.358.253.687.810
Aset
Aset Segmen
Investasi pada
Perusahaan asosiasi
Aset Tidak Dapat
Dialokasi
Jumlah Aset
Kewajiban
Kewajiban Segmen
Kewajiban Tidak
Dapat Dialokasi
Jumlah Kewajiban
Tahun 2007
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
Pendapatan Usaha
3.134.824.267.538
73.009.153.504
10.287.602.346
3.218.121.023.388
2.930.062.567.137
204.761.700.401
38.146.656.947
34.862.496.557
2.976.719.149.630
241.401.873.758
29.586.251.362
234.347.951.763
34.862.496.557
29.586.251.362
270.988.125.120
(75.780.703.029)
195.207.422.091
Hasil Segmen
Laba KSO
Laba Setelah KSO
8.509.925.546
1.777.676.800
1.777.676.800
Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
(63.837.407.026)
131.370.015.065
38.382.131.333
92.987.883.732
Laba Bersih
31 Desember 2007
Aset
Aset Segmen
Investasi pada
perusahaan asosiasi
Aset Tidak Dapat
Dialokasi
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
1.367.361.742.282
109.992.610.517
579.358.004
1.477.933.710.803
17.059.050.000
17.059.050.000
604.584.977.246
2.099.577.738.049
Jumlah Aset
257
973.209.813.742
11.944.498.983
11.850.932
985.166.163.657
780.922.166.979
1.766.088.330.636
Jumlah Kewajiban
Tahun 2006
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
Pendapatan Usaha
2.378.590.426.767
49.572.057.731
9.946.303.864
2.438.108.788.362
2.218.838.486.997
159.751.939.770
32.410.887.305
17.161.170.426
2.258.720.083.986
179.388.704.376
Hasil Segmen
Laba KSO
Laba Setelah KSO
7.470.709.684
2.475.594.180
43.350.655.359
43.350.655.359
203.102.595.129
17.161.170.426
2.475.594.180
222.739.359.735
(68.050.819.631)
154.688.540.104
Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
(46.510.826.264)
108.177.713.840
31.394.512.078
76.783.201.762
Laba Bersih
31 Desember 2006
Aset
Aset Segmen
Investasi pada
perusahaan asosiasi
Aset Tidak Dapat
Dialokasi
Konstruksi
Realty
Properti
Lainnya
Total
1.328.829.311.470
150.412.092.271
593.341.987
1.479.834.745.728
6.684.050.000
6.684.050.000
485.202.573.160
1.971.721.368.888
777.269.787.506
11.535.106.196
17.604.150
788.822.497.852
900.934.419.355
1.689.756.917.207
Jumlah Aset
Kewajiban
Kewajiban Segmen
Kewajiban Tidak
Dapat Dialokasi
Jumlah Kewajiban
b. Segmen Sekunder
Segmen sekunder Perusahaan dikelompokkan berdasarkan daerah geografis dengan
rincian sebagai berikut:
Nama Divisi
Divisi Operasi I (DVO I)
Wilayah/Daerah
:
258
Gorontalo,
Kewajiban
Sumatera
Jakarta dan Jawa Barat
Jawa, Kalimantan, Bali,
Nusa Tenggara,
Sulawesi, Gorontalo,
Maluku dan Papua
Lainnya
Jumlah
Pendapatan
Sumatera
Jakarta dan Jawa Barat
Jawa, Kalimantan, Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi,
Gorontalo, Maluku dan
Papua
Jumlah
Tahun 2008
Rp
Tahun 2007
Rp
Tahun 2006
Rp
438.266.248.013
943.737.012.969
317.134.213.897
854.621.775.839
318.851.152.510
498.133.886.967
300.196.995.714
573.271.887.913
1.751.636.627.398
456.153.812.759
3.589.793.701.139
797.207.312.319
814.168.139.585
2.783.131.441.640
619.449.600.968
663.143.097.604
2.099.577.738.049
618.569.111.217
479.683.374.044
1.971.721.368.888
196.181.990.319
1.043.726.454.498
168.485.898.859
696.382.763.355
310.814.647.378
634.323.318.099
208.476.710.517
707.478.384.590
487.384.658.874
1.456.895.728.874
3.184.188.832.070
334.149.218.264
1.159.235.807.332
2.358.253.687.810
306.298.153.427
514.652.211.732
1.766.088.330.636
235.493.676.417
538.308.145.683
1.689.756.917.207
337.643.592.072
836.405.046.500
712.663.526.098
2.196.624.160.085
784.841.488.123
1.583.807.332.220
638.661.313.317
1.256.290.027.792
719.030.710.609
1.893.079.349.181
1.024.381.196.885
3.933.668.883.068
849.472.203.045
3.218.121.023.388
543.157.447.253
2.438.108.788.362
259
Dalam rangka penyelesaian hutang PT Gitanusa Sarana Niaga (Pihak Kedua) kepada PT
Pembangunan Perumahan (Persero) (Pihak Pertama) yang terkait dengan perjanjianperjanjian tersebut diatas, para pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Penyelesaian Hutang sesuai akte No. 19 tanggal 24 Maret 2009 notaris Raharti
Sudjardjati S.H., yaitu pelunasan seluruh hutang dengan cara :
a. Penyerahan kepemilikan dan pengalihan kewenangan pengelolaan proyek East Point
Kapas Krampung yang didirikan diatas tanah Hak Guna Bangunan No.
49/Tambakrejo, Surat Ukur tanggal 21 November 2005 No. 64/Tambakrejo/2005,
luas 25.420 M2 Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya,
Propinsi Jawa Timur tertulis atas nama PT Gitanusa Sarana Niaga. Dengan
penyerahan kepemilikan tersebut selanjutnya hak pengelolaan penuh atas proyek
East Point Kapas Krampung beralih dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama,
dimana Pihak Pertama bertindak selaku pemilik dalam melaksanakan pengelolaan
penuh atas proyek East Point Kapas Krampung tersebut, dan Pihak Kedua wajib
260
Bank Garansi
Bank Garansi
L/C & SKBDN
Letter of Credit
Letter of Credit
Letter of Credit
Rp
USD
Rp
USD
EUR
AUD
Juli 2009
Rp
Tahun 2008
Rp
1.945.886.557
-
1.859.266.149
83.500
-
261
Tahun 2007
Rp
Tahun 2006
Rp
4.398.521.072
7.432.494.596
83.500
272.696.366
-
190.536
1.425.115.726
34.232
18.109
8.020
Nilai Kontrak
Rp
Pemberi Kerja
20.526.000.000
46.383.745.000
208.079.207.000
76.162.909.000
41.059.842.000
58.313.206.000
34.732.821.000
24.013.138.000
29.090.909.000
36.363.636.000
23.595.305.000
9.214.091.000
76.825.901.000
73.874.931.000
40.000.241.000
44.671.375.000
231.811.818.000
10.613.733.000
9.063.083.000
13.303.935.000
170.743.294.000
142.545.455.000
537.170.545.000
74.532.075.000
209.999.000.000
89.770.541.000
6.247.582.000
11.266.636.000
43.630.628.000
77.566.565.000
12.868.841.000
11.363.636.000
19.381.794.000
3.524.800.000
39.091.818.000
5.334.848.000
104.282.770.000
38.133.278.000
79.818.181.000
63.883.636.000
36.272.727.000
28.009.119.000
60.746.620.000
35.454.500.000
29.322.727.000
24.750.000.000
190.936.364.000
248.338.374.000
32.539.108.000
4.226.364.000
3.154.545.000
16.846.818.000
2.235.146.000
92.320.128.000
21.967.555.000
228.500.000.000
8.954.179.000
161.483.636.000
147.402.900.000
6.469.818.000
229.777.272.000
262
Tenggang Waktu
Mulai
Selesai
17-Des-08
30-Okt-04
15-Des-04
26-Feb-07
15-Des-07
15-Des-07
11-Mar-08
18-Sep-08
18-Des-08
18-Des-08
12-Feb-09
18-Jun-09
17-Des-07
17-Des-07
17-Des-07
10-Des-08
21-Apr-09
30-Apr-09
12-May-09
23-Jun-09
30-Nov-07
02-Jan-08
27-Feb-08
12-Sep-08
06-Okt-08
27-Nov-08
25-Mar-09
15-Mei-09
20-Mar-09
03-Apr-09
11-May-09
05-May-09
29-Jun-09
12-Jun-09
02-Jul-09
17-Jul-09
01-Feb-09
10-Jun-09
11-Des-08
22-Jul-09
01-Ags-09
21-Apr-08
14-Ags-08
17-Sep-08
25-Sep-08
15-Jan-09
15-Jan-09
12-Feb-09
07-Mei-09
08-Jun-09
22-Jun-09
27-Jun-09
30-Jun-09
16-Jul-07
13-Mar-08
19-May-08
24-Sep-08
09-Des-08
23-Jan-09
08-Mar-09
15-Jun-09
17-Nov-09
31-Ags-09
31-Ags-09
31-Dec-09
02-Jun-10
29-Jun-10
1-Mar-10
12-Mar-10
21-Oct-10
20-Jun-10
10-Sep-09
15-Nov-09
16-Des-09
16-Des-09
16-Des-09
31-Des-09
20-Jan-10
26-Nov-09
07-Dec-09
16-Des-09
31-May-10
24-Sep-09
10-Jun-10
12-Dec-09
06-Feb-10
13-Jul-10
31-Ags-09
14-Nov-09
03-Nov-09
19-Okt-09
07-Sep-09
05-Sep-09
26-Nov-09
11-Sep-09
11-Nov-09
13-Des-09
04-Ags-12
24-Nov-09
04-Jun-10
19-Des-09
31-Jul-10
11-Nov-09
16-Des-09
17-Sep-09
24-Sep-09
14-Sep-09
14-Jan-11
11-Jul-10
30-Okt-09
31-Okt-09
19-Sep-09
08-Nov-09
27-Sep-09
26-Sep-09
08-Des-09
26-May-10
28-Nov-09
29-Nov-10
30-Ags-10
13-Nov-09
18-Des-11
17.000.401.000
38.799.479.000
254.900.000.000
64.722.720.000
11-Jun-09
01-Jul-09
15-Des-08
21-Apr-09
06-Jan-10
01-Des-09
12-Feb-10
16-nov-09
Sesuai dengan akte perjanjian kredit modal kerja ekspor notaris Imas Fatimah, SH
No.23 tanggal 13 Agustus 2009 perusahaan mendapat fasilitas pinjaman modal kerja
dari PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) sampai jumlah pokok sebesar
Rp167.500.000.000 (seratus enam puluh tujuh milyar lima ratus juta rupiah) dengan
jangka waktu terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2009 s/d 14 Juni 2012 dan dapat
diperpanjang. Kredit yang diterima hanya dapat digunakan untuk membiayai modal
kerja perusahaan atas proyek pekerjaan pembangunan terminal peti kemas Kariangau
pelabuhan Balikpapan (paket B) berdasarkan kontrak perjanjian pemborongan dengan
PT Pelindo IV (Persero) No. 14/KB.305/2/DT-2009 dan No.209/CABVI/VI/2009
tanggal 15 Juni 2009.
b.
Pada tanggal 19 Agustus 2009, perusahaan telah menerbitkan Surat Berharga Jangka
Menengah (Medium Term Notes/MTN) PP Tahap VII tahun 2009 dengan jumlah pokok
sebesar Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) dan jangka waktu 370 hari
kalender sejak tanggal penerbitan dengan tingkat bunga sebesar 14%.
c.
Sesuai akte perjanjian investasi pemberian pinjaman modal kerja dalam rangka
pelaksanaan pemborongan pekerjaan tanah tahap II pembangunan bandar udara
Medan Baru (paket I) notaris Raharti Sudjardjati, SH No.08 tanggal 11 September 2009
perusahaan mendapat fasilitas pinjaman sebesar Rp42.000.000.000 (empat puluh dua
milyar rupiah) dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Departemen Keuangan untuk
memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud akte tersebut dengan jangka waktu sejak
ditanda tangani perjanjian ini s/d 30 September 2010.
d. Sesuai surat
PT Bank Syariah Mandiri No. 11/053-3/ADD-SP3/DKI tanggal 07
September 2009 perihal Surat Penegasan Persetujuan Perpanjangan Limit Pembiayaan
sebesar Rp 175.000.000.000 (seratus tujuh puluh lima milyar rupiah) , telah disetujui
perpanjangan fasilitas dari PT Bank Syariah Mandiri berupa fasilitas pembiayaan Waad
(Line Facility Switchable) seluruh skim (murabahah, musyarakah, hawalah, kafalah,
263
g.
Sesuai dengan Petikan Keputusan Bersama Menteri Negara BUMN dan Koperasi
Karyawan Pemegang Saham PP (KKPSPP) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan No. : KEP-209/MBU/2009
dan 076/KKPSPP/IX/2009 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tanggal 30
September 2009, diputuskan untuk memberhentikan dengan hormat dan kemudian
mengangkat kembali Bapak Ir. Daryatno sebagai anggota Dewan Komisaris Perubahaan
Perseroan (Persero) Pembangunan Perumahan.
h. Sesuai dengan keputusan para Pemegang Saham diluar rapat umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tentang penambahan
modal dasar dan modal disetor, penetapan Komisaris Independen dan Direksi tidak
terafiliasi Perusahaan Perseroaan (Persero) Pembangunan Perumahan nomor : KEP
213/MBU/2009 dan 076/KKPSPP/IX/2009 tanggal 30 September, Menteri Negara
BUMN dan Koperasi Karyawan Pemegang Saham Pembangunan Perumahan selaku
para Pemegang Saham Perseroan, sepakat untuk mengambil keputusan Diluar rapat
sebagai berikut :
1. Menyetujui penambahan modal dasar Perseroaan dari semula sebesar
Rp.400.000.000.000
(empat
ratus
milyar
rupiah)
menjadi
sebesar
Rp.1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus milyar rupiah).
2. Menyetujui perubahan nilai nominal saham yang semula sebesar Rp500 per
saham menjadi Rp100.
3. Menyetujui pengeluaran saham baru Perseroan sejumlah 2.703.460.000 (dua
milyar tujuh ratus tiga juta empat ratus enam puluh ribu) saham atau seluruhnya
sebesar Rp. 270.346.000.000 (dua ratus tujuh puluh milyar tiga ratus empat
puluh enam juta rupiah), yang penyetorannya berasal dari kapitalsasi sebagian
cadangan Perseroan sampai dengan tahun 2008 (dua ribu delapan) yang dibagikan
kepada :
- Negara RI sejumlah 1.378.764.600 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh delapan
juta tujuh ratus enam puluh empat ribu enam ratus) saham atau sebesar
Rp137.876.460.000 (seratus tiga puluh tujuh milyar delapan ratus tujuh puluh
enam juta empat ratu enam puluh ribu rupiah).
- KKPSPP sejumlah 1.324.695.400 (satu milyar tiga ratus dua puluh empat juta
enam ratus sembilan lima ribu empat ratus) saham atau sebesar
Rp.132.469.540.000 (seratus tiga puluh dua empat ratus enam sembilan juta
lima ratus empat puluh ribu rupiah).
264
j.
Pada tanggal 1 Oktober 2009, perusahaan telah menerbitkan Surat Berharga Jangka
Menengah (Medium Term Notes/MTN) Tahap VIII sebesar Rp125.000.000.000,- (Seratus
dua puluh lima milyar rupiah) dengan jangka waktu 18 bulan terhitung sejak tanggal
penerbitan dengan tingkat bunga antara 13% - 16,5% per tahun.
k.
Sehubungan dengan rencana perusahaan untuk IPO, sesuai dengan surat dari PT Bank
Rakyat Indonesia (Perero) Tbk. No. B.856.-BMN/BMD/10/2009 tanggal 5 Oktober 2009
tentang Pencabutan Klausul Dalam Perjanjian Kredit dan Persetujuan Tertulis untuk
Penawaran Umum Saham (go public), perusahaan telah mendapat pencabutan klausul
negative covenant dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atas fasilitas pinjaman
yang diterima perusahaan.
l.
Pada tanggal 12 Oktober 2009, perusahaan telah menerbitkan Surat Berharga Jangka
Menengah (Medium Term Notes/MTN) Tahap IXB sebesar Rp125.000.000.000 (seratus
dua puluh lima milyar rupiah). Jangka waktu 491 hari sejak tanggal penerbitan dengan
tingkat bunga 14,5% per tahun.
265
Sehubungan dengan rencana perusahaan untuk IPO, sesuai dengan surat dari PT Bank
CIMB Niaga Tbk. No. 799/TASD-SSG/S/X/2009 tanggal 28 Oktober 2009 tentang
Permohonan Pencabutan Klausul dalam Perjanjian Penerbitan MTN, perusahaan telah
mendapat pencabutan klausul negative covenant dari PT CIMB Niaga Tbk. atas MTN
yang diterbitkan perusahaan.
p. Sesuai dengan surat dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk No.R.II.346ADK/DKR/11/2009 tanggal 4 Nopember 2009, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
telah setuju untuk :
- Memperpanjang dan suplesi Fasilitas Modal Kerja - R/K
- Memperpanjang dan suplesi Fasilitas Modal Kerja - Konstruksi
- Memberikan fasilitas baru Non Cash Loan untuk penggunaan Bank Garansi dan
Penangguhan Jaminan Import (PJI) (bersifat interchangeable).
q.
Sehubungan dengan rencana perusahaan untuk IPO, sesuai dengan surat dari PT Bank
CIMB Niaga Tbk. No. 479/AP/CBG IV/XI/2009 tanggal 13 Nopember 2009 tentang
Negative Covenant fasilitas Pinjaman PT PP (Persero) di Bank CIMB Niaga, perusahaan
telah mendapat pencabutan klausul negative covenant dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
atas fasilitas pinjaman yang diterima perusahaan.
Direklasifikasi
Jumlah
Rp
Piutang Usaha
- Pihak Ketiga
Piutang Usaha
- Pihak Hubungan Istimewa
1.992.395.461
1.506.478.665
266
267
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
15,
17,
18,
19,
20,
21,
43,
268
XVII.
LAPORAN PENILAI
Berikut ini adalah salinan Laporan Penilai untuk aktiva tetap Perseroan per tanggal 31 Juli 2009, yang dinilai oleh
Toto Suharto & Rekan.
269
270
Kepada Yth.,
Direksi, Komisaris & Pemegang Saham
PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero), Tbk.
Wisma Subianto Lt. 1
Jalan Letjend. TB Simatupang No. 57
Jakarta
Dengan hormat,
Sesuai
dengan
penugasan
berdasarkan
Surat
Perintah
Kerja
No. 1425/EXT/PP/DK/2009, tertanggal 7 September 2009, kami sebagai kantor jasa
penilai publik resmi berdasarkan Surat Ijin Usaha Kantor Jasa Penilai Publik dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 2.09.0055 tertanggal 28 Juli 2009, serta
terdaftar sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal No. 18/STTD-PP/PM/1992
tertanggal 31 Desember 1992 ; yang dikuatkan dengan Surat Pemberitahuan Efektif
Perubahan Data KJPP No. S-5831/BL/2009 tanggal 3 Juli 2009, telah melakukan
penelitian dan penilaian dari properti yang dimiliki/dikuasai :
DEFINISI NILAI
Nilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang pada tanggal
penilaian yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli
atau hasil penukaran suatu properti antara pembeli yang
berminat membeli dengan penjual yang berminat
menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan yang
pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua
pihak masing-masing mengetahui bertindak atas dasar
pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa
paksaan (SPI 1.3.1).
-iNo. Sek : 09.055 - Exc.Sum.-PT PP
271
METODE PENILAIAN
Dalam melakukan penilaian ini, kami berpedoman pada Standar Penialaian Indonesia
(SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).
Untuk penilaian ini kami menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
1. Untuk penilaian tanah dan alat-alat berat digunakan Pendekatan Data Pasar (Market
Data Approach), yaitu dengan cara membandingkan beberapa data jual beli dan atau
penawaran dari properti sejenis, yang akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Ini
dilakukan dengan mengadakan penyesuaian perbedaan-perbedaan yang ada antara
yang dinilai dengan data jual beli yang ada. Penyesuaian untuk tanah meliputi faktorfaktor lokasi, luas, bentuk dan surat-surat tanah serta kegunaannya berdasarkan
unsur waktu dan peruntukan tanahnya, sedangkan untuk alat-alat berat, penyesuaian
meliputi merk, type, kapasitas, umur dan lain-lain.
2. Untuk penilaian bangunan-bangunan, sarana pelengkap serta mesin pelengkap
bangunan, digunakan Pendekatan Biaya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Biaya Pengganti Baru adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan/
menggantikan baru properti yang dinilai, dihitung berdasarkan harga pasar
setempat saat ini yang meliputi harga material, upah kerja, biaya supervisi, biaya
tak terduga, biaya jasa kontraktor, arsitek dan konsultan teknik, termasuk
pengeluaran-pengeluaran lainnya seperti pengangkutan, asuransi, bea masuk,
pajak penjualan, biaya pengurusan dan pemasangan, jikalau ada, tetapi tidak
termasuk upah lembur serta premi untuk bahan-bahan.
Penyusutan yang dihitung berdasarkan umur efektip dari properti yang ditentukan
sesudah diadakan pemeriksaan pisik atas kondisi dan kapasitas saat ini, meliputi
kerusakan pisik, kemunduran fungsional dan kemunduran ekonomis, jikalau ada.
Kerusakan Pisik
Sehubungan dengan umur dan kondisi pisik yang ada antara lain retak,
lapuk, kerusakan pada konstruksi.
Kemunduran Fungsional
Adanya perencanaan yang kurang baik, ukuran, model atau bentuk yang
kurang serasi, umur dan lain-lain.
Kemunduran Ekonomis
Akibat pengaruh dari luar yang mempengaruhi seperti perubahan sosial,
peraturan-peraturan pemerintah dan peraturan-peraturan lain yang
membatasi.
Diperhatikan pula tentang besarnya manfaat, peran dan kegunaan dari properti.
Nilai Pasar properti diperoleh dari penjumlahan dari Nilai Pasar tanah dengan indikasi
Nilai Pasar bangunan, sarana pelengkap dan mesin pelengkap bangunan
Seluruh mesin-mesin dan peralatannya yang dinilai merupakan properti bukan khusus.
272
TANGGAL INSPEKSI
Pemeriksaan properti di lokasi dilakukan pada tanggal 7 September 2009 sampai dengan
tanggal 14 September 2009.
Penilaian ini kami dasarkan atas data-data dan keterangan yang kami peroleh dari
pemberi tugas, tatakota, instansi pemerintah dan masyarakat setempat.
273
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisa dan penelitian terhadap faktor-faktor yang ada
hubungannya dengan penilaian ini, kami uraikan di bawah ini hasil penilaian kami :
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI I
Kantor Pusat
Letjend TB. Simatupang No. 57,
Kelurahan Gedong, Kecamatan
Pasar Rebo - Jakarta Timur.
Pendekatan Biaya
Tanah (Luas : 13.336 m)
Bangunan-bangunan
Sarana Pelengkap
Rp
Rp
Rp
60.013.650.000,38.965.370.000,692.590.000,-
Rp
Rp
8.273.350.000,107.944.960.000,-
Rp
97.350.700.000,-
Pendekatan Biaya
50% x Rp 107.944.960.000,-
Rp
53.972.480.000,-
Pendekatan Pendapatan
50% x Rp 97.350.700.000,-
Rp
48.675.350.000,-
Rp
102.647.830.000,-
Rp
85.930.590.000,-
Rp
188.578.420.000,-
Pendekatan Pendapatan
Plaza PP
Rekonsiliasi Nilai
Untuk mendapatkan nilai pasar properti, kami melakukan
pembobotan terhadap indikasi nilai pasar yang diperoleh dari
kedua pendekatan tersebut di atas, sebagai berikut :
274
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI II
Hotel Patria Park (sedang dibangun)
Jalan D.I. Penjaitan, Kelurahan
Cipinang Cempedak, Kecamatan
Jatinegara - Jakarta Timur
A. Termasuk Aset Dalam Penyelesaian
Pendekatan Biaya
Tanah (Luas : 3.332 m)
Bangunan-bangunan
Sarana Pelengkap
Mesin Pelengkap Bangunan
Sub Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
16.660.000.000,42.472.080.000,326.960.000,7.186.220.000,66.645.260.000,-
Pendekatan Pendapatan
Rp
68.069.100.000,-
Pendekatan Biaya
50% x Rp 66.645.260.000,-
Rp
33.322.630.000,-
Pendekatan Pendapatan
50% x Rp 68.069.100.000,Jumlah
Rp
Rp
34.034.550.000,67.357.180.000,-
Rp
16.660.000.000,-
Rp
Rp
7.467.500.000,330.950.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
22.740.000,7.821.190.000,-
Rekonsiliasi Nilai
Untuk mendapatkan nilai pasar properti, kami melakukan
pembobotan terhadap indikasi nilai yang diperoleh dari kedua
pendekatan tersebut di atas, sebagai berikut :
LOKASI III
Mess
Jalan Polumbangkeng No. 7,
Kelurahan Selong, Kecamatan
Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
275
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI IV
Tanah Kosong
Jalan Ophir (Jamblang), Kelurahan
Grogol Selatan, Kecamatan
Kebayoran Lama - Jakarta Selatan
Tanah Kosong (Luas : 228 m)
Hak Guna Bangunan No. 1117
Sub Jumlah
Rp
912.000.000,-
Rp
912.000.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
9.240.000.000,6.219.790.000,391.950.000,15.851.740.000,-
Rp
9.240.000.000,-
Rp
486.000.000,-
LOKASI V
PP University (sedang dibangun)
Jalan Raya Puncak, Desa
Leuwimalang, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor - Jawa Barat
A. Termasuk Aset Dalam Penyelesaian
Tanah (Luas : 11.550 m)
Bangunan-bangunan
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
B. Tidak Termasuk Aset Dalam Penyelesaian
Tanah (Luas : 11.550 m)
LOKASI VI
Tanah Kosong
Jalan Perumahan, Desa Cipayung,
Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor - Jawa Barat
Tanah Kosong (Luas : 1.620 m)
276
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI VII
Pabrik
Jalan Mercedes Benz No. 257,
Desa Cicadas, Kecamatan Gunung
Putri, Kabupaten Bogor - Jawa
Barat
Tanah (Luas : 21.000 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
11.550.000.000,3.595.520.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
387.550.000,15.533.070.000,-
Rp
Rp
Rp
4.249.000.000,923.900.000,437.800.000,-
Rp
Rp
137.330.000,5.748.030.000,-
Rp
Rp
Rp
5.072.000.000,1.160.630.000,546.480.000,-
Rp
Rp
201.950.000,6.981.060.000,-
LOKASI VIII
Sport Center Permata Puri I
Jalan Radar Auri, Kelurahan
Cisalak Pasar, Kecamatan
Cimanggis, Kota Depok - Jawa
Barat
LOKASI IX
Sport Center Permata Laguna
Jalan Radar Auri, Kelurahan
Mekarsari, Kecamatan Cimanggis,
Kota Depok - Jawa Barat
277
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI X
Gudang
Jalan Ciketing Udik, Kelurahan
Ciketing Udik, Kecamatan
Bantargebang Kabupaten Bekasi Jawa Barat
Tanah (Luas : 23.890 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
8.361.500.000,1.212.090.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
714.400.000,10.288.990.000,-
Rp
18.896.250.000,-
Rp
Rp
6.818.000.000,1.316.660.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
134.900.000,8.269.560.000,-
LOKASI XI
Tanah kosong
Jalan Makam
Kelurahan Pekayon Jaya
Kecamatan Selatan
Kota Bekasi - Jawa Barat
Tanah Kosong (Luas : 75.585 m)
LOKASI XII
Kantor
Jalan PPH Mustofa No. 57,
Kelurahan Neglasari (d/h Desa
Cikutra), Kecamatan Cibunying
Kaler (d/h Cibeunying), Kota
Bandung - Jawa Barat
278
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI XIII
Kantor
Jalan Pemuda No. 165
Kelurahan Sekayu, Kecamatan
Semarang Tengah, Kota Semarang
Jawa Tengah
Tanah (Luas : 1.214 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
16.389.000.000,780.340.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
28.350.000,17.197.690.000,-
Rp
Rp
3.450.300.000,298.470.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
8.960.000,3.757.730.000,-
Rp
Rp
3.274.000.000,265.300.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
15.600.000,3.527.900.000,-
LOKASI XIV
Gudang
Jalan Siliwangi No. 333
Kelurahan Kalibanteng Kulon
Kecamatan Semarang Barat
Kota Semarang - Jawa Tengah
LOKASI XV
Rumah Tinggal
Jalan Pamularsih No. 113
Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan
Semarang Barat, Kota Semarang Jawa Tengah
279
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI XVI
Kantor
Jalan Raya Darmo No. 29-I,
Kelurahan Keputran, Kecamatan
Tegalsari, Kota Surabaya - Jawa
Timur
Tanah (Luas : 544 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
4.787.200.000,1.049.660.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
12.370.000,5.849.230.000,-
LOKASI XVII
Kantor
Komplek Rukan Juanda Bussines
Center, Jalan Raya Juanda No. 1,
Desa Sawotratap, Kecamatan
Gedangan, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Rukan 3 Lantai
Luas Tanah 720 m
Luas Bangunan 2.160 m
Rp
7.865.360.000,-
Rp
731.500.000,-
LOKASI XVIII
Tanah Kosong
Jalan PP Wedoro, Desa Wedoro,
Kecamatan Waru, Kabupaten
Sidoarjo - Jawa Timur
Tanah Kosong (Luas : 2.470 m)
Luas Bersih : 2.090 m
280
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI XIX
Bengkel
Jalan Lingkar Timur No. 29, Desa
Kemiri, Kecamatan Sidoarjo,
Kabupaten Sidoarjo - Jawa Timur
Tanah (Luas : 6.271 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
2.006.720.000,703.370.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
53.250.000,2.763.340.000,-
Rp
Rp
8.400.000.000,1.224.090.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
140.790.000,9.764.880.000,-
Rp
Rp
6.233.280.000,582.350.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
152.930.000,6.968.560.000,-
LOKASI XX
Kantor
Jalan Hayam Wuruk No. 154,
Kelurahan Sumerta Klod,
Kecamatan Denpasar Timur, Kota
Denpasar - Bali
LOKASI XXI
Kantor
Jalan Udayana No. 16, Kelurahan
Monjok, Kecamatan Mataram, Kota
Mataram - Nusa Tenggara Barat
281
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI XXV
Kantor
Jalan Adi Negoro No. 100
Kelurahan Lubuk Buaya
Kecamatan Koto Tangah
Padang - Sumatera Barat
Tanah (Luas : 5.340 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
1.602.000.000,414.160.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
45.750.000,2.061.910.000,-
Rp
209.745.000,-
Rp
Rp
8.451.300.000,1.596.000.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
89.060.000,10.136.360.000,-
LOKASI XXVI
Tanah Kosong
Jalan Anai Resort
Desa Benteng, Kecamatan
2x11 Enam Lingkung,
Padang Pariaman - Sumatera Barat
Tanah Kosong
(Luas Bersih : 3.555 m)
LOKASI XXVII
Kantor
Jalan Adam Malik, Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat,
Kota Medan - Sumatera Utara
282
Uraian
Nilai Pasar
LOKASI XXVIII
Kantor
Jalan Indrakila, Kelurahan Gunung
Samarinda, Kecamatan Balikpapan
Utara, Kota Balikpapan Kalimantan Timur
Tanah (Luas : 1.902 m)
Bangunan-bangunan
Rp
Rp
2.187.300.000,1.311.960.000,-
Sarana Pelengkap
Sub Jumlah
Rp
Rp
303.850.000,3.803.110.000,-
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
21.591.990.000,1.701.080.000,13.444.670.000,208.690.000,390.180.000,3.885.810.000,-
Rp
Rp
1.024.260.000,42.246.680.000,-
Rp
Rp
475.787.315.000,475.787.300.000,-
Rp
Rp
418.478.395.000,418.478.400.000,-
Alat-Alat Barat
*) Nilai Pasar
283
Hormat kami,
TOTO SUHARTO & REKAN
284
Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan Tbk. atau
disingkat PT PP (Persero) Tbk. selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan Perseroan,
berkedudukan dan berkantor pusat di kota Jakarta Timur.
2.
Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik
Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 15 Maret 1973 (Lima Belas Maret Seribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tiga)
dan memperoleh status badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 30 Maret 1974 (Tiga
Puluh Maret Seribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Empat) nomor YA5/105/2 dan didirikan untuk jangka waktu yang
tidak terbatas.
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1.
Maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melakukan usaha dibidang industri konstruksi, industri pabrikasi,
jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, Engineering Procurement dan Constuctoin (EPC)
perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi
informasi, kepariwisataan, perhotelan, jasa engineering dan perencanaan, pengembang untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan
nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama
sebagai berikut:
A.
h.
i.
j.
k.
l.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertamanan.
Pengeboran.
m.
Bandar Udara.
n.
Perpipaan.
o.
p.
q.
r.
Pekerjaan Pancang.
s.
b.
c.
d.
e.
f.
Interior.
b.
c.
d.
e.
Perpipaan.
f.
g.
b.
Sentral Telekomunikasi.
c.
Pemasangan instrumentasi.
d.
e.
Perminyakan.
b.
Agro industri.
c.
Kelistrikan.
d.
Telekomunikasi.
e.
Petrokimia.
B.
Perencanaan dan Pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan
gedung, pekerjaan mekanikal elektrikal, radio telekomunikasi dan instrumentasi dan perbaikan/pemeliharaan
dan konsultansi.
C.
Pengukuran, penggambaran perhitungan dan penetapan biaya pekerjaan Konstruksi yang meliputi pekerjaan
sipil, gedung, mekanikal, elektrikal (quantity surveying).
D.
Layanan jasa Konsultasi (Konsultan) manajemen, manajemen proyek konstruksi, rekayasa industri,
engineering dan perencanaan.
E.
Melakukan usaha penyewaan dan penyediaan jasa dalam bidang peralatan konstruksi.
286
F.
3.
Pengembang :
-
Properti, meliputi namun tak terbatas pada bidang perhotelan, apartemen, perkantoran, kawasan
indutri, kawasan pariwisata, pengelolaan air bersih dan limbah, sarana olah raga dan produk property
lainnya.
Realti, meliputi namun tidak terbatas pada bidang penyediaan kawasan siap bangun, pengadaan
perumahan, pengelolaan pengawasan perumahan.
Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana dan prasarananya, pembangunan dan
penjualan di bidang realti serta melakukan pengusahaan dan pengelolaan dibidang property.
Pengelolaan kawasan.
G.
Building management.
H.
System development.
I.
J.
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
penunjang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk :
A.
Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling impor dan ekspor dan jasa ekspedisi/angkutan
darat serta perdagangan umum.
B.
Melakukan usaha dalam bidang agro industri yang meliputi pabrik kelapa sawit, gulabiodiesel, biothanol,
biogas dan biomass energi termasuk pengoperasian, produksi, pemeliharaan serta pendistribusian.
C.
D.
Investasi dan/atau pengelolaan usaha dibidang prasarana dan sarana dasar (infrastruktur), dan industri :
E.
1.
2.
3.
Industri Pabrikasi.
1.
b.
c.
d.
e.
f.
Kayu.
g.
Kimia.
2.
3.
Elektronik dan komunikasi usaha-usaha lain yang menunjang usaha pokok Perseroan tersebut diatas
F.
G.
287
MODAL
Pasal 4
1.
Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar Rupiah)
terbagi atas 15.000.000.000 (lima belas miliar) saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan
14.999.999.999 (empat belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh
sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B masing-masing saham dengan nilai nominal
sebesar Rp100,- (seratus Rupiah).
2.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebanyak 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 3.803.459.999 saham Seri B atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp380.346.000.000,(tiga ratus delapan puluh miliar tiga ratus empat puluh enam juta Rupiah).
3.
Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut kebutuhan Perseroan dengan
syarat, jumlah dan harga yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
(selanjutnya cukup disebut dengan RUPS), dengan ketentuan sebelum memperoleh keputusan dari RUPS,
Direksi terlebih dahulu mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga saham tidak di bawah pari,
serta dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal di Indonesia.
4.
Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya
cukup disingkat dengan Penawaran Umum Terbatas) kepada para pemegang saham maka seluruh pemegang
saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal sebagaimana ditetapkan
oleh atau berdasarkan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal di Indonesia mempunyai hak terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan
tersebut (selanjutnya disebut Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau disingkat HMETD) dan masing-masing
pemegang saham tersebut akan memperoleh HMETD menurut perbandingan jumlah saham yang tercatat atas
namanya dalam Daftar Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan penyetoran tunai dalam jangka waktu
sebagaimana ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS yang menyetujui pengeluaran saham baru
tersebut.
5.
HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.
6.
Pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas harus dengan persetujuan terlebih dahulu dari
RUPS pada waktu dan dengan cara dan harga serta dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi sesuai
dengan keputusan RUPS, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia, asal saja tidak dengan harga di bawah pari.
7.
Mengenai keputusan pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas tersebut, Direksi harus
mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan Penawaran Umum Terbatas tersebut dalam
sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran luas dalam wilayah Negara
Republik Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.
8.
Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan RUPS tersebut di atas, para pemegang saham
atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka
dengan membayar lunas secara tunai Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham tersebut
kepada pemegang saham atau pemegang HMETD yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar
dari porsi HMETDnya yang telah dilaksanakan, dengan ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan
dengan melebihi jumlah porsi HMETDnya tersebut melebihi jumlah sisa saham yang tersedia, maka jumlah
porsi saham tersebut harus dialokasikan antara pemegang saham atau pemegang saham HMETD yang hendak
membeli saham lebih, masing-masing seimbang dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan
mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.
9.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh
Direksi kepada pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut dengan harga
yang tidak lebih rendah dari dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham yang menyetujui pengeluaran saham tersebut, satu dan lain dengan mengindahkan ketentuan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia.
10. Ketentuan ayat 4 sampai dengan ayat 9 Pasal ini secara mutatis-mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan
hendak mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi
kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
288
yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia, dan tidak mengurangi izin pihak yang berwenang sejauh
disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (untuk selanjutnya saham, obligasi
konversi, waran atau efek konversi lainnya disebut Efek Bersifat Ekuitas).
11. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang Efek
Bersifat Ekuitas yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan RUPS, maka Direksi
berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada pemegang saham yang
ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan
mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal di Indonesia.
12. Direksi berwenang mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas dengan penawaran terbatas (private placement) atau
penawaran umum (ke dua, ke tiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD
kepada para pemegang saham yang ada dalam hal pengeluaran tersebut :
a.
b.
Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah
dikeluarkan dengan persetujuan RUPS
c.
Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS, dan/atau
d.
Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal
tanpa HMETD.
Efek Bersifat Ekuitas yang dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak manapun juga dengan
harga, jumlah, jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat Direksi berdasarkan keputusan RUPS
Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
13. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan peningkatan modal
dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 4 sampai dengan ayat 12 Pasal ini berlaku pula secara mutatis
mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut.
14. Setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud ayat 4 sampai dengan 12 Pasal ini harus
dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna.
15. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan perbandingan antara modal disetor terhadap modal dasar
menjadi kurang 25% (duapuluh lima persen) dapat dilakukan sepanjang :
a.
b.
Perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan modal dasar tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
c.
Penambahan modal ditempatkan/disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari
modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah perubahan Anggaran
Dasar yang dimaksud pada huruf b ayat ini mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
d.
Dalam penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi sepenuhnya,
maka Perseroan wajib mengubah kembali Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi.
SAHAM
Pasal 5
1.
Semua saham Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam
Buku Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A Dwiwarna yang merupakan saham khusus yang
hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan saham Seri B yang merupakan saham biasa dan dapat
dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Indonesia dan/atau
Badan Hukum Asing. Dalam Anggaran Dasar yang dimaksud dengan:
pemegang saham ialah Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B, kecuali apabila
dengan tegas ditentukan.
289
2.
Mengajukan pencalonan yang mengikat dan menyetujui pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.
b.
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar, termasuk peningkatan atau pengurangan modal yang ditempatkan
dan disetor.
c.
d.
Perseroan hanya mengakui 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham.
4.
Perseroan wajib memberikan bukti kepemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham atas nama
pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, apabila saham Perseroan tidak masuk
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh
Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
5.
Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada
Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertikat atau
konrmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam
rangka Kontrak Investasi Kolektif) yang ditandatangani oleh Direksi Perseroan.
6.
Sertikat atau Konrmasi tertulis yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan
Kolektif sekurang-kurangnya harus mencantumkan:
a.
nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan
Penitipan Kolektif yang bersangkutan;
b.
c.
d.
e.
ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasikasi yang sama, adalah sepadan
dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk
pengubahan Konrmasi Tertulis.
f.
7.
Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama itu
diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai wakil mereka
bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar
Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak
mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut, sesuai dengan wewenang yang diberikan
kepadanya berdasarkan penunjukan atau pemberian kuasa tersebut.
8.
Selama ketentuan dalam ayat 7 diatas belum dilaksanakan, maka para Pemegang Saham tersebut tidak dapat
mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembagian dividen untuk saham tersebut ditangguhkan.
9.
Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal di Indonesia.
PENGGANTI SURAT SAHAM
Pasal 6
1.
2.
Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
a.
b.
Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan
Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham.
290
3.
Apabila hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a.
Perseroan telah mendapatkan bukti dari Kepolisian Republik Indonesia atas hilangnya surat saham
tersebut.
b.
Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut.
c.
Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh
Direksi, dan
d.
Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham
Perseroan dicatatkan dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum pengeluaran
pengganti surat saham.
3.
Biaya untuk pengeluaran penggantian surat saham itu harus ditanggung oleh Pemegang Saham yang
bersangkutan.
4.
Pengeluaran pengganti untuk suatu surat saham, menurut pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal
dan tidak berlaku lagi.
5.
Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham
atau pengganti Konrmasi Pencatatan Saham.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 7
2.
Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan
Perseroan. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :
a.
b.
Jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham.
c.
d.
Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham
atau sebagai penerima jaminan dusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran
jaminan dusia tersebut.
e.
f.
g.
3.
Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris
beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
4.
Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepaa Direksi atau kuasa
mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum
diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk RUPS akan
dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
5.
Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaikbaiknya.
6.
Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja
Kantor Perseroan.
7.
Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan
penanda-tanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa
mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi) sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal.
8.
Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu
penjualan, pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham
harus dilakukan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek berlaku
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
9.
Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima dusia, pembebanan
atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi
berdasarkan bukti yang memuaskan yang diterima oleh Direksi mengenai gadai atau dusia saham yang
bersangkutan.
291
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8
1.
Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang
Saham atas nama Lembaga dan Penyelesaian untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.
2.
Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan
untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.
3.
Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana
berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas
nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak
investasi kolektif.
4.
Perseroan wajib menerbitkan Konrmasi sertikat atau konrmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat 3 pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham.
5.
Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar
Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau
Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis
kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
6.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh
pemegang saham yang bersangkutan wajib menerbitkan nota pencatatan sebagai Konrmasi bagi Pemegang
Saham yang menjadi Pemegang Rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek adanya
pemilikan suatu jumlah saham oleh pemegang saham yang bersangkutan sebagaimana tercatat dalam rekening
Efeknya dalam Penitipan Kolektif, dengan ketentuan bahwa nota pencatatan sebagai konrmasi tersebut harus
ditandatangani atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian atau Perusahaan
Efek yang menyelenggarakan Penitipan Kolektif tersebut sebagai bukti pencatatan dalam rekening Efek.
7.
Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan Perseroan dari klasikasi yang sama adalah sepadan
dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8.
Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang
atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan jaminan
yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah
tersebut dan saham tersebut benar hilang atau musnah.
9.
Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan,
diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.
10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian atau pemegang sub rekening Efek yang sahamnya tercatat dalam rekening Efek milik Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS, sesuai dengan
jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.
11. Pemegang rekening Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah
pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau namanya tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekening Efek milik Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar nama Pemegang rekening efek atau
pemegang sub rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang
rekening Efek atau pemegang sub rekening Efek pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut untuk
selanjutnya diserahkan kepada Perseroan yang berhak mengeluarkan suara selambatnya 1 (satu) hari kerja
sebelum pemanggilan RUPS, untuk di daftar dalam Daftar Pemegang Saham yang khusus diselenggarakan
untuk penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan.
292
13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham yang termasuk dalam Penitipan
Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek dari Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut
selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal RUPS.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan
saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain
kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening Efek pada Bank
Kustodian dan atau Perusahaan Efek tersebut.
15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham
kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari
portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau
hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditetapkan oleh atau berdasarkan
keputusan RUPS, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan Daftar
Pemegang Rekening beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening
Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar
penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya,
untuk selanjutnya akan menyerahkan daftar tersebut yang telah dikonsolidasikan kepada Direksi Perseroan
selambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak
untuk memperoleh dividen saham, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 9
1.
Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut sampai nama dari pemilik saham yang
baru telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.
2.
Pendaftaran pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak
itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani
oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan suratsurat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan
dalam Anggaran Dasar.
3.
Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana
ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan dengan
ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia termasuk peraturan yang berlaku pada
Bursa Efek di Indonesia di mana saham Perseroan dicatat.
4.
Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi
antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu
pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan
atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini di atas.
5.
Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah
dipenuhi.
Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang
dikeluarkan dalam RUPS untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu
ditangguhkan.
6.
Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan
surat kolektif saham yang bersangkutan.
Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka
yang sah atau oleh Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi.
293
7.
Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk
mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran
Dasar tidak memenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.
8.
Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim
pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tigapuluh) hari kerja
setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.
9.
Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak
atas saham yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal di Indonesia.
10. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk RUPS,
untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat yang dimaksud.
11. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau
karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum,
dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan
permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut.
12. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, tanpa mengurangi
ketentuan dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di
Indonesia.
13. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan
hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis-mutandis
terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 11 dari pasal ini.
14. Untuk pemindahan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, sedangkan untuk hak atas saham Seri A Dwiwarna tidak dapat dipindahkan kepada
siapapun juga.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Pasal 10
1.
b.
RUPS lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut RUPS Luar Biasa yaitu RUPS yang diadakan
sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Anggaran Dasar.
2.
Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali
dengan tegas dinyatakan lain.
3.
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua Pemegang Saham hadir
dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat, dan keputusan atas mata acara
RUPS yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.
RUPS TAHUNAN
Pasal 11
1.
RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan
berakhir.
2.
Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau
dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang
bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan
tersebut.
2.
3.
294
4.
5.
Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun
buku yang baru lampau.
6.
7.
Gaji dan tunjangan bagi anggota Dreksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan
Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau.
b.
c.
d.
Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
e.
Diputuskan agenda rapat lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan
UUPT dan Anggaran Dasar.
3.
Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas pengawasan
yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan serta Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
4.
Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS Tahunan pada waktu yang telah
ditentukan maka seorang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat memanggil sendiri RUPS Tahunan atas
biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan Perseroan.
RUPS LUAR BIASA
Pasal 12
1.
RUPS Luar Biasa diadakan, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang
Saham.
2.
Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris
atau dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki
sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
3.
Apabila Direksi lalai melakukan pemberitahuan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa sebagaimana dimaksud ayat 2 setelah lewat waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak surat
permintaan itu diterima yang kemudian diikuti dengan pemanggilan sesuai peraturan perundang-undangan,
maka Dewan Komisaris dapat melakukan pemberitahuan dan pemanggilan sendiri Rapat Umum Pemegang
Saham.
4.
Apabila Dewan Komisaris lalai melakukan pemberitahuan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud ayat 3 setelah lewat waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung
sejak surat permintaan itu diterima, yang kemudian diikuti dengan pemanggilan sesuai peraturan perundangundangan, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani surat permintaan itu berhak
memberitahukan dan memanggil sendiri rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan
Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
5.
Pelaksanaan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 harus memperhatikan penetapan Ketua
Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.
TEMPAT DAN PEMANGGILAN RUPS
Pasal 13
1.
RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan utama dari Perseroan atau tempat
kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
2.
Paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum diberikannya pemanggilan RUPS dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemberitahuan dan panggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan
harus memberitahukan kepada para Pemegang Saham dengan cara memasang iklan sedikitnya 2 (dua) surat
295
kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dan satu lainnya yang terbit di tempat
kedudukan Perseroan atau tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan,
serta jika dianggap perlu oleh Direksi dalam satu surat kabar harian berbahasa Inggris, bahwa akan diadakan
pemanggilan RUPS.
3.
Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS
dengan tidak memperhi-tungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
Pemanggilan untuk RUPS harus disampaikan kepada para pemegang saham dengan pemuatan iklan sedikitnya
dalam 2 (dua) surat kabar harian yang terbit di Indonesia, 1 (satu) diantaranya berbahasa Indonesia yang
berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan satu lainnya yang terbit di tempat kedudukan
Perseroan atau tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan, serta jika dianggap
perlu oleh Direksi dalam satu surat kabar harian berbahasa Inggris.
4.
Pemanggilan RUPS harus mencatumkan hari, tanggal, jam, tempat dan acara Rapat, dengan disertai
pemberitahuan bahwa bahan yang dibacarakan dalam Rapat tersedia di Kantor Perseroan mulai dari hari
dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal Rapat diadakan.
Pemanggilan RUPS Tahunan harus pula mencantumkan pemberitahuan, bahwa Laporan Tahunan sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 22 ayat 8 telah tersedia di kantor Perseroan terhitung sejak tanggal pemanggilan
RUPS dan bahwa salinan dari Laporan Tahunan dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh dari Perseroan
atas permintaan tertulis dari pemegang saham.
5.
Usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara RUPS apabila :
a.
Usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang
saham yang memiliki sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan jumlah saham dengan hak suara
yang sah.
b.
Usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal Pemanggilan
untuk RUPS yang bersangkutan dikeluarkan;
c.
Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
PIMPINAN DAN RISALAH RUPS
Pasal 14
1.
RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua
anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota
Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir
atau berhalangan maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk oleh dan
dari peserta RUPS.
2.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan
akan hal yang akan diputuskan di dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris
lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan, yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua
anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang Direktur
yang ditunjuk oleh Direksi, dalam hal salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak
mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk
oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
3.
Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS, yaitu semua
dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemang-gilan RUPS,
yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.
4.
Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Risalah RUPS oleh Notaris; Risalah RUPS
tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ke tiga tentang keputusan dan
segala sesuatu yang terjadi dalam RUPS.
296
a.
RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali
apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
b.
Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a. tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan
RUPS ke dua tanpa didahului dengan pengumuman/pemberitahuan tentang akan diadakannya pemanggilan
RUPS. Dalam pemanggilan rapat kedua harus disebutkan bahwa rapat pertama telah dilangsungkan dan
tidak mencapai kuorum.
c.
RUPS ke dua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari kalender dan paling lambat 21 (duapuluh satu)
hari kalender terhitung sejak RUPS pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan
untuk RUPS pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan
pemanggilan yang harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum RUPS ke dua tersebut,
dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
d.
RUPS ke dua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang
saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yang memiliki paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
e.
Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah
suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ketiga ditetapkan oleh
Ketua Bapepam-LK.
2.
Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa
harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan tidak
mengurangi ketentuan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata
dan harus diajukan kepada Direksi selambat-lambatnya sebelum RUPS dilaksanakan. Ketua RUPS berhak
meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu RUPS diadakan.
3.
Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
4.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam
RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak dihitung dalam pemungutan
suara.
5.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai
hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih
pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
6.
Suara blanko atau abstain dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan
Rapat.
7.
Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan
suara terbanyak biasa dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPS.
8.
a.
Keputusan berkenaan dengan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 17 ayat 7 di bawah harus diambil dalam RUPS yang khusus diadakan untuk
keperluan tersebut yang dihadiri oleh pemegang saham independen, yaitu pemegang saham yang tidak
mempunyai benturan kepentingan atas transaksi tersebut (untuk selanjutnya disingkat Pemegang Saham
Independen) yang memiliki lebih dari 50% (limapuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah yang dimiliki seluruh Pemegang Saham Independen dengan tidak mengurangi ketentuan
ayat 1 butir a pasal ini, dan keputusan tersebut diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham
Independen yang memiliki lebih dari 50% (limapuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah yang dimiliki seluruh Pemegang Saham Independen. Dalam pengambilan keputusan tersebut
Pemegang Saham Utama, anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mempunyai benturan kepentingan
dengan transaksi yang diputuskan tidak berhak mengeluarkan suara atau pendapat.
b.
Apapun keputusan yang diambil Pemegang Saham Independen tersebut dinyatakan mengikat sebagai
keputusan yang telah disetujui oleh kuorum RUPS keseluruhan, yang diikuti oleh seluruh pemegang saham
yang hadir dalam RUPS, termasuk pula pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan.
297
c.
9.
Jika dalam RUPS yang pertama tersebut, ternyata jumlah Pemegang Saham Independen yang hadir atau
diwakili ternyata tidak mencukupi persyaratan kuorum yang ditentukan oleh RUPS pertama tersebut, maka
atas permintaan Perseroan dapat diadakan RUPS yang ke dua setelah diadakan pemanggilan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, asalkan dalam RUPS tersebut hadir atau diwakili Pemegang
Saham Independen yang memiliki lebih dari 50% (limapuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang Saham Independen dan keputusan diambil berdasarkan suara
setuju lebih dari 50% (limapuluh persen) dari jumlah saham yang dimiliki Pemegang Saham Independen
yang hadir/diwakili dalam RUPS. Apabila dalam RUPS ke dua tersebut kuorum juga tidak tercapai maka
atas permohonan Perseroan dapat diadakan rapat ketiga dengan kuorum, jumlah suara untuk mengambil
keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (LK).
Setiap usul yang diajukan oleh pada pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam
RUPS harus memenuhi semua syarat, sebagai berikut :
a.
Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara RUPS yang
bersangkutan.
b.
Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya
10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; dan
c.
Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
DIREKSI
Pasal 16
1.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan perseroan
dengan ketentuan paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur
Utama.
2.
Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang mampu melaksanakan perbuatan
hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah:
a.
Dinyatakan pailit;
b.
Menjadi anggota Direksi atau dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
dinyatakan pailit; atau
c.
Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau BUMN dan atau
berkaitan dengan sektor keuangan.
3.
Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, dibuktikan dengan surat pernyataan
yang ditandatangani oleh calon anggota Direksi dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.
4.
Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi
dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
5.
Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat
4 Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak
terpenuhinya persyaratan tersebut.
6.
Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada
hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (ke tiga), baik menurut garis lurus maupun garis ke
samping ataupun hubungan semenda (menantu atau ipar). Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat ini maka RUPS berwenang memberhentikan salah seorang diantara mereka.
7.
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pencalonan
tersebut mengikat bagi RUPS.
8.
RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
keputusan Rapat tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dengan memperhatikan
ketentuan pasal 15 ayat (1) dan ayat (7) Anggaran Dasar.
298
9.
Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dalam pengertian terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam RUPS sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang kelima setelah pengangkatannya
(mereka), namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi
tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir jika para anggota Direksi tersebut memenuhi salah
satu atau lebih alasan namun tidak terbatas pada:
a.
Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak manajemen;
b.
c.
Tidak melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang
dibuktikan dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat;
d.
Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau Negara yang dibuktikan dengan putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat;
e.
Mengundurkan diri.
10. Di samping alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 9 huruf a sampai dengan e
Pasal ini, Direksi dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi
kepentingan dan tujuan Perseroan. Rencana pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud ayat 9
dan ayat 10 Pasal ini diberitahukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna kepada Direksi yang bersangkutan
secara tertulis dalam waktu selambatnya 14 (empatbelas) hari sebelum tanggal RUPS.
11. Keputusan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 9 huruf a, b, c dan d dan ayat 10 Pasal ini diambil
setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Pemberhentian dengan alasan sebagaimana
dimaksud pada huruf c dan d ayat 9 merupakan pemberhentian dengan tidak hormat. Pemberhentian demikian
berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentian tersebut.
12. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa
jabatan
13. Kepada para anggota Direksi diberi gaji dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya
ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
14. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka:
a.
Lowongan tersebut harus diisi dalam waktu selambatnya pada RUPS berikutnya yang mengagendakan
pengisian lowongan jabatan tersebut;
b.
Selama jabatan itu lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka salah
seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, menjalankan pekerjaan anggota
Direksi dimaksud dengan kekuasaan dan wewenang yang sama.
15. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris apabila mereka bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan/atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a.
Keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan
tata cara pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris;
b.
Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai
alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Direksi;
c.
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat ini disampaikan dalam waktu paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut;
d.
Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan;
e.
Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender setelah pemberhentian sementara
dimaksud harus diselenggarakan RUPS oleh Dewan Komisaris yang akan memutuskan apakah mencabut
atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut;
f.
Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini, anggota Direksi yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri;
g.
Dalam hal jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender telah lewat, RUPS sebagaimana dimaksud pada
huruf e ayat ini tidak diselenggarakan atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian
sementara tersebut menjadi batal, dan Direksi yang bersangkutan wajib melakukan tugasnya kembali
sebagaimana mestinya;
h.
Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sama,
apabila pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada huruf g ayat ini.
299
16. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan
Komisaris berkewajiban untuk menjalankan pekerjaan Direksi yang sedang berjalan, akan tetapi hanya dengan
hak untuk melakukan perbuatan pengurusan yang bertalian dengan hal-hal dan kegiatan yang sedang berjalan,
dengan kewajiban dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari kalender setelah terjadi lowongan,
Perseroan wajib untuk menyelenggarakan RUPS guna mengisi lowongan tersebut.
17.
a.
Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dan wajib memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris,
anggota Direksi Perseroan lainnya dan Pemegang Saham yang mengusulkan pengangkatan anggota
Direksi yang bersangkutan selambatnya 60 (enampuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya
b.
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
Direksi dalam jangka waktu 60 (enampuluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri;
c.
Dalam hal permohonan pengunduran diri tidak mencantumkan tanggal efektif pengunduran diri dan tidak
ada keputusan RUPS mengenai pengunduran diri tersebut, maka anggota Direksi tersebut efektif berhenti
sejak lewatnya waktu 60 (enampuluh) hari dari tanggal diterimanya surat permohonan pengunduran diri.
d.
Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi
kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan
telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota
Direksi.
18. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan pertanggung
jawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya menjadi
efektif.
19. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:
a.
b.
Meninggal dunia;
c.
d.
e.
Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
20. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena
meninggal dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan pertanggung-jawaban atas tindakan-tindakan
yang belum diterima pertanggung-jawabannya oleh RUPS.
21. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:
a.
Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain, Badan Usaha Milik Daerah atau Badan Usaha Milik
Swasta;
b.
Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/lembaga pemerintah pusat dan daerah;
c.
d.
e.
1.
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2.
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya sesuai dengan
ketentuan Pasal 97 UUPT dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan lainnya.
3.
Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa
berusaha meningkatkan esiensi dan efektivitas Perseroan.
b.
300
4.
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik
yang megenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 pasal ini
dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.
5.
Direksi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan untuk;
a.
b.
c.
Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan ;
d.
e.
Mengadakan Kerjasama Operasi (KSO) untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun ;
f.
Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen,
Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/ BOwT),
Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu
tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris ;
g.
Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi
jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris ;
h.
Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang yang
melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris, serta memberikan pinjaman jangka pendek
yang tidak bersifat operasional ;
i.
j.
Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan persediaan barang mati yang melebihi nilai
tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris ;
k.
l.
Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
6.
Apabila dalam waktu 45 (empatpuluh lima) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen
dari Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan sebagaimana dimaksud ayat 5 Pasal ini, maka
Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi.
7.
Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan
ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis
perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan suara setuju terbanyak
dari pemegang saham yang tidak mempunyai kebenturan kepentingan.
8.
Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi salah
seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai
benturan kepentingan, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau seorang yang
ditunjuk oleh Dewan Komisaris, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 6 pasal ini. Dalam
hal tidak ada anggota Dewan Komisaris maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih
untuk mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut diatas.
9.
II.
Nilai investasi/divestasi yang akan dilakukan Perseroan adalah material, yaitu mememenuhi salah satu dari
kedua hal berikut :
a.
10% (sepuluh persen) dari pendapatan (revenue) Perseroan atau sejumlah lain sesuai dengan
Peraturan Pasar Modal yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
b.
20% (duapuluh persen) dari ekuitas Perseroan atau jumlah lain sesuai dengan peraturan Pasar Modal
yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
a.
b.
301
10. Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat 9 huruf II a adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan
yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku.
11. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan hutang atau melepaskan hak atas harta
kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini harus mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili Pemegang Saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per
empat) bagian dari jumlah suara tersebut. Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diadakan Rapat
Umum Pemegang Saham ke dua dengan kehadiran paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara
tersebut. Dalam hal kuorum Rapat Kedua tidak terpenuhi, maka atas permohonan Perseroan dapat diadakan
Rapat yang ketiga dengan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu
penyelenggaraan Rapat di tetapkan oleh Ketua Bapeppam-LK.
12. Perbuatan hukum untuk mengalihkan/melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian
aktiva yang merupakan barang dagangan atau persediaan termasuk yang berasal dari pelunasan piutang macet
yang terjadi akibat pelaksanaan dari kegiatan usaha utama, tidak memerlukan persetujuan Dewan Komisaris
atau RUPS.
13. Pendirian anak perusahaan/perusahaan patungan atau kerjasama operasional yang dilakukan dalam rangka
mengikuti tender dan/atau untuk melaksanakan proyek-proyek yang diperoleh sepanjang diperlukan tidak
memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 5.
14. Dalam rangka melaksanakan kebijakan kepengurusan Perseroan, apabila tidak ditetapkan lain oleh Direksi,
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dengan
ketentuan semua tindakan Direktur Utama dimaksud telah disetujui oleh rapat Direksi.
15. Apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.
16. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.
17. Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang anggota Direksi yang terlama dalam jabatan, maka anggota Direksi
yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi
serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.
18. Dalam hal salah seorang anggota Direksi selain Direktur Utama berhalangan karena sebab apapun, hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka anggota-anggota Direksi lainnya menunjuk salah seorang
anggota Direksi untuk melaksanakan tugas-tugas anggota Direksi yang berhalangan tersebut.
19. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seseorang atau lebih
sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan
tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.
20. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka
pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.
21. Direksi dalam mengurus Perseroan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar ini.
RAPAT DIREKSI
Pasal 18
1.
2.
Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan
materi yang diputuskan.
3.
Dalam setiap rapat Direksi harus dibuat risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan
ketidaksetujuan anggota Direksi jika ada) dan hal-hal yang diputuskan.
4.
Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 3 pasal ini ditanda-tangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota
Direksi yang hadir dan rapat tersebut dilengkapi dengan daftar hadir yang ditandatangani oleh Ketua rapat dan
seluruh anggota Direksi yang hadir. Anggota Direksi yang tidak hadir dalam rapat tersebut diwajibkan untuk
memberikan pendapat berupa persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap keputusan rapat tersebut.
302
5.
c.
atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili
1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
6.
Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat lain di dalam
wilayah Republik Indonesia.
7.
Panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan
disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih
singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
8.
Dalam surat panggilan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini harus mencantumkan agenda rapat,
tanggal, waktu dan tempat rapat.
9.
Panggilan rapat terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila semua anggota Direksi hadir dalam rapat dan Rapat
Direksi diadakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud diatas dapat diselenggarakan melalui
hubungan video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat
untuk saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat dan sehubungan dengan
hal tersebut, semua orang yang ikut serta akan dianggap telah hadir untuk menentukan terpenuhinya persyaratan
kuorum dan pemungutan suara atau keputusan. Risalah Rapat yang diadakan dengan menggunakan hubungan
video konferensi atau sarana media elektronik lainnya harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh
anggota Direksi yang ikut serta untuk disetujui dan ditandatangani.
10. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari
1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini.
11. Dalam hal penambahan agenda rapat, rapat Direksi tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota
Direksi atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan agenda rapat tersebut.
12. Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka
salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama yang memimpin rapat Direksi. Dalam hal
Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan sebagai
anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai anggota
Direksi Perseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam
usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat Direksi.
13. Untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan, seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat
hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu.
14. Seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.
15. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan tidak
dapat diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak. Apabila jumlah
suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, jika mengenai diri orang akan dilakukan pemungutan
suara kembali secara tertutup sampai mencapai suara terbanyak, sedangkan mengenai hal-hal lain maka akan
dilakukan pemungutan suara kembali sampai dengan mencapai suara terbanyak.
16. Setiap anggota Direksi berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk anggota Direksi
yang diwakilinya.
17. Dalam hal usulan lebih dari dua alternatif dan hasil pemungutan suara belum mendapatkan satu alternative
dengan suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan
ulang terhadap dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah satu usulan memperoleh suara
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
18. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui hasil keputusan rapat.
19. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan
dalam rapat.
303
DEWAN KOMISARIS
Pasal 19
1.
Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) orang anggota atau lebih yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai
dengan kebutuhan. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
2.
Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota
Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
3.
Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 1 (satu) orang anggota maka salah seorang anggota Dewan
Komisaris diangkat sebagai Komisaris Utama.
4.
Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah :
a.
dinyatakan pailit;
b.
menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau
c.
dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan
dengan sektor keuangan.
5.
Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris
dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan
yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha
Perseroan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
6.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
4 Pasal ini, batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak
terpenuhinya persyaratan tersebut.
7.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan anggota Direksi.
8.
Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dari calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
9.
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dalam pengertian terhitung
sejak tanggal yang ditetapkan dalam RUPS sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang kelima setelah
pengangkatannya terhitung sejak tanggal pengangkatannya (mereka), namun demikian dengan tidak mengurangi
hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa
jabatannya berakhir jika para anggota Dewan Komisaris tersebut memenuhi salah satu atau lebih alasan namun
tidak terbatas pada:
a.
b.
c.
d.
Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
e.
Mengundurkan diri.
Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris diberitahukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwi
Warna kepada anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan secara lisan atau tertulis dalam waktu
14 (empatbelas) hari sebelum tanggal RUPS.
10. Di samping alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 9, anggota
Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang
dinilai tepat oleh Rapat Umum Pemegang Saham demi kepentingan dan tujuan Perseroan.
11. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 9 a, b, c, d dan ayat 10 Pasal ini,
diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
Pemberhentian demikian, berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentian tersebut.
304
12. Antara para anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah
atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.
13. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 12 Pasal ini, maka RUPS berwenang memberhentikan
salah seorang di antara mereka.
14. Anggota Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang
jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
15. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran
tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat dan diberhentikan
oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan.
16. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong atau Perseroan tidak mempunyai seorangpun
anggota Dewan Komisaris, maka RUPS harus diselenggarakan dalam waktu paling lambat 60 (enampuluh) hari
kalender setelah terjadi lowongan, untuk mengisi lowongan tersebut.
17. a.
Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dan wajib memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham yang mengusulkan pengangkatan anggota Dewan Komisaris
yang bersangkutan selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
b.
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enampuluh) hari setelah diterimanya surat
pengunduran diri.
c.
Dalam hal permohonan pengunduran diri tidak mencantumkan tanggal efektif penguduran diri dan tidak ada
keputusan RUPS mengenai pengunduran diri tersebut, maka anggota Dewan Komisaris tersebut efektif
berhenti sejak lewatnya waktu 60 (enampuluh) hari dari tanggal diterimanya surat permohonan penguduran
diri.
d.
Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam waktu 60 (enampuluh) hari kalender setelah
diterimanya surat pengunduran diri, maka pengunduran diri dari anggota Dewan Komisaris tersebut menjadi
sah tanpa memerlukan persertujuan RUPS, kecuali pengunduran diri tersebut menyebabkan jumlah anggota
Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang.
e.
Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut tetap dapat dimintakan
pertanggung jawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran
dirinya menjadi efektif.
19
a.
b.
Meninggal dunia;
c.
d.
e.
Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
anggota direksi pada Badan Usaha Milik Negara lain, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik
Swasta;
b.
jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau
calon/anggota legislatif; dan/atau
c.
305
2.
3.
Dewan Komisaris:
a.
melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta
memberikan nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana
kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan
RUPS serta peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan kepentingan Perseroan.
b.
melakukan tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
c.
meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan
tahunan tersebut.
Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris
berkewajiban :
a.
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mengenai laporan
berkala dan laporan lainnya dari Direksi;
b.
mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan (termasuk anggaran investasi) untuk tahun
buku sebelumnya serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan;
c.
mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran,
segera meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dan memberikan saran
mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;
d.
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan
lainnya yang dianggap penting bagi pengurusan Perseroan;
e.
mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, melalui Direksi, penunjukkan kantor akuntan publik
yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan termasuk audit pengendalian internal atas
pelaporan keuangan, sesuai ketentuan yang berlaku dari otoritas Pasar Modal di mana saham Perseroan
terdaftar dan/atau dicatat;
f.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
g.
melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung-jawabkan atas kerugian Perseroan, apabila dapat
membuktikan:
a.
telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan;
b.
tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan
Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
c.
telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
4.
Para anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor
Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai
oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verikasi) dan surat berharga lainnya serta
berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
5.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk jangka
waktu terbatas dan membentuk Komite yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau peraturan perundangundangan dan atas beban Perseroan.
6.
Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka dan untuk kelancaran tugasnya
Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris.
7.
Direksi atau setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.
8.
Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota
Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini
dan peraturan perundangan atau melalaikan kewajibannya (mereka) atau terdapat alasan yang mendesak bagi
Perseroan dengan memperhatikan ketentuan ayat 15 Pasal 16.
306
2.
Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota
Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang
Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan
menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
3.
Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju
tentang cara dan materi yang diputuskan.
4.
Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk
pendapat berbeda/dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan.
5.
Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 4 pasal ini ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota
Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat dilengkapi dengan daftar hadir yang ditandatangani oleh ketua rapat
dan seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir. Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir diwajibkan
memberikan pendapat berupa persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap keputusan rapat tersebut.
6.
Asli Risalah rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk disimpan dan dipelihara, sedangkan
Dewan Komisaris menyimpan salinannya.
7.
Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan
usaha Perseroan.
8.
Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris
dapat mengundang Direksi.
9.
Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan
Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
10. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 9 Pasal ini harus mencantumkan agenda rapat, tanggal,
waktu dan tempat rapat.
11. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.
12. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau
diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dapat
diselenggarakan melalui hubungan video konferensi atau sarana lainnya yang memungkinkan semua peserta
rapat untuk saling mendengar dan berpartisipasi dalam Rapat dan sehubungan dengan hal tersebut, semua orang
yang ikut serta akan dianggap telah hadir untuk menentukan terpenuhinya persyaratan kuorum dan pemungutan
suara atau keputusan. Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan melalui hubungan video konferensi atau
sarana komunikasi sejenis lainnya harus dibuatkan Berita Acara secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh
anggota Dewan Komisaris yang ikut serta untuk diperiksa dan disetujui.
13. Dalam hal penambahan agenda rapat, Rapat Dewan Komisaris tidak berhak mengambil keputusan kecuali
semua semua anggota Dewan Komisaris atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan agenda
rapat tersebut.
14. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya
berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu.
15. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.
16. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota
Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.
17. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat Dewan Komisaris.
18. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris lebih dari
satu orang, maka anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 17 Pasal ini yang tertua dalam
usia bertindak sebagai pimpinan rapat.
307
19. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
20. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan rapat Dewan Komisaris diambil dengan
suara terbanyak. Apabila jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan
Rapat adalah yang sesuai dengan pendapat Ketua Rapat dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 3. Pemungutan suara mengenai diri orang
dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain
dilakukan dengan lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak
dari yang hadir.
21. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk
anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya.
22. Dalam hal usulan lebih dari dua alternative dan hasil pemungutan suara belum mendapatkan satu alternative
dengan suara lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan
ulang terhadap dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah satu usulan memperoleh suara
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
23. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam rapat.
24. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan
dalam rapat.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 22
1.
Direksi menyampaikan rancangan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perusahaan kepada
Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.
2.
Rancangan rencana Kerja dan anggaran tahunan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris paling lambat 60 (enampuluh) hari sebelum dimulainya tahun
buku.
3.
Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan disetujui oleh Dewan Komisaris selambatnya
pada bulan Desember sebelum tahun buku baru Perseroan berjalan.
4.
Dalam hal rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan belum disampaikan oleh Direksi
dan/atau Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan belum disetujui dalam kurun waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, maka Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan tahun sebelumnya
yang diberlakukan.
5.
Direksi membuat rencana kegiatan usaha Perseroan untuk 5 (lima) tahun ke depan yang dituangkan dalam
Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan
persetujuan.
6.
Perubahan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dilakukan oleh Direksi sesuai dengan perkembangan
usaha dan/atau perubahan asumsi untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris guna mendapatkan
persetujuan.
7.
Tahun Buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tigapuluh satu)
Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup.
8.
Direksi menyusun Laporan Tahunan yang harus ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam RUPS Tahunan.
9.
Laporan Tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor Perseroan paling lambat pada tanggal pemanggilan
RUPS Tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa oleh para Pemegang Saham.
10. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 8 pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah
dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya
Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.
11. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia dan satu diantaranya yang berperedaran nasional dan satu lainnya yang terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, satu dan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan undang-undang perseroan terbatas.
308
Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk dana cadangan diputuskan oleh RUPS.
2.
Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi penyisihan
untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai
dividen.
3.
Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, RUPS dapat menetapkan
penggunaan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk
karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perseroan yang antara lain diperuntukkan
bagi perluasan usaha Perseroan yang prosentasenya masing-masing ditetapkan tiap tahun oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
4.
Dividen sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai
saldo laba yang positif.
5.
Penggunaan laba bersih untuk tantiem dan bonus sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, dilakukan
sepanjang tidak dianggarkan dan tidak diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun berjalan.
6.
Apabila Perseroan menunjukkan peningkatan kinerja yang ditunjukkan dengan pelampauan target yang harus
dicapai dan laba tahun bersangkutan positif, meskipun belum mempunyai saldo laba yang positif, maka Perseroan
dapat memberikan tantiem atau insentif kinerja untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus untuk
karyawan sepanjang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya.
7.
Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan
dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam pembukuan Perseroan dan dalam tahun-tahun yang
akan datang Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat itu belum sama sekali
tertutup, dengan tidak mengurangi ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
8.
Kecuali bagian dividen yang menjadi hak Negara Republik Indonesia, dividen yang tidak diambil dalam waktu
5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan
untuk itu.
9.
Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak sebelum
lewatnya jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat
diterima oleh Direksi Perseroan dengan syarat pengambilannya tidak secara sekaligus dan dengan membayar
biaya administrasi yang ditetapkan Direksi.
10. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (9) dan tidak diambil
dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
11. Perseroan dapat melakukan pembagian dividen interim yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ayat 12 Pasal ini.
12. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah
dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang Saham kepada Perseroan.
13. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal
Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 12 Pasal ini.
PENGGUNAAN DANA CADANGAN
Pasal 24
1.
2.
Penyisihan laba bersih untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini berlaku apabila Perseroan
mempunyai saldo laba yang positif.
3.
Penyisihan laba bersih untuk cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini dilakukan sampai
cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% (duapuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor.
4.
Cadangan wajib sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini yang belum mencapai jumlah sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 Pasal ini hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian Perseroan yang tidak dapat
dipenuhi oleh cadangan lainnya.
309
5.
Apabila dana cadangan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini telah melebihi jumlah 20% (duapuluh
persen) tersebut, maka RUPS dapat memutuskan agar kelebihan dari dana cadangan tersebut digunakan bagi
keperluan Perseroan. Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan lainnya ditentukan oleh RUPS
setelah memperhatikan usul Direksi (jika ada) dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan.
6.
Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang
dianggap baik oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7.
Laba yang diperoleh dari dana cadangan itu dimasukkan dalam perhitungan laba rugi.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 25
1.
Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS, yang harus dihadiri pemegang saham Seri A Dwiwarna dan
pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua
per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan
keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak dapat tercapai, maka keputusan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan
pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS.
2.
Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dalam Bahasa Indonesia.
3.
Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan atau tempat kedudukan
Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar,
pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau pengubahan status Perseroan yang tertutup menjadi
Perseroan terbuka atau sebaliknya, harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
4.
Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup
diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
5.
Apabila dalam RUPS yang dimaksud dalam ayat 1 kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10
(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS
ke dua dengan acara dan syarat yang sama seperti yang diperlukan untuk RUPS pertama, kecuali mengenai
jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS ke dua tersebut harus
dihadiri pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang
bersama-sama mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan
dengan hak suara yang sah dan keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan disetujui oleh pemegang
saham Seri A Dwiwarna dan pemegang lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS ke dua.
6.
Jika kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPS yang ke tiga, setelah
mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan tentang pemanggilan, waktu penyelenggaraan
serta persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan RUPS ke tiga sebagaimana yang ditentukan oleh Ketua
Bapepam-LK yang wilayah hukumnya mencakup tempat kedudukan Perseroan.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN
Pasal 26
1.
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan pemegang lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama
mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham Seri
A Dwiwarna dan Pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS.
2.
Apabila dalam RUPS yang dimaksud tersebut diatas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka palng cepat 10
(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu) hari setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS
ke dua dengan acara yang sama seperti RUPS pertama dan Pemanggilan RUPS harus dilakukan paling lambat
310
7 (tujuh) hari sebelum RUPS ke dua tersebut, serta untuk pemanggilan Rapat tersebut tidak perlu dilakukan
pemberitahuan/pengumuman terlebih dahulu. RUPS yang kedua tersebut harus dihadiri oleh pemegang saham
Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham Seri A Dwiwarna dan
Pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per
empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS ke dua.
3.
Jikalau kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPS yang ke tiga,
setelah mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan tentang pemanggilan, waktu penyelenggaraan
rapat serta persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan sebagaimana yang ditentukan oleh Ketua BapepamLK yang wilayah hukumnya mencakup tempat kedudukan Perseroan.
4.
Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya berperedaran
nasional dan satu lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan mengenai rencana penggabungan,
peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan Perseroan, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM
Pasal 27
1.
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Perseroan
hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan
pemegang saham lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga
perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang saham
lainnya atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari
jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam RUPS. Apabila dalam RUPS yang dimaksud tersebut diatas
kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (duapuluh satu)
hari setelah RUPS pertama itu dapat diselenggarakan RUPS ke dua dengan acara yang sama seperti RUPS
pertama. Pemanggillan RUPS harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS ke dua tersebut, serta
untuk pemanggilan Rapat tersebut tidak perlu dilakukan pemberitahuan/pengumuman terlebih dahulu. RUPS
yang kedua tersebut harus dihadiri oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham lainnya atau
kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3 (tiga per empat) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara setuju dari pemegang saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang saham lainnya atau kuasa
mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan dengan sah dalam RUPS. Jikalau kuorum dalam RUPS ke dua tersebut juga tidak terpenuhi, maka
dapat diadakan RUPS yang ke tiga, setelah mendapat persetujuan dari dan sesuai dengan persyaratan tentang
pemanggilan, waktu penyelenggaran rapat serta persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan sebagaimana
yang ditentukan oleh Bapepam-LK.
2.
Apabila Perseroan dibubarkan maka harus diikuti likuidasi sesuai dengan ketentuan pasal 142 sampai dengan
pasal 152 Pasal UUPT.
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)
Pasal 28
Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap
bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam Buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam
Pasal 8 Anggaran Dasar ini.
KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan
memutuskannya.
311
XIX.
Setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif, calon pembeli mengajukan pemesanan pembelian yang harus
diajukan pada masa Penawaran Umum dengan menggunakan formulir pemesanan pembelian saham yang dicetak
untuk keperluan ini. Pemesanan yang diajukan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan.
1.
2.
3.
JUMLAH PEMESAN
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan
yang berjumlah 500 (lima ratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut:
1.
Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham
(SKS), tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam
Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening
Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 8 Februari 2010 setelah
menerima konrmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.
2.
Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan
akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konrmasi Penjatahan (FKP) yang
sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan
atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif.
3.
KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian akan menerbitkan Konrmasi tertulis kepada pemegang
rekening sebagai surat konrmasi mengenai kepemilikan saham. Konrmasi tertulis merupakan surat
konrmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam Rekening Efek.
4.
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan saham antara Rekening Efek di
KSEI.
5.
Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.
312
6.
Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada saham
dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI
untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (benecial owner) yang memiliki/membuka
Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
7.
Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI
setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan
Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk.
8.
Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir penarikan
efek.
9.
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas
nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola
saham.
10. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI
untuk mengadministrasikan saham tersebut.
B.
5.
Saham-saham yang ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya
tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur
penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS
yang bersangkutan diajukan.
Fotokopi jati diri (KTP/paspor yang masih berlaku bagi perorangan, atau anggaran dasar terakhir serta Akta
Pengangkatan Direksi yang terakhir bagi badan hukum), bagi Pemesan Asing, disamping melampirkan
fotokopi paspor yang masih berlaku, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri/
domisili hukum yang saham dari Pemesan secara lengkap dan jelas.
B.
C.
6.
MASA PENAWARAN
Masa penawaran akan dimulai pada tanggal 1 - 3 Februari 2010, mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00
WIB. Namun demikian jika jumlah keseluruhan saham yang dipesan telah melebihi dari jumlah Saham Yang
Ditawarkan maka para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada
Bapepam-LK, dapat mempersingkat Masa Penawaran tersebut, asalkan tidak kurang dari 1 (satu) Hari Kerja.
7.
TANGGAL PENJATAHAN
Tanggal penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham
untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 Februari 2010.
313
8.
PERSYARATAN PEMBAYARAN
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, pindah buku, cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah
dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri
asli dan beserta copy-nya dan FPPS yang diajukan dan semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening
Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:
Bank Mandiri
Cabang Pasar Rebo
Atas nama : PT Danareksa Sekuritas IPO PT PP Tbk.
No. A/C : 129.0007309772
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang
mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran.
Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good funds) segera selambat-lambatnya pada tanggal 3 Februari
2010 pukul 15.00 WIB pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal dan jam
tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab
pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan
cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi
batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota
Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.
9.
Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan
penjatahan pasti dalam Penawaran Umum.
b.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan
atau pihak-pihak yang teraliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki saham untuk rekening mereka
sendiri; dan
c.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, Agen
penjualan atau pihak-pihak yang teraliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan
dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika telah
diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.
d.
Alokasi penjatahan pasti akan didistribusikan kepada Aset Manajemen, Perusahaan Investasi, Dana
Pensiun, Korporasi dan Individu yang sesuai dengan kebijakan Manajer Penjatahan.
314
B.
C.
a.
Jika setelah pengecualian pemesanan saham teraliasi yang merupakan direktur, komisaris, karyawan atau
pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu perusahaan efek yang bertindak
sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjual Efek atau pihak lain yang teraliasi dengan Perseroan atau
semua pihak yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesanan yang tidak
dikecualikan itu akan menerima seluruh efek yang dipesan.
b.
Jika setelah mengecualikan pemesanan saham teraliasi sebagaimana dimaksud di butir B.a, di atas dan
terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan
yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka
satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk
dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan
oleh bursa efek dimana saham tersebut akan dicatatkan; dan
2.
Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada
pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah
yang dipesan oleh para pemesan.
315
Uang yang dikembalikan hanya dapat diambil oleh pemesan yang bersangkutan secara langsung dengan
menunjukkan tanda jati diri asli dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham pada Penjamin
Emisi Efek dan Agen Penjualan di mana FPPS yang bersangkutan diajukan pada tanggal pengembalian uang
pemesanan. Pengembalian uang menggunakan cek atau bilyet giro akan diberikan sesuai dengan nama pihak
yang mengajukan pemesanan.
14. LAIN-LAIN
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian
saham secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari satu formulir akan
diperlakukan sebagai 1(satu) pemesanan untuk keperluan penjatahan.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak teraliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham
untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak teraliasi hanya diperkenankan untuk
membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak teraliasi
baik asing maupun nasional. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional. Semua pihak dilarang
mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di Bursa Efek.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi Efek,
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan atau pihak-pihak teraliasi dengannya dilarang menjual Efek yang
telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Kontrak Penjamin Emisi Efek kecuali melalui Bursa Efek jika telah
diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek
316
XXI.
Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan para
Agen Penjualan yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai Anggota Bursa Efek Indonesia.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Danareksa Sekuritas
(Teraliasi)
Gedung Danareksa
Jl. Medan Merdeka Selatan 14
Jakarta
Tel.: (021) 350 9777
Fax.: (021) 350 1817
PT Mandiri Sekuritas
PT DBS Vickers Securities Indonesia
(Teraliasi)
Plaza Permata, Top Floor
Plaza Mandiri, Lantai 28
Jl. MH Thamrin Kav. 57
Jl. Jend. Gatot Subroto. Kav. 36 38
Jakarta 10350
Jakarta 12190
Tel.: (021) 398 32668
Tel.: (021) 526 3445
Fax.: (021) 392 2890
Fax.: (021) 526 3507
PENJAMIN EMISI EFEK
PT Ciptadana Securities
Plaza Asia Ofce Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Tel. : (021) 255 74800
Fax.: (021) 255 74900
PT Danatama Makmur
Danatama Square
Jl. Mega Kuningan Timur
Blok C-6/Kav. 12
Jakarta 12950
Tel.: (021) 5797 4288
Fax.: (021) 5797 4289
PT Dhanawibawa Arthacemerlang
Indonesia Stock Exchange Building
Tower I, 15th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tel.: (021) 5151 678
Fax.: (021) 5151 226
PT E Capital Securities
Auto Mall Building 1st Floor
Kawasan SCBD, Lot 6
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tel.: (021) 5140 2250
Fax.: (021) 5140 2240
PT Evergreen Capital
Gedung Panin Pusat Lantai Dasar
Jl. Jend. Sudirman No. 1
Jakarta 10270
Tel.: (021) 573 9510
Fax.: (021) 573 9508
PT HD Capital Tbk
Sona Topas Tower Lt. 11
Jl. Jend. Sudirman Kav. 26
Jakarta 12920
Tel.: (021) 250 6337
Fax.: (021) 250 6351 / 52
PT Indomitra Securities
Gedung Wirausaha Lantai 4
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-5
Jakarta 12940
Telp.: (021) 522 9073
Fax.: (021) 522 9081
PT Lautandhana Securindo
Wisma Kyoei Prince Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3
Jakarta 10220
Tel.: (021) 5785 1818
Fax.: (021) 5785 1717 / 1777
PT Makinta Securities
Plaza Abda Lt. 23
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59
Jakarta 12910
Tel.: (021) 5140 1133
Fax.: (021) 5140 1599
317
PT Overseas Securities
Plaza Bapindo Mandiri Tower Lt. 16
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55
Jakarta 12190
Tel.: (021) 527 7008
Fax.: (021) 527 7009
PT Semesta Indovest
Menara Imperium Lt. 18
Jl. HR Rasuna Said Kav.1
Jakarta 12980
Tel.: (021) 8370 3808/ 8370 3750
Fax.: (021) 8370 3787
PT Sinarmas Sekuritas
BII Plaza, Tower III Lt. 5
Jl. M.H. Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Tel.: (021) 392 5550
Fax.: (021) 392 5540
PT Wanteg Securindo
Graha Kencana Lantai 7/7B
Jl. Raya Perjuangan No.88
Jakarta 11530
Telp.: (021) 5367 1517 / 1518
Fax.: (021) 5367 1519
PT Victoria Sekuritas
Gedung Bank Panin Senayan Lt. 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta 10270
Tel.: (021) 726 0021
Fax.: (021) 726 0047
318
319
320